Sebuah Momen Takdir

Pelajaran 2, Triwulan ke-2, 1-7 April 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 1 April

Ayat Hafalan:

“Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya. Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabitMu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.” - Wahyu 14:14, 15


“Sekarang tidak dapat dikatakan oleh hamba-hamba Tuhan lagi, seperti yang dikatakan oleh nabi Daniel: "Waktu yang ditetapkan itu lama." Daniel 10:1. Waktunya sekarang tetapi suatu waktu yang singkat hingga saksi-saksi Allah akan melakukan pekerjaan mereka dalam mempersiapkan jalan Tuhan.” 6T 406.4

“Kita harus mengesampingkan rencana kita yang sempit dan yang mementingkan diri sendiri, mengingat bahwa kita memiliki pekerjaan yang paling besar dan paling penting. Dalam melakukan pekerjaan ini kita harus menyuarakan pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga, dan dengan demikian sedang dipersiapkan kedatangan malaikat lain dari surga yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya. 6T 406.5

“Hari Tuhan semakin dekat dan dengan cara diam-diam; tetapi orang-orang yang dianggap hebat dan bijaksana tidak mengetahui tanda-tanda kedatangan Kristus atau tanda-tanda akhir dunia. Kedurhakaan merajalela, dan kasih banyak orang menjadi dingin.” 6T 406.6

Minggu - 2 April

Pilihan Kekal


Bacalah Matius 24:14 dan bandingkan dengan Wahyu 14:6. Janji apa yang diberikan Yesus kepada murid-muridNya mengenai penyebarluasan injil ke seluruh dunia sebelum kedatanganNya?

“Pekabaran yang diberitakan oleh malaikat yang terbang di tengah langit adalah Injil yang kekal, Injil yang sama yang diberitakan di Eden ketika Allah berkata kepada ular itu, “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kejadian 3:15). Ini adalah janji pertama dari seorang Juruselamat yang akan berdiri di medan pertempuran untuk melawan kekuatan Setan dan menang melawannya. Kristus datang ke dunia kita untuk memperlihatkan tabiat Allah seperti yang ditunjukkan dalam hukum-Nya yang kudus; karena hukum-Nya adalah salinan dari tabiat-Nya. Kristus adalah hukum dan Injil. Malaikat yang memberitakan Injil yang kekal memberitakan hukum Allah; karena injil keselamatan membawa manusia pada kepatuhan terhadap hukum, dimana tabiat mereka dibentuk menurut kesamaan ilahi.” 2SM 106.2

Tetapi sebelum kedatangan itu, Yesus mengatakan, “Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” Matius 24:14. Kerajaan-Nya tidak akan datang sebelum kabar baik dari kasih karunia-Nya telah disampaikan ke seluruh dunia. Sebab itu, apabila kita menyerahkan diri kita kepada Allah, dan menarik jiwa-jiwa lain kepada-Nya, kita mempercepat kedatangan kerajaan-Nya. Hanya orang-orang yang mengabdikan diri kepada pelayananNya akan berkata, “Ini aku, utuslah aku” (Yesaya 6:8), untuk membuka mata yang buta, untuk melepaskan orang-orang” dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan” (Kisah 26:18) mereka sendiri berdoa dengan tulus hati, “Datanglah kerajaan-Mu.”

Pasal yang keempat belas dimulai dengan 144.000 orang itu yang sedang berdiri bersama-sama dengan Anak Domba di atas Gunung Sion. Kemudian menyusul Pekabaran-pekabaran Tiga Malaikat yang digunakan secara langsung dan terakhir bagi pengumpulan buah-buah kedua itu. Dengan demikian pasal ini berakhir dengan penuaian bumi. Pasal itu sendiri menunjukkan bahwa penuaian itu terdapat dalam dua bagian, penuaian yang pertama dilakukan oleh “Anak Manusia”, dan yang kedua dilakukan oleh seorang malaikat. Jelaslah kedua penuaian ini menghasilkan buah-buah pertama dan buah-buah kedua.

Sebagai hasil dari pembersihan sidang, pemeteraian mereka yang 144.000 itu, hamba-hamba Allah itu, maka bumi diterangi dengan kemuliaan dari malaikat itu (Wahyu 18:1), dengan “Injil yang kekal itu” (Wahyu 14:6). Umat Allah kemudian dipanggil keluar dari pemerintahan Babil supaya mereka tidak akan terbabit dengan segala dosanya (Wahyu 18:4). Kemudian mereka akan dibawa ke dalam suatu tempat di mana tidak ada dosa, dimana terdapat umat yang sisa yang memeliharakan perintah-perintah Allah, dan dimana tidak ada ketakutan terhadap celaka-celaka yang pernah turun (Wahyu 18:4). Maka dengan begitu pasal 18 dimulai sesudah pemeteraian hamba-hamba Allah selesai, dan berakhir dengan pembinasaan terhadap perempuan itu, yaitu Babil yang Besar itu. Ini terjadi setelah orang-orang suci dipanggil keluar dan dibawa pulang.

“Kita harus mengesampingkan rencana kita yang sempit dan egois, mengingat bahwa kita memiliki pekerjaan yang paling besar dan paling penting. Dalam melakukan pekerjaan ini kita menyuarakan pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga, dan dengan demikian dipersiapkan untuk kedatangan malaikat lain dari surga yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya.” 6T 406.5

Senin - 3 April

Anak Manusia Datang Kembali


Bacalah Wahyu 14:14. Gelar apakah yang digunakan untuk menggambarkan Yesus ketika Ia datang kembali ke bumi? Menurut Anda, mengapa Yohanes menggunakan gelar ini untuk Yesus?

Kita sebagai murid dan guru Injil telah bertahun-tahun memikirkan tanda-tanda kedatangan Kristus yang kedua kali, tetapi sama sekali tidak memikirkan tanda-tanda Kerajaan. Sebagai akibatnya, Kekristenan secara teoritis telah menggabungkan tanda-tanda Kerajaan dengan tanda-tanda kedatangan Kristus kedua kali.

Hal yang serupa dengan inilah yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada zaman dahulu ketika mereka menantikan kedatangan Mesias untuk pertama kalinya. Menurut pemahaman pribadi mereka, mereka telah mempelajari secara mendalam tanda-tanda pemulihan Kerajaan itu, tetapi tidak begitu banyak mempelajari tanda-tanda kedatangan Mesias. Oleh karena itu, ketika mereka diberitahu bahwa Mesias telah datang tetapi belum waktunya untuk memulihkan Kerajaan, maka para pemimpin Yahudi, yang menganggap bahwa penafsiran pribadi (yang tidak diilhami) mereka terhadap Kitab Suci adalah sempurna, menolak pekabaran pada waktu itu. Kemudian dalam upaya untuk menjaga pengaruh mereka terhadap orang-orang biasa dan untuk menundukkan mereka pada cara berpikir mereka, maka mereka menyalibkan Tuhan, Juruselamat dan Raja mereka seperti yang mereka lakukan juga dengan membunuh nabi-nabi yang telah mendahului mereka. Desakan mereka agar Kerajaan itu dipulihkan pada zaman mereka, tidak membawa manfaat apapun bagi mereka.

Karena kita sebagai umat telah mengetahui beberapa tanda-tanda kedatangan Kristus yang kedua kali, tetapi tidak mengetahui tanda-tanda Kerajaan itu, maka adalah lebih baik kita memusatkan pikiran kita pada tanda-tanda Kerajaan itu.

Matius 13:24-30 – “Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."

Perumpamaan tentang Kerajaan ini, Anda perhatikan, mengandung tiga periode waktu: Pertama, masa penaburan benih - yaitu masa pelayanan Kristus; kedua, masa pertumbuhan - yaitu masa dari kenaikan Kristus hingga penuaian; ketiga, masa penuaian - yaitu masa yang singkat "pada akhir zaman" (Mat. 13:49), yaitu masa ketika bumi diterangi dengan kemuliaan malaikat (Why. 18:1), dan ketika seluruh umat Allah dipanggil keluar dari Babel (ayat 4). Kemudian mereka yang tidak menyambut panggilan pengumpulan ini akan berseru: "Masa penuaian telah lewat, musim panas telah berakhir, dan kita tidak diselamatkan." Yeremia 8:20. Oleh karena itu, "penuaian" adalah "akhir zaman." Ayat 49. Dimulai dari gereja dan berakhir di Babel.

Pekerjaan penuaian itu, sangat jelas, adalah sama dengan Penghakiman yang memutuskan siapa yang lalang dan siapa yang gandum - siapa yang harus dibakar dan dimusnahkan sebagai rumput liar yang mengganggu, dan siapa yang menjadi gandum yang berharga yang akan dimasukkan ke dalam "lumbung", yaitu Kerajaan. Demikianlah Penghakiman adalah pembersihan tempat kudus (Dan. 8:14), "rumah Allah", bait suci yang tiba-tiba dikunjungi oleh Tuhan dan menyucikan hamba-hamba-Nya, yaitu orang-orang Lewi. Beginilah caranya, seperti bunyi ayat ini:

Maleakhi 3:1-3, 5 – “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN…. Aku akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta alam.”

Berapa banyak hasil buah yang akan dihasilkan dari penuaian itu? - Jika 144.000 itu adalah "buah-buah pertama" (Wahyu 14:4), maka pasti ada "buah-buah kedua", karena di mana tidak ada yang kedua, di situ tidak mungkin ada yang pertama. Kata "buah-buah pertama" mutlak membutuhkan buah-buah kedua.

Dari manakah buah-buah pertama berasal, dan dari manakah buah-buah kedua berasal? - Kita dengan jelas diberitahu bahwa buah-buah pertama adalah orang-orang Israel – semua dari kedua belas suku Israel (Wahyu 7:4-8). Israel tentu saja melambangkan keanggotaan gereja pada saat mereka dimeteraikan; sebutan "Israel" tidak dapat ditafsirkan sebagai dunia. Oleh karena itu, buah-buah pertama dituai dari gereja itu sendiri pada saat pemisahan dimulai. Kata "dimeteraikan" berarti ditempatkan di tempat yang aman -- dimeteraikan. Persis seperti yang dikatakan oleh rasul Petrus:

1 Petrus 4:17, 18 “Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?

Jadi, jika Penghakiman dimulai pertama kali di "rumah Allah", yaitu di dalam gereja, maka penghakiman itu akan berakhir di dunia, di luar lingkungan gereja. Perumpamaan tentang "pukat" dan Wahyu Yohanes itu dengan sangat singkat dan ringkas membawa kebenaran ini dengan lebih baik lagi ke permukaan.

Matius 13:47-50 – “Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

Jelaslah bahwa pukat itu melambangkan gereja Injil yang di dalamnya terjaring orang-orang munafik dan orang-orang benar. Oleh karena itu, pada masa penuaian buah-buah pertama (penghakiman "di rumah Allah") "pada akhir zaman" (ayat 49), malaikat-malaikat memisahkan orang-orang jahat dari antara orang-orang benar, dan bukan memisahkan orang-orang benar dari antara orang-orang jahat. Tetapi pada penuaian buah-buah kedua (Penghakiman di dunia), pemisahannya adalah kebalikannya: orang benar dikeluarkan dari antara orang fasik, bukan orang fasik dari antara orang benar, demikianlah yang tertulis di dalam kitab Wahyu: "Dan aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Keluarlah dari padanya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya." Wahyu 18:4. Jelaslah, Penghakiman "di rumah Allah" adalah penuaian di mana orang-orang munafik sebagai "lalang-lalang" dibakar, tetapi sebagai "ikan" yang jahat, mereka dibuang. Namun, dalam Penghakiman di Babel (di dunia), bukan yang jahat, melainkan yang baik yang dikeluarkan dan dibawa masuk ke dalam rumah Allah yang telah dimurnikan, di mana tidak ada dosa dan orang berdosa, dan di mana tidak ada bahaya dari malapetaka-malapetaka itu. Kebenaran yang sama tentang rumah Allah ini kembali datang kepada kita dalam kata-kata ini:

Yesaya 66:15, 16, 19, 20 – “Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api. Sebab TUHAN akan menghukum segala yang hidup dengan api dan dengan pedang-Nya, dan orang-orang yang mati terbunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya…. Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa. Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, sama seperti orang Israel membawa korban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah TUHAN.”

Sekali lagi kita lihat di sini bahwa mereka yang luput dari pembantaian Tuhan "di rumah Tuhan" itu (jelas merupakan buah-buah pertama, "hamba-hamba Tuhan"), diutus kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan, dan dari sana mereka membawa semua saudara-saudaranya (buah-buah kedua) ke rumah Tuhan yang telah disucikan, di mana tidak ada dosa dan tidak ada orang berdosa, dan di mana malapetaka Babel tidak akan menimpa.

Sekarang kita telah melihat dengan jelas bahwa ada buah-buah pertama dan buah-buah kedua: yang pertama dari gereja -- 144.000 anak-anak Yakub; dan yang kedua dari segala bangsa -- kumpulan orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya (Why. 7:9).

Selasa - 4 April

Penghakiman Surgawi


Bacalah Wahyu 14:14 dan Kisah 1:9-11. Apa kesamaan yang anda dapatkan?

Pekerjaan pemisahan atau pembersihan ini, yang dikemukakan di dalam perumpamaan Matius 13:30 dan sekali lagi di dalam apa yang tertulis di dalam Matius 13:47-49, juga di dalam nubuatan Maleakhi 3:1-3 dan di dalam tulisan Yehezkiel pasal 9, sebagaimana juga di dalam Wahyu pasal 14, secara langsung dapat diaplikasikan kepada hari pengadilan terhadap orang-orang hidup; tetapi pembersihan kaabah kesucian pada akhir dari 2300 hari itu, menurut Daniel 8:14 dan Daniel 7:9,10 berlaku secara langsung kepada—Pengadilan Di Antara Orang-Orang Mati.

Walaupun pembersihan kaabah kesucian itu sebagaimana terlihat dari nubuatan-nubuatan Daniel akan jadi sesudah tahun 1844 T.M yang lalu, namun karena orang-orang benar yang hidup masih bercampur bersama-sama dengan orang-orang berdosa di dalam sidang , dan karena Daniel menyaksikan Dia Yang Tak Berkesudahan Hari-Nya itu duduk dalam pengadilan, bukan untuk membantai orang-orang yang tidak memiliki “tanda”, melainkan untuk mengadili dari “buku-buku” yang “terbuka”, maka jelaslah khayalnya mengenai pengadilan itu adalah terhadap orang-orang yang sudah mati.

Mengenai pembersihan sidang di bumi, ia itu akan diselesaikan pertama-tama dengan cara membuang keluar kekejian, kedua dengan cara mengembalikan kebenaran, dan ketiga dengan cara menyingkirkan lalang-lalang. Tetapi mengenai pembersihan kaabah kesucian di atas, ia itu kini sedang diselesaikan dengan cara mengeluarkan dari dalam Kitab Kehidupan nama-nama mereka yang di dapati kurang; kemudian dengan cara menempatkan mereka itu di dalam buku yang berisikan nama orang-orang yang akan bangkit dalam kebangkitan orang-orang jahat sesudah masa seribu tahun itu (Wahyu 20:5); dengan demikian tertinggal di dalam Kitab Kehidupan itu hanya nama-nama dari mereka yang telah mencapai kemenangan atas dosa, dan dengan demikian mereka sedang menunggu-nunggu untuk bangkit dalam kebangkitan orang-orang benar (Wahyu 20:6). Sesuai dengan itu, maka Yohanes “menyaksikan orang-orang mati, kecil besar, berdiri di hadapan hadirat Allah; dan buku-buku dibuka: dan sebuah buku yang lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan: maka orang-orang mati itu diadili menurut segala perkara yang tercantum di dalam buku-buku itu, sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka”. Wahyu 20:12.

Rabu - 5 April

Mahkota Pemenang


Bacalah Wahyu 14:15 dan Markus 4:26-29. Apa persamaan yang anda lihat di antara keduanya? Apa yang dikatakan kedua ayat itu?

“Maka aku tampak, dan tengoklah sebuah awan putih”, demikian kata Yohanes sebagai Pewahyu dalam membayangkan kedatangan yang sama yang secara berbeda-beda telah digambarkan oleh Maleakhi, Matius dan Yehezkiel, “dan di atas awan itu duduk Seseorang yang bagaikan Anak Manusia, yang memiliki pada kepala-Nya sebuah mahkota emas, dan di dalam tangan-Nya ada sebilah sabit yang tajam. Dan seorang malaikat yang lain keluar dari kaabah, sambil berseru dengan suatu suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya bagiMu untuk menuai; karena tuaian bumi sudah masak. Maka Ia yang duduk di atas awan itu mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi; lalu bumipun di tuailah”. Wahyu 14 : 14 - 16.

Sebab itu, kedatangan Anak Manusia ini adalah jelas, bukan pada waktu orang-orang benar yang bangkit dan yang hidup itu diangkat bersama-sama untuk menjumpai Dia di udara; karena ayat-ayat 17-20 yang menyusul ayat-ayat yang disebut pada paragraf di atas mengungkapkan, bahwa setelah Ia datang dan menuai bumi, maka “seseorang malaikat yang lain ..... yang memiliki sebilah sabit yang tajam” datang dan mengumpulkan suatu penuaian yang kedua sebelum murka Allah -- tujuh bela yang terakhir itu (Wahyu 15:1) -- dituangkan ke atas orang-orang jahat.

Dengan demikian sekali lagi dan untuk yang keempat kalinya terlihat, bahwa ada terdapat dua kedatangan Anak Manusia yang berbeda, yang satu untuk “memisahkan orang-orang jahat dari antara orang-orang benar” di dalam sidang (Matius 13:49), lalu kemudian untuk segera memanggil orang-orang benar keluar dari antara orang-orang jahat di Babilon (Wahyu 18:4); yang lainnya untuk mengambil orang-orang suci, baik yang dibangkitkan maupun yang masih hidup, untuk dibawa ke tempat-tempat tinggal yang sudah dipersiapkan-Nya bagi mereka (1 Tesalonika 4:16; Yohanes 14:1-3).

Pada kedatangan Anak Manusia yang pertama, batu yang menghantam patung besar itu telah dipotong keluar (dari gunung) tanpa bantuan tangan (tanpa bantuan manusia, melainkan oleh Tuhan sendiri) sebab sebagaimana Tuhan mengatakan, “tak ada seorang pun menolong; dan Aku heran bahwa tak ada seorang pun membantu; oleh sebab itu lengan-Ku sendiri membawakan keselamatan bagi-Ku; dan kemurkaan-Ku itulah yang membantu-Ku. Maka Aku akan memijak-mijak orang banyak itu dalam murka-Ku, dan membuat mereka itu mabuk dalam kehangatan amarah-Ku, dan Aku akan memutuskan kekuatan mereka itu sampai ke tanah”. Yesaya 63:5,6.

Kamis - 6 April

Setiap Benih menghasilkan Panen


Baca Wahyu 14:17-20. Apa arti ungkapan “Pemeras Anggur yang besar dari murka Allah” ? Lihat juga Wahyu 14:10, Wahyu 15:1, dan Wahyu 16:1.

Wahyu 14 : 14 – 19 “Maka aku tampak, dan terlihatlah sebuah awan putih, dan di atas awan itu duduk Seseorang yang bagaikan Anak Manusia, bermahkota emas di kepala-Nya, dan di dalam tangan-Nya ada sebilah sabit yang tajam. Maka keluarlah pula seorang malaikat lain dari dalam kaabah sambil berseru dengan suara besar kepada Dia yang duduk di atas awan itu, katanya: ‘Sampaikanlah sabit-Mu dan mulailah menuai, karena masanya sudah sampai bagiMu untuk menuai; karena tuaian bumi sudah masak. Maka Ia yang duduk di atas awan itu pun mengayunkan sabit-Nya ke bumi, lalu bumi itu pun di tuailah. Maka keluarlah seorang malaikat yang lain lagi dari dalam kaabah yang di dalam surga, ia pun memiliki sebuah sabit yang tajam. Dan keluarlah seorang malaikat yang lain dari mezbah yang berkuasa atas api; sambil berseru dengan suara besar kepada Dia yang memegang sabit yang tajam itu, katanya, Sabitkanlah sabit-Mu yang tajam itu, dan kumpulkanlah segala gugusan anggur bumi, karena buahnya sudah cukup masak. Maka malaikat itu menyembatkan sabit-Nya ke bumi, lalu mengumpulkan buah anggur bumi, lalu dicampakkannya ke dalam irikan anggur yang besar dari murka Allah.”

Di sini kepada kita kembali diceritakan, bahwa ada dua penuaian, yang satu dilakukan oleh Anak Manusia, dan yang lainnya oleh seorang malaikat. Penuaian oleh Anak Manusia dilakukan mendahului penuaian oleh malaikat itu. Oleh karena itu “Anak Manusia” itu mengumpulkan buah-buah pertama, dan malaikat itu mengumpulkan buah-buah kedua. (Buah-buah anggur, bukan buah-buah yang cukup masak, dicampakkannya ke dalam irikan anggur). Jelas Anak Manusia sendiri yang menuai buah-buah pertama itu, sebab hamba-hamba-Nya (yang dilambangkan oleh malaikat sidangnya orang-orang Laodikea itu) ternyata sedang tidak melaksanakan pekerjaan yang sedemikian ini, karena mereka sendiri sedang berada dalam keadaan “melarat, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan telanjang”, dan mereka tidak menyadarinya (Wahyu 3:14–18).

Sambil memandang jauh ke depan sampai kepada masa sekarang ini, Roh Nubuat di zaman Yesaya dahulu mengatakan:

Yesaya 63 : 5 “Lalu Ku pandang, maka tak seorangpun yang akan menolongKu, lalu Aku tertegun karena tidak seorangpun yang membantu; oleh sebab itu lengan-Ku sendiri membawakan keselamatan bagi-Ku; dan kehangatan murka-Ku, itulah yang membantu-Ku.”

Di sini anda mencatat, bahwa pada waktu masa itu tiba tidak terdapat seorang pun di antara hamba-hamba-Nya “untuk membantu” tugas pekerjaan penuaian itu, akibatnya Tuhan sendiri telah melakukan pekerjaan itu tanpa mereka.

Tetapi bagi penyabitan yang kedua Ia akan menggunakan “hamba-hamba-Nya” yang tidak bercacad cela, yaitu “buah-buah pertama”, yaitu mereka yang 144.000 itu, seperti yang dilambangkan oleh malaikat yang memegang sebilah sabit yang tajam itu (Wahyu 14:17,18). Dan justru karena adanya dua kelompok buah dan dua penuaian yang diambil dari dua tempat yang berbeda, yaitu sidang dan dunia, maka terdapat juga seperti yang diperlihatkan sebelumnya adanya dua cara penuaian, pertama sekali yang jelek dibuang dari antara yang baik, dan pada akhirnya yang baik dipanggil keluar dari antara yang jelek.

Semua ini adalah beberapa dari tanda-tanda dan peristiwa-peristiwa yang mendahului datangnya Kerajaan kemuliaan itu, yaitu kedatangan Kristus yang kedua kali...

Jumat - 7 April

Pelajaran Lanjutan

 Seperti apakah Kerajaan sebelum seribu tahun ini? Dan tanda-tanda apakah yang mendahului pendiriannya? Jawaban atas pertanyaan ini datang melalui Yehezkiel-

Yehezkiel 36:23-28 – “Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Rohku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.

Di sini ada tanda-tanda tambahan, tanda-tanda yang diperlihatkan di dalam dan di luar diri manusia: bekas luka dan cacat yang ditorehkan dosa pada tubuh umat Allah dihapuskan; juga hati yang dikeraskan oleh dosa dipahat keluar dan hati yang baru, hati yang lembut, yang menyukai ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum Allah, dimasukkan ke dalamnya.

Kapankah hal ini terjadi? -- Setelah Tuhan mengambil orang-orang kudus-Nya "dari antara bangsa-bangsa kafir", "dari segala negeri", dan membawa mereka ke "negeri mereka sendiri", demikianlah kata Alkitab. Demikianlah mereka akan tinggal di tanah yang dahulu diberikan Allah kepada nenek moyang mereka, dan dengan demikian mereka akan menjadi umat-Nya dan Dia menjadi Allah mereka. Di sini Anda melihat bahwa tidak ada seorang pun yang dapat bertemu dengan Allah secara langsung dan hidup bersama-Nya untuk selama-lamanya tanpa terlebih dahulu mengalami pengalaman yang menyucikan tubuh dan yang mengubah hati ini.

Sangat jelas bahwa tidak seorang pun yang tetap bodoh terhadap tanda-tanda kedatangan Kerajaan yang akan datang itu akan memiliki pengalaman ini dan sebagai akibatnya mereka tidak akan pernah masuk ke dalamnya, tidak akan pernah layak untuk hidup dan memerintah bersama Kristus.

Karena tanda-tanda ini adalah sangat penting bagi keselamatan, maka jangan lagi diabaikan, tetapi harus menjadi kepentingan yang utama jika kita mengharapkan kedatangan Kristus yang kedua kali adalah untuk kebaikan kita, bukan untuk kebinasaan kita. Memang, karena alasan yang jelas inilah, maka pada jam yang terakhir ini, pekabaran yang penting ini disampaikan kepada kita.

Apakah pembersihan ini, Kerajaan sebelum seribu tahun yang sesuai dengan surga itu, didirikan dalam masa kasihan? -- Untuk menemukan jawabannya, kita akan beralih kepada nubuatan Mikha-

Mikha 3:12; 4:1,2 – “Sebab itu oleh karena kamu maka Sion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing, dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan…. Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

Di sini kita diberitahu bahwa di akhir zaman, di zaman kita, Kerajaan kuno yang telah dihancurkan itu akan didirikan kembali dan ditinggikan di atas semua Kerajaan lainnya. Kemudian orang-orang akan "mengalir masuk ke dalamnya" karena "hukum akan keluar dari Sion dan Firman Tuhan dari Yerusalem." Oleh karena itu, pekerjaan Injil akan diselesaikan sementara markas besarnya berdiri di Tanah Suci. Demikianlah, Kerajaan itu didirikan pada masa kasihan, pada masa penyelamatan dan pemurnian secara hukum, karena setelah Kerajaan itu didirikan, orang-orang lain dari berbagai bangsa akan mengalir ke dalamnya.

Inilah yang dikatakan Alkitab, dan sudah pasti bahwa inilah yang akan terjadi, karena Iblis pun tidak dapat menggagalkan rencana Allah atau menipu umat-Nya. Oh, ya, Iblis akan mencoba menjelaskan apa yang dikatakan Kitab Suci, tetapi dia tidak akan pernah bisa membuat Kitab Suci mengatakan sesuatu yang lain dari apa yang dikatakannya. Selain itu, siapa pun yang lebih memilih perkataan Iblis gantinya perkataan Tuhan, layak mendapatkan upah Iblis, dan saya yakin dia tidak akan tertipu olehnya.

Karena tanda-tanda zaman ini, di samping tanda yang lainnya, adalah jauh lebih penting daripada "gempa bumi Lisabon", "hari yang gelap" itu, dan "bintang-bintang yang berjatuhan", maka sebaiknya kita bangun terhadap tuntutan yang dibebankannya kepada kita, dan yang akan membuat kita siap untuk kedatangan Kristus yang kedua kali dan untuk tinggal di dalam Kerajaan-Nya, jika kita mengindahkannya. Tetapi jika tanda-tanda ini tidak dapat membangunkan kita, maka sudah pasti mereka akan membuat kita meluncur ke dalam jurang maut sambil bermimpi menjadi kaya dan berlimpah dengan harta benda, tanpa kekurangan apa pun, seolah-olah sedang dalam perjalanan menuju tanah kemuliaan. Betapa mengecewakan dan betapa sedihnya dan kertak gigi yang akan terjadi!

Siapakah yang akan mengusir bangsa-bangsa lain dari negeri itu? - Jawabannya ada di dalam

Zakharia 1:14-17, 20, 21 – “Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion, tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan. Sebab itu, beginilah firman TUHAN, Aku kembali lagi kepada Yerusalem dengan kasih sayang. Rumah-Ku akan didirikan pula di sana, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan tali pengukur akan direntangkan lagi di atas Yerusalem. Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kota-kota-Ku akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan TUHAN akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula…. Kemudian TUHAN memperlihatkan kepadaku empat tukang kayu. Lalu aku bertanya: "Orang-orang ini datang untuk melakukan apa?" Maka ia menjawab: "Inipun adalah tanduk-tanduk yang telah menyerakkan Yehuda, sehingga tidak seorangpun berani mengangkat kepalanya. Dan semuanya ini datang untuk mengejutkan mereka, yakni untuk menghempaskan tanduk bangsa-bangsa yang telah mengangkat tanduk terhadap tanah Yehuda hendak menyerakkannya."

Sesungguhnya, satu pihak dari bangsa-bangsa kafir itu akan datang menyerang pihak yang ada di Tanah Suci dan mengusir mereka untuk memberi tempat bagi umat Allah. Pada waktu itu kaki Tuhan akan berdiri di atas Bukit Zaitun dan bukit itu akan terbelah di tengah-tengahnya dan akan menjadi lembah yang sangat luas. Demikianlah Tuhan akan membuka jalan bagi umat-Nya untuk melarikan diri ke "lembah" di mana kaki Tuhan berdiri, dan semua orang kudus bersama-sama dengan mereka (Zak. 14:4, 5).

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org