“Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.” - Wahyu 18:1
Binatang bertanduk dua itu melakukan semua kekuasaan yang pernah dilakukan oleh binatang yang pertama, binatang yang menyerupai macan tutul itu, kembali memperlihatkannya sebagai suatu kekuatan dunia. Sesungguhnya, ia memerlukan suatu kekuatan yang sedemikian ini justru untuk memaksa semua penduduk bumi untuk berbakti sesuai dengan yang diperintahkannya, dan untuk melaksanakan sesuatu yang sama dengan sebuah pemerintahan gabungan gereja dan negara yang telah ketinggalan zaman seperti halnya Zaman-Zaman Pertengahan itu sendiri. Ya, ia membina sesuatu kekuatan yang sedemikian ini untuk mempengaruhi dunia, terkecuali mereka yang nama-namanya telah tercatat di dalam Kitab Hayat Anak Domba, untuk menyembah sujud kepadanya.
Bilamana hal ini jadi, yang mana tidak jauh lagi di seberang khatulistiwa sana, maka orang-orang yang nama-namanya ada tertulis di dalam “Kitab Hayat” akan dilepaskan, tetapi semua orang lainnya akan kelak menerima tanda binatang itu. Tidak akan ada tempat berdiri di tengah, ataupun kelas orang-orang yang netral.
Bacalah 1 Tesalonika 5:1-6. Peringatan apakah yang Rasul Paulus berikan kepada kita mengenai hari-hari terakhir sejarah manusia?
Pemerintahan dunia yang kelak akan berkembang dari “Perhimpunan Bangsa-Bangsa” maupun dari “Perserikatan Bangsa-bangsa” itu sesungguhnya tidak mutlak bersifat universal, maka masih akan ada “dua dunia” lagi, tetapi bukan merupakan dunia Kapitalisme dan dunia Komunisme, melainkan mereka adalah orang-orang yang menyembah binatang itu dan patungnya, dan orang-orang yang menyembah Allah yang nama-namanya ada tertulis di dalam Kitab. Mereka yang terakhir inilah satu-satunya umat yang tidak mau menyembah sujud kepada pemerintahan dunia yang akan datang itu.
Kita harus memutuskan sekarang juga apa yang hendak diperbuat, supaya jangan sampai kita lengah. Untuk kepentingan inilah terang Kebenaran telah datang kepada kita sekarang.
Kita secara pribadi harus berjaga dan berdoa dan bersedia selalu, karena kita tidak mengetahui akan hari dan jam dari rahmat Tuhan atas pribadi kita yang akan membubuhkan pada kita tanda dan meterai Allah bagi kekalan. Oleh sebab itu bersedialah selalu.
Tinjaulah Daniel 2, dan perhatikan urutan kerajaan yang datang dan pergi, persis seperti yang diprediksi. Apakah yang seharusnya hal ini ajarkan kepada kita tentang bagaimana kita dapat percaya bahwa apa yang Tuhan katakan akan terjadi, memang akan terjadi?
Daniel menjelaskan bahwa empat binatangnya itu melambangkan empat kerajaan dunia, yang satu menyusul yang lainnya. Dan sudah lama dipahami secara luas, bahwa mereka itu adalah Babilon, Medo-Persia, Gerika, dan Romawi. Perhatikanlah bahwa binatang dari Yohanes yang menyerupai macan tutul itu memiliki kepala dari singa (binatang yang pertama), kaki dari beruang (binatang yang kedua), tubuhnya dari macan tutul (binatang yang ketiga), dan sepuluh tanduk (binatang yang keempat). Maka dengan begitu, dapatlah anda saksikan, bahwa binatang yang menyerupai macan tutul itu adalah seekor binatang campuran dari keempat binatangnya Daniel, yaitu seekor binatang keturunan dari mereka itu. Oleh sebab itu, ia itu harus melambangkan dunia sesudah runtuhnya kerajaan yang keempat, sesudah Romawi Kafir.
Lagi pula, sepuluh tanduk yang tidak bermahkota dari binatangnya Daniel yang keempat itu karena melambangkan raja-raja yang akan bangkit keluar dari kerajaan Romawi, maka mahkota-mahkota pada binatang yang menyerupai macan tutul itu menunjukkan bahwa binatang itu melambangkan masa periode dimana raja-raja itu telah mengambil mahkota-mahkota mereka, yaitu masa periode sesudah pecahnya Kekaisaran Romawi Kafir.
Kini, karena tanduk-tanduk dari binatangnya Yohanes itu melambangkan bangsa-bangsa, dan kepalanya yang terluka itu melambangkan sebuah organisasi agama yang dipisahkan dari suatu kekuasaan sipil, dan karena tujuh kepalanya itu adalah semuanya sama, terkecuali yang terluka pada salah satunya, maka jelaslah bahwa kepala-kepala itu, yang tujuh jumlahnya itu, menggambarkan organisasi-organisasi agama, yaitu dunia Kristen dalam keseluruhannya. Walaupun demikian, tanduk-tanduk itu, yang sepuluh jumlahnya, menggambarkan pemerintahan-pemerintahan sipil keseluruhannya. Oleh sebab itu baik tanduk-tanduk maupun kepala-kepala kedua-duanya melambangkan dunia di waktu ini sama seperti masing-masing dari empat binatang Daniel itu secara berturut-turut, telah melambangkan dunia dalam sejarahnya.
Bacalah Yohanes 7:17, Yohanes 8:32, dan Yohanes 17:17. Janji-janji apakah yang Yesus berikan mengenai mengetahui kebenaran dan di manakah kebenaran itu dapat ditemukan?
Kuasa yang dilambangkan oleh binatang bertanduk dua ini akan mengidentifikasikan dirinya dengan "nabi palsu itu," karena bersama-sama mereka akan "dicampakkan hidup-hidup ke dalam lautan api." Wahyu 19:20. Dari sini jelas terlihat bahwa keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh binatang itu di hadapan manusia, dan yang dengannya ia menyesatkan mereka "yang diam di atas bumi" (Why. 13:13, 14), dilakukan oleh nabi palsu itu (Why. 19:20) "di hadapan binatang itu." Wahyu 13:14. Maka, jelaslah bahwa kekuasaan sipil dari binatang itu, digabungkan dengan kuasa supernatural dari nabi itu, menunjuk pada persatuan antara binatang dan nabi -- suatu gabungan antara negara dan perwakilan gereja.
Karena hanya memiliki dua tanduk, bukan sepuluh, maka binatang itu menggambarkan pemerintahan lokal, bukan pemerintahan universal. Namun demikian, ia akan mempengaruhi semua dunia Kristen untuk "membuat patung binatang itu, yang terluka oleh pedang, tetapi yang masih hidup"; yaitu, ia akan merekayasa pengaturan pemerintahan di seluruh dunia, menegakkan kembali prinsip-prinsip pemerintahan negara-gereja Roma Kerohanian yang lalu. Sebagai penegak kembali prinsip-prinsip ini, dia, bersama dengan nabi palsu itu, akan menjadi diktator utama dunia, dan tidak hanya membentuk kebijakan politik dan agama di pemerintah, tetapi juga perdagangan dunia. Dia akan memerintahkan "supaya tidak ada seorangpun yang dapat membeli atau menjual, kecuali mereka yang memiliki tanda atau nama binatang itu, atau angka dari namanya." Wahyu 13:17.
Binatang ini melambangkan seorang manusia yang berdiri sebagai kepala sebuah bangsa, dan yang pengaruhnya tersebar luas di antara raja-raja di bumi. Dia selanjutnya dikenal dengan sebuah angka -- angka mistik "enam ratus enam puluh enam." Wahyu 13:18.
Binatang bertanduk dua menjalankan semua kekuasaan yang dimiliki oleh binatang yang pertama, yang menyerupai macan tutul itu, dan sekali lagi menunjukkan bahwa ia adalah kekuatan dunia. Memang, dibutuhkan kekuatan seperti itu untuk memaksa seluruh penduduk bumi untuk menyembah seperti yang diperintahkannya, dan untuk melaksanakan sesuatu yang mirip dengan pemerintahan gereja dan negara yang sudah ketinggalan zaman seperti halnya di Zaman Pertengahan itu sendiri. Ya, dibutuhkan kuasa seperti itu untuk mempengaruhi dunia untuk sujud menyembahnya, kecuali mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba.
Di sini [Wahyu 13:13-15], Anda melihat bahwa usaha penyatuan dunia ini, yang dimaksudkan untuk membawa kedamaian dan keharmonisan dari kekacauan yang ada, justru akan membawa masa-masa kesulitan yang lebih besar. Dan mengapa? Karena meskipun binatang itu dapat membawa Komunisme dan Kapitalisme untuk saling bersepakat dan menyebabkan mereka sujud menyembah patung binatang itu, namun mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba tidak akan pernah mematuhinya. Dari sini, Anda melihat bahwa seluruh rencana itu diarahkan oleh suatu kekuatan supernatural yang bertujuan untuk memboikot umat Allah. Namun, mereka tetap akan dilepaskan.
“Reformasi tidak berakhir bersama Luther, sebagaimana banyak orang mengira. Reformasi itu akan diteruskan sampai penutupan sejarah dunia. Luther mempunyai tugas besar merefleksikan terang itu kepada orang lain yang telah diizinkan Allah bersinar kepadanya. Namun, ia belum menerima semua terang yang akan diberikan kepada dunia ini. Sejak waktu itu sampai sekarang terang yang baru bersinar terus atas Alkitab, dan kebenaran-kebenaran baru terus dibukakan.” GC 148.4
Bacalah Wahyu 18:1. Apa tiga hal yang Yohanes katakan kepada kita tentang malaikat ini? (Lihat juga Hab. 2:14.)
Ayat-ayat ini menunjuk ke depan kepada suatu waktu bilamana peng-umuman mengenai robohnya kota Babel yang disiarkan oleh malaikat yang kedua dalam Wahyu 14:8, akan diulang, dengan pemberitahuan tambahan mengenai kejahatan yang telah memasuki berbagai organisasi yang membentuk Babel, sejak pekabaran itu pertama kali disampaikan pada musim panas tahun 1844. Keadaan dunia keagamaan yang mengerikan diterangkan di sini. Setiap penolakan kepada kebenaran, pikiran orang menjadi lebih gelap, hati mereka semakin degil, sehingga mereka terjerumus ke da lam kekerasan hati kefasikan. Dalam menentang amaran yang telah diberikan oleh Allah, mereka akan terus menginjak-injak salah satu dari perintah-perintah hukum yang sepuluh itu, sampai mereka dituntun untuk menganiaya orang-orang yang menyucikan hari Sabat hari ketujuh. Kristus dianggap tidak ada melalui penghinaan yang dilancarkan terhadap firmanNya dan umat-Nya. Sementara ajaran-ajaran Spiritisme diterima oleh gereja-gereja, pembatasan-pembatasan yang dikenakan kepada hati duniawi manusia itu dihapuskan dan pengakuan agama menjadi seperti jubah yang menyembunyikan kejahatan yang paling keji. Kepercayaan kepada manifestasi spiritual membuka pintu kepada roh-roh yang menggoda dan ajaran-ajaran Setan, dan dengan demikian pengaruh malaikat-malaikat Setan akan terasa di dalam gereja. GC 603.2
Mengenai Babel, pada waktu dimunculkan di dalam nubuatan ini, dinyatakan, “Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.” (Wahyu 18:5). Ia telah memenuhi cawan kejahatannya dan kebinasaan sudah hampir dijatuhkan kepadanya. Tetapi masih ada umat Allah di Babel; dan sebelum penghakiman-Nya dilaksanakan, orang-orang yang setia ini harus dipanggil keluar agar mereka “jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya” dan supaya mereka “jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” (Wahyu 18:4). Sejak pergerakan yang dilambangkan oleh malaikat yang turun dari langit. menerangi dunia ini dengan kemuliaannya, dan berseru dengan suara yang kuat, mengumumkan dosa-dosa Babel. Sehubungan dengan pekabarannya, panggilan ini terdengar, “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya.” Pengumuman ini, yang disatukan dengan pekabaran malaikat yang ketiga, menjadi amaran terakhir yang akan diberikan kepada penghuni dunia ini. GC 604.1
Baca Wahyu 4:11, Wahyu 5:12, Wahyu 19:1, dan Wahyu 21:26. Kata - kata apa yang berhubungan dengan kemuliaan Allah yang memenuhi bumi sebagaimana yang dilukiskan di dalam Wahyu 18:1?
Saya melihat malaikat - malaikat bergegas -gegas hilir mudik di sorga, turun ke bumi, dan kembali naik ke sorga, mengadakan persiapan untuk kegenapan beberapa kejadian penting. Kemudian saya melihat malaikat hebat yang lain diperintahkan supaya turun ke bumi, untuk menyatukan suaranya dengan malaikat yang ketiga dan memberi kuasa dan kekuatan pada pekabarannya. Kuasa dan kemuliaan besar diberikan kepada malaikat itu, dan ketika ia turun maka bumipun teranglah dengan kemuliannya. Terang yang menyertai malaikat ini menembus kemana - mana, ketika ia berseru dengan dahsyat, dengan suara nyaring, “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh - roh jahat, dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci.” Pekabaran tentang kejatuhan Babel, sebagaimana yang diberikan oleh malaikat yang kedua, diulangi kembali, dengan tambhan yang menyebutkan kejahatan yang telah masuk dalam gereja - gereja sejak tahun 1844. Pekerjaan malaikat ini datang pada saat yang tepat untuk bergabung dalam pekerjaan besar terakhir pekabaran malaikat yang ketiga ketika pekabaran itu berkembang menjadi seruan nyaring. Maka dengan demikian umat Allah dipersiapkan untuk berdiri pada saat pencobaan, yang tidak lama lagi mereka akan hadapi. Saya melihat suatu terang besar berada di atas mereka, dan mereka bersatu dengan tiada gentar memberitakan pekabaan malaikat yang ketiga. EW 277.1
“Malaikat - malaikat disuruh untuk membantu malaikat yang hebat dari sorga itu, dan saya mendengar suara - suara yang terdengar dimana - mana, “Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah daripadanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa - dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka - malapetakanya. Sebab dosa - dosanya telah bertimbun - timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.” Tampaknya pekabaran ini merupakan tambahan pada pekabaran yang ketiga, menggabungkannya sebagai seruan tengah malam yang menyertai pekabaran malaikat yang kedua pada tahun 1844. Kemuliaan Allah berdiam pada orang - orang kudus yang sabar menunggu, dan mereka dengan tiada gentar menyampaikan amaran khidmat yang terakhir, memberitakan kejatuhan Babel dan panggilan terhadap umat Allah supaya keluar dari dalamnya agar mereka boleh terlepas dari malapetaka- malapetakanya.” EW 277.2
Baca Keluaran 33 : 18,19. Bagaimana Allah mengungkapkan kemulian-Nya kepada Musa ? Apa itu Kemuliaan Allah ?
“Seruan Keras – Selama seruan keras, sidang, dibantu oleh Perantara Takdir dari Tuhannya yang Mulia, akan menyebarkan pengetahuan akan keselamatan begitu berlimpah sehingga terang akan dikomunikasikan ke setiap kota - kota dan kota kecil. Bumi akan dipenuhi dengan pengetahuan keselamatan. Begitu melimpahnya Roh Allah yang memperbarui telah memahkotai dengan sukses agen - agen yang sangat aktif, sehingga terang dari kebenaran sekarang akan terlihat bercahaya dimana - mana.The Review and Herald, October 13, 1904.” Ev 694.1
“Yehova menyatakan kepada nabi itu bahwa dia akan mengirim saksinya ‘kepada bangsa - bangsa, ke Tarsis, Pul dan Lud, … ke Tubal, dan Javan, kepada pulau - pulau yang jauh.’ ‘ Mereka akan menyatakan kemuliaanku diatara orang - orang Kafir,’ nabi itu diyakinkan oleh utusan ilahi; ‘ dan mereka akan membawa semua saudara - saudaramu untuk suatu persembahan kepada Tuhan keluar dari semua bangsa … ke gunungku yang kudus di Jerusalem… Juga dari antara mereka akan Kuambil imam - imam dan orang - orang Lewi, firman TUHAn.” Yesaya 66:19-21 RH June 24, 1915, par. 4
Baca Wahyu 5:6, 8, 12; Wahyu 7:17; Wahyu 14:1; Wahyu 15:3; Wahyu 19:7; Wahyu 21:22,23; dan Wahyu 22:1,3. Apa maksud dari lambang Anak Domba, dan mengapa lambang itu muncul berkali - kali di buku Wahyu ?
“Maka aku melihat ditengah - tengah takhta dan keempat makhluk itu dan ditengah - tengah tua - tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. “ KJV — Revelation 5:6
Kehadiran Anak Domba itu di hadapan tahta memberi jaminan bagi kita bahwa “jika seseorang berdosa, maka kita mempunyai seorang Pembela pada Bapa, yaitu Yesus Kristus kebenaran itu.” 1 Yohanes 2 : 1.
Tujuh tanduk kepunyaan Anak Domba itu menunjukkan kelengkapan kekuatan dan kekuasaan, yang dalam jaminannya Kristus mengatakan : “Segala kuasa dikaruniakan kepada-Ku di dalam sorga maupun di bumi.” Matius 28 : 18. Kuasa-Nya yang tak terbatas itu adalah bagi kebaikan kita, dan kita gunakan. Ia menegaskan : “Jika kamu memiliki iman sebesar biji sesawi, maka kamu akan mengatakan kepada gunung ini, Pindahlah engkau ke sana; maka ia itu akan pindah; dan tak ada suatupun yang mustahil bagimu.” Matius 17 : 20.
Tujuh mata milik Anak Domba itu menunjukkan bahwa segala perkara adalah terbuka dan telanjang bagi-Nya.
Pemazmur bertanya : “Ke manakah aku harus pergi dari Roh-Mu? Atau ke manakah aku harus lari dari kehadiran-Mu? Jikalau kiranya aku naik sampai ke dalam langit”, katanya, “Engkau ada di sana : jikalau kiranya aku membuat tempat tidurku di dalam neraka, sungguh, Engkau ada di sana. Jika sekiranya aku mengambilkan sayap-sayap fajar pagi, lalu tinggal pada ujung laut yang terjauh sekalipun; di sanapun tangan-Mu kelak akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu akan memegang aku. Jikalau kataku, Pasti kegelapan akan menudungi aku; bahkan malam itupun akan kelak menjadi terang mengelilingi diriku. Sesungguhnya kegelapan tidak dapat bersembunyi daripada-Mu; melainkan malam akan bercahaya seperti siang hari; kegelapan maupun terang akan sama saja keduanya bagi-Mu.” Mazmur 139 : 7 - 12.
Benar, tujuh “tanduk” simbolis, “mata”, dan “pelita-pelita api” itu sesungguhnya adalah “tujuh Roh Allah itu”, yaitu pekerjaan Roh dalam semua tahap, yaitu yang diutus ke dalam seluruh bumi untuk memberikan kepada orang-orang suci kuasa melawan bala tentara Iblis, juga terang atas Injil Kristus, yaitu suatu khayal mengenai keadaan mereka yang sekarang dan mengenai kemuliaan masa depan mereka, dan seterusnya. Karena jaminan Juruselamat berbunyi : “Adalah perlu bagimu bahwa Aku ini pergi, karena jika tidak Aku pergi, maka Penghibur itu tidak akan datang kepadamu; tetapi jika Aku pergi, Aku akan mengutus-Nya kepadamu.” Yohanes 16 : 7. “Tetapi Penghibur itu, yaitu Rohulkudus, yaitu Dia yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Ia akan mengajarkan kamu segala perkara, dan menghantarkan segala perkara ke dalam ingatanmu, apapun yang telah Ku katakan kepadamu.” Yohanes 14 : 26. Jadi jelaslah, bahwa perkara-perkara apapun yang tidak diajarkan dan diinterpretasikan sendiri oleh Ilham, maka sekaliannya itu tidak patut untuk diingat, untuk diajarkan, ataupun untuk didengarkan.
"Malaikat yang bergabung dalam pemberitaan pekabaran malaikat ketiga akan menerangi seluruh dunia dengan kemuliaannya. Suatu pekerjaan yang mencakup seluruh dunia dan kuasa yang tidak terduga telah dinubuatkan di sini. Pergerakan Advent pada tahun 1840-1844 adalah suatu pernyataan kuasa Allah yang mulia; pekabaran malaikat yang pertama telah dibawa ke semua tempat pekabaran Injil di seluruh dunia, dan di beberapa negara terdapat minat keagamaan yang terbesar yang pernah disaksikan di setiap negeri sejak Pembaharuan pada abad ke-16; tetapi semua itu akan dilampaui oleh pergerakan yang dahsyat di bawah amaran yang terakhir dari malaikat yang ketiga. GC 611.1
"Pekerjaan itu akan mirip dengan yang terjadi pada Hari Pentakosta. Sebagaimana "hujan awal" diberikan, dalam pencurahan Roh Kudus pada pembukaan Injil, untuk menumbuhkan benih yang berharga, demikian juga "hujan akhir" akan diberikan pada saat penutupannya untuk mematangkan tuaian. "Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi." Hosea 6:3. "Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu." Yoel 2:23. "Pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Tuhan, Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia." "Maka akan terjadi, bahwa setiap orang yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." Kisah Para Rasul 2:17, 21." GC 611.2