Kemenangan Kasih Allah

Pelajaran 13, Triwulan 2, 22-28 Juni 2024.

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download Pdf

Sabat Sore, 22 Juni

Ayat Hafalan:

“Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." KJV - Wahyu 21:3,4


“Allah Surgawi mempunyai kebahagiaan kekal untuk anak-anak-Nya di bumi yang dijadikan baru. Yohanes berkata, “Aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru; sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu; dan tidak ada lagi laut. Dan aku Yohanes melihat kota suci, Yerusalem yang baru, turun dari dari sorga, dari Allah, yang berberhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Dan aku mendengar suara nyaring dari tahta surga berkata, Lihatlah, Kemah Suci Allah ada ditengah-tengah manusia, dan Dia akan diam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya, dan Allah sendiri akan menyertai mereka, dan menjadi Allah mereka. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka; dan tidak akan ada lagi perkabungan, kesedihan, ataupun ratap tangis, dan sakit tidak akan ada lagi: karena hal-hal yang dahulu sudah berlalu.” Wahyu 21:1-4. 3MR 86.1

“Ini adalah bujukan bagi mereka yang ingin menjalani kehidupan suci; dan mereka yang tidak sungguh-sungguh mematuhi persyaratan setelah bujukan tersebut diberikan adalah sama seperti mereka yang ditegur Paulus dengan kata-kata berikut: “Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah memperdaya kamu, sehingga kamu tidak mentaati kebenaran…?” Galatia 3:1. Jika kita takut di hadapan Tuhan, maka kita akan dimampukan untuk bertahan dan mendapat balasan yang setimpal. Saya melihat bahwa banyak orang akan mengalami kekecewaan yang sangat besar ketika mereka menyadari bahwa mereka telah kehilangan surga. Oh, betapa pentingnya bagi kita untuk memahami hubungan kita dengan Tuhan, dan mengetahui bahwa kita selaras dengan kehendakNya!” 3MR 86.

Minggu, 23 Juni

Pengharapan dalam Masa Kesusahan


Bacalah Wahyu 22:11, 12; Daniel 12:1, 2; dan Yeremia 30:5-7. Peristiwa-peristiwa apakah yang terjadi sebelum Kedatangan Yesus Kedua?

“Dan pada waktu itu” - yaitu, pada waktu raja utara sampai pada ajalnya (pasal 11, ayat 45) – Mikhael akan berdiri dan membebaskan umat-Nya, yaitu Gereja, semua orang yang namanya tertulis di dalam Kitab itu. Apa lagi yang terjadi? -

Ayat 2 - “Dan banyak dari antara mereka yang tidur di dalam debu tanah akan bangun, sebagian untuk hidup yang kekal, tetapi sebagian lagi untuk mendapat malu dan kehinaan yang kekal.”

Di sini diproyeksikan kebangkitan orang banyak yang bercampur, yang jahat dan yang benar – yang bodoh dan yang bijaksana. Jadi, kebangkitan ini bukanlah “kebangkitan pertama” sebelum seribu tahun, dan bukan pula kebangkitan orang jahat setelah seribu tahun (Why. 20:5, 6), tetapi kebangkitan yang istimewa. Jika orang bijak yang membawa banyak orang kepada kebenaran adalah orang-orang yang dibangkitkan dalam kebangkitan istimewa ini, dan jika mereka bersinar seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya, maka kebangkitan istimewa ini terjadi pada masa kasihan.

Bacalah 1 Yohanes 3:1-3, Yohanes 8:29, dan Yohanes 14:30. Apakah satu-satunya persiapan yang cukup untuk menghadapi masa kesusahan yang akan datang?

Pada waktu itu (yaitu, pada waktu raja utara sampai pada ajalnya dan tidak ada yang menolongnya) Mikhael akan berdiri, dan pada waktu yang sama akan terjadi kesusahan yang belum pernah terjadi sampai saat itu. Hanya umat Allah, yang namanya tertulis di dalam kitab itu, yang akan dilepaskan. Tidak ada yang lain.

Melalui pelajaran ini kita melihat bahwa masa kesusahan itu hanyalah satu langkah di depan, bahwa satu-satunya peristiwa yang akan digenapi sebelum kesusahan itu dimulai adalah raja utara yang akan tiba menemui ajalnya. Kemudian disusul dengan upah bagi orang-orang yang setia.

Alangkah hikmahnya masa itu dimana kita akan sampai kesana, Saudara, Saudariku. Sadarkah anda bahwa jika tidak engkau berjuang sekarang untuk berusaha menempatkan namamu di dalam kitab itu, maka ia itu mungkin akan terlambat untuk selamanya? Dan bukankah lebih baik memiliki namamu terdaftar di sana sekalipun masa kesukaran besar itu masih seratus tahun lagi di depan? Sekaranglah masanya untuk bertindak. Sekarang hari kelepasan itu ditawarkan ke hadapanmu. Hari ini Ilham menghimbau; jika engkau mendengar suara-Nya janganlah keraskan hatimu. Hanya orang-orang yang mematuhi Firman Allah yang telah dinyatakan akan memperoleh kelepasan dan damai; lainnya tidak. 

Bacalah Mazmur 27:5, Mazmur 91:1-11, dan Wahyu 3:10-12. Janji-janji yang menenteramkan apakah yang Allah berikan kepada kita pada masa kesusahan itu?

Sadarkah anda sekarang bahwa bukan hanya masa kesusahan itu yang sudah di ambang pintu, melainkan juga kebangkitan istimewa ini? Dapatkah anda betul-betul melihat bahwa di dalam masa kesusahan itu, sementara orang-orang suci yang hidup dilindungi, orang-orang mati ini yang bangkit “bagi kehidupan kekal” juga dilepaskan dari kubur-kubur mereka? Yakinkah anda bahwa masa kesusahan ini adalah di dalam ‘hari Tuhan yang besar dan mengerikan’, yaitu hari yang diumumkan oleh nabi Elia yang dijanjikan itu? Adakah Saudara betul-betul mengetahui bahwa ia akan mengembalikan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya? supaya jangan Tuhan memalu “bumi dengan kutuk.” Maleakhi 4 : 5, 6. Apakah anda menyaksikan bahwa nabi itu muncul pada sesuatu hari dimana ia akan dapat mengembalikan segala perkara, segala perkara yang telah hilang karena dosa, termasuk pula Kerajaan itu? Tahukah anda bahwa kebangkitan Daniel 12 bukanlah kebangkitan yang sama dengan kebangkitan pada 1 Tesalonika dan Wahyu 20 : 5?

Senin, 24 Juni

Pengharapan dalam Kedatangan Yesus yang Segera


Bacalah Yohanes 14:1-3 dan Titus 2:11-14. Mengingat tantangan masa depan dan masa-masa sulit yang akan datang, mengapa ayat-ayat ini begitu menguatkan?

 Karena itu, masa seribu tahun yang damai itu, jelas akan dinikmati bukan di bumi, melainkan di “istana-istana” yang di atas, karena janji Tuhan adalah : “Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan mengangkat kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, di situ juga kamu berada.” Yohanes 14:2, 3.

Dengan demikian, pada kedatangan Kristus yang kedua kali, baik orang benar maupun orang jahat akan menerima upahnya: orang benar yang mati dibangkitkan untuk hidup yang kekal, dan orang benar yang hidup diubah kepada hidup yang kekal dalam sekejap mata, dan kemudian bersama dengan orang-orang yang dibangkitkan diangkat ke sorga (1 Korintus 15:1; 1 Tesalonika 4:6), sementara orang-orang jahat yang masih hidup masuk ke dalam kubur mereka (2 Tes. 2:8; Yes. 11:4; Ibr. 10:27; Luk. 19:27). Dan karena dari kebangkitan semua orang benar sampai kebangkitan semua orang jahat (Why. 20:5), ada rentang waktu seribu tahun (milenium), maka jelaslah periode ini, tidak mungkin merupakan waktu untuk menerima upah, melainkan harus menjadi waktu di mana orang-orang benar menikmati di surga upah yang telah mereka terima, dan di mana orang-orang jahat beristirahat di dalam kubur mereka.

Bacalah Wahyu 6:15-17 dan Yesaya 25:8, 9. Bandingkanlah sikap orang yang diselamatkan dan orang yang terhilang yang dinyatakan dalam ayat-ayat ini. Apa yang menjelaskan perbedaan antara kedua pola pikir ini?

 Di dalam ayat-ayat ini digambarkan nasib, ketakutan, dan pikiran yang terpukul dari semua orang yang tidak mampu berdiri pada hari Pengadilan orang-orang hidup itu, yaitu hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu – yaitu murka Anak Domba dalam “masa kesusahan yang sedemikian itu belum pernah ada” (Daniel 12 : 1), yaitu hari sesudah munculnya “nabi Elia” contoh saingan itu (Maleakhi 4 : 5) – ya, hari dimana orang-orang yang tidak memakaikan dirinya dengan pakaian kawin akan dicampakkan keluar ke dalam kegelapan, untuk di sana mereka menggertakkan giginya (Matius 22 : 11 - 13).

“Dalam ayat-ayat Alkitab ini ada dua kelompok yang ditampilkan. Satu kelompok membiarkan diri mereka disesatkan dan berpihak pada mereka yang berselisih dengan Tuhan. Mereka salah menafsirkan pekabaran-pekabaran yang dikirimkan kepada mereka dan mengenakan jubah kebenaran diri mereka sendiri. Dosa bukanlah dosa di mata mereka. Mereka mengajarkan kepalsuan sebagai kebenaran, dan oleh mereka banyak jiwa disesatkan.” 9T 268.1

Bacalah Wahyu 15:3, 4 dan Wahyu 19:7. Bagaimanakah tanggapan orang-orang yang telah ditebus akan keselamatan yang mulia yang disediakan secara cuma-cuma melalui Kristus?

“Di atas lautan kaca di hadapan takhta itu, lautan kaca yang bagaikan lautan yang bercampur dengan api, begitu gemerlap dengan kemuliaan Allah, berkumpullah kumpulan orang-orang yang telah “memperoleh kemenangan atas binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya.” Bersama Anak Domba di atas Gunung Sion, “yang memegang kecapi Allah,” mereka berdiri, yaitu mereka yang seratus empat puluh empat ribu orang itu, yang telah ditebus dari antara manusia, dan di sana terdengarlah seperti bunyi air bah, dan seperti bunyi guntur yang dahsyat, “bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.” Dan mereka menyanyikan “sebuah nyanyian baru” di hadapan takhta itu, sebuah nyanyian yang tidak dapat dipelajari oleh seorangpun kecuali mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu. Itu adalah nyanyian Musa dan Anak Domba, sebuah nyanyian kelepasan. Tidak ada seorang pun kecuali mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu yang dapat mempelajari nyanyian itu, karena nyanyian itu adalah nyanyian pengalaman mereka – sebuah pengalaman yang belum pernah dialami oleh kelompok yang lain. “Mereka inilah yang mengikuti Anak Domba, ke mana saja Ia pergi.” Mereka ini, yang telah diangkat dari bumi, dari antara orang-orang yang hidup, diperhitungkan sebagai “buah-buah pertama bagi Allah dan Anak Domba.” Wahyu 15:2, 3; 14:1-5. “Mereka inilah yang keluar dari kesusahan besar,” mereka telah melewati masa kesusahan yang belum pernah terjadi sejak adanya suatu bangsa; mereka telah menanggung penderitaan pada masa kesusahan Yakub; mereka telah bertahan tanpa pengantara melalui pencurahan penghakiman Allah yang terakhir. Tetapi mereka telah dilepaskan, karena mereka telah “mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih di dalam darah Anak Domba.” “Di dalam mulut mereka tidak ditemukan tipu, sebab mereka tak bercacat” di hadapan Allah. Karena itu mereka ada di hadapan takhta Allah, dan melayani Dia siang dan malam di dalam bait-Nya, dan Dia yang duduk di atas takhta itu akan diam di antara mereka.” GC 648.3

Selasa, 25 Juni

Millenium di Bumi


Bacalah Wahyu 20:1-3. Apakah yang menjadi takdir Setan apabila Yesus kembali?

Dalam khayalnya yang merupakan kunci, yang meliputi masa seribu tahun itu, Yohanes “melihat seorang malaikat turun dari langit, memiliki kunci dari lubang yang tak terduga dalamnya dan sebuah rantai besar di dalam tangannya. Maka dipegangnya akan naga itu, yaitu ular tua itu, yaitu Iblis, dan Setan, lalu merantaikan dia seribu tahun lamanya, dan mencampakkan dia ke dalam lubang yang tak terduga dalamnya itu, lalu menutup dia, dan membubuhi segel atasnya, supaya tidak lagi ia menyesatkan segala bangsa, sampai genap masa seribu tahun itu : dan sesudah itu ia harus dilepaskan untuk sementara waktu.

Sebagaimana buku Wahyu mengatakan, bahwa “mereka tinggal dan memerintah bersama dengan Kristus seribu tahun lamanya” (Wahyu 20 : 4), maka oleh karena itu Kristus tidak akan tinggal dengan mereka itu di bumi, melainkan sebaliknya mereka akan tinggal bersama dengan Dia di “tempat” yang disediakan-Nya bagi mereka, dari hal mana Yohanes mengatakan (sesudah menyaksikan “langit yang mula-mula dan bumi yang mula-mula itu lenyap” lalu diganti dengan “sebuah langit yang baru dan sebuah bumi yang baru” –– Wahyu 21 : 1) : “Maka aku Yohanes menyaksikan kota suci itu, yaitu Yerusalem baru itu, turun dari Allah dari dalam surga, dilengkapi bagaikan seorang pengantin wanita terhias bagi suaminya.” Wahyu 21 : 2.

Orang-orang jahat kemudian disembunyikan di dalam kubur-kubur mereka, dan orang-orang benar dibawa pergi untuk tinggal bersama dengan Kristus, selanjutnya —Setan Dibiarkan Sendiri.---

Mengembara ke sana ke sini di bumi sampai kepada kebangkitan orang-orang jahat (Wahyu 20 : 13), Setan akan dibatasi dalam kesunyian untuk seribu tahun lamanya! Terikat dengan rantai keadaan lingkungan ini, maka ia tidak dapat “menyesatkan segala bangsa” (ayat 3), sampai kelak orang-orang mati yang “tidak hidup balik sampai genap masa seribu tahun itu”, bangkit hidup, menyusul – Pemeriksaan Hukum Selama Masa Seribu Tahun Itu.

Bacalah Yeremia 4:23-26 dan Yeremia 25:33. Bagaimanakah nabi menjelaskan gambaran ini?

Tindakan yang direncanakan di sini terhadap latar belakang dari pehukuman-pehukuman Allah yang datang ke atas tanah Israel kuno, karena pendurhakaan mereka, dalam hal-hal alasannya yang tepat, tidak mungkin dibatasi hanya kepada negeri itu. Dengan perkataan lain, tak mungkin itu hanya diartikan secara sempit, seperti yang disangka beberapa orang, untuk memaksudkan, bahwa hanya tanah dari umat Allah itu yang telah atau yang akan dijadikan “hampa” dan ditinggalkan “sunyi senyap” dan “tanpa bentuk”, –– tanpa terang dan tanpa burung atau binatang atau penduduk, –– dan penduduk bumi lainnya dibiarkan menikmati semua berkat-berkat ini. Sebaliknya kata-kata firman harus diambil sesuai sebagaimana yang terbaca, menunjukkan, bahwa seluruh bumi akan menderita kesudahannya yang sama. Oleh karena itu melihat kepada kenyataan ini, maka sebutan bumi jelas tak dapat diinterpretasikan, sebagaimana telah dilakukan oleh beberapa orang, untuk memaksudkan kepada “tanah” –– Palestina saja.

Lagi pula sewaktu Israel kuno dikalahkan oleh bangsa-bangsa, maka gunung-gunung dan lereng-lereng tidak dibuat bergetar dan “bergerak perlahan-lahan”; kota-kota tidak semuanya binasa serta ditinggalkan tanpa penduduk; burung-burung tidak ada yang diusir meninggalkan negeri itu; dan tanah itu tidak dibiarkan dalam kegelapan. Demikianlah, jelas sekali, bahwa tercerai-berainya orang-orang Yahudi itu sedikitpun tidak menggenapi nubuatan dari Yeremia 4 : 23 – 28. Oleh karena itu bumi akan perlu kembali menjadi seperti pada hari pertama kejadian dunia, yaitu “tanpa bentuk dan hampa”. Kejadian 1 : 2. Maka seperti halnya terdapat di sana “kegelapan ..... menutupi permukaan dari tubir yang dalam itu”, sedemikian itu pula terjadi lagi.

Dari paragraf-paragraf yang terdahulu kita saksikan, bahwa sementara dua puluh dua ayat yang pertama dari Yeremia pasal 4 berbicara melawan kejahatan dari Israel kuno, maka ayat-ayat yang kedua puluh tiga sampai dua puluh tujuh adalah bersifat tambahan penjelasan, dan memberitakan tentang sunyi senyapnya bumi dan kebinasaan segala orang jahat di manapun mereka berada. Dengan tidak memasukkan ayat-ayat tambahan itu, maka kelanjutan pikiran akan tergabung:

Rabu, 26 Juni

Penghakiman dalam Millenium


Read Revelation 20:4-6. What are the righteous doing during the 1,000, and why is it important?

Demikianlah seribu tahun itu dimulai, dan demikianlah malaikat itu mencampakkan Iblis ke dalam lubang yang tak terduga dalamnya — yaitu ke dalam suatu tempat dimana tidak mungkin lagi bagi sesuatu mahluk lainnya untuk berdiri — mengunci dia, dan memeteraikan dia dengan sebuah segel, “supaya jangan lagi ia menyesatkan bangsa-bangsa, sampai kelak genap seribu tahun itu (sampai kebangkitan yang kedua) : dan sesudah itu ia harus dilepaskan sedikit waktu lamanya. Dan aku tampak tahta-tahta, dan mereka duduk di atasnya, lalu Pengadilan diserahkan kepada mereka” selama seribu tahun itu.

“Maka aku tampak sebuah Tahta Putih Yang Besar, dan Dia yang duduk di atasnya, dari wajah-Nya lenyaplah bumi dan langit; dan tidak didapati lagi tempat bagi mereka. Maka aku tampak segala orang mati itu, kecil dan besar, berdiri di hadapan hadirat Allah; dan kitab-kitab dibuka; dan sebuah kitab lainnya juga dibuka, yaitu kitab kehidupan; maka segala orang mati itu diadili menurut segala perkara yang tertulis di dalam kitab-kitab itu, sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.” Wahyu 20 : 1 - 5, 11, 12.

Yohanes melihat bahwa sesudah segala perkara ini jadi, maka “lautpun menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya; dan kematian dan neraka melepaskan orang-orang mati yang ada di dalamnya : maka mereka itu diadili masing-masing sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka. Lalu kematian dan neraka dicampakkan ke dalam lautan api. Inilah kematian yang kedua. Maka barangsiapa yang namanya tidak tertulis di dalam kitab kehidupan dicampakkan ke dalam lautan api.” Wahyu 20 : 13 - 15. (Lihat juga buku The Great Controversy, p. 480). 

Baca Wahyu 20”7-9. Bagaimana 1000 tahun itu berakhir ? Apa nasib dari Setan dan pengikutnya ?

Tetapi orang-orang mati, “kecil dan besar”, yaitu mereka yang tidak bangkit dalam kebangkitan yang pertama (Wahyu 20 : 6), sebagai lambang oleh Yohanes disaksikan “berdiri di hadapan Allah; dan buku-buku terbuka : dan sebuah buku lain terbuka, yaitu Buku Kehidupan : maka segala orang mati itu diadili sesuai dengan perkara-perkara yang tersurat di dalam buku-buku itu, sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.” Ayat 12. Dengan berakhirnya pekerjaan ini, maka tibalah peristiwa-peristiwa– - sesudah pemeriksaan hukum.

Sesudah pemeriksaan hukum itu selesai dan masa seribu tahun berlalu, maka “laut mengeluarkan orang-orang mati yang terdapat di dalamnya; maka maut dan neraka melepaskan orang-orang mati yang terdapat di dalamnya : maka mereka diadili masing-masingnya sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.” Wahyu 20 : 13.

Kamis, 27 Juni

Dua Kekekalan


Baca 2 Korintus 5:10; Roma 14:10, 11; dan Wahyu 20:11-15, Apa yang mereka katakan tentang mengapa orang jahat dibangkitkan untuk hidup kembali ?

Adalah tegas sesuai Alkitab bahwa pada permulaan seribu tahun itu semua orang jahat akan “dibunuh dengan pedang dari Dia yang duduk di atas kuda itu; pedang yang keluar dari dalam mulut-Nya : maka segala unggas (akan) kenyang dengan daging mereka” (Wahyu 19 : 21), dan bahwa yang diadili pada Tahta Putih Yang Besar itu ialah orang-orang mati, dan juga bahwa setelah itu semua orang yang diadili itu akan dibangkitkan pada akhir dari seribu tahun itu; artinya, sesuai dengan yang dikatakan oleh Yohanes, kemudian “laut menyerahkan semua orang mati yang ada di dalamnya; dan kematian dan neraka melepaskan semua orang mati yang ada di dalamnya.” Kenyataan-kenyataan ini memastikan dalam kalimat-kalimat yang tidak diragukan lagi, bahwa tidak akan ada seorang pun yang hidup di bumi selama masa “seribu tahun” itu, dan bahwa orang-orang yang bangkit dalam kebangkitan yang kedua, semuanya itu adalah orang-orang yang tidak suci – yaitu semua mereka yang tidak bangkit dalam “kebangkitan yang pertama itu” (Wahyu 20 : 6), yaitu semua orang yang tunduk kepada kematian yang kedua (ayat 14).

Lagi pula, karena hanya ada satu sidang Pengadilan yang duduk selama seribu tahun itu, maka “tahta-tahta” dari Wahyu 20:4 itu harus ada di dalam persidangan bersama-sama dengan Tahta Putih Yang Besar itu. Dan lagi, adalah tidak mungkin bahwa “Tahta Putih Yang Besar itu” akan sepenuhnya sendiri berada di dalam persidangan.

Bacalah Wahyu 20:9; Mazmur 37:20; dan Maleakhi 4:1, 2. Pemahaman apakah yang diberikan ayat-ayat ini kepada kita tentang kebinasaan akhir dari dosa dan orang-orang berdosa serta pahala bagi orang-orang benar?

“Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya…. Lalu maut dan neraka itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” Wahyu 20:9, 10, 14, 15.

Oleh karena bukan hanya Setan, tetapi juga “barangsiapa yang tidak didapati namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan dicampakkan ke dalam lautan api”, maka api di dalam lautan api ini hanya akan meneruskan pembinasaan yang sama yang akan dilakukan oleh api yang akan turun “dari Allah dari dalam sorga”. Why. 20:9. Dengan kata lain, sesudah masa seribu tahun itu, api yang turun “dari Allah dari dalam sorga”, mengakibatkan “lautan api” (Why. 20:10) dan mengakibatkan pemusnahan kekal semua orang berdosa. Dari hal pemusnahan yang terakhir ini, akan diberikan suatu demonstrasi pendahuluan sebelum masa seribu tahun itu ketika binatang dan nabi palsu itu dicampakkan ke dalam “lautan api” – kubur mereka untuk selama seribu tahun itu. Dan karena api itu tentunya tidak terus menyala selama masa seribu tahun itu, maka kata-kata, “Iblis ........ dicampakkan ke dalam lautan api dan belerang dimana binatang dan nabi palsu itu berada” (Why. 20:10) oleh karenanya menunjukkan, bahwa terdapat suatu contoh dan suatu contoh saingan perihal kebinasaan itu; yaitu lautan api sebelum masa seribu tahun itu merupakan contoh untuk lautan api yang satunya, sesudah masa seribu tahun itu.

Jumat, 28 Juni

Pendalaman

“Mengingat kemudian, bahwa segala perkara ini akan binasa”, demikian kata rasul itu, — “Bagaimanakah Patut Kamu Harus Hidup?”

Alkitab menasehatkan agar orang-orang yang di dalam Kebenaran hendaknya “dalam segala percakapan yang suci dan saleh, menantikan dan mempercepatkan kedatangan hari Allah itu, dalam mana segala langit akan terbakar lalu binasa, dan segala unsur akan meleleh karena panas yang sangat? Tetapi kita, sesuai dengan janji Tuhan, menantikan segala langit yang baru dan sebuah bumi yang baru, dimana di dalamnya diam kebenaran. Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sementara kamu menantikan segala perkara yang sedemikian itu, berusahalah dengan rajin supaya kamu didapati-Nya dengan sejahtera, dengan tiada bercacat-cela dan tak bersalah” (2 Petrus 3:11-14), dan makin terus begitu sekarang sementara Ia sedang — MENDIRIKAN KERAJAAN-NYA.

“Pada hari itu” (apabila Tuhan sedang akan mengosongkan bumi), Ia “akan mengulurkan tangan-Nya kembali pada kedua kalinya,” demikian kata nabi Yesaya, “untuk menghimpunkan umat-Nya yang lagi tinggal, yang tertinggal dari Asiria, dari Mesir, dari Patros, dari Etiopia, dari Elam, dari Sinear, dari Hamat, dan dari pulau-pulau yang di lautan. Maka akan didirikan-Nya suatu alamat bagi segala bangsa, dan akan dihimpunkan-Nya dari keempat penjuru bumi segala orang Israel yang telah dihalau itu, dan segala orang Yehuda yang telah dicerai-beraikan itu.” Yesaya 11 : 11, 12.

Pekerjaan pengumpulan yang dikemukakan dalam ayat-ayat Alkitab ini menunjukkan, bahwa sebelum kebangkitan orang-orang benar (1 Tesalonika 4 : 16) dan sebelum kebinasaan segala bangsa pada permulaan masa seribu tahun itu, Tuhan akan mendirikan Kerajaan-Nya pertama-tama terdiri dari orang-orang suci yang hidup saja, seperti terlihat dari nubuatan Daniel 2 : “batu itu terpotong keluar” dari gunung (Dan. 2:45), dan yang merupakan lambang dari kerajaan Kristus pada permulaannya (Dan. 2:44), kemudian gunung dari mana batu itu terpotong keluar, harus melambangkan sidang dari mana buah-buah pertama dari kerajaan itu, mereka yang 144.000 itu, dikumpulkan. Dan karena batu itu terus bertumbuh lalu menjadi “sebuah gunung besar” (Dan. 2:35) sesudah ia “terpotong keluar”, maka jelaslah, ia pada mulanya melambangkan kerajaan itu pada masa kecilnya – hanya “buah-buah pertama” saja. Juga kenyataannya, bahwa batu itu terus bertumbuh dan memenuhi “seluruh bumi”, adalah suatu kenyataan lainnya dalam pembuktian, bahwa sesudah kerajaan yang dinanti-nantikan ini “diperdirikan”, maka sejumlah besar orang yang tak terhitung jumlahnya akan menggabungkan diri kepadanya. Kalau saja ini tidak demikian halnya, maka batu itu tak mungkin dapat menjadi “sebuah gunung besar”. Lagi pula keadaannya pada mulanya hanya berupa sesuatu bagian dari gunung yang amat kecil, menunjukkan bahwa kerajaan itu memiliki permulaannya yang sangat kecil, seperti yang difirmankan Tuhan : “Kerajaan sorga adalah bagaikan sebutir benih sesawi, ......yang sungguh-sungguh adalah terkecil dari segala benih : tetapi apabila ia bertumbuh , maka ialah yang terbesar di antara segala jenis rerumputan.” Matius 13 : 31, 32.

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org