Kebijaksanaan untuk Hidup Benar

Pelajaran 8, Triwulan 1, 17-23 Februari 2024.

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download Pdf

Sabat Sore, February 17

Ayat Hafalan:

“ Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” KJV - Mazmur 90:12


Waktu kita adalah kepunyaan Allah. Setiap saat adalah milik-Nya dan kita berada di bawah kewajiban yang paling khidmat untuk menggunakan kesempatan buat kemuliaan-Nya. Tidak ada talenta yang diberikanNya yang akan dituntut pertanggung-jawaban yang lebih besar daripada waktu kita. FLB 158.2

“Nilai waktu tak dapat ditaksir. Kristus menganggap setiap saat amat berharga, dan begitulah pula kita harus memperlakukannya. Kehidupan ini terlalu singkat untuk disia-siakan. Kita hanya mempunyai beberapa hari percobaan saja di mana kita dapat mengadakan persiapan untuk masa yang kekal. Kita tidak mempunyai waktu untuk dibuang, tidak ada waktu untuk berpelesir mementingkan diri, tidak ada waktu untuk bermanja dalam dosa. Sekaranglah kita harus membentuk tabiat untuk masa depan, kehidupan yang baka. Sekaranglah kita harus bersedia untuk penyelidikan pehukuman.” FLB 158.3

Umat manusia baru saja mulai hidup ketika mereka mulai mati.... Orang yang menghargai waktu sebagai hari kerjanya akan cocok untuk sebuah rumah besar dan untuk kehidupan kekalnya. Adalah baik bahwa dia dilahirkan. Kita diingatkan untuk memanfaatkan waktu. Namun waktu yang terbuang sia-sia tidak akan pernah dapat dikembalikan. Kita tidak dapat mengulang kembali waktu yang berlalu walaupun sedetikpun. Satu-satunya cara agar kita untuk dapat menebus waktu kita adalah dengan cara memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik-baiknya, dengan menjadi rekan sekerja Allah dalam rencana besar penebusan-Nya. FLB 158.4

Setiap saat dipenuhi dengan kepentingan kekal. Kita harus berdiri sebagai orang-orang yang siap bekerja saat waktu diberitahukan untuk bertugas. Kesempatan yang sekarang kita miliki untuk berbicara kepada jiwa yang membutuhkan firman kehidupan mungkin tidak akan pernah lagi ditawarkan. Tuhan mungkin berkata kepada orang itu, “Pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu,” dan karena kelalaian kita, dia mungkin tidak siap. (Lukas 12:20.) Pada hari penghakiman besar, bagaimana kita dapat memberikan pertanggung jawaban kepada Allah? FLB 158.5

Minggu, 18 Februari

Dalam Hatiku Aku Menyimpan Janji-Mu


Bacalah Mazmur 119:1-16, 161-168. Bagaimana seharusnya kita menaati perintah-perintah Allah, dan apa saja berkat-berkat yang kita dapatkan dari melakukannya?

Mereka yang tidak mau menjadi mangsa tipu daya iblis harus menjaga dengan baik akan segala jalan yang menuju kepada jiwa; mereka harus menjauhkan diri dari membaca, melihat atau mendengar hal-hal yang akan membangkitkan pikiran yang kotor. Pikiran jangan dibiarkan melayang-layang semaunya kepada perkara-perkara yang dihadapkan oleh musuh jiwa. “Siapkanlah akal budimu,” kata rasul Petrus, “waspadalah... janganlah menuruti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, melainkan hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” 1 Petrus 1:13-15. Paulus berkata, “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Filipi 4:8. Ini memerlukan doa yang tekun dan kewaspadaan yang terus-menerus. Kita harus dibantu oleh kuasa Roh Suci yang tinggal di dalam hati kita, yang akan mengangkat pikiran kita ke atas, dan membiasakannya dengan hal-hal yang suci dan bersih. Dan kita harus mempelajari firman Allah dengan sungguh-sungguh. “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” “Firmanmu,” kata pemazmur, “telah kutaruh dalam hatiku, supaya jangan aku berdosa kepadamu.” Mazmur 119:9, 11. PP 460.2

“Semakin berkurang kelemahlembutan dan kerendahan hati Kristus yang dimiliki oleh seorang agen manusia di dalam roh dan tabiatnya, semakin ia melihat kesempurnaan di dalam metode-metodenya sendiri, dan ketidaksempurnaan di dalam metode-metode orang lain.” – Testimonies to Ministers, 191. WGD 268.2

“Tidak ada yang lebih dibutuhkan dalam pekerjaan ini selain hasil nyata dari persekutuan dengan Allah. Kita harus menunjukkan melalui kehidupan kita sehari-hari bahwa kita memiliki kedamaian dan ketenangan di dalam Allah. Kedamaian-Nya di dalam hati akan terpancar di wajah. Ini akan memberikan kuasa yang mendorong pada suara. Persekutuan dengan Allah akan memberikan peningkatan moral pada tabiat dan seluruh tindakan. Orang-orang akan mengenal kita, seperti murid-murid yang pertama, bahwa kita telah bersama dengan Yesus. – Testimonies for the Church 6:47. WGD 268.3

“Kedamaian Kristus lahir dari kebenaran. Kedamaian itu adalah keselarasan dengan Allah. Dunia ini sedang bermusuhan dengan hukum Allah; orang-orang berdosa bermusuhan dengan Penciptanya; dan akibatnya mereka bermusuhan satu sama lain. Tetapi pemazmur menyatakan, “Besarlah kedamaian pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, dan tidak ada yang menyakiti hati mereka.” Manusia tidak dapat menciptakan perdamaian. Rencana manusia untuk menyucikan dan mengangkat individu atau masyarakat akan gagal menghasilkan perdamaian, karena rencana tersebut tidak menyentuh hati. Satu-satunya kekuatan yang dapat menciptakan atau mengabadikan perdamaian yang sejati adalah kasih karunia Kristus. Ketika hal ini ditanamkan di dalam hati, ia akan mengusir hawa nafsu jahat yang menyebabkan perselisihan dan pertikaian. “Sebagai ganti duri akan tumbuh pohon cemara, dan sebagai ganti semak duri akan tumbuh pohon murad,” dan padang belantara kehidupan “akan bersukacita, dan berbunga seperti bunga mawar.” – The Desire of Ages, 302-305.” WGD 268.

Senin, 19 Februari

Ajarlah Kami Menghitung Hari-Hari Kami


Bacalah Mazmur 90, Mazmur 102:11, Mazmur 103:14-16. Apa kesulitan manusia?

 “Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis. – Mazmur 71:9. RY 186.2

“Janganlah meninggalkan aku, ya Allah, apabila aku menjadi tua dan putih rambutku, supaya aku memberitakan kepada generasi yang akan datang tentang kuasa-Mu dan keperkasaan-Mu. – Mazmur 71:18, Moffatt. RY 186.3

“Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan…” RY 186.4

“Keanggotaan gereja tidak akan menjamin kita masuk surga. Kita harus tinggal di dalam Kristus, dan kasih-Nya harus tinggal di dalam kita. Kita harus setiap hari membuat kemajuan dalam pembentukan tabiat yang simetris. “Karena itu hendaklah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Matius 5:48) Sebagaimana Allah sempurna di dalam lingkup-Nya, demikian pula kita dituntut untuk menjadi sempurna di dalam lingkup kita. Ada pekerjaan besar di hadapan kita secara individu, untuk mencapai standar yang tinggi ini. Pencapaian kita akan sesuai dengan usaha yang kita lakukan, tabiat kita sesuai dengan apa yang kita pilih; karena melalui pertolongan ilahi yang dijanjikan kepada kita, kita dapat mengatasinya. Yesus “mengetahui apa kita, Ia ingat, bahwa kita adalah debu.” [Mazmur 103:14.] Dalam kelembutan yang penuh belas kasihan, Ia akan memberikan pertolongan dan kekuatan yang kita perlukan. GW92 446.3

“Marilah kita dengan tekun memupuk prinsip-prinsip murni Injil Kristus, yaitu agama yang tidak mementingkan diri sendiri, melainkan yang mementingkan kasih, kelemahlembutan dan kerendahan hati. Maka kita akan mengasihi saudara-saudara kita, dan menghargai mereka lebih baik daripada diri kita sendiri. Pikiran kita janganlah berkutat pada sisi gelap tabiat mereka; janganlah kita berpesta dalam pergunjingan dan kabar-kabar angin. Tetapi “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8)." GW92 447.1

Selasa, 20 Februari

Ujian Tuhan


Bacalah Mazmur 81:8-9; Mazmur 95:7-11; dan Mazmur 105:17-22. Apakah yang tercakup dalam ujian ilahi dalam ayat-ayat ini?

“Harun dan Musa keduanya berdosa karena tidak meninggikan dan memuliakan Allah di mata air Meriba. Mereka berdua merasa lelah dan terhasut oleh persungutan bangsa Israel yang terus menerus, dan, pada saat Tuhan dengan penuh belas kasihan menunjukkan kemuliaan-Nya kepada bangsa itu, untuk melembutkan dan menundukkan hati mereka serta menuntun mereka kepada pertobatan, Musa dan Harun memohon kuasa untuk memecahkan gunung batu itu bagi mereka. “Dengarkanlah sekarang, hai para pemberontak, haruskah kami mengambilkan air untukmu dari bukit batu ini?” Inilah peluang emas untuk menguduskan Tuhan di tengah-tengah mereka, untuk menunjukkan kepada mereka panjangnya kesabaran Tuhan dan belas kasihan-Nya yang besar kepada mereka. Mereka bersungut-sungut kepada Musa dan Harun karena mereka tidak dapat menemukan air. Musa dan Harun menganggap sungut-sungut itu sebagai cobaan besar dan penghinaan terhadap diri mereka sendiri, dan mereka lupa bahwa Tuhanlah yang sedang mereka kecam. Tuhanlah yang mereka persalahkan dan hina, bukan mereka yang telah ditunjuk Tuhan untuk melaksanakan kehendak-Nya. Mereka menghina Sahabat mereka dengan menimpakan musibah kepada Musa dan Harun, mereka bersungut-sungut atas pemeliharaan Allah.” 3T 301.3

Orang-orang Ibrani yang banyak itu cukup mengetahui bahwa mereka dibawa ke laut itu oleh mengikuti tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari. Namun tampaknya tidak ada dari semua mujizat ini dapat lama berkesan pada diri mereka. Adalah bahaya, bahwa kita pun juga, mungkin akan melupakan jalan dimana Tuhan telah menghantarkan kita.

Sesudah Israel menyeberangi laut itu, dan sesudah laut itu menutup menenggelamkan musuh-musuh mereka, maka mereka semuanya menyanyi dan memuliakan Allah tetapi walaupun bala tentara Firaun dan laut tidak lagi merupakan obyek-obyek yang ditakuti tetapi menarik, cobaan-cobaan mereka, keragu-raguannya, dan ketakutan-ketakutannya belum juga berakhir. Segera setelah mereka melihat laut itu di belakangnya dan padang belantara di depannya mulailah mereka menuduh-nuduh Musa karena membawa mereka ke padang tandus itu untuk mati kelaparan di sana karena kekurangan pangan dan air. Tidak pernah masuk ke dalam ingatannya bahwa jika Allah dapat mengeringkan laut Ia pasti dapat juga mendatangkan banjir di padang belantara dan membuatnya berkembang bagaikan bunga mawar. Sekalipun adanya keragu-raguan dan berbagai persungutan mereka Allah kembali memperlihatkan suatu mukjizat yang lebih besar : Ia membuat air memancar keluar dari batu karang dan Ia menurunkan manna dari Sorga!

Pada waktu ini seperti halnya di masa Musa banyak yang sedang meniru dosa-dosa dari mereka itu. Ada yang penuh berapi-api pada suatu hari, dan seperti es pada hari berikutnya. Yang lainnya memuji-muji Allah sampai setinggi-tingginya suara mereka sementara kapalnya berlayar dengan tenangnya, tetapi apabila laut bergelora dan ombak mulai menghantam mereka, maka mereka berharap hanya kepada seorang yang duduk pada kemudi dan gantinya berharap kepada Allah untuk menenteramkan laut mereka malahan mulai mengejar untuk mendapatkan jalan meloncat keluar. Yang lainnya lagi terus menerus berusaha mempromosikan dirinya sendiri dengan cara terus menerus mencari-cari salah terhadap orang-orang yang memikul beban dari muatan itu. Demikianlah, bahwa harus ada di antara kita pada waktu ini : contoh-contoh saingan dari orang-orang yang ragu-ragu, orang-orang yang suka bersungut-sungut, orang-orang yang suka mencari kedudukan dan mencari-cari salah orang lain, yang mengakui suatu kebenaran penting pada suatu hari lalu melupakannya esok hari, namun berharap untuk dimeteraikan dengan meterai Allah dan berdiri bersama Anak Domba di atas Gunung Sion!

Masalah-masalah yang menimpa Yusuf dalam hidupnya sebenarnya adalah untuk kebaikannya dan mempersiapkannya untuk menjadi seorang ahli tafsir mimpi, seorang raja, dan tidak diragukan lagi seorang ahli ekonomi terbesar yang pernah ada di dunia. Tuhan telah mengamati bahwa Yusuf mengusahakan segala sesuatu seolah-olah itu adalah miliknya sendiri, dan terlebih lagi, ia selalu menyadari bahwa Tuhan adalah Gurunya dan tidak ada yang dapat disembunyikan dari-Nya. Keyakinan inilah yang membuat Yusuf memahami bahwa apa pun yang dilakukan atau dikatakan orang tentang dirinya, hanya Allah yang berkuasa atas hidupnya. Oleh karena itu, dalam kemakmuran dan ketenaran, Yusuf menjaga kesetiaan dan kejujurannya; dan dalam kesengsaraan, Yusuf tidak membuang-buang waktu untuk menuduh orang lain sebagai penyebab masalahnya. Sebaliknya, ia mulai bersikap sedemikian rupa sehingga dapat memuliakan dirinya sendiri, bahkan di hadapan para bangsawan, karena tidak mungkin orang Ismael dapat menjualnya kepada Potifar seandainya ia bukan orang yang terhormat.

“Dan Tuhan menyertai Yusuf, dan ia adalah seorang yang terpandang, dan ia ada di rumah tuannya, orang Mesir itu. Dan tuannya melihat bahwa TUHAN menyertai dia, dan bahwa TUHAN membuat segala sesuatu yang dilakukannya berhasil di tangannya. Maka Yusuf mendapat kasih sayang pada pemandangannya, lalu ia mengabdi kepadanya, dan diangkatnyalah dia menjadi pengawas atas rumahnya, dan segala miliknya diserahkannya ke dalam tangannya .... Dan Yusuf adalah seorang yang baik hati dan sangat disukai.” Kejadian 39:2-4, 6. Tetapi sekali lagi nasibnya berbalik dan dia tidak dapat mengendalikannya, dan dia dimasukkan ke dalam penjara di mana sifatnya yang baik dan imannya sekali lagi berhasil membebaskannya, dan bahkan dia diangkat menjadi orang yang paling berkuasa di negeri itu.

Sementara itu, saudara-saudara Yusuf terus menerus mengalami kemelaratan hingga akhirnya mereka jatuh miskin sehingga mereka harus meninggalkan negeri mereka dan datang kepada Yusuf untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal. Kita hendaknya dapat melihat dalam hal ini bahwa meskipun umat Tuhan mungkin diperlakukan secara memalukan oleh rekan-rekan yang penuh iri hati, mereka tidak akan menderita selamanya jika Tuhan menyertai mereka. Yusuf mengikuti kebenaran dan tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi Allah untuk memberkatinya dengan kekayaan dan kehormatan. Tidak peduli apa yang orang lain katakan atau lakukan untuk menjatuhkan Anda, jika Anda memiliki Tuhan, pada akhirnya Anda akan berada di atas dan mereka di bawah. Kecemburuan mungkin sama jahatnya dengan liang kubur, tetapi cepat atau lambat kebenaran akan berbuah manis.

Rabu, 21 Februari

Tipu Daya dari Jalan yang Jahat


Bacalah Mazmur 141. Apa yang didoakan oleh pemazmur? Bagaimana sifat pencobaan yang progresif dan licik digambarkan di sini?

“Pemazmur berdoa: “Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu! Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang. Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!” 20MR 198.1
“Kita memiliki banyak bukti bahwa doa yang rendah hati dan penuh penyesalan yang dipanjatkan kepada Tuhan sangatlah berharga di mata-Nya. Tidak ada satu pun yang hilang. Janjinya adalah: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima, dan setiap orang yang mencari, mendapat; dan bagi setiap orang yang mengetok, pintu akan dibukakan…” 20MR 198.2

“Tuhan mendengar doa semua orang yang datang kepada-Nya dalam kesesakan, yaitu mereka yang rendah hati dan yang menyesal. Tuhan mendengar, dan Ia akan menyatakan diri-Nya kepada mereka, untuk menghidupkan kembali semangat orang-orang yang rendah hati, dan untuk membangkitkan kembali hati orang-orang yang menyesal.” 20MR 198.5

“TUHAN, Allah Israel, telah membuat diri-Nya menjadi tempat perlindungan bagi umat-Nya. Semua orang yang menjadikan Kristus sebagai sandaran mereka akan mengetahui apa artinya pada hari-hari terakhir ini bersusah payah untuk masuk melalui pintu gerbang yang sempit itu. Harga diri dan rasa percaya diri yang bebal yang dimiliki banyak orang akan membuktikan kebinasaan kekal mereka. Bagi mereka, jalan sempit yang disediakan untuk dilalui oleh orang-orang tebusan Tuhan tampaknya terlalu dibatasi. Tetapi barangsiapa yang tinggal di dalam Kristus akan mengerti apa artinya disalibkan bagi dunia. Tuhan hanya menyediakan satu tempat perlindungan bagi umat-Nya. Rasul yang besar itu berkata, “Hidupmu tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidupmu, menyatakan diri-Nya, maka kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia di dalam kemuliaan.” Semua orang yang menang akan ditinggikan.” 20MR 199.3

“Tidakkah kita mau mendekatkan diri kepada Tuhan, supaya Ia menyelamatkan kita dari segala sikap tidak bertarak dalam hal makan dan minum, dari segala hawa nafsu yang tidak kudus, dari segala kejahatan? Tidakkah kita mau merendahkan diri kita di hadapan Tuhan, membuang segala sesuatu yang mencemari daging dan roh, supaya di dalam takut akan Dia kita dapat menyempurnakan kekudusan tabiat kita? 7T 258.3

“Hendaklah setiap orang yang duduk dalam pertemuan dewan dan komite menulis di dalam hatinya perkataan ini: Aku bekerja untuk waktu ini dan untuk kekekalan; dan aku bertanggung jawab kepada Allah atas motif yang mendorongku untuk bertindak. Biarlah hal ini menjadi motto hidupnya. Biarlah doa pemazmur menjadi doanya: 7T 258.4

‘“Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku! Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat,’” Mazmur 141:3, 4. 7T 259.1

Kamis, 22 Februari

Berkat - Berkat dari Kehidupan yang benar


Baca Mazmur 1 : 1-3, Mazmur 112:1-9, dan 128. Berkat-berkat apakah yang dijanjikan bagi mereka yang menghormati Tuhan?

“‘Diberkatilah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk di tempat duduk orang yang suka mencemooh. Tetapi kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan kepada Taurat itu ia merenungkannya siang dan malam.’[Mazmur 1:1,2] 16LtMs, Ms 111, 1901, par. 6

"'Kita harus mengenal hukum-hukum kerajaan Kristus, yang merupakan perlindungan yang diberikan Allah. 'Itulah hidupmu,' kata-Nya. [Jika kita menerobos tembok perlindungan yang dengan penuh belas kasihan telah dibangun di sekeliling kita, kita membuka diri kita pada serangan Iblis. Dengan tidak menaati hukum-hukum Allah, kita bekerja sama dengan musuh, menempatkan diri kita di tempat di mana ia dapat bekerja melalui pikiran kita." 16LtMs, Ms 111, 1901, par. 7

"Kegelapan rohani yang menyelimuti bumi adalah hasil dari perpisahan dengan Allah. Kristus adalah terang dan hidup dunia. 'Bagi orang yang jujur terbitlah terang di dalam kegelapan' (Mazmur 112:4). Semua orang berdosa dalam kegelapan. Ketika Kristus datang ke dunia ini, para pemimpin Yahudi menolak untuk menerima perkataan-Nya. Dengan sombongnya, mereka mengatakan bahwa mereka tahu semua tentang hukum Allah. Tetapi Kristus berkata kepada mereka, "Kamu sesat, karena kamu tidak mengenal Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Allah" (Matius 22:29). Kegelapan menyelimuti bumi dan kegelapan yang sangat pekat menyelimuti manusia. Keluarga manusia, dan bahkan umat pilihan Tuhan, sebagian besar telah kehilangan pengenalan akan Allah. Para imam Yahudi mengajar untuk mendoktrin perintah-perintah manusia. Allah telah disalahartikan. Gagasan-gagasan yang salah telah berkembang mengenai karakter dan sifat-sifat-Nya. Kristus datang ke dunia ini, dan terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan itu tidak memahaminya. 12MR 140.1

"Setan adalah penipu yang ulung. Hasil dari menerima godaannya lebih buruk daripada kerugian duniawi apa pun yang dapat direalisasikan, ya, lebih buruk daripada kematian itu sendiri. Mereka yang membeli kesuksesan dengan harga yang sangat mahal karena tunduk pada kehendak dan rencana Setan, akan mendapati bahwa mereka telah melakukan tawar-menawar yang sulit. Segala sesuatu yang diperdagangkan Setan dijamin dengan harga yang tinggi. Keuntungan yang ia tawarkan hanyalah fatamorgana. Harapan-harapan tinggi yang ia tawarkan dijamin dengan hilangnya hal-hal yang baik, kudus dan murni. Biarlah Iblis selalu dikacaukan oleh firman, 'Ada tertulis. "Berbahagialah setiap orang yang takut akan Tuhan, yang hidup menurut jalan-Nya. Karena engkau akan makan hasil pekerjaan tanganmu sendiri, berbahagialah engkau, dan baiklah keadaanmu." ST February 24, 1909, par. 

Jumat, 23 Februari

Pelajaran Lanjutan

 “Orang yang siap sedia untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kebenaran tidak akan tertipu oleh bujukan musuh. Tindakannya akan dibimbing oleh rasa kebenaran yang luhur, dan dia akan dimampukan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, antara kebenaran, kebenaran yang luhur, dan kesalahan. Mereka yang masuk ke dalam kerajaan surga adalah mereka yang telah mencapai standar tertinggi dalam kewajiban moral, mereka yang tidak berusaha menyembunyikan kebenaran atau menyesatkan, mereka yang olehnya Allah telah ditinggikan dan firman-Nya dipertahankan, mereka yang prinsip-prinsipnya tidak disalah-gunakan untuk membenarkan tipu muslihat Setan. ST 24 Februari 1909, par. 8

“Jalan yang telah disediakan bagi orang yang ditebus oleh Tuhan jauh lebih mulia daripada semua rencana dan praktik duniawi. Mereka yang berjalan di dalamnya harus menunjukkan kemurnian prinsip-prinsip mereka melalui perbuatan-perbuatan mereka. Mereka memiliki surga untuk dimenangkan, dan dengan kehidupan yang teratur dan percakapan yang saleh, mereka harus menunjukkan kemurnian pengakuan mereka. Mereka harus mengerjakan keselamatan mereka sendiri dengan takut dan gentar, takut jangan sampai mereka tidak menyempurnakan tabiat Kristiani, namun berjuang untuk mengikuti jejak Kristus, dengan tetap menjaga kehidupan-Nya dan ajaran-Nya di hadapan mereka. Apabila mereka melakukan ini, Allah akan bekerja di dalam diri mereka, kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.” ST 24 Februari 1909, par. 9