Melihat Wajah Tukang Emas

Pelajaran 4, Triwulan ke-3, 16-22 Juli 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 16 Juli

Ayat Hafalan:

"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." — 2 Korintus 3:18


‘“Dan Ia akan duduk sebagai seorang pembersih dan pemurni perak; dan Ia akan menyucikan anak - anak Lewi, dan membersihkan mereka seperti emas dan perak, supaya mereka mempersembahkan kepada TUHAN suatu persembahan yang benar. Kemudian persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan bagi TUHAN, seperti tahun-tahun sebelumnya dan seperti dahulu kala. Inilah prosesnya, proses pembersihan, pemurnian, yang harus dijalankan oleh Tuhan semesta alam. Pekerjaan ini sangat melelahkan jiwa, tetapi hanya melalui proses inilah sampah dan kotoran yang mengotori dapat disingkirkan. Semua pencobaan-pencobaan kita perlukan untuk membawa kita lebih dekat kepada Bapa surgawi kita, ketaatan dan mengikuti kehendak-Nya, agar kita dapat mempersembahkan kepada Tuhan persembahan dalam kebenaran ... " 3T 541.1

Minggu - 17 Juli

Menurut Gambar-Nya

Roma 8:29

Kapankah gambar Allah akan diciptakan kembali dalam manusia?

‘“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.’ Galatia 5:22, 23. Buah-buah ini tidak akan pernah binasa, tetapi akan menghasilkan tuaian menurut jenisnya sampai hidup kekal. COL 68.1

Apabila keluar buah, maka segeralah ia menyabitnya, sebab masa penuaian telah tiba.’ Kristus sedang menunggu dengan kerinduan yang sangat mendalam bagi manifestasi diri-Nya di dalam sidang-Nya. Apabila tabiat Kristus kelak bertumbuh dengan sempurna di dalam umat-Nya, maka Ia hendak datang untuk mengambil mereka sebagai milik-Nya sendiri. COL 69.1

“Adalah kewajiban setiap orang Kristen, bukan saja menunggu-nunggu, melainkan juga mempercepat kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus (2 Petrus 3:12). Kalau saja semua orang yang mengaku nama-Nya, maka betapa cepatnya seluruh dunia akan ditaburi dengan benih-benih Injil. Dengan cepat penuaian terakhir yang besar akan masak, dan Kristus akan datang untuk mengumpulkan biji-bijian yang bernilai mahal itu.” COL 69.2

Senin - 18 Juli

Iman Di Tengah Api Pemurnian

Ayub 23:1-10

Apa cara lain yang dapat memurnikanmu, selain melalui penderitaan?

Kapankah kelak sidang akan menjadi benar-benar Tempat Tinggal Allah? Oleh usaha manusia saja adalah tidak mungkin untuk mengadakan suatu perubahan yang sedemikian ini yang sama halnya seperti mengeringkan lautan luas. Hanya Allah saja yang dapat melakukannya. Namun apabila Ia melakukannya, maka Ia tentu akan melaksanakan suatu pekerjaan pembersihan terhadapnya :

Ia berfirman, “Aku menampi mereka dengan tampi di kota-kota negeri; Aku membuat umat-Ku kehilangan anak dan membinasakan umat-Ku, karena mereka tidak berbalik dari tingkah langkah mereka.” Yeremia 15:7.

Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." Matius 3:12.

“Aku tampak bahwa Tuhan sedang mengasah pedang-Nya di dalam Sorga untuk menumpas mereka itu. Oh sekiranya setiap orang yang mengaku percaya itu dapat menginsyafi akan pekerjaan pembersihan yang Allah sedang akan lakukan di antara umat-Nya.” – Testimonies, vol. 1, p. 190

“Tuhan akan bekerja untuk menyucikan sidang-Nya. Aku menceritakan kepadamu dalam kebenaran, bahwa Tuhan sedang akan membolak-balik di dalam lembaga yang terpanggil dengan nama-Nya. Tetapi berapa cepatnya proses pembersihan ini akan dimulai, tak dapat saya katakan, tetapi ia itu tidak akan lama lagi tertunda. Dia yang kipas-Nya terdapat di dalam tangan-Nya itu akan membersihkan kaabah-Nya dari kekotoran moralnya. Ia akan membersihkan seluruh lantai-Nya.” – Testimonies to Ministers, p. 373.

“Waktunya sudah tiba untuk berbagai upaya yang sungguh-sungguh dan penuh kuasa untuk melepaskan sidang dari lumpur dan kekotoran yang mencemarkan kesuciannya.” – Id., p. 450.

Saudara-Saudaraku, janganlah mengatakan : “Penglihatan yang dilihatnya itu, harinya masih jauh, nubuatan yang diucapkannya, waktunya masih lama.” Karena “Waktunya sudah dekat dan tiap penglihatan akan jadi.” Yehezkiel 12:27, 23. “Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri,” Tuhan berfirman, “dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh.” Yesaya 62:1.

“Tetapi hari-hari penyucian sidang itu sedang mendekat dengan cepatnya. Allah hendak memiliki suatu umat yang suci dan benar. Di dalam saringan yang maha kuat yang akan segera datang itu, kita akan kelak lebih mampu mengukur kekuatan Israel.... Orang-orang yang menaruh harap kepada inteligensi, pemikir istimewa, ataupun talenta, tidak akan.... berdiri pada barisan terdepan”. (Testimonies, vol. 5, p. 80),

Selasa - 19 Juli

Kata-kata Terakhir Yesus

Matius 25:1-12, 31-46

Apa maksud dari cerita ini bagi Anda jika minyak melambangkan Roh Kudus, atau karakter seperti Kristus?

Sekali lagi terlihat jelas, bahwa keanggotaan sidang terbagi dalam dua kelas, masing-masing kelas mereka yang bodoh dan kelas mereka yang bijaksana. Kelas mereka yang bijaksana itu tidak mau mengambil resiko; mereka tak henti-hentinya mencari minyak (Kebenaran) dan mereka mengisi semua botolnya dengan minyak itu pada kesempatan pertama. Walaupun demikian kelas mereka yang bodoh itu merasa tidak memerlukan lagi minyak selain dari apa yang sudah ada di dalam lampu-lampu mereka; mereka sudah merasa cukup dengan apa yang sudah dimilikinya.

Minyak, suatu bahan yang menerangi ke depan perjalanan seseorang, jelas melambangkan Kebenaran nubuatan, yaitu Kebenaran yang menerangi hati dengan cara membukakan tabir masa depan. Tegasnya, lampu yang dipenuhi dengan minyak itu menunjukkan persediaan Kebenaran pribadi yang dalam keadaan aktif, yaitu Kebenaran yang memenuhi kebutuhan seseorang hanya untuk masa yang bersangkutan. Oleh karena itu, minyak tambahan yang di dalam botol-botol itu adalah melambangkan Kebenaran tambahan, yaitu Kebenaran yang berlaku dimana Kebenaran lama tidak lagi berlaku. Dengan kata lain, minyak yang di dalam lampu-lampu itu dan minyak yang di dalam botol-botol adalah melambangkan dua kebenaran yang dinyatakan pada dua periode yang berbeda, periode yang satu menyusul lainnya. Misalnya, sementara Pehukuman bagi Orang-orang Mati masih merupakan Kebenaran yang masih aktif, maka Pehukuman bagi Orang-orang Hidup adalah Kebenaran yang akan aktif segera setelah Pehukuman bagi Orang-orang Mati berakhir.

Jelaslah, bahwa minyak yang telah habis terpakai, seperti halnya minyak yang di dalam lampu-lampu anak-anak dara itu, melambangkan Kebenaran yang sudah lalu, yaitu Kebenaran yang telah menyelesaikan tujuan-Nya. Tetapi minyak yang di dalam botol-botol adalah melambangkan Kebenaran yang siap untuk digiatkan dan untuk dibuat bercahaya segera sesudah minyak di dalam lampu-lampu habis terpakai. Oleh karena kesepuluh anak dara itu melambangkan keanggotaan sidang selama masa Pehukuman bagi Orang Mati, maka minyak yang ada di dalam lampu-lampu jelas melambangkan kebenaran Pehukuman bagi Orang Mati. Oleh sebab itu, minyak tambahan yang di dalam “botol-botol” itu, harus melambangkan kebenaran Pehukuman bagi Orang Hidup, yaitu Kebenaran tambahan (Early Writings, p. 277). Jadi, jelaslah, bahwa lampu-lampu itu kosong melambangkan Pehukuman bagi Orang Mati sedang akan berakhir, dan minyak yang di dalam botol-botol itu melambangkan Kebenaran Pehukuman bagi Orang Hidup yang sedang akan berlaku.

Oleh karena keseluruhan sepuluh anak dara itu memiliki minyak di dalam lampu-lampu mereka, tetapi hanya setengahnya yang memiliki minyak di dalam botol-botol, maka lambang itu jelas menunjukkan, bahwa sebagaimana selalu ada, tidak semua anggota sidang menyambut akan pekabaran mengenai Pehukuman bagi Orang Hidup itu. Dara-dara yang bodoh telah merasa puas dengan Kebenaran yang sudah diperolehnya sewaktu menggabungkan diri dengan sidang yang telah membawakan pekabaran mengenai Pehukuman bagi Orang Mati itu, namun mereka gagal untuk memperkenalkan dirinya dengan pekabaran tambahan, yaitu pekabaran mengenai Pehukuman bagi Orang Hidup. Akhirnya, setelah kebutuhan terhadap Kebenaran itu menjadi sangat mendesak, maka barulah mereka mulai mencarinya. Tetapi hal ini tidak membawa manfaat bagi mereka; mereka sudah sangat terlambat untuk mendapatkannya.

Mereka ini dibiarkan bersama-sama dengan lalang hanya karena mereka telah membiarkan si Jahat menaburkan di dalam hatinya benih-benih kebodohan, yaitu benih-benih perasaan kepuasan (kesuaman) dengan kebenaran-kebenaran permulaan dengan mana mereka telah menggabungkan diri dengan sidang. Jadi, secara keliru mereka merasa tidak memerlukan lagi terang tambahan dari Tuhan. Namun apabila nubuatan mulai digenapi melampaui ruang lingkup pengetahuan keilahian mereka, dan karena mereka menyaksikan segala peristiwa yang digambarkan Injil bertentangan terhadap cita-cita harapan mereka, maka mulailah mereka gempar dan kacau, sambil menyaksikan dirinya sendiri di dalam kegelapan.

Pelajaran ini tak mungkin salah: Orang-orang yang senantiasa merasa “kaya, dan bertambah-tambah dengan kekayaan, dan tidak memerlukan apa-apa lagi”, tidak akan sampai ke “pintu” itu pada waktunya.

Di samping lalang-lalang yang terdapat di antara gandum, terdapat pula para penganggur, orang-orang yang tidak aktif yang akan dicampakkan keluar dan dibinasakan bersama-sama dengan lalang-lalang itu. Marilah kita baca :

Kriteria apa yang digunakan untuk memisahkan domba dan kambing?

Dosa yang sangat mencolok dari orang-orang percaya kelas kambing itu ialah, bahwa mereka semua hanya hidup bagi dirinya sendiri dan tak ada yang berguna bagi orang lain. Orang-orang percaya kelas domba adalah bertentangan dengan tabiat dari mereka itu. Oleh karena orang-orang yang berbuat baik itu tidak akan memamerkan perbuatan itu -- tidak membiarkan tangan kiri mengetahui apa yang sedang diperbuat tangan kanan (Matius 6:3) -- dan karena sistem perbuatan kebajikan yang sedemikian ditunjukkan dengan tegas dalam perekonomian bangsa Ibrani, maka kita akan lebih baik melihatnya kesana sebagai berikut: “Untuk menganjurkan semua umat itu berkumpul bagi upacara agama, seperti juga untuk membantu orang-orang miskin, maka suatu perpuluhan kedua dari semua tambahan hasil diminta kepada mereka. Dari hal perpuluhan pertama Tuhan telah menjelaskan, ‘Aku telah memberikan kepada bani Lewi semua perpuluhan di Israel.’ Bilangan 18:21. Tetapi mengenai perpuluhan kedua itu Ia memerintahkan, ‘Hendaklah kamu makan, di hadapan hadirat Tuhan Allahmu, pada tempat yang kelak dipilih-Nya untuk menetapkan nama-Nya di sana, segala perpuluhan dari gandum mu, dari air anggur mu, dan dari minyakmu, dan anak-anak sulung dari lembumu dan dari ternakmu; supaya kamu belajar takut akan Tuhan pada segala hari.’ Ulangan 14:23,29 ; 16:11–14. Perpuluhan ini, atau nilainya yang sama dalam uang, untuk selama dua tahun lamanya harus mereka bawa ke tempat di mana tempat suci itu diperdirikan. Sesudah menyerahkan suatu persembahan syukur kepada Allah, dan suatu bagian tertentu kepada imam, maka para pemberi persembahan itu supaya menggunakan yang selebihnya bagi suatu perayaan agama dalam mana orang-orang Lewi, orang-orang asing, anak-anak piatu dan janda-janda akan ikut mengambil bagian. Demikianlah persediaan bantuan itu telah digunakan untuk persembahan-persembahan syukur dan perayaan-perayaan pada hari-hari raya tahunan, dan orang-orang itu dibawa datang kepada perhimpunan imam-imam dan orang-orang Lewi, sehingga mereka boleh memperoleh petunjuk dan dorongan dalam pekerjaan Allah.” – Patriarchs and Prophets, p. 530. Bagi pekerjaan ini untuk dapat dilaksanakan dengan teratur oleh perbendaharaan Tuhan melalui pemberian-pemberian dan persembahan-persembahan sukarela, seringkali disebut perpuluhan kedua, maka kita harus berbuat yang sama jika kita ingin memperoleh kemurahan Allah.

Rabu - 20 Juli

Yang Bijaksana

Daniel 12:1-10

Apa konteksnya? Waktu yang mana dalam sejarah bumi yang dimaksud? Yang paling penting, apa yang kita dapat katakan dari ayat-ayat ini mengenai karakter umat Allah selama masa-masa ini? Apakah sifat-sifat mereka yang berbeda dengan orang jahat? Baca juga Wahyu 22:11

Daniel 12:1-3 - “Maka pada masa itu” -- artinya, pada masa raja dari utara datang menemui ajalnya (pasal 11, ayat 45) -- akan bangkit berdiri Mikhael dan melepaskan umat-Nya, Sidang, yaitu semua orang yang tertulis namanya di dalam buku. Apalagi yang akan terjadi?

Di sini dikemukakan suatu kebangkitan campuran orang banyak, orang jahat dan orang benar -- mereka yang bodoh dan mereka yang bijaksana. Jadi, kebangkitan ini bukanlah “kebangkitan yang pertama” sebelum masa seribu tahun itu, juga bukan kebangkitan orang jahat sesudah masa seribu tahun itu (Wahyu 20 : 5, 6), melainkan adalah suatu kebangkitan istimewa. Jika orang-orang bijaksana yang membalikkan banyak orang kepada kebenaran itu adalah dari antara orang-orang yang dibangkitkan dalam kebangkitan istimewa ini, dan jika mereka itu bersinar-sinar bagaikan bintang-bintang di langit untuk selama-lamanya, maka kebangkitan istimewa ini akan jadi dalam masa kasihan.

Di dalam tiga ayat ini terdapat dengan jelas beberapa perkara : (1). Hanya mereka yang nama-namanya telah terdaftar di dalam kitab-kitab akan luput; oleh karena itu tidak terdapat seorang ‘bodoh’ pun di antaranya; (2). Tetapi, orang-orang yang bangkit itu, adalah bercampur, baik yang bodoh maupun yang bijaksana muncul keluar bersama-sama; (3). Ucapan yang berbunyi, ”maka mereka yang bijaksana (mengandung arti bahwa sebagian di antaranya adalah orang-orang bodoh) akan bersinar-sinar bagaikan cerahnya terang di langit” menunjukkan bahwa “orang-orang yang bijaksana” ini adalah dari antara mereka yang bangkit itu; (4). Bahwa jika orang-orang bijaksana itu adalah dari antara orang-orang yang dibangkitkan dan mereka membalikkan banyak orang kepada kebenaran, maka mereka harus dibangkitkan di dalam masa kasihan, yaitu dalam masa penyelamatan.

“Tugasmu, tugasku, tidak akan berhenti dengan hidup ini. Untuk sementara kita boleh beristirahat di dalam kubur, tetapi, apabila panggilan datang, maka kita kelak, di dalam kerajaan Allah, akan menyandang tugas kita sekali lagi.” Testimonies, vol. 7, p. 17.

Oleh melepaskan orang-orang benar, maka Ia selengkapnya akan memisahkan orang-orang benar dari orang-orang jahat. Ia menaruh “ikan” yang baik di dalam keranjang-keranjang dan membuang semua yang jelek (Matius 13 : 48). Ia akan membersihkan umat-Nya dari dosa dan dari orang-orang berdosa.

Orang-orang jahat yang bangkit bersama-sama dengan orang-orang benar di dalam kebangkitan campuran ini juga akan dipisahkan dari orang-orang benar. Orang-orang jahat akan ditaruh bagi malu dan kehinaan yang kekal, tetapi orang-orang benar akan diberikan hidup yang kekal.

Daniel 12:4 - Pengertian terhadap buku ini dan terhadap segala perkataannya akan dimeteraikan sampai kepada masa akhir zaman. Oleh sebab itu, selama masa akhir zaman buku itu akan dibukakan. Pengetahuan juga akan dipertambahkan. Lagi pula banyak orang akan mondar-mandir; artinya, komunikasi akan berkembang cepat sekali. Semua ini sudah kita saksikan terjadi selama “masa akhir zaman.” Jadi tidak perlu diragukan lagi karena waktu dimana kita hidup sekarang ialah -- masa akhir zaman itu.

Daniel 12:8-10 - Di sini Ilham sendiri menjelaskan, bahwa tidak seorangpun, bahkan Daniel sendiripun tidak akan mungkin dapat memahami buku itu sebelum masa akhir zaman. Dan juga, sementara orang-orang jahat terus melakukan kejahatan dengan makin jahatnya, maka banyak orang akan disucikan, diputihkan dan dicobai; yaitu pembersihan sidang, penyucian Tempat Suci (Daniel 8 : 14) akan jadi selama masa akhir zaman itu. Dalam kata-kata dari nabi Maleakhi penyucian Tempat Suci itu akan didahului oleh pemberitahuan sebagai berikut :

Mal. 3:1-3 – “Tengoklah, Aku hendak mengirim utusan-Ku, maka ia akan menyediakan jalan di hadapan-Ku; maka Tuhan yang kamu cari itu akan tiba-tiba datang ke kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian yang kamu senangi itu; tengoklah, Ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Tetapi siapakah yang dapat tahan pada hari kedatangan-Nya itu? Dan siapakah yang dapat tahan berdiri apabila kelihatanlah Ia? Karena Ia adalah bagaikan api pembersih dan bagaikan sabun binara; maka Ia akan duduk bagaikan pembersih dan pemurni perak; maka Ia akan membersihkan bani Lewi, dan menyucikan mereka itu bagaikan emas dan perak, sehingga mereka dapat mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran.”

Gantinya mengatakan “Tempat Suci”, Ilham dalam hal ini menggunakan kata-kata “Kaabah.” Dan gantinya mengatakan “penyucian”, Ilham di sini menggunakan sebutan pembersihan dan pemurnian. Sungguhpun demikian, Rasul Petrus memilih untuk menyebutkan penyucian Tempat Suci itu dengan kata-kata, “Pehukuman” dalam “rumah Allah” :

1 Petrus 4:17, 18 – “Karena waktunya akan datang bahwa pehukuman harus mulai terhadap isi rumah Allah; maka jika ia itu pertama-tama mulai terhadap kita, apakah kelak akhir dari segala orang yang tidak mematuhi Injil Allah? Dan jika orang benar saja jarang sekali yang dapat diselamatkan, maka dimanakah kelak orang-orang yang tidak percaya dan orang-orang berdosa itu terlihat?”

Tetapi, dalam perumpamaan-perumpamaan Yesus menjelaskan penyucian Tempat Suci itu sebagai berikut :

Matius 13:30 – “Biarkanlah keduanya bertumbuh bersama-sama sampai kepada masa penuaian; maka dalam masa penuaian Aku akan mengatakan kepada para penyabit : Kumpulkanlah dahulu olehmu lalang-lalang itu, dan ikatkanlah semuanya dalam berkas-berkas untuk dibakar; tetapi himpunkanlah gandum itu ke dalam lumbung-Ku.”

Di sini telah dibuat jelas, bahwa dalam contoh ini orang-orang jahat yang berada di antara orang-orang benar diumpamakan dengan lalang, dan masa dari penyucian itu sendiri, yaitu Pehukuman, disamakan dengan “penuaian”, tetapi bahwa penyucian itu sendiri adalah disamakan dengan suatu pemisahan gandum dari lalang.

Kembali di dalam ayat-ayat 47 dan 48 Kristus menarik suatu garis yang sejajar di antara Sidang sebagai sebuah “pukat”; umat dipersamakan-Nya dengan “ikan”, dan pembersihan dipersamakan-Nya dengan suatu pemisahan, sebaliknya di dalam Matius 25 Ia menyebut Sidang yang dibersihkan itu sebagai Kerajaan Allah, dan umat dipersamakan-Nya dengan “anak-anak dara”, dan penyucian itu digambarkan-Nya dengan sebuah pintu yang memberi masuk kepada anak-anak dara yang bijaksana, tetapi menolak masuk mereka yang tergolong bodoh itu. Tetapi perumpamaan-Nya yang kedua dari Matius 25 itu, kepada kita diberitahu, bahwa pemisahan itu adalah bagaikan seorang tuan yang datang membuat perhitungan dengan hamba-hambanya. Orang-orang yang tidak berbuat apapun yang baik bagi kemajuan kerajaan-Nya (mereka yang tidak berdagang dan meningkatkan talenta-talenta yang diberikan-Nya – Matius 25 : 27) akan dicampakkan keluar, untuk di sana menggeretakkan giginya di dalam “kegelapan.” (Matius 25 : 30). Dalam perumpamaan-Nya yang ketiga Ia mempersamakan pemisahan itu dengan seorang gembala yang memisah-misahkan kambing-kambing dari domba-domba (orang-orang berdosa dari orang-orang suci); kambing-kambing itu dihukum untuk mati tetapi domba-domba itu diberikan hak untuk masuk Kerajaan.

Kamis - 21 Juli

Karakter dan Komunitas

Efesus 4:11-16

Poin apa yang Paulus buat disini ?

Ilham menjelaskannya, bahwa rencana Allah ialah agar Gereja hendaknya selalu bertumbuh baik dalam pengetahuan dan kesempurnaan sehingga kita semua mencapai kesatuan iman, dan kesatuan pengetahuan akan Anak Allah, menjadi manusia yang dewasa menurut ukuran perawakan dan kesempurnaan Kristus; agar supaya kita selanjutnya tidak lagi menjadi seperti anak - anak yang diombang - ambingkan kesana kemari, dan yang dibawa oleh setiap angin ajaran oleh kelihaian manusia berikut tipu dayanya yang cerdik, dengan mana mereka merencanakan untuk menyesatkan.

Oleh karena Gereja belum berhasil mencapai standar ukuran yang dikemukakan di dalam ayat injil ini, maka jelaslah bahwa ia memerlukan lebih banyak lagi pengetahuan dari hal agama Alkitab daripada yang telah dimilikinya pada waktu ini.

Oleh karena masih jauh untuk mencapai kesatuan iman yang sedemikian itu, dan pengetahuan, dan kesempurnaan, maka dapatlah kita lihat bahwa kebutuhan untuk itu adalah jelas seperti kristal : Kita sebagai orang-orang Kristen perlu mulai bertumbuh, jika tidak maka musim pertumbuhan yang sedemikian itu akan berlalu dan kita akan tertinggal secara kerdil, tidak cukup maju untuk dapat memenuhi syarat untuk mendiami tempat tinggal di dalam Kerajaan. Kemudian akan jadi, bahwa semua orang Kristen yang tidak mencapai kedewasaan yang sedemikian itu akan kelak menangis dengan pahitnya : “Penuaian telah berlalu, musim panas telah berakhir, dan kami tidak juga selamat.” Yeremia 8 : 20.

Jumat - 22 Juli

Pelajaran Lanjutan

Nabi itu berkata, “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia akan mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan.” (Maleakhi 3:2,3). Mereka yang hidup di atas dunia ini pada waktu pengantaraan Kristus akan berakhir di tempat kudus di atas, akan berdiri di hadapan Allah yang kudus tanpa pengantara. Jubah mereka harus tidak bernoda; tabiat mereka harus dimurnikan dari dosa oleh percikan darah. Melalui karunia Allah dan usaha keras mereka, mereka harus menjadi penakluk dalam perang melawan yang jahat. Sementara penghakiman pemeriksaan berlangsung di surga, sementara dosa-dosa orang percaya yang menyesali dosa-dosanya dipindahkan dari tempat kudus, akan ada pekerjaan khusus pemurnian, untuk membuangkan dosa, di antara umat Tuhan di dunia ini. Pekerjaan ini lebih jelas lagi dinyatakan dalam pekabaran Wahyu 14. GC 425.1

Kalau pekerjaan ini telah dilaksanakan, pengikut-pengikut Kristus akan siap bagi kedatangan-Nya. “Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.” (Maleakhi 3:4). Kemudian jemaat yang akan diterima Tuhan kepada-Nya pada waktu kedatangan-Nya, akan “menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacad atau kerut atau yang serupa itu.” (Efesus. 5 :27). Kemudian jemaat itu akan “muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti balatentara dengan panji-panjinya.” (Kidung Agung 6:10). GC 425.2

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org