“Ketika raja melihat Ester, sang ratu, berdiri di pelataran, berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu.” KJV - Ester 5 : 2
“Sejak permulaan, Allah telah bekerja oleh Roh KudusNya, dengan perantaraan manusia untuk pelaksanaan maksudNya untuk kepentingan bangsa yang telah jatuh. Hal ini dinyatakan dalam kehidupan bapa-bapa. Kepada sidang di padang belantara juga, pada zaman Musa, Allah mengaruniakan "RohMu yang baik untuk mengajar mereka." Nehemia 9:20. Dan pada zaman rasul-rasul Ia mengerjakan bagi sidang-Nya melalui perantaraan Roh Kudus. Roh yang sama yang menunjang bapa-bapa dan yang memberikan kepada Kaleb dan Yosua iman dan keberanian menjadikan pekerjaan sidang rasul-rasul itu berhasil, telah menjunjung tinggi anak-anak Allah yang setia pada tiap-tiap zaman berturut-turut. Adalah melalui kuasa Roh Kudus sehingga selama zaman Kegelapan orang-orang Kristen Waldensis menolong menyediakan jalan untuk Reformasi. Adalah kuasa yang sama yang menjadikan usaha yang berhasil dari pria dan wanita yang mulia yang merintis jalan untuk mendirikan tugas modem dan untuk terjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa dan dialek bangsa-bangsa dan orang banyak.” AA 53.1
“Pada waktu itu Debora, seorang nabiah, isteri Lapidot, memerintah sebagai hakim atas orang Israel. Ia biasa duduk di bawah pohon korma Debora antara Rama dan Betel di pegunungan Efraim, dan orang Israel menghadap dia untuk minta penghakiman dari padanya. Hakim-hakim 4:4, 5.
“Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan ia adalah seorang janda yang sudah berumur kira-kira delapan puluh empat tahun, yang tidak pernah meninggalkan Bait Allah, melainkan beribadah kepada Allah dengan berpuasa dan berdoa siang dan malam.” Lukas 2:36, 37. Juga “Hulda, nabiah itu, istri Salum” mengajar Israel (2 Raja-raja 22:14-16). Dan “Filipus, sang penginjil,… memiliki empat anak perempuan, perawan, yang bernubuat.” Kisah Para Rasul 21:8, 9.
Bacalah Rut 1:1-5. Kesulitan apa yang menimpa Naomi dan Rut, dan apa yang menyebabkannya? Bagaimanakah hal ini mencerminkan situasi yang dihadapi oleh seluruh umat manusia saat ini?
“Pada waktu hakim-hakim memerintah, terjadilah kelaparan di negeri itu. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda untuk menetap di negeri Moab, ia dan isterinya serta kedua anaknya laki-laki. Nama orang itu Elimelekh, nama isterinya Naomi, dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, orang Efraim, orang Betlehem-Yehuda. Lalu sampailah mereka ke negeri Moab dan menetap di sana. Lalu matilah Elimelekh, suami Naomi, dan ia tinggal hidup dengan kedua anaknya. Maka diambilnya akan kedua orang itu akan isteri perempuan-perempuan Moab, yang seorang bernama Orpa, dan yang seorang lagi bernama Rut, lalu tinggallah mereka di sana kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah Mahlon dan Kilyon, keduanya, dan perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.” KJV — Ruth 1:1-5
“Ketika naga itu melihat, bahwa ia telah dilemparkan ke bumi, maka ia menganiaya perempuan yang melahirkan anak manusia itu. Dan kepada perempuan itu diberikan dua sayap burung rajawali yang besar, supaya ia terbang ke padang gurun, ke tempatnya, di mana ia dipelihara selama satu masa, satu masa dan setengah masa, dari hadapan ular itu.” Wahyu 12:13, 14.
Pertama-tama, kita melihat dari ayat ini bahwa perempuan itu meninggalkan kebun anggurnya (tanah airnya – Palestina) dan pergi ke dunia kafir setelah anaknya lahir; yaitu pada masa Kristennya, ketika naga itu menganiaya dia dengan perantaraan orang-orang Yahudi (Kisah Para Rasul 8:1; 13:46, 50, 51). Selanjutnya kita melihat bahwa setelah ia berada di sana selama beberapa waktu, keadaan menjadi sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkannya untuk lebih lama lagi memelihara dirinya sendiri, dan oleh karena itu ia harus dipelihara oleh seseorang “selama satu masa, dua masa, dan setengah masa.”
Tiga setengah tahun setelah kebangkitan Kristus, gereja meninggalkan Palestina (kebun anggur), dan ketika ia berada di dunia kafir (padang gurun), “ular itu menyemburkan dari mulutnya air seperti air bah ke perempuan itu [memaksa orang kafir untuk dibaptiskan ke dalam agama Kristen, dan bergabung dengan gereja], supaya perempuan itu hanyut terbawa [dikafirkan] air bah itu.” Wahyu 12:15. Sementara dibanjiri air bah, ia harus dipelihara (ditopang) oleh Tuhan, karena banyak pengikutnya yang telah dikafirkan, dan hampir semua yang tidak dikafirkan, di hukum mati oleh “air bah”. Jadi seandainya Dia tidak memeliharanya (menjaganya tetap ada) melalui mukjizat, Gereja akan musnah selama masa-masa kegelapan agama. Benar, ia telah mampu memelihara dirinya sendiri sejak Reformasi, tetapi orang-orang yang belum bertobat (air bah) masih berada di tengah-tengahnya.
Bacalah Rut 2:5-20. Mengapa ini menjadi momen yang sangat penting dalam kisah ini? Menurut Anda, mengapa penemuan Naomi tentang identitas orang dermawan itu merupakan kabar baik?
“Boas menggambarkan karakter seorang pria Kristen. Seperti Abraham, ia memerintahkan keluarganya setelah dia untuk mengikuti jalan Tuhan dengan melakukan keadilan dan penghakiman. Ia menunjukkan sikap hormat kepada semua hambanya, dan ketika ia lewat di antara para pekerjanya di ladang, ia berkata kepada para penuai, “Tuhan menyertai kamu. Dan mereka menjawabnya, “Tuhan memberkati engkau.” Di sini terdapat pelajaran bagi tuan dan hamba, bagi majikan dan pekerja. Para hamba dikuatkan di dalam hati mereka untuk melakukan yang benar, untuk setia kepada tuan mereka yang menunjukkan kebaikan dan kesopanan terhadap mereka. Orang-orang Kristen harus menjadi orang-orang yang paling sopan di dunia.” HM December 1, 1894, Art. A, par. 1
“Namun, yang secara khusus membedakan tahun Yobel adalah pengembalian semua tanah milik kepada keluarga pemilik aslinya. Tidak seorang pun bebas untuk memperjualbelikan tanah miliknya. Dia juga tidak boleh menjual tanahnya kecuali jika kemiskinan memaksanya untuk melakukannya. Kapan pun dia atau salah satu dari keluarganya ingin menebusnya, pembeli tidak boleh menolak untuk menjualnya. Jika tidak ditebus, tanah itu akan kembali kepada pemiliknya atau ahli warisnya pada tahun Yobel. EP 383.5
“TUHAN berfirman kepada orang Israel: “Tanah itu tidak boleh dijual untuk selama-lamanya, sebab tanah itu milik-Ku, sebab kamu adalah orang asing dan pendatang di hadapan-Ku.” Imamat 25:23. Tuhan adalah pemilik yang sah, pemilik asli. Hal ini harus ditanamkan dalam pikiran semua orang bahwa orang miskin dan kurang beruntung memiliki hak yang sama besarnya untuk mendapatkan tempat di dunia Allah seperti halnya orang kaya. EP 383.6
“Demikianlah ketentuan yang dibuat oleh Pencipta kita yang penuh belas kasihan, untuk mengurangi penderitaan, untuk membawa secercah harapan, untuk memancarkan secercah sinar matahari ke dalam kehidupan mereka yang melarat dan tertekan.” EP 384.1
Apakah yang ayat-ayat berikut ungkapkan tentang klaim iblis terhadap umat manusia? (Ayb. 1: 6-11; Mat. 4: 8, 9; Yud. 1: 9; Luk. 22: 31).
“Kirimkanlah olehmu anak domba itu kepada penguasa negeri itu dari Sela ke padang belantara, sampai ke gunung puteri Sion. Karena akan jadi kelak, bahwa sebagaimana seekor burung yang melarat dibuang keluar dari sarangnya, demikian pula segala puteri Moab akan berada di tempat-tempat penyeberangan sungai Arnon. Berembuklah, laksanakanlah keadilan; jadikanlah bayanganmu bagaikan malam di tengah-tengah siang tengah hari; sembunyikanlah orang-orang yang terbuang; janganlah mengkhianati dia yang mengembara itu. Biarlah segala orang-Ku yang terbuang itu tinggal bersamamu, hai Moab; jadilah engkau sebuah perlindungan bagi mereka dari wajah si pembinasa itu; karena tak lama lagi akan berakhir si penganiaya itu, pembinasa itu berakhir, para penindas akan habis lenyap dari tanah itu. Maka dalam kemurahan tahta itu akan diperdirikan; dan ia akan duduk di atasnya dalam kebenaran dalam tabernakel Daud, sambil mengadili dan mencari keadilan, dan mempercepat pembenaran.” Yesaya 16 : 1 - 5.
““Kirimlah olehmu anak domba itu kepada penguasa negeri itu dari Sela ke padang belantara sampai ke gunung puteri Sion.”
Kata sandang yang tertentu, “the”, memberikan arti mutlak kepada kata benda, “lamb” (anak domba), menunjukkan bahwa satu-satunya jenis yaitu seekor anak domba, ialah objek dari perintah itu untuk mengirimkan “anak domba itu” dari Moab “ke gunung puteri Sion” — Gunung Sion di Yerusalem.
“Karena akan jadi kelak, bahwa sebagaimana seekor burung yang melarat dibuang keluar dari sarangnya, demikian pula segala puteri Moab akan berada di tempat-tempat penyeberangan sungai Arnon.” Artinya, anak domba itu harus diambil dari Moab, karena orang-orang Moab itu akan “dibuang keluar” sebagai seekor burung yang merana”, di penyeberangan-penyeberangan sungai Arnon.” Yesaya 16 : 2.
Sejarah Alkitab mencatat bahwa anak domba yang satu itu yang diambil dari Moab sebelum orang-orang Moab itu ”dibuang keluar dari sarang (mereka)”, ialah Dia yang oleh Yohanes Pembaptis dikatakan: “Tengoklah Anak Domba Allah itu” — yaitu Kristus. Nubuatan itu menunjukkan bahwa anak domba itu dilarikan ke Moab ke Gunung Sion (istana Daud di Yerusalem) —yaitu suatu peristiwa yang terjadi pada waktu Naomi dengan anak-anak lelakinya pergi ke Moab (“padang belantara” itu — yaitu suatu bangsa yang tidak berada di bawah pengawasan Tuhan yang langsung, dan karena itulah bukan sebuah kebun anggur) dan membawa serta Ruth, wanita Moab itu, dari Moab ke Yerusalem; karena Boaz mengambil Ruth, dan ia menjadi istrinya ….., dan ia melahirkan seorang putera, ….. dan mereka menamakannya Obed; ia adalah ayah dari Isai, yaitu ayah dari Daud ..... dan Isai melahirkan Daud.” Ruth 4 : 13 - 22.
Demikianlah Kristus, Putera Daud itu, telah “dikirim” dari Moab ke Gunung Sion — istana Daud; dan dengan demikian menunjukkan keilahian Kristus sebagai Putera Allah, dan kemanusiaan-Nya sebagai Putera yang bukan saja dari Daud melainkan juga dari Lot — Moab.
Oh betapa tepatnya secara menakjubkan Allah kita; nama-nama itu, yaitu Obed, Isai, dan Daud dalam bahasa Ibrani berarti Kristus — seorang hamba (Obed), yang akan menjadi kehadiran-Ku (Isai), yang dikasihi itu (Daud).
Kristus di dalam daging adalah seorang Moabi seperti juga halnya seorang Israel, Allah berfirman : “Biarlah segala orangKu yang terbuang itu tinggal bersamamu, hai Moab (Kristus); jadilah engkau sebuah perlindungan bagi mereka dari wajah si pembinasa itu.” “Dan seseorang laki-laki (kembali menunjuk kepada Kristus) akan jadi bagaikan suatu tempat berlindung dari angin, dan suatu tempat persembunyian dari angin ribut; seperti sungai-sungai yang berair di tempat-tempat yang kering, seperti bayangan dari sebuah batu besar di tanah yang tandus.” Yesaya 16 : 4; 32 : 2.
Dikirim untuk “berembuk, melaksanakan keadilan; menjadikan bayangan-Nya bagaikan malam di siang tengah hari; menyembunyikan orang-orang yang terbuang; jangan mengkhianati dia yang mengembara itu” (Yesaya 16 : 3), maka Kristus, “tempat persembunyian kita dari angin, dan sebuah tempat berlindung dari angin ribut” “di suatu tanah yang kering”, adalah sebuah bayangan yang sempurna dan besar, bahkan seperti tengah malam pada siang tengah hari. Demikian pula seperti yang ditegaskan oleh Pemazmur yang berbunyi : “Betapa sempurna kasih sayang-Mu, ya Allah! Oleh karenanya segala anak Adam menaruh harap di bawah bayangan sayap-sayap-Mu. Karena Engkau telah menjadi Penolongku, maka di bawah bayangan sayap-sayap-Mu aku akan bersukaria.” Mazmur 36 : 7; 63 : 7.
Maka “sebab itu”, demikianlah nabi Injil mengatakan, “bangsa yang kuat akan kelak memuliakan dikau, negeri dari bangsa-bangsa yang hebat besar akan takut kepadamu. Karena engkau telah menjadi suatu kekuatan bagi orang yang miskin, suatu kekuatan bagi orang yang kekurangan dalam kepicikannya, suatu perlindungan dari angin ribut, suatu bayangan dari panas matahari, apabila amarah dari orang-orang yang hebat menakutkan itu datang bagaikan suatu angin ribut mengantam tembok.” Yesaya 25 : 3, 4.
“Maka dalam kemurahan tahta itu kelak akan diperdirikan; maka Ia akan duduk di atasnya dalam kebenaran di dalam kemah tabernakel Daud, sambil mengadili, dan mencarikan keadilan, dan mempercepatkan pembenaran.” Yesaya 16 : 5.
Oleh karena sesuai dengan kata-kata Injil ini pendirian tahta Kristus itu masih akan datang, dan karena selanjutnya ia itu akan diperdirikan di dalam kemah tabernakel Daud (yaitu yang belum pernah terlaksana pada kedatangan-Nya yang pertama), maka sebab itu, Kristus, apabila Ia datang memerintah di dalam kerajaan-Nya yang akan datang, Ia akan duduk di atas tahta Daud. Dan karena Ia kemudian akan mengadili, mencari keadilan, dan mempercepat pembenaran, maka semua tindakan ini akan jadi sebelum masa kasihan berakhir — yaitu masa dimana Ia dapat mempercepat pembenaran itu. Dengan demikian, secara membesarkan hati, maka nubuatan dari hal silsilah keturunan Kristus ini berikut “pengambilan kekuasaan oleh-Nya dalam tangan-Nya sendiri”, telah diberikan bagi “nasehat dan pelajaran” bagi orang-orang yang akan hidup di akhir zaman, apabila “semua perkara ini akan jadi”. Sebab itu adalah sangat penting diperlukan untuk mengenangkan semua pelajaran penting yang terkandung di dalamnya, lalu bersama-sama dengan mereka yang setia bertindak segera.
Bacalah Ester 3:1-14, Wahyu 12:14-17, dan Wahyu 13:15. Persamaan apa yang Anda temukan di antara ayat-ayat ini? Bagaimanakah gambaran Yohanes tentang gereja Allah yang sisa sama seperti gambaran Haman tentang umat Allah?
Poin utama yang perlu diperhatikan dalam ayat-ayat ini adalah bahwa setelah Naga dan malaikat-malaikatnya diusir dari Surga (kekalahan kedua Setan), dan setelah dia menganiaya Gereja, lalu Gereja melarikan diri ke padang gurun, Naga itu mengikutinya ke sana, tetapi alih-alih menganiaya Gereja, dia malah mencurahkan “air bah ke arah Gereja”, dengan harapan Gereja terbawa oleh air bah itu. Dengan kata lain, setelah dia melihat bahwa dia tidak dapat menghentikan pertumbuhan Gereja Kristen dengan menganiaya para pengikutnya, dia mengubah taktiknya dan malah memaksa para penyembah berhala untuk bergabung dengannya, dengan harapan dengan demikian menyebabkan dia menjadi penyembah berhala – “terhanyut”.
Naga itu, sekali lagi akan meleset dari sasarannya, karena bumi akan membuka mulutnya dan menelan air bah itu; artinya, Ilham dengan pasti meramalkan bahwa mereka yang bergabung dengan Gereja dengan maksud lain selain mengikuti dan mengamalkan Kebenaran, akan disingkirkan dengan suatu mukjizat, ditelan oleh bumi, seakan-akan. Dan ketika hal ini terjadi, Setan akan mengalami kekalahan ketiganya. Secara ringkas, inilah tiga kekalahannya: No. 1 - Gagal menelan anak itu; No. 2 - Kalah dalam peperangan di Surga; No. 3 - Gagal mengkafirkan Gereja dengan membanjiri Gereja dengan orang-orang yang belum bertobat.
Ketika ia menghadapi kekalahannya yang ketiga, ketika lalang yang ditaburnya dibakar (karena seperti air bah ditelan bumi, tetapi seperti lalang, lalang itu dibakar oleh malaikat), maka Gereja akan muncul “Terang bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan dahsyat bagaikan bala tentara yang membawa panji-panji,’ ia akan pergi ke seluruh dunia, menaklukkan dan menaklukkan.” – Prophets and Kings, hal. 725.
Setelah mengalami kekalahan yang begitu dahsyat, dan setelah melihat Gereja dibebaskan dari air bahnya, murka Naga akan semakin menjadi-jadi. Ia akan murka terhadap perempuan itu dan “berperang melawan keturunannya yang sisa, yang menuruti perintah-perintah Allah dan yang memiliki kesaksian tentang Yesus Kristus” (ayat 17), yaitu “Roh Nubuat” (Why. 19:10).
Jelaslah, umat yang sisa adalah mereka yang tertinggal setelah bumi membuka mulutnya dan menelan air bah. Mereka sebagai satu tubuh memelihara perintah-perintah Allah, dan memiliki Roh Nubuat yang hidup, Roh yang mendiktekan Kitab Suci, yang telah memimpin umat Allah ke dalam seluruh Kebenaran selama berabad-abad, dan yang masih tetap demikian. Demikianlah murka Naga, dan kemurnian Gereja, yang disebabkan oleh kekalahan ketiga Naga, akan membawa masa kesusahan yang belum pernah terjadi sebelumnya:
“Maka pada waktu itu akan berdiri Mikhael, penghulu besar yang berdiri bagi anak-anak bangsamu, dan akan ada suatu masa kesesakan, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada suatu bangsa sampai kepada waktu itu; dan pada waktu itu bangsamu akan dilepaskan, yaitu setiap orang yang didapati tertulis di dalam kitab itu.” Dan 12:1.
Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang lebih berharga daripada memiliki nama kita tertulis di dalam kitab itu. Dan di dalamnya kita dapat memiliki nama kita jika kita memilih untuk mengikuti Roh Kebenaran dan menaati perintah-perintah Allah. Di sini kita telah melihat bahwa mereka yang berpikir bahwa hukum Taurat, sepuluh perintah Allah, telah “dihapuskan”, bahwa hidup mereka tidak perlu sesuai dengan hukum Taurat, dan mereka yang berpikir bahwa Roh Nubuat adalah sesuatu dari masa lalu, bahwa Allah telah telah meninggalkan dunia untuk menjalani kehidupan sebaik mungkin, bahwa Dia tidak lagi mengganggu diri-Nya sendiri untuk mengutus seorang nabi; bahwa semua orang seperti itu akan mendapati diri mereka bersekutu dengan Babel yang Besar, tahta Naga itu, dan bukannya nama mereka tertulis di dalam Kitab, mereka akan memiliki tanda binatang itu, dan mengambil bagian dalam penganiayaan terhadap umat yang sisa yang menuruti perintah-perintah Allah, dan yang memiliki kesaksian tentang Yesus Kristus.
Baca Esther 4:13,14; Esther 5:1-3; dan Esther 9:20-28. Pelajaran apa yang dapat kita tarik dari ayat-ayat ini mengenai keadaan kita di saat-saat terakhir dalam sejarah bumi?
“Pengalaman-pengalaman sukar yang menimpa umat Allah pada zaman Ester tidaklah khusus untuk zaman itu sendiri. Pewahyu, memandang kepada zaman-zaman yang berlangsung sampai kepada zaman kesudahan, telah memaklumkan, “Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Wahyu 12:17. Ada orang-orang yang hidup di bumi sekarang akan melihat perkataan ini digenapi. Roh yang sama dalam segala zaman memimpin manusia untuk menganiaya gereja yang benar, di masa depan akan menempuh jalan yang sama terhadap mereka yang mempertahankan kesetiaan mereka kepada Allah. Bahkan sekarang persiapan-persiapan sedang dilakukan untuk pertarungan besar terakhir ini. PK 605.1
“Perintah yang pada akhirnya akan disebarkan untuk melawan umat Allah yang sisa akan benar-benar sama dengan yang dikeluarkan oleh Ahasyweros terhadap orang-orang Yahudi. Pada masa kini musuh-musuh gereja yang benar melihat pada rombongan kecil yang memelihara hukum Allah, seorang Mordekhai di pintu gerbang. Penghormatan umat Allah akan hukum-Nya adalah teguran yang tetap kepada mereka yang tidak takut akan Tuhan yang sedang menginjak-injak hari Sabat-Nya. PK 605.2
Setan akan membangkitkan kemarahan terhadap sekelompok kecil orang-orang yang tidak mau menerima adat kebiasaan dan tradisi-tradisi populer. Orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi dan mempunyai nama yang besar akan bersatu dengan orang-orang yang tidak menurut hukum dan keji untuk mengambil keputusan terhadap umat Allah. Orang-orang kaya, yang pintar, yang terpelajar, akan bersatu untuk membungkus mereka dengan memandang hina kepada mereka. Para raja, pendeta, dan anggota-anggota gereja akan bersekongkol melawan mereka. Dengan suara dan pena, oleh kesombongan, ancaman dan penghinaan, mereka akan berusaha menghancurkan iman mereka. Dengan kesaksian-kesaksian palsu dan amarah yang menjadi-jadi, manusia akan menggerakkan kemarahan banyak orang. Dengan tidak memiliki “Demikianlah Firman Kitab Suci” untuk melawan orang-orang yang mempertahankan hari Sabat Alkitab, mereka akan menjalankan peraturan-peraturan yang menindas untuk mengganti kekurangan. Untuk memperoleh kepopuleran dan perlindungan para pembuat undang-undang akan menyerah kepada tuntutan undang-undang hari Minggu. Tetapi mereka yang takut akan Allah, tidak dapat menerima suatu lembaga yang merusak peraturan yang tertuang dalam Sepuluh Hukum itu. Pada pertempuran ini akan dipertarungkan perjuangan besar dalam peperangan antara yang benar dan yang salah. Dan kita tidak akan dibiarkan dalam kebimbangan dalam hal ini. Sekarang, sebagaimana pada zaman Ester dan Mordekhai, Tuhan akan mempertahankan kebenaran-Nya dan umat-Nya. PK 605.3
“Pada zaman dahulu, Tuhan bekerja dengan cara yang luar biasa melalui para wanita yang dikuduskan yang bersatu dalam pekerjaan-Nya dengan para pria yang telah dipilih-Nya untuk menjadi wakil-Nya. Ia menggunakan para wanita untuk meraih kemenangan-kemenangan yang besar dan menentukan. Lebih dari sekali, pada saat-saat darurat, Dia membawa mereka ke depan dan bekerja melalui mereka demi keselamatan banyak orang. Melalui ratu Ester, Tuhan melakukan pembebasan yang luar biasa bagi umat-Nya. Pada saat tampaknya tidak ada kekuatan yang dapat menyelamatkan mereka, Ester dan para wanita yang berhubungan dengannya, dengan berpuasa dan berdoa serta tindakan yang cepat, menghadapi masalah ini, dan membawa keselamatan bagi bangsanya. YRP 270.2
“Sebuah studi tentang pekerjaan perempuan dalam hubungannya dengan pekerjaan Allah pada masa Perjanjian Lama akan mengajarkan kita pelajaran yang akan memampukan kita untuk menghadapi keadaan darurat dalam pekerjaan pada masa kini. Kita mungkin tidak dibawa ke tempat yang begitu kritis dan menonjol seperti umat Allah pada zaman Ester; tetapi seringkali wanita yang bertobat dapat memainkan peran penting dalam posisi yang lebih rendah. Hal ini telah dilakukan oleh banyak orang, dan masih terus berlanjut. Adalah tugas seorang wanita untuk bersatu dengan suaminya dalam mendisiplinkan dan melatih putra-putrinya, sehingga mereka dapat bertobat, dan kekuatan mereka dikuduskan untuk melayani Tuhan. Ada banyak orang yang memiliki kemampuan untuk berdiri bersama suami mereka dalam pekerjaan sanatorium, untuk memberikan perawatan kepada yang sakit dan untuk berbicara kata-kata nasihat dan dorongan kepada orang lain. Ada orang-orang yang harus mencari pendidikan yang cocok bagi mereka untuk menjalankan tugas sebagai dokter.” — Special Testimonies, Series B 15:1, 2.” YRP 270.3