Mengajar Para Murid: Bagian II

Pelajaran 8, Triwulan 3, 17-23 Agustus 2024.

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download Pdf

Sabat Sore, 17 Agustus

Ayat Hafalan:

“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang." KJV - Markus 10:45


“Sekali lagi pertikaian tentang siapa seharusnya yang terbesar tampaknya akan timbul kembali, ketika Yesus, yang memanggil mereka kepada-Nya, mengatakan kepada murid-murid yang marah, Kamu tahu bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi hal itu tidak akan terjadi di antara kamu.” DA 550.1

“Dalam kerajaan-kerajaan duniawi, kedudukan berarti membesarkan diri. Rakyat harus ada demi kepentingan golongan-golongan yang memerintah. Pengaruh kekayaan, pendidikan, merupakan cara-cara yang digunakan untuk menguasai massa agar menguntungkan para pemimpin. Golongan kelas atas harus berpikir, memutuskan, menikmati, dan memerintah; kelas bawah harus patuh dan melayani. Sebagaimana halnya dengan segala perkara yang lain, agama merupakan persoalan kekuasaan. Rakyat jelata diharapkan percaya dan menjalankan sama seperti petunjuk atasannya. Hak manusia sebagai manusia, berpikir dan bertindak bagi dirinya sendiri, sama sekali tidak diakui.” DA 550.2

“Kristus sedang mendirikan sebuah kerajaan di atas prinsip-prinsip yang berbeda. Ia memanggil manusia, bukannya kepada kekuasaan, melainkan kepada pelayanan, orang yang kuat menanggung kelemahan orang yang lemah. Kuasa, kedudukan, talenta, pendidikan, memberi para pemiliknya kewajiban yang lebih besar untuk melayani sesamanya manusia. Kepada murid-murid Kristus yang paling rendah sekalipun dikatakan, “Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu. 2 Kor. 4:15.” DA 550.3

“Karena Anak manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Di antara murid-murid-Nya, Kristus dalam segala hal adalah seorang pemelihara, seorang penanggung beban. Ia turut merasai kemiskinan mereka, Ia mempraktikkan penyangkalan diri untuk kepentingan mereka, Ia berjalan di hadapan mereka untuk meratakan tempat-tempat yang lebih sulit, dan segera Ia akan menyempurnakan pekerjaan-Nya di bumi dengan menyerahkan nyawa-Nya. Prinsip dasar yang digunakan oleh Kristus dalam bertindak adalah untuk menggerakkan anggota-anggota sidang yang menjadi tubuh-Nya. Rencana dan dasar keselamatan adalah kasih. Dalam kerajaan Kristus orang-orang yang terbesar mengikuti teladan yang telah diberikan-Nya, dan bertindak sebagai gembala-gembala kawanan domba-Nya.” DA 550.4

“Perkataan Paulus menyatakan martabat dan kehormatan sejati dari kehidupan Kristen: “Sungguh pun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang,” “bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.” 1 Kor. 9:19; 10:33.” DA 550.5

“Dalam masalah hati nurani, jiwa harus dibiarkan bebas tidak terkekang. Tidak seorang pun bisa mengendalikan pikiran orang lain, menghakimi bagi orang lain, atau menentukan kewajibannya. Allah memberi setiap jiwa kebebasan untuk berpikir, serta mengikuti keyakinannya sendiri. “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah.” Tidak seorang pun berhak mencampurkan kepribadiannya sendiri dengan kepribadian orang lain. Dalam segala perkara yang menyangkut prinsip, “Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.” Roma 14:12, S. Dalam kerajaan Kristus tidak ada penindasan kaum ningrat, tidak ada paksaan untuk budi pekerti. Malaikat-malaikat surga tidak datang ke dunia untuk memerintah, dan untuk memaksakan penghormatan, melainkan sebagai pesuruh kemurahan, untuk bekerjasama dengan manusia dalam mengangkat derajat manusia.” DA 550.6

Minggu, 18 Agustus

Rencana Allah untuk Pernikahan


Bacalah Markus 10:1-12, serta Kejadian 1:27 dan Kejadian 2:24. Jebakan apakah yang tersembunyi di balik pertanyaan orang-orang Farisi tentang perceraian, dan pelajaran apakah yang Yesus ajarkan melalui jawaban-Nya?

“Dalam pikiran kaum muda, pernikahan dibalut dengan romantisme, dan sulit untuk melepaskannya dari ciri ini, yang dilingkupi dengan imajinasi, dan untuk mengesankan pikiran dengan rasa tanggung jawab berat yang terlibat dalam sumpah pernikahan. Sumpah ini menghubungkan nasib kedua individu dengan ikatan yang tidak dapat diputuskan oleh apa pun kecuali oleh maut.” 4T 506.3

“Setiap pertunangan harus dipertimbangkan dengan matang, karena pernikahan adalah sebuah langkah yang diambil untuk seumur hidup. Baik pria maupun wanita harus mempertimbangkan dengan cermat apakah mereka dapat saling bersatu melalui perubahan-perubahan kehidupan selama mereka berdua masih hidup.” 11LtMs, Lt 17, 1896, par. 8

“Di antara orang-orang Yahudi, seorang pria diizinkan untuk menceraikan istrinya karena pelanggaran yang paling sepele, dan wanita itu kemudian bebas untuk menikah lagi. Praktik ini menyebabkan kemalangan dan dosa yang besar. Dalam Khotbah di atas Bukit, Yesus menyatakan dengan jelas bahwa tidak ada pemutusan ikatan pernikahan, kecuali karena ketidaksetiaan terhadap janji pernikahan. “Setiap orang,” kata-Nya, “yang menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, menjadikan istrinya seorang pezinah, dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.” R.V. MB 63.1

“Ketika orang-orang Farisi bertanya kepada-Nya tentang keabsahan perceraian, Yesus mengarahkan para pendengar-Nya kembali kepada lembaga pernikahan yang telah ditetapkan pada saat penciptaan. “Karena kekerasan hatimu,” kata-Nya, Musa “membuat kamu menceraikan isterimu, tetapi dari semula tidaklah demikian.” Matius 19:8. Ia merujuk mereka kepada hari-hari yang penuh berkat di Eden, ketika Allah menyatakan bahwa segala sesuatu itu “sangat baik”. Kemudian pernikahan dan hari Sabat memiliki asal-usulnya, lembaga kembar untuk kemuliaan Allah demi kepentingan manusia. Kemudian, ketika Sang Pencipta menyatukan tangan pasangan yang kudus dalam pernikahan, dengan mengatakan, “Seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu” (Kejadian 2:24), Dia menyatakan hukum pernikahan bagi semua anak Adam sampai akhir zaman. Apa yang dinyatakan baik oleh Bapa Yang Kekal itu Sendiri adalah hukum yang merupakan berkat dan perkembangan tertinggi bagi manusia. MB 63.2

"Yesus datang ke dunia ini untuk memperbaiki kesalahan dan untuk memulihkan citra moral Allah dalam diri manusia. Sentimen yang salah dalam hal pernikahan telah mendapat tempat di dalam pikiran para pengajar Israel. Mereka tidak memperdulikan lembaga pernikahan yang sakral. Manusia menjadi begitu keras hati sehingga dengan alasan yang paling sepele, ia mau berpisah dengan istrinya, atau, jika ia mau, ia mau memisahkan istrinya dari anak-anaknya dan mengusirnya. Hal ini dianggap sebagai aib besar, dan sering kali disertai dengan penderitaan yang paling parah di pihak yang ditinggalkan.” 14LtMs, Ms 16, 1899, par. 10

“Kristus datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi untuk menggenapi setiap ketentuannya. Dia datang untuk meruntuhkan dan menghancurkan pekerjaan penindasan yang telah dibangkitkan oleh musuh di mana-mana. Hal ini selaras dengan tabiat dan pekerjaan-Nya untuk menyatakan bahwa pernikahan adalah sebuah lembaga yang sakral dan kudus." 14LtMs, Ms 16, 1899, par. 31

Senin, 12 Agustus

Yesus dan Anak-anak


Bacalah Markus 10:13-16. Apa yang Yesus lakukan bagi orang-orang yang membawa anak-anak kepada-Nya?

 “Yesus adalah seorang pencinta anak-anak. Dia menerima simpati kekanak-kanakan mereka dan kasih mereka yang terbuka dan yang tidak dibuat-buat. Pujian penuh syukur dari bibir mereka yang murni adalah musik di telinga-Nya, dan menyegarkan roh-Nya ketika Ia ditindas karena berhubungan dengan orang-orang yang licik dan munafik. Ke mana pun Juruselamat pergi, kebaikan hati wajah-Nya, dan sikap-Nya yang lemah lembut dan ramah memenangkan kasih dan kepercayaan anak-anak. DA 511.1

“Di antara orang-orang Yahudi sudah menjadi kebiasaan bagi anak-anak untuk dibawa kepada seorang rabi, supaya ia menumpangkan tangan ke atas mereka untuk memberkati mereka, tetapi murid-murid Juruselamat menganggap pekerjaan-Nya terlalu penting untuk diganggu dengan cara ini. Ketika para ibu datang kepada-Nya dengan membawa anak-anak mereka yang masih kecil, murid-murid memandang mereka dengan pandangan yang tidak menyenangkan. Mereka berpikir bahwa anak-anak itu masih terlalu kecil untuk mendapatkan manfaat dari kunjungan Yesus, dan menyimpulkan bahwa Dia akan merasa tidak senang dengan kehadiran mereka. Tetapi murid-muridlah yang membuat Dia tidak senang. Juruselamat memahami kepedulian dan beban para ibu yang berusaha mendidik anak-anak mereka sesuai dengan firman Allah. Ia telah mendengar doa-doa mereka. Ia sendiri telah menarik mereka ke dalam hadirat-Nya. DA 511.2

“Seorang ibu dengan anaknya meninggalkan rumahnya untuk bertemu Yesus. Di tengah perjalanan, ia menceritakan kepada tetangganya tentang kepergiannya, dan tetangganya ingin agar Yesus memberkati anak-anaknya. Maka datanglah beberapa ibu dengan anak-anak mereka. Beberapa dari anak-anak itu telah melewati masa bayi hingga masa kanak-kanak dan remaja. Ketika ibu-ibu itu menyampaikan keinginan mereka, Yesus mendengar dengan penuh simpati permintaan yang malu-malu dan penuh air mata itu. Tetapi Dia menunggu untuk melihat bagaimana murid-murid-Nya memperlakukan mereka. Ketika Ia melihat mereka menyuruh ibu-ibu itu pergi, dengan mengira untuk berbuat baik kepada-Nya, Ia menunjukkan kekeliruan mereka, dan berkata, “Biarkanlah anak-anak kecil itu datang kepada-Ku dan janganlah kamu menghalang-halangi mereka, karena orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” Ia menggendong anak-anak itu, menumpangkan tangan-Nya ke atas mereka, dan memberi mereka berkat yang mereka harapkan. DA 511.3

“Ibu-ibu itu terhibur. Mereka kembali ke rumah mereka dengan dikuatkan dan diberkati oleh perkataan Kristus. Mereka didorong untuk memikul beban mereka dengan keceriaan yang baru, dan bekerja dengan penuh pengharapan bagi anak-anak mereka. Ibu-ibu di masa kini harus menerima firman-Nya dengan iman yang sama. Kristus adalah Juruselamat pribadi pada masa kini sama seperti ketika Ia hidup sebagai manusia di antara manusia. Ia adalah penolong ibu-ibu pada masa kini sama seperti ketika Ia mengumpulkan anak-anak kecil ke pangkuan-Nya di Yudea. Anak-anak di rumah tangga kita adalah pembelian darah-Nya sama seperti anak-anak pada zaman dahulu. DA 512.1

“Yesus mengetahui beban hati setiap ibu. Dia yang memiliki seorang ibu yang bergumul dengan kemiskinan dan kesendirian akan bersimpati kepada setiap ibu yang sedang berjuang. Dia yang melakukan perjalanan jauh untuk meringankan hati seorang perempuan Kanaan yang gelisah akan melakukan hal yang sama untuk para ibu di masa kini. Dia yang telah memberikan kembali kepada janda Nain anak tunggalnya, dan yang dalam penderitaan-Nya di kayu salib teringat akan ibu-Nya sendiri, hari ini juga tersentuh oleh kesedihan seorang ibu. Dalam setiap kesedihan dan setiap kebutuhan, Ia akan memberikan penghiburan dan pertolongan. DA 512.2

“Biarlah para ibu datang kepada Yesus dengan segala kebingungan mereka. Mereka akan menemukan kasih karunia yang cukup untuk membantu mereka dalam mengurus anak-anak mereka. Pintu-pintu gerbang terbuka bagi setiap ibu yang mau meletakkan beban-beban mereka di kaki Juruselamat. Dia yang berkata, “Biarkanlah anak-anak kecil datang kepada-Ku dan janganlah kamu menghalang-halangi mereka,” masih mengundang para ibu untuk membawa anak-anak mereka agar diberkati oleh-Nya. Bahkan bayi yang berada dalam gendongan ibunya dapat tinggal di bawah naungan Yang Mahakuasa melalui iman ibu yang berdoa. Yohanes Pembaptis dipenuhi dengan Roh Kudus sejak kelahirannya. Jika kita mau hidup dalam persekutuan dengan Allah, kita juga dapat mengharapkan Roh ilahi membentuk anak-anak kita, bahkan sejak saat-saat yang paling awal. DA 512.3

“Dalam diri anak-anak yang dibawa kepada-Nya, Yesus melihat pria dan wanita yang akan menjadi pewaris kasih karunia-Nya dan rakyat kerajaan-Nya, dan beberapa di antara mereka akan menjadi martir demi Dia. Dia tahu bahwa anak-anak ini akan lebih mudah mendengarkan Dia dan menerima Dia sebagai Penebus mereka daripada orang-orang dewasa, yang banyak di antaranya adalah orang-orang yang bijaksana dan keras kepala. Dalam pengajaran-Nya, Ia turun ke level mereka. Ia, Yang Mahatinggi dari surga, tidak menganggap remeh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, dan menyederhanakan pelajaran-pelajaran-Nya yang penting agar sesuai dengan pemahaman mereka yang masih kekanak-kanakan. Ia menanamkan di dalam pikiran mereka benih-benih kebenaran, yang di kemudian hari akan bertunas dan menghasilkan buah-buah sampai kepada hidup yang kekal. DA 512.4

“Masih benar bahwa anak-anak adalah yang paling peka terhadap ajaran Injil; hati mereka terbuka terhadap pengaruh ilahi, dan kuat untuk mempertahankan pelajaran yang diterima. Anak-anak kecil dapat menjadi orang-orang Kristen, yang memiliki pengalaman sesuai dengan usia mereka. Mereka perlu dididik dalam hal-hal rohani, dan orang tua harus memberikan kepada mereka setiap keuntungan, sehingga mereka dapat membentuk tabiat yang serupa dengan tabiat Kristus.” DA 515.1

Selasa, 20 Agustus

Investasi Terbaik


Bacalah Markus 10:17-31. Pelajaran penting apakah mengenai iman dan upah pemuridan-bagi siapa saja, kaya atau miskin-yang diungkapkan di sini?

“Kristus memberi orang ini suatu ujian. Ia memanggil dia untuk memiliki antara harta surga dan kebesaran duniawi. Harta surga sudah dipastikan kepadanya, jika ia mau mengikuti Kristus. Tetapi diri sendiri harus diserahkan, kemauannya harus diberikan untuk dikendalikan oleh Kristus. Kesucian Allah ditawarkan kepada penghulu muda itu. la mendapat kesempatan untuk menjadi seorang anak Allah, serta menjadi ahli waris bersama-sama dengan Kristus terhadap harta surga. Tetapi ia harus memikul salib, dan mengikut Juruselamat dengan jalan penyangkalan diri. DA 519.5

“Perkataan Kristus sesungguhnya merupakan undangan bagi penghulu itu, “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah.” Yosua 24:15. Pilihan terserah kepadanya. Yesus merindukan pertobatannya. Ia telah menunjukkan cacat dalam tabiatnya, dan alangkah besarnya minat-Nya memperhatikan persoalan itu sementara orang muda itu mempertimbangkan pertanyaan itu! Jika ia memutuskan untuk menurut Kristus, ia harus menaati Perkataan-Nya dalam segala perkara. Ia harus berbalik dari rencana-rencananya yang ambisius. Dengan kerinduan yang sungguh-sungguh dan penuh kecemasan, dengan perasaan lapar bagi jiwa, Juruselamat memandang pada orang muda itu, dengan mengharapkan bahwa ia akan menyerah pada undangan Roh Allah! DA 520.1

“Kristus memberikan satu-satunya syarat yang dapat memberi peluang bagi penghulu itu untuk menyempurnakan suatu tabiat Kristen. Perkataan-Nya merupakan perkataan akal budi, meskipun tampaknya keras dan banyak tuntutannya. Dalam menerima dan mentaatinya terdapatlah satu-satunya harapan keselamatan bagi penghulu itu. Kedudukannya yang tinggi serta hartanya sedang mempengaruhi tabiatnya kepada kejahatan. Jika dipelihara dalam hati, hal itu akan menggantikan Allah dalam kasih-Nya. Menahan sedikit atau banyak dari Allah berarti menahan sesuatu yang akan mengurangi kekuatan dan kesanggupan akhlaknya; karena jika perkara perkara dunia ini dipelihara dalam hati, meskipun tampaknya tidak menentu dan tidak pantas, namun akan sangat berpengaruh. DA 520.2

“Penghulu itu segera mengerti segala perkara yang terkandung dalam perkataan Kristus, dan ia menjadi gelisah. Kalau saja ia telah menyadari nilai pemberian yang ditawarkan itu, maka tentu ia sudah mendaftarkan dirinya sebagai salah seorang pengikut Kristus. Ia salah seorang anggota majelis Yahudi yang dihormati, dan Setan sedang menggoda dia dengan harapan adanya masa depan yang muluk-muluk. Ia mengingini harta surga, tetapi ia mengingini juga keuntungan duniawi yang akan diperolehnya dari kekayaannya. Ia menyesal melihat adanya syarat seperti itu, ia menghendaki hidup kekal, tetapi ia tidak rela berkorban. Harga hidup kekal tampaknya terlampau besar. Sebab itu ia pun pergi dengan sedih, “karena ia banyak hartanya.” DA 520.3

Pengakuannya bahwa ia telah memelihara hukum Allah adalah suatu penipuan. la menunjukkan bahwa kekayaan merupakan ilahnya. Ia tidak dapat memelihara hukum Allah selama dunia diutamakan dalam kasihnya. Ia mengasihi pemberian Allah lebih daripada ia mengasihi Pemberi. Kristus telah menawarkan kepada orang muda itu persekutuan dengan Dia. “Ikutlah Aku,” kata-Nya. Tetapi Juruselamat tidak terlalu berarti baginya sebagaimana pentingnya namanya sendiri di antara manusia atau miliknya. Meninggalkan hartanya di dunia, yang kelihatan itu, untuk mencari harta surga, yang tidak kelihatan, merupakan suatu risiko yang terlalu besar. Ia menolak tawaran hidup kekal, dan pergilah ia, dan sejak saat itu dunialah yang disembahnya. Beribu-ribu orang sedang melalui ujian berat ini, sambil menimbang Kristus terhadap dunia, dan banyak orang memilih dunia. Sebagaimana halnya dengan penghulu muda itu, mereka berbalik dari Juruselamat, seraya berkata dalam hati, saya tidak mau mengambil Orang ini sebagai pemimpin saya. DA 520.4

“Perlakuan Kristus terhadap orang muda itu dikemukakan sebagai suatu pelajaran teladan. Allah telah memberi kita peraturan budi pekerti yang harus diikuti oleh setiap hamba-Nya. Penurutan akan hukum-Nya, bukan saja suatu penurutan yang sah, melainkan suatu penurutan yang memasuki kehidupan, dan diteladani dalam tabiat. Allah telah menentukan ukuran-Nya sendiri untuk tabiat bagi semua orang yang mau menjadi warga kerajaan-Nya. Hanya mereka yang mau bekerja bersama sama dengan Kristus, hanya mereka yang mau mengatakan: Tuhan, segala sesuatu yang aku miliki dan segenap diriku adalah milik-Mu, akan diakui sebagai anak-anak Allah. Semua orang harus mempertimbangkan apa artinya merindukan surga, dan meskipun demikian menghindar karena adanya syarat-syarat yang dinyatakan. Pikirkanlah tentang apa artinya mengatakan “Tidak” kepada Kristus. Penghulu itu mengatakan, Tidak, saya tidak dapat memberikan semuanya kepada-Mu. Apakah kita mengatakan demikian? Juruselamat menawarkan untuk mengambil bagian bersama dengan kita dalam melakukan pekerjaan yang diberikan Allah kepada kita untuk kita lakukan. Ia menawarkan hendak menggunakan alat yang telah diberikan Allah kepada kita, untuk memajukan pekerjaan-Nya di dunia ini. Hanyalah dengan jalan ini Ia dapat menyelamatkan kita. DA 523.1

“Harta benda penghulu itu dipercayakan kepadanya agar ia dapat membuktikan dirinya sebagai seorang juru kunci yang setiawan, ia harus membagikan harta ini untuk mendatangkan berkat kepada mereka yang berkekurangan. Demikianlah Allah mempertunjukkan tabiatNya, dengan talenta-talenta dan kesempatan-kesempatan, sehingga mereka bisa menjadi agen dalam menolong orang-orang yang miskin dan menderita. Dia yang menggunakan karunia yang diberikan Allah kepada seperti yang diharapkan Kristus menjadi rekan kerja Juruselamat. Dia memenangkan jiwa-jiwa kepada Kristus, karena dia adalah perwakilan tabiat Allah. DA 523.3

“Bagi mereka yang, seperti halnya dengan penghulu muda itu, dipercayakan dengan menjabat kedudukan tinggi serta memiliki banyak harta, mungkin tuntutan untuk menyerahkan segala sesuatu agar mengikut Kristus tampaknya merupakan suatu pengorbanan yang terlalu besar. Tetapi inilah peraturan budi pekerti bagi semua orang yang mau menjadi murid-murid-Nya. Penurutan yang kurang dari itu tidak dapat diterima. Penyerahan diri sendiri merupakan bahan ajaran Kristus. Sering ajaran itu dikemukakan dan diperintahkan dalam bahasa yang tampaknya bersifat memerintah, sebab tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan manusia daripada menghilangkan perkara-perkara yang, jika diberi peluang, akan menurunkan akhlak segenap tubuh. DA 523.3

“Bila para pengikut Kristus mengembalikan milik-Nya kepada Tuhan, mereka mengumpulkan harta yang akan diberikan kepada mereka ketika mereka mendengar perkataan, “Baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia! Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” “Maka, la yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Mat. 25:23; Ibr. 12:2 Kegembiraan dalam hal melihat jiwa-jiwa ditebus, jiwa-jiwa diselamatkan selama-lamanya, merupakan pahala bagi semua orang yang mengikuti jejak kaki-Nya yang mengatakan, “Ikutlah Aku.” DA 523.4

Rabu, 21 Agustus

Dapatkah kamu meminum Cawan-Ku?


Bacalah Markus 10:33-45. Bagaimanakah ayat-ayat ini mengungkapkan ketidaktahuan murid-murid yang terus berlanjut, bukan hanya tentang misi Yesus, tetapi juga tentang apa artinya mengikuti-Nya?

 Sekali lagi Kristus memanggil kedua belas murid kepada-Nya, dan dengan tegas lebih daripada biasanya, Ia memberitahukan kepada mereka tentang pengkhianatan terhadap-Nya serta penderitaan-Nya. Ia berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olok, dihina dan diludahi, dan mereka memukul serta membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit. Akan tetapi mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.” DA 547.2

Bukankah belum berapa lama berselang mereka telah memasyhurkan di mana-mana, “Kerajaan surga sudah dekat?” Bukankah Kristus sendiri menjanjikan bahwa banyak orang akan duduk dengan Abraham dan Ishak dan Yakub dalam kerajaan Allah? Bukankah Ia telah menjanjikan bahwa semua orang yang telah meninggalkan segala sesuatu karena nama-Nya akan mendapat seratus kali lipat dalam hidup ini, dan sebagian dalam kerajaan-Nya? Dan bukankah Ia telah memberikan kepada kedua belas murid-Nya suatu janji istimewa tentang kedudukan tinggi yang penuh kehormatan dalam kerajaan-Nya – duduk di takhta menghakimi kedua belas suku bangsa Israel? Sekarang pun Ia telah mengatakan bahwa segala sesuatu yang ditulis oleh nabi-nabi mengenai Dia akan digenapi. Dan bukankah nabi-nabi telah menubuatkan kemuliaan pemerintahan Mesias? Oleh adanya buah pikiran ini, perkataan-Nya mengenai pengkhianatan terhadap-Nya, aniaya, dan kematian tampaknya samar-samar dan kabur. Kesulitan-kesulitan apa pun yang menghalanginya, mereka percaya bahwa kerajaan itu segera akan didirikan. DA 547.3

Yohanes, anak Zebedeus, adalah seorang dari dua murid yang pertama-tama telah mengikut Yesus. Ia dan saudaranya, Yakobus, tergolong di antara rombongan pertama yang telah meninggalkan semuanya untuk bekerja bagi-Nya. Dengan senang hati mereka telah meninggalkan rumah dan sahabat-sahabat supaya mereka dapat bersama-sama dengan Dia, mereka telah berjalan dan bercakap-cakap dengan Dia; mereka telah bersama-sama dengan Dia dalam keadaan terasing di rumah, dan dalam perhimpunan orang banyak. Ia telah meneduhkan rasa takut mereka, meluputkan mereka dari bahaya, meringankan penderitaan mereka, menghiburkan kesusahan mereka, dan dengan kesabaran dan kelemahlembutan telah mengajar mereka, sampai hati mereka tampaknya dihubungkan dengan hati-Nya, dan dalam kasih yang berapi-api mereka ingin lebih dekat kepada-Nya dalam kerajaan-Nya. Pada setiap kesempatan yang memungkinkan, Yohanes mengambil tempatnya di samping Juruselamat, dan Yakobus ingin dihormati dengan hubungan yang dekat dengan Dia. DA 548.1

Yesus bersikap lemah lembut kepada mereka, tidak menempelak sifat mementingkan diri dalam mencari keunggulan melebihi saudara-saudara mereka. Ia membaca hati mereka. Ia mengetahui dalamnya kasih mereka kepada-Nya. Kasih mereka bukan hanya sekadar kasih sayang manusia; meskipun dinajiskan dengan saluran kemanusiaan yang duniawi, kasih itu meluap dari pancaran kasih penebusan-Nya sendiri. Ia tidak mau memarahi, melainkan menguatkan dan menyucikan. Ia berkata, “Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” Mereka teringat perkataan-Nya yang penuh rahasia itu, yang menunjuk kepada ujian dan penderitaan, namun menjawab dengan penuh keyakinan. “Kami sanggup.” Mereka menganggap suatu kehormatan tertinggi untuk membuktikan kesetiaan mereka dengan turut mengambil bagian dari segala sesuatu yang akan menimpa Tuhannya. DA 548.6

“Memang kamu akan minum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang akan Kuterima,” kata-Nya, di hadapanNya sebuah salib gantinya takhta, dua penjahat menemani Dia di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya. Yohanes dan Yakobus harus turut mendapat bagian dengan Guru mereka dalam penderitaan; yang satu, ialah yang pertama-tama binasa dengan pedang di antara saudara-saudara; yang lain lagi, yang paling lama dari semuanya menanggung jerih payah, celaan, dan aniaya. DA 548.7

“Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Dalam kerajaan Allah, kedudukan bukan didapat melalui sistem pilih kasih. Kedudukan tidak dicari, atau diterima secara dianugerahkan sewenang-wenang. Kedudukan itu adalah hasil tabiat. Mahkota dan takhta merupakan tanda dari suatu syarat yang dicapai, hal itu menandakan penaklukan diri sendiri melalui perantaraan Tuhan kita Yesus Kristus. DA 549.1

Lama sesudah itu, ketika murid itu sudah dibawa ke dalam simpati dengan Kristus melalui persekutuan penderitaan-Nya, Tuhan menyatakan kepada Yohanes apa yang menjadi syarat dekatnya kerajaan-Nya. “Barangsiapa yang menang,” kata Kristus, “Ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.” “Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam bait suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku... dan nama-Ku yang baru.” Wahyu 3:21, 12. Rasul Paulus menulis, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan Hakim yang adil, pada hari-Nya.” 2 Tim. 4:6-8.

Orang yang akan berdiri paling dekat dengan Kristus ialah orang yang selama di dunia ini telah minum paling banyak dari Roh kasih-Nya yang mengorbankan diri – kasih yang “tidak memegahkan dirinya, tidak sombong,... tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang.” (1 Korintus 13:4, 5) – kasih yang menggerakkan murid itu, sebagaimana kasih itu menggerakkan Tuhan kita, memberikan semuanya, hidup dan bekerja dan berkorban sampai kepada kematian sekalipun, untuk menyelamatkan umat manusia. Roh ini sudah ditunjukkan dalam kehidupan Rasul Paulus. Ia berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus,” karena hidupnya menyatakan Kristus kepada manusia, “dan mati adalah keuntungan,” – keuntungan bagi Kristus; kematian itu sendiri akan menunjukkan kuasa anugerah-Nya, dan mengumpulkan jiwa-jiwa kepada-Nya. “Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku,” katanya, “baik oleh hidup maupun oleh kematian.” Filipi 1:21,20.

Kamis, 22 Agustus

“Apa yang engkau ingin Aku lakukan untukmu?”


Baca Markus 10:46-52. Bagaimana reaksi Bartimeus ketika Yesus lewat?

“Tanya Yesus kepadanya: “Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab orang buta itu:” Rabuni, supaya aku dapat melihat!” KJV — Markus 10:51

Hanya ketika orang berdosa merasa membutuhkan Juruselamat, barulah hatinya mencari Dia yang dapat menolongnya. Ketika Yesus berjalan di antara manusia, orang-orang sakitlah yang menginginkan seorang tabib. Orang-orang miskin, yang menderita dan tertekan, mengikuti Dia, untuk menerima pertolongan dan penghiburan yang tidak dapat mereka temukan di tempat lain. Bartimeus yang buta sedang menunggu di pinggir jalan; ia telah menunggu lama untuk bertemu dengan Kristus. Kerumunan orang yang memiliki penglihatan berlalu lalang, tetapi mereka tidak memiliki keinginan untuk melihat Yesus. Satu tatapan iman saja akan menyentuh hati kasihnya, dan membawa berkat-berkat kasih karunia-Nya kepada mereka; tetapi mereka tidak mengetahui penyakit dan kemiskinan jiwa mereka, dan mereka tidak merasa membutuhkan Kristus. Tidak demikian halnya dengan orang buta yang malang ini. Satu-satunya pengharapannya adalah di dalam Yesus. Ketika ia menunggu dan memperhatikan, ia mendengar suara langkah kaki banyak orang, dan dengan penuh semangat ia bertanya, Apakah arti suara perjalanan ini? Orang-orang yang ada di dekatnya menjawab bahwa “Yesus dari Nazaret sedang lewat.” Dengan keinginan yang sangat kuat, ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Mereka mencoba membungkamnya, tetapi ia berseru lebih keras lagi, “Ya Anak Daud, kasihanilah aku!” Seruan ini didengar. Imannya yang gigih mendapat ganjaran. Bukan hanya penglihatan fisiknya yang dipulihkan, tetapi juga mata pengertiannya dibukakan. Di dalam Kristus ia melihat Penebusnya, dan Matahari kebenaran bersinar di dalam jiwanya. Semua orang yang merasakan kebutuhan mereka akan Kristus seperti halnya Bartimeus yang buta itu, dan yang akan bersungguh-sungguh dan bertekad seperti dia, akan, seperti dia, menerima berkat yang mereka dambakan. RH March 15, 1887, par. 3

Orang-orang yang menderita dan menderita yang mencari Kristus sebagai penolong mereka, terpesona oleh kesempurnaan ilahi, keindahan kekudusan, yang terpancar dari karakter-Nya. Tetapi orang-orang Farisi tidak dapat melihat keindahan di dalam diri-Nya sehingga mereka menginginkan Dia. Pakaian-Nya yang sederhana, dan kehidupan-Nya yang rendah hati, tanpa pertunjukan lahiriah, membuat-Nya bagi mereka seperti akar yang tumbuh di tanah yang kering. RH March 15, 1887, par. 4

“Mereka yang menerima Kristus dengan iman akan menerima kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.”SD 126.5

Jumat, 23 Agustus

Pendalaman

Untuk menjadi seorang Kristen dalam pemandangan Allah anda tidak boleh memuji dirimu sendiri, melainkan anda harus memuji Allah dan kebaikan-Nya. Jangan sekali menyombongkan dirimu karena kepentingan-kepentingan dan hasil-hasil usahamu sendiri, melainkan banggakanlah dirimu karena kepentingan-kepentingan Allah dan hasil-hasil pekerjaan-Nya. Jangan pernah mencoba untuk mempromosikan usahamu sendiri, melainkan selalulah mencoba mempromosikan pekerjaan Allah. Jangan pernah berdoa memohonkan terang untuk mengetahui apa yang akan dilakukan, dan kemana harus pergi agar supaya usahamu, kepentingan-kepentinganmu berhasil, melainkan berdoalah memohonkan terang agar kiranya Allah dapat menolong kamu melakukan sesuatu atau pergi ke mana anda dapat membaktikan diri dengan baik dalam pekerjaan-Nya, supaya kiranya dapat Ia memimpinmu dan mengajarkanmu bagaimana caranya memajukan kerajaan-Nya. Kemudian, dan hanya kemudian daripada itu, anda akan mengetahui bahwa anda tidak pernah berjalan salah! Setiap motif yang lain daripada ini akan membawa anda ke tempat yang tidak Allah kehendaki, dan di mana anda akan harus memikul sendiri beban anda tanpa bantuan-Nya.

Bilamana perkara-perkara berlaku bertentangan dengan kehendak dan jalan seseorang pada waktu ini, maka kebanyakan orang Kristen melemparkan kesalahannya kepada Iblis. Hanya apabila perkara-perkara berjalan sesuai dengan kesenangan mereka barulah mereka memberikannya kepada Allah! Bileam juga, merasa gembira pada waktu jalan terbuka baginya untuk pergi kepada Balak, tetapi pada waktu malaikat Tuhan menghalangi jalan yang sedang dilaluinya itu, maka Bileam menjadi murka seperti seekor anjing lalu memukul keledainya.

Tidak ada yang lain terkecuali anda sendiri yang dapat menggagalkan rencana-rencana Allah bagimu. Apakah itu teman-temanmu atau musuh-musuhmu, apakah itu binatang-binatang atau raja-raja, anda akan mendapatkan mereka semua baik dengan tidak sengaja atau dengan sengaja sedang bekerja bagi kebaikanmu, gantinya bagi kesakitanmu jika anda sedang melakukan anjuran Allah. Betapa kayanya sumber dari Surga itu! Dan siapakah gerangan dapat mengetahuinya!

Ingatlah sekarang, bahwa apapun yang mungkin menghalangi jalanmu, apakah itu Laut Merah atau Sungai Yordan, apakah itu sebuah gunung atau sebuah padang belantara, ia itu sesungguhnya adalah batu loncatan bagimu.

Yang sedemikian inilah kebenaran Tuhan, maka anda dapat memperolehnya dengan harga kebenaranmu sendiri. Kemudian anda akan menemukan jalan-jalan Tuhan jauh lebih tinggi daripada jalan-jalanmu sendiri seperti Surga yang jauh lebih tinggi dari bumi. Apabila hal ini jadi, maka hanya anda yang akan mengatakan dengan penuh kesadaran, “Tuhan Kebenaran Kita.”

“Engkau akan memelihara orang yang pikirannya tertuju kepada-Mu dalam damai yang sempurna, sebab ia mengandalkan Engkau. Percayalah kepada TUHAN untuk selama-lamanya, sebab pada TUHANlah kekuatan untuk selama-lamanya, sebab Ia meruntuhkan orang-orang yang diam di tempat tinggi, kota yang tinggi direndahkan-Nya, direndahkan-Nya sampai ke tanah, diruntuhkan-Nya menjadi debu. Kaki akan menginjak-injaknya, yaitu kaki orang-orang miskin, dan langkah-langkah orang yang berkekurangan.” Yes. 26:3-6.