“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir; di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya. – Ibrani 6: 19, 20
Orang yang percaya kepada Kristus diharapkan bertumbuh dalam pemahaman dan pengalaman Injil mereka.
Pada waktu seseorang bertobat (dilahirkan kembali) kepada Kristus ia masih hanya berupa seorang bayi di dalam kehidupan Kristen, sehingga perlu selama itu diberi makan sebagai seorang bayi yang baru lahir, dengan “susu murni dari Firman”, supaya ia “dapat bertumbuh olehnya.” 1 Petrus 2 : 2.
Pada waktu seseorang bertobat (dilahirkan kembali) kepada Kristus ia masih hanya berupa seorang bayi di dalam kehidupan Kristen, sehingga perlu selama itu diberi makan sebagai seorang bayi yang baru lahir, dengan “susu murni dari Firman”, supaya ia “dapat bertumbuh olehnya.” 1 Petrus 2 : 2.
Sidang secara kolektif yang lahir dalam abad yang pertama Tarikh Masehi itu, pada waktu ini sedang beralih dari masa kanak-kanaknya lalu disuap dengan “makanan keras” untuk menguatkannya supaya dapat ia memilih mana yang baik dan membuang mana yang jahat. ”Karena setiap orang yang meminum susu itu adalah tidak faham dalam Firman kebenaran; karena ia masih bayi. Tetapi makanan keras adalah milik mereka yang sudah dewasa, yaitu mereka yang biasa menggunakan akalnya untuk membedakan antara mana yang baik daripada mana yang jahat.” Ibrani 5:13, 14. Demikianlah kata Ilham. Jadi jelaslah, sebagaimana waktu terus maju, maka demikian itu pula Kebenaran dan Kristen terus berkembang mengimbanginya.
Bagaimana mungkin bisa memperoleh pengampunan dosa dan ditegakkan kembali di hadapan Allah dan diselamatkan, jika kita kembali ke dunia seperti yang dicontohkan dalam Ibrani 6 : 4 – 6?
Rasul Paulus menjelaskan bahwa orang-orang yang tidak hidup menurut prinsip-prinsip ajaran Kristus, dan yang “tidak berjalan terus kepada kesempurnaan”, melainkan meletakkan “kembali” landasan pertobatan dari perbuatan yang sia-sia dan kepercayaan kepada Allah, dari ajaran tentang baptisan dan penumpangan tangan, ajaran tentang kebangkitan orang mati, dan hukuman kekal ..., yakni orang yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia surga, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah, dan karunia-karunia dunia yang akan datang, jika mereka murtad kembali, maka “tidak mungkin membaharui mereka lagi” kepada pertobatan; sebab dengan demikian mereka sendiri telah menyalibkan Anak Allah secara segar dan menghina Dia di hadapan umum.” (Ibrani 6 : 1 –6).
Ucapan Rasul Paulus, seperti yang dikutip di atas, jelas menyatakan bahwa orang-orang yang pernah diterangi dalam segala perkara, tetapi tidak menghidupkan prinsip-prinsip dari ajaran itu, adalah sedang meletakkan landasan untuk kembali kepada dunia, dan dengan demikian jika mereka jatuh, maka tidak akan mungkin bagi Injil Kristus untuk memperbaharui pertobatan mereka.
Menyimpan dosa adalah seperti menggali kubur kekal kita sendiri.
Mengapa tidak mungkin mengembalikan mereka yang pernah merasakan kebaikan keselamatan?
“Pengalaman adalah pengetahuan yang diperoleh dari pengkajian. Agama eksperimental adalah apa yang diperlukan saat ini. “Kecaplah dan lihatlah, bahwa Tuhan itu baik.” Beberapa orang — ya, sejumlah besar orang memiliki pengetahuan teoritis tentang kebenaran agama, tetapi tidak pernah merasakan kekuatan pembaruan rahmat ilahi di dalam hati mereka sendiri. Orang-orang ini selalu lambat untuk mengindahkan kesaksian amaran, teguran, dan petunjuk yang diberikan oleh Roh Kudus. Mereka percaya pada murka Allah, tetapi tidak berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menghindarinya. Mereka percaya pada surga, tetapi tidak mengadakan pengorbanan untuk mendapatkannya. Mereka percaya terhadap nilai jiwa dan bahwa segera penebusannya berhenti selamanya. Namun mereka mengabaikan kesempatan yang paling berharga untuk berdamai dengan Tuhan. 5T 221.3
“Mereka mungkin saja membaca Alkitab, tetapi peringatannya tidak membuat mereka gusar atau janji-janjinya membuat mereka menang. Mereka menyetujui hal-hal yang baik, namun mereka mengikuti jalan yang telah dilarang Allah untuk mereka tempuh. Mereka tahu tempat perlindungan, tetapi tidak memanfaatkannya. Mereka tahu obat untuk dosa, tetapi tidak menggunakannya. Mereka tahu yang benar, tetapi tidak menyukainya. Semua pengetahuan mereka hanya akan menambah hukuman mereka. Mereka tidak pernah merasakan dan belajar melalui pengalaman bahwa Tuhan itu baik.” 5T 221.4
Apa artinya tidak ada pengorbanan untuk dosa?
Allah bekerja melalui pernyataan RohNya untuk menegur dan menginsyafkan orang yang berdosa; dan jikalau pekerjaan Roh itu akhirnya ditolak, tidak ada lagi yang dapat diperbuat Allah bagi jiwa kita. Sumber yang terakhir daripada rahmat ilahi telah digunakan. Orang-orang yang melanggar itu telah memutuskan diri dari Allah, dan dosa tidak mempunyai obat untuk menyembuhkan dirinya. Tidak ada kuasa khusus oleh mana Allah dapat bekerja untuk meyakinkan dan menjadikan orang berdosa itu bertobat. “Biarkan dia sendiri,” (Hosea 4:17) adalah perintah ilahi. Kemudian “tidak ada lagi korban untuk dosa, melainkan ada dahsyat orang menantikan hukuman itu, dan ada suatu hangat api yang akan melulur segala orang yang melawan.” Ibrani 10:26, 27. PP 405.1 (PB1. 428.1)
Dalam cara yang bagaimana seharusnya kita mengharapkan perkara-perkara yang lebih baik ?
“Saya tercengang bahwa dengan adanya contoh-contoh di hadapan kita akan seperti apa jadinya seseorang dan apa yang patut dia lakukan, kita malah tidak terdorong untuk pengerahan tenaga yang lebih besar guna meniru pekerjaan-pekerjaan yang baik dari orang-orang yang benar itu. Mungkin tidak semua orang menduduki suatu jabatan penting; namun demikian semua orang bisa mengisi posisi-posisi yang berguna dan yang dapat dipercaya, dan boleh, melalui kesetiaannya yang tekun, melakukan lebih banyak hal yang baik daripada apa yang dapat mereka pikirkan. Mereka yang memeluk kebenaran seharusnya mencari suatu pengertian yang terang akan Kitab Suci dan sebuah pengetahuan yang berlandaskan pengalaman akan Juruselamat yang hidup. Kecerdasan harus dilatih, ingatan diuji. Segala kemalasan pikiran adalah dosa, dan kelesuan rohani adalah kematian. 4T 399.1
Kapan janji perjanjian yang dibuat Allah kepada Abraham, Israel dan Daud akan digenapi ?
Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap dengan dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia. Musuh tidak akan menyergapnya, dan orang curang tidak akan menindasnya. Aku akan menghancurkan lawannya dari hadapannya, dan orang - orang yang membencinya akan Kubunuh. Kesetiaan-Ku dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai. Dia pun akan berseru kepada-Ku:’Bapaku Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.’ Aku pun juga akan mengangkat dia menjadi anak sulung, menjadi yang mahatinggi diantara raja - raja bumi. Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia untuk selama - lamanya, dan perjanjian-Ku teguh bagi dia. Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit. Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku, jika ketetapan-Ku mereka langgar dan tidak berpegang pada perintah-perintah-Ku, maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan pukulan - pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku. Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah. Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud: Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mata-Ku, seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di awan-awan.” Sela Mazmur 89:20-37 (KJV)
“Yang direncanakan Allah untuk dilakukan bagi dunia melalui Israel, bangsa pilihan itu akhirnya Ia akan selesaikan melalui gereja-Nya di bumi sekarang. Ia telah membiarkan kebun anggurnya “disewakan kepada penggarap-penggarap lain.” yaitu kepada umat yang memelihara perjanjian-Nya yang dengan setia “menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya”. Belum pernah Tuhan tanpa wakil-wakil yang benar di bumi. Ini yang telah menjadikan perhatian-Nya menjadi milik mereka. Saksi-saksi bagi Allah banyak jumlahnya di antara Israel rohani dan kepada mereka akan digenapkan segala perjanjian yang dijanjikan oleh Yehova kepada umat-Nya dahulu kala. PK 713.1
Kesanalah iman murid-murid Kristus mengikuti Dia pada waktu Ia naik dari pandangan mereka. Di sinilah pengharapan mereka berpusat, “pengharapan itu” kata Rasul Paulus, “adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis kita, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.” “Dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal bagi kita.” (Ibrani 6:19, 20; 9:12). GC 421.1
Selama delapan belas abad lamanya pekerjaan pelayanan ini berlangsung di bilik yang suci. Darah Kristus dipersembahkan demi kepentingan orang-orang percaya yang menyesali dosa-dosanya, menjaminkan pengampunan dan penerimaan mereka kepada Bapa, namun, dosa-dosa mereka masih tertulis di dalam buku catatan. Sebagaimana dalam upacara lambang ada pekerjaan pendamaian pada akhir tahun, demikian juga sebelum pekerjaan Kristus untuk menebus manusia selesai, ada pekerjaan pendamaian untuk memindahkan dosa-dosa dari tempat kudus. Inilah upacara yang telah dimulai pada waktu masa 2300 hari itu berakhir. Pada waktu itu, sebagaimana diramalkan oleh nabi Daniel, Imam Besar kita memasuki bilik yang maha kudus untuk melaksanakan bagian terakhir dari pekerjaan-Nya, — membersihkan tempat kudus itu. GC 421.2