Sangat Panas

Pelajaran 5, Triwulan ke-3, 23-29 Juli 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 23 Juli

Ayat Hafalan:

"Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." - Yesaya 53:10


"Aku telah diperlihatkan kepada orang - orang yang disebutkan bahwa Allah mengasihi mereka dan akan menyelamatkan mereka dan mereka akan diselamatkan menurut jalan yang ditentukan-Nya.” Dan Ia akan duduk sebagai seorang pembersih dan pemurni perak; dan Ia akan menyucikan anak - anak Lewi, dan membersihkan mereka seperti emas dan perak, supaya mereka mempersembahkan kepada TUHAN suatu persembahan yang benar. Kemudian persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan bagi TUHAN, seperti tahun-tahun sebelumnya dan seperti dahulu kala. Inilah prosesnya, proses pembersihan, pemurnian, yang harus dijalankan oleh Tuhan semesta alam. Pekerjaan ini sangat melelahkan jiwa, tetapi hanya melalui proses inilah sampah dan kotoran yang mengotori dapat disingkirkan. Semua pencobaan-pencobaan kita perlukan untuk membawa kita lebih dekat kepada Bapa surgawi kita, kepatuhan dan mengikuti kehendak-Nya, agar kita dapat mempersembahkan kepada Tuhan persembahan dalam kebenaran. Kepada setiap orang yang namanya disebutkan di sini, Tuhan telah memberikan kemampuan, talenta untuk ditingkatkan. Masing-masing anda membutuhkan pengalaman baru dan hidup baru dalam kehidupan ilahi untuk melakukan kehendak Allah. Pengalaman - pengalaman masa lalu tidak cukup untuk masa sekarang ini atau pengalaman lalu tidak memperkuat kita mengatasi kesulitan di jalan kita. Kita harus memiliki rahmat baru dan kekuatan baru setiap hari untuk menang.” 3T 541.1

Minggu - 24 Juli

Abraham dalam Cawan Lebur

Kejadian 22

Mengapa Allah meminta Abraham untuk mempersembahkan korban ini? Apa maksudnya itu, jika Allah mengetahui segala sesuatu?

“Perintah itu dinyatakan dengan kata-kata yang pasti telah menyayat hati bapa itu: “Ambillah olehmu akan anakmu yang tunggal itu, yaitu Ishak yang kaukasihi… dan persembahkan dia di sana sebagai korban bakaran.” Ishak adalah terang rumah tangganya, penghibur di masa tuanya, di atas segala sesuatunya ahli waris daripada berkat yang dijanjikan itu. Kehilangan seorang anak laki-laki seperti itu oleh kecelakaan ataupun penyakit, akan menghancurkan hati bapa yang berbahagia itu; itu akan membebani kepalanya yang sudah memutih itu dengan kedukaan; tetapi ia telah diperintahkan untuk mencurahkan darah anak itu oleh tangannya sendiri. Baginya seolah-olah hal itu merupakan sesuatu yang mustahil dan mengerikan. PP 148.2

“Setan ada di samping untuk membisikkan kepadanya bahwa ia pasti tertipu, karena hukum Allah memerintahkan “jangan kamu membunuh,” dan Allah tidak akan menuntut sesuatu hal yang pernah dilarangnya. Ia pergi ke luar dari kemahnya dan menengadah ke atas ke langit yang terang dan cerah tak berawan, dan mengingat kembali akan janji yang telah diadakan hampir lima puluh tahun sebelumnya, bahwa benihnya akan menjadi seperti bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya. Jikalau perjanjian ini akan digenapi melalui Ishak, bagaimana mungkin ia harus dibunuh? Ibrahim tergoda untuk mempercayai bahwa boleh jadi ia berada dalam lamunan. Dalam keragu-raguan dan kesedihannya ia sujud di atas tanah, dan berdoa, begitu rupa seperti yang belum pernah dilakukannya sebelumnya, ia meminta beberapa hal untuk meneguhkan perintah itu jikalau memang ia harus melaksanakan tugas yang mengerikan itu. Ia mengingat malaikat-malaikat yang diutus untuk menyatakan kepadanya maksud Allah untuk membinasakan Sodom, dan menyampaikan kepadanya janji akan memperoleh anaknya Ishak, dan ia pergi ke tempat di mana beberapa kali ia telah bertemu dengan pesuruh-pesuruh surga itu, dengan pengharapan akan bertemu lagi dengan mereka itu serta menerima petunjuk-petunjuk lebih jauh; tetapi tidak seorangpun yang datang untuk menolongnya. Kegelapan seolah-olah menyelubunginya; tetapi perintah Allah berdengung di telinganya: “Ambillah olehmu anakmu yang tunggal itu, yaitu Ishak yang kau kasihi.” Perintah itu harus diturut dan ia tidak berlambat-lambatan. Harinya semakin dekat, dan ia harus memulai perjalanannya.” PP 148.3

Maukah kita sekarang menyelidiki untuk melihat sejauh mana rumah tangga Abraham itu telah merupakan sebuah sekolah rumah tangga teladan? -- Anda tahu, puteranya Ishak, berumur kira-kira tujuh belas tahun pada waktu firman Tuhan datang kepada Abraham supaya ia harus mengorbankan putra satu-satunya itu. Ayahnya dengan setia mematuhi perintah itu, lalu membawa Ishak pada perjalanan sejarah maupun pendidikan yang sangat berat itu. Sebelum sampai pada menit-menit terakhir Ishak telah diberitahu bahwa ialah yang akan dibunuh sebagai korban. Tetapi adakah ia menjadi bingung atau adakah ia menolak pada waktu hal itu diceritakan kepadanya? Sama sekali tidak. Sebaliknya, ia malahan berbuat sedemikian rupa untuk menghiburkan hati ayahnya, lalu dengan rela dan dengan senang hati membaringkan dirinya sendiri di atas mezbah!

Apakah arti semuanya ini? Ini berarti bahwa Ishak telah memperoleh suatu latihan yang sempurna di dalam rumah tangga, maka demikianlah ia telah menghormati keputusan ayahnya maupun agama ayahnya. Ia patuh kepada Allahnya, dan penuh percaya. Yakin bahwa jalan Allah adalah bagi kepentingan-kepentingannya yang terbaik, maka ia memutuskan agar lebih baik mati daripada melawan Allah atau melawan ayahnya.

Senin - 25 Juli

Israel yang tidak patuh

Hosea 2:1-12

Metode apakah yang Allah katakan Dia akan gunakan untuk menarik kembali Israel kembali kepada-Nya? Seperti apa rasanya pengalaman-pengalaman ini?

Hosea 2:1— Katakanlah kepada saudara-saudaramu laki-laki: "Ami!" dan kepada saudara-saudaramu perempuan: "Ruhama!"

Disini kita lihat bahwa nama kedua anak dari pasal 1 disebutkan lagi, tetapi dua huruf pertama dari masing-masing nama telah dihilangkan:

Lo-ruhama telah menjadi Ruhama, dan Lo-Ammi telah menjadi Ammi. Sekarang fakta bahwa ini adalah saudara laki-laki dan perempuan dari Yizreel, membuktikan kebenaran bahwa orang yang Tuhan perintahkan untuk berbicara kepada mereka, adalah Yizreel, anak pertama dari ketiganya. Dia harus menyampaikan pekabaran kepada saudara-saudaranya, Ammi dan Ruhama.

Sekarang, tentang apakah semuanya itu? —Tidaklah terlalu sulit untuk dimengerti. Orang yang kepadanya Allah berbicara, Yizreel, melambangkan seorang nabi. Saudara-saudaranya laki-laki dan perempuan, Ammi dan Ruhama, hanya dapat melambangkan anggota sidang, baik laki-laki maupun perempuan. Sungguh, Yizreellah yang harus menyampaikan pekabaran Tuhan kepada mereka. Dan inilah pekabarannya:

Ayat 2 – Adukanlah ibumu, adukanlah, sebab dia bukan isteri-Ku, dan Aku ini bukan suaminya; biarlah dijauhkannya sundalnya dari mukanya, dan zinahnya dari antara buah dadanya.

Fakta bahwa Allah sendiri memanggil istri dalam khayal nabi Hosea itu sebagai istri-Nya sendiri, mengungkapkan bahwa dia melambangkan sidang, bahwa Hosea melambangkan Allah, dan bahwa sementara Yizreel melambangkan juru bicara Allah, Ammi dan Ruhama melambangkan anggota sidang. Pada masa kanak-kanak (Hosea 1), mereka melambangkan sidang Perjanjian Lama, orang-orang Ibrani, tetapi di masa muda mereka, setelah nama mereka diubah, (Hosea 2), mereka melambangkan sidang Perjanjian Baru, orang-orang Kristen.

Sekarang karena anggota awam, atas perintah Allah melalui seorang nabi untuk memohon kepada sidang, maka karena itulah, reformasi yang disebut di sini adalah disokong oleh Ilham dan dibawakan oleh anggota awam. Ini adalah kebangkitan dan reformasi yang telah lama diharapkan bagi orang-orang Laodikia, dan karena itulah pergerakan orang awam dipanggil oleh Roh Nubuat yang dihidupkan kembali.

Dari nubuatan ini, Anda lihat, bahwa Allah sendiri menuduh Denominasi dengan "persundalan", karena memiliki hubungan terlarang dengan dunia. Percabulan ini harus dia tinggalkan jika dia ingin mendapatkan kemurahan hati Tuhan.

Dapatlah dipahami, ini bukanlah kata-kata manusia, melainkan firman Tuhan. Dan tidakkah kita harus bersyukur bahwa Dia melakukan semua yang Dia bisa lakukan untuk menyelamatkan kita? Sidang harus bertobat, demikianlah firman Tuhan:

Ayat 3 – supaya jangan Aku menanggalkan pakaiannya sampai dia telanjang, dan membiarkan dia seperti pada hari dia dilahirkan, membuat dia seperti padang gurun, dan membuat dia seperti tanah kering, lalu membiarkan dia mati kehausan.

Denominasi sering membanggakan keuntungan dalam jumlah keanggotaan (anak-anak), tetapi Allah menuduh orang-orang yang dia bawa adalah anak-anak sundal! Dan bagaimana mungkin sebaliknya jika sidang sendiri sudah dirusak oleh dunia? Bagaimana pula dengan orang-orang yang dia tobatkan? Apa yang akan membebaskan mereka dari pengaruh-pengaruh duniawi, jika dia (kependetaan) sendiri sudah dinodai dengan praktek-praktek dunia? Sungguh, orang-orang yang ditobatkannya tidak bisa menjadi anak-anak yang sah.

Ayat 5 – Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan kain lenanku, minyak dan minumanku.

Sidang telah mengikuti dunia karena dia salah mengira bahwa bantuannya datang dari orang-orang duniawi, dari "kekasih-kekasihnya".

Ayat 6 – Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menyekat jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia, sehingga dia tidak dapat menemui jalannya.

Di sini kita melihat bahwa sidang merencanakan, tetapi Tuhanlah yang menentukan; rencananya tidak berjalan seperti yang diharapkan—dia tersesat seperti halnya kapal tanpa peta atau kompas yang terombang-ambing di laut.

Ayat 7 – Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.

Kembali kita lihat bahwa pencobaan dan keadaan yang merugikan adalah untuk kebaikan kita, karena dengan begitulah sidang dibawa kembali ke akal sehatnya.

Ayat 8-12 – Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal. Sebab itu Aku akan mengambil kembali gandum-Ku pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan akan merampas kain bulu domba dan kain lenan-Ku yang harus menutupi auratnya. Dan sekarang, Aku akan menyingkapkan kemaluannya, di depan mata para kekasihnya, dan seorang pun tidak akan melepaskan dia dari tangan-Ku. Aku akan menghentikan segala kegirangannya, hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya. Aku akan memusnahkan pohon anggurnya dan pohon aranya, yang tentangnya dikatakannya: Ini semuanya pemberian kepadaku, yang dihadiahkan kepadaku oleh para kekasihku! Aku akan membuatnya menjadi hutan, dan binatang-binatang di padang akan memakannya habis.

Dari ayat-ayat ini kita lihat bahwa adalah karena berpaling dari Tuhanlah yang menyebabkan sidang di era Kristen mula-mula telah kehilangan jalannya dan semua miliknya, termasuk hari-hari rayanya, bulan-bulan barunya, hari Sabatnya, dan semua hari rayanya yang penting.

Inilah tepatnya yang terjadi pada masa "Abad Kegelapan" agama dimulai. Kekafiran yang kedalam cengkeramannya sidang telah jatuh, tidak dapat lagi disalahkan kepada sidang yang masuk ke dalam kegelapan daripada orang Kasdim yang menghancurkan Yehuda dan kaabahnya. Kesalahan sebenarnya jatuh pada sidang itu sendiri. Dan ini haruslah menjadi pelajaran yang abadi bagi kita masing-masing, bahwa kita tidak boleh lagi memiliki hubungan terlarang dengan dunia, untuk tidak pernah lagi menyimpang dari Tuhan.

Sekarang, marilah kita membaca pengalaman-pengalaman lain apakahh yang harus dialami oleh sidang:

Ayat 13, 14 – Dan Aku akan menghukum dia karena hari-hari ketika dia membakar korban untuk para Baal, berhias dengan anting-antingnya dan kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan Aku," demikianlah firman TUHAN. "Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.

Perhatikanlah, bahwa Tuhan mengunjungi sidang bukanlah pada saat dia berada dalam keadaan rohani yang baik bersama Dia, melainkan pada waktu dia berada dalam penyembahan berhala yang sangat dalam. Memang, Dia tidak mungkin mengunjunginya pada waktu yang lebih baik, karena hanyalah pada waktu dia berada dalam kegelapan yang sangat barulah dia dapat melihat cahaya. Dan, Anda tahu, keadaannya tidak akan pernah membaik jika Dia tidak datang kepadanya. Demikianlah pernah terjadi pada zaman Yohanes Pembaptis, juga pada waktu reformasi Protestan datang, dan demikian pula zaman sekarang ini. Allah tahu bagaimana menyelamatkan. Penyelamatan adalah perhatian-Nya yang utama.

“Tuhan menuntut hal-hal tertentu dari umat-Nya; jika mereka berkata, aku tidak akan menyerahkan hatiku untuk melakukan hal ini, maka Tuhan akan membiarkan mereka berjalan mengikuti keputusan yang mereka anggap bijaksana tanpa hikmat surgawi, sampai kelak firman ini [Yesaya. 28:13] digenapi. Engkau tidak boleh mengatakan, aku akan mengikuti bimbingan Tuhan sampai titik tertentu yang selaras dengan penilaianku, lalu berpegang teguh pada pemikiran-pemikiranmu sendiri, dan menolak untuk dibentuk menurut kehendak Tuhan. Pertanyakanlah, Apakah ini kehendak Tuhan? bukan, Apakah ini pendapat atau penilaian _________?" —Testimonies to Ministers, hal. 419.

Dan apakah janji Tuhan sekarang kepada sidang-Nya?

Ayat 15 – Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia berangkat keluar dari tanah Mesir.

Sebagai hasil dari pemulihan kebun-kebun anggurnya, dan juga karena dia diberikan lembah Akhor sebagai pintu pengharapan, maka sidang akan bernyanyi seperti pada masa mudanya, seperti ketika dia keluar dari Mesir dan tinggal di tanah Perjanjian. Apakah yang bisa menjadi kebun anggurnya kalau bukan tanahnya sendiri? Dan jika lembah Akhor adalah pintu pengharapan baginya, maka apakah itu kalau bukan apa yang terjadi pada zaman Yosua — penyingkiran Akhan-Akhan zaman ini dari tengah-tengahnya (Hos. 2:15)? Memang, inilah satu-satunya harapan baginya — faktanya, bahkan lebih daripada pada hari kekalahan Israel di Ai, gerbang ke Tanah Perjanjian.

“Kelas orang-orang yang tidak merasa sedih atas kemerosotan rohani mereka sendiri, atau menangis atas dosa-dosa orang-orang lain, akan ditinggalkan tanpa meterai Allah. Tuhan menugaskan utusan-utusan-Nya, orang-orang dengan senjata pembantai di tangan mereka: 'Pergilah kamu mengikuti dia melalui kota, dan bunuhlah; janganlah matamu melewati, ataupun menaruh sayang; bunuhlah semuanya baik tua maupun muda, baik gadis maupun anak-anak kecil, dan perempuan-perempuan; tetapi janganlah mendekati setiap orang yang memiliki tanda itu; dan mulailah di tempat kesucian-Ku. Kemudian mulailah mereka terhadap orang-orang bangsawan yang berada dihadapan rumah itu.'

“Di sini kita saksikan bahwa sidang, -- tempat kesucian Tuhan – adalah pertama sekali akan merasakan pukulan dari murka Allah. Orang-orang bangsawan, yaitu mereka kepada siapa Allah telah memberikan terang besar, dan yang telah berdiri sebagai pengawal-pengawal kepentingan kerohanian dari umat, telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan mereka. Mereka telah mengambil tempat bahwa kita tidak perlu lagi mengharapkan keajaiban serta manifestasi-manifestasi nyata dari kuasa Allah seperti halnya di masa lalu. Zaman telah berubah. Kata-kata ini malahan menguatkan ketidakpercayaan mereka, lalu mereka katakan, Tuhan tidak akan melakukan kebaikan, juga tidak akan Ia melakukan yang jahat. Ia adalah maha pengampun untuk mengunjungi umat-Nya pada masa pehukuman. Demikianlah damai dan sejahtera adalah teriakan dari orang-orang yang tidak pernah lagi mengangkat suaranya bagaikan terompet untuk menunjukkan kepada umat Allah segala pelanggaran mereka dan isi rumah Yakub segala dosanya. Anjing-anjing yang bisu ini, yang tidak mau menyalak adalah orang-orang yang merasakan pembalasan adil dari pehukuman Allah. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak kecil, semuanya binasa bersama-sama.” – Testimonies, vol. 5, p. 211.

Ayat 16 – Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baali!

Demikianlah bahwa setelah orangorang munafik dan orang-orang berdosa disingkirkan keluar, maka sidang tidak akan lagi memanggil akan Juruselamat Baali (Tuhan), melainkan ia akan memanggilNya Ishi (Suami). Pengertiannya adalah bahwa pada waktu itu Ia akan betul-betul menjadi suaminya, sebaliknya sekarang Ia baginya seolah-olah hanya merupakan seorang yang mulia saja.

Ayat 18 – Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.

Di sinilah perdamaian, satu-satunya perdamaian yang orang dapat memperolehnya di waktu ini jika ia sangat merindukannya. Inilah perdamaian yang berlimpah ruah dengan selamat sentosa. Orang-orang suci, setelah orang-orang berdosa disingkirkan dari antaranya, tidak perlu lagi takut terhadap binatang-binatang buas, burung-burung atau pun binatang-binatang yang melata di atas bumi, begitu juga takut terhadap senjata-senjata perang ataupun pedang; mereka akan berbaring dengan tenang karena tidak ada sesuatupun yang akan menyakiti mereka, sebab Dia “Yang kipas-Nya berada di dalam tangan-Nya itu, ...kelak akan membersihkan seluruh lantai-Nya, dan akan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi Ia akan membakar sekam dengan api yang tak terpadamkan.” Matius 3 : 12.

Ayat 19-21 – Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal TUHAN. Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mendengarkan langit, dan langit akan mendengarkan bumi.

Dalam perkataan bahwa Tuhan akan mendengar segala langit, dan segala langit akan mendengar bumi, Ilham sesungguhnya mengatakan bahwa apabila segala perkara ini jadi di bumi, maka Tuhan akan kelak berada di tengah-tengah umat-Nya, sehingga Ia akan berbicara dari bumi dan semua pengikut-Nya di dalam surga akan mendengarkan Dia

Ayat 22 – Bumi akan mendengarkan gandum, anggur dan minyak, dan mereka ini akan mendengarkan Yizreel.

Mendengar akan gandum, air anggur dan minyak ialah mendengarkan mereka berbicara, oleh karena gandum, air anggur dan minyak yang sebenarnya tak mungkin dapat berbicara, maka mereka harus merupakan lambang dari makanan dan minuman rohaniah -- yaitu lambang dari pekabaran besar di dalam hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. Dan oleh kenyataan bahwa umat di bumi kelak akan mendengar kepada Yizreel, yaitu juru kabar Allah, maka jelaslah bahwa panggilan, “Keluarlah daripadanya, hai umat-Ku, supaya kamu tidak terbabit dengan segala dosanya, dan supaya tidak kamu menerima segala belanya” (Wahyu 18 : 4) kelak akan menyelesaikan tugasnya yang telah ditentukan. Orang-orang yang akan keluar itu akan pergi ke tempat aman sentosa yang telah disebut di depan. Dan mereka yang tidak mau mendengar akan Yizreel akan binasa seperti halnya orang-orang Yahudi yang telah menolak para nabi di masa mereka dahulu.

Selasa - 26 Juli

Bertahan Melalui Menyembah

Ayub 1:2 - 2:10

Apakah yang menyebabkan penderitaan Ayub? Bagaimana cara ia menghadapi pencobaan?

Saudara ingat, bahwa Ayub adalah seorang yang sangat kaya karena ia barangkali adalah sahabat Allah di bumi pada masa itu. Sedikitnya Iblis telah menjadi iri hati terhadapnya lalu melaporkan kepada Tuhan bahwa Ayub bukanlah seorang yang baik seperti yang Tuhan sangka, dan ia dapat membuktikannya sekiranya ia boleh mendatangkan gangguan dan kesusahan yang cukup kepadanya. Dan saudara ingat bahwa Tuhan telah memperbolehkan Iblis melakukan apa saja yang dikehendakinya terhadap Ayub, terkecuali mengambil nyawanya. Di tengah-tengah segala api penderitannya yang banyak dan menyedihkan itu, Ayub mengatakan: “Sekalipun Ia membunuhku, namun aku akan tetap menaruh harap pada-Nya.” Ayub 13:15. Karena Ayub tidak gagal, maka pada akhirnya ia telah menjadi beberapa kali lipat lebih kaya daripada awalnya. Umat Allah tidak akan menjadi kaya dalam hal apapun dengan cara bertindak bodoh. Juga tidak akan membantu bagi mereka untuk mengasihani diri sendiri pada hari kesengsaraan. Apabila seseorang merasa kasihan terhadap dirinya sendiri ia sedikit-dikitnya telah membawa dirinya kepada suatu keadaan jalan buntu kalau bukan kekalahan yang telak. Tidak seorangpun umat Allah, betapapun beratnya kesusahan-kesusahan mereka dipanggil untuk pikul, merasa bahwa pengorbanan-pengorbanan ini adalah terlalu berat. Dengan kata lain, semua orang ini memiliki kemampuan kemantapan hati yang sulit dijelaskan selain mengatakan bahwa itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang erat dan kokoh berhubungan dan bersatu dengan-Nya.

Rabu - 27 Juli

Bertahan Melalui Pengharapan

2 Korintus 1:4

Apa yang dapat Saudara pelajari dari Paulus yang dapat membantu Saudara terhindar dari kejatuhan ke dalam rasa kasihan akan diri sendiri dalam pergumulan pribadi Saudara?

“Tanpa uang, tanpa teman-teman, tanpa pengacara, tahanan yang tua itu berdiri di hadapan Nero – wajah sang kaisar itu memperlihatkan catatan yang memalukan dari nafsu-nafsu yang berkecamuk; sedangkan wajah orang yang tertuduh itu menceritakan sebuah hati yang berdamai dengan Allah. Pengalaman Paulus telah menjadi pengalaman tentang kemiskinan, penyangkalan diri, dan penderitaan. Kendatipun ada penggambaran yang keliru, celaan, dan perlakuan kejam, yang dengannya musuh-musuhnya berusaha untuk mengintimidasi dirinya, ia tanpa rasa takut telah memegang teguh standar salib itu. Seperti Tuhannya, ia telah menjadi seorang pengembara yang tidak punya rumah dan seperti Dia, ia telah hidup untuk memberkati kemanusiaan. Bagaimana mungkin Nero, seorang penindas yang plin-plan, bernafsu, dan yang tidak senonoh, memahami atau menghargai tabiat dan motif anak Allah ini?” AA 493.3

Kamis - 28 Juli

Sangat Panas

Efesus 4:11-16

Janji Alkitab mana yang dapat Anda klaim untuk diri Anda sendiri?

Apabila kesusahan menimpa kita, betapa sering kita seperti Petrus! Kita memandang gelombang itu, gantinya menujukan mata kita pada Juruselamat. Langkah-langkah kita tergelincir, dan gelombang hidup keangkuhan itu menimpa jiwa kita. Yesus tidak menyuruh Petrus datang kepada-Nya agar ia binasa; Ia tidak memanggil kita mengikut Dia, dan kemudian meninggalkan kita. “Janganlah takut,” firman-Nya, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah Tuhan, Aliahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu.” Yesaya 43:1-3 DA 382.1

Bilamana perkara-perkara berlaku bertentangan dengan kehendak dan jalannya seseorang pada waktu ini, maka kebanyakan orang Kristen melemparkan kesalahannya kepada Iblis. Hanya apabila perkara-perkara berjalan sesuai dengan kesenangan mereka barulah mereka melontarkannya kepada Allah sebagai yang melakukannya! Bileam juga, merasa gembira pada waktu jalan terbuka baginya untuk pergi kepada Balak, tetapi pada waktu malaikat Tuhan menghalangi jalan yang sedang dilaluinya itu, maka Bileam menjadi murka seperti seekor anjing lalu memukul keledainya beberapa kali.

Tidak ada yang lain terkecuali anda sendiri yang dapat menggagalkan rencana-rencana Allah bagimu. Apakah itu teman-temanmu atau musuh-musuhmu, apakah itu binatang-binatang atau raja-raja, anda akan mendapatkan mereka semua baik dengan tidak sengaja atau dengan sengaja sedang bekerja bagi kebaikanmu, bukan bagi kesakitanmu jika anda sedang melakukan anjuran Allah. Betapa kayanya sumber dari Surga itu! Dan siapakah gerangan dapat mengetahuinya!

Ingatlah sekarang, bahwa apapun yang mungkin menghalangi jalanmu, apakah itu berupa Laut Merah atau Sungai Yordan, apakah itu berupa sebuah gunung atau berupa sebuah padang tandus, ia itu sesungguhnya adalah batu loncatan bagimu.

Yang sedemikian inilah kebenaran Tuhan, maka anda dapat memperolehnya dengan harga kebenaranmu sendiri. Kemudian anda akan menemukan jalan - jalan Tuhan yang jauh lebih tinggi daripada jalan-jalanmu sendiri seperti Surga yang jauh lebih tinggi dari bumi. Apabila hal ini jadi, maka hanya anda yang akan mengatakan dengan penuh kesadaran,”Tuhan Kebenaran Kita.”

Jumat - 29 Juli

Pelajaran Lanjutan

Untuk menjadi seorang Kristen dalam pemandangan Allah anda harus tidak pernah memuji dirimu sendiri, melainkan anda harus memuji Allah dan kebaikanNya. Jangan sekali menyombongkan dirimu karena kepentingan-kepentingan dan hasil-hasil usahamu sendiri, melainkan banggakanlah dirimu karena kepentingan-kepentingan Allah dan hasil-hasil pekerjaan-Nya. Jangan sekali mencoba untuk mempromosikan usahamu sendiri, melainkan selalu mencoba mempromosikan pekerjaan Allah. Jangan sekali berdoa memohonkan terang untuk mengetahui apa yang akan dilakukan, dan kemana harus pergi agar supaya usahamu, kepentingan-kepentinganmu dapat maju berkembang, melainkan supaya berdoa memohonkan terang agar kiranya Allah dapat menolong kamu melaksanakan perkara atau pergi ke mana anda dapat membaktikan diri dengan baik dalam pekerjaan-Nya, supaya kiranya dapat Ia memimpin anda dan mengajarkan anda bagaimana caranya memajukan kerajaan-Nya. Kemudian, dan hanya kemudian daripada itu, anda akan mengetahui bahwa anda tidak pernah berjalan salah! Setiap motif yang lain daripada ini akan membawa anda dimana tidak Allah kehendaki, dan di mana anda akan harus memikul sendiri beban anda tanpa bantuan-Nya.

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org