Upah Kesetiaan

Pelajaran 12, Triwulan ke-1, 18-24 Maret 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 18 Maret

Ayat Hafalan:

“Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” - Matius 25:21


“Adalah kejujuran, kesetiaan kepada Allah, pelayanan penuh kasih sayang yang berkenan dengan Ilahi. Setiap dorongan Roh Kudus yang memimpin manusia kepada kebajikan dan kepada Allah, dicatat dalam kitab surga dan pada hari Allah para pekerja melalui siapa Dia bekerja akan dihargai.” COL 361.3

“Mereka akan masuk ke dalam kesukaan Tuhan sementara mereka melihat dalam kerajaan-Nya orang yang telah ditebus melalui usaha mereka. Dan mereka mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam pekerjaan di sana, sebab mereka telah memperoleh kelayakan oleh ikut serta dalam pekerjaan-Nya di sini. Bagaimana keadaan kita di surga nanti adalah merupakan pantulan dari bagaimana keadaan kita sekarang dalam tabiat dan pekerjaan yang kudus. Kristus berkata kepada diri-Nya, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” Matius 20:28. Ini, pekerjaan-Nya di bumi, adalah pekerjaan-Nya di surga. Dan upah kita untuk bekerja dengan Kristus di dunia ini adalah kuasa yang lebih besar dan hak istimewa dengan kesempatan yang lebih luas bekerja dengan Dia di dunia yang akan datang.” COL 361.4

Minggu - 19 Maret

Upah untuk Kesetiaan


Bacalah Ibrani 11:6. Seharusnya apakah arti ayat ini untuk kita? Bagaimanakah seharusnya kita berespons terhadap apa yang dikatakannya? Lihat juga Wahyu 22:12, Yesaya 40:10, dan Yesaya 62:11. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini untuk kita?

“Iman adalah unsur penting dari doa yang terkabul. “Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.” Ibrani 11:6; 1 Yohanes 5:14, 15. Dengan iman Yakub yang tabah, dengan keteguhan hati Elia yang tidak kenal menyerah, kita boleh menyampaikan permohonan kita kepada Bapa, menuntut segala perkara yang telah dijanjikan-Nya. Kehormatan takhta-Nya dipertaruhkan untuk kegenapan sabda-Nya.” PK 157.2

Yesaya 12:5, 6 : “Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan karena telah diperbuat-Nya perkara-perkara yang besar: ini diketahui di seluruh bumi. Bertempiklah dan bersoraklah, hai kamu penduduk Sion, karena besarlah Yang Maha Suci orang Israel itu di tengah-tengah kamu.”

Anda tentunya tidak akan membiarkan apapun menghalangi atau menyetop suaramu pada waktu ini apabila Allah memerintahkan untuk bertempik dan bersorak.

“Bahwasanya, seorang raja akan memerintah dengan kebenaran, dan segala penghulu akan memimpin dengan keadilan. Dan seseorang akan menjadi bagaikan suatu tempat berlindung daripada angin dan sebuah tempat persembunyian daripada angin ribut; bagaikan sungai-sungai yang berair pada tempat kering, bagaikan naungan bukit batu besar di tanah yang kekeringan.” Yesaya 32:1, 2.

Ini bukanlah yang diajarkan oleh ilmu teologi umum, melainkan seperti anda akui, bahwa inilah yang Alkitab ajarkan, dan inilah yang patut kita percayai dari manusia.

Sedemikian jauh iman terhadap janji-janji Allah tidak gagal, maka mengapakah akan Ia mengecewakan kita sekarang? -- Tidak pernah. Iman bergabung dengan perbuatan akan membawa segala perkara pada masanya. Musuh-musuh Kebenaran akan gagal, namun Kebenaran akan menang, maka orang-orang setia akan berada dengan-Nya.

“Kini iman adalah pokok dari segala perkara yang diharapkan, bukti dari segala perkara yang tidak kelihatan. Sebab olehnya segala tua-tua memperoleh nama baik. Oleh iman kita mengerti, bahwa semua dunia-dunia telah dibentuk oleh Firman Allah, sehingga segala perkara yang tampak tidak terbuat dari perkara-perkara yang kelihatan.

“Oleh iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah suatu korban yang lebih sempurna daripada Kain, dengan mana ia telah memperoleh kesaksian, bahwa ia adalah benar, kesaksian Allah oleh semua pemberiannya: maka oleh karenanya sungguhpun ia mati ia masih tetap berbicara. Oleh iman Enoch telah diubahkan, sehingga ia tidak perlu menyaksikan kematian; maka ia tidak ditemukan, sebab Allah telah mengubahkan dia: karena sebelum pengubahannya ia telah memiliki kesaksian ini, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa Iman tidaklah mungkin untuk berkenan kepada-Nya; sebab barangsiapa yang datang yang kepada Allah harus percaya, bahwa Ialah Dia, dan bahwa Ia menghargai mereka yang datang mencari-Nya dengan rajin.

Senin - 20 Maret

Kehidupan Kekal


Baca Roma 6:23 dan Yohanes 3:16. Pilihan apa yang disajikan kepada kita?

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus.” (Roma 6:23). Sementara kehidupan adalah warisan orang yang benar, kematian adalah bagian dari orang jahat. Musa mengatakan kepada orang Israel, “Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. (Ulangan 30:15). Kematian yang disebutkan dalam ayat-ayat ini bukanlah yang diumumkan kepada Adam, karena seluruh umat manusia menderita hukuman pelanggarannya. Adalah “kematian yang kedua” yang ditempatkan sebagai lawan dari kehidupan yang kekal. GC 544.1

Jika kita gagal mengambil manfaat dari apa yang Tuhan katakan kepada kita, maka kita akan gagal dengan sama buruknya, jika tidak lebih buruk, seperti siapa saja yang telah gagal sebelum kita. Saya rasa beberapa dari Anda yang pernah memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan, mengetahui hal-hal ini melalui pengalaman-pengalamanmu sendiri. Tidak diragukan lagi Anda telah menemukan bahwa Anda tidak mungkin dapat lama mencegah ledakan sambil memegang api dan mesiu di ruangan yang sama; bahwa Anda tidak dapat melayani Iblis namun memiliki kedamaian dan keamanan. Izinkan saya mengilustrasikan ini dengan kejadian nyata:

Seorang pria bermimpi bahwa seekor kuda membunuhnya dengan cara menendangnya. Untuk melindungi hidupnya, dia selalu menjaga jarak dari semua kuda. Namun suatu hari yang berangin ketika dia sedang berjalan di jalan, dia melewati sebuah tempat pandai besi yang di depannya tergantung sebuah tanda dengan lukisan tapal kuda di atasnya. Tanda itu tiba-tiba jatuh di kepalanya dan dia meninggal karena benturan.

Kita tidak dapat lagi menghindari akibat-akibat dosa dan keterasingan dari Tuhan, seperti halnya si pemimpi tidak dapat menghindari kematian dengan mengelaknya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, dan kita tidak mampu untuk mengasingkan diri kita dari Tuhan bahkan untuk sesaat pun. Kita juga tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa kita akan atau tidak akan melakukan ini, itu, atau yang lainnya.

Baca Yohanes 14:1–3. Apa nasihat Tuhan kepada kita di ayat 1, dan apa yang Dia janjikan kepada kita di ayat 2 dan 3?

Lebih jauh lagi, karena baik orang-orang kudus yang hidup maupun yang telah dibangkitkan dibawa untuk “hidup dan memerintah bersama Kristus,” dan karena semua orang yang diadili di Tahta Putih Besar, diadili dalam keadaan mati, maka kebenaran semakin jelas terlihat bahwa tidak ada orang jahat hidup selama periode seribu tahun. Memang tidak, karena bumi dan langit pada saat itu telah lenyap, keluar dari orbitnya yang semula, menjadi kosong dari kehidupan dan hampa (Yes. 24:1-6; Yer. 4:23-26), suatu "jurang maut" (Wahyu 20:1) yang tidak seorang pun dapat berdiri di atasnya. Tentu saja, orang-orang kudus, mereka yang tersisa, hidup dan memerintah seribu tahun bersama Kristus di Surga di surga, di mana "banyak tempat tinggal" itu berada. Pada akhir masa seribu tahun itu, turunlah Kota Suci, rumah-rumah besar, Yerusalem Baru, dan orang-orang kudus bersamanya (Wahyu 21:2). Sejak saat itu orang-orang kudus tidak hidup bersama Kristus tetapi Dia hidup bersama mereka (Wahyu 21:3)

Selasa - 21 Maret

Yerusalem Baru


Bacalah Wahyu 21. Apakah perkara yang dijanjikan kepada kita?

“Kita dalam perjalanan pulang. Dia yang sangat mencintai kita hingga rela mati untuk kita telah membangun sebuah kota bagi kita. Yerusalem Baru adalah tempat peristirahatan kita. Tidak akan ada kesedihan di kota Allah. Tidak ada ratapan kesedihan, tidak akan terdengar lagi ratapan atas harapan yang hancur dan dikuburnya orang-orang yang dikasihi. Pakaian kesusahan akan segera diganti dengan pakaian kawin. Segera kita akan menyaksikan penobatan Raja kita. Orang-orang yang hidupnya tersembunyi di dalam Kristus, mereka yang di bumi ini telah melakukan pertandingan iman yang baik, akan bersinar dengan kemuliaan Penebus di dalam kerajaan Allah.” 9T 287.1

Sebagaimana buku Wahyu mengatakan, bahwa “mereka tinggal dan memerintah bersama dengan Kristus seribu tahun lamanya” (Wahyu 20:4), maka oleh karena itu Kristus tidak akan tinggal dengan mereka itu di bumi, melainkan sebaliknya mereka akan tinggal bersama dengan Dia di “tempat” yang disediakan-Nya bagi mereka, dari hal mana Yohanes mengatakan (sesudah menyaksikan “langit yang mula-mula dan bumi yang mula-mula itu lenyap” lalu diganti dengan “sebuah langit yang baru dan sebuah bumi yang baru” –– Wahyu 21:1): “Maka aku Yohanes menyaksikan kota suci itu, yaitu Yerusalem baru itu, turun dari Allah dari dalam surga, dilengkapi bagaikan seorang pengantin wanita terhias bagi suaminya.” Wahyu 21:2.

Yerusalem baru, kota Allah itu, membentang dan muncul keluar melampaui pengetahuan manusia, tidak tergambarkan, sangat luas, menggemparkan, cemerlang, dalam kemuliaan yang tidak terkatakan!

“Dan kota ini membentang empat persegi, dan panjangnya sama dengan lebarnya : .....12,000 furlong (1 furlong = 201 m).” (Wahyu 21:16).

Kota itu setiap sisinya adalah 375 mil, membentuk persegi yang sempurna. Luasnya adalah 140,625 mil persegi atau 90,000,000 acre atau 3,920,400,000,000 kaki persegi, kira-kira 430 kali lebih besar dari luas kota New York! Mengizinkan 100 kaki persegi untuk setiap orang, atau tempat seluas 10 kaki persegi, kota itu dapat memuat 39, 204,000,000 orang atau hampir 20 kali populasi penduduk dunia.

Dan “panjang, lebar dan tingginya adalah sama” (Wahyu 21:16 ) -- 375 mil setiap sisi dan 375 mil tingginya, agung menjulang tinggi tidak dapat diimpikan oleh pikiran fana!

Dan dindingnya (“144 cubik”, atau 216 kaki tingginya) terbuat dari permata yaspis, dan “kotanya” dari “emas murni, seperti jernihnya gelas.” Kedua belas gerbang adalah “dua belas mutiara : setiap gerbang ..... dari sebuah mutiara.” Dan padanya tertulis nama-nama dari dua belas suku anak-anak Israel. Dan jalan kota adalah “emas murni”, seperti gelas yang jernih.”

Pondasi dari dinding kota ialah “dihias dengan segala macam batu-batu berharga.”

Sesungguhnya bahasa tidak dapat melukiskan Kota Suci. Sebenarnya, “mata belum pernah melihat, telinga juga belum pernah mendengar, tidak pernah juga masuk dalam hati manusia, segala sesuatu yang Tuhan persiapkan bagi mereka yang mencintai-Nya.” 1 Korintus 2:9.

Rabu - 22 Maret

Perhitungan Akhir


Bacalah Matius 25:14-23. Siapakah seorang yang berjalan ke negeri yang jauh? Kepada siapakah Dia mempercayakan hartanya? Apakah maksudnya “mengadakan perhitungan” (lihat Matius 25:19)?

“Orang yang mengadakan perjalanan ke negeri yang jauh menggambarkan Kristus, yang ketika menuturkan perumpamaan ini, tidak lama lagi akan meninggalkan dunia ini menuju surga. “Hamba-hamba,” atau pelayan-pelayan, dari perumpamaan ini, menggambarkan para pengikut Kristus. Diri kita bukan milik kita sendiri. Kita telah “dibeli,” (1 Korintus 6:20) bukan “dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus,” (1 Petrus 1:18, 19) “supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” (2 Korintus 5:15).” COL 325.3

“Kepada hamba-hamba-Nya Kristus menyerahkan “harta-Nya,“—sesuatu yang harus digunakan bagi-Nya. Ia memberikan “masing-masing menurut kesanggupannya.” Masing-masing mempunyai tempatnya dalam rencana kekekalan surga. Masing-masing harus bekerja sama dengan Kristus untuk keselamatan jiwa-jiwa. Tidak lebih pasti tempat kita disediakan dalam rumah surgawi daripada tempat yang istimewa yang ditetapkan di dunia di mana kita harus bekerja bagi Allah.” COL 326.4

“Talenta-talenta yang dipercayakan Kristus kepada sidang-Nya khususnya menggambarkan karunia dan berkat-berkat yang diberikan oleh Roh Kudus. “Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia untuk berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada setiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.” 1 Korintus 12:8-11. Semua orang tidak menerima karunia yang sama, tetapi kepada setiap hamba Tuhan beberapa karunia Roh dijanjikan.” COL 327.1

“Karunia-karunia yang istimewa dari Roh bukanlah satu-satunya talenta yang digambarkan dalam perumpamaan ini. Itu termasuk semua pemberian dan anugerah, apakah itu asli atau diperoleh, bersifat alami atau rohani. Semuanya itu harus digunakan dalam pelayanan Kristus. Oleh menjadi murid-murid-Nya, kita menyerahkan diri kita kepada Dia dengan segala keadaan kita dan milik kita. Karunia itu dikembalikanNya kepada kita dalam keadaan yang mumi dan agung, untuk digunakan bagi kemuliaan-Nya dalam membahagiakan sesama manusia.” COL 328.2

“Kecakapan Pikiran

“Allah menuntut penggunaan kecakapan pikiran. Ia bermaksud agar hamba-hamba-Nya memiliki kecakapan yang lebih banyak dan pengertian yang lebih terang daripada orang dunia, dan Ia tidak senang terhadap para pekerja yang sembrono atau terlalu lambat untuk menjadi orang yang berdaya guna. Tuhan meminta agar kita mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan, dan dengan segenap pikiran. Ini memberikan tanggung jawab kepada kita untuk mengembangkan kecakapan pikiran sampai setinggi-tingginya, agar dengan segenap pikiran kita dapat mengenal dan mengasihi Khalik kita.” COL 333.2

“Berbicara

“Kemampuan untuk berbicara adalah satu talenta yang harus rajin ditumbuhkan. Dari semua pemberian yang telah kita terima dari Allah, tidak ada talenta yang dapat menjadi berkat yang lebih besar daripada talenta ini. Dengan suara kita meyakinkan dan membujuk; dengan suara kita mempersembahkan doa dan pujian kepada Allah dan dengan suara kita menceritakan kepada orang lain tentang kasih Penebus, maka itu harus dilatih sedemikian rupa agar menjadi alat yang paling berhasil untuk kebajikan! COL 335.2

“Pengaruh

“Kehidupan Kristus adalah pengaruh yang terus meluas tak terbatas, yang mengikat kita kepada Allah dan kepada seluruh keluarga umat manusia. Melalui Kristus, Allah telah menanamkan pada manusia suatu pengaruh yang menjadikan mustahil buat dia untuk hidup bagi dirinya sendiri. Secara individu kita berhubungan dengan sesama manusia, sebagai bagian dari keluarga Allah yang besar dan kita berdiri di bawah kewajiban yang timbal balik. Tidak ada orang yang bisa berdiri sendiri di luar sesamanya manusia; karena perwujudan setiap orang mempengaruhi orang lain. Adalah maksud Allah agar masing-masing merasakan dirinya perlu akan kesejahteraan orang lain, dan berusaha untuk meningkatkan kebahagiaannya.” COL 339.2

“Waktu

“Waktu kita adalah kepunyaan Allah. Setiap saat adalah milik-Nya dan kita berada di bawah kewajiban yang paling khidmat untuk menggunakan kesempatan buat kemuliaan-Nya. Tidak ada talenta yang diberikanNya yang akan dituntut pertanggungjawaban yang lebih besar daripada waktu kita.” COL 342.1

“Kesehatan

“Kesehatan adalah berkat yang dihargai oleh beberapa orang saja; namun sebagian besar dari keberhasilan mental dan jasmani bergantung di atasnya. Dorongan hati kita serta hawa nafsu ada tempatnya dalam tubuh kita, dan itu harus dipelihara dalam keadaan yang terbaik secara jasmani di bawah pengaruh yang paling rohani, agar talenta-talenta kita digunakan sebaik-baiknya.” COL 346.2

“Kekuatan

“Kita harus mengasihi Allah, tidak saja dengan segenap hati, pikiran dan jiwa, tetapi dengan segala kekuatan. Ini meliputi penggunaan sepenuhnya dari kekuatan pikiran dan tubuh.” COL 348.3

“Uang
“Allah juga mempercayakan uang kepada manusia. Ia memberikan kuasa kepada mereka supaya mendapat kekayaan…..” COL 351.1

“Uang kita bukannya diberikan kepada kita agar kita dapat menghormati dan memuliakan diri kita sendiri. Sebagai penatalayan-penatalayan yang setia kita harus menggunakannya demi kehormatan dan kemuliaan Allah. Ada orang yang mengira bahwa hanya sebagian saja dari uangnya milik Tuhan. Bila mereka mengasingkan sebagian untuk tujuan yang bersifat rohani, mereka menganggap sisanya adalah milik mereka, yang dapat mereka gunakan menurut kesukaannya. Tetapi mereka salah berbuat seperti ini. Segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan dan bertanggung jawab kepada-Nya atas penggunaannya. Dalam menggunakan setiap sen akan tampak apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Allah dan sesama manusia seperti kita mencintai diri kita sendiri.” COL 351.2

“Dorongan Hati yang Baik dan Kasih Sayang
“Kasih sayang, dorongan-dorongan hati yang dermawan dan pengertian yang cepat atas perkara-perkara rohani, adalah talenta-talenta yang berharga dan menempatkan si pemilik di bawah tanggung jawab yang berat. Semua harus digunakan dalam pekerjaan Allah…” COL 352.4

Kamis - 23 March

Perhatikan Harganya


Baca Roma 8:16-18. Bagaimana pengetahuan bahwa dia adalah anak Allah menjadi faktor dalam kesetiaannya?

Mikha 6:5 : “Hai, umat-Ku! ingatlah kiranya akan barang yang dibicarakan oleh Balak, raja Moab itu, dan akan barang yang disahut kepadanya oleh Bileam bin Beor dari Sitim sampai ke Gilgal; supaya diketahui olehmu akan kebenaran Tuhan.”

Di sini kepada kita diceritakan, bahwa mengetahui kebenaran Tuhan ialah mengenangkan kembali berbagai campur tangan Allah dengan leluhur-leluhur kita dahulu, karena kasih-Nya terhadap kita adalah tidak kurang daripada kasih-Nya terhadap mereka dahulu. Ia memperingatkan kita kepada peristiwa sewaktu Balak menyewa Bileam untuk mengucapkan kutuk terhadap Israel, dan bagaimana Ia membuat Bileam berbicara bagi-Nya dan memberkati umat-Nya, sehingga demi kepentingan mereka Ia telah menggagalkan tujuan raja itu dan mengendalikan Bileam untuk memberitakan kepada Balak: “Dan sekarang, tengoklah, aku kembali kepada bangsaku: sebab itu marilah, maka aku akan membentangkan kepadamu apa yang akan diperbuat bangsa ini terhadap bangsamu di hari-hari terkemudian..... Maka sebuah bintang akan terbit daripada Yakub, dan sebuah tongkat kerajaan akan naik dari antara Israel, maka ia akan menghancurkan segala penjuru Moab, dan membinasakan semua bani Seth. Dan Edom akan menjadi milik pusaka, Seir juga akan menjadi milik pusaka karena musuh-musuhnya: dan Israel kelak akan berbuat dengan penuh keberanian.” Bilangan 24:14,17,18

Pada hakekatnya Bileam mengatakan kepada raja Moab itu: “Saya telah berusaha sekuat-kuatnya untuk memenuhi keinginan Tuan dan untuk mengutuk Israel, namun Allah telah menguasai saya. Israel telah menang; Tuan dan saya telah kalah. Dan selanjutnya, marilah kuceritakan kepada Tuan apa yang akan dilakukan bangsa ini terhadap bangsa Tuan di hari-hari terkemudian: Dia yang akan memerintah Israel itu akan memalu Moab pada segala penjurunya, dan Israel akan berbuat dengan sangat berani.”

Demikian inilah Bileam telah dipaksa untuk meramalkan dari hal kelahiran Kristus serta pemerintahan-Nya, membuat Israel bertindak dengan berani melawan Moab dan semua bangsa-bangsa tetangganya di hari-hari terkemudian.

Mengetahui semua ini adalah mengenali Tuhan kebenaran kita; bahwa jika Ia adalah bagi kita, maka tak ada orang dapat memenangkan sesuatu melawan kita; bahwa peperangan itu adalah peperangan-Nya Tuhan; bahwa kita tak perlu takut terhadap musuh-musuh kita; bahwa apapun kita lakukan semua itu akan berhasil tanpa memandang siapa dengan kita ataupun siapa melawan kita.

Baca 1 Timotius 6:6-12, yang kita sudah lihat tetapi penting untuk melihat kembali. Pesan penting apa di dalam ayat ini, khususnya untuk kita sebagai orang Kristen ?

Jika hati kita telah mencita-citakan kekayaan, jika cinta kita kepada uang menjadi lebih besar daripada cinta kita untuk membantu mendirikan Kerajaan itu, maka tidak ada lagi harapan. Mereka yang sedemikian ini akan mendapatkan diri mereka tertarik secara magnetis ke bawah ke dalam Babil. Kita harus ingat bahwa cinta kepada uang adalah akar dari segala kejahatan; bahwa adalah lebih mudah bagi seekor unta berjalan melewati lubang jarum daripada bagi seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi, dengan sangat sedih untuk mengatakan, bahwa dalam amaran yang serius ini, kita saksikan bahkan masih banyak orang yang justru banyak mengetahui akan perkara-perkara Allah jatuh menjadi korban kepada keuntungan kotor yang sedemikian ini.

Jika kita memiliki uang dolar pada waktu kita membutuhkannya, juga adalah pasti dari hari ke hari dengan pakaian kita, makanan, dan sebuah dipan untuk tidur, kita seharusnya merasa kaya. Kita hendaknya merasa seolah-olah kita memiliki sejuta dolar di bank. Sesungguhnya, jika kita pertama-tama berusaha mencarikan kerajaan Allah dan KebenaranNya dan memikirkan pekerjaan Tuhan, tidak malas dalam hal apapun dan selalu teliti dalam segala perkara, maka kita akan memperoleh semua ini dipertambahkan kepada kita (Matius 6:31 – 33).

Jumat - 24 Maret

Pelajaran Lanjutan

“Orang bangsawan” dalam perumpamaan ini [Lukas 19:12-27] adalah Kristus sendiri, Yang, segera setelah kebangkitan-Nya, pergi ke surga dari segala langit, “negeri yang jauh,” untuk dimahkotai sebagai Raja segala raja dan Tuan atas segala tuan. Kesepuluh hamba-Nya itu, yang akan menduduki sampai kedatangan-Nya, secara nyata melambangkan pihak kependetaan pada masa penutupan sejarah Injil. Karena itu, warga negara-Nya melambangkan kaum awam – warga kerajaan-Nya. Maka hamba-hamba-Nya dan warga negara-Nya secara bersama-sama membentuk seluruh kerajaan-Nya – sidang.

Karena mereka "mengirim pesan menyusul Dia, untuk mengatakan, Kami tidak mau orang ini memerintah atas kami," satu-satunya kesimpulan yang dapat diterima adalah bahwa sesaat sebelum kedatangan-Nya, Kristus akan memberi tahu "warga negara"-Nya bahwa Dia sedang mengambil "kendali di dalam tangan-Nya sendiri” untuk mendirikan kerajaan-Nya, dan bahwa mereka, setelah mendengar pengumuman itu, akan menolak untuk tunduk kepada orang yang melaluinya Dia akan memerintah.

Perhatikanlah bahwa dalam pesan yang mereka “kirim menyusul Dia,” hamba-hambanya tidak berkata, “Kami tidak mau Engkau memerintah atas kami,” melainkan, “kami tidak mau orang ini memerintah atas kami.” Apa yang mereka tolak adalah Kristus memerintah atas mereka melalui orang lain. Jadi, jelaslah, sebelum Dia dinobatkan, dan sebelum Dia kembali untuk mengadakan perhitungan dengan hamba-hamba-Nya, Dia menunjuk “seseorang” untuk memerintah atas mereka sebagai pengganti-Nya. Dimana mereka berkata kepada-Nya, dengan sikap dan pendirian mereka terhadap pesan-Nya, "Kami tidak mau orang ini memerintah atas kami."

Demikianlah apabila Kristus kembali dan mengadakan perhitungan dengan hamba-hamba-Nya, Dia akan memberi upah kepada orang-orang yang setia sebanding dengan bertambahnya modal yang mereka mulai, tetapi mengutuk mereka yang tidak memiliki beban untuk bekerja bagi jiwa dan untuk memajukan kerajaan-Nya, dan yang telah puas membiarkan Dia bekerja tanpa pelayanan mereka. Untuk ketidaksetiaan ini, Dia mengambil dari mereka "uang", (terang kebenaran), yang telah Dia percayakan kepada mereka, dengan demikian menunjukkan bahwa semua orang harus bertanggung jawab "untuk setiap sinar terang", untuk setiap waktu yang hilang, untuk setiap kesempatan yang terabaikan. Dan mereka yang tidak mau Dia memerintah atas mereka, pada kedatangan-Nya kembali, akan dibunuh di hadapan-Nya seperti orang-orang yang memberontak melawan pemerintahan Tuhan di masa lalu.

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@threeangelsherald.org