“Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. KJV - 2 Petrus 3: 11-12
Penyelidikan-penyelidikan kita yang terdahulu telah menunjukkan bahwa semua buku-buku dari Alkitab bertemu dan berakhir di dalam Buku Wahyu (Acts of the Apostles, p. 585); bahwa Buku Wahyu meliputi seluruh sejarah umat manusia.
Dalam penyelidikan-penyelidikan ini kita juga dapat mempelajari bahwa peristiwa yang telah membuat buku dengan Tujuh Meterai itu dibukakan, telah mengungkapkan Buku Wahyu itu sendiri, dan secara terbatas disebut, “Wahyu dari Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya” dimulai dengan pasal 6 dan berakhir dengan pasal 22, keseluruhannya delapan belas pasal, yang telah diungkapkan oleh pemecahan Meterai-Meterai itu. Kita juga telah mempelajari bahwa perkara-perkara yang akan jadi “kemudian” dari masa hidupnya Rasul Yohanes, setelah tahun 96 Tarikh Masehi, adalah perkara-perkara itu juga yang dikemukakan oleh peristiwa itu, yaitu pertemuan besar itu sendiri pada sekeliling Tahta itu yang sedang bertemu untuk memeriksa segala perkara yang terdapat di dalam Buku itu.
Sekarang saya ingin anda mencatat bahwa Buku Wahyu itu berisikan banyak pokok masalah, masing-masingnya sudah lengkap tersendiri, walaupun sesuatu pasal atau pokok masalah mungkin saling bertautan atau saling memotong dengan yang lainnya; artinya, tidak semua pokok masalah dan semua pasal tersusun secara kronologis satu dengan lainnya.
Bacalah Wahyu 1;1-7. Dengan cara apa Anda melihat bukti bahwa kitab Wahyu berfokus pada misi Allah di akhir zaman?
Untuk menerima kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Alkitab, Yohanes dua kali diangkat ke dalam Roh. Untuk melihat hal ini, kita akan membaca Wahyu 1:10 dan 4:2.
Wahyu 1:10 - “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala.”
Ini adalah kali pertama Yohanes berada di dalam Roh, dan ketika berada di dalam Roh itu, ia menerima Wahyu pasal 1, 2, dan 3.
Wahyu 4:2 - “Dan seketika itu juga aku dikuasai oleh Roh: dan lihatlah, sebuah takhta terletak di surga, dan Seorang duduk di atas takhta itu.”
Ini adalah kali kedua Yohanes berada di dalam Roh, yaitu ketika ia menerima Wahyu pasal 4 sampai 22.
Sembilan ayat pertama dari pasal 1 berisi pengantar Yohanes untuk kitab ini dan merupakan rangkuman singkat dari apa yang dilihatnya. Ayat-ayat selanjutnya dalam pasal 1 berisi pengantar Tuhan untuk kitab Wahyu, dan kemudian dalam pasal 2 dan 3 diberikan pekabaran khusus untuk disampaikan kepada ketujuh jemaat. Inilah yang dilihat Yohanes ketika ia berada di dalam Roh untuk pertama kalinya.
Kita lihat, pasal 4 dan 5 berisi pemandangan peristiwa khusus yang menyebabkan Kitab itu dibuka segelnya. Apa yang keluar dari Kitab itu, dalam pengertian sepenuhnya, adalah Wahyu Yesus Kristus, dari hanya Dia yang layak untuk membuka Kitab itu.
Demikianlah bahwa “Wahyu Yesus Kristus” dimulai dengan pasal keenam dan diakhiri dengan pasal terakhir dari Kitab ini, pasal-pasal yang di dalamnya dicatat hal-hal yang diungkapkan oleh terbukanya ketujuh meterai itu. Ya, kitab Wahyu terdiri dari hal-hal yang dimeteraikan dengan tujuh meterai.
Karena kitab Wahyu mengungkapkan proses Pengadilan seluruh umat manusia, dan karena ia itu dibuka dengan Kitab yang dimeteraikan dengan tujuh meterai, dan juga karena kitab Wahyu, seperti yang telah ditunjukkan sebelumnya, terdiri dari hal-hal yang ada di dalam Kitab yang dimeteraikan itu, maka masuk akal jika kitab Wahyu memuat bagan singkat tentang sejarah manusia sejak awal mula dunia sampai akhir dunia.
Oleh karena itu, isi dari Tujuh Meterai mencakup seluruh umat manusia; dan harus dimulai dengan Adam, manusia pertama di bumi. Fakta ini sekali lagi sangat terlihat dari fakta bahwa hal-hal yang dibukakan oleh lima meterai pertama masing-masing tercakup dalam satu, dua, atau tiga ayat (sedangkan dua meterai terakhir yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan Pengadilan atas orang-orang hidup, kepada orang-orang yang harus mengetahui bahwa kasus mereka sedang diadili) adalah cukup panjang: Catatan tentang hal-hal yang diungkapkan oleh meterai keenam terdiri dari 22 ayat, dan meterai ketujuh terdiri dari 15 pasal.
Bacalah Wahyu 14:6-12. Apakah yang digambarkan di sini, dan apa hubungan ayat-ayat ini dengan misi dan pekabaran kita? Apakah yang Yesus katakan di sini yang berhubungan langsung dengan misi kita?
“Pekabaran malaikat yang ketiga tidak akan dipahami, terang yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya akan disebut sebagai terang palsu, oleh mereka yang menolak untuk berjalan dalam kemuliaan yang semakin maju. Pekerjaan yang seharusnya bisa lakukan, akan ditinggalkan oleh para penolak kebenaran, karena ketidakpercayaan mereka. Kami memohon kepadamu yang menentang terang kebenaran, untuk menjauh dari jalan umat Allah…” RH 27 Mei 1890, par. 6
“Pekabaran malaikat ketiga adalah untuk menerangi bumi dengan kemuliaannya; tetapi hanya mereka yang telah bertahan dari pencobaan dengan kekuatan dari Yang Mahakuasa yang akan diijinkan untuk mengambil bagian dalam memberitakannya apabila ia telah berkembang menjadi seruan nyaring.” RH 19 November 1908, Art. A, par. 9
“Kemudian aku melihat malaikat yang ketiga. Kata malaikat yang menyertaiku, ‘Mengerikan pekerjaannya. Menakutkan sekali misinya. Dia adalah malaikat yang akan memilih gandum dari lalang, dan memeteraikan, atau mengikat, gandum itu untuk dikumpulkan di surga. Hal-hal ini harus menyibukkan seluruh pikiran, seluruh perhatian.’” EW 118.1
“Kita harus mengesampingkan rencana-rencana kita yang sempit dan mementingkan diri sendiri, mengingat bahwa kita memiliki sebuah pekerjaan yang lebih besar dan sangat penting. Dalam melakukan pekerjaan ini kita sedang menyuarakan pekabaran-pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga, dan dengan demikian sedang dipersiapkan untuk kedatangan malaikat lain dari surga yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya.” 6T 406.5
“Malaikat yang bersatu dalam pemberitaan pekabaran malaikat ketiga adalah untuk menerangi seluruh bumi dengan kemuliaannya. Suatu pekerjaan yang mencakup seluruh dunia dan kuasa yang tidak terduga telah dinubuatkan di sini. Pergerakan Advent pada tahun 1840-1844 adalah suatu pernyataan kuasa Allah yang mulia; pekabaran malaikat yang pertama telah dibawa ke semua tempat pekabaran Injil di seluruh dunia, dan di beberapa negara terdapat minat keagamaan yang terbesar yang pernah disaksikan di negeri manapun juga semenjak Reformasi pada abad ke-16; tetapi semua itu akan dilampaui oleh pergerakan yang dahsyat di bawah amaran terakhir dari pekabaran malaikat yang ketiga. GC 611.1
“Pekerjaan itu akan serupa dengan yang terjadi pada Hari Pentakosta. Sebagaimana “hujan awal” diberikan, dalam pencurahan Roh Kudus pada pembukaan Injil, untuk menumbuhkan benih yang berharga, demikian juga “hujan akhir” akan diberikan pada saat penutupannya untuk mematangkan tuaian. “Maka kita akan tahu, jika kita terus mengenal Tuhan: kedatangan-Nya telah dipersiapkan seperti fajar, dan Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan akhir dan hujan awal yang turun ke bumi.” Hosea 6:3. “Bersukacitalah, hai bani Sion, dan bergembiralah karena TUHAN, Allahmu, sebab Ia telah memberikan kepadamu hujan awal dengan cukupnya, dan Ia akan menurunkan kepadamu hujan, yaitu hujan awal dan hujan akhir." Yoel 2:23. “Pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Tuhan, Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia.” “Maka akan terjadi, bahwa setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” Kisah Para Rasul 2:17, 21.” GC 611.2
Bacalah 1 Yohanes 4:8, 2 Petrus 3:9, 1 Timotius 2:4, dan Kejadian 12:3. Mengapa setiap kelompok manusia penting bagi Allah?
Misi untuk menyelamatkan dunia tidak mungkin dapat lebih penting daripada misi untuk menyelamatkan sidang. Memperluas keanggotaan sidang untuk memajukan Kerajaan Kristus, di bawah kondisi-kondisi kesuaman Laodikea yang sedang merajalela sekarang ini, tidak mungkin lebih baik daripada yang telah dilakukan di bawah kondisi-kondisi yang terdapat di dalam sidang Yahudi pada zaman kedatangan Kristus yang pertama dahulu. Karena mengerti akan situasi yang sebenarnya di dalam sidang itu, maka Yohanes Pembaptis dan Kristus sendiri, dan bahkan juga para rasul, pertama sekali melibatkan diri mereka untuk bekerja, bukan bagi dunia pada umumnya, melainkan hanya dalam kepentingan saudara-saudara mereka di dalam sidang.
Karena penyelewengan yang sama dari Kristus terdapat juga di dalam sidang sekarang ini seperti halnya di waktu itu (Testimonies, vol. 5, p. 217), maka akan dibutuhkan usaha yang lebih besar untuk menyelamatkan umat dari “kesesatan Laodikea yang menyedihkan” (Testimonies, vol. 3, p. 253) daripada sekiranya mereka berada dalam kekafiran. Sebab di Laodikea mereka itu dibuat untuk percaya bahwa mereka memiliki semua kebenaran yang ada untuk dimiliki, bahwa mereka adalah kaya, berlimpah kekayaannya, dan tidak memerlukan apa-apa lagi, -- artinya keselamatan mereka untuk selama-lamanya sudah terjamin selama mereka memiliki keanggotaan sidang! Sebab itu terdapat resiko mereka yang lebih besar bagi kehilangan jiwanya di dalam sidang sementara sidang “suam” dan akan diludahkan ke luar, daripada sekiranya mereka tinggal saja di dunia sampai sidang bangun dari ketidurannya, dan menggosok sendiri matanya dengan salep mata (Kebenaran) -- melihat yang benar, berbuat yang benar, dan memimpin dan memelihara kawanan domba dengan benar.
Hendaklah setiap anggota yang jujur mengemukakan pertanyaan : Jika sidang sendiri tidak selamat (Testimonies, vol. 3, p. 253), tidak mengikuti Kristus Pemimpinnya (Testimonies, vol. 5, p. 217), dan “telah menjadi seorang pelacur” (Testimonies, vol. 8, p. 250), maka bagaimanakah mungkin dapat ia menyelamatkan orang lain? Oleh sebab itu kebutuhan yang terbesar ialah pertama-tama menyelamatkan orang-orang di dalam sidang, kemudian baru orang-orang di luar sidang. “Pekerjaan pembersihan khusus, pembuangan dosa, dari antara umat Allah” (The Great Controversy, p. 425), “pekerjaan penghabisan bagi sidang, dalam masa pemeteraian mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu” (Testimonies, vol. 3, p. 266), harus lebih dulu datang, baru kemudian menyusul pemeteraian orang-orang di dunia.
Setelah sidang bangun dan mengakhiri mimpi-mimpinya bahwa ia adalah “kaya, dan telah meningkat kekayaannya”, menyadari bahwa ia adalah kekurangan segala-galanya, mengenakan kekuatannya oleh kembali kepada Kristus Pemimpinnya, mengenakan pada dirinya pakaian-pakaian kebenaran Kristus, dan tidak lagi membiarkan yang najis itu berjalan melaluinya (Yesaya 52 : 1), maka kebenarannya akan kelak terbit bagaikan terang yang bercahaya, dan penyelamatannya bagaikan sebuah pelita yang bernyala-nyala. Maka bangsa-bangsa Kafir akan menyaksikan kebenarannya, dan semua raja akan menyaksikan kemuliaannya (Yesaya 62 : 1, 2). Pada waktu itulah ia akan benar-benar mampu menyelamatkan. Maka “pintu-pintu gerbangnya akan terbuka selalu; sekaliannya itu tidak akan tertutup baik siang maupun malam; supaya orang-orang dapat memasukkan ke dalamnya bala tentara bangsa-bangsa Kafir, dan supaya raja-raja mereka itu dapat dibawa serta. Karena bangsa dan kerajaan yang tidak mau melayaninya akan binasa; bahkan bangsa-bangsa itu akan dihapuskan sama sekali.” Yesaya 60 : 11, 12.
Oleh sebab itu, hendaklah semua orang yang percaya pada Kebenaran Sekarang, menempuh jalan ini sampai kepada puncaknya yang berbahagia : “Nyanyilah dan bersukacitalah, hai puteri Sion : karena tengoklah, Aku datang, dan Aku akan tinggal di tengah-tengah kamu, demikianlah firman Tuhan. Maka banyak bangsa akan digabungkan kepada Tuhan pada hari itu, dan akan menjadi umat-Ku; maka Aku akan tinggal di tengah-tengah kamu, dan akan diketahui olehmu, bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus Aku kepadamu.” Zakharia 2 : 10, 11.
Bacalah 2 Korintus 11:2; Yesaya 30:21; Yohanes 10:27; Yohanes 16:12, 13; 2 Tesalonika 2:9-11, Ibrani 3:12, 13; 1 Yohanes 1:8, 9; Wahyu 7:14; Wahyu 19:8. Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini kepada kita tentang karakter orang-orang yang mengikut Yesus?
Zak 3:1-4 – “Lalu diperlihatkannya kepadaku Yosua, imam besar itu, sedang berdiri di hadapan malaikat TUHAN dan Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. Berfirmanlah TUHAN kepada Iblis: “TUHAN menghardik engkau, hai Iblis, TUHAN yang telah memilih Yerusalem, menghardik engkau, bukankah ini puntung yang ditarik dari dalam api? Yosua mengenakan pakaian yang najis dan berdiri di hadapan malaikat itu. Lalu ia menjawab dan berkata kepada orang yang berdiri di hadapannya, katanya: “Tanggalkanlah pakaian najis itu dari padanya. Dan kepada Yosua ia berkata: “Lihatlah, Aku telah melenyapkan kesalahanmu dari padamu, dan Aku akan mengenakan kepadamu pakaian yang baru."
Orang pertama yang diberi pakaian itu adalah Yosua, imam besar, pejabat tertinggi di gereja. Jika dia tidak memiliki pakaian itu, maka orang lain juga tidak memilikinya. Dari sini kita melihat bahwa kebangunan rohani dan reformasi yang sejati dimulai dari kepala, bukan dari kaki, dan bahwa sebelum seseorang diberi hak untuk mengenakan pakaian itu, kesalahannya dihapuskan – ia bertobat dari dosa-dosanya, dan Tuhan menghapuskannya. Meskipun Setan ada di sana untuk melawan dan menuduhnya; tetapi, syukur kepada Tuhan bahwa Tuhan juga ada di sana untuk menghardik musuh. Apakah Anda menangkap pelajarannya, Saudara, Saudari? Ketika Anda mendapatkan pakaian itu, Anda harus menghadapi perlawanan yang kuat. Tetapi bagaimana dengan hal itu? Apakah terlalu berat untuk berdiri teguh bagi Kebenaran dan keadilan ketika mayoritas mengabaikannya? Dan bagaimana lagi anda dapat menjadi pahlawan bagi Allah?” (Bacalah Matius 5:10-12).
Para rasul dan para nabi tidak hanya bertahan menghadapi perlawanan dari saudara-saudara mereka sendiri, tetapi mereka bahkan dengan senang hati mati demi pakaian putih mereka. Namun, Anda sekarang tidak diminta untuk menyerahkan hidup Anda, melainkan untuk menyelamatkannya. “Meja” itu sekarang terbalik. Tuhan tidak akan membiarkan Anda dimakan api. Dia akan menyelamatkan Anda seperti “puntung yang ditarik dari api.”
Dari sini kita melihat bahwa Yosua pada masa kini sedang menukar pakaiannya yang kotor dengan jubah putih, dengan kebenaran Kristus.
Ayat 5 - “Lalu Aku berkata: Hendaklah mereka mengenakan serban yang tahir pada kepalanya. Maka mereka mengenakan serban yang tahir ke atas kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya. Dan malaikat Tuhan berdiri di situ."
Dia tidak hanya mengenakan pakaian putih, tetapi dia juga dimahkotai dengan serban yang tahir. Dan apa yang dapat dilambangkan oleh serban itu selain otoritas yang diberikan kepadanya sebagai penguasa yang ditunjuk oleh Surga? Demikianlah Ia berpakaian dari kepala sampai ke kaki-Nya,” dan malaikat Tuhan berdiri di situ.” Sungguh suatu anugerah yang luar biasa! dan pengawal yang luar biasa untuk dimiliki oleh seseorang di dunia seperti yang kita punya! Meskipun demikian, umat manusia sangat lambat dan ragu-ragu untuk berpihak kepada Tuhan. Kebanyakan dari mereka lebih bersandar pada manusia.
Ayat 8 - "Dengarlah sekarang, hai Yosua, imam besar, engkau dan rekan-rekanmu yang duduk di hadapanmu, sebab mereka adalah orang-orang yang dimuliakan, sebab lihatlah, Aku akan mengeluarkan hamba-Ku, Tunas itu.”
Bukan hanya Yosua, tetapi juga orang-orang yang duduk di hadapannya (jemaat) diperingatkan untuk mendengarkan tugas ini. Dan orang-orang seperti apakah mereka itu? – Orang-orang yang dimuliakan. Lambang ini menunjukkan bahwa pada saat penggenapan nubuatan ini, malaikat jemaat Laodikia tidak lagi bertugas atas rumah Tuhan, dan bahwa umat Allah akan sepenuhnya terdiri dari orang-orang yang dimuliakan!
Maka jelaslah, sebagai hasil dari kebangunan rohani dan reformasi di dalam jemaat Laodikia, muncullah sebuah jemaat lain yang dipimpin oleh Yosua, bukan oleh malaikat Laodikia. Di dalamnya tidak akan ada “lalang” (Matius 13:30), “ikan yang jelek” (Matius 13:47, 48), atau “kambing-kambing” (Matius 25:32). Laodikia, sidang yang ketujuh, adalah sidang yang terakhir yang bercampur dengan orang-orang munafik, orang-orang kudus dan orang-orang berdosa.
Siapakah yang akan membawa kebangunan dan reformasi ini, perubahan besar ini? – Tunas itu. Dan menurut Yesaya 11:1-5, Tunas itu adalah Tuhan, Anak Daud.
Baca Wahyu 21:1-4 dan Wahyu 21; 22-22:5. Pemandangan apa yang digambarkan disini ?
Yesaya 65 : 17 : “Karena, bahwasanya, Aku menciptakan segala langit yang baru dan sebuah bumi yang baru, maka yang terdahulu itu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati.”
Di sini kita dibawa sampai kepada masa dimana akhirnya Tuhan akan memperbaharui langit dan bumi
Yesaya 65 : 18, 19 : “Tetapi bergiranglah dan bersorak-soraklah untuk selama-lamanya dalam apa yang Ku ciptakan; karena, tengoklah, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Maka Aku akan bersukacita karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku, maka suara tangisan tidak akan lagi terdengar di dalamnya atau pun sesuatu suara teriakan.”
Kita dianjurkan supaya bergembira karena Yerusalem, sama seperti akan hal umat-Nya, telah diciptakan bagi kegembiraan.
Yesaya 65 : 20 : “Di sana tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari; ataupun orang tua yang tidak mencapai segala hari umurnya; karena anak kecil akan mati umurnya seratus tahun, tetapi orang berdosa yang umurnya seratus tahun itu akan kena kutuk.”
Dari hal orang jahat di dalam bumi yang baru, yang bangkit dalam kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang jahat (Wahyu 20 : 5), tidak akan ada lagi kelahiran maupun kematian di antara mereka untuk selama seratus tahun lamanya. Jadi, satu-satunya rombongan anak-anak yang akan ada di antara mereka itu ialah anak-anak yang dibangkitkan dari kematian. Akibatnya baik mereka yang berumur tua maupun mereka yang muda akan hidup seratus tahun lamanya semenjak dari kebangkitan orang jahat sampai kepada kematian yang kedua. Demikianlah anak kecil dan orang berdosa yang mencapai seratus tahun umurnya di dalam bumi yang baru, keduanya akan mati pada akhir dari masa seratus tahun itu. Kemudian daripada itu orang-orang benar akan mendiami seluruh bumi.
Yesaya 65 : 21, 22 : “Maka mereka akan membangun rumah-rumah, lalu mendiaminya; dan mereka akan menanami kebun-kebun anggur, lalu memakan buah-buahnya. Mereka tidak akan membangun, lalu orang lain mendiaminya; mereka tidak akan menanam, lalu orang lain memakannya; karena seperti lamanya umur pohon demikianlah segala hari umur umat-Ku, maka semua umat pilihan-Ku akan lama menikmati hasil-hasil pekerjaan tangan mereka.” -
Kembali kita saksikan, bahwa Yang Akan Datang itu akan kelak sama kenyataannya dan sama alamiahnya seperti halnya Taman Eden pada masa ia diciptakan. Demikianlah pekabaran Eliyah akan betul-betul mengembalikan segala perkara -- yaitu semua yang telah lenyap karena dosa.
Yesaya 65 : 23 : “Mereka tidak akan bersusah payah dengan sia-sia, mereka tidak melahirkan anak bagi celaka, karena mereka adalah benih keberkatan Tuhan, dan semua keturunan mereka sertanya.”
Banyak dari semua usaha kita di bumi ini dilakukan dengan sia-sia, dan banyak dari anak-anak kita laki-laki dan perempuan telah dilahirkan juga sia-sia. Tetapi di dalam bumi baru, tak seorang pun akan berusaha untuk sia-sia, dan tak satu pun anak-anak yang dilahirkan bagi kesusahan.
Yesaya 65 : 24 : “Maka akan jadi kelak, bahwa sebelum mereka itu berseru, Aku akan menjawab; dan sementara mereka itu masih berbicara, Aku akan mendengarkan.” -
Untuk jawaban terhadap beberapa dari doa-doa kita seringkali menunggu lama, dan bahkan kebanyakan dari doa-doa itu tidak terjawab seperti yang kita kehendaki. Tetapi di dalam bumi yang baru tidak akan ada keterlambatan dan tidak ada kekecewaan.
Yesaya 65 : 25 : “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan, dan singa akan memakan jerami seperti juga lembu, dan debu akan merupakan makanan ular. Mereka tidak akan melukai atau pun merusak di dalam bukit kesucian-Ku, demikianlah firman Tuhan.”
Akan ada damai pada semua penjuru. Kita tidak akan menyaksikan orang-orang saling bertengkar atau pun binatang-binatang saling berkelahi dan saling memakan mangsanya. Di sana akan terdapat damai yang sempurna dan betul-betul nyata di antara mereka.
Jika kita dapat hanya menyadari akan apa yang Allah telah sediakan bagi mereka yang suka menyelidiki Firman-Nya dan berjalan dalam Terang-Nya yang terus bertambah, maka kita akan menjadikan semua urusan Allah kepentingan kita yang terutama; maka kita tidak akan lagi menghamburkan semua energi kita untuk berjuang mencarikan perkara-perkara kehidupan materi. Semua itu akan dipertambahkan kepada kita sementara kita dengan rajin berusaha menegakkan Kerajaan-Nya, karena Ia sendiri mengatakan : “Pekerja itu berhak akan upahnya.”
Wahyu 10:5-7 – “Dan malaikat yang kulihat berdiri di atas laut dan di atas bumi menengadahkan tangannya ke langit, lalu bersumpah demi Dia yang hidup selama-lamanya, yang menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala isinya, dan laut dan segala isinya, bahwa tidak akan ada lagi waktu, tetapi pada waktu suara malaikat yang ketujuh berbunyi, maka genaplah sudah rahasia Allah, seperti yang telah difirmankan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi.”
Malaikat itu bersumpah bahwa tidak akan ada lagi waktu. Saya rasa saya mengerti bagaimana kita sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh menafsirkan “tidak ada lagi waktu”; tetapi kedua ayat ini jika dibaca bersama-sama dengan jelas menunjukkan waktu seperti apa yang tidak ada lagi, karena pada waktu sangkakala keenam malaikat itu mengatakan tidak akan ada waktu lagi, tetapi pada saat dimulainya peniupan sangkakala ketujuh, rahasia Allah genaplah sudah. Apakah rahasia Allah itu? -- Itu adalah pekerjaan keselamatan, atau pekerjaan Injil. Maka selama periode sangkakala ketujuh tidak akan ada rahasia yang belum diselesaikan, karena itu akan diselesaikan pada saat sangkakala keenam. Oleh karena itu, malaikat itu harus dipahami sebagai pernyataan sederhana bahwa masa kasihan hanya akan berlangsung sampai bunyi sangkakala keenam dan hanya itu saja, karena rahasia Allah akan selesai pada saat malaikat ketujuh mulai berbunyi.