“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus:” KJV - Matius 28:19
Allah mengaruniakan kepada manusia pengetahuan dan hidup dengan maksud supaya membuatnya berbahagia, dan berguna untuk menjadikan dunia ini sebagaimana yang sepatutnya. Walaupun sesudah kejatuhan pasangan yang suci itu ke dalam dosa Allah masih tetap menyayangi mereka seperti pada sebelumnya -- sama banyaknya, kenyataannya, bahwa segera Ia mulai mengajarkan kepada mereka bagaimana caranya untuk menebus diri mereka sendiri, dan kembali kepada rumah mereka yang abadi itu. Semenjak dari hari itu sampai kepada hari ini demikianlah Ia terus mengajarkan kepada semua keluarga manusia.
Untuk melaksanakan pekerjaan penyelamatan ini Allah mengutus ke bawah Roh Kebenaran itu, Ia mengutus nabi-nabi dan malaikat-malaikat, juga Putera satu-satunya itu -- semua guru penebusan. Ia sendiri turun ke Bukit Sinai dan sekalipun mereka membunuh hampir semua hamba-hamba-Nya termasuk Putera-Nya itu, namun perhatian-Nya yang tak pernah gagal terhadap bangsa manusia terus berlangsung sampai kepada hari ini. Sungguhpun adalah kesalahan-kesalahan kita sendiri, namun janji-Nya untuk membawa kita kembali ke dalam Eden untuk di sana hidup bersama Dia jika kita bertobat, masih tetap tegak meyakinkan bagaikan matahari.
Sekarang anda saksikan bagaimana Allah dipersamakan, dan jika kita hendak menjadi “seperti Allah”, maka demikian itulah pula kita harus jadi. Artinya, bahwa kita harus juga menyayangi satu terhadap lainnya dan memperhatikan berdirinya Kerajaan-Nya seperti halnya Dia menyayangi dan memperhatikan-Nya. Kita supaya tidak mementingkan diri sendiri seperti Dia. Kita harus dengan gembira mengajarkan kepada orang-orang lain semua yang telah diajarkan-Nya kepada kita. Kita harus berbuat seberapa bisa untuk memperbaiki keadaan kehidupan orang-orang lain. Kita harus membuat dunia ini lebih baik daripada keadaannya sekiranya kita tidak berada di dalamnya. Dalam minggu kejadian yang lalu Allah telah melaksanakan bagian-Nya. Sekarang kita harus melaksanakan bagian kita dari ciptaan itu jika kita hendak menjadi seperti Allah.
Bacalah Yohanes 20: 21, 22. Bagaimana seharusnya pemahaman bahwa misi itu berasal dari Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang menentukan misi kita?
Demikianlah murid-murid menerima tugas mereka. Mereka harus mengajar dan berkhotbah dalam nama Kristus. Petunjuk yang diberikan kepada mereka mengandung nafas rohani yang vital yang ada di dalam Kristus. Hanya Dia yang dapat memberi mereka minyak yang harus mereka miliki untuk dapat bekerja dengan baik. Keserupaan dengan Kristus harus tampak di dalam diri mereka. Mereka dapat berhasil hanya jika mereka mempelajari tabiat Guru mereka dan mengikuti teladan-Nya. RH 13 Juni 1899, Art. A, par. 5
“Roh Kudus adalah nafas kehidupan di dalam jiwa. Nafas Kristus yang dihembuskan kepada murid-murid-Nya adalah nafas kehidupan rohani yang sejati. Murid-murid harus menafsirkan hal ini sebagai yang mengilhami mereka dengan sifat-sifat Juruselamat mereka, agar dalam kemurnian, iman, dan ketaatan, mereka dapat meninggikan hukum Taurat, dan menjadikannya terhormat. Hukum Allah adalah pernyataan dari tabiat-Nya. Dengan menaati tuntutan-tuntutannya, kita dapat memenuhi standar tabiat Allah. Demikianlah murid-murid harus bersaksi bagi Kristus. RH 13 Juni 1899, Art. A, par. 6
“Pemberian Roh Kudus adalah pemberian kehidupan Kristus, yang membuat murid-murid memenuhi syarat untuk misi mereka. Tanpa kualifikasi ini, pekerjaan mereka tidak akan dapat diselesaikan. Dengan demikian, mereka harus memenuhi tugas-tugas resmi yang berhubungan dengan gereja. Tetapi Roh Kudus belum sepenuhnya dinyatakan, karena Kristus belum dimuliakan. Pemberian Roh Kudus yang lebih berlimpah baru terjadi setelah kenaikan Kristus. RH 13 Juni 1899, Art. A, par. 7
“‘Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.’ Pelajaran yang diberikan kepada murid-murid di sini berarti bahwa orang-orang yang bijaksana, yang sungguh-sungguh diajar oleh Allah, yang memiliki pekerjaan Roh Kudus di dalam batin mereka, harus bertindak sebagai wakil manusia, sebagai contoh bagi seluruh tubuh orang percaya. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa mereka mampu menjaga ketertiban di dalam gereja; dan Roh Kudus akan menginsafkan akan dosa, kebenaran, dan penghakiman. Tetapi pengampunan dosa harus dipahami sebagai hak prerogatif Allah semata. Peringatan dalam Matius pasal tujuh melarang manusia untuk menghakimi sesamanya. Allah tidak memberikan kuasa kepada hamba-hamba-Nya untuk menjatuhkan atau membinasakan. Para rasul tidak dapat menghapus kesalahan dari setiap jiwa. Mereka harus menyampaikan pekabaran dari Allah: Ada tertulis – Tuhan telah berfirman – begini dan begitu yang berkenaan dengan dusta, pelanggaran hari Sabat, memberi kesaksian palsu, mencuri, penyembahan berhala." RH 13 Juni 1899, Art. A, par. 8
Bacalah Matius 28:16-20. Elemen-elemen pemuridan apakah yang dapat Anda identifikasi dalam bacaan ini?
“Bahwa pemberitaan Injil di bawah amanat ini tidak berakhir di gereja mula-mula, terbukti dari janji, “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Ia tidak berkata, Aku menyertai kamu, rasul-rasul, di mana saja, bahkan sampai ke akhir zaman, tetapi mengatakan: Aku menyertai kamu senantiasa, sampai kepada akhir zaman. Tidaklah tepat untuk dikatakan bahwa yang dimaksud adalah zaman Yahudi, karena zaman itu sudah berakhir di kayu salib. Maka, saya menyimpulkan bahwa pemberitaan dan kepercayaan Injil mula-mula akan selalu disertai dengan bantuan rohani yang sama. Amanat para rasul adalah untuk zaman Kristen, dan mencakup seluruhnya. Oleh sebab itu, karunia-karunia itu hilang hanya karena kemurtadan, dan akan dihidupkan kembali dengan kebangunan iman dan praktik mula-mula.” EW 135.1
“Meskipun terjadi kemerosotan iman dan kesalehan yang meluas, masih ada pengikut-pengikut Kristus yang sejati di dalam gereja-gereja ini. Sebelum penghakiman Allah yang terakhir atas bumi, akan ada di antara umat Tuhan suatu kebangunan kesalehan rohani yang mula-mula yang belum pernah disaksikan sejak zaman para rasul. Roh dan kuasa Allah akan dicurahkan ke atas anak-anak-Nya. Pada saat itu banyak orang akan memisahkan diri dari gereja-gereja yang di dalamnya kasih akan dunia ini telah menggantikan kasih akan Allah dan kasih akan firman-Nya. Banyak orang, baik pendeta-pendeta maupun jemaat, akan dengan senang hati menerima kebenaran-kebenaran agung yang telah Allah nyatakan pada masa itu untuk mempersiapkan umat bagi kedatangan Tuhan yang kedua kali. Musuh-musuh jiwa-jiwa ingin menghalangi pekerjaan ini; dan sebelum tiba waktunya bagi pergerakan yang sedemikian itu, ia akan berusaha untuk mencegahnya dengan memperkenalkan suatu kepalsuan. Di dalam gereja-gereja yang dapat ia bawa ke bawah kuasa penipuannya, ia akan menunjukkan seolah-olah berkat Allah yang khusus dicurahkan; di sana akan dinyatakan apa yang dianggap sebagai kepentingan keagamaan yang besar. Banyak orang akan bersukacita karena Allah bekerja dengan luar biasa bagi mereka, padahal pekerjaan itu adalah pekerjaan oleh roh yang lain. Di bawah kedok agama, Setan akan berusaha memperluas pengaruhnya atas dunia Kristen." GC 464.1
Bacalah Wahyu 14:6,7. Aspek-aspek apakah dari misi Allah yang dapat anda identifikasi dalam “injil yang kekal” (NRSV) yang disampaikan oleh malaikat pertama dan pekabaran ketiga malaikat?
“Kita harus mengesampingkan rencana-rencana kita yang sempit dan mementingkan diri sendiri, mengingat bahwa kita memiliki sebuah pekerjaan yang paling besar dan paling penting. Dalam melakukan pekerjaan ini, kita sedang menyuarakan pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga, dan dengan demikian sedang dipersiapkan untuk kedatangan malaikat lain dari surga yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya.” 6T 406.5
“Kemudian aku melihat malaikat yang ketiga. Kata malaikat yang menyertai aku itu, “‘Menakutkan pekerjaannya. Mengerikan misinya. Dia adalah malaikat yang akan memilah gandum dari lalang, dan memeteraikan, atau mengikat, gandum itu untuk dikumpulkan di lumbung surgawi. Hal-hal ini harus menguasai seluruh pikiran, seluruh perhatian.’” EW 118.1
“Aku melihat malaikat-malaikat bergegas ke sana dan ke mari di sorga, turun ke bumi, dan kembali naik ke sorga, mempersiapkan penggenapan suatu peristiwa penting. Kemudian aku melihat seorang malaikat perkasa lainnya yang ditugaskan untuk turun ke bumi, untuk menyatukan suaranya dengan malaikat yang ketiga, dan memberikan kuasa dan kekuatan kepada pekabarannya. Kuasa dan kemuliaan yang besar diberikan kepada malaikat tersebut, dan ketika dia turun, bumi diterangi dengan kemuliaannya. Cahaya yang menyertai malaikat ini menembus ke mana-mana, sementara ia berseru dengan suara nyaring, dengan suara yang kuat, “Babel yang besar itu telah rubuh, telah rubuh, dan telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat, dan menjadi tempat tinggal segala roh jahat, dan menjadi sarang segala burung yang najis dan yang penuh dengan kekejian.” Pesan tentang kejatuhan Babel, sebagaimana yang disampaikan oleh malaikat kedua, diulang kembali, dengan tambahan penyebutan tentang kemerosotan yang telah masuk ke dalam gereja-gereja sejak tahun 1844. Pekerjaan malaikat ini datang pada waktu yang tepat untuk bergabung dalam pekerjaan besar terakhir dari pekabaran malaikat ketiga saat pekabaran itu berkembang menjadi seruan yang nyaring. Dan umat Allah dipersiapkan untuk berdiri pada masa pencobaan, yang akan segera mereka hadapi. Saya melihat sebuah cahaya besar menaungi mereka, dan mereka bersatu untuk memberitakan pekabaran malaikat ketiga tanpa rasa takut. EW 277.1
“Malaikat-malaikat diutus untuk menyokong malaikat yang perkasa itu dari sorga, dan aku mendengar suara-suara yang seperti terdengar di mana-mana: “Keluarlah dari padanya, hai umat-Ku, supaya kamu jangan turut mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan menerima malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah sampai ke langit, dan Allah telah mengingat kesalahan-kesalahannya.” Pekabaran ini tampaknya merupakan tambahan dari pekabaran ketiga, yang bergabung dengan pekabaran tengah malam yang menyertai pekabaran malaikat kedua pada tahun 1844. Kemuliaan Allah berada di atas orang-orang kudus yang sabar dan menanti, dan mereka tanpa rasa takut memberikan amaran terakhir yang sungguh-sungguh, memberitakan kejatuhan Babel dan menyerukan umat Allah untuk keluar darinya agar mereka dapat luput dari malapetaka yang mengerikan itu.” EW 277.2
Bacalah Kejadian 12:1-3 dan Ulangan 7:6, 11, 12. Apakah tujuan awal Allah bagi umat-Nya dalam Perjanjian Lama?
“Bani Israel harus menduduki seluruh wilayah yang telah ditetapkan Allah bagi mereka. Bangsa-bangsa yang menolak penyembahan dan pelayanan kepada Allah yang benar harus dilenyapkan. Tetapi, adalah tujuan Allah bahwa melalui penyataan tabiat-Nya melalui Israel, manusia akan ditarik kepada-Nya. Kepada seluruh dunia, undangan Injil harus diberikan. Melalui pengajaran tentang upacara korban, Kristus harus ditinggikan di hadapan bangsa-bangsa, dan semua orang yang mau memandang kepada-Nya akan hidup. Semua orang yang, seperti Rahab orang Kanaan dan Rut perempuan Moab itu, berbalik dari penyembahan berhala kepada penyembahan kepada Allah yang benar, harus menyatukan diri mereka dengan umat pilihan-Nya. Ketika jumlah orang Israel bertambah, mereka harus memperluas wilayah mereka sampai kerajaan mereka mencakup seluruh dunia.” PK 19.1
“Apa yang Allah rencanakan untuk dilakukan bagi dunia melalui Israel, bangsa pilihan itu, pada akhirnya akan Dia wujudkan melalui gereja-Nya di bumi saat ini. Ia telah “menyerahkan kebun anggur-Nya kepada penggarap-penggarap lain,” kepada umat-Nya yang menaati perjanjian-Nya, yang dengan setia “memberikan kepada-Nya hasil pada musimnya.” Tuhan tidak pernah tanpa wakil-wakil yang benar di bumi ini yang telah menjadikan kepentingan-Nya sebagai kepentingan mereka sendiri. Saksi-saksi bagi Allah ini terhitung di antara Israel rohani, dan kepada mereka akan digenapi semua perjanjian yang dibuat oleh Yehuwa kepada umat-Nya yang lalu. PK 713.1
“Saat ini gereja Allah bebas untuk meneruskan sampai selesai rencana ilahi bagi keselamatan umat manusia yang hilang. Selama berabad-abad umat Allah mengalami pembatasan kebebasan. Pemberitaan Injil dalam kemurniannya dilarang, dan hukuman yang paling berat dijatuhkan kepada mereka yang berani tidak mematuhi perintah-perintah manusia. Sebagai akibatnya, kebun anggur moral Tuhan yang besar itu hampir tidak berpenghuni sama sekali. Orang-orang kehilangan terang firman Tuhan. Kegelapan kesalahan dan takhayul mengancam untuk melenyapkan pengetahuan tentang agama yang benar. Gereja Allah di bumi benar-benar berada dalam penawanan selama masa penganiayaan yang tak berkesudahan ini, sama seperti anak-anak Israel yang ditawan di Babel pada masa pembuangan. PK 714.1
“Tetapi, puji Tuhan, jemaat-Nya tidak lagi berada dalam perhambaan. Kepada Israel rohani telah dipulihkan hak-hak istimewa yang diberikan kepada umat Allah pada saat mereka dibebaskan dari Babel. Di setiap penjuru bumi, pria dan wanita menanggapi pekabaran yang dikirim dari Surga yang dinubuatkan oleh Yohanes pewahyu yang akan diberitakan sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, sebab jam penghakiman-Nya telah tiba.” Wahyu 14:7." PK 714.2
Baca Wahyu 7:9,10. Apakah yang disarankan oleh teks ini tentang cakupan geografis yang luas dari misi Allah?
"Bagi Allah pekerjaan-Nya di bumi sangat berharga. Kristus dan para malaikat sorga mengawasinya setiap saat. Karena kita semakin dekat dengan kedatangan Kristus, semakin banyak pekerjaan misionaris yang akan melibatkan upaya-upaya kita. Pekabaran tentang kuasa pembaharuan kasih karunia Allah akan dibawa ke setiap negara dan iklim, sampai kebenaran akan mengikat dunia. Dari antara mereka yang dimeteraikan adalah mereka yang datang dari setiap bangsa dan suku dan bahasa dan kaum. Dan dari setiap bangsa akan dikumpulkan laki-laki dan perempuan yang akan berdiri di hadapan takhta Allah dan di hadapan Anak Domba itu, sambil berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba." Wahyu 7:10. Tetapi sebelum pekerjaan ini dapat diselesaikan , kita harus mengalami di sini, di negara kita sendiri, pekerjaan Roh Kudus di dalam hati kita." CT 532.1
Saya melihat pancaran cahaya bersinar dari kota-kota dan desa-desa, dan dari tempat-tempat yang tinggi dan tempat-tempat yang rendah di bumi. Firman Tuhan dipatuhi, dan sebagai hasilnya ada peringatan bagi-Nya di setiap kota dan desa. Kebenaran-Nya diberitakan ke seluruh dunia.” 9T 28.4
“Saya melihat bahwa Allah memiliki anak - anak yang tidak melihat dan memelihara hari Sabat. Mereka tidak menolak terang itu. Dan pada permulaan masa kesusahan, kami dipenuhi dengan Roh Kudus [lihat hal 85.] ketika kami pergi dan memberitakan hari Sabat dengan lebih sepenuhnya. Hal ini membuat marah gereja-gereja dan kaum Advent nominal, [ Lihat juga Appendix.] karena mereka tidak dapat membantah kebenaran Sabat. Dan pada waktu itu, semua orang pilihan Allah melihat dengan jelas bahwa kami memiliki kebenaran, dan mereka keluar dan menanggung penganiayaan bersama kami… EW 33.2
“ Akan terjadi pada hari - hari terakhir bahwa gunung rumah Tuhan kelak akan diperdirikan di atas puncak segala gunung, dan ia itu akan ditinggikan di atas segala bukit; maka segala bangsa akan mengalir masuk ke dalamnya. Dan banyak orang akan pergi lalu mengatakan, Datanglah, dan marilah kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub; maka Ia akan mengajarkan kepada kita segala jalan-Nya, dan kita akan berjalan di dalam segala lorong-Nya; karena dari dalam Sion akan terbit hukum, dan firman Tuhan dari Yerusalem. Maka Ia akan mengadili di antara segala bangsa, dan Ia akan mempersalahkan banyak orang; maka mereka akan menempa segala pedangnya menjadi alat pembajak, dan tombak-tombaknya menjadi sabit; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang melawan bangsa, mereka juga tidak lagi belajar perang.” KJV — Yesaya 2: 2 - 4
Karena bahwasanya, Tuhan akan datang dengan api, dan dengan segala kereta-Nya bagaikan puting-beliung, geram-Nya dinyatakan seperti bara api dan kehangatan murka-Nya seperti nyala api. Karena dengan api dan dengan pedang-Nya Tuhan akan nyatakan kepada semua manusia, maka besarlah kelak bilangan segala orang yang dibunuh oleh Tuhan. Maka Aku akan menaruh suatu tanda alamat di antara mereka, dan Aku akan mengutus orang-orang yang luput dari antara mereka itu kepada segala bangsa, ke Tarsis, ke Pul, dan ke Lud, orang pemanah ke Tubal, dan ke Yawan, ke pulau-pulau yang jauh-jauh, yang belum mendengar nama-Ku dan yang belum melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan menyatakan kemuliaan-Ku di antara segala bangsa Kapir. Maka mereka akan menghantarkan segala saudaramu dari segala bangsa akan persembahan bagi Tuhan dengan mengendarai kuda, dan dengan kereta-kereta, dan dengan tandu-tandu, dan dengan kuda bagal dan kuda semberani, sampai ke bukit kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, seperti halnya bani Israel membawa korban dalam bejana-bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan.” KJV — Yesaya 66:15, 16, 19, 20
Setelah kekecewaan pada tahun 1844, para utusan Kebenaran di dalam Kristus diperintahkan untuk “tetap berseru” (terus berkhotbah) dan berkata “Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kota-kota-Ku akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan TUHAN akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula.”
Demikianlah segera setelah tanggal yang ditetapkan pada tahun 1844 berlalu dan harapan orang-orang itu gagal, maka Tuhan menguatkan mereka dengan memberikan kepada Sister White suatu penglihatan tentang pengumpulan buah-buah pertama, yaitu 144.000 orang itu, yang pertama yang akan pergi ke Gunung Sion dan di sana berdiri bersama Anak Domba (Why. 14:1), penghiburan bagi Sion dan Yerusalem. Jadi mereka memulai lagi dengan tujuan yang ditetapkan untuk mengumpulkan 144.000 hamba Tuhan yang tidak bersalah, yaitu mereka yang akan digunakan untuk mengumpulkan buah-buah kedua, orang banyak yang tak terhitung banyaknya dari segala bangsa (Wahyu 7:9). Tetapi sementara waktu berjalan, bukannya bekerja sama dengan Allah, Denominasi itu malah murtad karena ketidakpercayaan kepada Roh Nubuat (Testimonies, Jilid 5, hal. 217), dan dengan demikian kehilangan pandangan terhadap Kebenaran yang masih harus disingkapkan, dan yang sekarang telah terungkap.
Jadi, segera setelah kekecewaan pada tahun 1844 datang, yang dilambangkan oleh buku kecil yang menjadi pahit setelah ia itu dimakan, maka malaikat itu menyatakan: “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.” Wahyu 10:10, 11. Pergerakan Advent yang kedua direorganisasi dan diberi nama Masehi Advent Hari Ketujuh. Demikianlah Tuhan menugaskan para utusan-Nya untuk “berseru lagi”, untuk memberitakan lagi, untuk terus memberitakan terang tambahan – Penghakiman bagi orang mati. Pembersihan tempat kudus (Dan. 8:14), pemurniannya dengan menghapuskan dari kitab-kitab (Dan. 7:10) nama-nama orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk bangkit pada kebangkitan pertama, kebangkitan orang-orang kudus (Why. 20:5, 6).
Di sini terlihat bahwa Ilham tidak sekaligus menerangi jalan kita sampai ke ujung, tetapi Ia melakukannya selangkah demi selangkah; bahwa Kebenaran Tuhan itu bersifat progresif; bahwa kita tidak pernah dapat mengatakan bahwa kita telah memiliki seluruh Kebenaran yang akan membawa kita sampai ke Gerbang Mutiara.