Proses Penghakiman

Pelajaran 13, Triwulan ke-4, 17-23 Desember 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 17 Desember

Ayat Hafalan:

"Sebab kita semua harus menghadap tahta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat." 2 Korintus 5:10


"Sementara aku terus melihat,” kata Nabi Daniel, “takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usia-Nya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah kitab-kitab.” (Daniel 7:9,10). RV KA 501.1 (GC 479.1)

“Demikianlah disampaikan kepada nabi itu melalui penglihatan, hari yang besar dan khidmat di mana sifat-sifat dan hidup manusia diperiksa kembali di hadapan Hakim segenap dunia, dan kepada setiap orang akan diberikan upah “menurut perbuatannya.” Yang Lanjut Usia-Nya itu ialah Allah Bapa. Pemazmur berkata, “Sebelum gunung-gunung .dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkau Allah.” (Mazmur 90:2). Dialah sumber segala makhluk, dan mata air segala hukum, yang akan memimpin pengadilan itu. Dan malaikat-malaikat yang kudus, sebagai pelayan-pelayan dan saksi-saksi berjumlah “seribu kali beribu-ribu dan selaksa kali berlaksa-laksa” turut menghadiri persidangan ini.“ KA 501.2 (GC 479.2)

Minggu - 18 Desember

Penghakiman Terakhir

Matius 25:31-46, Yohanes 5:21-29

Bagaimana Kristus menunjuk pada konsep penghukuman dan pembenaran dalam penghakiman terakhir?

“‘Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya, dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya; lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang.” Demikianlah Kristus di Bukit Zaitun menggambarkan kepada murid-murid-Nya tentang peristiwa hari pehukuman yang besar itu. Ia menyatakan bahwa keputusan akan diambil atas satu hal. Bila bangsabangsa berhimpun di hadapan-Nya akan terdapat hanya dua golongan, dan nasib mereka yang kekal akan ditentukan oleh apa yang telah mereka lakukan ataupun yang telah mereka lalaikan untuk berbuat bagi-Nya dalam menolong orang miskin dan yang menderita.” DA 637.1

“Suara yang berseru dari salib, “Sudah selesai” kedengaran di antara orang mati. Suara itu menembusi dinding kubur, dan memanggil orang yang tidur untuk bangkit. Demikianlah akan terjadi bila suara Kristus akan kedengaran dari surga. Suara itu akan menembusi kubur yang tidak berpalang, dan orang mati dalam Kristus akan bangkit. Pada waktu Juruselamat bangkit, beberapa kubur terbuka, tetapi ketika Ia datang kedua kalinya semua orang mati yang mulia itu akan mendengar suara-Nya, dan akan keluar kepada hidup yang mulia dan baka. Kuasa yang sama yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati akan membangkitkan jemaat-Nya, dan memuliakannya dengan Dia, jauh lebih tinggi daripada segala pemerintah dan segala penguasa, dan jauh lebih tinggi daripada setiap orang yang ternama, bukan saja di dunia ini, tetapi juga di dunia yang akan datang.” DA 787.2

Di sini [Yeheskiel 9:2-6] orang banyak itu terlihat berada dalam keadaan bercampur (lalang dan gandum bercampur bersama-sama), dan kemudian sesudah itu kelak pada satu pihak mereka yang telah berkeluh-kesah dan menangis karena segala kekejian di tengah-tengahnya akan memperoleh tanda kelepasan, sebaliknya di lain pihak orang-orang yang tidak berkeluh-kesah dan menangis akan dibiarkan tanpa tanda apapun, untuk binasa (dalam dosa-dosa mereka) di bawah senjata-senjata pembantai malaikat-malaikat itu.

Dari pemisahan ini -- pemisahan di dalam sidang -- akan muncul buah-buah pertama.

Kemudian menyusul pemisahan dari antara bangsa-bangsa, seperti terlihat dalam perumpamaan pada Matius 25, yang secara nubuatan menggambarkan kedatangan Kristus, walaupun bukan kedatangan yang dilukiskan di dalam 1 Tesalonika 4 : 16, 17, karena pada saat kedatangan yang terakhir ini, “orang-orang mati dalam Kristus akan bangkit lebih dulu; kemudian kita yang masih tinggal dan hidup ini akan diangkat bersama-sama dengan mereka di dalam awan-awan, untuk menemui Tuhan di udara”; sebaliknya pada saat kedatangan yang disebut pertama itu, “pada waktu itu Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan-Nya, dan semua malaikat suci bersama-sama dengan-Nya, kemudian Ia akan duduk di atas tahta kemuliaan-Nya [sidang-kerajaan, yang sampai kepada hal ini hanya terdiri dari buah-buah pertama saja].

“Maka di hadapan-Nya akan berhimpun segala bangsa; maka Ia akan memisahkan mereka itu satu dari yang lainnya, seperti halnya seorang gembala memisahkan domba-dombanya dari kambing-kambingnya : dan Ia akan menempatkan domba-domba pada sebelah kanan-Nya, tetapi kambing-kambing pada sebelah kirinya. Kemudian Raja itu akan mengatakan kepada mereka yang sebelah kanan-Nya (sekaliannya ini adalah buah-buah kedua), Marilah kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, warisilah kerajaan yang telah disediakan bagimu semenjak dari permulaan dunia ..... Kemudian Ia akan mengatakan juga kepada mereka yang di sebelah kirinya, Enyahlah dari pada-Ku, hai kamu yang terkutuk, ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya”. Matius 25:31 - 34, 41.

Dari pemisahan ini -- yaitu pemisahan dari antara bangsa-bangsa -- akan muncul buah-buah kedua.

Senin - 9 Desember

Penghakiman Pra-Advent

Daniel 7:9-14; Matius 22:1-14, Wahyu 11: 1, 18, 19, Wahyu 14:6, 7.

Bagaimana ayat-ayat ini menjelaskan gagasan tentang penghakiman pemeriksaan pra-Advent di ruang pengadilan surgawi? Apa pentingnya penghakiman seperti itu?

Pada waktu kitab-kitab catatan dibukakan dalam pengadilan, kehidupan semua orang yang percaya kepada Yesus diperiksa kembali di hadapan Allah. Dimulai dengan mereka yang pertama hidup di dunia ini, Pembela kita menghadapkan setiap kasus dari setiap generasi dan diakhiri dengan yang masih hidup. Setiap nama disebutkan, setiap kasus diperiksa dengan cermat. Ada nama-nama yang diterima, ada yang ditolak. Bilamana ada orang-orang yang dosanya tercatat dalam kitab catatan, yang tidak bertobat dan yang tidak diampuni, maka namanya akan dihapuskan dari kitab kehidupan, dan catatan perbuatan-perbuatan baik mereka akan dihapus dari buku ingatan Allah. Tuhan menyatakan kepada Musa, “Siapa yang berbuat dosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitabKu.” (Keluaran 32:33). Dan Nabi Yehezkiel berkata, “Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan….. segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi.” (Yehezkiel 18:24). GC 483.1

Mereka yang ingin mendapat bagian manfaat dari pengantaraan Juruselamat tidak boleh mengizinkan sesuatu pun untuk mengganggu tugas penyucian yang sempurna dalam takut akan Allah. Jam-jam yang berharga, gantinya digunakan untuk kepelesiran, pamer, atau mencari keuntungan, harus digunakan untuk mempelajari Firman kebenaran dengan sungguh-sungguh dan dengan doa. Pelajaran mengenai tempat kudus dan pengadilan pemeriksaan harus dimengerti dengan jelas oleh umat Allah. Semua harus mengerti kedudukan dan pekerjaan Imam Besar Agung mereka. Kalau tidak, mustahil mereka mengamalkan iman yang diperlukan sekarang ini atau menempati kedudukan yang Allah rencanakan bagi mereka. Setiap orang mempunyai jiwa-jiwa yang akan diselamatkan atau dibiarkan hilang. Masing-masing mempunyai kasus yang akan diputuskan di pengadilan Allah. Masing-masing harus menghadap Hakim Agung muka dengan muka. Betapa pentingnya, agar setiap pikiran sering memikirkan pemandangan yang sungguh-sungguh dan khidmat pada waktu pengadilan dimulai dan kitab-kitab dibukakan, bilamana, bersama Daniel, setiap orang harus berdiri sendiri pada hari kesudahan. GC 488.2

Dan sekarang, oleh karena kebenaran istimewa mengenai Pemeriksaan Hukum di dalam surga itu adalah merupakan kaca pembesar doktrin Masehi Advent Hari Ketujuh, maka marilah kita memanfaatkannya terhadap pokok masalah pemisahan itu.

Bagian mengenai Pemeriksaan Hukum terhadap orang hidup itu, oleh mana diputuskan siapa-siapa yang dosa-dosanya dihapuskan dan sebagai hasilnya dikaruniakan hidup kekal, adalah disejajarkan di bumi oleh pekerjaan malaikat yang membawa “pena penyurat”, yang diberi tugas membubuhi “tanda” (meterai) pada setiap orang yang berkeluh-kesah dan berseru karena segala kekejian di dalam Yehuda dan Israel -- sidang. Dan tugas dari kelima malaikat lainnya yang mengikutinya untuk membantai semua orang yang tidak memiliki “tanda” (meterai) itu, adalah disejajarkan di dalam surga dengan menghapuskan nama-nama orang-orang berdosa dari Kitab Hayat. (Lihat Yehezkiel pasal 9; Testimonies to Ministers, p. 445; Testimonies, vol. 5, p. 211).

Demikianlah kita saksikan bahwa pekerjaan rangkap nubuatan mengenai pemisahan nama-nama orang-orang berdosa dari nama-nama orang-orang benar di dalam kaabah kesucian, dan pemisahan orang-orang berdosa dari orang-orang benar di dalam sidang, adalah sama dengan pekerjaan yang ditentukan di dalam perumpamaan-perumpamaan: pemisahan lalang daripada gandum (Matius 13:30); pemisahan ikan yang jelek daripada ikan yang baik (Matius 13:48); pemisahan orang-orang yang tidak memakai pakaian kawin daripada orang-orang yang memakainya (Matius 22:1-13); pemisahan orang-orang yang tidak meningkatkan talenta-talentanya daripada orang-orang yang meningkatkannya (Matius 25:20-30).

Karena semua pemisahan yang setara ini sekaliannya terjadi selama Pemeriksaan Hukum itu, sebelum perkawinan, penobatan, penerimaan kerajaan itu (Daniel 7:9,10,13,14), maka terbuktilah bahwa penuaian dan Pehukuman itu padanannya, dan bahwa keduanya itu terjadi sebelum masa kasihan berakhir -- yaitu sewaktu Tuhan secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya untuk “menyucikan bani Lewi.” Maleakhi 3:1-3. Dan karena Pehukuman orang-orang mati itu disusul oleh Pehukuman orang-orang hidup, maka Pehukuman terhadap sidang akan disusul oleh Pehukuman terhadap dunia. Maka “jikalau ia itu pertama-tama mulai terhadap kita, apakah kelak nasib orang-orang yang tidak mematuhi injil Allah?” (1 Petrus 4:17) -- sewaktu Hakim Agung itu duduk di atas tahta kemuliaan-Nya, sewaktu semua bangsa-bangsa berhimpun di hadapan-Nya, apabila sebagai gembala Ia memisah-memisahkan domba-domba-Nya (Matius 25:31-46).

Selasa - 20 Desember

Penghakiman Seribu Tahun

1 Korintus 2:2, 3, Wahyu 20:4-6, 11-13

Mengapa orang-orang suci harus ikut dalam penghakiman seribu tahun?

“Selama seribu tahun itu, antara kebangkitan yang pertama dan kebang kitan yang kedua, penghakiman atas orang-orang fasik berlangsung. Rasul Paulus mengatakan penghakiman ini sebagai suatu peristiwa yang mengikuti kedatangan Kristus yang kedua kali. “Karena itu janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. la akan menerangi, juga apa yang tersembunyi di dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati.” (1 Korintus 4:5). Daniel mengatakan bahwa apabila yang Lanjut Usia-Nya itu datang, “keadilan akan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi.” (Daniel 7:22). Pada waktu ini orang-orang benar memerintah sebagai raja dan imam-imam kepada Allah! Rasul Yohanes di dalam Wahyu mengatakan, “Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya, kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi.” “Mereka akan menjadi imamimam Allah dan Kristus, dan akan memerintah bersama-sama dengan Dia seribu tahun lamanya.” (Wahyu 20:5, 6). Pada waktu inilah sebagaimana diramalkan oleh Rasul Paulus, “orang-orang kudus akan menghakimi dunia.” (1 Korintus 6:2,3). Dengan bersekutu bersama Kristus mereka menghakimi orang-orang fasik, membandingkan tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan mereka dengan buku peraturan, Alkitab, dan memutuskan setiap kasus sesuai dengan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan oleh seseorang. Kemudian, bagian yang harus diderita orang fasik ditentukan sesuai dengan keputusan-keputusan mereka; dan dicatat di bawah nama mereka di dalam buku kematian.” GC 660.4

Jika seseorang hakim dunia saja tidak akan menyatakan bersalah dan menuduh seseorang terdakwa tanpa pertolongan keputusan juri, maka pastilah, bahwa Allah dari Sorga yang pangkal segala keadilan itu pun tidak akan berbuat demikian. Ia tidak akan mengeluarkan keputusan hukuman terakhir kepada orang jahat, menyatakan mereka berdosa dan menghukum mati mereka dengan “mati yang kedua” itu (Wahyu 20 : 14), sampai kelak selesai Ia memberikan kesempatan kepada orang-orang suci (para juri) untuk menyaksikan sendiri pemeriksaan hukum orang-orang jahat itu –– para suami, para isteri, anak-anak, sanak saudara, teman-teman, serta kenalan-kenalan yang pada waktu itu tidak berada dalam rumah-rumah yang di atas –– dan menyelidiki catatan-catatan mereka itu yang menunjukkan mengapa mereka tidak berada di sana, tetapi sebaliknya sedang membusuk di dalam kubur-kubur mereka di bawah.

Bahwa tidak ada maaf ditinggalkan bagi setiap orang karena kebodohan atau kekeliruan terhadap kebenaran ini, kepada Yohanes diperlihatkan bukan saja tahta putih yang besar pada mana duduk Hakim Kekal itu, yang “dari hadapan Wajah-Nya langit dan bumi lenyaplah” (ayat 11) melainkan juga tahta-tahta lainnya, atau kursi-kursi pada mana duduk para juri. Maka bukan hanya “sepuluh ribu kali sepuluh ribu, dan beribu-ribu laksa” (Wahyu 5 : 11) malaikat sebagai saksi, ia menyaksikan juga yang hadir pada kesempatan ini “jiwa-jiwa dari orang-orang yang dipancung kepalanya karena menyaksikan Kristus, dan karena Firman Allah, dan yang tidak menyembah binatang itu, ataupun patungnya, ataupun menerima tandanya pada dahi-dahi mereka, atau di dalam tangan mereka; maka mereka itu tinggal dan memerintah dengan Kristus seribu tahun lamanya ............ Inilah kebangkitan yang pertama itu.” Ayat 4, 5.

Namun kenyataan bahwa “orang mati lainnya tidak hidup kembali sampai genap masa seribu tahun itu” (Wahyu 20:5), menunjukkan bahwa orang-orang yang hadir di hadapan tahta itu telah dibangkitkan.

Tetapi orang-orang mati, “kecil dan besar”, yaitu mereka yang tidak bangkit dalam kebangkitan yang pertama (Wahyu 20:6), sebagai lambang oleh Yohanes disaksikan “berdiri di hadapan Allah; dan buku-buku terbuka: dan sebuah buku lain terbuka, yaitu Buku Kehidupan: maka segala orang mati itu diadili sesuai dengan perkara-perkara yang tersurat di dalam buku-buku itu, sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.” Wahyu 20:12. Dengan berakhirnya pekerjaan ini, maka tibalah peristiwa-peristiwa—Sesudah Penghakiman.

Rabu - 21 Desember

Penghakiman Eksekutif

2 Petrus 2:46, 2 Petrus 3:10-13

Bagaimana kutipan-kutipan ini menolong kita untuk mengerti sifat dari penghakiman eksekutif terakhir? Bagaimana kutipan-kutipan itu menyiratkan gagasan mengenai berakhirnya penghakiman yang bertentangan dengan gagasan bahwa penghakiman itu berlangsung selamanya, yang akan menjadi penyimpangan keadilan dan tidak menyatakan keadilan?

“Pada akhir masa seribu tahun, Kristus sekali lagi akan kembali ke dunia ini. Ia disertai oleh rombongan umat tebusan, dan diikuti oleh serombongan malaikat. Sementara Ia turun dalam kemegahan dan kebesaran yang luar biasa, Ia akan memerintahkan orang-orang fasik yang mati supaya bangkit untuk menerima hukuman. Mereka pun bangkit, bukan main banyaknya, tak terkira bagaikan pasir di tepi laut. Sangat berbeda dengan mereka yang telah dibangkitkan pada kebangkitan yang pertama! Orang-orang benar berpakaikan kemudaan dan keindahan abadi. Orangorang fasik menunjukkan tanda bekas-bekas penyakit dan kematian.” GC 662.1

“Setan berkonsultasi dengan malaikat-malaikatnya, dan dengan raja-raja dan para penakluk dan orang-orang perkasa. Mereka melihat kekuatan dan jumiah orang yang ada di pihak mereka, dan menyatakan bahwa pasukan yang ada di dalam kota itu kecil dibandingkan dengan pasukan mereka, dan bahwa kota itu dapat ditaklukkan. Mereka membuat rencana untuk mengambil alih kekayaan dan kemuliaan kota Yerusalem Baru itu. Semua- nya segera bersiap untuk berperang. Para ahli segera membangun dan mem-buat alat-alat serta perkakas perang. Para pemimpin militer, yang terkenal dengan keberhasilan mereka, menyusun orang-orang yang siap tempur ke dalam kelompok-kelompok dan bagian-bagian. GC 664.2

“Setan berlari ke tengah-tengah para pengikutnya dan berusaha menggerakkan orang banyak itu untuk bertindak. Tetapi api dari Allah yang di sorga turun ke atas mereka, dan orang-orang besar, orang-orang yang hebat, para pembesar, yang miskin dan yang malang, semuanya dibakar bersama-sama. Saya melihat bahwa ada yang cepat tewas, sedangkan yang lain menderita lebih lama. Mereka dihukum sesuai dengan perbuatan yang dilakukan dalam tubuh. Ada yang terbakar berhari-hari, dan sama lamanya sesuai dengan bagian mereka yang belum terbakar, segala perasaan menderita tertinggal. Malaikat itu berkata, “Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, apinya tidak akan padam selama masih ada benda yang terkecilpun yang menjadi mangsanya.’” EW 294.1

Sesudah pemeriksaan hukum itu selesai dan masa seribu tahun berlalu, maka “laut mengeluarkan orang-orang mati yang terdapat di dalamnya; maka maut dan neraka melepaskan orang-orang mati yang terdapat di dalamnya : maka mereka diadili masing-masingnya sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.” Wahyu 20 : 13.

“Maka aku Yohanes menyaksikan kota suci itu, yaitu Yerusalem baru, turun dari Allah dari dalam sorga, dilengkapi sebagai seorang pengantin wanita yang berhias bagi suaminya. Maka aku dengar suatu suara besar dari dalam langit mengatakan, Tengoklah, tempat kediaman Allah itu berada dengan manusia, maka Ia akan tinggal bersama dengan mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya, dan Allah sendiri akan berada bersama-sama mereka, dan menjadi Allah mereka itu. Maka akan dihapuskan segala air mata mereka itu; dan tidak akan ada lagi kematian, ataupun kesusahan, atau tangisanpun, tidak akan ada lagi sesuatu kesakitan : karena segala perkara yang terdahulu itu sudah berlalu.” Wahyu 21 : 2 – 4.

Sambil turun bersama-sama dengan orang-orang suci yang akan memerintah untuk selama-lamanya bersama dengan Dia di bumi yang sudah dijadikan baru, maka Kristus memanggil keluar orang-orang jahat yang mati itu dari kubur-kubur mereka, sementara secara serempak, “suatu suara besar dari dalam langit” terdengar, “mengatakan, Tengoklah, tempat kediaman Allah berada dengan manusia, maka Ia akan tinggal bersama dengan mereka” (Wahyu 21 : 3), sebaliknya selama masa seribu tahun itu, mereka itu “tinggal bersama dengan Dia.” Wahyu 20 : 4. Karena itulah, Setan Dilepaskan Untuk Sementara.

Oleh kebangkitan orang-orang jahat yang mati itu, maka “........ Setan akan dilepaskan keluar dari penjaranya, maka ia akan pergi keluar menyesatkan segala bangsa yang berada pada seluruh keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, mengumpulkan mereka bersama-sama untuk berperang : jumlah mereka adalah bagaikan pasir di tepi laut.” Wahyu 20 : 7, 8.

Mengenai “sementara waktu” ini dimana Setan akan dibiarkan untuk menipu segala bangsa, nabi Yesaya mendengar Tuhan berfirman:

“Karena, tengoklah, Aku ciptakan segala langit yang baru dan sebuah bumi yang baru: maka yang terdahulu itu tidak akan diingat lagi, ataupun masuk ke dalam ingatan. Tetapi hendaklah kamu bergemar dan bersukacita sampai selama-lamanya untuk segala yang Kuciptakan: karena, tengoklah, Aku ciptakan bagi Yerusalem sesuatu kegembiraan, dan bagi segala orang penduduknya sesuatu kesukaan. Maka Aku akan bersukacita di Yerusalem, dan bergembira di dalam umat-Ku: maka suara ratap tidak akan terdengar lagi di dalamnya, ataupun suara tangisan. Di sana tiada akan ada lagi anak penyusu yang hidup sedikit hari lamanya, ataupun orang tua yang tiada menggenapi segala harinya: karena anak kecil akan mati umurnya seratus tahun; tetapi orang berdosa yang berumur seratus tahun akan kena kutuk.” Yesaya 65 : 17 – 20.

Pembaca akan memperhatikan, bahwa apabila Tuhan menciptakan segala langit yang baru dan bumi yang baru, maka semenjak dari masa segala orang jahat itu dibangkitkan dari kubur-kubur mereka sampai kepada masa mereka itu dibinasakan untuk selama-lamanya dengan kematian yang kedua, –– “sementara waktu” itu, –– “tidak akan ada lagi semenjak itu (di antara mereka) anak penyusu yang hidup sedikit hari lamanya (tidak ada lagi bayi-bayi yang dilahirkan), ataupun orang tua yang tidak menggenapi harinya (tidak ada lagi kematian sebelum hari-hari orang digenapi) : karena anak kecil akan mati seratus tahun umurnya; tetapi orang berdosa mencapai seratus tahun umurnya akan kena kutuk.” Baik orang tua maupun orang muda (yaitu mereka yang tinggal di dalam kubur-kubur mereka selama masa seribu tahun itu) akan pada akhirnya muncul bersama-sama, masing-masing untuk hidup selama “seratus tahun” –– “sementara waktu itu” dalam mana Setan akan kembali menipu mereka. Tidak akan ada kematian ataupun kelahiran, namun semua orang jahat akan kemudian untuk selama-lamanya kena kutuk oleh Kematian Yang Kedua.

Bagian dari bumi baru itu di mana kaki-kaki orang-orang jahat itu telah berpijak dan telah menajiskannya selama “sementara waktu itu”, akan dibersihkan oleh api yang turun “dari Allah dari dalam sorga” yang membakar habis mereka itu berikut segala perbuatannya, sementara orang-orang yang akan mendiami bumi baru itu untuk selama-lamanya akan dilindungi di dalam maupun di sekitar “kota suci itu”. Wahyu 21 : 2.

“Maka mereka itupun naiklah ke tanah yang luas, lalu mengepungi tempat tinggal segala orang suci itu berkeliling, serta kota yang dikasihi itu : maka turunlah api dari Allah dari dalam sorga lalu menelan akan mereka itu. Maka Iblis yang menyesatkan mereka itu tercampaklah ke dalam lautan api dan belerang, dimana binatang dan nabi palsu itu berada, maka mereka itu akan terkena siksa siang dan malam selama-lamanya ............ Maka maut dan neraka dicampakkanlah ke dalam lautan api itu. Inilah mati yang kedua itu. Maka barangsiapa yang tidak didapati namanya tertulis di dalam Buku Kehidupan dicampakkan ke dalam lautan api itu.” Wahyu 20 : 9, 10, 14, 15.

Kamis - 22 Desember

Kematian Kedua

Malaekhi 4:1, Wahyu 20:14,15, Wahyu 21:8

Seberapa efektifkah “lautan api” dan “kematian kedua”?

Orang fasik menerima ganjarannya di dunia ini (Amsal 11:31). Mereka “menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang akan datang itu, firman Tuhan semesta alam.” (Maleakhi 4:1). Sebagian dibinasakan dalam waktu seketika, sementara yang lain menderita beberapa hari. Semuanya dihukum “menurut perbuatan mereka.” Dengan dipindahkannya dosa-dosa orang-orang benar kepada Setan, ia dibuat menderita bukan hanya karena pemberontakannya, tetapi semua dosa-dosa yang telah dilakukan oleh umat Allah oleh sebab dia. Hukumannya akan jauh lebih berat daripada mereka yang telah ditipunya. Setelah semua binasa, yaitu mereka yang telah jatuh oleh karena penipuannya, ia masih harus hidup dan terus menderita. Orang fasik akhimya binasa di dalam nyala api yang menghanguskan, baik akarnya maupun cabangnya—Setan adalah akamya, pengikut-pengikutnya adalah cabangnya. Hukuman sepenuhnya dari hukum Allah telah dilaksanakan; tuntutan keadilan telah dipenuhi; dan surga dan bumi, sambil memandang, menyatakan kebenaran Yahwe. GC 673.1

Oleh karena bukan hanya Setan, tetapi juga “barangsiapa saja yang tidak didapati namanya tertulis di dalam Buku Kehidupan dicampakkan ke dalam lautan api”, maka api di dalam lautan api ini hanya akan meneruskan pembinasaan yang sama yang akan dilakukan oleh api yang akan turun “dari Allah dari dalam surga”. Ayat 9. Dengan kata lain, sesudah masa seribu tahun itu, api yang turun “dari Allah dari dalam surga”, mengakibatkan “lautan api” (Ayat 10) dan mengakibatkan pemusnahan semua orang berdosa. Dari hal pemusnahan yang terakhir ini, akan diberikan suatu demonstrasi pendahuluan sebelum masa seribu tahun itu apabila binatang dan nabi palsu itu dicampakkan ke dalam “lautan api” –– kubur mereka untuk selama seribu tahun itu. Dan karena api itu tentunya tidak terus menyala selama masa seribu tahun itu, maka kata-kata, “Iblis ........... dicampakkan ke dalam lautan api dan belerang dimana binatang dan nabi palsu itu berada” (Ayat 10) oleh karenanya menunjukkan, bahwa terdapat suatu contoh dan suatu contoh saingan mengenai kebinasaan itu; yaitu lautan api sebelum masa seribu tahun itu merupakan contoh untuk lautan api yang satunya sesudah masa seribu tahun itu.

Jumat - 23 Desember

Pelajaran Lanjutan

Pada penutupan masa seribu tahun akan terjadi kebangkitan yang kedua. Kemudian orang-orang fasik akan dibangkitkan dari kematian, dan tampil di hadapan Allah untuk pelaksanaan “hukuman seperti yang tertulis.” Demikianlah pewahyu, setelah menjelaskan kebangkitan orang-orang benar, menyatakan, “Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu.” (Wahyu 20:5). Dan Nabi Yesaya mengatakan mengenai orang-orang fasik, “Mereka akan dikumpulkan bersama-sama seperti tahanan dimasukkan ke dalam liang, mereka akan dimasukkan ke dalam penjara, dan dihukum sesudah waktu yang lama (Yesaya 24:22). GC 661.2

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org