Kemenangan Kristus Atas Kematian

Pelajaran 7, Triwulan ke-4, 5-11 November 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 5 November

Ayat Hafalan:

"Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Dia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." KJV - Wahyu 1:17-18


"Kristus menyatakan kepada para pendengarNya bahwa kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Alkitab yang mereka percayai itu tidak akan ada gunanya. Dia berkata, "Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Dia berfirman: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Yakub? Dia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup." Tuhan memperhatikan perkara-perkara yang tidak ada seolah-olah ada. Dia melihat akhir dari mulanya, dan memandang hasil pekerjaan-Nya seakan-akan sudah dilaksanakan sekarang. Orang-orang mati yang mulia itu, mulai dari Adam sampai dengan orang saleh yang meninggal terakhir, akan mendengar suara Anak Allah, dan akan keluar dari kubur kepada hidup yang baka. Allah akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya. Akan terdapat suatu hubungan yang erat dan halus antara Allah dan orang saleh yang dibangkitkan. Keadaan ini, yang diharapkan dalam niat-Nya, dipandang-Nya seolah-olah sudah ada. Orang mati hidup bagi Nya." DA 606.1

Minggu - 6 November

Kubur yang Disegel

Matius 27: 62-66

Bagaimana tindakan-tindakan ini (Mat. 27:62-66) kemudian hanya membantu memberikan bagi dunia lebih banyak bukti bagi kebangkitan Yesus?

“Para imam memberikan perintah untuk mengamankan kubur itu. Sebuah batu yang besar ditempatkan di pintu masuknya. Di hadapan batu ini mereka menempatkan tali-tali dengan menguatkan ujung-ujungnya sampai pada batu yang kuat itu, dan memeteraikan mereka dengan meterai kekaisaran Roma. Batu itu tidak akan bisa digeser tanpa merusakkan meterai itu. Sebuah penjagaan yang terdiri dari seratus orang tentara lalu ditempatkan di sekitar kubur itu untuk menghindarinya dari perusakan. Para imam melakukan semua hal yang mereka mampu untuk menjaga tubuh Kristus di mana ia itu dibaringkan. Dia aman seakan-akan Dia akan menetap di sana sepanjang masa. DA 778.1

“Demikianlah orang-orang yang lemah itu memberikan nasehat dan merencanakan. Para pembunuh ini hanya sedikit menyadari kesia-siaan dari usaha-usaha mereka. Tetapi melalui tindakan mereka Allah dimuliakan. Usaha-usaha sebenarnya yang dibuat untuk mencegah kebangkitan Kristus adalah alasan-alasan yang paling meyakinkan di dalam buktinya. Semakin besar jumlah tentara yang ditempatkan di sekitar kubur, semakin kuat kesaksian bahwa Dia telah bangkit. Ratusan tahun sebelum kematian Kristus, Roh Kudus telah menyatakan melalui pemazmur, “Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan Tuhan dan yang diurapi-Nya……Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.” Mazmur 2:1-4. Para penjaga Romawi dan para tentara Romawi kehilangan kuasa untuk mengurung Tuhan kehidupan di dalam kubur itu. Waktu kelepasan-Nya sudah dekat.” DA 778.2

Yesus ditangkap dini hari pada hari Kamis; diadili di hadapan Anas sementara hari masih gelap (Yoh. 18:13); dibawa ke hadapan Kayafas di dalam perhimpunan Sanhedrin (pengadilan resmi-Nya) pada waktu fajar menyingsing (Mat. 26:57; 27:1); berikutnya di hadapan Pilatus, hari Jumat, sebelum fajar – sekitar pukul enam (Yoh. 19:14); kemudian di hadapan Herodes (Luk. 23:7); kemudian kembali kepada Pilatus (Luk. 23:11); dan akhirnya disalibkan pada pagi di hari yang sama, sekitar pukul tiga (Mark 15:25) – atau pukul 09.00 pagi waktu modern.



This time-record shows that His capture, His trials, and His crucifixion were carefully and cunningly prearranged to take place at night and early morning to prevent any uproar, for “they feared the people.” Luke 20:19.

Catatan waktu ini menunjukkan bahwa penangkapan, pengadilan, dan penyaliban-Nya telah dengan hati-hati dan licik sudah diatur sebelumnya untuk terlaksana pada malam dan dini hari untuk mencegah kegemparan, karena “mereka takut kepada orang banyak.” Lukas 20:19.

Bahwa Dia tinggal di dalam kubur selama dua malam dan bangkit pada hari Minggu; bahwa tiga hari dan tiga malam adalah waktu dari semenjak pengadilan-Nya yang pertama sampai kepada waktu kebangkitan-Nya; bahwa jantung bumi telah secara keliru ditafsirkan sebagai kubur, manakala sebaliknya, sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengalaman Yunus, adalah lambing dari penawanan Kristus di dalam tangan orang-orang berdosa dan di dalam kubur (Mat. 20:19; 16:21; 17:22,23; 27:63; Lukas 9:22; 24:21; 18:33; 24:7; -- “Demikianlah tertulis, dan demikianlah bahwa Kristus harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.” (Lukas 24:46); bahwa tanda dari “tiga hari tiga malam” secara harafiah digenapi dari hari Kamis pagi, yaitu waktu pengadilan-Nya, sampai ke hari Minggu pagi ketika Dia bangkit….

Senin - 7 November

Ia telah bangkit

Matius 28:1-6, Yohanes 10:17, 18, Roma 8:11

Siapa yang terlibat secara langsung dalam kebangkitan Yesus?

 “Malam di hari pertama minggu itu sudah perlahan-lahan berakhir. Jam yang paling gelap, tepat sebelum fajar menyingsing, telah tiba. Kristus masih menjadi tahanan di dalam kubur-Nya yang sempit. Batu besar masih di tempatnya, meterai Roma belum dirusakkan; para pengawal Roma sedang berjaga-jaga. Dan di situ terdapat para penjaga yang tidak kelihatan. Sejumlah besar malaikat-malaikat yang jahat berhimpun di sekeliling tempat itu. Sekiranya mungkin, putra kegelapan dengan tentaranya yang murtad itu akan selamanya menyegel kubur yang di dalamnya terdapat Anak Allah. Tetapi bala tentara surga mengelilingi kubur itu. Malaikat-malaikat yang jauh lebih besar kekuatannya sedang menjaga kubur itu, dan menunggu untuk menyambut Putra kehidupan.” DA 779.1

“‘Maka terjadilah gempa bumi yang hebat, karena seorang malaikat Tuhan turun dari surga.’ Dengan mengenakan perlengkapan senjata Allah, malaikat ini meninggalkan istana surga. Sinar terang kemuliaan Allah mendahului dia, dan menerangi jalannya. “Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang mati.” DA 779.2

“Sekarang, para imam dan penghulu, di manakah kuasa pengawalanmu? Serdadu-serdadu yang berani yang belum pernah takut akan kuasa manusia kini bagaikan tawanan yang ditahan tanpa pedang atau tombak. Wajah yang mereka pandang bukannya wajah prajurit yang fana, itulah wajah dari yang paling berkuasa dari balatentara Tuhan. Pesuruh ini ialah dia yang menempati kedudukan yang dari padanya Setan telah jatuh. Ialah yang memasyhurkan kelahiran Kristus di bukit-bukit Betlehem. Bumi bergetar ketika malaikat itu mendekati, balatentara kegelapan pun lari, dan ketika ia menggulingkan batu itu, surga tampaknya turun ke bumi. Serdadu-serdadu melihat dia menyingkirkan batu itu bagaikan mengeluarkan kerikil saja, dan mendengar dia berseru, Anak Allah, keluarlah, Bapa-Mu memanggil Engkau. Mereka melihat Yesus keluar dari kubur, dan mendengar Dia memasyhurkan atas kubur yang sudah terbuka itu, “Akulah kebangkitan dan hidup.” Ketika Ia keluar dalam kebesaran dan kemuliaan, rombongan malaikat-malaikat tunduk menyembah di hadapan Penebus, dan menyambut Dia dengan nyanyian puji -pujian.” DA 779.3

Markus 16:1, 2 dan Lukas 24:1-10, juga Yohanes 20:1, berisikan bukti tiga rangkap, bahwa sehubungan dengan kebangkitan Tuhan itu, Maria Magdalena sama sekali belum mengetahuinya sampai kepada Minggu pagi yang mengejutkan dia ketika malaikat itu mengatakan : “Ia sudah bangkit; Ia tidak lagi di sini : tengoklah tempat dimana mereka menaruh-Nya. Tetapi pergilah kamu, ceritakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus, bahwa Ia pergi mendahului kamu ke Galilea : di sanalah kamu akan menjumpai Dia.” Markus 16 : 6, 7.

Kemudian, juga, Markus mengatakan bahwa “Yesus bangkit pagi-pagi sekali pada hari yang pertama dari minggu itu”, dan juga bahwa pada “hari yang pertama dari minggu itu (bukan pada hari Sabat), Ia menampakkan diri pertama sekali kepada Maria Magdalena.” Markus 16 : 9.

Oleh sebab itu, orang-orang yang menginterpretasikan kata-kata, “menjelang fajar pagi pada hari yang pertama dari minggu itu”, dengan pengertian bahwa itu adalah hari Sabat sore, dan bahwa Yesus bangkit pada saat itu, mereka berada dalam kekeliruan yang serius.

Markus mengatakan, “setelah Sabat berlalu,” sedangkan Matius mengatakan, “pada akhir dari Sabat itu.” Dalam contoh lain, yang satu mengatakan, “pagi-pagi sekali di pagi hari yang pertama dari minggu itu” sedangkan yang lain mengatakan, “menjelang fajar pagi pada hari yang pertama dari minggu itu.” Semua kalimat-kalimat perbandingan ini memiliki pengertian yang sama.

Dan selanjutnya, suatu perbandingan Matius 28:1 dengan Yohanes 20:1 menunjukkan bahwa kedua ayat itu menunjuk kepada suatu peristiwa yang sama, sekalipun banyak orang mencoba menyangkal kenyataan itu. Yohanes mengatakan bahwa wanita-wanita itu datang ke kubur pada “hari yang pertama dari minggu itu ...sewaktu hari masih gelap.” Ini tidak mungkin berarti pada akhir dari Sabat sementara matahari akan terbenam, karena sekiranya benar itu waktunya, maka Yohanes tidak mungkin mengatakan, “sewaktu hari masih gelap,” jelas menunjukkan bahwa malam itu sudah hampir berlalu, tetapi belum sepenuhnya. Dan Matius, berbicara mengenai waktu yang sama ini, mengatakan: “pada akhir dari Sabat itu, sementara menjelang fajar pagi pada hari yang pertama dari minggu itu.”

Demikianlah dalam terang dari semua Injil, maka perkataan “fajar” itu dapat diinterpretasikan hanya kepada pengertian permulaan dari hari — yaitu pagi hari. Kamus Inggris juga menunjang definisi ini.

Selasa - 8 November

Banyak yang bangkit bersama Dia

Matius 27:51-53

Apa yang diajarkan kisah yang menakjubkan ini kepada kita tentang kebangkitan Yesus dan apa yang sudah dicapainya ?

“Ketika Yesus sementara tergantung diatas kayu salib, berseru, “Sudah selesai,” batu-batu pecah, bumi bergoncang, dan beberapa kubur terbuka. Ketika Ia bangkit sebagai pemenang atas maut dan kubur, sementara bumi berputar dan kemuliaan surga bersinar di sekeliling tempat yang suci, banyak dari orang-orang benar yang sudah mati, menuruti panggilan-Nya, muncul sebagai para saksi bahwa Ia telah bangkit. orang-orang saleh yang bangkit secara istimewa itu muncul dipermuliakan. Mereka adalah umat pilihan dan orang kudus sepanjang zaman, dari penciptaan sampai pada zaman Kristus. Jadi sementara para pemimpin Yahudi sedang berusaha untuk menyembunyikan fakta kebangkitan Kristus, Allah menetapkan untuk membangkitkan sekelompok orang dari kubur untuk menyaksikan bahwa Yesus telah bangkit, dan menyatakan kemuliaan-Nya.”EW 184.1

“Mereka yang muncul sesudah kebangkitan Yesus menampilkan diri kepada banyak orang, mengatakan kepada mereka bahwa pengorbanan untuk manusia sudah dirampungkan, bahwa Yesus yang disalibkan oleh orang Yahudi, sudah bangkit dari antara orang mati; dan sebagai bukti kata - kata mereka, mereka memaklumkan,”Kami telah dibangkitkan dengan Dia.” Mereka memberikan kesaksian bahwa dengan kuasa-Nya yang hebat sehingga mereka telah dipanggil keluar dari kubur mereka. Walaupun ada laporan bohong yang tersiar, kebangkitan Kristus tidak dapat ditutup - tutupi oleh setan, malaikat - malaikatnya, imam-imam kepala karena rombongan orang kudus ini, yang keluar dari dalam kubur mereka, menyebarkan berita ajaib dan menggembirakan; Yesus juga menunjukkan diri-Nya sendiri kepada murid-murid-Nya yang berdukacita dengan hati yang hancur, melenyapkan ketakutan mereka dan menyebabkan kesukaan dan kegembiraan kepada mereka. EW 184.3

“Musa diatas bukit perubahan (transfigurasi) telah menyaksikan kemenangan Kristus atas dosa dan kematian. Ia melambangkan orang-orang yang akan bangkit dari kubur pada kebangkitan orang-orang benar.” Desire of Ages, page 421. Musa melambangkan kebangkitan umum atau kebangkitan yang pertama dari Wahyu 20:6

Jika Musa melambangkan kebangkitan umum, maka siapakah yang akan melambangkan kebangkitan campuran atau kebangkitan istimewa dari Daniel 12:2 itu ? Kita menemukan yang satunya di dalam Matius 27 : 52,53. “Dan kubur - kubur terbuka. Dan banyak tubuh orang-orang suci yang tidur bangkit kembali, lalu keluar dari kubur - kubur mereka setelah kebangkitan-Nya, lalu pergi masuk ke kota suci, dan muncul terlihat kepada banyak orang.” Orang-orang suci yang memperoleh bagian dalam kebangkitan ini adalah terkumpul dari segala zaman. Ada yang barangkali telah hidup di masa Kristus berkhotbah, dan telah kenal dengan Dia dan pekerjaan-Nya, mereka telah menyaksikan kebangkitan-nya. Bacalah Early Writings, halaman 184; Desire of Ages, halaman 786.

Masih ada satu alasan lain mengapa Matius 27 : 52 merupakan contoh dari kebangkitan campuran ini. Orang-orang yang bangkit bersama - sama dengan Kristus menjadi saksi keilahian Kristus kepada orang-orang yang telah menyalibkan dia. Berbicara mengenai kebangkitan campuran ini Daniel mengatakan : “Dan banyak dari mereka yang tidur di dalam debu bumi akan bangkit, sebagian kepada hidup yang kekal, dan sebagian kepada malu dan kehinaan yang kekal.” Maka akan terdapat juga termasuk di dalamnya sebagian orang-orang benar yang telah hidup dan menyaksikan penyaliban itu; juga orang-orang yang telah menyalibkan dia, dan menusuk Dia, karena (Wahyu 1:7) “Tengoklah, Ia datang dalam awan-awan; dan setiap mata akan melihat Dia, dan juga mereka yang telah menusuk Dia.” Oleh sebab itu, kebangkitan yang oleh kuasa Allah diperlihatkan kepada para pembunuh Anak-Nya itu, melambangkan orang-orang benar yang dibangkitkan di dalam kebangkitan campuran (kebangkitan istimewa).

Rabu - 9 November

Para Saksi Kebangkitan Kristus

Yohanes 20:11-29, 1 Korintus 15:5-8

Bagaimana reaksi para murid ketika pertama kali bertemu dengan Kristus yang telah bangkit?

 “Selama empat puluh hari Kristus tinggal di bumi mempersiapkan para murid bagi pekerjaan yang terbentang di hadapan mereka dan menjelaskan perkara yang sampai saat itu belum dapat mereka pahami. Dia berbicara tentang nubuatan-nubuatan yang berhubungan dengan kedatangan-Nya, penolakan terhadap Dia oleh orang-orang Yahudi, dan kematian-Nya, yang menunjukkan bahwa setiap kekhususan dari nubuatan-nubuatan ini telah digenapi. Dia mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus memandang penggenapan nubuatan ini sebagai sebuah jaminan kekuatan yang akan menyertai mereka dalam pekerjaan-pekerjaan mereka di masa depan. “Lalu Ia membuka pikiran mereka”, sebagaimana kita baca, “sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.” Dan Dia menambahkan: “Kamu adalah saksi dari semuanya ini.” Lukas 24:45-48. AA 26.2

“Selama hari-hari yang Kristus jalani Bersama murid-murid-Nya mereka mendapatkan sebuah pengalaman yang baru. Sebagaimana mereka telah mendengar Guru mereka yang terkasih menjelaskan Alkitab di dalam terang dari segala perkara yang telah terjadi, iman mereka kepada-Nya sepenuhnya diteguhkan. Mereka mencapai suatu tingkat di mana mereka dapat mengatakan, “Aku tahu kepada siapa aku percaya.” 2 Timotius 1:12. Mereka mulai menyadari sifat dan luasnya pekerjaan mereka, memahami bahwa mereka harus menyatakan kepada dunia kebenaran-kebenaran yang telah dipercayakan kepada mereka. Peristiwa-peristiwa dari kehidupan Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya, nubuatan-nubuatan yang menunjuk kepada peristiwa-peristiwa ini, rahasia-rahasia dari rencana penyelamatan, kuasa Yesus untuk pengampunan dosa-dosa—untuk semua perkara ini mereka telah menjadi saksi, dan mereka harus memberitahukan semuanya itu kepada dunia. Mereka harus mengabarkan injil perdamaian dan keselamatan melalui pertobatan dan kuasa Sang Juruselamat.” AA 27.1

Fakta bahwa para pengikut Kristus tidak berada dalam satu pendapat yang sama sebelum kebangkitan itu adalah kesaksian yang sangat positif bahwa buah-buah pertama (120 orang) dari mereka yang tidur tidak menjadi matang (menjadi sepenuhnya diubahkan) hingga setelah kebangkitan. Empat puluh hari kehadiran pribadi Kristus di bumi setelah kebangkitan-Nya adalah waktu di mana buah-buah pertama itu dikumpulkan, sebab setelah kenaikan-Nya orang-orang Kristen menutup diri mereka di ruangan atas dan tidak keluar untuk mengkhotbahkan kebenaran hingga perayaan Pentakosta….

Kamis - 10 November

Buah-buah pertama dari mereka yang sudah mati

1 Korintus 15:20. Ulangan 26:1-11

Dalam pengertian apa Paulus menghubungkan kebangkitan Kristus sebagai “buah-buah pertama dari mereka yang sudah mati “?

Dengan kuasa yang meyakinkan rasul itu menyatakan keagungan kebenaran tentang kebangkitan. “Kalau tidak ada kebangkitan orang mati,” ia mendesak “maka Kristus juga tidak akan dibangkitkan. Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah juga kepercayaan kami. Lebih daripada itu kami ternyata berdusta kepada Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, pada hal Ia tidak membangkitkannya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu. Lebih daripada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus, padahal Ia tidak membangkitkan-Nya. Kalau benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jika kita hanya ingin saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang-orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.”AA 320.1

Orang-orang yang bangkit bersama-sama dengan Kristus pada hari yang kedelapan belas dari bulan yang pertama….telah diberi hidup kekal dan diterima ke dalam sorga sebagai ikatan gandum contoh saingan, yang menunjuk kepada pengumpulan buah-buah yang kelak tidak akan pernah mati lagi. Kebangkitan mereka itu dari kematian menunjukkan permulaan dari penuaian buah pertama 120 murid itu yang akan mati dan dibangkitkan. Dari kenyataan bahwa pengikut-pengikut Kristus pada waktu itu belum bersatu sebelum kebangkitan itu, adalah merupakan kesaksian yang sangat pasti bahwa buah-buah pertama (120 murid itu) mereka yang tidur itu belum masak (menjadi sepenuhnya bertobat) sampai setelah kebangkitan. Empat puluh hari lamanya kehadiran Kristus pribadi di bumi setelah kebangkitan-Nya ialah masa dimana buah-buah pertama itu dikumpulkan, karena setelah kenaikan-Nya orang-orang Kristen itu telah menutup diri mereka di ruangan tingkat atas dan tidak muncul untuk mengkhotbahkan kebenaran itu sampai kepada Pantekosta. Oleh sebab itu 120 murid itu yang telah memperoleh kuasa Roh tepat pada hari roti-roti timangan itu dipersembahkan adalah merupakan roti-roti timangan contoh saingan, yang menunjukkan lengkapnya penuaian buah pertama. Menyusul datang buah-buah kedua orang-orang mati, dalam masa periode mana lalang-lalang bercampur dengan gandum.

Benar-benar menakjubkan cara di mana Allah telah mengerjakan rencana penyelamatan dan mengungkapkannya langkah demi langkah sesuai yang diperlukan. Sewaktu dalam tahun 1844 pemeriksaan hukum terhadap orang-orang mati dan pengumpulan buah-buah pertama orang-orang hidup dimulai, Ia tidak membiarkan umat-Nya dalam kegelapan mengenai peristiwa-peristiwa ini. Khayal yang pertama sekali yang diperoleh Sister White dalam tahun 1844 adalah mengenai 144.000 buah-buah pertama itu, yaitu “hamba-hamba dari Allah kita” yang kelak tidak akan pernah merasai kematian. (Lihat buku Early Writings, pp. 13 - 15).

Sama seperti halnya Kristus dan orang-orang yang telah dibangkitkan-Nya dan yang telah dibawa bersama dengan-Nya telah menjadi ikatan gandum contoh, yang menandai pengumpulan buah-buah pertama (120 murid itu) mereka yang akan dibangkitkan, maka sedemikian itu pula sewaktu Ia memasuki tugas keimamatan-Nya di dalam ruangan pertama dari tempat kesucian sorga, dan menghadirkan diri-Nya berikut semua tanda kenangan-Nya di hadapan hadirat Bapa-Nya, mereka telah menjadi ikatan gandum contoh saingan, yang menandai pengumpulan buah-buah pertama orang-orang yang akan diobahkan (144.000 orang-orang suci yang hidup). Di bawah kesejajaran terang yang sama ini kondisi kerohanian dari 120 murid itu sebelum Pantekosta rasul-rasul jelas terlihat melambangkan kondisi kerohanian dari 144.000 umat itu sebelum Pantekosta yang akan datang.

Jumat - 11 November

Pelajaran Lanjutan

“Kristus bangkit dari antara orang mati sebagai buah sulung dari mereka yang tidur. Ialah yang dilambangkan dengan berkas yang diunjuk dan kebangkitan-Nya terjadi tepat pada hari ketika berkas yang diunjuk itu dipersembahkan di hadapan Tuhan. Selama lebih dari seribu tahun upacara simbolis ini telah diadakan. Dari ladang penuaian mayang mula-mula dari gandum yang masak dikumpulkan, dan ketika orang banyak pergi ke Yerusalem untuk Paskah, seberkas buah sulung diunjuk sebagai suatu persembahan syukur di hadapan Tuhan. Nanti sesudah buah sulung ini dipersembahkan, barulah sabit dapat digunakan untuk menyabit gandum, dan gandum ini dikumpulkan berberkas-berkas. Berkas yang dipersembahkan kepada Allah melambangkan panen. Demikian juga Kristus, buah sulung itu, melambangkan panen rohani yang besar yang akan dikumpulkan untuk kerajaan Allah. Kebangkitan-Nya melambangkan dan menjamin kebangkitan segala orang benar yang sudah mati. “Karena jika kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.” 1 Tes. 4:14.

“Penyembelihan Domba Paskah adalah bayang-bayang kematian Kristus. Paulus berkata, “Sebab Anak Domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.” (1 Korintus 5:7). Berkas buah-buah sulung yang pada waktu Paskah diunjuk di hadirat Tuhan adalah lambang kebangkitan Kristus. Paulus berkata mengenai kebangkitan Tuhan dan umat-umat-Nya, “Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.” 1 Korintus 15:23. Seperti berkas-berkas yang diunjuk itu, yaitu buah-buah yang pertama masak yang dikumpulkan sebelum musim menuai, Kristuslah buah sulung dari penuaian kekal umat tebusan yang pada kedatangan-Nya kelak akan dikumpulkan ke dalam lumbung Tuhan.” GC 399.2

“Lambang ini sudah digenapi bukan saja peristiwanya tetapi juga waktunya. Pada hari keempat belas bulan yang pertama orang Yahudi pada hari dan bulan dimana domba Paskah disembelih selama lima belas abad, Kristus, pada waktu memakan Paskah bersama murid-murid-Nya, menetapkan pesta itu untuk memperingati kematian-Nya sendiri sebagai “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Pada malam itu juga Ia telah ditangkap oleh tangan-tangan jahat untuk disalibkan dan dibunuh. Dan sebagai yang dilambangkan berkas buah sulung yang diunjuk itu, Tuhan kita telah dibangkitkan dari kematian pada hari yang ketiga, “sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal,” sebagai contoh dari semua orang-orang benar yang dibangkitkan, yang mempunyai tubuh yang hina akan diubahkan, “sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.” Filipi 3:21.

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org