“Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." KJV - Lukas 24:44
Anda tahu, Alkitab, terdiri dari tiga bagiannya : (1) Sejarah, (2) Perintah-perintah dan Syariat-syariat, (3) Nubuatan. Berbagai Mazmur dan berbagai Amsal, berikut pula Nyanyian dari Salomo, terdapat di dalam kategori-kategori ini.
Sebagaimana anda membaca Kisah Rasul-Rasul, pasal dua, tiga, dan empat, anda akan memperoleh pandangan yang terindah ke dalam arti dari beberapa Mazmur dan tulisan-tulisan para nabi. Itu adalah pengaplikasian Injil Wasiat Lama oleh rasul-rasul Kristus itu yang telah membawa beratus-ratus, bahkan beribu-ribu orang menyambut Juruselamat......
“Inilah perkataan yang sudah Ku katakan kepadamu, tatkala Aku masih bersama-sama dengan kamu, bahwa semua perkara harus digenapi, yaitu yang tertulis di dalam hukum Musa, dan di dalam kitab nabi-nabi, dan di dalam Mazmur, mengenai hal-Ku.” Lukas 24 : 44. Roh Allah telah memimpin penulis Mazmur untuk menuliskan kata-kata, “Tuhan akan mengirimkan tongkat kekuatanmu dari dalam Sion : Memerintahlah kamu di tengah-tengah segala musuhmu. Tuhan telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal; bahwa engkaulah imam untuk selamanya semartabat dengan Melkhizedek.” Mazmur 110 : 2, 4.
Walaupun kita tidak dapat memahami hikmah pengetahuan tak terbatas sedemikian ini, hikmah ini telah memberikan kepada kita pengertian yang lebih baik tentang kasih Allah terhadap orang-orang berdosa, dan kekeliruan kita mengenai apa yang disebut pengetahuan manusia mengenai segala perkara. Bagi “Aku ada” yang kekal itu yang mendiami kekekalan, yang di hadapan-Nya kegelapan merupakan terang, dan perbatasan-perbatasan yang terjauh dalam angkasa merupakan alas kaki-Nya, yang melihat akhirat sejak dari permulaan, dan yang baginya seribu tahun hanya selama kemarin, segala perkara adalah terbuka dan nyata dalam pemandangan-Nya.
Bacalah 1 Tawarikh 16:7, Nehemia 12:8, Mazmur 18:1, Mazmur 30:1, Mazmur 92:1, Mazmur 95:2, Mazmur 105:2, Kolose 3:16, dan Yakobus 5:13. Peristiwa-peristiwa apakah yang mendorong penulisan beberapa mazmur? Kapan umat Allah menggunakan Mazmur?
“Upacara-upacara khidmat yang menyertai pengangkatan tabut itu telah memberikan kesan yang mendalam bagi umat Israel, membangkitkan minat yang lebih dalam pada pelayanan di tempat suci dan mengobarkan kembali semangat mereka bagi Yehuwa. Daud berusaha dengan segala cara dalam kekuatannya untuk memperdalam kesan-kesan ini. Pelayanan dalam nyanyian dijadikan bagian rutin dari ibadah keagamaan, dan Daud menggubah mazmur-mazmur, yang tidak hanya untuk digunakan oleh para imam dalam pelayanan di tempat suci, tetapi juga untuk dinyanyikan oleh umat dalam perjalanan mereka ke mezbah kebangsaan pada perayaan-perayaan tahunan. Pengaruh yang diberikan sangatlah luas, dan hal itu berhasil membebaskan bangsa itu dari penyembahan berhala. Banyak bangsa di sekitarnya, yang melihat kemakmuran Israel, dituntun untuk berpikir positif tentang Allah Israel, yang telah melakukan perkara-perkara yang besar bagi umat-Nya.” PP 711.2
“Ketika Martin Luther menerima berita yang mengecewakan, ia sering berkata, “Mari, kita nyanyikan mazmur pasal yang ke empat puluh enam.” Mazmur ini dimulai dengan kata-kata, “Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita, penolong kita dalam kesesakan. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi dipindahkan, sekalipun gunung-gunung diangkut ke tengah-tengah lautan.” Gantinya berkabung, menangis, dan putus asa, ketika masalah-masalah berkumpul di sekitar kita seperti air bah dan mengancam untuk membanjiri kita, jika kita tidak hanya berdoa memohon pertolongan dari Allah, melainkan memuji Dia atas begitu banyak berkat yang masih ada, – memuji Dia karena Dia mampu menolong kita, – jalan kita akan lebih berkenan di hadapan-Nya, dan kita akan melihat lebih banyak lagi keselamatan dari-Nya.” RH 1 November 1881, par. 13
“Marilah kita memupuk kasih karunia untuk mengucap syukur. Hendaklah puji-pujian kepada Allah dan Anak Domba senantiasa ada di bibir kita, hendaklah hati kita menjadi mata air ucapan syukur yang tidak dapat dibendung, dan Kristus di dalam kamu menjadi sumber air yang memancar sampai kepada hidup yang kekal. ‘Hendaklah firman Kristus diam di dalam kamu dengan segala hikmat, dan hendaklah kamu saling mengajar dan saling menasihati dalam mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, dan bernyanyilah dengan rahmat di dalam hatimu kepada Tuhan. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah dan Bapa oleh Dia.” RH 2 Januari 1894, par. 7
Bacalah Mazmur 25:1-5; Mazmur 42:1; Mazmur 75:1; Mazmur 77:1; Mazmur 84:1, 2; Mazmur 88:1-3; dan Mazmur 89:1. Apakah yang diungkapkan oleh mazmur-mazmur ini tentang pengalaman yang dialami oleh para penulisnya?
“Beberapa orang mengangkat jiwanya kepada kesia-siaan, mencari keunggulan. Mereka menerima saran-saran Iblis sebagai kebenaran. Mereka yang, meskipun menerima berkat-berkat yang telah Allah berikan kepada mereka, gagal untuk menghormati dan menghargai Allah dan kebenaran-Nya, yang tidak secara terbuka menyatakan kesetiaan mereka kepada-Nya, telah kehilangan hak mereka atas berkat-berkat Allah, dan Tuhan tidak dapat bekerja secara selaras dengan mereka. 18LtMs, Ms 108, 1903, par. 16
“Mereka yang sungguh-sungguh percaya kepada Firman Tuhan akan berkata: “Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.” [Mazmur 25:1-5.] 18LtMs, Ms 108, 1903, par. 17
“Sungguh suatu hak istimewa yang berharga bagi kita – yaitu belajar dari Tuhan Yesus Kristus, Guru Agung itu, dan membentuk tabiat kita sesuai dengan teladan-Nya!” 18LtMs, Ms 108, 1903, par. 18
“Diperlukan doa, doa yang sungguh-sungguh, yang membara, doa yang penuh penderitaan, seperti doa yang dipanjatkan Daud ketika ia berseru, “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.” [Mazmur 42:1]." GW 257.2
“Sejak zaman Daud, belum pernah ada raja yang memerintah yang telah melakukan begitu banyak hal untuk membangun kerajaan Allah pada masa kemurtadan dan keputus-asaan seperti yang dilakukan Hizkia. Penguasa yang sedang sekarat ini telah melayani Allahnya dengan setia, dan telah melakukan banyak hal untuk memperkuat kepercayaan rakyatnya kepada Yehuwa sebagai Penguasa Tertinggi mereka. Dan, seperti Daud, ia sekarang dapat memohon: "Biarlah doaku sampai kepada-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada seruanku, sebab jiwaku penuh dengan kesesakan, dan nyawaku sudah dekat ke liang kubur.”Mazmur 88:2, 3.” RH 6 Mei 1915, par. 3
Bacalah Mazmur 3, Mazmur 33:1-3; dan Mazmur 109:6-15. Sisi-sisi berbeda apakah dari pengalaman manusia yang disampaikan oleh Mazmur ini?
“Apakah perasaan ayah dan raja, yang diperlakukan dengan begitu kejam, di dalam bahaya maut yang hebat ini? "Seorang yang gagah perkasa," seorang yang cakap dalam peperangan, seorang raja, yang kata-katanya merupakan undang-undang, telah dikhianati oleh anaknya yang ia kasihi, manjakan dan yang dengan tidak bijaksana ia telah percayai; ia telah diperlakukan dengan kejam dan ditinggalkan oleh bawahannya yang terikat kepadanya oleh ikatan yang paling kuat dalam kehormatan dan kepatuhan—dengan kata-kata apakah Daud dapat mencurahkan perasaan jiwanya itu? Di dalam jam pencobaan yang paling gelap ini, hati Daud bergantung kepada Allah, dan ia menyanyi: PP 741.4
“‘Ya Tuhan, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku;banyak orang yang berkata tentang aku: Baginya tidak ada pertolongan daripada Allah. Tetapi Engkau, Tuhan, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab Tuhan menopang aku. Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku…. Dari Tuhan datang pertolongan: Berkat-Mu atas umat-Mu!" Mazmur 3: 1-8 PP 742.1
“‘Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur.’ [Mazmur 33:1.] Memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur, mengapakah kita tidak memuji Tuhan dalam pertemuan-pertemuan kita? Bukankah lebih baik bagi mereka yang berdiam diri untuk membuka segel yang menutup bibir mereka dengan kata-kata pujian? Mode, kebiasaan, katakan, berdiam diri. Tetapi dengan berdiam diri kita melupakan Allah dan belas kasihan-Nya kepada kita. Tidakkah kita akan kembali kepada Allah kita, dengan pertobatan atas kemurtadan kita, dan belajar memuji Dia terus-menerus?”
17LtMs, Ms 116, 1902, par. 52
“Marilah kita menyambut semangat pujian dan ucapan syukur. Dengan melupakan kesusahan dan permasalahan kita, marilah kita memuji Allah atas kelepasan dari dosa dan kesempatan untuk hidup bagi kemuliaan nama-Nya.” 17LtMs, Ms 116, 1902, par. 54
Bacalah 2 Samuel 23:1, 2 dan Roma 8:26, 27. Apakah yang diajarkan ayat-ayat ini kepada kita tentang doa?
“Kata-kata terakhir Daud,” seperti yang tercatat, adalah sebuah lagu – sebuah lagu tentang kepercayaan, prinsip yang paling tinggi, dan iman yang tak lekang oleh waktu: PP 754.1
“‘Daud bin Isai berkata, dan orang yang diangkat di tempat tinggi berkata: Yang diurapi Allah Yakub, pemazmur yang disenangi dari Israel. Roh TUHAN telah berfirman dengan perantaraan aku: ... Orang yang memerintah manusia dengan adil, yang memerintah dengan takut akan Allah,
Ia akan menjadi seperti cahaya pagi, pada saat matahari terbit, Pagi yang tidak berawan, Ketika rumput yang lembut bertunas dari bumi, melalui sinar yang cerah setelah hujan. Sesungguhnya, rumahku tidak demikian di hadapan Allah, Namun Dia telah membuat perjanjian yang kekal, teratur dalam segala hal, dan terjamin: Sebab itulah keselamatanku dan segala harapanku.’ 2 Samuel 23:1-5, R.V. PP 754.2
“Besarlah kejatuhan Daud, tetapi besarlah pertobatannya, besarlah kasihnya dan kuatlah imannya. Ia telah banyak diampuni, dan karena itu ia banyak mengasihi. Lukas 7:47. PP 754.3
“Mazmur Daud melewati seluruh rentang pengalaman, dari kedalaman rasa bersalah yang disadari dan penghukuman diri sendiri hingga iman yang paling tinggi dan persekutuan yang paling agung dengan Allah. Catatan hidupnya menyatakan bahwa dosa hanya dapat mendatangkan rasa malu dan celaka, tetapi kasih dan belas kasihan Allah dapat menjangkau kedalaman yang paling dalam, bahwa iman akan mengangkat jiwa yang bertobat untuk ikut serta dalam pengangkatan sebagai anak-anak Allah. Dari semua jaminan yang terkandung di dalam firman-Nya, ini adalah salah satu kesaksian yang paling kuat tentang kesetiaan, keadilan, dan belas kasihan perjanjian Allah.” PP 754.4
“Kita tidak menghargai kekuatan dan keampuhan doa sebagaimana mestinya. 'Roh juga membantu kita dalam kelemahan-kelemahan kita, sebab kita tidak tahu bagaimana seharusnya kita berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.' Allah menghendaki kita datang kepada-Nya dalam doa, agar Dia semoga mencerahkan pikiran kita. Dia sendirilah yang dapat memberikan pengertian kebenaran yang jelas. Hanya Dia yang mampu melembutkan dan menundukkan hati. Dia dapat mempercepat pemahaman untuk membedakan kebenaran dari kesalahan. Dia dapat menegakkan pikiran yang bimbang, dan memberinya pengetahuan serta iman yang mampu bertahan dalam ujian. Berdoalah; berdoa tanpa henti. Tuhan yang mendengarkan doa Daniel, akan mendengarkan doamu jika kamu mau mendekati Dia seperti yang Daniel lakukan.” – (The Review and Herald, 24 Maret 1904.) Pr 90.2
Baca Mazmur 16:8; Mazmur 44:8; Mazmur 46:1; Mazmur 47:1,7; Mazmur 57:2; Mazmur 62:8; Mazmur 82:8; dan Mazmur 121:7. Ditempat manakah Allah berada di kehidupan pemazmur ?
"Henokh berjalan bersama Allah. Demikianlah hendaknya setiap pekerja bagi Kristus. Anda dapat berkata seperti pemazmur, "TUHAN selalu ada di depanku, sebab Ia ada di sebelah kananku, aku tidak akan goyah." [Mazmur 16:8] Ketika Anda merasa bahwa Anda tidak memiliki kecukupan dalam diri Anda sendiri, kecukupan Anda ada di dalam Yesus. Jika Anda mengharapkan semua nasihat dan kebijaksanaan Anda datang dari manusia, yang fana dan terbatas seperti Anda, Anda hanya akan menerima pertolongan dari manusia. Jika Anda datang kepada Tuhan untuk meminta pertolongan dan hikmat, Dia tidak akan pernah mengecewakan iman Anda." GW 417.4
“Ketika Martin Luther menerima berita yang mengecewakan, ia sering berkata, "Marilah kita menyanyikan mazmur ke empat puluh enam." Mazmur ini dimulai dengan kata-kata, "Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita, penolong kita dalam kesesakan. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi dipindahkan, sekalipun gunung-gunung diangkut ke tengah-tengah lautan." Alih-alih berkabung, menangis, dan putus asa, ketika masalah datang menghampiri kita seperti air bah dan mengancam untuk menenggelamkan kita, jika kita tidak hanya berdoa memohon pertolongan Allah, tetapi juga memuji Dia atas begitu banyak berkat yang masih ada, memuji Dia karena Dia mampu menolong kita, maka jalan kita akan lebih berkenan di hadapan-Nya, dan kita akan melihat lebih banyak lagi keselamatan dari-Nya.” RH November 1, 1881, par. 13
“Dengan membawa rampasan perang, pasukan Yehuda, dengan Yosafat di barisan terdepan, pulang ke rumah dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita atas musuh-musuhnya. Dan mereka datang ke Yerusalem dengan membawa gambus, kecapi dan sangkakala ke rumah TUHAN." Mereka datang untuk bersukacita. Dalam ketaatan kepada perintah, "Berdirilah teguh dan lihatlah keselamatan yang dari pada TUHAN, .... janganlah takut dan janganlah bimbang," mereka telah menaruh kepercayaan mereka sepenuhnya kepada Tuhan; dan Dia telah membuktikan benteng dan pembebas mereka. Sekarang mereka dapat menyanyikan nyanyian-nyanyian pujian yang diilhami oleh Daud dengan penuh pengertian:” RH January 1, 1914, par. 17
“‘Bertepuk tanganlah, hai kamu sekalian, bersorak-soraklah kepada Tuhan dengan suara kemenangan'...” RH January 1, 1914, par. 19
“‘Karena Allah adalah Raja seluruh bumi: Nyanyikanlah puji-pujian dengan pengertian’...” RH January 1, 1914, par. 20
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Mazmur 62:8. Mar 86.1
“Kita harus banyak berdoa jika kita ingin membuat kemajuan dalam kehidupan ilahi. Pada saat pekabaran kebenaran pertama kali diberitakan, betapa banyak kita berdoa. Betapa seringnya suara syafaat terdengar di dalam kamar, di lumbung, di kebun, atau di hutan. Sering kali kita menghabiskan waktu berjam-jam dalam doa yang sungguh-sungguh, dua atau tiga orang bersama-sama mengklaim janji itu; sering kali suara tangisan terdengar dan kemudian suara ucapan syukur dan nyanyian pujian. Sekarang hari Tuhan sudah lebih dekat daripada ketika kita pertama kali percaya, dan kita harus lebih bersungguh-sungguh, lebih bersemangat, dan lebih bergairah daripada pada masa-masa awal. Bahaya yang kita hadapi saat ini lebih besar dibandingkan dengan bahaya pada waktu itu.” Mar 86.2
“Daud tidak dapat hadir pada saat penguburan Samuel, tetapi ia berkabung untuknya sedalam dan selembut seorang anak yang setia yang berkabung untuk ayahnya yang berbakti. Dia tahu bahwa kematian Samuel telah memutuskan ikatan lain yang menahan tindakan Saul, dan dia merasa kurang aman dibandingkan ketika nabi itu masih hidup. Sementara perhatian Saul tertuju pada perkabungan atas kematian Samuel, Daud mengambil kesempatan untuk mencari tempat yang lebih aman, sehingga ia melarikan diri ke padang gurun Paran. Di sinilah ia menggubah mazmur yang keseratus dua puluh dan dua puluh satu. Di padang gurun yang sunyi ini, dengan menyadari bahwa nabi itu telah mati, dan raja adalah musuhnya, ia bernyanyi.” PP 664.2