Diberkatilah Dia yang Datang dalam Nama Tuhan

Pelajaran 9, Triwulan 1, 24 Februari - 1 Maret 2024.

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download Pdf

Sabat Sore, 24 Februari

Ayat Hafalan:

“Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak TUHAN, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” KJV - Mazmur 118 : 22.23


“Sambil memandang dengan belas kasihan kepada mereka. Juruselamat meneruskan, “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu. Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.” DA 597.1

“Nubuatan ini sudah sering diulangi oleh orang Yahudi di rumah sembahyang, dengan mengenakannya kepada kedatangan Mesias. Kristuslah batu penjuru ekonomi Yahudi, dan untuk segenap rencana keselamatan. Batu penjuru yang menjadi dasar inilah yang sedang ditolak oleh tukang-tukang Yahudi, para imam dan penghulu Israel. Juruselamat menarik perhatian mereka kepada nubuatan-nubuatan yang akan menunjukkan kepada mereka bahaya yang akan menimpa mereka. Dengan setiap ikhtiar dalam kuasa-Nya Ia berusaha menjelaskan kepada mereka mengenai sifat perbuatan yang hendak mereka lakukan.” DA 597.2

“Para pendengar mengakui amaran itu. Tetapi walaupun mereka sendiri telah mengucapkan hukuman ke atas diri sendiri, namun para imam dan penghulu bersedia menyempurnakan gambaran itu dengan berkata, “Ia adalah ahli waris mari kita bunuh Dia,” “Dan mereka berusaha untuk menangkap Dia, tetapi mereka takut kepada orang banyak” karena sikap pikiran khalayak ramai menyenangi Kristus.” DA 597.4 

Minggu, 25 Februari

Pengorbanan Diri Gembala Ilahi


Bacalah Mazmur 23; Mazmur 28:9; Mazmur 80:1; Mazmur 78:52, 53; Mazmur 79:13; dan Mazmur 100:3. Bagaimanakah hubungan antara Tuhan dengan umat-Nya digambarkan dalam ayat-ayat ini?

“Tuhan mengajarkan Daud pelajaran tentang kepercayaan. Sebagaimana Musa dilatih untuk pekerjaannya, demikian juga Tuhan mempersiapkan putra Isai itu untuk menjadi pemimpin umat pilihan-Nya. Dalam penjagaannya terhadap kawanan dombanya, ia memperoleh penghargaan atas perhatian yang dimiliki Gembala Agung terhadap domba-domba di padang rumput-Nya.” PP 644.1

“Yesus memikirkan jiwa-jiwa di seluruh dunia yang telah disesatkan oleh gembala-gembala palsu. Orang-orang yang Ia rindu untuk kumpulkan seperti domba-domba di padang rumput-Nya sedang tercerai-berai di antara serigala-serigala, lalu Ia berkata: “Masih ada lagi domba-domba-Ku yang lain, yang tidak termasuk kandang ini; mereka harus Kubawa ke sini dan mereka akan mendengarkan suara-Ku, dan mereka akan menjadi satu kawanan, satu gembala.” Yohanes 10:16, R. V. DA 483.4

“Malaikat-malaikat surga ditugaskan untuk menjaga domba-domba di padang rumput Kristus. Ketika Setan dengan jerat-jeratnya yang menipu akan menyesatkan, jika mungkin, orang-orang pilihan, maka malaikat-malaikat ini menjalankan pengaruh yang akan menyelamatkan jiwa-jiwa yang dicobai jika mereka memperhatikan Firman Tuhan, menyadari bahayanya, dan berkata, ‘Tidak, saya tidak akan masuk ke dalam maksud jahat Iblis. Saya memiliki seorang Saudara Tertua yang bertakhta di surga, yang telah menunjukkan bahwa Dia menaruh perhatian yang lembut terhadap saya, dan saya tidak akan mendukakan hati-Nya yang penuh kasih.” Pr 256.1

Bacalah Yohanes 10:11-15. Apa yang Yesus katakan tentang diri-Nya sebagai Gembala yang Baik?

 “Kristus berkata: Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Tetapi orang upahan dan bukan gembala, yang bukan pemilik domba-domba itu, apabila ia melihat serigala datang, ia meninggalkan domba-dombanya dan lari, lalu serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Orang upahan itu melarikan diri, karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah Gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku. Ayat 11-14. PP 191.1

“Kristus, Gembala Utama, telah mempercayakan pemeliharaan kawanan domba-Nya kepada para pelayan-Nya sebagai gembala-gembala bawahan; dan Dia meminta mereka memiliki perhatian yang sama seperti yang telah Dia nyatakan, dan merasakan tanggung jawab kudus atas tugas yang telah Dia percayakan kepada mereka. Ia telah memerintahkan mereka dengan sungguh-sungguh untuk setia, untuk memberi makan kawanan domba, menguatkan yang lemah, menyadarkan kembali yang pingsan, dan melindungi mereka dari serigala-serigala yang siap menerkam. PP 191.2

“Untuk menyelamatkan domba-domba-Nya, Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya sendiri; dan Ia menunjukkan kepada para gembala-Nya kasih yang dinyatakan-Nya, sebagai teladan bagi mereka. Tetapi “orang upahan, ... yang bukan pemilik domba-domba itu,” tidak mempunyai perhatian yang nyata terhadap kawanan domba itu. Ia bekerja hanya untuk mendapatkan keuntungan, dan ia hanya peduli pada dirinya sendiri. Ia mempelajari keuntungannya sendiri dan bukannya kepentingan kawanan domba yang menjadi tanggung jawabnya, dan pada waktu dalam bahaya ia akan melarikan diri dan meninggalkan kawanan domba itu.” PP 191.3

Senin, 26 Februari

Mesias yang menderita


Bacalah Mazmur 22 dan Mazmur 118:22. Bagaimana Mesias diperlakukan oleh orang-orang yang telah Ia selamatkan?

 “Dalam mengutip nubuatan tentang batu yang ditolak, Kristus menunjuk kepada suatu kejadian nyata dalam sejarah Israel. Kejadian itu berhubungan dengan pembangunan bait suci yang pertama. Meskipun nubuatan ini memiliki penerapan khusus pada masa kedatangan Kristus yang pertama, dan seharusnya menarik perhatian orang-orang Yahudi, namun nubuatan ini juga memiliki pelajaran bagi kita. Ketika Bait Suci Salomo didirikan, batu-batu besar untuk tembok dan pondasi seluruhnya disiapkan di tempat penggalian batu; setelah batu-batu itu dibawa ke tempat pembangunan, tidak ada satu pun alat yang harus digunakan; para pekerja hanya perlu meletakkannya pada tempatnya. Untuk digunakan sebagai pondasi, satu batu dengan ukuran yang tidak biasa dan bentuk yang aneh telah dibawa; tetapi para pekerja tidak dapat menemukan tempat untuk itu, dan tidak mau menerimanya. Hal itu sangat mengganggu mereka karena batu itu terletak tidak terpakai di jalan mereka. Lama sekali batu itu tetap menjadi batu yang ditolak. Tetapi ketika para tukang sampai pada peletakan batu penjuru, mereka mencari untuk waktu yang lama untuk menemukan batu dengan ukuran dan kekuatan yang cukup, dan dengan bentuk yang tepat, untuk menempati tempat itu, dan menanggung beban yang besar yang akan diletakkan di atasnya. Jika mereka membuat pilihan yang tidak bijaksana untuk tempat yang penting ini, keselamatan seluruh bangunan itu akan terancam. Mereka harus menemukan sebuah batu yang mampu menahan pengaruh matahari, dingin, dan badai. Beberapa batu telah dipilih pada waktu yang berbeda-beda, tetapi di bawah tekanan beban yang sangat besar, batu-batu itu hancur berkeping-keping. Yang lainnya tidak tahan menghadapi ujian perubahan atmosfer yang tiba-tiba. Namun akhirnya perhatian tertuju pada batu yang sudah lama ditolak. Batu itu telah terpapar udara, sinar matahari dan badai, tanpa memperlihatkan retakan sedikit pun. Para pembangun memeriksa batu ini. Batu itu telah menanggung semua ujian kecuali satu. Jika batu itu dapat bertahan dalam tekanan yang berat, mereka memutuskan untuk menerimanya sebagai batu penjuru. Uji coba pun dilakukan. Batu itu diterima, dibawa ke tempatnya, dan ternyata sangat cocok. Dalam penglihatan nubuatan, Yesaya diperlihatkan bahwa batu itu melambangkan Kristus. Ia berkata: DA 597.5

“‘Kuduskanlah TUHAN semesta alam, dan biarlah Dia menjadi ketakutanmu, dan biarlah Dia menjadi kegentaranmu. Ia akan menjadi tempat kudus, tetapi akan menjadi batu sandungan dan batu pelanggaran bagi kedua kaum Israel, menjadi jerat dan perangkap bagi penduduk Yerusalem. Dan banyak orang di antara mereka akan tersandung dan jatuh, lalu patah dan terjerat dan tertangkap.” Dibawa ke dalam penglihatan nubuatan tentang kedatangan Kristus yang pertama, sang nabi diperlihatkan bahwa Kristus akan menanggung cobaan dan ujian yang menjadi lambang dari perlakuan terhadap batu penjuru di bait suci Salomo. “Sebab itu, demikianlah firman Tuhan ALLAH: Lihatlah, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sebagai dasar, sebuah batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal harganya, suatu dasar yang teguh; barangsiapa yang percaya, ia tidak akan gelisah.” Yesaya 8:13-15; 28:16. DA 598.1

Selasa, 27 Februari

Selalu Setia pada Janji-Nya


Bacalah Mazmur 89:27-32, 38-46 dan Mazmur 132:10-12. Tentang apakah isi perjanjian Daud? Apakah yang tampaknya membahayakannya?

Oleh kata-kata Firman berikut ini kepada kita diberitahukan Tuhan telah membuat sebuah janji bahwa isi rumah Daud (Gunung Sion) telah merupakan sebuah terang baginya dan bagi semua anaknya sampai selama-lamanya. “Tetapi Tuhan tidak mau menumpas seisi rumah Daud, karena sebab perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan Daud, dan karena Ia menjanjikan untuk mengaruniakan sebuah terang kepadanya dan kepada semua puteranya sampai selama-lamanya.” (2 Tawarikh 21 : 7). Janji itu bukan kepada Gunung Sion (isi rumah Daud) di Yerusalem kuno, karena keberadaan bangsa Yahudi adalah bersyarat.

“...Demikianlah firman Tuhan Allah; Tengoklah, bahwa Aku akan mengambil bani Israel dari antara bangsa kapir, ke mana mereka itu telah pergi, dan Aku akan menghimpunkan mereka itu dari semua pihak, lalu menghantarkan mereka itu ke dalam tanah airnya sendiri; maka Aku akan menjadikan mereka itu satu bangsa di tanah itu di atas gunung-gunung Israel; dan seorang raja akan menjadi raja bagi mereka sekalian; maka mereka kelak tidak lagi menjadi dua bangsa, juga mereka tidak lagi dibagi ke dalam dua kerajaan; dan tiada lagi mereka akan mencemarkan dirinya dengan berhala-berhalanya, atau dengan segala barang yang keji, ataupun dengan pelanggaran-pelanggaran mereka; melainkan Aku akan melepaskan mereka itu keluar dari semua tempat tinggalnya, dimana mereka telah berdosa, dan Aku akan menyucikan mereka; dengan demikian mereka akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allah mereka.

“Dan hamba-Ku Daud akan menjadi raja atas mereka; dan mereka sekalian akan memiliki seorang gembala; mereka juga akan berjalan dalam hukum-hukum-Ku, dan mematuhi semua syariat-Ku, dan melaksanakannya. Maka mereka akan tinggal di negeri yang sudah Ku berikan kepada Yakub hamba-Ku itu, dimana para nenek moyangmu telah tinggal; dan mereka akan tinggal di dalamnya, yaitu mereka, dan anak-anaknya, dan cucu-cucunya sampai selama-lamanya; dan hamba-Ku Daud akan menjadi penghulu mereka untuk selama-lamanya.

“Lagi pula Aku akan membuat suatu perjanjian damai dengan mereka; ia itu kelak merupakan suatu perjanjian yang kekal dengan mereka itu; maka Aku akan menempatkan mereka itu, dan melipat-gandakan mereka itu, dan Aku akan menaruh tempat kesucian-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tabernakel-Ku pun akan berada dengan mereka itu; maka Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka orang Kapir akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan yang menguduskan Israel, apabila tempat kesucian-Ku kelak berada di tengah-tengah mereka itu untuk selama-lamanya.” Yehezkiel 37 : 21 - 28.

Dalam mengukuhkan kebenaran bahwa umat Allah akan kembali menjadi sebuah kerajaan, maka Yehezkiel menubuatkan dari hal --- Suatu Pembagian Baru Tanah Itu.

Nabi itu menyajikan pembagian tanah itu yang sama sekali berlainan daripada pembagian di zaman Yosua dahulu (Yosua 17): Ia itu akan terdapat dalam bidang-bidang semenjak dari timur sampai ke barat. Suku Dan akan memperoleh bagian yang pertama di utara, dan suku Gad bagian yang terakhir di selatan. Di antara batas-batas dari keduanya ini akan terdapat bagian-bagian milik suku-suku bangsa yang selebihnya. Tempat kesucian itu akan berada di tengah-tengah tanah itu, dan di dekatnya akan terdapat sebuah kota. (Lihat Yehezkiel 48).

Dari kenyataan bahwa pembagian tanah perjanjian itu yang sedemikian ini belum pernah dibuat, menunjukkan bahwa ia itu masih akan datang. Juga dari kenyataan bahwa tempat kesucian itu akan terdapat di sana, sedangkan ia itu tidak akan terdapat di dalam bumi yang sudah diperbaharui (Wahyu 21 : 22), menunjukkan secara pasti, bahwa peristiwa yang unik ini akan jadi sebelum masa seribu tahun millenium itu. Lagi pula, dari kenyataan rangkap bahwa nama dari kota itu adalah “Tuhan ada di Sana”, dan bahwa lokasinya sesuai dengan pembagian tanah itu, harus perlu berbeda dari pembagian Yerusalem yang lama, menunjukkan bahwa Yerusalem yang sepatutnya adalah bukan kota itu.

Lagi pula, Alkitab menunjukkan secara jelas bahwa --- ORANG-ORANG KAPIR AKAN DIUSIR KELUAR DARI TANAH SUCI ITU.

“Kemudian ku angkat mataku, dan ku lihat, bahwasanya adalah empat pucuk tanduk. Maka kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku itu : Apakah artinya sekaliannya ini? Lalu jawabnya kepadaku : Inilah tanduk-tanduk yang telah mencerai-beraikan Yehuda, Israel, dan Yerusalem. Lalu Tuhan menunjukkan kepadaku empat tukang kayu. Kemudian kataku : Untuk apakah mereka ini datang? Lalu berbicaralah ia kepadaku, katanya : Mereka inilah tanduk-tanduk yang telah mencerai-beraikan Yehuda, sehingga tidak seorangpun mengangkat kepalanya : tetapi sekarang mereka ini datang untuk mencampakkan keluar tanduk-tanduk orang-orang Kapir itu. Di sini kita saksikan, pertama-tama, bahwa penguasa-penguasa Kapir itu dalam mencerai-beraikan umat Allah kuno yang lalu, adalah dilambangkan sebagai empat pucuk tanduk, dan kemudian, dalam pencampakan keluar mereka terhadap orang-orang Kapir itu, mereka ini dilambangkan sebagai empat tukang kayu. Dengan demikian ia itu juga diramalkan secara gambaran, bahwa “Yerusalem akan dipijak-pijak oleh orang-orang Kapir, (hanya) sampai segala masa orang-orang Kapir itu digenapi.” Lukas 21 : 24.

(Bacalah Yehezkiel 36 dan 37; Yeremia 30 dan 31).

Rabu, 28 Februari

Raja Kekal dengan Kekuatan Tak Tertandingi


Bacalah Mazmur 2; Mazmur 110:1-3; Mazmur 89:4, 13-17; dan Mazmur 110:1, 2, 5, 6. Apakah yang diajarkan oleh ayat-ayat ini kepada kita tentang Kristus sebagai Raja?

 “Dalam perkataan Daud yang ditunjuk oleh Petrus – “Tuhan berfirman kepada Tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu,” Bapa disebut Tuhan, yang berfirman kepada Kristus, yang juga adalah Tuhan, dan setara dengan Bapa, “Duduklah di sebelah kanan-Ku.” “Karena itu,” kata Petrus, “biarlah seluruh kaum Israel mengetahui dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus yang sama, yang telah kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” 3SP 271.1

“Daud menyebut Mesias, dalam sifat ilahi-Nya, Tuhan, meskipun secara jasmani, Ia adalah anak Daud melalui keturunan langsung. Daud, melalui pandangan nubuatan, melihat Kristus masuk ke dalam surga, dan mengambil tempat di sebelah kanan Allah. Demonstrasi yang disaksikan oleh orang-orang Yahudi pada hari Pentakosta adalah sebuah pameran kuasa Yesus yang telah ditolak dan disalibkan oleh para imam dan penguasa dengan penuh penghinaan. Sesuai dengan janji-Nya, Ia telah mengutus Roh Kudus dari Surga kepada para pengikut-Nya, sebagai tanda bahwa Ia, sebagai imam dan raja, telah menerima segala kuasa di Surga dan di bumi, dan Yang Diurapi atas umat-Nya.” 3SP 271.2

“Allah memerintah, dan terlepas dari keagungan-Nya, Dia mengasihi mereka yang paling tidak berdaya, yang paling menderita di antara anak-anak-Nya. Allah menunjukkan kepada kita bukti-bukti kuasa-Nya, dan kebenaran akan menang. Allah akan mencabut setiap kesalahan dalam doktrin. Setiap kebenaran akan menjadi abadi. Serahkanlah pemeliharaan jiwamu kepada Allah sebagaimana kepada Pencipta yang setia. Malaikat-malaikat Allah mengelilingimu. Percayalah kepada Allah. Ingatlah Yesus, Penebusmu, dan lihatlah apa yang telah Ia tanggung. Ketika para rasul Kristus dijebloskan ke dalam penjara, malaikat-malaikat Allah masuk ke dalam tembok-tembok penjara dan melayani mereka. Oh, kelembutan dan belas kasihan Allah. Dia berkata, “Dapatkah seorang wanita melupakan anaknya yang menyusu? Ya, sekalipun dia melupakannya, tetapi Aku tidak akan melupakan engkau.” (Yesaya 49:15).” 4LtMs, Lt 49, 1886, par. 6

Kamis, 29 Februari

Imam Kekal dalam ordo Melkizedek


Baca Mazmur 110 : 3-7. Bagaimanakah keimamatan Kristus itu unik, dan pengharapan besar apakah yang dapat kita temukan di dalam keimamatan surgawi Kristus?

"Imam dan Kurban sekarang telah dipegang oleh Allah secara berurutan. Dia yang taat sampai mati kini telah diangkat ke dalam kesatuan yang kekal sebagai Allah dan manusia. Bapa berfirman kepada-Nya, "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut keturunan Melkisedek." (Mazmur 110:4) Ketika dengan iman kita melihat Kristus dalam natur manusiawi dan ilahi-Nya, itu karena Allah telah menyatakan-Nya. Hikmat tersembunyi yang tidak dapat atau tidak akan pernah dapat dijelaskan oleh akal budi manusia, "Allah telah menetapkan sebelum dunia ini untuk kemuliaan-Nya, yang tidak diketahui oleh pembesar-pembesar dunia ini, sebab sekiranya mereka mengetahuinya, mereka tidak akan menyalibkan Tuhan Yang Mahakudus."

Paulus, dalam suratnya kepada orang Ibrani, menulis: "Setiap imam besar yang diambil dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hal-hal yang berhubungan dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa, supaya ia berbelaskasihan kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah dan kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah, karena ia sendiri berbelaskasihan kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan karena ia sendiri juga berbelaskasihan kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah, karena ia sendiri berbelaskasihan kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dan oleh karena itu ia harus mempersembahkan kurban karena dosa-dosa, sama seperti untuk orang banyak, demikian juga untuk dirinya sendiri. Dan tidak ada seorangpun yang menerima kehormatan itu bagi dirinya sendiri, selain dari pada orang yang dipanggil Allah, seperti halnya Harun. Demikian juga Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri untuk menjadi imam besar, melainkan Dia yang telah berfirman kepada-Nya: "Engkaulah Anak-Ku, pada hari ini juga Aku telah memperanakkan Engkau. Seperti yang difirmankan-Nya di tempat lain: Engkau adalah imam untuk selama-lamanya menurut peraturan Melkisedek. Yang pada waktu hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah menaikkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah yang berkuasa menyelamatkan Dia dari maut dan yang didengar-Nya dalam ketakutan-Nya; dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan setelah Ia menjadi sempurna, Ia telah menjadi sumber keselamatan kekal bagi mereka yang taat kepada-Nya." [Hebrews 5:1-9.]” 17LtMs, Lt 208, 1902, par. 47

Melkisedek, imam Allah Yang Mahatinggi, yang tidak berawal dan tidak berakhir, melambangkan Kristus, Imam Besar kita dan pekerjaan-Nya yang kekal, dan Harun, imam besar dalam dispensasi Yahudi, melambangkan Kristus, Imam Besar kita, dan pekerjaan keimaman-Nya yang bersifat sementara. 

Jumat, 1 Maret

Pendalaman

“Arak-arakan kemenangan Kristus ke Yerusalem adalah bayangan samar-samar dari kedatangan-Nya dalam awan-awan di langit dengan kuasa dan kemuliaan, di tengah-tengah sorak-sorai malaikat-malaikat dan sukacita orang-orang kudus. Kemudian akan digenapi perkataan Kristus kepada para imam dan orang Farisi: “Kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.” Matius 23:39. Dalam penglihatan nubuatan, Zakharia diperlihatkan hari kemenangan terakhir itu; dan ia juga melihat kebinasaan bagi mereka yang pada kedatangan Kristus yang pertama telah menolak Kristus: “Mereka akan memandang kepada-Ku yang telah mereka tikam, dan mereka akan meratapi Dia, seperti orang yang meratapi anak tunggalnya, dan mereka akan berdukacita karena Dia, seperti orang yang berdukacita karena anak sulungnya.” Zakharia 12:10. Pemandangan ini telah diramalkan oleh Kristus ketika Ia melihat kota itu dan menangisinya. Di dalam kehancuran Yerusalem yang sementara itu, Ia melihat kebinasaan terakhir dari bangsa yang bersalah terhadap darah Anak Allah. DA 580.1

“Murid-murid melihat kebencian orang-orang Yahudi kepada Kristus, tetapi mereka belum melihat apa yang akan terjadi. Mereka belum memahami kondisi Israel yang sebenarnya, atau memahami pembalasan yang akan menimpa Yerusalem. Hal ini Kristus bukakan kepada mereka melalui suatu pelajaran yang sangat penting.” DA 580.2