dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." KJV - Yohanes 12:32
Kasih Allah dinyatakan kepada alam semesta. Penguasa dunia ini diusir. Tuduhan-tuduhan yang ditujukan Setan terhadap Allah terbukti tidak benar. Celaan yang telah ditimpakannya ke surga disingkirkan selamanya. Para malaikat dan manusia ditarik kepada Sang Penebus. “Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi,” kata-Nya, “akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” DA 626.1
Banyak orang berkerumun di sekeliling Kristus ketika Ia mengucapkan perkataan ini, dan seorang berkata, “Kami sudah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias itu hidup selama-lamanya bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu” Maka kata Yesus kepada mereka, ‘Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu; selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak terang.’ DA 262.2
Tetapi meskipun Ia telah melakukan begitu banyak mujizat di hadapan mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya.’ Mereka pernah bertanya kepada Juruselamat, “Tanda apakah yang dapat Engkau tunjukkan, sehingga kami dapat melihat dan percaya kepada-Mu?” Yohanes 6:30. Tanda-tanda yang tak terhitung banyaknya telah diberikan; tetapi mereka telah menutup mata dan mengeraskan hati mereka. Sekarang setelah Bapa sendiri telah berbicara, dan mereka tidak dapat meminta tanda lebih lanjut, mereka tetap menolak untuk percaya. DA 626.3
Namun banyak juga di antara pemimpin yang percaya kepada-Nya, tetapi oleh karena orang-orang Farisi mereka tidak mengakuinya berterus terang, supaya mereka jangan dikucilkan.” Mereka lebih menghendaki pujian manusia gantinya persetujuan dari pihak Allah. Untuk meluputkan diri mereka dari celaan dan malu, mereka menyangkal Kristus, dan menolak tawaran hidup kekal. Dan alangkah banyaknya orang yang hidup sepanjang abad-abad sejak saat itu telah melakukan hal seperti itu! Kepada mereka semuanya perkataan amaran Juruselamat dikenakan, “Siapa yang mengasihi nyawanya, ia akan kehilangan nyawa.” “Barangsiapa menolak Aku,” kata Yesus, “dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.” Yoh. 12:48. DA 262.4
Bacalah Yohanes 3:25-36. Bagaimana Yohanes Pembaptis membandingkan dirinya dengan Yesus?
“Murid-murid Yohanes datang kepadanya dengan membawa keluhan-keluhan mereka dan berkata: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang sungai Yordan dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.” Yohanes memiliki kelemahan-kelemahan yang biasa terjadi pada manusia. Dalam hal ini ia mengalami ujian yang berat. Pengaruhnya sebagai nabi Allah lebih besar daripada orang lain, sampai pelayanan Kristus dimulai; tetapi ketenaran guru yang baru ini menarik perhatian semua orang, dan akibatnya, popularitas Yohanes semakin memudar. Murid-muridnya menyampaikan kepadanya pernyataan yang benar tentang kasus ini, Yesus membaptis, dan semua orang datang kepadanya. 2SP 136.4
Yohanes berada dalam posisi yang berbahaya; seandainya ia membenarkan kecemburuan murid-muridnya dengan sebuah kata simpati atau dorongan di tengah-tengah gerutuan mereka, maka perpecahan yang serius akan terjadi. Tetapi roh nabi yang mulia dan tidak mementingkan diri sendiri bersinar dalam jawaban yang diberikannya kepada para pengikutnya: - 2SM 137.1
Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. 2SP 137.2
“Seandainya Yohanes memperlihatkan kekecewaan atau kesedihan karena digantikan oleh Yesus; seandainya ia membiarkan simpatinya dibangkitkan demi kepentingannya sendiri, ketika ia merasa bahwa kekuasaannya atas orang-orang mulai memudar; seandainya ia sejenak saja kehilangan pandangan terhadap misinya pada saat pencobaan ini, hasilnya akan menjadi bencana bagi pendirian gereja Kristen. Benih-benih perselisihan akan ditaburkan, anarki akan bermunculan, dan pekerjaan Allah akan merana karena tidak ada pekerja yang tepat. 2SP 137.3
“Tetapi Yohanes, tanpa memperdulikan kepentingan pribadinya, berdiri membela Yesus, bersaksi tentang keunggulan-Nya sebagai Dia yang Dijanjikan bagi Israel, yang jalan-Nya telah ia persiapkan. Ia mengidentifikasikan dirinya sepenuhnya dengan perjuangan Kristus, dan menyatakan bahwa sukacita terbesarnya adalah keberhasilan perjuangan itu. Kemudian, dengan melampaui semua pertimbangan duniawi, ia memberikan kesaksian yang luar biasa ini – hampir sama dengan apa yang Yesus berikan kepada Nikodemus dalam wawancara rahasia mereka: - 2SM 138.1
Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun yang menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya itu, ia mengaku, bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.” 2SP 138.2
Bacalah Yohanes 1:32-36. Apakah yang dikatakan Yohanes Pembaptis di sini tentang Yesus yang tidak diharapkan oleh orang-orang tentang Mesias yang telah lama dinanti-nantikan?
Para utusan dari Yerusalem telah bertanya kepada Yohanes, “Mengapa engkau membaptiskan orang?” dan mereka itu menantikan jawabnya. Tiba-tiba, sementara pandangannya meliputi orang banyak itu matanya bersinar-sinar, wajahnya berseri-seri, dirinya digerakkan perasaan yang mendalam. Dengan tangan yang teracung ia berseru, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Yohanes 1:25-27. DA 136.2
Pekabaran itu jelas sekali untuk dibawa kembali kepada Sanhedrin. Perkataan Yohanes itu tidak dapat dikenakan kepada seorang yang lain selain Dia yang sudah sejak lama dijanjikan itu. Mesias ada di antara mereka! Dengan keheranan besar imam-imam dan penghulu-penghulu itu memandang di sekeliling mereka dengan pengharapan akan melihat Dia yang dibicarakan Yohanes itu. Tetapi la tidak dapat dikenal di antara orang banyak itu. DA 136.3
Ketika Yesus dibaptiskan, Yohanes menunjuk kepada-Nya sebagai Anak Domba Allah, sebuah terang yang baru dipancarkan atas pekerjaan Mesias. Pikiran nabi itu tertuju kepada perkataan Nabi Yesaya, “Seperti anak domba yang dibawa kepembantaian.” Yesaya 53:7. Pada pekan-pekan berikutnya, Yohanes dengan perhatian yang baru menyelidik nubuatan-nubuatan serta pengajaran tentang upacara-upacara pengorbanan. Ia tidak dapat membedakan dengan jelas kedua segi pekerjaan Kristus itu, – sebagai suatu korban yang merasakan sengsara dan seorang raja yang menang, – akan tetapi ia melihat bahwa kedatangan-Nya itu mengandung arti yang lebih dalam daripada yang dilihat oleh imam-imam atau khalayak ramai. Ketika ia melihat Yesus di antara orang banyak itu sekembali dari padang belantara, dengan yakin ia menantikan Dia untuk memberi kepada orang banyak itu sesuatu tanda tentang kepribadian-Nya yang sesungguhnya. Hampir dengan tidak sabar lagi ia menunggu untuk mendengar Juruselamat itu mengumumkan tugas-Nya; tetapi tidak ada sepatah kata pun yang diucapkan, tidak ada tanda diberikan. Yesus tidak memberikan sambutan kepada pengumuman Yohanes Pembaptis itu tentang Dia, melainkan menggabungkan diri dengan murid-murid Yohanes dengan tidak memberikan tanda secara lahir apapun mengenai tugas-Nya yang istimewa itu, dan tidak mengambil tindakan apa pun untuk menarik perhatian kepada-Nya.
Mengingat bagaimana Yohanes telah mengulangi nubuatan-nubuatan tentang Mesias, mengingat pemandangan pada baptisan Yesus, para imam dan para penguasa tidak berani mengatakan bahwa baptisan Yohanes adalah dari surga. Jika mereka mengakui Yohanes sebagai seorang nabi, sebagaimana yang dipercayainya, bagaimanakah mereka dapat menyangkal kesaksiannya bahwa Yesus dari Nazaret adalah Putra Allah? Dan mereka tidak dapat mengatakan bahwa baptisan Yohanes adalah dari manusia, sebab orang banyak percaya Yohanes adalah seorang nabi. Oleh sebab itu mereka berkata, “Kami tidak tahu.” COL 274.3
Bacalah Yohanes 6:51-57. Apa yang Yesus katakan yang sulit diterima oleh orang-orang?
“Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Pada kiasan ini Kristus menambahkan yang lain lagi. Hanya oleh mati dapatlah Ia memberikan hidup kepada manusia, dan dalam perkataan selanjutnya, Ia menunjukkan kepada kematian-Nya sebagai sarana keselamatan. Ia berkata, ‘Roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.’” DA 388.2
“Sekarang rabi-rabi berseru dengan marahnya, “Bagaimana Ia ini dapat memberikan dagingNya kepada kita untuk dimakan?” Mereka berpura-pura mengerti perkataan-Nya dalam pengertian yang sama secara harfiah sebagaimana halnya dengan Nikodemus ketika ia bertanya, “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?” Yoh. 3:4. Sedikit banyaknya mereka mengerti maksud Yesus, tetapi mereka tidak mau mengakuinya. Oleh salah menerima perkataan-Nya, mereka mengharapkan untuk menimbulkan prasangka orang banyak melawan Dia. DA 389.1
Kristus tidak melunakkan penjelasan yang diberikan-Nya secara lambang. Ia mengulangi kebenaran itu dalam bahasa yang lebih kuat lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab dagingKu adalah benar-benar makanan dan darahKu adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” DA 389.2
“Orang-orang Yahudi yang tidak percaya enggan melihat sesuatu kecuali makna secara harfiah saja dalam perkataan Juruselamat. Oleh hukum upacara mereka dilarang mencicipi darah, dan kini mereka mengartikan bahasa Kristus sebagai pencemaran sesuatu yang suci, dan memperdebatkannya satu sama lain. Kebanyakan dari mereka malahan murid-murid sekalipun, berkata, ‘Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?’” DA 390.1
“Ujian itu terlalu besar. Semangat orang-orang yang tadinya berusaha memaksa serta menjadikan Dia raja kini menjadi dingin. Mereka menyatakan bahwa uraian di rumah ibadah ini telah membuka mata mereka. Sekarang mereka tidak terkecoh lagi. Dalam pikiran mereka perkataan-Nya merupakan pengakuan terus terang bahwa Ia bukannya Mesias, dan bahwa tidak ada pahala duniawi diwujudkan oleh berhubungan dengan Dia. Mereka menyambut kuasa-Nya yang mendatangkan kuasa mukjizat, mereka rindu dibebaskan dari penyakit dan penderitaan; tetapi mereka tidak mau bersimpati terhadap kehidupan-Nya yang mengorbankan diri. Mereka tidak menghiraukan kerajaan rohani yang sukar dipahami, yang dikatakan-Nya itu. Orang-orang yang tidak ikhlas, yang mementingkan diri, yang telah mencari Dia, tidak lagi menginginiNya. Jika Ia tidak mau mencurahkan kuasa dan pengaruh-Nya untuk mendapat kemerdekaan dari orang Roma, mereka tidak mau mengadakan hubungan dengan Dia. DA 391.3
“Keputusan mereka tidak pernah dibatalkan sesudah itu; karena mereka tidak lagi berjalan dengan Yesus.” DA 392.1
Bacalah Yohanes 5:36-38. Apa yang Yesus katakan di sini tentang Bapa?
“Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.” Kesaksian Bapa telah diberikan. “Dan setelah dibaptis, Yesus langsung keluar dari air, dan lihatlah, langit terbuka baginya, dan ia melihat Roh Allah turun seperti burung merpati, dan menerangi-Nya, dan terdengarlah suatu suara dari sorga, yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”” ST 13 November 1893, par. 2
Bacalah Matius 3:17, Matius 17:5, Markus 1:11, dan Lukas 3:22 (lihat juga 2 Petrus 1:17, 18). Apa yang dikatakan Bapa tentang Yesus?
Mereka melihat dengan mata kepala sendiri serta mendengar dengan telinga sendiri perkara-perkara yang sukar dipahami oleh manusia. Mereka “saksi mata dari kebesaran-Nya” (2 Petrus 1:16), dan mereka menyadari bahwa Yesus sesungguhnya Mesias, yang tentang Dia, bapa-bapa dan nabi-nabi telah menyaksikan bahwa Ia diakui demikian oleh semesta alam. DA 425.2
Sementara mereka memandang pada peristiwa di atas gunung itu, “turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nya-lah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Ketika mereka memandang awan kemuliaan itu. lebih terang dari awan yang menuntun suku-suku Israel di padang belantara; ketika mereka mendengar suara Allah berbicara dalam kebesaran yang mendahsyatkan yang menyebabkan gunung itu bergetar, murid-murid itu pun jatuh tersungkur ke tanah. Mereka tetap tersungkur. muka mereka tersembunyi, sampai Yesus mendekati mereka, dan menjamah mereka, melenyapkan ketakutan mereka dengan suaraNya yang sudah dikenal, “Berdirilah, jangan takut!” Setelah memberanikan diri untuk mengangkat muka, mereka melihat bahwa kemuliaan surga sudah lalu, dan wajah Musa dan Elia sudah lenyap. Mereka berada di atas gunung bersama Yesus. DA 425.3
Ketika Yesus berbicara kepada orang-orang Yahudi yang menghadiri Hari Raya Pondok Daun, apa tanggapan banyak orang di antara kerumunan itu? (Lihat Yohanes 7:37-53)
“ Dari hari ke hari la mengajar orang banyak, sampai hai i terakhir, hari besar pada masa raya itu.” Pada pagi hari itu orang banyak sudah dalam keadaan letih karena kegembiraan perayaan yang panjang itu. Tiba-tiba Yesus menyaringkan suara-Nya, dalam nada yang memenuhi halaman Bait Suci: DA 453.3
“Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, dari dalam hatinya akan mengalir aliran air hidup. Keadaan orang banyak menjadikan seruan ini sangat meyakinkan Mereka sudah sibuk dengan peristiwa besar dan perayaan yang tidak habis-habisnya, mata mereka sudah disilaukan dengan terang dan warna, dan telinga mereka telah menikmati musik yang paling merdu; tetapi tiada suatu pun dalam segala kegiatan upacara ini memenuhi keperluan jiwa, tiada suatu pun memuaskan dahaga jiwa untuk sesuatu yang tidak akan binasa. Yesus mengundang mereka datang dan minum dari pancaran kehidupan, dan sesuatu yang akan menjadi mata air dalam diri mereka, yang memancar kepada hidup kekal.” DA 453.4
“Perhatian jemaat tertahan. Suara yang jelas dan tajam itu menyampaikan perkataannya sampai ke batas terjauh dari jemaat. Apa dampaknya?” - ‘Maka banyak orang, ketika mendengar perkataan itu, berkata: ’Sungguh, inilah Nabi. Yang lain berkata, 'Inilah Mesias'. Tetapi ada juga yang berkata: “Mungkinkah Mesias datang dari Galilea?” Ketidakpercayaan muncul di dalam pikiran banyak orang, karena mereka bernalar dengan dalih yang salah. Dalam ketidaktahuan mereka, mereka telah menerima kabar angin, dan mengira bahwa Yesus telah lahir di Galilea. Tetapi Ia dilahirkan di Betlehem. Beberapa imam dan penguasa ingin menangkap-Nya, tetapi mereka tidak berani menangkap-Nya di depan umum. Orang-orang tidak memiliki pikiran yang sama dengan para imam dan pemimpin. Mereka mengutus beberapa orang untuk menangkap Yesus, dan menghentikan suara yang membangkitkan perhatian yang begitu besar dari orang banyak itu. Para perwira itu datang ke hadapan Juruselamat; mereka mendengar perkataan-Nya, mereka memandang wajah-Nya, dan seakan-akan Ia dimuliakan. Perkataan-Nya berbicara langsung ke dalam hati mereka, dan mereka melupakan tugas mereka, dan kembali tanpa Yesus. Imam-imam dan pemimpin-pemimpin bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa Dia?” Jawabannya segera datang, 'Tidak pernah ada orang yang berbicara seperti orang ini.” ST 23 Juli 1896, par. 3
“Orang-orang Farisi pada saat pertama kali datang ke hadirat Kristus telah merasakan semua rasa hormat ini, semua keyakinan ini; pikiran dan hati mereka sangat tersentuh. Dengan kekuatan yang hampir tak tertahankan, keyakinan dipaksakan kepada mereka bahwa “tidak pernah ada manusia yang berbicara seperti orang ini.” Seandainya mereka mau tunduk pada pengaruh Roh Kudus, mereka akan menerima Yesus, dan akan maju dari terang kepada terang yang lebih besar; tetapi mereka mengenakan jubah kebenaran diri sendiri dan menginjak-injak keyakinan hati nurani. Orang-orang Farisi menjawab para perwira itu dengan cemoohan dan penghinaan: “Apakah kamu juga tertipu? Adakah di antara para pemimpin atau orang-orang Farisi yang percaya kepada-Nya? Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka.” Di sini ada seseorang yang merupakan fondasi utama dari upacara-upacara Yahudi, seseorang yang membuat hukum Taurat, seseorang yang di Gunung Sinai memproklamasikan hukum Taurat, seseorang yang mengetahui setiap tahapan dan prinsip hukum Taurat. Namun, dia tidak dikenal dan tidak diakui oleh para pemimpin di Israel. ST 23 Juli 1896, par. 5
“Nikodemus, yang datang kepada Kristus pada waktu malam, telah menerima terang. Pelajaran-pelajaran Kristus bagaikan benih yang ditaburkan di dalam hati, yang akan bertunas dan menghasilkan buah. Terang telah dinyalakan yang akan bertambah besar dan bersinar semakin terang sampai pada hari yang sempurna. Perkataan Nikodemus sangat berbobot bagi para penguasa dan orang-orang Farisi, karena ia adalah pemimpin tertinggi di antara orang banyak, dan berdiri tegak di Mahkamah Agama. Ia berkata: “Adakah hukum Taurat kita menghakimi seseorang, sebelum ia mendengarnya dan mengetahui apa yang diperbuatnya?” Mereka menjawab-Nya dengan cemoohan yang pahit, “Engkau juga berasal dari Galilea? Selidikilah dan lihatlah, sebab dari Galilea tidak muncul seorang nabi.” Bukankah ia telah menyelidiki nubuat-nubuat, bukankah ia telah mendengar sendiri tentang Kristus? Dia bisa saja bersaksi, bersama dengan para perwira yang diutus untuk menangkap Yesus, “Tidak pernah ada orang yang berbicara seperti orang ini.” Pelajaran yang diberikan malam itu kepada Nikodemus baginya adalah seperti cahaya yang bersinar di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang fajar terbit di dalam hati. Siapakah orang-orang yang tertipu itu? – Orang-orang yang menahan keyakinan, yang memalingkan telinganya dari mendengar kebenaran, dan berpaling kepada dongeng-dongeng.” ST 23 Juli 1896, par. 6