“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.” — 1 Tesalonika 5:23
“Rasul Yohanes dalam penglihatan mendengar suara nyaring di surga yang berseru, “Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” Wahyu 12:12. Sungguh mengerikan pemandangan yang menyebabkan turunnya seruan suara surgawi ini. Murka Setan bertambah-tambah sementara waktunya sudah singkat, dan pekerjaan penipuannya dan kebinasaannya akan mencapai puncaknya pada waktu kesesakan. GC 623.3
Pemandangan-pemandangan yang menakutkan dari suatu oknum adikodrati akan segera dinyatakan di langit, sebagai tanda dari kuasa Iblis yang mengadakan pekerjaan-pekerjaan mukjizat. Roh roh Iblis akan pergi kepada raja-raja dunia ini dan ke seluruh dunia, untuk mengikat mereka dalam perjuangannya yang terakhir melawan pemerintahan surga. Melalui agen-agen ini para penguasa dan rakyat sama-sama akan tertipu. Ada orangorang yang akan bangkit yang berpura-pura sebagai Kristus Sendiri, dan yang menuntut kepada dirinya kedudukan dan perbaktian yang seharusnya kepada Penebus dunia ini. Mereka akan mengadakan mukjizat penyembuhan ajaib, dan akan mengaku mempunyai wahyu-wahyu dari surga yang bertentangan dengan kesaksian Alkitab. GC 624.1
“Sebagai puncak tindakannya dalam drama besar penipuan itu, Setan sendiri akan mengambil rupa Kristus. Gereja telah lama mengaku menunggu kedatangan Juruselamat sebagai penyempurnaan dan kegenapan harapan-harapannya. Sekarang penipu besar itu akan menampakkan bahwa Kristus telah datang. Di berbagai bagian dunia, Setan akan menampakkan dirinya di antara manusia sebagai makhluk yang agung dengan terang yang menyilaukan menyerupai gambaran Anak Allah yang diberikan oleh Yohanes di dalam buku Wahyu Wahyu 1:13-15. Kemuliaan yang mengelilinginya tidak tertandingi oleh sesuatu apa pun yang pernah dilihat oleh mata yang fana ini. Pekik sorak menggelegar di udara, “Kristus telah datang! Kristus telah datang!” Orang-orang sujud menyembah di hadapannya, sementara ia mengangkat tangannya dan memberkati mereka, sebagaimana Kristus memberkati murid-murid-Nya pada waktu Ia masih berada di dunia ini. Suaranya lembut dan merendah, namun merdu kedengarannya. Dalam nada lembut penuh kasihan ia menyampaikan beberapa kebenaran surgawi yang penuh kemurahan sebagaimana yang diucapkan oleh Juruselamat. Ia menyembuhkan penyakit-penyakit orang dan kemudian dalam tabiat Kristus yang dipakaikannya, ia mengatakan bahwa ia telah mengubah Sabat kepada hari Minggu, dan memerintahkan semua untuk menyucikan hari yang telah diberkatinya itu. Ia menyatakan bahwa mereka yang bersikeras menyucikan hari ketujuh menghujat namanya oleh menolak mendengarkan malaikat-malaikatnya yang dikirimkan kepada mereka dengan terang dan kebenaran. Seperti orang-orang Samaria yang telah ditipu oleh Simon Magus, orang banyak itu—dari yang paling kecil sampai yang paling besar menaruh perhatian kepada sihir, lalu berkata, “Orang ini adalah kuasa dari Allah.” Kisah 8:10. GC 624.2
Apakah empat dimensi dari pertumbuhan Yesus yang disebutkan dalam kutipan ini?
Yesus bekerja dengan gembira dan bijaksana. Perlulah banyak kesabaran dan kerohanian untuk dapat membawa agama Alkitab ke dalam kehidupan di rumah tangga dan ke dalam tempat pekerjaan, menanggulangi tekanan perusahaan duniawi, namun tetap memelihara tujuan semata-mata hendak memuliakan Allah. Di sinilah Yesus merupakan seorang penolong, la tidak pernah begitu sibuk dengan urusan duniawi sehingga tidak ada lagi waktu atau pikiran untuk hal-hal surga. Kerapkali la menyatakan kesukaan hati-Nya oleh menyanyikan Mazmur dan nyanyian surga. Acapkali penduduk Nazaret mendengar suara-Nya menyanyikan pujian dan ucapan syukur kepada Allah. Ia mengadakan hubung-an dengan surga dalam nyanyian; dan apabila kawan-kawan-Nya mengeluh karena lelah dari pekerjaan, mereka itu diriangkan oleh nyanyian yang merdu dari bibir-Nya. Nyanyian pujian-Nya itu nampaknya mengusir malaikat-malaikat yang jahat, dan, seperti halnya dengan dupa, memenuhi tempat itu dengan keharuman. Pikiran para pendengar-Nya dibawa dari tempat buangan di dunia ini, ke rumah yang di surga. DA 73.3
“Yesus adalah mata air kemurahan yang menyembuhkan bagi dunia ini; maka sepanjang tahun-tahun kesunyian yang di Nazaret itu, hidupNya mengalir dalam arus belaskasihan dan kelemahlembutan. Orang yang sudah tua, orang yang berduka, dan orang yang ditindas oleh dosa, anak-anak yang bermain-main dengan kesukaan hatinya yang murhi, makhluk-makhluk kecil di hutan belukar, binatang penarik muatan yang sabar, semuanya merasa lebih senang karena hadirat-Nya. Ia yang firman kekuasaan-Nya menyokong segala dunia, mau membungkuk untuk menolong seekor burung yang terkena luka. Tiada sesuatu yang terlalu kecil bagi perhatian-Nya, tiada sesuatu terhadap mana Ia merasa jijik untuk memberi pelayanan. DA 74.1
“Demikianlah sedang Ia bertumbuh dalam akal budi dan perawakan, Yesus pun bertambah dalam kemurahan Allah dan manusia. Ia menarik simpati segala hati oleh menunjukkan diri-Nya sendiri sanggup menaruh simpati dengan semua orang. Suasana harapan dan semangat yang mengelilingi Dia menjadikan Dia suatu berkat dalam setiap rumah tangga. Maka sering dalam rumah sembahyang pada hari Sabat Ia dipanggil untuk membaca pelajaran dari surat nabi-nabi, dan hati para pendengar merasa gembira ketika suatu terang yang baru bersinar dari perkataan biasa dari ayat yang suci itu.” DA 74.2
“Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia. “Tetapi bertumbuhlah dalam karunia, dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nyalah kemuliaan, sekarang dan selama-lamanya.(2 Petrus 3 : 14, 18.)
Penyucian bukanlah pekerjaan sesaat, sejam atau sehari. Itu berangsur-angsur bertumbuh dengan anugerah. “Yesus, sebagai manusia, adalah sempurna, namun Ia bertumbuh dalam anugerah. Lukas 2 : 52, “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. Lukas 2:52. Bahkan orang Kristen yang paling sempurna pun dapat terus bertambah dalam pengetahuan dan kasih Allah.” — “Testimonies for the Church”, Jilid 1, hal. 339, 340.
“Kita harus memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh rasul Paulus, dalam mana ia memohon kepada saudara-saudaranya, melalui pengampunan Allah, untuk mempersembahkan tubuh mereka menjadi ‘satu korban yang hidup, kudus, yang berkenan kepada Allah’ ...
Penyucian bukanlah semata-mata teori, suatu perasaan, atau suatu bentuk kata-kata, melainkan adalah satu prinsip yang hidup, dan bekerja dan yang masuk ke dalam kehidupan setiap hari. Itu menuntut agar kebiasaan makan kita, kebiasaan minum kita, dan pakaian kita, menjadi satu hal yang dapat menjamin pemeliharaan kesehatan tubuh, mental, moral, sehingga kita dapat mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan — bukan satu persembahan yang rusak oleh kebiasaan-kebiasaan salah, tetapi — adalah ‘satu korban yang hidup, kudus, dan yang berkenan kepada Allah.’ Roma 12 : 1 — “Counsels on Health”, hal. 67.
Bagaimanakah pemahaman bahwa tubuh kita adalah “bait Allah” dan “bait Roh Kudus” dapat mempengaruhi gaya hidup kita secara positif?
Dalam suratnya kepada jemaat Korintus Paulus berusaha menunjukkan kepada mereka kuasa Kristus menjaga mereka dari kejahatan. Ia mengetahui bahwa kalau mereka tunduk kepada syarat-syarat yang ditetapkan, mereka akan menjadi kuat dalam kekuatan Yang Mahakuasa. Sebagai alat untuk menolong mereka melepaskan dari perhambaan dosa dan untuk menyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah, Paulus mendorong mereka tuntutan-tuntutan tentang Dia kepada siapa mereka telah menyerahkan kehidupan mereka pada waktu pertobatan mereka. “Kamu adalah milik Kristus,” katanya. “Bahwa kamu bukan milik kamu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” AA 306.2
Rasul itu dengan jelas menguraikan akibat dari berbalik dari kehidupan yang murni dan suci kepada kebiasaan-kebiasaan yang rusak dari kekafiran. “Janganlah sesat!” ia menulis; “orang cabul, penyembah berhala, orang berzina…. pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.” Ia minta kepada mereka untuk mengendalikan nafsu dan selera yang rendah. “Tidak tahukah kamu,” ia bertanya, “bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah.” AA 306.3
Bahwa para pengikut Kristus harus menjadi umat yang saleh, yang tidak menganut peribahasa-peribahasa manusia yang tidak suci ataupun menyesuaikan diri dengan jalan-jalan duniawi yang tidak benar, tidak mencintai kepelesiran-kepelesiran dunia yang berdosa, juga tidak menyetujui kebodohan-kebodohannya. Bahwa orang percaya harus memandang tubuhnya sebagai bait Roh Suci, dan bahwa karena sebab itulah ia harus memakaikan pada tubuhnya pakaian yang rapi, sederhana, dan terhormat. Selanjutnya, bahwa dalam hal makan dan minum maupun dalam seluruh perilakunya ia harus membentuk kehidupannya sebagai pengikut Guru yang lemah lembut dan sederhana itu. Dengan demikian orang percaya akan dituntun untuk menjauhkan diri dari semua minuman yang merangsang, tembakau, dan bahan-bahan narkotik lainnya, dan menghindari setiap kebiasaan dan praktik yang mengotori tubuh maupun jiwa. 1 Korintus 3:16, 17; 9:25; 10:31; 1 Timotius 2:9, 10; 1 Yohanes 2:6.
Apa artinya memiliki “pikiran Kristus”?
Dalam doa-Nya kepada Bapa, Kristus memberikan kepada dunia suatu pelajaran yang harus diukir dalam pikiran dan jiwa. “Inilah hidup yang kekal itu,” kata-Nya, “yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” 10 Ini adalah pendidikan yang benar. Ia memberikan kuasa. Pengetahuan akan belas kasihan Allah dan Yesus Kristus yang diutus-Nya, mengubah manusia ke dalam peta Allah. Diberikannya kepada manusia pengendalian diri sendiri, membawa setiap dorongan hati dan nafsu dari sifat yang rendah kepada pengendalian kuasa pikiran yang lebih tinggi. Ia menjadikan pemiliknya seorang anak Allah dan pewaris surga. Hal itu membawa dia ke dalam persekutuan dengan pikiran Yang Mahakuasa dan membukakan padanya harta-harta yang kaya dari semesta alam. Inilah pengetahuan yang didapat dengan jalan menyelidik firman Allah. Dan harta ini bisa ditemukan oleh setiap jiwa yang mau menyerahkan segala sesuatu untuk memperolehnya.” COL 114.2
Yeremia 31:31-33 – “Tengoklah, hari-hari itu datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan membuat suatu perjanjian yang baru dengan isi rumah Israel, dan dengan isi rumah Yehuda; bukan menurut seperti perjanjian yang sudah Kuperbuat dengan nenek moyang mereka tatkala Aku memegang tangan mereka dan menghantarkan mereka itu keluar dari negeri Mesir, yang mana perjanjian-Ku itu sudah dirombaknya, walaupun Aku adalah suami bagi mereka itu, demikianlah firman Tuhan; tetapi ini akan menjadi perjanjian yang akan Ku buat dengan isi rumah Israel; sesudah hari-hari itu, demikianlah firman Tuhan, maka Aku akan memasukkan hukum-Ku ke dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka; dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
Saudara saksikan, bahwa perjanjian baru ini akan mulai berlaku efektif pada masa pengumpulan. Kemudian semua umat Allah akan mengetahui bedanya antara yang baik dan yang jahat. Demikianlah akan mereka ketahui apa artinya kehendak dan jalan Tuhan. Dan dengan demikian mereka akan mampu memperlihatkan yang baik itu dan meninggalkan yang jahat. Mereka akan secara alami dan dengan senang hati cenderung untuk berbuat baik, sama seperti mereka sekarang cenderung untuk berbuat jahat.
Nebukadnezar, raja Babil, adalah seorang raja yang amat hebat. Ia memerintah sebuah kerajaan yang besar, dan tinggal dalam sebuah istana yang mulia. Tetapi segera sesudah hati manusianya diambil daripadanya dan hati seekor binatang dimasukkan ke dalamnya, maka segera itu juga semua keinginan dan jalan-jalannya sendiri meninggalkan dia dan keinginan-keinginan dan jalan-jalan dari seekor binatang memasukinya. (Lihat Daniel 4 : 16). Demikian pula dengan umat Allah : segera setelah Ia memasukkan hukum-Nya ke dalam batin mereka, dan menuliskannya di dalam hati mereka, maka segera itu juga keinginan hati daging dan permusuhan melawan hukum Allah akan menghilang. Tidak lagi umat Allah akan perlu mengatakan Apabila kita “hendak berbuat baik, yang jahat adalah hadir.” “Oh, orang celaka aku ini; siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Roma 7 : 24.
Ayat 34 – “Dan tiada lagi mereka itu akan mengajarkan setiap orang tetangganya dan setiap orang saudaranya dengan mengatakan, Hendaklah kamu mengenal akan Tuhan; karena mereka semuanya akan mengenal Aku, daripada yang terkecilnya sampai kepada yang terbesarnya, demikianlah firman Tuhan; karena Aku akan mengampuni semua kejahatan mereka dan dosa mereka tidak akan Ku ingat lagi.”
Perhatikan, bahwa orang-orang berdosa dan orang-orang yang tidak mengenal Allah tidak akan lagi terdapat di antara umat Allah. Pasti sesuatu perubahan akan datang. Keadaan perkara-perkara yang ada sekarang tidak akan berlangsung lama lagi, orang-orang berdosa akan disingkirkan untuk selama-lamanya. Dan betapa gembiranya kita sepatutnya, bahwa jika kita sekarang bertobat, maka semua dosa kita akan diampuni dan dilupakan, dan bahwa tak seorangpun lagi akan mengingatkan kita akan dosa-dosa itu.
Simon tukang sihir Samaria ingin menerima karunia Roh Kudus tanpa dilahirkan kembali oleh Roh. Bagaimana sikap yang sama ini masih dimanifestasikan di zaman kita?
“Mereka yang dirasuk Setan biasanya dikatakan sebagai yang sedang dalam keadaan penderitaan besar, namun ada pengecualian bagi aturan ini. Demi memperoleh kuasa adikodrati (kuasa yang tidak dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan—gaib), sebagian orang menyambut pengaruh rohroh jahat. Hal ini tentu saja tidak bertentangan dengan roh-roh jahat. Kelompok ini termasuk mereka yang memiliki roh peramal—Simon Magus, Elymas si tukang sihir, dan anak dara yang mengikuti Rasul Paulus dan Silas di Filipi. GC 516.1
“Tidak ada yang lebih besar bahayanya dari pengaruh roh-roh jahat dari-pada mereka yang menyangkal keberadaan Setan dan agen agen roh jahat serta malaikat-malaikatnya, walaupun secara langsung Alkitab memberi kesaksian mengenai keberadaannya. Selama kita meremehkan tipu muslihat mereka, maka mereka memperoleh kemajuan yang hampir tidak disadari. Banyak yang memperhatikan usul-usul atau saran-saran Setan sementara seharusnya mengikuti kata hikmat mereka. Inilah sebabnya, sementara kita mendekati akhir zaman, bilamana Setan bekerja dengan kuasa yang lebih besar untuk menipu dan membinasakan orang-orang, ia menyebarkan ke mana-mana kepercayaan bahwa ia tidak ada. Adalah kebijakannya untuk menyembunyikan dirinya dan cara kerjanya.” GC 516.2
Saudara lihat, Yesus, menantang Iblis dengan sebuah “Demikianlah firman Tuhan”, dengan apa yang tertulis. Jika kita tidak dapat membuat diri kita sendiri tertarik kepada Alkitab seperti hal-Nya Dia sendiri begitu tertarik kepada-Nya, jika kita tidak mau mempelajari untuk mengetahui apa yang Ia ingin dari kita untuk berbuat, maka, bagaimanakah, dapat kita menghadapi berbagai cobaan kita lalu keluar dengan kemenangan? Adakah sesuatu keanehan bahwa banyak orang sesudah baptisan telah jatuh keluar dari perjalanan? Perkara yang utama yang dapat membuat mereka itu kuat dalam iman seperti mereka saksikan bagaimana Allah memberikan kepada mereka kemenangan yang gemilang, mereka tinggalkan, tidak mereka ketahui bahwa sesudah hujan deras dan angin, datang sinar matahari dan ketenangan. Ayub telah dicobai sampai kepada puncak batasnya, tetapi ia telah mencapai kemenangan, dan akhirnya ia menerima dua kali ganda untuk semua kerugiannya. Mengapakah kita tidak bisa? Setelah memperoleh kemenangan atas pencobaan-Nya, maka Yesus tidak pernah lagi diganggu oleh Iblis. Dan Ayub dan semua orang-orang besar kepunyaan Allah oleh pengalaman dapat terlepas dari Setan.
Oleh karena itu, pendirian kita melawan dosa harus pasti, tanpa sedikit pun ragu-ragu. Kita, juga, harus membiarkan Iblis mengetahui bahwa kita sungguh-sungguh berusaha, jika kita hendak mendapatkan perdamaian
Perbedaan apa yang kamu lihat antara menyiapkan diri kita bagi Kedatangan yang Kedua kali dan bersiap - siap bagi peristiwa agung ?
“Ada kebutuhan besar untuk mempelajari Firman Allah. Dari satu ujung dunia ke ujung dunia yang lain pekabaran Kebenaran Kristus harus dikumandangkan oleh bibir manusia, untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Orang muda, orang tua dan orang separuh baya harus bertindak sebagai bagian pribadi mereka dalam menyiapkan jiwa mereka sendiri untuk peristiwa besar yang akan segera terjadi, bahkan kedatangan Kristus kedua kali di awan - awan langit dan dengan demikian mereka memantulkan cahaya ke banyak jiwa lainnya.” RH July 22, 1909, par 14
Kita sebagai siswa dan guru - guru Injil selama bertahun - tahun lamanya telah berpegang teguh kepada faham tentang tanda - tanda kedatangan Kristus kedua kali, tetapi sama sekali tidak berpegang kepada tanda - tanda dari Kerajaan itu. Sebagai akibat dari hal ini, maka dunia Kristen secara teori telah mencampurkan tanda - tanda dari Kerajaan itu dengan tanda - tanda kedatangan Kristus yang kedua kali.
Sesuatu yang sama dengan ini ialah apa yang diajarkan oleh orang-orang Yahudi di masa lalu sewaktu mereka mengharapkan kedatangan Mesias yang pertama. Menurut faham mereka sendiri mereka telah mempelajari dengan mendalam tanda-tanda dari kembalinya Kerajaan itu, tetapi tidak sedemikian terhadap tanda-tanda kedatangan Mesias. Demikianlah sebabnya, maka pada waktu kepada mereka memberitahukan, bahwa Mesias sudah datang tetapi belum masanya untuk mengembalikan Kerajaan itu, maka para pemimpin Yahudi sambil menyangka bahwa interpretasi-interpretasi pribadi (yang tidak diilhami) mereka itu terhadap Alkitab tidak mungkin salah, mereka lalu menolak pekabaran pada hari itu. Kemudian dalam usahanya untuk mengamankan pengaruh-pengaruh mereka terhadap umat yang banyak itu serta untuk menundukkan orang banyak itu kepada cara berpikir mereka, maka mereka menyalibkan Tuhan, Juruselamat dan Raja mereka sama seperti yang mereka juga lakukan dengan membunuh para nabi yang telah datang mendahului Dia. Tuntutan mereka ialah agar Kerajaan itu dapat kembali dalam sejarah kehidupan mereka itu, walaupun tidak membawa manfaat apapun juga bagi mereka.
2 Petrus 1 : 19 – 21 “Kita memiliki juga suatu perkataan nubuatan yang lebih pasti, maka baiklah kamu memperhatikan dia, seperti akan pelita yang bercahaya di dalam tempat yang gelap, sampai kepada hari pagi dan bintang siang bercahaya di dalam hatimu : terutama sekali ketahuilah ini, bahwa tidak ada satu pun nubuatan Alkitab yang berasal dari akal orang sendiri. Karena tidak pernah ada nubuatan yang datang oleh kehendak manusia, melainkan datangnya dari mulut orang-orang suci Allah, karena mereka dikendalikan oleh Roh Suci.”
Alkitab menegaskan, bahwa tidak seorang pun dapat dengan pikiran sendiri (tanpa diIlhami) memecahkan rahasia nubuatan-nubuatan, karena sebagaimana alasan-alasan yang dikemukakan rasul itu, maka tidak ada nubuatan yang datang oleh hasil usaha sendiri, yaitu tidak oleh kehendak manusia, melainkan oleh orang-orang suci dan Roh. Oleh sebab itu tidak ada juga nubuatan yang dapat diinterpretasikan dengan akal sendiri, melainkan hanya oleh orang-orang suci yang dipimpin oleh Roh Suci. Lagi pula, walaupun sesudah nubuatan berhasil dibukakan sedemikian ini, maka hanya kepada orang-orang benar (orang-orang bertobat) diberikan karunia untuk memahaminya (Daniel 12 : 10).
Oleh karena kita sebagai umat mengenali beberapa dari tanda-tanda kedatangan Kristus kedua kali itu, tetapi tidak satupun dari tanda-tanda tentang Kerajaan itu kita ketahui, maka adalah lebih baik kita sekarang memusatkan perhatian kita kepada tanda-tanda dari Kerajaan itu.
Matius 13 : 24 – 30 “Suatu perumpamaan yang lain pula dibentangkannya di hadapan mereka itu, katanya: Bahwa Kerajaan surga itu diumpamakan dengan seorang yang menabur benih yang baik di ladangnya; tetapi sementara orang tidur datanglah musuhnya menabur pula benih lalang di antara gandum itu, lalu pergilah ia. Apabila tunasnya muncul keluar, dan mengeluarkan buah, maka terlihatlah juga lalang-lalang itu. Dengan begitu datanglah segala hamba dari Tuan pemilik ladang itu lalu mengatakan kepada-Nya : Tuan, bukankah Tuan telah menabur benih yang baik di ladang Tuan? Dari manakah datang lalang-lalang itu? Maka sahut-Nya kepada mereka itu : Bahwa musuhlah yang telah melakukan hal itu. Maka kata hamba-hamba itu kepada-Nya : Maukah Tuan agar kami pergi mencabut semua lalang itu? Tetapi kata-Nya : Jangan, jangan sampai sementara kamu mencabut lalang-lalang itu, akan tercabut juga olehmu gandum sertanya. Biarkanlah keduanya bertumbuh bersama-sama sampai pada musim menuai, maka dalam musim menuai itu Aku akan mengatakan kepada para penuai : Kumpulkan dahulu olehmu semua lalang itu, dan ikatkanlah berberkas-berkas untuk dibakar; tetapi kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbung-Ku.”
Perumpamaan mengenai Kerajaan ini, sebagai anda catat adalah berisikan tiga masa periode. Pertama, masa periode menabur benih -- yaitu masa pelayanan dari Kristus; kedua, masa periode pertumbuhan -- yaitu semenjak dari kenaikan Kristus ke surga sampai kepada masa penuaian; ketiga, masa periode penuaian -- yaitu suatu jangka waktu pendek “pada akhir dunia” (Matius 13 : 49), yaitu masa periode di mana bumi ini akan diterangi dengan kemuliaan dari malaikat (Wahyu 18 : 1), dan dalam mana semua umat Allah akan dipanggil keluar dari Babil (ayat 4). Kemudian barangsiapa yang tidak menyambut akan seruan panggilan untuk berhimpun ini akan kelak berseru dengan mengatakan : “Penuaian telah berlalu, musim panas telah berakhir, dan kami tidak juga selamat.” Yeremia 8 : 20. Oleh karena itulah, “penuaian” itu ialah “akhir dunia” (ayat 49). Ia itu dimulai di dalam sidang dan berakhir di dalam Babil.
Saya menyaksikan kekecewaan orang-orang yang percaya, karena mereka tidak melihat Tuhan mereka pada waktu yang diharapkan. Adalah merupakan maksud Tuhan untuk menyembunyikan masa depan dan membawa umat-Nya ke titik keputusan. Tanpa pemberitaan tentang waktu yang pasti untuk kedatangan Kristus, pekerjaan yang dirancang Allah tidak akan selesai. Setan memimpin banyak orang untuk melihat jauh ke masa depan kepada peristiwa-peristiwa besar yang berkaitan dengan penghakiman dan akhir masa kasihan. Adalah perlu supaya orang-orang dituntun untuk mencari dengan sungguh-sungguh persiapan saat ini. EW 246.2