Nantikanlah Tuhan  

Pelajaran 13, Triwulan 1, 23-29 Maret 2024.

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download Pdf

Sabat Sore, 23 Maret

Ayat Hafalan:

“Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” KJV – Mazmur 27:14


“Kesulitan akan muncul yang akan menguji iman dan kesabaran Anda. Hadapilah dengan berani. Lihatlah sisi baiknya.Jika pekerjaan terhalang, yakinlah bahwa itu bukan kesalahan Anda, dan kemudian majulah, bersukacitalah di dalam Tuhan. Surga penuh dengan sukacita. Di sana bergema dengan pujipujian kepada Dia yang telah melakukan pengorbanan yang begitu gorbanan yang begitu agung untuk penebusan manusia. Bukankah seharusnya gereja di dunia ini penuh dengan pujian? Bukankah orang-orang Kristen harus memberitakan ke seluruh dunia tentang sukacita melayani Kristus? Mereka yang di surga bergabung dengan paduan suara malaikat dalam nyanyian pujian mereka harus belajar di bumi nyanyian surgawi, yang intinya adalah ucapan syukur.” 7T 244.2

“Jangan biarkan keberanian Anda gagal. Jangan pernah mengatakan ketidakpercayaan karena tampaknya ada yang menentang Anda. Ketika Anda bekerja untuk Tuan, Anda akan merasa tertekan karena kekurangan sarana, tetapi Tuhan akan mendengar dan menjawab permohonan bantuan Anda. Biarkanlah bahasa Anda: "TUHAN, Allahku, akan menolong aku, sebab itu aku tidak akan mendapat malu; sebab itu aku menghadapkan mukaku seperti batu api, dan aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu." Yesaya 50:7.” 7T 244.3

Minggu, 24 Maret

Panggilan untuk Menanti


Bacalah Mazmur 27:14; Mazmur 37:7, 9, 34; Mazmur 39:7; Mazmur 40:1; Mazmur 69:6; Galatia 5:5; dan Roma 8:18-25. Apakah yang diminta oleh ayat-ayat ini untuk dilakukan oleh umat Allah?

“Kita semua menginginkan jawaban yang segera dan langsung atas doa-doa kita, dan tergoda untuk berkecil hati ketika jawaban itu tertunda atau datang dalam bentuk yang tidak diharapkan. Tetapi Allah terlalu bijaksana dan baik untuk menjawab doa-doa kita pada waktu dan cara yang kita inginkan. Dia akan melakukan lebih banyak dan lebih baik bagi kita gantinya memenuhi semua keinginan kita. Dan karena kita dapat mempercayai hikmat dan kasih-Nya, kita tidak perlu meminta Dia untuk menuruti kehendak kita, tetapi kita harus berusaha untuk masuk ke dalam dan mencapai tujuan-Nya. Keinginan dan kepentingan kita haruslah hilang di dalam kehendak-Nya. Pengalaman-pengalaman yang menguji iman ini adalah untuk kepentingan kita. Melalui pengalaman-pengalaman ini akan terlihat apakah iman kita benar dan tulus, bersandar pada firman Allah saja, atau bergantung pada keadaan yang tidak pasti dan dapat berubah-ubah. Iman dikuatkan oleh latihan. Kita harus membiarkan kesabaran bekerja dengan sempurna, dengan mengingat bahwa ada janji-janji yang berharga di dalam Alkitab bagi mereka yang menanti-nantikan Tuhan. MH 230.4

“Jika engkau melakukan kesalahan, ubahlah kekalahanmu menjadi kemenangan. Jika dipelajari dengan baik, pelajaran yang Tuhan kirimkan akan selalu membawa pertolongan pada waktunya. Taruhlah kepercayaanmu pada Tuhan. Banyaklah berdoa, dan percayalah. Percaya, berharap, yakin, berpegang teguh pada tangan Kuasa yang Tak Terbatas, engkau akan menjadi lebih dari pemenang. 7T 244.4

“Para pekerja sejati berjalan dan bekerja dengan iman. Kadang-kadang mereka menjadi lelah melihat lambatnya kemajuan pekerjaan ketika pertempuran berlangsung dengan sengit antara kuasa-kuasa yang baik dan yang jahat. Tetapi jika mereka menolak untuk gagal atau berkecil hati, mereka akan melihat awan-awan menyingkir dan janji pembebasan digenapi. Melalui kabut Setan yang mengepung mereka, mereka akan melihat pancaran sinar terang Matahari Kebenaran. 7T 245.1

“Bekerjalah dengan iman, dan serahkan hasilnya kepada Tuhan. Berdoalah dengan iman, dan misteri pemeliharaan-Nya akan memberikan jawabannya. Kadang-kadang mungkin terlihat bahwa engkau tidak bisa berhasil. Tetapi bekerjalah dan percayalah, sertakan iman, pengharapan, dan keberanian ke dalam usahamu. Setelah melakukan apa yang engkau bisa, nantikanlah Tuhan, yang menyatakan kesetiaan-Nya, dan Ia akan mewujudkan firman-Nya. Nantikanlah, bukan dengan kegelisahan, tetapi dengan iman yang tidak gentar dan kepercayaan yang tidak tergoyahkan.” 7T 245.2

Senin, 25 Maret

Ketenangan Anak yang Disapih


Bacalah Mazmur 131. Apa yang diajarkan mazmur ini kepada kita tentang hubungan kita dengan Allah?

“Sebab semua meja penuh dengan muntahan dan kenajisan, sehingga tidak ada tempat yang bersih. Kepada siapakah ia akan mengajarkan pengetahuan, dan kepada siapakah ia akan memberi pengertian tentang ajaran, yaitu kepada anak yang baru disapih, dan yang baru cerai susu.” KJV - Yesaya 28:9

Ketika Tuhan melihat bahwa sudah waktunya untuk mengajarkan pengetahuan dan memberikan pengertian tentang doktrin, tidak ada tempat yang bersih di dunia ini. Oleh karena itu muncul pertanyaan, “Siapakah yang akan Dia ajarkan pengetahuan, dan siapakah Dia akan beri pengertian tentang doktrin?” Maksud dari pertanyaan ini adalah bahwa hampir tidak mungkin untuk mengajarkan doktrin yang murni kepada siapa pun, alasannya adalah karena pada saat itu semua gereja terlihat mabuk oleh doktrin-doktrin yang telah terkontaminasi oleh manusia.

Tetapi Kebenaran harus datang. Dan ayat ini mengatakan bahwa hal itu hanya dapat diberikan kepada mereka yang baru disapih (mereka yang telah lama berada dalam iman dan dapat memakan makanan keras)... Hanya mereka yang lebih tua dalam iman (lebih maju dalam Kebenaran) yang pertama dapat mengerti. Doktrin-doktrin Advent, tentu saja, adalah yang paling maju; oleh karena itu, kepada gereja Adventlah Tuhan ingin pertama-tama mengajarkan pengetahuan dan memberi pengertian doktrin.

“‘Pengajaran-Ku bukanlah dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menuruti kehendak-Nya, ia akan mengetahui ajaran itu, apakah ia berasal dari Allah atau dari diri-Ku sendiri. Barangsiapa berkata-kata tentang dirinya sendiri, ia mencari kemuliaan bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari kemuliaan bagi Dia yang mengutusnya, ia adalah benar dan tidak ada kefasikan di dalam dirinya.’ Di sini Yesus menyatakan bahwa Bapa Surgawi-Nya adalah sumber dari segala kekuatan dan dasar dari segala hikmat. Tidak ada bakat alamiah atau pembelajaran yang diperoleh yang dapat menggantikan pengetahuan akan kehendak Allah. Kesediaan untuk menaati tuntutan Tuhan akan membuka pikiran dan hati untuk penyelidikan yang jujur, dan dengan tekun menyelidiki doktrin kebenaran. Ia menyatakan bahwa dengan pikiran yang terbuka, manusia dapat membedakan antara orang yang berbicara demi Allah dan orang yang berbicara demi kemuliaan dirinya sendiri untuk tujuan-tujuan yang mementingkan diri sendiri. Yang termasuk golongan yang terakhir ini adalah para imam yang congkak dan orang-orang Farisi. 2SP 339.3

Selasa, 25 Maret

Bawa Berkas-Berkasnya 


Bacalah Mazmur 124. Apakah yang memberi kekuatan dan pengharapan bagi umat Allah? Apakah yang dikatakan di sini, dalam konteks ini, yang dapat kita terapkan pada kehidupan kita sendiri sekarang ini?

“Benih yang baik itu mungkin untuk suatu waktu tertentu tanpa diperhatikan terjatuh dalam hati yang dingin, suka mementingkan diri, hati duniawi, tidak ketahuan kalau ia telah berakar; tetapi hari-hari kemudian, manakala Roh Allah menghembuskannya ke dalam jiwa, benih yang tersembunyi itu bertunas dan akhirnya mengeluarkan buah bagi kemuliaan Allah. Dalam pekerjaan hidup kita, kita tidak tahu yang mana yang akan bertumbuh, yang ini atau yang itu. Ini bukanlah pertanyaan yang harus kita perbincangkan. Kita harus melaksanakan pekerjaan kita dan membiarkan hasilnya kepada Allah. “Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari.” Pengkhotbah 11:6. Janji Allah yang mulia berkata, ‘Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai.’ Kejadian 8:22. Berdasarkan keyakinan terhadap janji ini sang petani membajak dan menabur. Kita pun tidak boleh kurang yakin dalam pekerjaan menabur secara rohani, percaya kepada jaminan-Nya, “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulutKu; ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” Yesaya 55:11. ‘Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya.’ Mazmur 126:6” COL 65.1

“Dia yang telah menetapkan ‘bagi setiap orang pekerjaannya,’ sesuai dengan kemampuannya, tidak akan pernah membiarkan pelaksanaan tugas yang setia tidak dihargai. Setiap tindakan kesetiaan dan iman akan dimahkotai dengan tanda khusus dari perkenanan dan persetujuan Allah. Kepada setiap pekerja diberikan janji: ‘Ia yang pergi dan menangis sambil membawa benih yang berharga, pasti akan datang kembali dengan sukacita sambil membawa berkas-berkasnya.” 5T 395.4

Suatu penuaian berarti “hasil dari usaha”, dari jerih payah, “pengumpulan hasil” -- memetik hasil usaha dan mengisi lumbung-lumbung dengan butir-butir gandum. Jadi, jerih payah setahun itu bukanlah diselesaikan pada permulaan tahun, melainkan pada permulaan tahun itulah pekerjaan yang terberat dari tahun dimulai. Dan walaupun masa penuaian adalah yang tersingkat daripada semua periode tahun penuaian, namun pekerjaan pengumpulan itu bukannya dilakukan dalam sekejap mata saja; ia itu memakan waktu. Hasil itu bukanlah dikumpulkan dengan cara membalikkan ladang langsung ke dalam lumbung; bukan, supaya kelak merupakan segumpalan besar dari sebuah penuaian. Pertama-tama gandum itu dipotong dengan sabit, selanjutnya gandum itu diikat menjadi berberkas-berkas ikatan, kemudian diinjak-injak, sesudah itu dimasukkan ke dalam lumbung; dan kemudian daripada itu sekam dan lalang dibinasakan. Karena pekerjaan ini diselesaikan selama musim gugur, maka ia itu menunjukkan bahwa penuaian adalah suatu periode musim setelah “musim panas berlalu”, dan bahwa ia itu diikuti dengan periode musim gugur yang tidak menghasilkan buah.
Demikian itulah harus jadi dengan penuaian rohani, yang jika tidak, tidak akan dilukiskan dengan penuaian yang sebenarnya. Janganlah meremehkan hikmah kepintaran Allah; gambaran lukisan-lukisan-Nya adalah sempurna.

Bayangkanlah sekarang, dengan betapa tepatnya Tuhan menegaskan kebenaran-kebenaran penuaian rohani itu sesuai dengan penuaian alami : “Biarkanlah keduanya bertumbuh bersama-sama sampai kepada penuaian,” demikian kata-Nya, “maka dalam masa penuaian Aku akan mengatakan kepada para pengumpul itu, Kumpulkanlah pertama-tama olehmu lalang-lalang itu, dan ikatkanlah sekaliannya dalam berkas-berkas untuk dibakar; tetapi himpunkanlah gandum itu ke dalam lumbung-Ku.” Matius 13 : 30.

Dalam kata-kata perumpamaan ini Kristus telah membuat metode penuaian rohani itu sama dengan metode penuaian alami. Sekiranya yang satunya itu tidak tepat sama dengan yang lainnya, maka Ia sudah akan menunjukkan perbedaannya. Oleh karena itu berhati-hatilah, jangan membiarkan persangkaan-persangkaan yang sia-sia masuk ke dalam ingatanmu, melainkan pertahankanlah Injil pada segala pihak, karena sekaliannya itu penuh dengan pengertian yang tak terbatas nilainya -- sesungguhnya sekaliannya itu adalah kehidupanmu yang sebenarnya.

Sebagaimana perkataan “until” berarti “sampai kepada”, maka lalang-lalang itu akan dikumpulkan, bukan sebelum atau sesudah penuaian itu, melainkan pada permulaan penuaian itu. Dan karena “masa penuaian” adalah “akhir dari masa kasihan” (Christ’s Objects Lessons, p. 72), maka penuaian itu sendiri perlu mendahului akhir masa kasihan itu -- yaitu musim gugur yang tidak menghasilkan buah itu. Dengan sendirinya, maka lalang-lalang itu dipisahkan dari antara gandum sebelum, bukan sesudah, akhir dari masa kasihan.
Gandum, “anak-anak kerajaan” (Mat 13:38), dikumpulkan ke dalam lumbung, kerajaan; lalang-lalang, “anak-anak dari sijahat itu” (ayat 38) -- orang-orang yang hanya mengaku, mereka yang bukan pelaksana Firman itu, dan yang diberikan keanggotaan gereja “selagi orang-orang tidur” --- “dikumpulkan dan dibakar di dalam api” (Matius 13:40), sesudah gandum diikat ke dalam ikatan-ikatan. Tetapi —Siapakah Para Penyabit Itu?

“Para penyabit itu ialah malaikat-malaikat” yang “akan keluar, lalu memisahkan orang-orang jahat dari antara orang-orang benar”. Matius 13 : 39, 49. Malaikat-malaikat ini bukanlah mereka itu yang akan “datang” bersama-sama dengan Kristus pada kedatangan-Nya yang kedua kali, melainkan mereka yang “akan diutus-Nya.” Mereka itu adalah bagaikan tiga malaikat dari Wahyu 14 : 6 - 11. Memang, malaikat yang ketiga “akan memilih gandum dari lalang, lalu memeteraikan, atau mengikat gandum itu bagi lumbung sorga.” -- Early Writings, p. 118. Oleh sebab itu malaikat-malaikat, yaitu para penyabit, mereka yang diutus Kristus, termasuk dia yang melakukan pemeteraian, atau pengikatan, dan mereka yang ikut terus untuk melaksanakan pembinasaan itu (Yehezkiel 9 : 2, 5, 6), pertama-tama di dalam sidang, kemudian di dalam dunia ini. Demikianlah --Pemisahan Itu Terdapat Dalam Dua Bagian.

Rabu, 27 Maret 

Menunggu dalam Perhentian Sabat Tuhan


Bacalah Mazmur 92. Dua aspek apakah dari hari Sabat yang disoroti dalam nyanyian untuk hari Sabat ini?

 “Banyak cara yang digunakan Allah untuk membuat diri-Nya dikenal oleh kita dan membawa kita ke dalam persekutuan dengan-Nya. Alam berbicara kepada indra kita tanpa henti. Hati yang terbuka akan terkesan dengan kasih dan kemuliaan Allah yang dinyatakan melalui pekerjaan-pekerjaan tangan-Nya. Telinga yang mendengarkan dapat mendengar dan memahami komunikasi Allah melalui hal-hal yang ada di alam. Padang yang hijau, pohon-pohon yang menjulang tinggi, kuncup-kuncup dan bunga-bunga, awan yang berlalu, hujan yang turun, sungai yang bergemericik, kemuliaan langit, berbicara kepada hati kita, dan mengajak kita untuk mengenal Dia yang telah menciptakan semuanya itu. SC 85.1

“Juruselamat kita mengaitkan pelajaran-pelajaran-Nya yang berharga dengan hal-hal yang ada di alam. Pohon-pohon, burung-burung, bunga-bunga di lembah-lembah, bukit-bukit, danau-danau, dan langit yang indah, serta kejadian-kejadian dan keadaan sekitar dalam kehidupan sehari-hari, semuanya dihubungkan dengan kata-kata kebenaran, supaya pelajaran-pelajaran-Nya dapat sering diingat, meski di tengah kesibukan manusia yang penuh dengan kerja keras. SC 85.2

“Allah ingin anak-anak-Nya menghargai karya-karya-Nya dan bersukacita dalam keindahan yang sederhana dan tenang yang telah Dia hiasi di rumah kita di dunia. Dia adalah pencinta keindahan, dan di atas segala sesuatu yang menarik secara lahiriah, Dia menyukai keindahan tabiat; Dia ingin agar kita memupuk kemurnian dan kesederhanaan, keanggunan bunga-bunga yang tenang.” SC 85.3

“Dari bangsa budak, bangsa Israel telah ditinggikan di atas segala bangsa untuk menjadi harta pusaka yang istimewa bagi Raja di atas segala raja. Allah telah memisahkan mereka dari dunia, supaya Ia dapat memberikan kepada mereka suatu amanat yang kudus. Ia telah menjadikan mereka sebagai tempat penyimpanan hukum-Nya, dan Ia bermaksud, melalui mereka, untuk memelihara pengenalan akan diri-Nya di antara manusia. Dengan demikian, terang surga akan bersinar kepada dunia yang diselimuti kegelapan, dan suatu suara akan terdengar memanggil semua orang untuk berbalik dari penyembahan berhala kepada melayani Allah yang hidup. Jika bangsa Israel setia pada kepercayaan mereka, mereka akan menjadi kekuatan di dunia. Allah akan menjadi pembela mereka, dan Dia akan meninggikan mereka di atas semua bangsa lain. Terang dan kebenaran-Nya akan dinyatakan melalui mereka, dan mereka akan berdiri di bawah pemerintahan-Nya yang bijaksana dan kudus sebagai contoh keunggulan beribadah kepada-Nya di atas segala bentuk penyembahan berhala.” PP 314.

Kamis, 28 Maret

Sukacita datang di Pagi Hari


Baca Mazmur 5:3, Mazmur 30:5, Mazmur 49:14, Mazmur 59:16, Mazmur 92:2, Mazmur 119:147. 2 Petrus 1:19, dna Wahyu 22:16. Waktu apakah yang secara simbolis digambarkan sebagai waktu penebusan ilahi dan mengapa? Markus 16:1-8. Apa yang terjadi di pagi hari yang dibicarakan disini, dan mengapa hal itu begitu penting bagi kita ?

Tiuplah olehmu sangkakala di Sion, dan bunyikanlah suara siaga di dalam gunung-Ku yang kudus : hendaklah segala penduduk negeri gementar : karena hari Tuhan itu datang, sebab sudah dekat kedatangannya; suatu hari kegelapan dan hari yang suram, suatu hari yang penuh awan dan yang penuh dengan kegelapan, bagaikan fajar pagi yang terbentang di atas gunung-gunung : suatu bangsa yang besar dan kuat; yang belum pernah ada yang seperti itu, bahkan tidak akan ada lagi sesudah itu turun temurun pada masa yang akan datang. KJV — Joel 2:1, 2

Di sini Saudara saksikan bahwa suatu pekabaran akan diserukan kepada sidang, kepada Sion, memberitakan bahwa hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu sudahlah dekat; bahwa hari itu akan merupakan kehancuran di belakang umat-Nya, dan kemuliaan di depan mereka, bahwa Tuhan akan membersihkan ladang-Nya keseluruhannya selengkapnya, sehingga Ia akan mengumpulkan setiap butir ‘gandum,’ dan kemudian membakar semua lalang.

Dalam hari kelam kabut dan kegelapan pekat ini ada juga terdapat suatu umat yang besar dan kuat. Sekiranya mereka akan lebih besar dan lebih kuat daripada sesuatu bangsa di masa lalu, maka mereka akan lebih kuat bahkan melebihi Simson. Apakah itu yang akan membuat orang banyak itu sedemikian kuatnya ? – Persyaratan yang pertama ialan iman. Yang kedua ialah tindakan yang berani.

Kita harus terus percaya sekalipun menghadapi keadaan - keadaan yang berat yang akan datang menantang iman kita. Oleh sebab itu, kita harus menyadari bahwa bukan suatu iman yang sedikit melainkan iman yang sangat banyak yang diperlukan dari setiap orang yang hendak berada di antara umat yang besar ini. Kenangkanlah selalu bahwa rombongan besar Israel dan kemudian seluruh bangsa telah hilang selengkapnya hanya karena ketidak percayaan mereka yang telah membawa mereka mendurhaka melawan jalan - jalan Allah, samai tidak ada lagi obatnya.

Sebagai pemikiran sepintas, kita juga dapat menyebutkan bahwa Simson telah mematuhi suatu peraturan makanan yang ketat dan suatu anjuran khusus yang berkenaan dengan rambutnya; dan pegangannya yang teguh pada persyaratan -persyaratan ini terbukti merupakan persiapan - persiapan yang ia hadapi untuk memiliki kekuatan otot yang tertinggi. Teladan ini mengajarkan kepada kita bahwa jika Allah mempersyaratkan sesuatu kepada kita yang tidak dipersyaratkan-Nya kepada orang lain, maka tujuannya hanya dapat dipenuhi dengan cara kita mematuhinya dengan ketat. Sebagai contoh, jika Allah memberikan kepada kita persyaratan - persyaratan makanan dan lain-lainnya untuk diikuti untuk memisahkan kita dari dunia sehingga Ia dapat melepaskan kita dari segala kejahatan yang ada di dunia, maka kita harus mematuhinya kalau kita ingin dilepaskan.

Jumat, 29 Maret 

Pendalaman 

 “Jika waktu menantikan kedatangan Pembebas kita terasa lama, jika, karena tertunduk oleh penderitaan dan lelah oleh kerja keras, kita merasa tidak sabar untuk menyelesaikan tugas kita, dan menerima pembebasan yang luhur dari peperangan, marilah kita mengingat – dan biarlah ingatan itu memeriksa setiap keluhan – bahwa Allah meninggalkan kita di bumi ini untuk menghadapi badai dan pertikaian, untuk menyempurnakan karakter Kristen, untuk lebih mengenal Allah Bapa kita dan Kristus, Saudara kita, dan untuk melakukan pekerjaan bagi Sang Guru dalam memenangkan banyak jiwa bagi Kristus, sehingga dengan hati yang gembira kita dapat mendengarkan firman ini: ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia, masuklah ke dalam sukacita Tuhanmu.’ RH 25 Oktober 1881, par. 10

“Bersabarlah, hai prajurit Kristen. Tinggal sedikit waktu lagi, dan Dia yang akan datang itu akan datang. Malam penantian yang melelahkan, yang berjaga-jaga, dan yang berduka hampir berakhir. Pahala akan segera diberikan; hari yang kekal akan segera menyingsing. Tidak ada waktu untuk tidur sekarang, tidak ada waktu untuk memanjakan diri dalam penyesalan yang tidak berguna. Barangsiapa yang berusaha untuk tidur sekarang akan kehilangan kesempatan berharga untuk berbuat baik. Kita diberi hak istimewa yang penuh berkat untuk mengumpulkan berkas-berkas dalam penuaian yang besar; dan setiap jiwa yang diselamatkan akan menjadi bintang tambahan di mahkota Yesus, Penebus kita yang kekasih. Siapakah yang mau menanggalkan baju zirahnya, padahal dengan pertempuran sedikit lebih lama ia akan meraih kemenangan-kemenangan yang baru dan mengumpulkan piala-piala yang baru untuk kekekalan?” RH 25 Oktober 1881, par. 1