Tuhan yang Bangkit

Pelajaran 13, Triwulan 3, 21-27 September 2024

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download PDF

Sabat Sore, 21 September

Ayat Hafalan:

Tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. KJV - Markus 16:6


“Katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus, bahwa Ia mendahului kamu ke Galilea, di sana kamu akan melihat Dia.” Semua murid telah meninggalkan Yesus, dan panggilan untuk berjumpa dengan Dia lagi termasuk mereka semuanya. Ia tidak membuangkan mereka. Ketika Maria Magdalena mengatakan kepada mereka bahwa ia telah melihat Tuhan, ia mengulangi panggilan untuk menghadiri pertemuan di Galilea. Dan ketiga kalinya pesan itu dikirim kepada mereka. Sesudah Ia naik kepada Bapa, Yesus menunjukkan diri kepada wanita-wanita lain, seraya berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Maka datanglah perempuan itu memeluk kaki-Nya, serta menyembah Dia. Lalu sabda Yesus kepadanya: Janganlah kamu takut! Pergilah kamu memberitahukan kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, di sanalah mereka melihat Aku.” DA 793.3

Pekerjaan Kristus yang mula-mula di bumi ini sesudah kebangkitanNya ialah meyakinkan murid-murid-Nya tentang kasih-Nya yang tidak berkurang serta perhatian-Nya yang lemah lembut bagi mereka. Untuk memberi mereka bukti bahwa Ialah Juruselamat mereka yang hidup, bahwa Ia telah memutuskan belenggu kubur, dan tidak dapat lagi ditahan oleh musuh dalam kematian; untuk menyatakan bahwa Ia mempunyai hati kasih yang sama sebagaimana ketika Ia bersama-sama dengan mereka sebagai Guru mereka yang kekasih, Ia menunjukkan diri kepada mereka berkali-kali. Ia hendak lebih mempererat ikatan kasih di antara mereka. Pergilah dan katakanlah kepada murid-murid-Ku, kata-Nya, agar mereka bertemu dengan Aku di Galilea. DA 793.4 

Minggu, 22 September

Bersukacita dalam Kebangkitan


Bacalah Markus 15:42-16:6. Apa yang terjadi di sini, dan mengapa kisah ini sangat relevan dengan narasi kebangkitan?

“Hari Sabat telah lewat, dan Maria Magdalena datang pagi-pagi sekali, ketika hari masih gelap, ke kubur itu. Perempuan-perempuan lain akan menemuinya di sana, tetapi Maria adalah orang pertama yang datang ke kubur itu. Mereka telah menyiapkan rempah-rempah yang harum untuk meminyaki tubuh Tuhan mereka. Para perempuan itu sangat ketakutan dan membenamkan wajah mereka ke dalam tanah, karena melihat para malaikat lebih dari yang dapat mereka tahan. Para malaikat terpaksa menyembunyikan kemuliaan mereka dengan lebih jelas lagi sebelum mereka dapat berbicara dengan para perempuan itu. Para perempuan itu gemetar ketakutan. Malaikat-malaikat itu berkata, “Janganlah takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, seperti yang telah dikatakan-Nya. Marilah, lihatlah tempat di mana Tuhan terbaring.” (Matius 28:5, 6.) 12LtMs, Ms 115, 1897, par. 3

“Ketika Maria mendapati batu itu terguling dari pintu kubur, “ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: ‘Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.’ Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci ....” [Yohanes 20:2, 3, 5-9.] “Sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.” [Mazmur 16:10.] “Tetapi Allah akan melepaskan jiwaku dari kuasa maut, sebab Ia akan menerimaku.” [Mazmur 49:15.]” 12LtMs, Ms 115, 1897, par. 4

Bacalah Kolose 2:10-12. Apakah peringatan Perjanjian Baru tentang kebangkitan Yesus?

“Kristus beristirahat di dalam kubur pada hari Sabat, dan ketika makhluk-makhluk kudus di surga dan di bumi terjaga pada pagi hari pertama minggu itu, Ia bangkit dari kubur untuk memperbaharui pekerjaan-Nya mengajar murid-murid-Nya. Tetapi fakta ini tidak menguduskan hari pertama minggu itu, dan menjadikannya sebagai hari Sabat. Yesus, sebelum kematian-Nya, telah menetapkan sebuah peringatan akan pemecahan tubuh-Nya dan penumpahan darah-Nya bagi dosa-dosa dunia, dalam tata cara Perjamuan Kudus, dengan mengatakan, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu mengadakan perjamuan untuk mengingat kematian Tuhan, sampai Ia datang.” 1 Korintus 11:26. Dan orang percaya yang bertobat, yang mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam pertobatan, memperingati kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus dalam baptisannya. Ia turun ke dalam air dalam keserupaan dengan kematian dan penguburan Kristus, dan ia dibangkitkan dari air dalam keserupaan dengan kebangkitan-Nya... untuk menjalani hidup yang baru di dalam Kristus Yesus. 90 FLB 303.2

“Dan bala tentara malaikat itu dipenuhi dengan keheranan saat mereka menyaksikan penderitaan dan kematian Raja kemuliaan. Namun ... tidaklah mengherankan bagi mereka bahwa Tuhan kehidupan dan kemuliaan itu ... harus mematahkan belenggu maut, dan berjalan keluar dari rumah penjara-Nya, sebagai seorang penakluk yang menang. Oleh karena itu, jika salah satu dari peristiwa-peristiwa ini harus diperingati dengan hari perhentian, maka peristiwa itu adalah penyaliban. Tetapi saya melihat bahwa tidak satu pun dari peristiwa-peristiwa ini yang dirancang untuk mengubah atau membatalkan hukum Allah; sebaliknya, peristiwa-peristiwa ini memberikan bukti terkuat akan kekekalannya. .... FLB 303.3

“Hari Sabat ditetapkan di Eden sebelum kejatuhan, dan dipatuhi oleh Adam dan Hawa, serta seluruh bala tentara surga. Allah beristirahat pada hari ketujuh, dan memberkati dan menguduskannya. Saya melihat bahwa hari Sabat tidak akan pernah ditiadakan, tetapi orang-orang kudus yang telah ditebus, dan seluruh bala tentara malaikat, akan mematuhinya untuk menghormati Sang Pencipta yang agung untuk selama-lamanya. 91 FLB 303.4”

Senin, 23 September

Batu itu terguling


Bacalah Markus 16:1-8 dan 1 Korintus 15:1-8. Apakah kesamaan dari ayat-ayat ini?

Wanita-wanita yang telah berdiri di sisi salib Kristus menunggu dan memperhatikan berlalunya jam-jam hari Sabat. Pada hari pertama dari minggu, pagi-pagi benar, mereka menuju ke kubur, sambil membawa rempah-rempah yang mahal harganya untuk mengurapi tubuh Juruselamat. Mereka tidak memikirkan tentang Ia bangkit dari antara orang mati. Matahari harapan mereka telah terbenam, dan malam telah turun ke hati mereka. Sementara mereka berjalan, mereka menceritakan kembali perbuatan kemurahan Kristus serta perkataan penghiburan-Nya. Tetapi mereka tidak teringat akan perkataan-Nya, “Aku akan melihat kamu lagi.” Yoh. 16:22. DA 788.1

Dalam keadaan tidak mengetahui akan apa yang sedang terjadi pada waktu itu, mereka mendekati taman itu, sambil berkata sementara berjalan, “Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?” Mereka mengetahui bahwa mereka tidak dapat menggulingkan batu itu, namun mereka meneruskan perjalanan. Dan lihatlah, langit tiba-tiba terang dengan kemuliaan yang datangnya bukan dari matahari terbit. Bumi bergetar. Mereka melihat batu besar itu sudah digulingkan. Kubur sudah kosong. DA 788.2

Wanita-wanita itu datang ke kubur itu bukan semuanya dari jurusan yang sama. Maria Magdalena mula-mula sekali tiba di tempat itu, dan setelah melihat bahwa batu sudah digulingkan, ia cepat-cepat pergi untuk menceritakannya kepada murid-murid. Pada saat itu wanita-wanita lain pun datanglah. Suatu terang sedang bercahaya di sekeliling kubur, tetapi tubuh Yesus tidak ada di situ. Sementara mereka berlambat-lambat di sekitar tempat itu, tiba-tiba mereka melihat bahwa bukan mereka saja ada di tempat itu. Seorang muda yang berpakaikan jubah yang bercahaya-cahaya sedang duduk di sisi kubur itu. Ialah malaikat yang telah menggulingkan batu itu. Ia telah menyamar sebagai manusia supaya ia tidak menakutkan sahabat-sahabat Yesus. Tetapi di sekelilingnya terang kemuliaan surga masih bercahaya, dan wanita-wanita itu ketakutan. Mereka berbalik hendak melarikan diri, tetapi perkataan malaikat itu menahan langkah mereka. “Jangan takut,” katanya, “karena aku mengetahui bahwa kamu mencari Yesus yang disalibkan itu; Ia tidak ada di sini, Ia sudah bangkit sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati.” Sekali lagi mereka melihat ke dalam kubur itu, dan sekali lagi mereka mendengar kabar yang ajaib itu. Malaikat lain dalam rupa manusia ada di situ, dan ia berkata, “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” DA 788.3

Selasa, 24 September

Para wanita di makam


Bacalah Markus 16:1-8. Apa yang terjadi dan bagaimana para wanita itu meresponnya?

“Ia sudah bangkit. Ia sudah bangkit! Wanita-wanita itu mengulangi perkataan itu berkali-kali. Sekarang tidak perlu lagi membawa rempah rempah bagi-Nya. Juruselamat hidup, dan tidak mati. Mereka teringat sekarang bahwa ketika berbicara tentang kematian-Nya Ia mengatakan bahwa Ia akan bangkit lagi. Alangkah mulianya hari ini bagi dunia! Dengan cepat wanita-wanita itu meninggalkan kubur itu “dengan ketakutan dan sangat kesukaan, sambil berlari hendak memberitahu hal itu kepada murid-murid Yesus.” DA 789.1

“Maria tidak mendengar kabar baik itu. Ia pergi kepada Petrus dan Yohanes dengan kabar yang menyedihkan, “Tuhan telah diambil dari kubur- Nya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Murid-murid pergi tergesa-gesa ke kubur, dan mendapatinya sebagaimana yang telah dikatakan oleh Maria. Mereka melihat kain kafan dan sapu tangan, tetapi mereka tidak menemukan Tuhan mereka. Meskipun demikian di sini pun terdapat kesaksian bahwa Ia sudah bangkit. Baju kubur itu bukannya dilemparkan ke sisi dengan sembrono saja, melainkan dilipat baik-baik, masing-masing di tempatnya sendiri. Yohanes “melihatnya dan percaya.” Sampai saat itu ia belum mengerti perkataan Kitab Suci bahwa Kristus harus bangkit dari antara orang mati, tetapi sekarang ia teringat akan perkataan Juruselamat yang meramalkan kebangkitan-Nya. DA 789.2

“Kristus sendirilah yang telah menaruh baju kubur itu seteliti itu. Ketika malaikat yang berkuasa itu turun ke kubur itu, malaikat-malaikat lain yang dengan rombongannya telah mengawali tubuh Tuhan, menggabungkan diri dengan Dia. Ketika malaikat dari surga itu menggulingkan batu, yang lain memasuki kubur, dan menguraikan pembungkus dari tubuh Yesus. Tetapi tangan Juruselamatlah yang melipat setiap kain itu, dan meletakkannya di tempatnya. Pada pemandangan-Nya yang menuntun baik bintang maupun atom, tidak ada sesuatu yang tidak penting. Peraturan dan kesempurnaan kelihatan dalam segala pekerjaan-Nya.” DA 789.3

Rabu, 25 September

Menampakkan Diri kepada Maria dan yang Lain


Bacalah Markus 16:9-20. Apakah yang ditambahkan ayat-ayat ini kepada kisah kebangkitan?

Maria telah mengikuti Yohanes dan Petrus ke kubur. Ketika mereka kembali ke Yerusalem, ia tinggal. Ketika ia memandang ke dalam kubur yang kosong itu, kesedihan memenuhi hatinya. Pada waktu ia memandang ke dalam, ia melihat dua malaikat, satu di kepala dan yang satu lagi di kaki tempat Yesus dibaringkan. “Ibu, mengapa engkau menangis? Mereka bertanya kepadanya. “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan,” jawabnya. DA 789.4

Kemudian ia berbalik, dari malaikat-malaikat, dengan memikirkan bahwa ia harus mencari seorang yang dapat menceritakan kepadanya apa yang telah dilakukan dengan tubuh Yesus. Suara lain menyapa dia, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Melalui matanya yang penuh air mata, Maria melihat rupa seorang, dan karena pada sangkanya orang itu seorang penunggu taman, berkatalah ia, “Tuan, kalau tuan membawa Dia dari sini, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kalau kubur orang kaya ini dianggap terlalu terhormat untuk tempat penguburan Yesus, ia sendiri mau menyediakan suatu tempat bagi-Nya. Ada suatu kubur yang telah dikosongkan dengan suara Kristus sendiri, kubur tempat Lazarus terbaring. Bukankah ia dapat memperoleh suatu tempat penguburan bagi Tuhannya di tempat itu? Ia merasa bahwa mengurus tubuh-Nya Yang mulia yang telah disalibkan itu akan menjadi suatu penghiburan besar baginya dalam kesedihannya. DA 790.1

Tetapi sekarang dalam suara-Nya sendiri yang dikenal itu Yesus berkata kepadanya, “Maria”. Sekarang ia mengetahui bahwa bukannya seorang asing yang sedang menyapa dia, dan setelah berbalik ia melihat di hadapannya Kristus yang hidup. Dalam kegirangannya ia lupa bahwa Ia telah disalibkan. Sambil melompat menuju kepada-Nya seakan-akan hendak merangkul kaki-Nya berkatalah ia, “Rabuni.” Tetapi Kristus mengangkat tangan-Nya, seraya mengatakan, Jangan engkau memegang Aku, “sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu,” Dan Maria menuju kepada murid-murid dengan kabar yang menggembirakan. DA 790.2

Apa yang terjadi dalam Markus 16:14 yang tidak masuk akal jika cerita ini adalah sebuah rekayasa?

Ketika mereka mendengar petunjuk itu, yang diberikan dengan pasti, murid-murid mulai memikirkan perkataan Kristus kepada mereka yang meramalkan kebangkitan-Nya. Tetapi sekarang pun mereka tidak bergembira. Mereka tidak dapat membuangkan keragu-raguan dan kebingungan mereka. Meskipun ketika wanita-wanita itu menyatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan, namun murid-murid tidak mau percaya. Mereka beranggapan bahwa wanita-wanita itu sedang berangan-angan. DA 794.1

Kesusahan tampaknya datang bertubi-tubi Pada hari keenam dari pekan itu mereka telah melihat Guru mereka mati, pada hari pertama dari pekan berikutnya mereka kehilangan tubuh Kristus, dan mereka dituduh telah mencurinya dengan maksud untuk memperdayakan orang banyak. Mereka putus asa karena selalu memperbaiki kesan yang salah yang makin kuat menentang mereka. Mereka takut akan permusuhan di pihak imam-imam dan kemarahan orang banyak. Mereka merindukan kehadiran Yesus, yang telah menolong mereka dalam setiap kebingungan. DA 794.2

Sering mereka mengulangi perkataan, “Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.” Dalam keadaan kesunyian dan sakit hati teringatlah mereka akan perkataan-Nya, “Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?” Lukas 24:21; 23:31. Mereka berhimpun di ruangan atas, menutup dan mengunci pintu, sebab mengetahui bahwa nasib Guru mereka yang kekasih dapat menimpa mereka sewaktu-waktu. DA 794.3

Kamis, September 26

Masuk kedalam Seluruh Firman


Baca Markus 16:14-20. Apa yang Yesus katakan kepada murid-Nya ketika Dia menampakkan diri ke hadapan mereka, dan apa arti Firman ini kepada kita sekarang ?

Ketika tiba di Yerusalem kedua murid itu memasuki gerbang timur, yang terbuka pada waktu malam pada saat hari raya. Rumahrumah gelap dan tenang, tetapi orang yang sedang mengadakan perjalanan itu mengikuti jalan-jalan yang sempit di bawah cahaya bulan yang sedang terbit. Mereka pergi ke ruangan atas di tempat Yesus menggunakan saat-saat malam terakhir sebelum kematian-Nya. Mereka mengetahui bahwa di sinilah saudara-saudara mereka dapat dijumpai. Meskipun sudah larut malam, mereka mengetahui bahwa murid-murid itu tidak akan tidur sampai mereka mengetahui dengan pasti apa telah teriadi dengan tubuh Tuhan mereka. Mereka mendapati pintu ruangan itu diberi berpalang baik-baik. Mereka mengetuk minta masuk, tetapi tidak memperoleh jawab. Semuanya diam. Kemudian mereka menyebutkan nama mereka. Palang pintu dilepaskan dengan hati-hati, mereka masuk, dan Orang lain, yang tidak kelihatan, masuk dengan mereka. Kemudian pintu dikunci lagi, agar mata-mata jangan masuk. DA 802.1

Kedua orang itu mendapati semua orang itu dalam kegemparan yang penuh keheranan. Suara orang-orang di dalam ruangan itu menyaringkan ucapan pengucapan syukur dan puji-pujian mengatakan, “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menunjukkan diri kepada Simon.” Kemudian kedua orang itu, yang terengah-engah karena berjalan cepat-cepat menuju ke tempat itu, mengisahkan cerita yang ajaib tentang bagaimana Yesus sudah kelihatan kepada mereka. Mereka baru saja mengakhiri cerita itu, dan beberapa orang sedang mengatakan bahwa mereka tidak dapat mempercayai, karena terlalu sukar diterima kebenarannya, ketika dengan tiba-tiba Orang lain berdiri di hadapan mereka. Setiap mata menatapi Orang asing itu. Tidak seorang pun telah mengetuk minta masuk. Tidak terdengar langkah kaki. Murid-murid dikejutkan, dan keheran-heranan memikirkan apa gerangan maknanya. Lalu mereka mendengar suatu suara yang tidak lain daripada suara Guru mereka. Terang dan jelas perkataan yang keluar dari bibir-Nya. “Damai sejahtera bagimu.” DA 802.2

“Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya umbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku. Aku Sendirilah ini; rabalah Aku dan Lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku. Sambil berkata demikian la memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.” DA 803.1

Ketika Yesus berjumpa dengan murid-murid-Nya, Ia mengingatkan kepada mereka perkataan yang telah diucapkan-Nya kepada mereka se-belum kematian-Nya, bahwa segala perkara yang tertulis dalam hukum Musa, dan kitab nabi-nabi dan juga dalam buku Mazmur mengenai Dia, harus digenapi. “Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab suci. Kata-Nya kepada mereka: ‘Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada seluruh bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi akan semuanya ini.” DA 804.2

Murid-murid mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka. Mereka harus memasyhurkan kepada dunia kebenaran ajaib yang telah dipercayakan Kristus kepada mereka. Peristiwa-peristiwa kehidupan, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan-nubuatan yang menunjukkan kepada peristiwa-peristiwa ini, kesucian hukum Allah, rahasia rencana keselamatan, kuasa Yesus untuk keampunan dosa—terhadap segala per- kara ini mereka menjadi saksi, dan mereka harus memberitakannya kepada dunia. Mereka harus memasyhurkan Injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Juruselamat. DA 805.1

“Dan sesudah berkata demikian. Ia mengembusi mereka dan berkata, Terimalah Roh Kudus, ‘jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Roh Kudus belum dinyatakan sepenuhnya, karena Kristus belum dipermuliakan. Karunia Roh yang lebih limpah tidak terjadi sampai sesudah kenaikan Kristus. Nanti sesudah hal ini diterima barulah muad-murid dapat memenuhi perintah untuk memasyhurkan Injil pada dunia. Tetapi Roh itu kini diberikan untuk maksud khusus. Sebelum muridmurid dapat memenuhi kewajiban mereka yang resmi berhubungan dengan jemaat; Kristus menghembuskan Roh-Nya kepada mereka Ia sedang mengamanatkan kepada mereka suatu tanggung jawab yang suci, dan Ia ingin memberi kesan kepada mereka dengan kenyataan bahwa tanpa Roh Kudus pekerjaan ini tidak dapat dilaksanakan. DA 805.2

Jumat, 27 September

Pendalaman

Malam hari pertama dari minggu sudah lalu perlahan-lahan. Jam yang paling gelap, tepat sebelum fajar menyingsing, telah tiba. Kristus masih seorang tahanan di dalam kubur-Nya yang sempit. Batu besar masih di tempatnya, meterai Roma belum dirusakkan; para pengawal Roma sedang berjaga-jaga. Dan di situ terdapat para penjaga yang tidak kelihatan. Sejumlah besar malaikat-malaikat yang jahat berhimpun di sekeliling tempat itu. Sekiranya mungkin, putra kegelapan dengan tentaranya yang murtad itu akan tetap menahan kubur yang dalamnya terdapat Anak Allah dalam keadaan termeterai. Tetapi bala tentara surga mengelilingi kubur itu. Malaikat-malaikat yang jauh lebih besar kekuatannya sedang mengawal kubur itu, dan menunggu untuk menyambut Putra kehidupan. DA 779.1

“Maka terjadilah gempa bumi yang hebat, karena seorang malaikat Tuhan turun dari surga.” Dengan mengenakan perlengkapan senjata Allah, malaikat ini meninggalkan istana surga. Sinar terang kemuliaan Allah mendahului dia, dan menerangi jalannya. “Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang mati.” DA 779.2

Sekarang, para imam dan penghulu, di manakah kuasa pengawalanmu? Serdadu-serdadu yang berani yang belum pernah takut akan kuasa manusia kini bagaikan tawanan yang ditahan tanpa pedang atau tombak. Wajah yang mereka pandang bukannya wajah prajurit yang fana, itulah wajah yang paling berkuasa dari bala tentara Tuhan. Pesuruh ini ialah dia yang menempati kedudukan yang dari padanya Setan telah jatuh. Ialah yang memasyhurkan kelahiran Kristus di bukit-bukit Betlehem. Bumi bergetar ketika malaikat itu mendekati, bala tentara kegelapan pun lari, dan ketika ia menggulingkan batu, surga tampaknya turun ke bumi. Serdadu-serdadu melihat dia mengeluarkan batu itu bagaikan mengeluarkan kerikil saja, dan mendengar dia berseru, Anak Allah, keluarlah, Bapa-Mu memanggil Engkau. Mereka melihat Yesus keluar dari kubur, dan mendengar Dia memasyhurkan atas kubur yang sudah terbuka itu, “Akulah kebangkitan dan hidup.” Ketika Ia keluar dalam kebesaran dan kemuliaan, rombongan malaikat-malaikat tunduk menyembah di hadapan Penebus, dan menyambut Dia dengan nyanyian puji -pujian. DA 779.3

Suatu gempa bumi menandai saat ketika Kristus meletakkan hidup-Nya, dan gempa bumi yang lain pula menyaksikan saat ketika Ia mengambilnya kembali dalam kemenangan. Ia yang telah menaklukkan kematian dan kubur keluar dari kubur dengan langkah seorang pemenang, di tengah guncangan bumi, kilat yang memancar dan guruh yang bergemuruh. Bila Ia akan datang lagi ke bumi, Ia akan mengguncangkan “bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.” “Bumi terhuyung-huyung sama sekali seperti orang mabuk dan goyang seperti gubuk yang ditiup angin.” “Langit pun akan tergulung seperti sehelai surat.” “Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab.” “Unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.” Tetapi “Tuhan adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.” Ibr. 12:26; Yes. 24:20; 34:4; 2 Ptr. 3:10, Yoel 3:16. DA 780.1

Ketika Yesus mati serdadu-serdadu itu telah melihat bumi diselimuti kegelapan pada tengah hari, tetapi pada waktu kebangkitan mereka melihat terang malaikat-malaikat menerangi malam itu, dan mendengar penghuni surga menyanyi dengan kesukaan dan kemenangan besar: Engkau telah mengalahkan Setan dan kuasa kegelapan; Engkau telah menelan kematian dalam kemenangan! DA 780.2

Kristus keluar dari kubur dalam keadaan dimuliakan, dan pengawal Roma melihat Dia. Mata mereka terpaku pada wajah-Nya yang belum lama berselang sudah mereka olok-olok dan tertawakan. Dalam Oknum yang dimuliakan ini mereka memandang orang tahanan yang telah mereka lihat di ruang pengadilan, Seorang yang bagi-Nya mereka telah menganyam sebuah mahkota duri. Inilah Seorang yang telah berdiri tanpa melawan di hadapan Pilatus dan Herodes, tubuh-Nya luka-luka oleh pukulan yang kasar. Inilah Dia yang sudan dipakukan di salib, yang kepada-Nya para imam dan penghulu, yang merasa puas atas diri sendiri, telah menggeleng-gelengkan kepala, seraya berkata, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan.” Matius 27:42. Inilah Dia yang telah dibaringkan di dalam kubur Yusuf yang masih baru itu. Perintah surga telah melepaskan tawanan itu. Gunung-gunung yang ditimbunkan di atas gunung-gunung di atas kubur-Nya sekalipun tidak dapat mencegah Dia keluar. DA 780.3

Ketika melihat malaikat-malaikat dan Juruselamat yang dimuliakan itu pengawal Roma pingsan dan menjadi seperti orang mati. Pada waktu para pengiring dari surga tersembunyi pada pemandangan mereka, berdirilah mereka, dan secepat anggota-anggota badan mereka yang gemetar dapat membawa mereka, pergilah mereka ke gerbang taman itu. Dalam keadaan terhuyung-huyung bagaikan orang mabuk, mereka pun pergi cepat-cepat ke kota, dan menceritakan kepada orang-orang yang mereka jumpai tentang kabar ajaib itu. Mereka sedang menuju kepada Pilatus, tetapi berita mereka telah disampaikan kepada para penguasa Yahudi, dan imam-imam besar dan penghulu-penghulu menyuruh memanggilnya untuk dibawa menghadap mereka lebih dulu. Suatu rupa yang aneh ditunjukkan oleh serdadu-serdadu itu. Dalam keadaan gemetar karena ketakutan, muka mereka pucat, mereka pun memberikan kesaksian tentang kebangkitan Kristus. Serdadu-serdadu itu menceritakan segala sesuatu, sama seperti yang telah mereka lihat; mereka tidak mempunyai waktu untuk memikirkan atau pun mengucapkan sesuatu kecuali kebenaran saja. Dengan ucapan yang tidak menyenangkan berkatalah mereka itu, Adalah Anak Allah yang sudah disalibkan; kami telah mendengar seorang malaikat memasyhurkan Dia sebagai Yang Mulia di surga, Raja kemuliaan. DA 781.1

Muka imam-imam menjadi bagaikan muka orang mati. Kayafas coba berbicara. Bibirnya bergerak, tetapi tidak mengeluarkan bunyi apa pun. Serdadu-serdadu itu sudah hampir meninggalkan ruang majelis itu, ketika suatu suara menahan mereka. Kayafas akhirnya dapat berkata, Tunggu, tunggu, katanya. Jangan ceritakan kepada seorang pun tentang perkara-perkara yang sudah kamu lihat. DA 781.2

Kemudian suatu laporan yang menipu diberikan kepada serdadu-serdadu itu. “Kamu harus mengatakan,” kata imam-imam, “murid-muridNya datang pada malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.” Di sinilah imam-imam gagal karena berusaha terlalu banyak. Bagaimanakah dapat serdadu-serdadu itu mengatakan bahwa murid-murid telah mencuri tubuh-Nya sementara tidur? Jika mereka tertidur, bagaimanakah dapat mereka mengetahuinya? Dan jika murid-murid terbukti bersalah karena mencuri tubuh Kristus, bukankah imam-imam akan mula-mula sekali mempersalahkan mereka? Atau jika pengawal telah tertidur di kubur, bukankah imam-imam yang mula-mula sekali menuduh mereka kepada Pilatus? DA 781.3

Serdadu-serdadu itu merasa ngeri memikirkan perihal mendatangkan tuduhan ke atas diri sendiri karena tertidur di tempat jaga. Inilah suatu pelanggaran yang dapat diberi hukuman mati. Haruskah mereka memberikan kesaksian dusta, menipu orang banyak, dan menempatkan hidup mereka sendiri dalam bahaya? Bukankah mereka telah berjaga-jaga tanpa mengenal jerih lelah? Bagaimanakah dapat mereka tahan di pengadilan, meskipun karena uang, jika mereka bersumpah palsu? DA 782.1

Untuk mendiamkan kesaksian yang mereka takuti, imam-imam berjanji menjaga keselamatan pengawal itu, dengan mengatakan bahwa Pilatus tidak menghendaki berita seperti itu disebarluaskan lebih dari yang sudah mereka sampaikan. Serdadu-serdadu Roma menjual kejujuran mereka kepada orang Yahudi untuk memperoleh uang. Mereka masuk di hadapan imam-imam dengan membawa pekabaran kebenaran yang paling mengejutkan; mereka keluar dengan beban uang, dan pada lidah mereka terdapat suatu berita dusta yang sudah direncanakan bagi mereka oleh imam-imam. DA 782.2

Sementara itu, berita tentang kehangkitan Kristus telah disampaikan kepada Pilatus. Meskipun Pilatus bertanggung jawab karena telah menyerahkan Kristus untuk menerima hukuman mati, namun ia bersikap agak acuh tak acuh. Meskipun ia telah menghukum Juruselamat dengan perasaan tidak sudi, dan dengan perasaan belas kasihan, namun ia tidak merasakan penyesalan yang sebenarnya sampai sekarang. Dalam ketakutan sekarang ia tinggal diam di dalam rumahnya yang terkunci baik-baik, dan menentukan tidak mau berjumpa dengan seorang pun. Tetapi imam-imam pergi menghadap dia, menyampaikan cerita yang sudah mereka karang, dan mendesak dia untuk melupakan saja kelalaian orang jaga dalam melakukan tugas. Sebelum menyetujuinya, ia sendiri dengan diam-diam menanyai para pengawal itu. Karena takut akan keselamatan mereka sendiri, mereka tidak berani menyembunyikan apa-apa dan Pilatus mendengarkan dari mereka cerita tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ia tidak menuntut perkara itu lebih jauh, tetapi sejak saat itu tidak ada damai baginya. DA 782.3