“Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.” KJV - Hosea 14:4
Sebelum kejatuhannya, Petrus selalu berbicara tanpa dipikirkan dengan matang dari dorongan hati pada saat itu juga. Ia selalu bersedih memperbaiki orang lain, dan mengungkapkan isi pikirannya, sebelum ia mempunyai suatu pengertian yang terang tentang dirinya atau tentang apa yang hendak dikatakannya. Tetapi Petrus yang sudah bertobat sangatlah berbeda. Ia tetap memelihara semangatnya yang terdahulu, tetapi rahmat Kristus mengatur kerajinannya. Ia tidak lagi semangat dengan caranya yang sembrono, percaya pada diri sendiri, dan meninggikan diri, melainkan tenang, dapat mengendalikan diri, dan dapat diajar. Pada waktu itulah ia dapat memberi makan domba-domba dalam kandang Kristus. DA 812.5
Cara Juruselamat memperlakukan Petrus mempunyai pelajaran baginya dan bagi saudara-saudaranya. Hal itu mengajar mereka untuk menghadapi orang yang melanggar dengan kesabaran, simpati, dan kasih yang suka mengampuni. Meski pun Petrus telah menyangkal Tuhannya Cara Juruselamat memperlakukan Petrus mempunyai pelajaran baginya dan bagi saudara-saudaranya. Hal itu mengajar mereka guna menghadapi orang yang melanggar dengan kesabaran, simpati, dan kasih yang suka mengampuni. Meski pun Petrus telah menyangkal Tuhannya kasih Yesus baginya tidak pernah goyah. Justru kasih seperti itulah yang harus dirasakan oleh gembala bagi domba dan anak domba yang diserahkan pada pemeliharaannya. Mengingat kelemahan dan kegagalannya sendiri, Petrus harus memperlakukan kawanan dombanya dengan lemah lembut sama seperti Kristus telah memperlakukan dia. DA 815.1
Pertanyaan yang telah diajukan oleh Kristus kepada Petrus sangatlah berarti. Ia menyebutkan hanya satu syarat untuk menjadi murid dan untuk melayani. "Apakah engkau mengasihi Aku?" kata-Nya Inilah kesanggupan yang penting sekali. Meski pun Petrus mungkin memiliki perkara yang lain, namun tanpa kasih Kristus ia tidak dapat menjadi seorang gembala yang setia kepada kawanan domba Tuhan. Pengetahuan, kebajikan, kefasihan, rasa terima kasih, dan kerajinan semuanya menolong dalam pekerjaan yang baik; tetapi tanpa kasih Yesus dalam hati, pekerjaan pendeta Kristen adalah suatu kegagalan. DA 815.2
Bacalah Keluaran 33:15-22 dan pertimbangkan konteks ayat-ayat ini dan narasi yang menyertainya. Apakah yang diungkapkan oleh ayat-ayat ini, khususnya ayat 19, tentang kehendak dan kasih Allah?
Setiap doa telah dijawab tetapi ia merasa haus akan tanda-tanda yang nyata akan kemurahan Tuhan. Sekarang ia mengajukan satu permohonan yang belum pernah dilakukan oleh manusia. “Tunjukkan apalah sekarang kemuliaanmu kepadaku! PP 328.2
Allah tidak menempelak permohonannya ini sebagai satu tindakan yang gegabah; melainkan kata-kata yang penuh rahmat telah diucapkan, “Bahwa aku akan menjalankan segala kebajikan-Ku lalu daripada matamu.” Kemuliaan Allah yang tidak terlindung, tidak seorangpun dalam keadaannya yang fana dapat melihatnya dan tinggal hidup; tetapi Musa diberi jaminan bahwa ia akan melihat seberapa banyak dari kemuliaan Allah yang sanggup untuk dilihatnya. Kembali ia dipanggil ke puncak gunung; kemudian tangan yang telah menjadikan dunia ini, tangan yang “telah memindahkan gunung dan mereka tidak mengetahuinya,” (Ayub 9:5), telah membawa makhluk yang terbuat dari tanah itu, manusia yang teguh imannya itu, dan menempatkannya di satu celah batu karang, sementara kemuliaan Allah dan segala kebajikan-Nya berlalu di hadapannya. PP 328.3
Pengalaman ini—di atas segala sesuatu yang lainnya janji bahwa Hadirat ilahi akan menyertainya—bagi Musa merupakan satu jaminan sukses daripada pekerjaan yang ada di hadapannya; dan ia menilainya jauh lebih berharga daripada segala ilmu pengetahuan Mesir ataupun segala hasil yang telah dicapainya sebagai seorang ahli kenegaraan dan seorang pemimpin kemiliteran. Tidak ada kekuasaan, keahlian atau ilmu pengetahuan duniawi yang dapat menggantikan hadirat Allah yang menyertai seseorang. PP 328.4
Bagi orang yang melanggar adalah satu perkara yang menakutkan untuk jatuh ke tangan Allah yang hidup; tetapi Musa berdiri sendirian di dalam hadirat Yang Kekal itu, dan ia tidak merasa takut; karena jiwanya selaras dengan kehendak Khaliknya. Kata pemazmur, “Jikalau kiranya hatiku telah berpaling kepada kejahatan, niscaya Tuhan tidak mendengar akan daku.” Mazmur 66:18: Tetapi “rahasia Tuhan itu bagi orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya akan diberitahu kepadanya.” Mazmur 25:14. PP 329.1
Tuhan menyatakan diri-Nya sendiri, “TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman. PP 329.2
Dalam kitab Hosea pasal satu dan dua, hal pertama dan terpenting yang harus dipastikan tentang pasal-pasal ini adalah waktu di mana nubuatan-nubuatannya terungkap. Untuk mengetahuinya, kita akan membaca:
Hos. 2:18 - “Pada waktu itu Aku akan mengadakan perjanjian bagi mereka dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara dan dengan binatang-binatang melata di tanah, dan Aku akan mematahkan busur dan pedang dan peperangan dari bumi, dan Aku akan membuat mereka diam dengan aman.”
Sampai hari ini umat Allah belum pernah mengalami keamanan dan kebebasan yang begitu lengkap dan mutlak seperti yang dinyatakan dalam ayat Alkitab ini. Oleh karena itu, dengan cepat terlihat bahwa pokok bahasan dari pasal ini menjangkau bahkan melampaui zaman kita. Ketika kita mempelajari pasal ini ayat demi ayat, unsur waktu itu akan tampak semakin terang dan jelas.
Hos. 1:1,2 - “Firman TUHAN yang datang kepada Hosea bin Beeri pada zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas, raja Israel. Permulaan Firman Tuhan yang disampaikan oleh Hosea.
Berfirmanlah TUHAN kepada Hosea: “Pergilah, ambillah bagimu seorang isteri sundal dan anak-anak sundal, karena negeri ini telah melakukan persundalan yang besar dan telah menyimpang dari pada TUHAN.”
Nabi Hosea diperintahkan untuk mengambil seorang istri dari seorang pelacur bukan karena alasan lain selain untuk menggambarkan kondisi menyedihkan dan keji yang saat itu terjadi di Israel.
Tentu saja, pernikahan ini hanya sebuah penglihatan, seperti halnya nabi Yehezkiel yang berbaring selama 40 hari di satu sisi, dan 390 hari di sisi lain (Yeh. 4:4-6).
Bacalah Hosea 14:1-4. Apakah yang diungkapkan oleh ayat-ayat ini tentang kasih setia Allah bagi umat-Nya?
Semua orang yang akan masuk Kota Allah harus masuk melalui pintu gerbang yang sempit – oleh usaha yang penuh penderitaan; karena “tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis.” Wahyu 21:27. Tetapi tidak seorang pun yang telah jatuh harus menyerah dan putus asa. Orang-orang yang sudah tua yang pernah menjadi kebanggaan Allah, mungkin pernah menajiskan jiwanya, dengan mengorbankan kebaikannya di atas mezbah hawa nafsu; tetapi sekiranya mereka bertobat, meninggalkan dosanya, dan kembali kepada Allah, mereka masih tetap mempunyai pengharapan. Ia yang menyatakan, “hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan,” juga memberikan undangan, “Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” Wahyu 2:10; Yesaya 55:7. Allah membenci dosa, tetapi Ia mengasihi orang berdosa. Ia menyatakan; “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela.” Hosea 14:5. PK 84.1
Kepada mereka yang telah kehilangan pandangan terhadap rencana dari zaman ke zaman demi kelepasan orang-orang berdosa yang terperangkap oleh kuasa Setan, Allah menawarkan pemulihan dan perdamaian. “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela,” kata-Nya memaklumkan: “sebab murka-Ku telah surut daripada mereka. Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon Lebanon. Ranting-rantingnya akan merambak, semaraknya akan seperti pohon zaitun dan berbau seperti yang di Libanon. Mereka akan kembali dan diam dalam naungan-Ku dan tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur, yang termasyhur seperti anggur Libanon. Efraim, apakah lagi sangkut paut-Ku dengan berhala-berhala? Akulah yang menjawab dan memperhatikan engkau. Aku ini seperti pohon sanobar yang menghijau, daripada-Ku engkau mendapat buah. PK 283.3
Bandingkan Wahyu 4:11 dan Mazmur 33:6. Apakah yang disampaikan ayat-ayat ini kepada kita mengenai kebebasan Allah dalam hubungannya dengan ciptaan?
“Dalam Wahyu 14 manusia disuruh untuk menyembah Khalik; dan nubuatan itu menunjukkan suatu golongan yang, sebagai akibat dari pekabaran rangkap tiga, memelihara perintah-perintah Allah. Salah satu perintah itu menunjuk langsung kepada Allah sebagai Pencipta atau Khalik. Perintah keempat menyatakan, "Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu .... Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya." (Keluaran 20:10, 11). Mengenai hari Sabat lebih jauh Tuhan berkata, bahwa itu adalah "menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah Tuhan, Allahmu." (Yehezkiel 20:20). Dan alasan yang diberikan, adalah, "sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.'' (Keluaran 31:17). GC 437.1 (KA 457.2)
“Alkitab tidak mengakui adanya abad-abad yang panjang di mana dunia ini secara lambat laun mengalami perubahan dari satu keadaan yang kacau balau. Alkitab menyatakan bahwa setiap hari penciptaan itu terdiri dari malam dan siang sebagaimana hari-hari yang lainnya sesudah itu. Pada akhir dari tiap hari penciptaan itu dinyatakan hasil pekerjaan Khalik. Catatan tentang pekan yang pertama itu diakhiri dengan kata-kata: "Maka demikianlah asalnya langit dan bumi pada masa ia itu dijadikan tatkala diperbuat Tuhan Allah akan langit dan bumi." Kejadian 2:4. Hal ini tidak berarti bahwa hari-hari penciptaan itu lain daripada hari-hari yang biasa. Setiap hari disebut satu generasi oleh karena di dalamnya Allah telah menciptakan hal-hal yang baru.” PP 112.1 (PB1 108.1)
Bacalah Yohannes 17:24. Apakah yang disampaikan kepada kita tentang kasih Allah sebelum dunia ini ada?
O, permintaan yang luar biasa! Betapa lembutnya, kasih yang tak terungkapkan yang terkandung dalam permohonan ini! Pemimpin kita yang hidup merindukan agar anggota-anggota tubuh-Nya bersekutu dengan Dia. Mereka telah bersekutu dengan-Nya di dalam penderitaan-Nya, dan Ia tidak akan merasa puas dengan sesuatu yang lebih rendah daripada persekutuan dengan-Nya di dalam kemuliaan-Nya. Ini adalah hak-Nya.” RH August 15, 1893, par. 9
“Yesus menyangkal bahwa orang Yahudi adalah anak-anak Abraham. Ia berkata “Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri. Dengan mengejek mereka menjawab, “Kami tidak dilahirkan dari zina. Bapa kami satu yaitu Allah.” Perkataan ini yang menyindir keadaan kelahiran-Nya, dimaksudkan sebagai suatu serangan terhadap Kristus di hadapan orang orang yang mulai percaya pada-Nya. Yesus tidak menghiraukan sindiran yang hina itu melainkan mengatakan, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah.” DA 467.2 (KSZ2 81.3)
Bacalah Matius 22:1-14. Apakah makna dari perumpamaan ini?
“Panggilan untuk merayakan pesta itu telah disampaikan oleh murid-murid Kristus. Tuhan kita telah mengutus kedua belas murid dan kemudian tujuh puluh murid, untuk memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, dan memanggil manusia untuk bertobat dan percaya kepada Injil. Tetapi panggilan itu tidak diindahkan. Mereka yang diundang ke pesta itu tidak datang. Kemudian diutuslah hamba-hamba untuk mengatakan: “Lihatlah, aku telah menyiapkan makan malamku, lembu-lembu dan ternakku telah disembelih dan segala sesuatunya telah siap, marilah ke pesta perkawinan itu.” Inilah pekabaran yang dibawa kepada bangsa Yahudi setelah penyaliban Kristus; tetapi bangsa yang mengaku sebagai umat Allah yang istimewa ini menolak Injil yang dibawa kepada mereka dalam kuasa Roh Kudus. Banyak yang melakukan hal ini dengan cara yang paling mencemooh. Yang lainnya begitu jengkel dengan tawaran keselamatan, tawaran pengampunan karena menolak Tuhan yang mulia, sehingga mereka berbalik menyerang para pembawa berita itu. Terjadilah “penganiayaan yang hebat.” Kisah Para Rasul 8:1. Banyak orang, baik pria maupun wanita, dijebloskan ke dalam penjara, dan beberapa utusan Tuhan, seperti Stefanus dan Yakobus, dihukum mati. COL 308.2
“Demikianlah orang-orang Yahudi memeteraikan penolakan mereka terhadap belas kasihan Allah. Hasilnya telah dinubuatkan oleh Kristus dalam perumpamaan ini. Raja “mengerahkan tentaranya dan membinasakan para pembunuh itu, lalu membakar habis kota mereka.” Penghakiman yang dinyatakan datang atas orang-orang Yahudi dalam penghancuran Yerusalem dan pencerai-beraian bangsa itu. COL 308.3
“Panggilan ketiga untuk menghadiri pesta itu melambangkan pemberian Injil kepada bangsa-bangsa lain. Raja berkata: “Pesta perkawinan sudah siap, tetapi mereka yang telah diundang tidak layak. Karena itu pergilah ke jalan-jalan raya, dan sebanyak mungkin orang yang kamu jumpai, ajaklah mereka ke pesta perkawinan itu.” KOL 309.1
“Para pelayan raja yang pergi ke jalan raya “mengumpulkan semua orang yang mereka temukan, baik yang jahat maupun yang baik.” Itu adalah kelompok yang beragam. Beberapa di antara mereka tidak lebih menghargai pemberi jamuan pesta dibandingkan dengan orang-orang yang menolak undangan. Kelas yang pertama kali diundang tidak akan mampu, menurut mereka, mengorbankan keuntungan duniawi apa pun demi menghadiri perjamuan raja. Dan di antara mereka yang menerima undangan itu, ada beberapa orang yang hanya berpikir untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri. Mereka datang untuk ikut menikmati hidangan pesta itu, tetapi tidak mempunyai keinginan untuk menghormati raja.” COL 309.2
“Hanya sedikit orang yang menerima kasih karunia Kristus dengan kerendahan hati, dengan perasaan yang mendalam dan tetap akan ketidaklayakan mereka. Mereka tidak dapat menanggung manifestasi kuasa Allah, karena hal ini akan mendorong harga diri, sombong, dan iri hati. Inilah sebabnya mengapa Tuhan tidak dapat berbuat banyak bagi kita sekarang. Tuhan ingin agar Anda secara pribadi mencari kesempurnaan kasih dan kerendahan hati di dalam hati Anda sendiri. Limpahkanlah perhatianmu yang utama pada dirimu sendiri, kembangkanlah keunggulan karakter yang akan mempersiapkanmu untuk pergaulan dengan orang-orang yang murni dan kudus.” 5T 50.3
Baca Yohanes 10:17,18. Bandingkan dengan Galatia 2:20. Apa pesan yang ingin disampaikan dalam teks-teks ini kepada kita?
“Bapa mengasih. Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.” Maksudnya, Bapa-Ku sudah sangat mengasihi engkau sehingga la malahan lebih mengasih Aku karena memberikan hidup-Ku untuk menebus engkau. Dalam menjadi pengganti dan penanggung bagimu oleh menyerahkan hidup-Ku, oleh mengangkat hutangmu, pelanggaranmu, Aku dikasihi Bapa-Ku. DA 483.5
Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerima kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.” Meskipun sebagai anggota keluarga manusia Ia bersifat dapat mati, namun sebagai Allah Ialah pancaran kehidupan bagi dunia. Sebenarnya Ia dapat menentang datangnya kematian, dan dengan dikuasainya; tetapi dengan sukarela Ia menyerahkan nyawaNya supaya Ia menyatakan hidup dan sifat baka. Ia menanggung dosa dunia menderita kutuknya, menyerahkan hidup-Nya sebagai suatu korban supaya manusia tidak mati selama-lamanya. “Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipi- kul. . . dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetap* dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan ke-padanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” Yes. 53:4-6. DA 484.1
“Dalam perlawanan-Nya terhadap kejahatan dan pekerjaan-Nya bagi orang lain, Kristus memberikan kepada manusia sebuah teladan pendidikan yang tertinggi. Dia menyatakan Allah kepada murid-murid-Nya dengan cara yang membuat di dalam hati mereka suatu pekerjaan yang istimewa, seperti yang telah lama Dia dorong agar kita mengizinkan Dia melakukannya di dalam hati kita. Ada banyak orang yang karena terlalu banyak memikirkan teori telah kehilangan pandangan akan kuasa yang hidup dari teladan Juruselamat. Mereka telah kehilangan pandangan tentang Dia sebagai pekerja yang menyangkal diri dan rendah hati. Yang mereka butuhkan adalah melihat Yesus. Setiap hari mereka membutuhkan penyingkapan yang segar dari kehadiran-Nya. Mereka perlu mengikuti teladan-Nya dalam penyangkalan diri dan pengorbanan. CT 36.2
“Kita membutuhkan pengalaman yang dimiliki oleh Paulus ketika ia menulis, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, namun bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku, dan hidupku yang kuhidupi sekarang ini, aku hidup oleh iman kepada Anak Allah, yang telah mengasihi aku dan
“Pengenalan akan Allah dan Yesus Kristus yang diekspresikan dalam karakter adalah pendidikan yang paling tinggi. Itu adalah kunci yang membuka pintu gerbang kota surgawi. Pengetahuan ini adalah tujuan Allah yang harus dimiliki oleh semua orang yang mengenakan Kristus.” CT 37.1
Melalui segala ujian kita mempunyai seorang Penolong yang tidak pernah gagal. Ia tidak meninggalkan kita sendirian untuk bergumul dengan pencobaan, bertempur dengan kejahatan, dan akhirnya diremukkan dengan beban dan kesusahan. Meskipun sekarang Ia tersembunyi dari pandangan manusia yang fana, namun telinga iman dapat mendengar suara-Nya mengatakan, “Jangan takut! Aku menyertai engkau. “Aku adalah Yang Hidup, Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup sampai selama-lamanya,” Why. 1 : 18. Aku telah menderita kesusahanmu, mengalami pergumulanmu, menemui pencobaanmu. Aku mengetahui air matamu: Aku juga telah menangis. Kesedihan yang terpendam sehingga tidak dapat dibisikkan ke dalam telinga manusia, Aku tahu. Jangan pikirkan bahwa engkau kesepian dan ditinggalkan. Meskipun kepedihanmu tidak mendapat simpati dalam hati siapa pun di dunia, pandanglah kepada-Ku, dan hiduplah. “Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau.” Yes.54:10. DA 483.1
Meskipun seorang gembala sangat mengasihi domba-dombanya, ia lebih mengasihi anaknya laki-laki dan anaknya perempuan. Yesus bukan saja gembala kita; ialah “Bapa kita yang kekal.” Dan Ia berkata, “Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa.” Yoh. 10:14, 15. Alangkah indahnya pernyataan ini! – Anak yang tunggal, Ia yang ada di ribaan Bapa, Ia yang telah dinyatakan Allah sebagai “orang yang paling karib kepada-Ku” (Zakh. 13:7), – persekutuan antara Dia dan Allah yang kekal diambil untuk menggambarkan persekutuan antara Kristus dan anak-anak-Nya di bumi ini! DA 483.2
Karena kita merupakan pemberian Bapa-Nya, dan pahala pekerjaan-Nya, Yesus mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya. Para pembaca, Ia mengasihimu. Tidak ada sesuatu yang lebih besar dan lebih baik dapat diberikan oleh surga. Sebab itu percayalah. DA 483.3