“Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” KJV - Yohanes 14:23
“Orang-orang yang dengan rendah hati dan mempelajari Alkitab dengan doa, untuk mengenal dan melakukan kehendak-Nya, tidak akan ragu-ragu melakukan kewajibannya bagi Allah. Karena "Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu apakah ajaranKu ini berasal dari Allah" (Yohanes 7:17). Kalau engkau ingin mengetahui tentang rahasia keilahian-Nya, engkau harus mengikuti Firman-Nya yang jelas. Penurutan haruslah datang dari prinsip, dan yang benar haruslah diikuti dalam keadaan apapun juga. Ini adalah tabiat yang dipilih oleh Allah untuk mendapatkan keselamatan.” BLJ 45.3
Ujian bagi orang Kristen sejati diberikan dalam Firman Tuhan. Yesus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15). “Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, dia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.... Jikalau seorang mengasihi Aku, dia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku. Dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku” (Ayat 21-24). BLJ 45.4
“Berikut ini adalah syarat-syarat dimana setiap jiwa akan dipilih untuk hidup kekal. Penurutan kamu kepada perintah-perintah Allah akan membuktikan hakmu untuk mewarisi bersama orang-orang kudus dalam terang. Allah telah memilih suatu keunggulan karakter tertentu; dan setiap orang yang, melalui kasih karunia Kristus, akan mencapai standar persyaratan-Nya, akan mendapat jalan terbuka untuk masuk ke dalam kerajaan kemuliaan.—Pendidikan Kristen, 117, 118.” BLJ 45.5
Bacalah Mazmur 33:5 dan Mazmur 145:9. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini tentang seberapa jauh cinta kasih, belas kasihan, dan kemurahan Allah?
“Allah berbicara kepada kita melalui karya pemeliharaan-Nya dan melalui pengaruh Roh-Nya di dalam hati. Dalam keadaan dan lingkungan kita, dalam perubahan yang terjadi setiap hari di sekitar kita, kita dapat menemukan pelajaran yang berharga jika hati kita terbuka untuk memahaminya. Pemazmur, ketika menelusuri karya pemeliharaan Allah, berkata, “Bumi penuh dengan kebaikan Tuhan. “Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN. Mazmur 33:5; 107:43.” SC 87.2
“Tuhan Allah semesta alam menuntut penghormatan tertinggi dari kita. Kita harus takut akan Allah, mengasihi Allah, dan taat pada semua perintah-Nya. Dia adalah sempurna dalam kebaikan-Nya, dan penuh dengan belas kasihan dan kasih sayang, selalu bekerja untuk kebaikan dan kebahagiaan keluarga manusia; tetapi rencana mereka sendiri, imajinasi mereka sendiri, bertentangan dengan kehendak dan jalan Tuhan, dan cenderung menghancurkan jalan-jalan-Nya, dan menonjolkan kebijaksanaan mereka yang terbatas dalam memilih jalan dan kehendak mereka. Hasilnya adalah ketidakbahagiaan, penderitaan, dan kekecewaan yang kekal. “Tuhan itu baik kepada semua orang, dan kasih setia-Nya meliputi segala perbuatan-Nya. Ia membuka tangan-Nya, dan ‘memuaskan keinginan setiap makhluk hidup’. Dia adalah Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah yang memberi penghiburan. ‘Bumi penuh dengan kebaikan Tuhan.’” 19MR 323.1
Bacalah 2 Petrus 3:9, 1 Timotius 2:4, dan Yehezkiel 33:11. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini tentang kerinduan Allah untuk menyelamatkan semua orang?
“Hamba-hamba Allah harus menggunakan setiap sumber daya untuk memperluas kerajaan-Nya. Rasul Paulus menyatakan bahwa “yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran,” adalah “permohonan, doa syafaat, dan ucapan syukur untuk semua orang.” 1 Timotius 2:3, 4, 1. Dan Yakobus berkata: “ketahuilah, bahwa barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.” Yakobus 5:20. Setiap orang percaya berjanji untuk bersatu dengan saudara-saudaranya dalam menyampaikan undangan, “Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.” Lukas 14:17. Setiap orang harus saling menyemangati dalam melakukan pekerjaan sepenuh hati. Undangan yang sungguh-sungguh akan diberikan oleh gereja yang hidup. Jiwa-jiwa yang haus akan dituntun kepada air kehidupan. 7T 14.3
“Janganlah memandang kepada manusia dan janganlah kamu menggantungkan harapanmu kepada mereka, karena kamu merasa bahwa mereka tidak dapat salah, tetapi pandanglah kepada Yesus senantiasa. Jangan katakan apa pun yang dapat mencemarkan iman kita. Akuilah dosa-dosa rahasiamu sendirian di hadapan Allahmu. Akuilah penyimpangan hatimu kepada Dia yang tahu dengan sempurna bagaimana menangani kasusmu. Jika kamu telah berbuat salah kepada sesamamu, akuilah dosamu dan tunjukkanlah buah yang sama dengan melakukan pemulihan. Kemudian raihlah berkat itu. Datanglah kepada Tuhan apa adanya, dan biarkan Dia menyembuhkan semua kelemahanmu. Serahkanlah kasusmu kepada takhta kasih karunia; biarlah pekerjaan itu tuntas. Tuluslah dalam berurusan dengan Allah dan jiwamu sendiri. Jika kamu datang kepada-Nya dengan hati yang sungguh-sungguh menyesal, Dia akan memberimu kemenangan. Kemudian kamu dapat memberikan kesaksian yang manis tentang kemerdekaan, dengan memuji Dia yang telah memanggilmu keluar dari kegelapan ke dalam terang-Nya yang ajaib. Dia tidak akan salah paham atau salah menilaimu. Sesama manusia tidak dapat membebaskanmu dari dosa atau menyucikanmu dari kesalahan. Yesus adalah satu-satunya yang dapat memberimu kedamaian. Dia mengasihimu dan memberikan diri-Nya untukmu. Hati-Nya yang besar akan kasih-Nya “tersentuh dengan perasaan kelemahan kita?” Dosa apa yang terlalu besar untuk Dia ampuni? jiwa apa yang terlalu gelap dan tertindas oleh dosa bagi Dia untuk diselamatkan? Dia adalah murah hati, tidak mencari jasa kita, tetapi kebaikan-Nya yang tak terbatas menyembuhkan kemurtadan kita dan mengasihi kita dengan cuma-cuma, ketika kita masih berdosa. Ia adalah ‘panjang sabar dan besar kasih setia-Nya,’ ‘panjang sabar terhadap semua orang, karena Ia tidak menghendaki supaya ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” 5T 649.1
Bacalah Ulangan 7:6-9. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini tentang hubungan antara Allah yang membuat perjanjian dan kasih setia-Nya?
“Sebab cobalah tanyakan, dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu, yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu? Pernahkah suatu bangsa mendengar suara Ilahi, yang berbicara dari tengah-tengah api, seperti yang kau dengar dan tetap hidup? Atau pernahkah suatu Allah mencoba datang untuk mengambil baginya suatu bangsa dari tengah-tengah bangsa yang lain, dengan cobaan-cobaan, tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat dan peperangan, dengan tangan yang kuat, dan lengan yang teracung, dan dengan kedahsyatan-kedahsyatan yang besar, seperti yang dilakukan TUHAN, Allahmu, bagimu di Mesir di depan matamu? Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa TUHAN lah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia.” PP 463.4
“Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati Tuhan terpikat olehmu dan memilih kamu; bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? – tetapi karena Tuhan mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka Tuhan telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa Tuhan, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan.” Ulangan 7:7-9. PP 464.1
Bangsa Israel selalu menyalahkan Musa atas segala kesusahan yang mereka alami; tetapi sekarang kecurigaan mereka bahwa ia dikendalikan oleh kesombongan, ambisi, atau sifat mementingkan diri telah hilang, dan mereka mendengarkan dengan penuh kepercayaan akan kata-katanya. Dengan setia Musa telah memaparkan di hadapan mereka akan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran leluhur mereka. Sering mereka merasa tidak sabar dan memberontak oleh sebab pengembaraan yang lama di padang gurun; tetapi Tuhan tidak bisa dituduh atas adanya keterlambatan dalam memiliki tanah Kanaan; Ia lebih merasa sedih daripada mereka oleh sebab Ia tidak dapat membawa mereka untuk mempusakai Tanah Perjanjian itu dengan cepat, dimana la dapat menunjukkan kuasa-Nya yang hebat di hadapan segala bangsa dalam melepaskan umat-Nya. Dengan tiada berharap kepada Allah, oleh kesombongan dan tiadanya percaya mereka, mereka tidak bersedia memasuki Kanaan. Dengan cara bagaimanapun mereka tidak dapat mewakili satu umat yang Allahnya adalah TUHAN; oleh karena mereka tidak menunjukkan tabiat-Nya yang suci, penuh dengan kebajikan, dan kedermawanan. Kalau saja leluhur mereka telah menyerah dengan iman kepada petunjuk Allah, sambil diperintah oleh pertimbangan-pertimbangan Allah dan berjalan dalam upacara-upacara-Nya, mereka sudah lama telah menempati Kanaan sebagai satu umat yang makmur, suci, dan berbahagia. Keterlambatan mereka dalam memasuki Kanaan telah menghinakan Tuhan dan mengurangi kemuliaan-Nya di hadapan bangsa-bangsa sekelilingnya. PP 464.2
Bacalah Hosea 9:15, Yeremia 16:5, Roma 11:22 dan Yudas 21. Apakah yang diajarkan oleh ayat-ayat ini tentang apakah manfaat dari kasih Allah dapat ditolak – bahkan dihilangkan?
Paulus menyamakan umat yang sisa di antara bangsa Israel dengan pohon Zaitun yang mulia, beberapa cabang-cabangnya telah dikerat. Ia membandingkan orang-orang Kafir dengan cabang-cabang dari pohon zaitun liar, dicangkokkan kepada pokok zaitun sejati. “Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan,” ia menulis kepada orang-orang kafir yang percaya, “dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dari akar pohon yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jika kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. Baiklah! Mereka dipatahkan sebab ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak menyayangkan kamu; Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahanNya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.” AA 377.1 (KR 317.2)
Melalui ketidakpercayaan dan penolakan dari maksud Surga bagi Israel, mereka sebagai suatu bangsa telah kehilangan hubungannya dengan Allah. Tetapi cabang-cabang yang telah diasingkan dari pokok asli, Allah sanggup menyatukannya kembali dengan pokok Israel yang benar umat sisa yang tinggal benar kepada Allah moyang mereka. “Tetapi mereka pun,” rasul itu menyatakan tentang cabang-cabang yang patah ini, “akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.” “Sebab jika kamu,” ia menulis kepada orang-orang kafir, “telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri. Sebab, saudara-saudara, supaya jangan kamu menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.” AA 377.2 (KR 317.3)
“Tuhan tidak memandang bulu. Siapa yang menghormati Dia, akan dihormati-Nya. Tentang mereka yang menaati perintah-perintah-Nya, ada tertulis, ‘Kamu sempurna di dalam Dia.’ Mereka bekerja sama dengan Dia dalam pekerjaan penyelamatan jiwa. Tuhan berkata kepada mereka. ‘Tetapi kamu yang kukasihi, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang kudus dan berdoalah di dalam Roh Kudus dan peliharalah dirimu di dalam kasih Allah sambil menantikan belas kasihan Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk memperoleh hidup yang kekal. Ada orang yang berbelas kasihan, sehingga ia dapat menyelamatkan orang lain, tetapi ada pula yang menyelamatkan dengan penuh ketakutan, sehingga ia menariknya keluar dari api, bahkan ia membenci pakaian yang kelihatan oleh daging.” RH July 1, 1902, Art. A, par. 9
Bacalah 1 Yohanes 4:7-20, dengan penekanan khusus pada ayat 7 dan 19. Apakah yang diajarkan ayat ini kepada kita tentang prioritas kasih Allah?
“Kasih karunia Allah adalah tema utama Injil. Kasih karunia Allah adalah perwujudan kasih-Nya – kasih yang memungkinkan, melalui Kristus, manusia yang telah jatuh ke dalam dosa untuk diselamatkan, memungkinkan persatuan dan kerja sama antara kemanusiaan dengan keilahian. ST 12 Agustus 1908, par. 1
“Bukan karena kita telah lebih dahulu mengasihi Dia, maka Kristus telah mengasihi kita, tetapi “ketika kita masih berdosa,” maka Ia telah mati untuk kita. Ia tidak memperlakukan kita sesuai dengan apa yang kita lakukan. Meskipun dosa-dosa kita layak dihukum, Dia tidak menghukum kita. Tahun demi tahun Ia telah menanggung kelemahan dan ketidaktahuan kita, dengan rasa tidak berterima kasih dan kedurhakaan kita; terlepas dari penyimpangan kita, kekerasan hati kita, pengabaian kita akan firman-Nya yang kudus, tangan-Nya masih tetap terulur. ST 12 Agustus 1908, par. 2
“Betapa tak terhingga harga yang harus dibayar oleh Bapa dan Anak, yang penuh belas kasihan dan menakjubkan, yang telah disediakan bagi penebusan kita! Kristus turun dari kedudukan-Nya yang tinggi sebagai Panglima di istana surgawi; dan menanggalkan jubah kerajaan dan mahkota kerajaan-Nya, mengenakan keilahian-Nya dengan kemanusiaan, dan datang ke dunia ini, supaya Ia dapat tinggal bersama kita dan memberikan kepada pria dan wanita anugerah untuk menang sebagaimana Ia telah menang. Ketidaktaatan Adam dalam mempercayai kebohongan Setan telah mengorbankan nyawa Anak Allah; tetapi terlepas dari harga yang sangat mahal dan tak terukur itu, kasih dan kebaikan Allah bersinar lebih terang daripada saat penciptaan yang mula-mula. “Di mana dosa berlimpah, kasih karunia jauh lebih berlimpah.” ST 12 Agustus 1908, par. 3
“Tuhan Allah melalui Yesus Kristus mengulurkan tangan-Nya sepanjang hari untuk mengundang mereka yang berdosa dan yang jatuh. Ia mau menerima semua orang. Ia menyambut semua orang. Adalah kemuliaan-Nya untuk mengampuni orang berdosa yang paling berdosa. Ia akan mengambil mangsa dari yang berkuasa; Ia akan membebaskan tawanan; Ia akan mencabut puntung dari api; Ia akan menurunkan rantai emas belas kasihan-Nya ke kedalaman yang paling rendah dari kemalangan dan kesengsaraan manusia, dan mengangkat jiwa-jiwa yang hina yang tercemar oleh dosa. ST 12 Agustus 1908, par. 4
“Setiap manusia adalah objek dari kasih-Nya yang telah memberikan nyawa-Nya agar Ia dapat membawa manusia kembali kepada Allah. Jiwa-jiwa yang bersalah dan tak berdaya, yang rentan dihancurkan oleh tipu daya dan jerat Iblis, dirawat seperti seorang gembala merawat kawanan dombanya.” ST 12 Agustus 1908, par. 5
Baca Yohanes 15:12, 1 Yohanes 3:16, dan 1 Yohanes 4:7-12. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini tentang hubungan antara kasih Allah, kasih kita kepada Allah, dan kasih kepada sesama?
Kristus telah memerintahkan murid-murid yang mula-mula untuk mengasihi satu dengan yang lain seperti Ia telah mengasihi mereka. Dengan demikian mereka akan membawa kesaksian kepada dunia bahwa Kristus telah dibentuk di dalam pengharapan akan kemuliaan. “Aku memberikan perintah baru untuk kamu, ” Ia telah mengatakan, yaitu su-paya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.” Yohanes 13:34. Pada waktu perkataan ini diucapkan, murid-murid tidak dapat mengerti; tetapi sesudah mereka menyaksikan penderitaan Kristus, sesudah penyaliban dan kebangkitan, dan kebaikan-Nya ke surga sesudah Roh Kudus turun ke atas mereka pada hari Pentakosta, mereka mengerti yang lebih jelas akan kasih Allah, dan sifat kasih yang mereka harus miliki satu dengan yang lain. Kemudian Yohanes dapat berkata kepada teman-teman muridnya: AA 547.1
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.” AA 547.2
Sesudah kecurahan Roh Kudus, murid-murid keluar untuk memberitakan Juruselamat yang hidup, keinginan mereka satu-satunya ialah keselamatan jiwa-jiwa. Mereka bergembira karena manisnya perhubungan dengan orang-orang suci. Mereka lemah lembut, memikirkan kepentingan orang lain, menyangkal diri sendiri, rela berkorban untuk kebenaran. Dalam pergaulan mereka setiap hari satu dengan yang lain, mereka menyatakan kasih yang telah diperintahkan oleh Kristus ke atas mereka. Dengan perkataan dan perbuatan yang tidak mengasihi diri sendiri mereka berusaha menyalakan kasih ini dalam hati orang-orang lain. AA 547.3
Kasih seperti ini harus dihargai oleh orang-orang percaya. Mereka harus maju dalam penurutan kepada perintah yang baru. Begitu dekatnya mereka harus dipersatukan dengan Kristus sehingga mereka disanggupkan untuk memenuhi segala tuntutan-Nya. Kehidupan mereka haruslah membesarkan kuasa Juruselamat yang dapat membenarkan mereka oleh kebenaran-Nya. AA 547.4
17.Hai anak manusia, ketika kaum Israel diam di tanah mereka sendiri, mereka menajiskannya dengan cara mereka sendiri dan dengan perbuatan-perbuatan mereka; jalan mereka di hadapan-Ku seperti kenajisan seorang perempuan yang dibuang. KJV – Yehezkiel 36:17
18.Oleh karena itu, Aku mencurahkan murka-Ku ke atas mereka karena darah yang telah mereka tumpahkan ke atas negeri itu, dan karena berhala-berhala yang dengannya negeri itu mereka cemarkan: KJV – Yehezkiel 36:18
19.Dan Aku menyerakkan mereka di antara bangsa-bangsa kafir, dan mereka terserak ke berbagai negeri; sesuai dengan tingkah laku dan perbuatan mereka, Aku menghakimi mereka. KJV – Yehezkiel 36:19
20.Dan ketika mereka masuk kepada bangsa-bangsa kafir, ke mana pun mereka pergi, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, ketika mereka berkata kepada mereka: “Mereka ini umat TUHAN, yang telah keluar dari negeri-Nya. KJV – Yehezkiel 36:20
21.Tetapi Aku merasa kasihan terhadap nama-Ku yang kudus, yang telah dinajiskan oleh kaum Israel di tengah-tengah bangsa-bangsa kafir, ke mana pun mereka pergi. KJV – Yehezkiel 36:21
22.Sebab itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku melakukan hal ini bukan oleh karena kamu, hai kaum Israel, melainkan oleh karena nama-Ku yang kudus, yang telah kamu najiskan di tengah-tengah orang kafir, ke mana kamu pergi. KJV – Yehezkiel 36:22
23.Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar, yang telah dinajiskan di tengah-tengah orang kafir, yang telah kamu najiskan di tengah-tengah mereka, dan orang-orang kafir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, apabila Aku dikuduskan di dalam kamu di depan mata mereka. KJV – Yehezkiel 36:23
24.Sebab Aku akan mengambil kamu dari antara bangsa-bangsa kafir dan mengumpulkan kamu dari segala negeri dan membawa kamu ke negerimu sendiri. KJV – Yehezkiel 36:24
25.Maka Aku akan memercikkan air bersih ke atasmu, dan kamu akan menjadi tahir; dari segala kekotoranmu dan dari segala berhalamu Aku akan menyucikan kamu. KJV – Yehezkiel 36:25
26.Hati yang baru akan Kuberikan kepadamu dan roh yang baru akan Kuberikan di dalam batinmu; dan hati batu akan Kujauhkan dari tubuhmu, dan kamu akan Kuberikan hati yang taat. KJV – Yehezkiel 36:26
27. Dan Aku akan menaruh roh-Ku di dalammu dan membuat kamu hidup menurut ketetapan-Ku, dan kamu akan berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. KJV – Yehezkiel 36:27
28.Dan kamu akan diam di negeri yang Kuberikan kepada nenek moyangmu, dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu. KJV – Yehezkiel 36:28
29.Aku juga akan menyelamatkan kamu dari segala kenajisanmu, dan Aku akan memanggil gandum dan memperbanyaknya, dan tidak akan menimpakan kelaparan kepadamu. KJV – Yehezkiel 36:29
30.Dan Aku akan melipatgandakan hasil pohon dan hasil ladang, sehingga kamu tidak akan mendapat celaan lagi karena kelaparan di antara orang-orang kafir. KJV – Yehezkiel 36:30
31.Maka kamu akan mengingat jalan-jalanmu yang jahat dan perbuatan-perbuatanmu yang tidak baik, dan kamu akan menanggung malu karena kesalahan-kesalahanmu dan kekejian-kekejianmu. KJV – Yehezkiel 36:32. Bukan oleh karena kamu Aku melakukan hal ini, demikianlah firman Tuhan ALLAH, supaya diketahui olehmu, supaya kamu menjadi malu dan kena malu oleh karena jalan-jalanmu sendiri, hai kaum Israel. KJV – Yehezkiel 36:32