Misi kepada yang Belum Dijangkau - Bagian 2

Pelajaran 11, Triwulan ke-4, 9-15 Desember 2023.

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download Pdf

Sabat Sore, 9 Desember

Ayat Hafalan:

“Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” KJV - Matius 15:28


Pentingnya mengadakan perjalanan di kota-kota besar masih menjadi perhatian saya. Selama bertahun-tahun Tuhan telah mendesak kita untuk melakukan tugas ini, namun kita melihat hanya sedikit pencapaian di pusat-pusat padat penduduk. Jika kita tidak melakukan pekerjaan ini dengan cara yang sudah tentukan, Setan akan melipatgandakan kesulitan yang tidak mudah untuk diatasi. Kita tertinggal jauh dalam melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan di kota-kota yang telah lama terabaikan ini. Pekerjaan ini sekarang akan lebih sulit dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Namun jika kita melakukan pekerjaan ini dalam nama Tuhan, penghalang akan dirobohkan, dan kemenangan pasti akan menjadi milik kita. MM 301.5

“Dalam pekerjaan ini dibutuhkan dokter dan pendeta. Kita harus menyampaikan permohonan kita kepada Tuhan dan melakukan yang terbaik, maju terus dengan segenap kekuatan yang mungkin untuk membuka peluang di kota-kota besar. Seandainya dimasa lampau kita bekerja dengan rencana Tuhan, banyak lampu yang padam akan bersinar terang.” Surat 148, 1909. MM 302.1

Minggu, 10 Desember

Misi kepada Wilayah Seberang


Bacalah Hakim-hakim 3:1-6, 1 Raja-raja 5:1-12, dan 1 Raja-raja 11:1-6. Bagaimanakah ayat-ayat ini membantu kita memahami sedikit latar belakang dari kota-kota ini?

 “Orang-orang percaya di Antiokhia menyadari bahwa Allah bersedia untuk bekerja dalam hidup mereka “baik menurut kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” Filipi 2:13. Hidup di tengah-tengah orang-orang yang tampaknya tidak terlalu peduli dengan hal-hal yang bernilai kekal, mereka berusaha untuk menarik perhatian orang-orang yang jujur hatinya, dan memberikan kesaksian yang positif tentang Dia yang mereka kasihi dan layani. Di dalam pelayanan mereka yang rendah hati, mereka belajar untuk bergantung pada kuasa Roh Kudus untuk membuat firman kehidupan berhasil. Maka, dalam berbagai bidang kehidupan, mereka setiap hari memberikan kesaksian tentang iman mereka kepada Kristus. AA 158.1

“Teladan para pengikut Kristus di Antiokhia hendaknya menjadi sebuah inspirasi bagi setiap orang percaya yang tinggal di kota-kota besar di dunia saat ini. Meskipun sudah menjadi perintah Allah bahwa para pekerja yang terpilih yang disucikan dan yang berbakat harus ditempatkan di pusat-pusat penduduk yang penting untuk memimpin dalam upaya-upaya publik, namun adalah juga tujuan-Nya agar anggota-anggota gereja yang tinggal di kota-kota ini menggunakan talenta-talenta yang telah diberikan Allah untuk bekerja bagi jiwa-jiwa. Ada banyak berkat yang tersedia bagi mereka yang berserah sepenuhnya kepada panggilan Allah. Sementara para pekerja itu berusaha memenangkan jiwa-jiwa bagi Yesus, mereka akan mendapati bahwa banyak orang yang tidak pernah dapat dijangkau dengan cara lain, siap untuk menanggapi usaha pribadi yang cerdas. AA 158.2

“Pekerjaan Allah di dunia saat ini membutuhkan perwakilan-perwakilan yang hidup dari kebenaran Alkitab. Para pendeta yang telah diurapi saja tidaklah mampu melakukan tugas untuk memperingatkan kota-kota besar. Allah memanggil bukan hanya para pendeta, tetapi juga para dokter, perawat, kolportir, pekerja Alkitab, dan orang-orang awam yang telah dikuduskan dengan berbagai macam talenta yang memiliki pengetahuan akan firman Allah dan yang mengetahui kuasa kasih karunia-Nya, untuk memperhatikan kebutuhan kota-kota yang belum diperingatkan. Waktu berlalu dengan cepat, dan ada banyak hal yang harus dilakukan. Setiap lembaga harus mulai beroperasi, agar kesempatan yang ada sekarang dapat ditingkatkan dengan bijaksana." AA 158.3

Senin, 11 Desember

Menjangkau Orang Banyak


Bacalah Matius 9:35-38. Apakah yang diajarkan kepada kita tentang misi kepada orang banyak, di mana pun kita bertemu dengan mereka?

Misi untuk menyelamatkan dunia tidak bisa lebih penting daripada misi untuk menyelamatkan gereja. Memperbanyak keanggotaan gereja di bawah kondisi-kondisi Laodikia yang suam-suam kuku yang sekarang berlaku, tidak dapat mempercepat Kerajaan Kristus lebih dari yang dapat dilakukan di bawah kondisi-kondisi di dalam gereja Yahudi pada zaman kedatangan-Nya yang pertama. Dengan memahami situasi yang sebenarnya di dalam gereja, Yohanes Pembaptis dan Kristus Sendiri dan bahkan para rasul pada awalnya, melibatkan diri mereka sendiri untuk bekerja, bukan untuk dunia secara umum, melainkan hanya untuk kepentingan saudara-saudara mereka di dalam gereja.

Karena penyimpangan yang sama dari Kristus ada di dalam gereja sekarang seperti halnya zaman dahulu (Testimonies, Vol. 5, p. 217), maka akan diperlukan usaha yang jauh lebih besar untuk menyelamatkan umat dari “penipuan Laodikia yang menyedihkan” (Testimonies, Vol. 3, p. 253), daripada jika mereka masih berada di dalam kekafiran. Karena di Laodikia mereka dibuat untuk percaya bahwa mereka memiliki semua kebenaran yang dapat diperoleh, bahwa mereka kaya raya dengan harta benda, dan tidak kekurangan apapun – keselamatan mereka selamanya terjamin selama mereka menjadi anggota gereja! Oleh sebab itu, adalah lebih besar risiko kehilangan jiwa mereka di dalam gereja sementara gereja masih “suam-suam kuku” dan akan diludahkan keluar, daripada jika mereka tetap tinggal di dalam dunia sampai gereja bangun dari tidurnya, dan mengoleskan dirinya sendiri dengan salep mata (Kebenaran) -- melihat yang benar, melakukan yang benar, dan memimpin serta menggembalakan kawanan domba dengan benar.

Hendaklah setiap anggota yang jujur mengajukan pertanyaan, Jika gereja sendiri tidak diselamatkan (Testimonies, Vol. 3, hal. 253), tidak mengikuti Kristus sebagai Pemimpinnya (Testimonies, Vol. 5, hal. 217) dan “telah menjadi pelacur” (Testimonies, jilid 8, hal. 250), bagaimanakah ia dapat menyelamatkan orang lain? Oleh karena itu, kebutuhan terbesarnya adalah pertama-tama menyelamatkan mereka yang ada di dalam gereja, lalu kemudian mereka yang ada di dunia. “Pekerjaan khusus penyucian, pembuangan dosa di antara umat Allah” (The Great Controversy, p. 425), “pekerjaan penghabisan bagi sidang, pada masa pemeteraian mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu” (Testimonies, Vol. 3, p. 266), haruslah pertama sekali datang, baru kemudian menyusul pemeteraian mereka yang ada di dalam dunia.

Orang-orang dan alat-alat yang sudah dikhususkan untuk pekerjaan misionaris bagi dunia adalah begitu berlimpah sehingga sepenuhnya menutupi sedikitnya fasilitas yang tersedia untuk membawa pekabaran kepada orang-orang Laodikia, meskipun gereja lebih membutuhkannya daripada dunia.

Setelah gereja bangun dan berhenti bermimpi bahwa ia “kaya dan berlimpah-limpah harta bendanya,” dan menyadari bahwa ia membutuhkan segala sesuatu dan bukannya “tidak memerlukan apa-apa,” ia akan mengenakan kekuatannya dengan berpaling kepada Kristus sebagai Pemimpinnya, mengenakan pakaian kebenaran-Nya, dan tidak lagi membiarkan yang najis melaluinya (Yesaya 52:1), maka kebenarannya akan bercahaya bagaikan terang dan keselamatannya bagaikan pelita yang bernyala-nyala. Maka bangsa-bangsa kafir akan melihat kebenarannya, dan semua raja akan melihat kemuliaannya (Yes. 62:1, 2). Pada saat itulah ia akan benar-benar mampu untuk menyelamatkan. Maka “pintu-pintu gerbangnya akan terbuka terus-menerus, tidak akan tertutup siang dan malam, supaya orang-orang dapat membawa” kepadanya “kekayaan bangsa-bangsa kafir, dan raja-raja mereka dapat dibawa.” Karena bangsa dan kerajaan yang tidak mau melayani “dia” akan binasa, ya, bangsa-bangsa itu akan dibinasakan sepenuhnya.” Yes. 60:11, 12.

Selasa, 12 Desember

Di Tirus and Sidon


Bacalah Matius 15:22-28 dan Markus 7:24-30. Perbedaan apakah yang bisa Anda lihat di sini dan bagaimanakah perempuan dalam cerita ini digambarkan?

“Juruselamat merasa puas. Ia telah menguji iman perempuan itu kepada-Nya. Oleh perlakuan Yesus kepadanya, Ia telah menunjukkan bahwa dia yang telah dianggap sebagai seorang terbuang dari Israel bukan lagi seorang asing, melainkan seorang anak dalam keluarga Allah. Sebagai seorang anak ia mempunyai kesempatan mendapat bagian dalam pemberian Bapa. Kini Kristus mengabulkan permohonannya, dan menyelesaikan pelajaran kepada murid-murid. Sambil memandang kepadanya dengan pandangan yang penuh belas kasihan dan kasih, Ia berkata, “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki.” Sejak saat itu anaknya sembuhlah. Iblis tidak lagi mengganggu dia. Perempuan itu meninggalkan tempat itu sambil mengakui Juruselamatnya, dan bergembira karena doanya sudah terkabul. DA 401.3

“Inilah satu-satunya mukjizat yang diadakan Yesus sementara dalam perjalanan itu. Untuk melakukan perbuatan inilah Ia pergi ke perbatasan Tirus dan Sidon. Ia ingin meringankan derita wanita yang dirundung malang itu, dan pada saat yang sama meninggalkan suatu teladan dalam pekerjaan kemurahan-Nya terhadap salah seorang yang dihinakan untuk kepentingan murid-murid-Nya bila Ia tidak lagi bersama-sama dengan mereka. Ia ingin memimpin mereka keluar dari sifat suka menyendiri orang Yahudi agar mereka menaruh minat untuk bekerja bagi orang lain selain dari bangsa mereka sendiri.” DA 402.1

Akan tetapi, di bawah takdir dari suatu pekabaran khusus kepada sidang, sebagaimana Kristus telah emban bagi jemaat Yahudi selama tiga setengah tahun maka demikian pulalah bagian kita bagi sidang MAHK saat ini, kita tidak dapat memahami bahwa itu juga tugas orang-orang yang memikul pekabaran ini, untuk pada saat bersamaan memberitakan kepada dunia secara luas.

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dalam kegelapan mengenai keadaan kita dalam perkara ini. Yesus telah “berbicara” kepada anggota-anggota jemaat yang berada “dalam perbatasan-perbatasan negeri Tirus dan Sidon” pada waktu perempuan itu yaitu “seorang Yunani, yang berkebangsaan Siro-fenisia”, “datang dan menyembah sujud pada kaki-Nya”, lalu memohon “kepada-Nya agar Ia mau mengusir Setan keluar dari putrinya. Tetapi Yesus berkata kepadanya, Biarkanlah anak-anak itu kenyang dahulu : sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak, lalu melemparkannya kepada anjing-anjing (bangsa-bangsa yang bukan Yahudi). Tetapi perempuan itu menjawab dan berkata kepada-Nya, Benar Tuhan : tetapi anjing-anjing yang berada di bawah meja juga memakan remah-remah yang dilemparkan oleh anak-anak. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang; sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” (Markus 7 : 26 – 29.)

Sebab itu dapat kita saksikan bahwa sementara kita jelas diperintahkan untuk memberi makan kepada anak-anak, maka janganlah pergi mencari-cari orang-orang yang bukan Yahudi, dan pada waktu yang sama hal itu memberitahukan kepada kita supaya jangan menahan kebenaran itu dari mereka yang bukan Yahudi, pada waktu mereka datang secara sukarela dan dalam iman untuk mencari remah-remah roti itu.

Rabu, 13 Desember

“Suruhlah Ia Pergi”


Bacalah Kisah Para Rasul 10:9-16, 28, 34, 35. Bagaimana Anda merangkum pelajaran yang diajarkan oleh Roh Kudus di sini?

Mencurahkan waktu kita untuk menginjili dunia sementara mengabaikan gereja adalah tindakan kriminal, salah satu pengkhianatan tertinggi baik kepada Allah maupun kepada umat-Nya. Gereja pertama-tama harus diselamatkan dari kondisi Laodikianya yang “melarat, sengsara, miskin, buta dan telanjang.” Dia, bukan dunia, yang akan diludahkan. Dia “adalah satu-satunya objek di bumi yang kepadanya Dia melimpahkan penghargaan-Nya yang tertinggi.” – Testimonies to Ministers, hal. 15.

Tetapi dalam keadaan kebutaan dan kemelaratannya yang menyedihkan seperti yang diungkapkan oleh Saksi Yang Benar itu (Wahyu 3:14-18), ia sama sekali tidak layak untuk tugas yang diberikan kepadanya, dan harus diselamatkan dari kesesatannya yang menyedihkan sebelum ia dapat menjadi tempat perlindungan yang aman dan pengaruh yang menyelamatkan bagi mereka yang mau bergabung dengan barisannya. Seandainya Allah membiarkan dia dalam kondisi Laodikia di mana dia sekarang merana, maka bukan hanya dia sendiri yang akan hilang tetapi, sebagai akibatnya, seluruh dunia juga akan ikut hilang. Oleh karena itu, Dia harus membangunkannya atau membangunkan orang lain untuk melakukan pekerjaan yang masih harus dilakukan.

Namun, pikirkanlah, betapa sukacita yang kekal bagi-Nya untuk membuatnya layak dan menggunakan dia bagi kemuliaan-Nya, gantinya harus meninggalkannya! Jadi sebelum membangunkan orang lain sebagai upaya terakhir, Dia berusaha menyelamatkannya, dan Dia akan menyelamatkannya, seperti janji-Nya:

“Setan akan melakukan mukjizat-mukjizatnya untuk menipu, ia akan menjadikan kuasanya sebagai yang tertinggi. Gereja mungkin tampak akan jatuh, tetapi tidak akan jatuh. Gereja akan tetap ada, sementara orang-orang berdosa di Sion akan diayak. Sekam akan dipisahkan dari gandum yang berharga. Ini adalah cobaan yang mengerikan, tetapi tetap harus terjadi. Tidak seorang pun kecuali mereka yang telah menang oleh darah Anak Domba dan firman kesaksian mereka yang akan ditemukan bersama dengan orang-orang yang setia dan benar, tanpa bintik atau noda dosa, tanpa tipu daya di mulut mereka. Umat yang sisa yang menyucikan jiwa mereka dengan menaati kebenaran akan mengumpulkan kekuatan dari proses pencobaan, menunjukkan keindahan kekudusan di tengah-tengah kemurtadan di sekelilingnya.....

“Persoalan besar yang begitu dekat akan menyingkirkan orang-orang yang tidak ditunjuk oleh Allah, dan Dia akan memiliki dinas kependetaan yang murni, benar, dan disucikan yang dipersiapkan untuk hujan akhir.” – B-55-1886.

Seandainya Tuhan – yang ketika berada di bumi menghabiskan seluruh waktu-Nya khusus untuk menyelamatkan jemaat-Nya yang hilang pada waktu itu – mengutus kita ke dunia dan bukannya ke jemaat-Nya yang hilang pada masa kini, maka Ia tidak hanya akan membawa orang-orang yang tidak bersalah untuk binasa bersama dengan mereka yang bersalah, tetapi juga akan sepenuhnya membalikkan praktik-Nya sendiri dan bertentangan dengan perintah-Nya kepada para rasul-Nya untuk memberitakan kebenaran pada waktunya kepada jemaat terlebih dahulu (Mat. 10:5,6).

Oleh karena itu, dalam belas kasihan dan dalam ketetapan yang sesuai dengan prosedur kekekalan-Nya, Dia bermaksud bahwa “sementara pemeriksaan penghakiman berlangsung di surga, sementara dosa-dosa orang percaya yang bertobat sedang disingkirkan dari tempat kudus, akan ada suatu pekerjaan khusus untuk memurnikan, untuk menyingkirkan dosa, di antara umat-Nya di bumi.” Inilah pekerjaan khusus itu. “Maka gereja yang ... pada kedatangan-Nya [Dia] akan menerima-Nya akan menjadi ‘suatu gereja yang mulia, yang tidak bercela, tidak berkerut, atau yang serupa dengan itu.’” -- The Great Controversy, hal. 425.

“Tuhan sekarang tidak bekerja untuk membawa banyak jiwa ke dalam kebenaran,” kata Roh Kebenaran lebih lanjut, “karena adanya anggota-anggota gereja yang tidak pernah bertobat, dan mereka yang pernah bertobat tetapi kemudian murtad. Pengaruh apakah yang akan diberikan oleh anggota-anggota yang belum dikuduskan ini kepada orang-orang yang baru bertobat? Bukankah mereka tidak akan berpengaruh terhadap pekabaran yang diberikan Allah yang harus dipikul oleh umat-Nya?” – Testimonies, Jilid 6, p. 371.

Tetapi ketika orang-orang yang murtad dan yang tidak bertobat, yaitu lalang-lalang, disingkirkan, “maka ia akan tampak ‘bagaikan pagi hari, indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan mengerikan bagaikan tentara yang membawa panji-panji.” -- The Great Controversy, hal. 425.

Ya, orang-orang kafir yang jujur harus dan akan diinjili, tetapi “domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Mat. 10:6) harus dicari terlebih dahulu. Oleh karena itu, betapa bersyukurnya mereka, dan betapa mereka seharusnya bersikap kooperatif, dan akan jadi, ketika mereka menemukan bahwa alih-alih menjadi kaya dan berlimpah dengan harta benda dan tidak kekurangan apa pun, mereka sebenarnya adalah “melarat, sengsara, miskin, buta, dan telanjang” – memerlukan segala sesuatu; dan bahwa Tuhan sedang menunggu mereka untuk sadar akan kenyataan tersebut supaya Dia dapat membuat mereka seperti yang seharusnya.

Karena alasan-alasan inilah, Tuhan memerintahkan sekarang untuk bekerja di dalam jemaat Laodikia dan bukan di luarnya. Dan apa yang Dia katakan, itulah yang Dia maksudkan, dan kita tidak berani untuk tidak patuh, terlepas dari apa yang orang katakan atau lakukan.

Kamis, 14 Desember

Iman di Bumi


Baca Matius 8:10, 13; Matius 9:2; Matius 20:29-34; Markus 2:5; Markus 10: 46-52; Lukas 18:35-43. Dalam ayat - ayat ini, siapakah yang Yesus gambarkan sebagai orang yang memiliki iman?

Berbeda dengan pernyataan Lukas 18:8, firman yang diucapkan oleh Yesaya mengatakan:” Oleh karena Sion Aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem Aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa Kafir akan menyaksikan kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan engkau akan disebut dengan suatu nama yang baru, yang ditentukan oleh Tuhan sendiri. Engkau juga akan menjadi mahkota kemuliaan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak disebut lagi yang Ditinggalkan; dan negerimu tidak disebut Hepzibah, dan negerimu disebut Beulah: sebab Tuhan telah mengasihi engkau, dan negerimu akan bersuami… Dan orang akan menyebut mereka “bangsa yang kudus”, orang - orang “tebusan Tuhan”, dan kamu akan disebut orang yang Dicari, kota yang tidak ditinggalkan." Yesaya 62:1-4, 12. "Dan orang-orang asing akan membangun tembok-tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayani kamu: sebab dalam murka-Ku Aku telah menghajar kamu, tetapi dalam kemurahan-Ku Aku telah mengasihi kamu. Oleh sebab itu, pintu-pintu gerbangmu akan senantiasa terbuka; dan tiada ia itu tertutup baik siang ataupun malam, supaya orang dapat membawa kekayaan bangsa-bangsa dan raja-raja bangsa Kafir kepadamu." Yesaya 60:10, 11.

"Dengan mengenakan pakaian kebenaran Kristus, sidang akan memasuki peperangannya yang terakhir. 'Indah bagaikan bulan, cerah seperti matahari, dan menakutkan seperti bala tentara dengan panji-panjinya,' dia akan pergi ke seluruh dunia dengan kemenangan dan untuk memenangkan." -- "Prophets and Kings," hal.725.

Oleh karena ayat-ayat firman ini beserta dengan ayat-ayat lainnya, menyangkal pendapat bahwa pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali hampir tidak ada dijumpai orang - orang setia, maka penyelidik Alkitab hanya dapat menyimpulkan bahwa pendapat seperti itu yang berasal dari Lukas 18:8, adalah pendapat yang keliru. Maka, pernyataan yang mengatakan, "Apabila Anak Manusia datang," agar ayat firman itu sesuai dengan ayat Firman yang lain, hendaklah diterapkan kepada kedatangan-Nya yang lain gantinya menerapkannya kepada yang biasa dipahami.

Namun demikian, masih ada satu lagi pertanyaan yang membingungkan yang membutuhkan jawaban: Jika pertanyaan Kristus, "Apabila Anak Manusia datang, Ia akan mendapati iman di bumi" (Lukas 18:8), dan juga pernyataan-Nya, "Janganlah takut, hai kawanan kecil" (Lukas 12:32), berarti hanya ada sedikit orang yang akan diselamatkan dan didapati dalam keadaan hidup saat Ia datang untuk menjemput milik-Nya, maka bagaimana mungkin ada orang yang tak terhitung banyaknya? - Meskipun sekilas pertanyaan ini menimbulkan paradoks, namun dengan cepat dapat diselesaikan, dan gagasan bahwa hanya sedikit orang kudus yang masih hidup yang akan bertemu dengan-Nya di "angkasa" secara efektif dihilangkan ketika kita mempertimbangkan fakta bahwa "tuaian benar-benar banyak" (Mat. 9:37), bahwa ini adalah "akhir zaman" (Mat. 13:39), dan bahwa istilah "penuaian" itu sendiri menunjukkan suatu pengumpulan yang lebih besar dari pada "musim" mana pun sebelumnya.

Lebih jauh lagi, pertanyaan, "Akankah Ia mendapati iman di bumi?" tidak mempertanyakan jumlah orang-orang kudus pada kedatangan-Nya, melainkan iman itu sendiri, berapa pun jumlahnya. Dan jika pada saat Ia menampakkan diri di awan-awan untuk menjemput umat-Nya yang setia, Ia tidak menemukan iman di bumi, lalu bagaimana dengan gereja-Nya yang menanti-nantikan Dia, yang tidak bercela atau berkerut atau yang semacamnya, baik kecil maupun besar?

Jelas, kedatangan-Nya yang dicatat dalam Lukas 18:8 tidak mungkin sama dengan kedatangan-Nya dalam 1 Tesalonika 4:17, yaitu kedatangan-Nya "di awan-awan." Tetapi bisa saja kedatangan-Nya yang dimaksud dalam Maleakhi 3:2, 3, dan Matius 13:30, 47-48, yang mengarah ke Matius 25:31-33. Kedatangan-Nya ke bait-Nya adalah untuk memisahkan orang-orang berdosa dari orang-orang kudus, yang pada permulaannya Ilham bertanya, "Siapakah yang dapat bertahan pada hari kedatangan-Nya?"

Jumat, 15 Desember

Pelajaran lanjutan

 “Yesus rindu untuk menyingkapkan misteri-misteri kebenaran yang mendalam yang telah tersembunyi berabad-abad lamanya, yaitu bahwa bangsa-bangsa kafir juga akan menjadi ahli waris bersama dengan orang-orang Yahudi, dan “mendapat bagian dalam janji-Nya di dalam Kristus oleh Injil.” Efesus 3:6. Kebenaran ini lambat dipelajari oleh para murid, dan sang Guru ilahi memberikan pelajaran demi pelajaran kepada mereka. Dalam menghargai iman perwira di Kapernaum, dan memberitakan Injil kepada penduduk Sikhar, Dia telah memberikan bukti bahwa Dia tidak memiliki sikap tidak toleran seperti orang-orang Yahudi. Tetapi orang-orang Samaria memiliki sedikit pengetahuan tentang Allah; dan perwira itu telah menunjukkan kebaikan kepada orang Israel. Sekarang Yesus membawa murid-murid-Nya untuk berhubungan dengan seorang kafir, yang mereka anggap tidak memiliki alasan lebih tinggi dari bangsanya, untuk mengharapkan belas kasihan dari-Nya. Ia akan memberikan contoh bagaimana orang seperti itu harus diperlakukan. Para murid telah berpikir bahwa Ia terlalu bebas membagi-bagikan pemberian kasih karunia-Nya. Ia akan menunjukkan bahwa kasih-Nya tidak dibatasi oleh ras atau bangsa. DA 402.2

“Ketika Ia berkata: “Aku diutus bukan kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel,” Ia menyatakan kebenaran, dan dalam pekerjaan-Nya bagi perempuan Kanaan itu, Ia menggenapi amanat-Nya. Perempuan ini adalah salah satu dari domba-domba yang hilang yang seharusnya diselamatkan oleh Israel. Ini adalah pekerjaan yang telah ditetapkan bagi mereka, pekerjaan yang telah mereka lalaikan, yang sedang dilakukan Kristus.” DA 402.3