Aturan Main

Pelajaran 10, Triwulan 1, 1-7 Maret 2025

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
sharethis sharing button
copy sharing button
email sharing button
whatsapp sharing button
facebook sharing button
twitter sharing button
telegram sharing button
messenger sharing button
line sharing button
wechat sharing button
vk sharing button
tencentqq sharing button
weibo sharing button
kakao sharing button
Download PDF

Sabat Sore, 1 Maret

Ayat Hafalan:

“Barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” KJV - 1 Yohanes 3:8


“Roh-roh yang dikenal” bukanlah roh orang mati, tetapi malaikat jahat, utusan Setan. Penyembahan berhala pada zaman dulu, yang sebagaimana telah kita lihat, terdiri dari penyembahan orang mati dan berhubungan dengan mereka, dinyatakan oleh Kitab Suci sebagai penyembahan kepada iblis. Rasul Paulus, di dalam memperingatkan saudara- saudaranya agar jangan ikut serta, dalam cara apapun, dalam penyembahan berhala orang kapir, berkata: "Bahwa apa yang dipersembahkan mereka itu adalah dipersembahkan kepada setan-setan, bukan kepada Allah. Tetapi aku tidak suka, bahwa kamu bersekutu dengan segala setan itu." 1 Korintus 10:20. Pemazmur, berbicara tentang orang Israel, mengatakan bahwa "mereka itu telah mengorbankan anak laki-laki dan perempuan mereka kepada setan-setan," dan dalam ayat berikutnya ia menjelaskan bahwa mereka mengorbankan semuanya itu “kepada berhala-berhala Kanaan.” Mazmur 106:37, 38.. Dalam perbaktian mereka yang dianggap kepada orang mati itu sebenarnya mereka sedang berbakti kepada setan. PP 685.4

Spiritisme modern, yang berdiri di atas landasan yang sama, adalah merupakan satu kebangkitan dalam bentuk baru dari sihir dan perbaktian kepada setan pada zaman dulu telah dilarang dan dikecam oleh Tuhan. Hal ini telah diramalkan dalam Alkitab, yang mengatakan bahwa "pada akhir zaman beberapa orang akan gugur daripada iman, sebab berpaling kepada penguasa, yang menyesatkan orang, dan kepada beberapa pengajaran setan-setan." 1 Timotius 4:1. Paulus, di dalam suratnya yang kedua kepada sidang Tesalonika, menegaskan bahwa pekerjaan setan yang khusus dalam spiritisme adalah suatu kejadian yang akan berlaku sesaat sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali. Berbicara tentang kedatangan Kristus yang kedua, ia menyatakan bahwa hal itu adalah "menurut gerak Iblis, dengan segala kuasa dan tanda ajaib dan mujizat yang palsu." 2 Tesalonika 2:9. PP 686.1

Minggu, 2 Maret

Seorang Malaikat yang Tertahan


Bacalah Daniel 10:1-14, dengan perhatian khusus pada ayat 12 dan 13. Apakah yang diajarkan oleh ayat-ayat ini yang relevan dengan konflik kosmik? Apa pendapat Anda tentang malaikat yang diutus oleh Allah yang "bertahan" selama dua puluh satu hari?

Sementara Setan berjuang untuk mempengaruhi penguasa-penguasa tertinggi dalam kerajaan Media Persia supaya berlaku kurang senang kepada umat Allah, maka malaikat-malaikat bekerja demi keselamatan orang-orang yang berada dalam pembuangan. Pertentangan itu hanyalah satu di mana segenap surga menaruh perhatian. Melalui nabi Daniel kita diberi sepercik kenyataan tentang perjuangan yang dahsyat ini antara kekuatan-kekuatan kebaikan dan kekuatan-kekuatan kejahatan. Tiga minggu lamanya Gabriel bergumul dengan kuasa-kuasa kegelapan, berusaha melawan pengaruh-pengaruh yang bekerja pada pikiran Kores, dan sebelum pertandingan berakhir, Kristus sendiri datang membantu Gabriel. "Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri duapuluh satu hari lamanya menentang aku," kata Gabriel; "tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia." Daniel 10:13. Segala yang di surga dapat lakukan demi keselamatan umat Allah telah dilakukan. Pada akhirnya kemenangan diraih; kekuatan-kekuatan musuh telah dapat ditanggulangi pada zaman Kores, dan sepanjang zaman putranya Kambises, yang memerintah tujuh setengah tahun lamanya. PK 571.2

“Dalam ayat-ayat Kitab Suci ini, adegan-adegan di pengadilan surgawi ditampilkan kepada kita. Para malaikat yang memiliki kedudukan tertinggi dalam kerajaan Allah digambarkan sebagai orang-orang yang menaruh minat pada urusan manusia. Baik malaikat yang baik maupun yang jahat mengambil bagian aktif dalam hal-hal yang berhubungan dengan kerajaan duniawi. 18LtMs, Ms 95, 1903, par. 4

"Daniel menyerahkan jiwanya kepada Allah. Doanya yang sungguh-sungguh menggerakkan seorang malaikat yang perkasa dari surga untuk datang menolongnya. Tetapi kekuatan-kekuatan setan sedang bekerja di dalam pikiran raja Persia, untuk mencegahnya melakukan pekerjaan yang akan menjawab doa Daniel. Mikhael sendiri – sang Malaikat Agung – datang membantu Gabriel. 18LtMs, Ms 95, 1903, par. 5

"Adegan pertentangan yang serupa digambarkan dalam Zakharia pasal ketiga: "Lalu ia memperlihatkan kepadaku Yosua, imam besar itu, berdiri di hadapan Malaikat TUHAN dan Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk melawan dia. Dan Tuhan berfirman kepada Iblis: "Tuhan menghardik engkau, hai Iblis, Tuhan yang telah memilih Yerusalem menghardik engkau, bukankah ini adalah puntung yang dicabut dari api?" 18LtMs, Ms 95, 1903, par. 6

"Di dalam Firman Tuhan ada dua pihak yang saling bersaing untuk mempengaruhi dan mengendalikan agen-agen manusia di dunia ini. Kedua pihak ini selalu bekerja sama dengan setiap manusia. Mereka yang berada di bawah kendali Allah dan yang dipengaruhi oleh malaikat-malaikat surgawi akan dapat melihat cara kerja yang licik dari kuasa-kuasa kegelapan yang tidak terlihat. Mereka yang ingin selaras dengan agen-agen surgawi harus sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhan. Mereka tidak boleh memberikan tempat sedikit pun kepada Setan dan malaikat-malaikatnya." 18LtMs, Ms 95, 1903, par. 9

Senin, 3 Maret

Naga di Kitab Wahyu


Bacalah Wahyu 13:1-8. Apakah yang diungkapkan oleh ayat-ayat ini tentang luasnya wilayah kekuasaan naga?

Nubuatan di mana lambang-lambang ini ditemukan mulai dari Wahyu 12, dengan naga yang berusaha membinasakan Kristus pada waktu lahir-Nya. Naga itu disebut Setan (Wahyu 12:9); dialah yang menggerakkan Herodes untuk membunuh Juruselamat. Tetapi agen Setan yang terutama untuk memerangi Kristus dan umat-Nya selama abad-abad permulaan era Kekristenan adalah kekaisaran Roma, pada waktu mana kekafiran adalah agama yang merajalela. Jadi sementara naga, terutama melambangkan Setan, dalam pengertian lebih lanjut, itu juga melambangkan Roma kekafiran. GC 438.2

Dalam Wahyu 13:1-10 digambarkan binatang yang lain, "serupa dengan macan tutul." Naga itu memberikan "kekuatannya, takhtanya dan kekuasaannya yang besar" kepada macan tutul itu. Lambang ini, sebagaimana kebanyakan Protestan mempercayai, melambangkan kepausan, yang meneruskan kekuatan dan takhta dan kekuasaan yang pemah dipegang oleh kekaisaran Roma kuno. Mengenai binatang yang menyerupai macan tutul itu dinyatakan, "dan kepada binatang itu diberikan mulut yang penuh kesombongan dan hujat…… Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di surga. Dan ia diperkenankan berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa." Nubuatan ini, yang hampir identik dengan keterangan tanduk kecil dalam Daniel 7, tanpa diragukan menunjuk kepada kepausan. KA 459.2

"Maka mereka menyembah naga yang memberi kuasa kepada binatang itu, dan mereka menyembah binatang itu, katanya: "Siapakah yang serupa dengan binatang itu, siapakah yang sanggup berperang melawan dia?" (Wahyu 13:4.) Pertanyaannya barangkali, bagaimana mungkin orang yang mengaku Kristen menyembah naga itu? Jawabannya mudah, dan penyembahan terhadap naga itu dapat dilihat dengan jelas. Sistem penyembahan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang disebut Kristen saat ini tidak diragukan lagi adalah penyembahan berhala. Pemeliharaan hari Minggu, Natal, dan Paskah, dll., berasal dari Babilonia kuno, dari agama kafir kuno untuk menghormati dewa matahari. Orang-orang Kristen, di zaman modern, menganggap menghormati Tuhan Yang Maha Tinggi dengan adat istiadat kafir yang mereka sebut sebagai "Doktrin Kristen." Protestanisme telah mengambil cengkeraman pada festival-festival kafir ini sebagai lintah pada tubuh manusia. Seperti lintah yang menghisap darah tanpa menyadari bahwa kepuasannya akan membawanya kepada kehancuran, demikian pula dengan Protestan dan peringatan-peringatan kafir mereka, bahkan berani menyebutnya dengan nama Kristus. Benar-benar penghujatan! Setiap pelajar sejarah kuno mengetahui hal ini; demikian juga setiap pelajar Alkitab mengetahui bahwa apa yang disebut sebagai perayaan-perayaan Kristen adalah tidak alkitabiah dan juga tidak Kristiani. Jika lembaga-lembaga ini adalah Kristiani, atau sesuai dengan Alkitab, maka mereka sudah pasti akan disebutkan dalam Alkitab. Tetapi karena tidak ada dalam Firman Tuhan, orang Kristen lebih baik meninggalkannya agar mereka tidak dianggap menyembah naga.

Yeremia, yang memandang ke depan kepada masa kemurtadan ini, berkata: "Beginilah firman TUHAN: "Janganlah kamu belajar jalan orang kafir, dan janganlah kamu gentar terhadap tanda-tanda di langit, sebab orang-orang kafir gentar terhadap tanda-tanda itu. Sebab adat istiadat orang adalah sia-sia: orang menebang sebatang pohon dari hutan, hasil pekerjaan tangan tukang, dengan kapak. Mereka menyalutnya dengan perak dan emas; mereka mengikatnya dengan paku dan palu, sehingga tidak dapat digerakkan." (Yer. 10:2-4) Meskipun Firman Tuhan menyatakan, "Janganlah kamu mempelajari jalan-jalan orang kafir," para pelayan Injil yang mengaku sebagai pelayan Injil akan menebang sebatang pohon dari hutan dan menghiasinya dengan perak dan emas, lalu berani menyebutnya dengan nama Kristus – pohon Natal. Penghujatan yang lebih besar apakah yang dapat dilakukan seseorang? Apakah para pendeta dan guru agama tidak mengetahui hal ini? Yesus berkata, "Allah itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran.”

Selasa, 4 Maret

Kasus Ayub


Bacalah Ayub 1:1-12 dan Ayub 2:1-7. Prinsip-prinsip apa dari perselisihan besar yang kita lihat terungkap di sini?

Dan ekornya menyeret sepertiga bintang-bintang di langit, lalu dicampakkannya ke bumi; maka berdirilah naga itu di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, supaya segera setelah anak itu lahir naga itu akan menelan anaknya itu…..”

“Maka terjadilah peperangan di dalam sorga : yaitu Mikhael dan malaikat-malaikat-Nya berperang melawan naga itu; dan naga serta segala malaikatnya pun berperanglah, tetapi naga dan malaikat-malaikatnya itu tiada menang; dan tempatnyapun tidak ada lagi di dalam sorga.”

“Maka tercampaklah naga besar itu, yaitu ular tua, yang dinamakan Iblis dan Setan itu, yang telah menyesatkan segala isi dunia : bahkan ia sudah dicampakkan ke bumi dan segala malaikatnya itupun sudah tercampak juga sertanya.”

“Maka apabila naga itu melihat, bahwa dirinya sudah tercampak ke bumi, maka ia pun menganiaya perempuan itu yang telah melahirkan anak laki-laki itu.” Wahyu 12 : 4, 7 - 9, 13.

Di sini digambarkan dua “pencampakan” yang berbeda. Tandailah, bahwa dalam contoh peristiwa yang pertama naga itu menyeret malaikat-malaikat itu dengan ekornya. Tetapi, anda akan heran, mengapa tidak dengan kuku-kukunya? — Karena yang sedemikian ini hanya akan menunjukkan secara salah, bahwa Setan berhasil mengalahkan Tuhan, sehingga akhirnya ia akan menyeret sepertiga malaikat-malaikat itu keluar dari sorga. Tetapi karena ia menyeret mereka itu dengan ekornya, maka arti yang sebenarnya adalah jelas — bahwa sepertiga malaikat-malaikat itu ternyata telah mengikuti dia secara sukarela. Mereka itu bergantungan pada ekornya, demikianlah misalnya, sementara ia membawa mereka. “Mereka itu berbalik dari Bapa dan dari Anak-Nya, lalu menggabungkan diri dengan penghasut pendurhakaan itu.” Testimonies, vol. 3, p. 115. Naga itu telah membujuk malaikat-malaikat itu, dan mereka telah mengikuti dia dari sorga turun ke bumi, dimana ia telah berusaha untuk menelan Kristus.

Peristiwa di dalam ayat 4 ini, naga itu menyeret ke bawah bintang-bintang itu, telah mendahului peristiwa dari ayat 9, yaitu Tuhan mencampakkan ke bawah naga itu. Peristiwa yang pertama terjadi sebelum Tuhan lahir, dan peristiwa yang kedua terjadi sesudah kebangkitan-Nya. Ini dinyatakan di dalam paragraf-paragraf berikut ini :

Di zaman Ayub Setan masih berkesempatan masuk ke sorga, karena kepada kita diceritakan bahwa “..... ada sesuatu hari sewaktu anak-anak Allah datang hadir di hadapan Tuhan, maka Setan telah datang juga di antara mereka. Maka firman Tuhan kepada Setan, Dari manakah engkau datang? Kemudian jawab Setan kepada Tuhan, dan mengatakan, Dari berjalan-jalan pergi datang di bumi, dan dari berjalan-jalan di atasnya.” Ayub 1 : 6, 7.

Jadi Setan bukanlah dicampakkan keluar dari sorga segera sesudah ia mendurhaka atau bahkan sewaktu ia membuat Adam dan Hawa berdosa. Sebaliknya itu harus jadi sesudah zaman Ayub. Tetapi untuk menentukan dengan tepat kapan waktunya, maka kita harus membaca ayat 13 : “Maka apabila naga itu melihat, bahwa dirinya sudah tercampak ke bumi, maka ia pun menganiaya perempuan itu yang telah melahirkan anak laki-laki itu.” Oleh sebab itu ia telah dicampakkan keluar sebelum ia pergi menganiaya sidang. Ini dilakukannya pada “waktu terjadi suatu aniaya besar terhadap sidang yang di Yerusalem; maka mereka itu semuanya telah dicerai-beraikan keluar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria, terkecuali para rasul-rasul.” Kisah Para Rasul 8 : 1. Kenyataan ini kembali dikeluarkan oleh Roh Nubuat sebagai berikut :

Dengan kemenangan Tuhan telah dibawa kepada Allah dan kepada tahta-Nya. ”..... semua berada di sana untuk menyambut Juruselamat. Mereka semua rindu dengan sepenuh hati untuk merayakan kemenangan-Nya dan untuk memuliakan Raja mereka. ..... Ia menyampaikan kepada Allah ikatan gandum timangan, yaitu orang-orang yang telah bangkit bersama-sama dengan-Nya sebagai wakil-wakil dari rombongan besar orang banyak itu yang kelak akan muncul keluar dari kubur pada kedatangan-Nya yang kedua kali. ..... Suara Allah terdengar memberitakan bahwa keadilan telah dipuaskan. Setan telah dikalahkan. Jerih payah Kristus, orang-orang yang berjuang di bumi telah “disambut di dalam Yang Kekasih itu.” Di hadapan malaikat-malaikat sorga dan di hadapan wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak jatuh, mereka dinyatakan dibenarkan.”

“Setan melihat bahwa selubung penipuannya telah dibongkar. Cara kerjanya telah ditelanjangi di hadapan malaikat-malaikat yang tidak jatuh itu dan di hadapan seluruh alam semesta. Ia telah mengungkapkan dirinya sendiri sebagai seorang pembunuh. Oleh mencurahkan darah Anak Allah, maka ia telah mencabut dirinya sendiri dari simpati mahluk-mahluk sorga. Sejak saat itu, pekerjaannya dibatasi. Sikap apa pun juga yang ia gunakan, ia tidak lagi dapat menunggui malaikat-malaikat seperti pada waktu mereka itu keluar dari ruangan-ruangan sorga, dan ia tidak lagi dapat di hadapan mereka itu menuduh-nuduh saudara-saudara dari Kristus karena berpakaikan jubah-jubah hitam dan kenajisan dosa. Hubungan simpati yang terakhir antara Setan dan dunia sorga terputuslah sudah.” The Desire of Ages, pp. 833, 834, 761.

Rabu, 5 Maret

Penguasa (Sementara) Dunia Ini


Bacalah Yohanes 12:31, Yohanes 14:30, Yohanes 16:11, 2 Korintus 4:4, dan Lukas 4:6. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini tentang kekuasaan musuh di dunia ini?

“Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini,” Kristus meneruskan, “sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku. Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.” Inilah krisis dunia. Jika Aku menjadi perdamaian bagi dosa-dosa manusia, dunia akan diterangi. Pegangan Setan pada jiwa manusia akan diputuskan. Peta Allah yang sudah rusak akan dikembalikan kepada manusia, dan suatu keluarga orang saleh yang percaya akhirnya akan mewarisi rumah di surga. Inilah hasil kematian Kristus. Juruselamat asyik merenungkan tentang peristiwa kemenangan yang diingatkan kepada-Nya. Ia melihat salib, salib yang kejam dan hina, dengan segala kengerian yang diakibatkannya, bersinar-sinar dengan kemuliaan. DA 625.4

Tetapi bukannya pekerjaan penebusan manusia saja yang dilaksanakan oleh salib. Kasih Allah ditunjukkan kepada semesta alam. Penghulu dunia ini akan dibuang ke luar. Tuduhan yang ditujukan oleh Setan kepada Allah terbukti tidak benar. Celaan yang dilemparkannya kepada surga dihapuskan selama-lamanya. Baik malaikat maupun manusia ditarik kepada Penebus. "Apabila Aku ditinggikan," kata-Nya, "Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." DA 626.1

Pada perkataan inilah Yesus bertumpu, dan tidak diberi-Nya kesempatan kepada Setan. Ketika langkah-langkah terakhir hampir diambil untuk merendahkan Kristus, ketika kesusahan yang paling hebat sedang memenuhi jiwa-Nya, Ia mengatakan kepada murid-murid-Nya, "Penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku." "Penguasa dunia ini telah dihukum." "Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar." Yoh. 14:30; 16:11; 12:31. Dengan mata nubuatan Kristus mengikuti peristiwa yang akan terjadi dalam pertarungan-Nya yang terakhir itu. Ia mengetahui bahwa bila Ia akan berseru, "Sudah selesai," segenap surga akan bersukaria karena kemenangan. Telinga-Nya dapat mendengar musik yang jauh serta sorak-sorai kemenangan dalam istana surga. Ia mengetahui bahwa lonceng kematian kerajaan Setan akan dibunyikan pada saat itu, dan nama Kristus akan dimasyhurkan dari dunia ke dunia di semesta alam. DA 679.1

Kamis, 6 Maret

Batasan dan Aturan


Baca Markus 6:5 dan Markus 9:29. Apakah yang ditunjukkan oleh ayat-ayat ini tentang bagaimana tindakan ilahi pun dapat berhubungan secara integral dengan faktor-faktor seperti iman dan doa?

Kesembilan murid-murid merenungkan betapa pahitnya kegagalan mereka sendiri, dan ketika Yesus sudah bersama-sama lagi dengan mereka dalam keadaan terasing, mereka bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?” Yesus menjawab mereka, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindahlah dari tempat ini ke sana, maka gunung itu «akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu, jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.” Kurang iman mereka, yang menjauhkan mereka dari simpati yang lebih dalam kepada Kristus, serta kelalaian dalam penghargaan mereka terhadap pekerjaan yang suci yang dipercayakan kepada mereka, telah menyebabkan kegagalan mereka dalam pertentangan dengan kuasa kegelapan. DA 429.4

Perkataan Kristus yang menunjukkan kepada kematian-Nya telah membawa kesedihan dan kebimbangan. Dan pemilihan ketiga murid itu untuk menemani Yesus ke gunung telah membangkitkan kecemburuan kesembilan murid lainnya. Gantinya menguatkan iman mereka melalui doa dan renungan pada perkataan Kristus, mereka telah merenungkan perasaan tawar hati dan kesedihan pribadi. Dalam keadaan kegelapan ini mereka telah berusaha bergumul dengan Setan. DA 431.1

Supaya berhasil dalam pergumulan seperti itu. mereka harus datang kepada pekerjaan dalam suatu roh yang berbeda. Iman harus dikuatkan oleh doa yang tekun dan puasa, serta kerendahan hati. Mereka harus di-kosongkan dari kepentingan diri, dan dipenuhi dengan Roh dan kuasa Allah. Permohonan yang sungguh-sungguh dan tekun kepada Allan dalam iman-iman yang menuntun untuk bergantung sepenuhnya pada Allah, serta penyerahan yang tidak bersyarat pada pekerjaan-Nya—hanya itulah yang dapat menolong membawa bantuan Roh Kudus kepada manusia dalam pertempuran melawan penguasa dan kuasa, dan penghulu dunia yang memerintah dan segala kuasa roh yang jahat di udara. DA 431.2

Jumat, 7 Maret

Pendalaman

"Setan, si penipu ulung itu, mengubah dirinya menjadi malaikat terang dan mendatangi orang-orang muda dengan godaan-godaannya yang palsu dan berhasil memenangkan mereka, selangkah demi selangkah, dari jalan tugas. Dia digambarkan sebagai seorang penuduh, penipu, pendusta, pembohong, penyiksa, dan pembunuh. "Barangsiapa berbuat dosa, ia berasal dari Iblis." Setiap pelanggaran membawa jiwa ke dalam penghukuman dan menimbulkan ketidaksenangan ilahi. Pikiran-pikiran hati dapat dilihat oleh Allah. Ketika pikiran-pikiran yang tidak murni dipelihara, pikiran-pikiran itu tidak perlu diungkapkan dengan perkataan atau tindakan untuk menyempurnakan dosa dan membawa jiwa ke dalam penghukuman. Kemurniannya telah dicemarkan, dan si penggoda telah menang." 4T 623.1