Gambaran Tentang Kesudahan

Pelajaran 13, Triwulan ke-2, 21-27 Juni 2025

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
sharethis sharing button
copy sharing button
email sharing button
whatsapp sharing button
facebook sharing button
twitter sharing button
telegram sharing button
messenger sharing button
line sharing button
wechat sharing button
vk sharing button
tencentqq sharing button
weibo sharing button
kakao sharing button
Download PDF

Sabat Sore, 21 Juni

Ayat Hafalan:

“Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan." KJV - Yunus 1:9


Nubuatan-nubuatan yang diberikan oleh AKU INILAH yang besar dalam Firman-Nya, menyambung mata rantai demi mata rantai dalam rangkaian peristiwa, dari kekekalan di masa lalu hingga kekekalan di masa depan, memberitahukan di mana kita sekarang berada dalam zaman yang sedang berlangsung ini dan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Semua nubuatan yang telah dinubuatkan akan terjadi, sampai pada masa kini, telah ditelusuri dalam halaman-halaman sejarah, dan kita boleh memastikan bahwa semua yang belum terjadi akan digenapi sesuai urutannya. PK 536.3

Sekarang tanda-tanda zaman menyatakan bahwa kita sedang berdiri di ambang pintu peristiwa-peristiwa besar dan khidmat. Segala sesuatu yang ada di dunia kita adalah hasutan. Di depan mata kita sedang digenapi nubuatan Juruselamat mengenai peristiwa-peristiwa yang mendahului kedatangan-Nya: “Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. . . . Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.” Matius 24:6, 7. PK 536.4

“Saat ini adalah masa yang sangat menarik bagi semua makhluk hidup. Para penguasa dan negarawan, orang-orang yang menduduki jabatan yang dipercayakan dan wewenang, pria dan wanita dari segala golongan, memusatkan perhatian mereka pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Mereka sedang mengamati-amati hubungan yang ada di antara bangsa-bangsa. Mereka mengadakan pengamatan terhadap kehebatan yang terjadi pada setiap unsur di bumi, dan mereka mengetahui bahwa sesuatu yang besar dan menentukan sudah hendak terjadi,--bahwa dunia berada di tepi krisis yang mencengangkan. PK 537.1

Alkitab, dan hanya Alkitab saja, yang memberikan pandangan yang benar tentang perkara-perkara ini. Di sinilah disingkapkan pemandangan-pemandangan besar terakhir dalam sejarah dunia kita, peristiwa-peristiwa yang sudah membayang sebelumnya, bunyi peristiwa-peristiwa yang sudah dekat itu menyebabkan bumi bergetar, dan hati manusia yang tidak menghendakinya menjadi takut.” PK 537.2

Minggu, 22 Juni

Nabi yang Enggan


Bacalah Matius 12:38-42. Bagian manakah dari kisah Yunus yang Yesus maksudkan ketika Ia berbicara kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Pelajaran apakah tentang penghakiman yang ditemukan dalam pernyataan-Nya?

Oleh karena itu, Yesus ditangkap pada hari Kamis pagi; diadili di hadapan Hanas ketika hari masih gelap (Yohanes 18:13); dibawa ke hadapan Kayafas di dalam majelis Sanhedrin (pengadilan resmi terhadap diri-Nya) pada waktu fajar menyingsing (Matius 26:26). 26:57; 27:1); selanjutnya ke hadapan Pilatus, hari Jumat, sebelum fajar menyingsing – sekitar jam keenam (Yohanes 19:14); kemudian kembali lagi kepada Herodes (Lukas 23:7); lalu kembali ke Pilatus (Lukas 23:11); dan akhirnya disalibkan pada pagi hari di hari yang sama, sekitar jam ketiga (Markus 15:25) – pukul 09.00 pagi, waktu modern.

Catatan waktu ini menunjukkan bahwa penangkapan, pengadilan, dan penyaliban-Nya telah diatur dengan seksama dan licik agar terjadi pada malam hari dan pagi-pagi sekali untuk mencegah terjadinya kegemparan, karena “mereka takut kepada orang banyak.” Lukas 20:19.

Bahwa Ia tetap berada di dalam kubur selama dua malam dan bangkit pada hari Minggu; bahwa tiga hari tiga malam adalah waktu dari pengadilan resmi terhadap diri-Nya yang pertama hingga waktu kebangkitan-Nya; bahwa jantung bumi telah ditafsirkan secara keliru sebagai kubur, padahal, seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman Yunus, hal itu merupakan simbol dari pemenjaraan Kristus di tangan orang-orang berdosa dan di dalam kubur (Matius 20:19; 16:21; 17:22, 23; 27:63; Lukas 9:22; 24:21; 18:33; 24:7; – “Demikianlah ada tertulis, dan demikianlah seharusnya Mesias menderita dan dibangkitkan dari antara orang mati, pada hari yang ketiga.” (Lukas 24:46); bahwa tanda “tiga hari tiga malam” secara harfiah digenapi dari hari Kamis pagi, waktu pengadilan resmi atas diri-Nya, hingga hari Minggu pagi ketika Dia bangkit; bahwa anak domba Paskah yang akan disembelih ketika Yesus di kayu salib, bukanlah anak domba Paskah yang disembelih pada hari pertama minggu Paskah, yaitu hari ke empat belas bulan itu, tetapi itulah anak domba Paskah yang disembelih pada hari ke enam belas, yaitu hari kedua dari pesta-pesta perayaan; – semua kesimpulan ini didasarkan pada fakta-fakta yang kuat yang ditetapkan di sini dalam kesederhanaan; bukan, pembaca yang budiman, pada dongeng atau terjemahan yang tidak Anda kenal, atau pada apa yang disebut “naskah asli”, yang Anda sendiri tidak dapat membacanya, dan yang tidak dapat diakses oleh Anda, dan beberapa di antaranya bahkan tidak ada!

Kristus ketika dalam pekerjaan-Nya di bumi mengutip kebaikan yang dihasilkan oleh pekabaran Yunus di Niniwe, dan membandingkan para penduduk di pusat kekafiran itu dengan orang-orang yang mengaku umat Allah pada zaman-Nya. “Orang-orang Niniwe,” kata-Nya, “akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga, sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih baik daripada Yunus.” Matius 12:41. Ke dalam dunia yang sibuk, yang penuh dengan hiruk pikuk perdagangan dan keriuhan perniagaan, di mana manusia sedang berusaha memperoleh semua yang dapat mereka capai untuk diri sendiri, Kristus telah datang; dan di atas kekacauan laksana nafiri Allah, suara-Nya terdengar: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya? Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” Markus 8:36, 37. PK 273.1

Sebagaimana pemberitaan Yunus merupakan suatu tanda kepada orang-orang Niniwe, begitulah pemberitaan Kristus merupakan tanda bagi angkatan-Nya. Tetapi betapa bertentangan penerimaan atas perkataan yang diberikan! Namun di depan ketidakacuhan dan olokan Juruselamat bekerja terus, sampai Ia menyelesaikan tugas-Nya. PK 274.1

Senin, 23 Juni

Sebuah Karya Pertobatan


Bacalah Yunus 3:5-10. Mengapa nubuatan ini tidak digenapi?

Menjadi bingung, merasa terhina dan tidak sanggup mengerti akan rencana Allah dengan menyelamatkan Niniwe, bagaimanapun Yunus telah memenuhi tugas yang diberikan kepadanya untuk memberi amaran pada kota yang besar itu; dan walaupun peristiwa yang diramalkan tidak sampai terjadi, namun bagaimanapun pekabaran itu berasal dari Allah. Dan pekabaran itu menyelesaikan rencana Allah yang dirancang-Nya harus demikian. Kemuliaan rahmat-Nya telah dinyatakan di antara orang kafir. Mereka yang sudah lama duduk “di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi,” “berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka,” dan “dibawa-Nya mereka ke luar dari dalam gelap dan kelam, dan diputuskan-Nya belenggu-belenggu mereka.” “Disampaikan-Nya Firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.” Mazmur 107:10, 13, 14, 20. PK 272.5

Allah kita adalah Allah yang berkasihan. Dengan panjang sabar dan belas kasihan yang lemah lembut Ia berurusan dengan para pendurhaka terhadap hukum-Nya. Dan namun, pada zaman kita sekarang ini, ketika pria dan wanita memiliki begitu banyak kesempatan untuk berkenalan lebih dekat dengan hukum Ilahi sebagaimana yang dinyatakan dalam Tulisan Kudus, maka Raja besar yang menguasai semesta alam tidak dapat memandang dengan perasaan puas akan kota-kota yang jahat, di mana memerintah dengan kekejaman dan kejahatan. Berakhirnya panjang sabar Allah bagi mereka yang bertahan dalam pendurhakaan sudah semakin dekat dengan cepat. PK 275.3

Haruskah manusia terkejut dengan perubahan mendadak dan tidak diharapkan dalam urusan-urusan Raja Agung itu dengan para penghuni dunia yang jatuh? Haruskah mereka terkejut bilamana hukuman mengikuti pelanggaran dan kejahatan yang bertimbun-timbun? Haruslah mereka terkejut apabila Allah harus mendatangkan kebinasaan dan maut ke atas mereka yang mendapat keuntungan secara tidak sehat yaitu yang diperoleh melalui penipuan dan kecurangan? Walaupun ternyata bahwa terang bertambah-tambah, dalam hal tuntutan Allah telah menyinari jalan mereka, banyak yang tidak mau mengetahui peraturan Yehova, dan telah menetapkan untuk tinggal di bawah panji hitam biang keladi

Panjang sabar Allah adalah sangat besar – begitu besar sehingga bilamana kita terus memikirkan penghinaan terhadap hukum-hukum-Nya yang kudus, maka kita merasa heran. Dia Yang Mahakuasa telah menggunakan kuasa membatasi terhadap sifat-Nya sendiri. Tetapi dengan pasti Ia akan bangkit untuk menghukum orang jahat, yaitu yang begitu berani menentang keadilan yang dituntut dalam Sepuluh Hukum. PK 276.2

Selasa, 24 Juni

Pesta Belsyazar


Bacalah Daniel 5:1-31. Pesan-pesan rohani penting apakah yang dapat kita ambil dari kisah ini? Apa yang pada akhirnya membuat Belsyazar tersandung?

Melalui kebodohan dan kelemahan Beltsazar, cucu Nebukadnezar, Babel yang sombong segera akan jatuh. Dalam usianya yang muda untuk memegang kekuasaan sebagai raja, Beltsazar dimuliakan dalam kuasanya dan mengangkat hatinya melawan Allah yang di surga. Banyak kesempatan baginya untuk mengetahui kehendak Ilahi dan untuk mengerti tanggung jawabnya menunjukkan penurutan ketika itu. Ia telah mengetahui pembuangan kakeknya, oleh perintah Allah, dari masyarakat manusia; dan ia telah memaklumi pertobatan dan pemulihan ajaib Nebukadnezar. Tetapi Beltsazar membiarkan kasih akan kesenangan dan meninggikan diri menghapus pelajaran-pelajaran yang seharusnya tidak boleh dilupakannya. Ia menyia-nyiakan kesempatan-kesempatan yang dikaruniakan kepadanya dengan kemurahan, dan lalai menggunakan sarana yang berada dalam jangkauannya supaya dapat berkenalan lebih lengkap dengan kebenaran. Itulah yang pada akhirnya dicapai Nebukadnezar dengan harga penderitaan dan kehinaan yang tak terkatakan, dilalui Beltsazar dengan ketidakacuhan. PK 522.2 (PR 303.6)

Tidak lama datanglah kemalangan itu. Babel dikepung oleh Kores, kemanakan Darius orang Madai, yang menjadi panglima pasukan gabungan Madai dan Persia. Tetapi dengan berlindung di dalam benteng yang tampaknya tidak dapat ditembusi, dengan temboknya yang tebal dan pintu-pintu gerbangnya yang terbuat dari tembaga, dilindungi oleh sungai Efrat, dan terpelihara oleh perbekalan yang berlimpah-limpah, raja yang memanjakan nafsunya itu merasa aman dan melewatkan waktunya dengan berfoya-foya dan berpesta-pora. (PR 304.1)

Dalam kesombongan dan kecongkakannya, dengan perasaan tidak peduli akan keamanan, Beltsazar “mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya, dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.” Segala pertunjukan yang kekayaan dan kuasa dapat berikan, menambah kemeriahan pemandangan di sana. Perempuan-perempuan cantik dengan daya pikat mereka berada di tengah-tengah para tamu yang menghadiri pesta yang diadakan raja itu. Orang-orang yang pintar berpendidikan berada di sana. Para pembesar dan negarawan minum anggur seperti air dan berfoya-foya di bawah pengaruhnya yang menggilakan. PK 523.2 (PR 304.1)

Dengan akal budi yang merosot melalui kemabukan yang tidak mengenal malu, dan dengan dorongan dan nafsu yang rendah kini sedang mempengaruhi, raja itu sendiri yang memimpin pesta pora itu. Ketika pesta itu berlangsung, ia “menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil Nebukadnezar. . . dari dalam Bait Suci di Yerusalem; supaya raja dan para pembesarnya, para istri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.” Raja itu hendak membuktikan bahwa tidak ada benda yang terlalu suci untuk dipegang oleh tangannya. “Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, . . . lalu raja dan para pembesarnya, para istri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.” PK 523.3 (PR 304.2)

Beltsazar sedikit saja memikirkan bahwa ada Saksi dari Surga yang menyaksikan pesta poranya yang menyembah berhala; bahwa Penjaga Ilahi yang tidak kelihatan, sedang menyaksikan pemandangan najis, sedang mendengar keramaian yang mencemarkan benda-benda kudus, sedang melihat penyembahan berhala ini. Tetapi Tamu yang tidak diundang itu segera membuat kehadiran-Nya terasa. Ketika pesta pora itu mencapai puncaknya sebuah tangan yang tidak mengeluarkan darah muncul dan menulis di atas tembok istana yang huruf-hurufnya menyala seperti api--kata-kata yang walaupun tidak dimengerti oleh orang banyak yang berada di sana, adalah merupakan alamat yang tidak baik bagi raja dan tamu-tamunya yang diserang oleh ketakutan. PK 524.1 (PR 304.2)

Pesta pora yang riuh dan meriah itu menjadi senyap, sementara para pria dan wanita diserang dengan ketakutan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata, memperhatikan tangan yang perlahan-lahan menuliskan huruf-huruf rahasia. Seperti memandangi suatu panorama, di hadapan mereka lewat perbuatan-perbuatan kehidupan mereka yang jahat; tampaknya mereka menjadi tertuduh di depan ruangan pengadilan Allah yang kekal, yang kuasa-Nya mereka remehkan. Di tempat di mana baru beberapa saat sebelumnya sedang berlangsung kegembiraan yang meriah dan perkataan-perkataan yang mengolok-olok, kini terdapat wajah-wajah pucat dan tangis ketakutan. Bilamana Allah membuat manusia takut, maka mereka tidak dapat menyembunyikan kehebatan rasa takut mereka. PK 524.2 (PR 304.2)

Rabu, 25 Juni

Pengeringan Sungai Efrat


Bacalah Daniel 5:18-31 dan Wahyu 16:12-19. Apakah kesamaan yang Anda temukan di antara beberapa malapetaka dalam kitab Wahyu dengan kisah kejatuhan Babel?

 Sementara masih berada dalam ruangan pesta, dikelilingi oleh mereka yang nasibnya telah ditentukan, raja mendapat berita dari seorang pesuruh bahwa “kotanya telah direbut” oleh musuh terhadap siapa ia merasa perlengkapannya begitu aman; “tempat-tempat penyeberangan telah diduduki, . . . prajurit-prajurit telah menjadi gempar.” Ayat 31, 32. Oleh karena ketika ia dan para pembesarnya sedang minum-minum dari perkakas suci Yehova, dan memuji-muji dewa mereka dari emas dan perak, pasukan Media dan Persia, yang telah mengalihkan aliran sungai Efrat, sedang bergerak menuju ke jantung kota yang tidak dijaga itu. Kini tentara Kores berdiri di bawah tembok-tembok istana; kota itu sudah penuh dengan serdadu-serdadu musuh, “seperti belalang” (ayat 14); dan teriakan kemenangan mereka sudah dapat didengar mengatasi tangisan putus asa orang-orang yang berpesta pora yang terkejut itu. PK 531.2

Ibu kota Babilon kuno dibangun di kedua sisi Sungai Efrat, sehingga membagi kota ini menjadi dua bagian. Sungai ini juga merupakan sumber air yang memasok air untuk membentengi kota. Jadi karena orang Babilon kuno adalah yang pertama yang membangun di tepi sungai Efrat, dan karena aplikasi aslinya harus dikaitkan dengan pemukim asli di sana, maka “sungai Efrat yang besar” muncul sebagai gambaran “air ... tempat pelacur itu duduk” (Wahyu 17:15) – Babilon modern. Dan kebenaran penting ini diperkuat oleh fakta bahwa kota kuno, Babel, tidak ada lagi sekarang, sedangkan nubuatan menyebutkan adanya Babel saat ini.

Sekarang, supaya ada Babel modern, maka harus ada pengulangan kondisi dan peristiwa yang pada dasarnya mencirikan Babel kuno dalam hubungannya dengan umat Allah. Akibatnya, penawanan mereka di Babel, yang merupakan contoh (Yer. 29:10), harus menemukan padanannya di Babel, yang merupakan contoh saingan. Oleh karena itu, sangat jelas bahwa malaikat yang “diikat di sungai besar Efrat” [Why. 9:14] haruslah melambangkan gereja Kristen selama periode penawanannya di Babel contoh saingan – “kota besar” yang muncul setelah zaman Yohanes.

Selanjutnya, pernyataan yang dibuat oleh suara yang berasal dari mezbah emas, “lepaskanlah keempat malaikat yang terikat itu”, secara meyakinkan menunjukkan bahwa ketika “suara” itu berbicara, gereja (malaikat-malaikat) telah berada dalam penawanan dan akan dilepaskan.

Pelaksanaan perintah, “Lepaskanlah keempat malaikat itu,” yang berarti membebaskan gereja dari penawanannya di Babel, mengakibatkan gereja dibebaskan dari belenggunya yang panjang di bawah tirani kekuasaan gereja-negara, dan Alkitab dikembalikan kepada umat Allah, sehingga mereka dapat belajar dan beribadah dengan penuh rasa takut dan tidak berpihak pada siapa pun, serta bertanggung jawab hanya pada hati nurani dan Allah mereka. Dalam pembubaran persatuan gereja-negara, “empat malaikat” itu dilepaskan.

Kamis, 26 Juni

Koresh, yang Diurapi


Baca 2 Tawarikh 36:22, 23. Dalam hal apa saja kisah Koresh sejajar dengan kisah Nebukadnezar? Dalam hal apa saja perbedaannya? Apakah pentingnya dari dekrit tersebut? Lagipula, bagaimanakah dampaknya terhadap kedatangan Yesus yang pertama berabad-abad kemudian?

Kedatangan tentara Koresy di muka tembok-tembok Babel bagi orang-orang Yahudi adalah suatu tanda bahwa kelepasan mereka dari tawanan sudah dekat. Lebih dari satu abad sebelumnya kelahiran Koresy, melalui Ilham telah disebutkan namanya, dan telah menyebabkan suatu catatan harus dibuat tentang pekerjaan yang sebenarnya akan dilakukannya untuk menaklukkan kota Babel yang tidak menyadarinya, dan untuk menyediakan jalan demi kelepasan anak-anak yang berada dalam tawanan itu. Melalui nabi Yesaya perkataan telah diucapkan: PK 551.1

“Koresy: dia gembalaku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia bangun! dan tentang Bait Suci: baiklah diletakkan dasarnya!” “Akulah yang menggerakkan Koresy untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap, Firman Tuhan semesta alam.” Yesaya 44:28; 45:13.” PK 552.2

Pada waktu nabi Yesaya menulis tentang dirinya, Kores, yang telah memerintahkan bala tentara orang-orang Medo-Persia itu memasuki Babil, belum lagi lahir. Tetapi Allah tetap ingat akan janji-Nya, maka pada waktu Belshazar merasa betul-betul aman pada malam pesta pora asusila dan yang berbahaya itu Allah membukakan kepada Kores pintu-pintu gerbang yang berdaun pintu dua itu dan memungkinkan kerajaan itu ditaklukkan. Di sanalah orang-orang Medi dan orang-orang Persia itu menemui Daniel dan teman-temannya, yang telah membawa perhatian Kores kepada Injil yang tidak saja meramalkan kemenangannya, melainkan juga meramalkan namanya. Karena melihat dan merasakan kuasa Allah, maka Kores tergerak untuk mengeluarkan keputusan berikut ini :

Ezra 1 : 2 – 11 : “Demikianlah titah Kores, raja Persia, bahwa Tuhan Allah yang di surga telah mengaruniakan kepadaku segala kerajaan di bumi; maka disuruh-Nya aku membuat bagi-Nya sebuah rumah di Yerusalem, yaitu di tanah Yehuda. Siapakah gerangan di antara kamu sekalian yang daripada umat-Nya, kiranya Allah menyertai akan dia, dan biarlah ia pergi naik ke Yerusalem yang di tanah Yehuda itu, dan membangunkan rumah Tuhan Allah Israel itu, (Ia adalah Allah), yang diam di Yerusalem. Maka barangsiapa yang tinggal pada salah suatu tempat ia menumpang seperti orang dagang, hendaklah segala orang tempat itu membantu akan dia dengan emas perak dan harta benda dan dengan binatang-binatang, di samping persembahan sukarela bagi rumah Allah yang di Yerusalem itu. Kemudian daripada itu bangkitlah penghulu dari bapa-bapa suku Yehuda dan Benyamin, dan para imam, dan orang-orang Lewi, berikut semua mereka yang tergerak hatinya oleh Allah, pergi naik untuk membangun rumah Tuhan yang di Yerusalem itu. Maka segala orang yang duduk sekeliling mereka itu menguatkan tangan-tangan mereka dengan bejana-bejana perak, dengan emas, dengan harta benda, dan dengan binatang-binatang, dan dengan berbagai benda yang indah-indah, di samping semua yang rela dipersembahkan. Dan lagi dikeluarkan oleh raja Kores segala bejana rumah Tuhan yang oleh Nebukadnezar telah dibawa ke luar dari Yerusalem dan yang telah ditaruhnya di dalam rumah dewa-dewanya; bahkan Kores, raja Persia itu telah menyuruh keluarkan semua itu di bawah pengawasan Mitredat, bendahara raja, dan memperhitungkan semuanya itu kepada Sesbazar, penghulu Yehuda. Maka inilah daftar jumlahnya : tiga puluh bokor emas, seribu bokor perak, dua puluh sembilan pisau, tiga puluh piala emas, empat ratus sepuluh piala-piala perak, dan seribu buah bejana-bejana lainnya. Semua bejana emas dan perak ada lima ribu empat ratus buah. Semuanya ini dibawa oleh Sesbazar sewaktu orang-orang buangan itu dibawa pulang dari Babil ke Yerusalem.”

Adalah tidak sukar melihat, bahwa kalau saja para penghulu Kerajaan Medo-Persia itu terus memerintah dalam roh yang sama seperti yang dimiliki Kores, maka kerajaan itu sudah akan bertahan sampai kepada hari ini. Sungguhpun begitu kerajaan itu telah menyerah kepada Gerika, Gerika menyerah kepada Romawi, dan Romawi menyerah kepada bangsa-bangsa yang ada sekarang. Cukup jelas terlihat, bahwa kerajaan-kerajaan yang ada sekarang masih tetap berdiri karena Allah telah menghendakinya demikian itu.

Jumat, 27 Juni

Pendalaman

 Setiap bangsa yang muncul di atas pentas perbuatan telah diizinkan untuk menduduki tempatnya di bumi, supaya bukti dapat ditentukan apakah bangsa itu akan memenuhi rencana-rencana Penjaga dan Dia Yang Kudus. Nubuatan telah menyusuri timbulnya dan majunya kerajaan-kerajaan besar dunia – Babel, Media-Persia, Yunani dan Roma. Dengan masing-masing kerajaan ini, sebagaimana dengan bangsa-bangsa yang kurang kuasanya, sejarah telah mengulanginya sendiri. Masing-masing mempunyai waktu ujiannya; masing-masing tidak lulus, kemuliaannya lenyap, kuasanya punah. PK 535.1

Sementara bangsa-bangsa telah menolak prinsip-prinsip Allah, dan dalam penolakan ini telah mendatangkan kebinasaan mereka sendiri, namun suatu rencana Ilahi yang mencakup semuanya ternyata telah bekerja sepanjang zaman. Inilah yang dilihat nabi Yehezkiel dalam pemandangan ajaib yang diberikan kepadanya selama dalam pembuangan di negeri Kasdim, ketika di hadapan pemandangannya yang mencengangkan ditonjolkan lambang-lambang yang menyatakan suatu Kuasa yang mencakup segala-galanya yang harus berurusan dengan masalah-masalah raja di bumi. PK 535.2

Di tepi sungai Kebar, Yehezkiel memandang suatu angin badai yang tampaknya bertiup dari utara, “segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat.” Sejumlah roda yang silang menyilang satu dengan yang lain digerakkan oleh empat makhluk hidup. Tinggi di atas kesemuanya ini “ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit: dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.” “Pada kerub-kerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka.” Yehezkiel 1:4, 26; 10:8. Roda-roda tersebut susunannya begitu rumit sehingga pada penglihatan pertama tampaknya roda-roda itu kacau; namun roda-roda tersebut bergerak dengan keserasian yang sempurna. Makhluk-makhluk surga ditunjang dan dibimbing oleh tangan di bawah sayap-sayap kerub itu, yang mendorong roda-roda tersebut; di atasnya, di atas takhta lazurit, adalah Dia yang Kekal; dan melingkungi takhta itu adalah sebuah pelangi, lambang rahmat Ilahi. PK 535.3

Sama seperti roda-roda yang rumit itu berada di bawah bimbingan tangan di bawah sayap-sayap kerub, demikianlah pula kerumitan permainan peristiwa-peristiwa manusia yang berada di bawah pengendalian Ilahi. Di tengah-tengah pergumulan dan kemelut bangsa-bangsa Ia yang duduk di atas kerub tetap menuntun masalah-masalah di bumi ini. PK 536.1

Sejarah bangsa-bangsa berbicara kepada kita sekarang. Bagi setiap bangsa dan bagi setiap orang, Allah telah menentukan suatu tempat di dalam rencana-Nya yang besar. Sekarang manusia dan bangsa-bangsa sedang diuji dengan batu penguji yang berada di tangan Dia yang tidak melakukan kesalahan. Semua orang oleh pilihannya sendiri memutuskan nasib mereka, dan Allah mengendalikan semuanya untuk merampungkan rencana-rencana-Nya. PK 536.2