Panggilan untuk Berdiri

Pelajaran 12, Triwulan ke-3, 9-15 September 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore, 9 September

Ayat Hafalan :

“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” KJV - Efesus 6:10 -11


Mikha 6 : 5 : “Hai, umat-Ku! ingatlah kiranya akan barang yang dibicarakan oleh Balak, raja Moab itu, dan akan barang yang disahut kepadanya oleh Bileam bin Beor dari Sitim sampai ke Gilgal; supaya diketahui olehmu akan kebenaran Tuhan.”

Di sini kepada kita diceritakan, bahwa mengetahui kebenaran Tuhan ialah mengenangkan kembali berbagai campur tangan Allah dengan leluhur-leluhur kita dahulu, karena kasih-Nya terhadap kita adalah tidak kurang daripada kasih-Nya terhadap mereka dahulu. Ia memperingatkan kita kepada peristiwa sewaktu Balak menyewa Bileam untuk mengucapkan kutuk terhadap Israel, dan bagaimana Ia membuat Bileam berbicara bagi-Nya dan memberkati umat-Nya, sehingga demi kepentingan mereka Ia telah menggagalkan tujuan raja itu dan mengendalikan Bileam untuk memberitakan kepada Balak.

“Dan sekarang, tengoklah, aku kembali kepada bangsaku : sebab itu marilah, maka aku akan membentangkan kepadamu apa yang akan diperbuat bangsa ini terhadap bangsamu di hari-hari terkemudian..... Maka sebuah bintang akan terbit daripada Yakub, dan sebuah tongkat kerajaan akan naik dari antara Israel, maka ia akan menghancurkan segala penjuru Moab, dan membinasakan semua bani Seth. Dan Edom akan menjadi milik pusaka, Seir juga akan menjadi milik pusaka karena musuh-musuhnya : dan Israel kelak akan berbuat dengan penuh keberanian.” Bilangan 24 : 14.

Pada hakekatnya Bileam mengatakan kepada raja Moab itu : “Saya telah berusaha sekuat-kuatnya untuk memenuhi keinginan Tuan dan untuk mengutuk Israel, namun Allah telah menguasai saya. Israel telah menang; Tuan dan saya telah kalah. Dan selanjutnya, marilah kuceritakan kepada Tuan apa yang akan dilakukan bangsa ini terhadap bangsa Tuan di hari-hari terkemudian : Dia yang akan memerintah Israel itu akan memalu Moab pada segala penjurunya, dan Israel akan berbuat dengan sangat berani.”

Demikian inilah Bileam telah dipaksa untuk meramalkan dari hal kelahiran Kristus serta pemerintahan-Nya, membuat Israel bertindak dengan berani melawan Moab dan semua bangsa-bangsa tetangganya di hari-hari terkemudian.

Mengetahui semua ini adalah mengenali Tuhan kebenaran kita; bahwa jika Ia adalah bagi kita, maka tak ada orang dapat memenangkan sesuatu melawan kita; bahwa peperangan itu adalah peperangan-Nya Tuhan; bahwa kita tak perlu takut terhadap musuh-musuh kita; bahwa apapun kita lakukan semua itu akan berhasil tanpa memandang siapa dengan kita ataupun siapa melawan kita. 

Minggu, 10 September

Pidato Pertempuran


Pelajarilah kesimpulan Paulus yang menggema dalam suratnya, Efesus 6:10-20. Apakah arti seruan pertempuran Paulus bagi kita saat ini, sebagai pejuang dalam pertentangan besar?

“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Yesaya 60:1-3.

Di tengah-tengah umat manusia yang gila kekuasaan, yang berkuasa atau hancur, yang suka berperang dan ugal-ugalan, yang suka menghancurkan diri sendiri, di tengah-tengah gejolak-gejolak amarah dan bencana serta kerusakan-kerusakan unsur-unsur alam, dan di tengah-tengah penggenapan nubuat-nubuat Firman Tuhan yang berlangsung dengan cepat dalam Firman Tuhan, tanda-tanda zaman mengumandangkan seruan peringatan agar kita bangkit di dalam terang Tuhan dan bersegera untuk menyelamatkan umat-Nya dari penyakit-penyakit yang mengancam untuk menghancurkan dunia. Jika itu bukan misi dan tugas besar Gereja pada masa krisis ini, lalu apa yang Tuhan dan dunia butuhkan darinya? Tetapi, apa yang dapat dilakukan Gereja kecuali para anggotanya, baik anggota awam maupun pendeta, bangkit bersama sebagai satu kesatuan, dan mencurahkan segenap kemampuan mereka ke dalam pertikaian ini?

Dengan mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mendesak ini, maka alasan apa yang akan kita miliki jika kita tidak membangunkan diri kita sendiri dan semua orang kudus di dalam dunia Kristen untuk bersama-sama ikut untuk melakukan apa yang diperintahkan oleh Injil untuk kita lakukan? Terlepas dari betapa dramatis dan mengesankannya demonstrasi apa pun yang mungkin dilakukan oleh gereja, bukan rahasia lagi bahwa bahkan jika dia tidak diusir dari tempat atau negara mana pun, tetap saja dengan kecepatannya saat ini dalam mengkhotbahkan Injil Kerajaan, satu milenium sementara tidak akan cukup baginya untuk mengamarkan dunia, menyelesaikan pekerjaannya, dan mendatangkan Kerajaan itu. Dan setiap pikiran yang tercerahkan mengetahui hal ini sebagai kebenaran yang tak terelakkan.

Lihatlah kekuatan-kekuatan yang kejam dan yang buas yang berkeliaran dan mengintai di mana-mana, dan menyebabkan seluruh bumi meledak dengan kekerasan, kekacauan dan teror. Sesungguhnya, mereka membuat “hati manusia menjadi gentar dan takut, karena mereka melihat apa yang akan terjadi di bumi ....” Lukas 21:26. Tidakkah semua orang Kristen di mana pun akan tergugah oleh hal-hal ini untuk “mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah” dan “menerima ... pedang Roh” (Efesus 6:11, 17) sambil mengikut Tuhan yang memimpin di depan? Jika tidak, maka dapat dipastikan bahwa Gereja dan Dunia akan binasa. Namun yang pasti, sedikit orang yang sadar untuk melakukan penyerahan diri yang penuh yang dituntut oleh waktu, akan diselamatkan oleh Tuhan dari api yang akan datang.

Namun, bagaimanakah Dia dapat melepaskan setiap orang yang tidak mengindahkan tanda-tanda zaman, gemuruh genderang Hari Kiamat yang menakutkan, yang kini sedang melintas di mata kita dan bergemuruh di telinga kita dengan peringatan yang lebih mengerikan daripada guntur yang menyala-nyala di Sinai? Tidak, Dia tidak dapat lagi menyembuhkan orang-orang yang buta, tuli, dan bisu secara rohani, sama seperti Dia tidak dapat menyelamatkan orang-orang kuno yang tidak masuk ke dalam bahtera Nuh.

Senin, 11 September

Menemukan Kekuatan di dalam Kristus


Bacalah lagi Efesus 6:10-20. Bagaimanakah Anda melihat realitas dari pertentangan besar ini, yang melibatkan kuasa supernatural secara harfiah, sebagai pusat dari poin Paulus? Mengapa memegang kebenaran yang penting ini begitu penting dalam perjalanan kita sehari-hari dengan Allah?

“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Matius 3:16, 17.

Setelah dibaptis dengan cara diselamkan, dan langsung keluar dari air, Yesus langsung dibawa untuk dicobai oleh Iblis.

Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Matius 4:1-11.

Inilah teladan kita. Setelah baptisan air, pencobaan dan kemenangan akan menjadi bagian kita juga. Anda tahu Yesus menghadapi Iblis dengan “Demikianlah firman Tuhan,” dengan apa yang tertulis. Jika kita tidak tertarik pada Alkitab seperti halnya Dia tertarik pada Alkitab, jika kita tidak belajar untuk mengetahui apa yang Dia inginkan untuk kita lakukan, bagaimana kita dapat menghadapi pencobaan dan keluar sebagai pemenang? Apakah mengherankan jika banyak orang setelah dibaptis menyimpang? Hal yang seharusnya membuat mereka kuat dalam iman disaat mereka memandang Allah memberikan kemenangan yang mulia, mereka malah mundur, karena mereka tidak tahu bahwa setelah badai hujan dan angin, akan datang sinar matahari dan ketenangan. Ayub dicobai sampai batasnya, tetapi ia telah mencapai kemenangan, dan setelah itu menerima dua kali lipat dari semua kekalahannya. Mengapa kita tidak bisa?

Setelah memperoleh kemenangan atas pencobaan-Nya, Yesus tidak pernah lagi diganggu oleh Iblis. Dan Ayub serta semua orang besar milik Allah oleh pengalaman menemukan kelegaan yang sama terhadap Iblis.

Oleh karena itu, sikap kita melawan dosa haruslah pasti, tanpa keraguan sedikit pun. Kita juga harus membiarkan Iblis tahu bahwa kita bersungguh-sungguh, jika kita ingin menemukan kedamaian.

“Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal. Dan itulah yang akan kita perbuat, jika Allah mengizinkannya. Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.” Ibrani 6:1-6. Membuat reservasi untuk dosa, sama saja dengan menggali kuburan kekal Anda sendiri.

Selasa, 12 September

Pertentangan Besar dalam Surat-surat Paulus


Bacalah Roma 13:11-14, 1 Tesalonika 5:6-8 and 2 Korintus 10:3-6. Bagaimanakah ayat-ayat ini dibandingkan dengan Efesus 6:10-20? Menurut anda mengapa Paulus menggunakan gambaran semacam ini?

Agar orang-orang Kristen dapat menjadi pemenang, mereka harus memiliki (1) iman -- Ibrani 11; (2) keberanian -- Yosua 2; (3) tindakan -- Keluaran 14.

Kel. 14:11-16 -- “Dan mereka berkata kepada Musa, Karena tidak adakah kuburan di Mesir, sehingga engkau membawa kami mati di padang gurun? mengapakah engkau bertindak demikian terhadap kami, sehingga engkau membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini perkataan yang telah kami katakan kepadamu di Mesir, yaitu: Biarkanlah kami, supaya kami mengabdi kepada orang Mesir? Sebab, lebih baik kami menghambakan diri kepada orang Mesir, dari pada kami mati di padang gurun ini.

“Dan Musa berkata kepada bangsa itu, Janganlah takut, berdirilah teguh, dan lihatlah keselamatan yang berasal dari Tuhan yang akan diperlihatkan-Nya kepadamu hari ini: karena orang-orang Mesir yang engkau lihat hari ini, engkau tidak akan melihatnya lagi sampai selama-lamanya. Tuhan akan berperang untukmu, dan engkau akan berdiam diri.

“Dan berkatalah Tuhan kepada Musa, Mengapakah engkau berseru kepada-Ku? Berbicaralah kepada anak-anak bani Israel, agar mereka maju: Tetapi engkau, angkatlah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas laut, dan belahlah laut itu: maka orang-orang bani Israel itu akan berjalan lalu di atas tanah yang kering di tengah-tengah laut itu.”

Di sini kita melihat gambaran seluruh bangsa Israel yang tidak memiliki keberanian pada saat mereka sangat membutuhkannya. Untuk menyelesaikan masalah mereka, apakah Tuhan memerintahkan mereka untuk duduk dan berdoa? -- Tidak, perintahnya adalah agar mereka maju, agar Musa terlebih dahulu mengangkat tongkatnya dan mengulurkan tangannya untuk membelah laut, dan agar orang banyak itu maju. Bagi akal sehat manusia, perintah ini akan terlihat sangat bodoh di tengah-tengah keadaan mereka yang sulit, tetapi Tuhan tahu semua itu. Dia tahu apa yang Dia lakukan ketika Dia memimpin mereka ke sana. Dia akan mendatangkan suatu peristiwa yang begitu besar yang akan menimbulkan ketakutan pada bangsa-bangsa kafir dan dengan demikian membantu umat Allah untuk menduduki tanah perjanjian mereka, dan juga membebaskan mereka dari cengkeraman bangsa Mesir.

Pelajaran ini memperlihatkan bahwa iman, keberanian dan tindakan yang tidak kenal lelah adalah kerjasama yang dibutuhkan oleh orang Kristen yang sungguh-sungguh bertobat di setiap langkah maju dalam pimpinan Tuhan, dan hal itu selalu membawa keberhasilan.

Orang-orang Midian juga kehilangan keberanian dan mereka dikalahkan. Ya, keputusasaan memang membawa kekalahan. Keputusasaan adalah salah satu jerat Iblis untuk membawa kekalahan bagi umat Tuhan jika mereka membiarkannya.

Pada zaman Raja Belsyazar, terjadi perang di mana orang Media dan Persia ingin menerobos tembok Babel dan menaklukkannya di bawah kekuasaan mereka. Anda ingat bahwa bangsa Babel tiba-tiba kalah karena mereka terlalu percaya diri. Ya, mereka terlalu percaya diri dengan tembok-tembok mereka yang kuat!

Untuk mengaplikasikan pelajaran ini pada zaman kita, kita mengetahui dari Kitab Suci bahwa penyebab keruntuhan kaum Laodikia adalah karena penerapan prinsip yang sama yang menyebabkan kekalahan Babel, yaitu kepercayaan diri yang berlebihan. Ya, mereka mengatakan bahwa mereka kaya dalam Kebenaran dan tidak memerlukan apa-apa lagi meskipun Allah mengatakan bahwa mereka "melarat, malang, sengsara, miskin, buta dan telanjang." Dengan demikian mereka telah jatuh ke dalam perangkap Iblis untuk mereka.

Dalam peperangan, Anda tahu bahwa setiap pihak mencoba untuk mengecoh musuhnya dan mematahkan semangat mereka dengan tujuan untuk melemahkan musuh dan dengan demikian mempercepat kemenangan mereka. Dan ketika mereka merencanakan serangan dan penyerbuan, mereka berusaha melakukannya di tempat-tempat yang menurut mereka paling tidak dicurigai oleh musuh.

Dalam peperangan rohani, Musuh orang Kristen tidak terlelap. Dia juga mencari kesempatan untuk meruntuhkan keberanian dan moral mereka dan dengan demikian memastikan kekalahan mereka seperti yang telah kita lihat dalam contoh-contoh yang telah kita kutip hari ini. Dan jangan pernah berpikir bahwa dia tidak mencari titik lemah dalam diri kita juga, sehingga dia dapat menyerang dan menyebabkan kekalahan kita. Kita mungkin menyangka bahwa serangannya terhadap kita datang dari tempat yang tidak kita duga. Jadi, kecuali kita tahu di mana titik kelemahan kita, bagaimana mungkin kita tahu di mana Iblis akan menyerang kita?

Rabu, 13 September

Berdiri di Medan Perang Kuno


Bacalah Efesus 6:10-20, perhatikan setiap kali Paulus menggunakan beberapa bentuk kata kerja berdiri. Mengapa ide ini begitu penting baginya?

“Agen-agen Setan berusaha untuk menipu para pengikut Kristus dan merayu mereka untuk meninggalkan kesetiaan mereka. Mereka memutarbalikkan Kitab Suci untuk mencapai tujuan mereka. Roh yang membuat Kristus tersalib menggerakkan orang-orang jahat untuk membinasakan para pengikut-Nya. Semua ini telah diramalkan dalam nubuat yang mula-mula: “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya.” GrH_c 5.5

“Mengapa Setan tidak menghadapi perlawanan yang lebih besar? Karena para prajurit Kristus kurang memiliki hubungan yang nyata dengan Kristus. Dosa tidak tampak menjijikkan bagi mereka seperti halnya bagi Guru mereka. Mereka tidak menentangnya dengan perlawanan yang gigih. Mereka dibutakan oleh karakter pangeran kegelapan. Banyak orang tidak tahu bahwa musuh mereka adalah seorang panglima besar yang berperang melawan Kristus. Bahkan para pelayan Injil pun mengabaikan bukti-bukti pekerjaannya. Mereka tampaknya mengabaikan keberadaannya. GrH_c 5.6

“Musuh yang waspada ini menyusup masuk ke dalam setiap rumah tangga, di setiap jalan, di gereja-gereja, di dewan-dewan nasional, di pengadilan-pengadilan, membingungkan, menipu, merayu, di mana-mana menghancurkan jiwa dan tubuh pria, wanita, dan anak-anak. Ia memecah belah keluarga, menabur kebencian, perselisihan, penghasutan, dan pembunuhan. Dan dunia tampaknya memandang hal-hal ini seolah-olah Allah telah menakdirkannya dan harus ada. Semua orang yang tidak memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus adalah hamba Iblis. Ketika orang Kristen memilih untuk berada di tengah-tengah lingkungan orang-orang fasik, mereka membuka diri mereka terhadap pencobaan. Setan menyembunyikan dirinya dari pandangan dan menarik selubungnya yang menipu ke atas mata mereka. GrH_c 5.7

“Penyesuaian diri dengan kebiasaan-kebiasaan duniawi akan mengubah gereja menjadi dunia, bukan dunia menjadi Kristus. Keakraban dengan dosa akan menyebabkan dosa tidak lagi tampak menjijikkan. Ketika dalam melaksanakan tugas kita dicobai, kita percaya bahwa Allah akan melindungi kita, tetapi jika kita menempatkan diri kita dalam pencobaan, cepat atau lambat kita akan jatuh. GrH_c 6.1

“Si penggoda sering kali bekerja dengan sangat berhasil melalui orang-orang yang paling tidak disangka berada di bawah kendalinya. Talenta dan pengetahuan adalah karunia Allah, tetapi apabila hal itu menjauhkan kita dari-Nya, maka hal itu akan menjadi jerat. Banyak orang yang berakal budi dan berperangai baik adalah alat yang dipoles di tangan Iblis. GrH_c 6.2

“Jangan pernah melupakan amaran yang diilhami yang dikumandangkan selama berabad-abad sampai pada zaman kita: “Berjaga-jagalah dan waspadalah, karena musuhmu, si Iblis, berjalan keliling seperti singa yang mengaum-aum dan yang mencari orang yang dapat ditelannya.” “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis.” 1 Petrus 5:8; Efesus 6:11. Musuh besar kita sedang mempersiapkan diri untuk kampanye terakhirnya. Semua orang yang mengikut Yesus akan berseteru dengan musuh ini. Apabila orang Kristen semakin meniru Pola Ilahi, semakin pasti ia akan menjadikan dirinya sebagai sasaran serangan Iblis. GrH_c 6.3

“Setan mencobai Kristus dengan penggodaan yang licik dan penuh tipu daya, tetapi Ia dipukul mundur dalam setiap pencobaan. Kemenangan-kemenangan itu memungkinkan kita untuk mengalahkannya. Kristus akan memberikan kekuatan kepada semua orang yang mencarinya. Tidak ada seorang pun yang dapat ditaklukkan oleh Iblis tanpa persetujuannya sendiri. Si penggoda tidak memiliki kuasa untuk mengendalikan kehendak atau memaksa jiwa untuk berbuat dosa. Dia dapat menyebabkan kesusahan, tetapi tidak dapat menajiskan. Kenyataan bahwa Kristus telah menang seharusnya mengilhami para pengikut-Nya dengan keberanian untuk berperang melawan dosa dan Iblis.” GrH_c 6.4

Kamis, 14 September

Bergulat Melawan Kekuatan Jahat


Menurut Anda, apakah tujuan Paulus dalam mendaftarkan berbagai macam gelar untuk kuasa-kuasa rohani yang jahat yang digambarkan dalam Efesus 1:21, Ephesus 3:10, dan Efesus 6:10-20 ?

“Kami adalah prajurit Kristus; dan mereka yang mendaftarkan diri dalam pasukan-Nya diharapkan untuk melakukan pekerjaan yang sulit, pekerjaan yang akan menguras energi mereka secara maksimal. Kita harus memahami bahwa kehidupan seorang prajurit adalah kehidupan yang penuh dengan peperangan yang agresif, dan ketahanan. Karena demi Kristus kita harus tahan pencobaan. Kita tidak terlibat didalam peperangan meniru. Kita harus menemui kekuatan musuh yang sangat kuat; karena ‘ perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah - pemerintah , melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh - roh jahat di udara.’ Efesus 6:12. Kita harus menemukan kekuatan kita tepat dimana murid mula - mula menemukan kekuatan mereka: ‘Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama - sama.” Dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus, dan mereka memberitakan firman Allah dengan berani. Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa.” Kisah 1:14; 4:31,32. 6T 140.2

“Ketika kita mendekati waktu ketika pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan roh-roh jahat di udara akan dibawa ke dalam peperangan melawan kebenaran, ketika kuasa Iblis yang menipu akan menjadi begitu besar sehingga jika memungkinkan ia akan menipu orang-orang pilihan, kita harus mempertajam ketajaman kita dengan pencerahan Ilahi, agar kita dapat mengenal roh yang berasal dari Allah, sehingga kita tidak menjadi tidak peduli terhadap alat Iblis. Usaha manusia harus digabungkan dengan kuasa ilahi, agar kita dapat menyelesaikan pekerjaan penutupan untuk masa ini.” 2SM 15.3

"Kristus tidak mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa pekerjaan mereka akan mudah. Dia menunjukkan kepada mereka persekutuan besar kejahatan yang melawan mereka. Mereka harus berjuang "melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." Efesus 6:12. Tetapi mereka tidak akan dibiarkan berjuang sendirian. Ia meyakinkan mereka bahwa Ia akan menyertai mereka, dan jika mereka mau maju dengan iman, mereka akan bergerak di bawah perisai Kemahakuasaan. Ia memerintahkan mereka untuk menjadi berani dan kuat, karena Dia yang lebih kuat daripada malaikat akan berada di dalam barisan mereka - Jendral bala tentara surga. Ia menyediakan segala sesuatu untuk mendukung pekerjaan mereka dan memikul tanggung jawab atas keberhasilannya. Selama mereka menaati firman-Nya, dan bekerja dalam hubungan dengan-Nya, mereka tidak akan gagal. Pergilah kepada segala bangsa, demikianlah perintah-Nya kepada mereka. Pergilah ke bagian terjauh dari dunia yang dapat dihuni dan yakinlah bahwa hadirat-Ku akan bersamamu bahkan di sana. Bekerjalah dengan iman dan keyakinan, karena tidak akan pernah tiba saatnya Aku meninggalkanmu. Aku akan selalu bersamamu, menolongmu untuk melaksanakan tugasmu, membimbing, menghibur, menguduskan, menopangmu, memberimu keberhasilan dalam mengucapkan kata-kata yang akan menarik perhatian orang lain ke surga." AA 29.1

Jumat, 15 September

Pelajaran Lanjutan

Apakah Iblis melemparkan batu sandungan khusus kepada gereja sebagai sebuah badan, atau hanya menyerang anggota-anggotanya secara individu?

Jawaban:--- Sejak hari yang tragis di Eden ketika dia memperkenalkan dosa ke dalam dunia dan menyebabkan kejatuhan manusia, Setan telah melemparkan ke dalam jalan setiap Pergerakan penebusan, sebuah batu sandungan yang berbeda-beda di mana banyak orang telah tersandung dan jatuh. Oleh karena itu, sudah pasti dia harus memiliki beberapa bahaya yang berbeda yang ditanamkan di jalan kita saat ini. Meskipun kita pada zaman ini memiliki keuntungan yang luar biasa karena mengetahui batu sandungan-batu sandungan yang telah terbukti fatal bagi orang banyak dalam Pergerakan-pergerakan masa lalu, kita akan menderita penghukuman dan hukuman yang lebih besar yang sebanding jika kita gagal mengenali batu sandungan kita sendiri. Dan terlebih lagi, jika kita gagal, kita akan menyaksikan kepada alam semesta bahwa kita adalah yang paling lemah di antara yang lemah. Kita harus berdiri – berdiri melawan jerat khusus yang paling ulung yang pernah dibuat oleh Si Jahat! Tetapi bagaimana kita dapat melakukan hal ini jika kita tidak tahu apa jerat itu atau di mana jerat itu?

Untuk menemukan di mana bahaya itu benar-benar mengintai, mari kita lihat secara singkat kilas balik jerat-jerat yang pernah ada, berdasarkan periode-periode ketika jerat-jerat itu muncul, dimulai dari Pergerakan Gereja yang pertama kali tercatat:

Pergerakan Nuh ditahbiskan untuk membangun bahtera sebagai peringatan akan datangnya air bah dan sebagai tempat berlindung darinya. Batu sandungan khusus yang dilemparkan Setan ke jalan orang banyak pada waktu itu, ia rancang dari fakta bahwa tidak pernah ada manusia yang melihat sesuatu yang dapat memberikan bukti terjauh tentang kemungkinan terwujudnya fenomena seperti hujan. Oleh karena itu, dengan bersandar pada pengetahuan mereka yang terbatas tentang alam dan potensinya, mereka mengejek dan mencemooh ilmu pengetahuan Nuh dan peringatannya akan malapetaka, dan melanjutkan “makan dan minum, kawin mengawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak mengetahuinya, sampai air bah itu datang, dan menghanyutkan mereka semua.” Matius 24:38, 39.

Oleh karena itu, mengagungkan ilmu pengetahuan manusia dan mengabaikan ilmu pengetahuan ilahi merupakan jerat khusus yang menjerat orang-orang sebelum air bah. Nasib mereka dengan sungguh-sungguh memperingatkan kita dengan hati-hati untuk menghindari kekeliruan mereka.

Dalam Pergerakan Abraham, bapa orang percaya itu dipanggil untuk meninggalkan kota-kota dunia kuno, dengan harapan bahwa suatu hari nanti Pergerakan ini akan memiliki tanah yang dijanjikan dengan penuh kemenangan. Dengan sepenuhnya menyadari fakta ini, Setan bekerja dengan keras untuk mengalihkan perhatian Pergerakan itu ke kota-kota bangsa-bangsa di sepanjang perjalanan. Pada batu sandungan inilah Lot jatuh, dengan akibatnya bahwa ketika Tuhan akhirnya merenggutnya dari kehancuran Sodom, seperti puntung yang dipetik dari api, dia keluar sebagai yang termiskin dari yang miskin.

Demikianlah kota-kota duniawi adalah pasir hisap bagi orang-orang setelah air bah yang dahulu. Semoga kita tidak kehilangan semua yang ada di dalamnya, seperti halnya Lot.

Pergerakan Musa dipimpin keluar dari Mesir untuk memiliki tanah perjanjian, dan menjadi sebuah kerajaan di sana. Dengan licik menyesuaikan godaannya dengan kecenderungan mereka, Setan mengilhami mereka yang sudah cukup umur ketika mereka meninggalkan tanah Firaun, untuk terus menerus bersungut-sungut, mengeluh, mencari jabatan dan memberontak, dan akhirnya menjadi takut kepada penduduk raksasa di tanah perjanjian itu. Karena gagal melihat bahwa kekuatan mereka adalah tangan Tuhan yang kuat, mereka terpaksa mengembara selama empat puluh tahun di padang gurun, dan di sana mereka harus meninggalkan tulang-tulang mereka mengering terkecuali dua orang yang sudah cukup umur saat meninggalkan Mesir.

Oleh karena itu ketidakpercayaan, keras kepala, ketidakpercayaan terhadap kepemimpinan Ilahi, dan mencari jabatan, adalah monster berkepala empat yang telah melahap orang-orang Eksodus. Dan ini akan melahap setiap orang percaya kebenaran masa kini yang terjerat ke dalam sarang mereka.

Pergerakan Kanaan di bawah kepemimpinan Yosua telah dibersihkan dari semua orang berdosa dan ditugaskan untuk memiliki tanah itu, mengusir orang-orang kafir, dan mendirikan sebuah kerajaan yang kekal. Mengetahui bahwa kelangsungannya bergantung pada ketaatan mereka kepada perintah Tuhan melalui para nabi-Nya, maka Iblis menggerakkan bangsa itu untuk mengolok-olok utusan-utusan Tuhan, menghina firman-Nya, dan menganiaya nabi-nabi-Nya, “sehingga bangkitlah murka TUHAN terhadap umat-Nya, sehingga tidak ada lagi obatnya” (2 Tawarikh 36:16), lalu Ia mengembalikan mereka ke dalam pembuangan.

Oleh karena itu, bagi rakyat kerajaan, nabi-nabi adalah batu sandungan yang sangat besar – batu karang yang mana di zaman sebelum atau sesudahnya tidak pernah luput tersandung olehnya. Oleh karena itu, orang bijak pada zaman sekarang tidak akan “meremehkan nubuat-nubuat.” 1 Tes. 5:20.

Pergerakan Rasul-rasul muncul untuk memberitakan berpindahnya pelayanan bait suci duniawi ke “bait suci surgawi, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia” (Ibrani 8:2), dan untuk membaptiskan semua orang yang bertobat dari dosa-dosanya “di dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus” (Mat. 28:19). Tetapi untuk menggagalkan tujuannya, Setan mulai bekerja untuk membuat penipuan yang lain, dan dengan kepergian para rasul, ia dengan cepat berhasil membuat gereja benar-benar kehilangan pandangan akan kebenaran tentang keimamatan Kristus dan kebenaran tentang baptisan, dan sebagai gantinya mendirikan suatu keimamatan duniawi dan baptisan kepada bayi.

Dengan demikian, karena dituntun untuk tidak percaya dan mengabaikan ibadah-ibadah bait suci dan baptisan, yang merupakan keselamatan mereka, maka gereja Kristen telah jatuh ke dalam kesesatan melalui pintu jebakan Setan. Dan pintu itu masih terbuka untuk menjebak mereka yang tidak waspada – semua yang mengabaikan atau meremehkan Kebenaran yang terus berkembang yang dibukakan dalam pekabaran pemeteraian khusus untuk zaman ini.

Pergerakan-pergerakan Protestan bangkit untuk menyatakan dan mengusahakan keunggulan Alkitab, karena dunia sebelum reformasi terikat dalam kegelapan oleh aturan agama manusia yang tidak diilhami, yang tidak mengijinkan orang awam untuk memiliki Alkitab, dan membuat mereka bergantung pada penafsiran pribadinya terhadap Alkitab. Oleh karena itu muncullah gereja-gereja Protestan secara berurutan, untuk memulihkan Kebenaran yang telah diinjak-injak, masing-masing memprotes penyalahgunaan dan perampasan hak-hak asasi manusia, masing-masing dipanggil untuk menyadarkan dunia Kristen akan perlunya Ilham yang benar dan kebebasan beragama, hak untuk memiliki Alkitab dan mempelajarinya sendiri, dan kewajiban untuk menjadikan Alkitab dan hanya Alkitab saja, sebagai peraturan iman mereka.

Namun, karena bertekad untuk menggagalkan Reformasi, Iblis sejak awal terus bekerja untuk membuat setiap anggota gereja menyukai penafsiran pribadi atas Alkitab dan teori-teori Alkitab tambahan. Akibatnya, Protestanisme saat ini tidak hanya mengikuti penafsiran Alkitab yang tidak diilhami karya satu orang, melainkan juga mengikuti penafsiran yang tidak diilhami oleh ribuan orang! Dan hasilnya adalah dunia Kristen dipenuhi dengan perpecahan dan kekacauan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah – bukti bahwa karya besar para bapa pendiri Reformasi Protestan telah diselewengkan dan berubah menjadi kekuatan yang merongrong rancangan Allah yang khusus bagi gereja saat ini.

Demikianlah kita melihat bahwa Reformasi, yang pada mulanya di bawah pimpinan orang-orang yang diilhami, untuk mengangkat gereja keluar dari satu keterpurukan, kemudian di bawah pimpinan orang-orang yang tidak diilhami, menjerumuskannya ke dalam keterpurukan yang lain, dan sejak saat itu gereja terus terpuruk. Dan kalau kita tidak membiarkan Kebenaran melepaskan kita dari rawa kekacauan yang fatal ini, kita tidak dapat mengalahkan Musuh Ilham dalam usahanya yang tak kenal lelah dan penuh kuasa untuk memutarbalikkan alat-alat keselamatan kita menjadi senjata-senjata bagi kebinasaan kita.

Pergerakan Masehi Advent Hari Ketujuh telah ditunjuk untuk memberitakan pekerjaan bait suci: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena jam penghakiman-Nya [penuaian] telah tiba” (Wahyu 14:7) untuk menghapus dari Kitab Kehidupan Anak Domba nama-nama mereka yang tidak mengisi buli-buli mereka dengan minyak tambahan (Matius 25:3), dan mereka yang tidak mengenakan pakaian kawin (Matius 22:11), dan mereka yang tidak melipatgandakan talenta mereka (Matius 25:14-30), dan juga untuk membuang lalang-lalang dari tengah-tengah gandum (Matius 13:30).

Pemberitaan tentang penghakiman orang mati ini adalah untuk mempersiapkan orang-orang yang hidup bagi penghakiman mereka yang akan datang. Untuk alasan inilah, Setan telah menggunakan segala cara untuk membuai orang-orang Advent agar hanya menjadi pendengar dan pengkhotbah, tetapi tidak menjadi pelaku Firman; menjadi pembayar perpuluhan, adas manis dan jintan, sedemikian ini, tetapi mengabaikan perkara-perkara yang lebih penting dalam hukum. Singkatnya, ia telah membuat mereka menjadi celaka, sengsara, miskin, buta, dan telanjang, karena di satu sisi mereka gagal untuk setia dalam melakukan apa yang mereka ajarkan kepada orang lain, dan di sisi lain mereka gagal menjaga diri mereka sendiri agar tidak melakukan apa yang mereka ajarkan kepada orang lain. Dan untuk mencegah mereka sadar akan “penipuan yang mengerikan” ini (Testimonies, jilid 3, hal. 254), maka ia membiarkan mereka tetap suam-suam kuku, dengan puas bermimpi bahwa mereka kaya akan kebenaran dan tidak kekurangan apa-apa, walaupun kenyataannya mereka berada dalam kesengsaraan dan kekurangan segala-galanya.

Maka, jelaslah bahwa sikap suam-suam kuku dan berkhayal untuk menjadi kaya adalah kesalahan yang khas bagi orang-orang Laodikia, dan merupakan bahaya yang jika tidak dikenali dan disingkirkan, pada akhirnya akan menyebabkan Allah meludahkan mereka dari mulut-Nya (Wahyu 3:16). Maka sekali lagi Tuhan dengan penuh belas kasihan memohon kepada orang-orang penganut kebenaran Sekarang untuk berjalan di dalam terang dan menjauhi kesuaman, agar mereka tidak jatuh kembali ke dalam pemikiran bahwa mereka kaya dan berlimpah dengan harta benda dan tidak kekurangan apa-apa, lalu kembali menjadi miskin dan kekurangan segalanya. Demikianlah kita melihat bahwa walaupun Setan belum dapat menggulingkan setiap anggota secara perorangan, namun ia telah dapat menggulingkan setiap Pergerakan sampai sekarang.

Karena itulah Pergerakan Jam Kesebelas, sebagai pergerakan yang terakhir, adalah yang paling berbahaya dari semuanya. Maka, betapa mendesaknya agar kita tetap membuka mata lebar-lebar agar jangan sampai kita pun jatuh! Bagaimanapun juga, Pergerakan ini sebagai usaha Injil yang terakhir harus “memberikan kuasa dan kekuatan” kepada Pekabaran Malaikat yang Ketiga lalu “menerangi bumi dengan kemuliaannya” (Wahyu 18 : 1); ia harus menang, walaupun setiap Pergerakan sebelumnya telah gagal. Ia ditakdirkan, bukan untuk “bernubuat lagi” kepada “banyak bangsa” (Wahyu 10:11), melainkan kepada “semua”. Dan karena ia harus pergi kepada mereka yang belum pernah mendengar kemasyhuran-Nya, dan untuk membawa ke rumah Tuhan semua orang kudus “dari segala bangsa” (Yes. 66:19, 20), maka ia telah ditentukan untuk bertahan. Untuk melaksanakan maksud yang telah ditentukan ini, maka Allah sekarang mengambil kendali di dalam tangan-Nya sendiri (Testimonies to Ministers, p. 300), untuk menyucikan sidang dengan membuang lalang-lalang itu dari dalamnya, dan untuk memeliharanya agar tetap bebas dari lalang-lalang itu untuk seterusnya, supaya ia itu dapat berdiri di atas Gunung Sion bersama-sama dengan Anak Domba itu (Wahyu 14 : 1).