"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan." - Wahyu 4:11
Penciptaan itu sekarang sudah sempurna. "Demikianlah sudah dijadikan langit dan bumi serta segala isinya." "Maka dilihat Tuhan akan segala sesuatu yang dijadikanNya itu, sesungguhnya amat baiklah adanya." Eden bertumbuh dengan semaraknya di atas bumi. Adam dan Hawa mempunyai kebebasan atas pohon alhayat itu. Tidak ada cemar dosa ataupun bayang-bayang kematian menodai alam kejadian yang indah itu." "Segala bintang fajar ramai-ramai menyanyi dan segala anak Allah pun bersorak-sorak." Ayub 38:7. PP 47.1
Allah yang agung itu telah menjadikan bumi ini; Ia telah menjadikan bumi ini seluruhnya dengan segala keindahannya dan memenuhinya dengan benda-benda yang berguna bagi manusia; Ia telah menciptakan segala keajaiban-keajaiban di darat dan di dalam lautan. Dalam enam hari pekerjaan untuk menciptakan itu telah dilaksanakan. Dan Tuhan "berhentilah pada hari yang ketujuh itu daripada pekerjaanNya yang telah diperbuatNya. Maka diberkati Allah akan hari yang ketujuh itu dan disucikannya, karena di dalamnya telah berhenti daripada pekerjaanNya, yang telah diperbuatNya akan menyempurnakan dia." Tuhan memandang akan hasil perbuatan tanganNya dengan puas. Segala sesuatunya sempurna, layak disebut ciptaan ilahi, dan Ia pun berhenti, bukan seperti seorang manusia yang merasa lelah, melainkan karena merasa senang dengan segala hasil daripada hikmat, kebajikan serta pernyataan kemuliaanNya. PP 47.2
Bacalah Wahyu 1:9. Lihat juga Matius 13:21, Kisah Para Rasul 14:22, dan Yohanes 16:33. Apakah pekabaran di sini untuk semua orang yang berusaha mengikuti Yesus di dunia ini?
“Saksi hidup ini sangat mengganggu orang-orang yang telah menolak Yesus. Raja dan penguasa tidak tahan mendengar nama ini; karena mereka menganggap Kristus sebagai saingan. Penyebutan namaNya, peristiwa-peristiwa dalam hidupNya, kematianNya, dan kebangkitanNya, mengobarkan kecemburuan mereka yang membara. Mereka melihat Yohanes yang tua, terhormat dan terkasih, terus-menerus menyebut Yesus sebagai Firman yang kekal, memberinya kekuatan yang melebihi kekuatan mereka. Kesaksiannya selalu merupakan firman Allah dan kesaksian Yesus Kristus. Tanpa memperhatikan usianya, penampilannya yang sudah tua, rambut putihnya, dalam kecemburuan dan iri hati, mereka mengutuk rasul yang setia itu untuk apa yang dianggap layak mendapatkan hukuman yang paling berat dari semua hukuman. Ia dipisahkan dari orang-orang yang dicintainya, dan dibuang ke Patmos. “Aku Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus Kristus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus.” RH 16 Mei 1899, par. 8
“Wakil Kristus yang sudah tua itu disingkirkan, agar kesaksiannya tidak lagi dapat didengar; karena kesaksian itu adalah suatu kekuatan yang hidup pada pihak yang benar. Tetapi walaupun terpisah dari saudara-saudaranya, dia dikunjungi oleh Kristus, yang belum pernah dia lihat lagi setelah kenaikan-Nya. “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh,” dia menulis, “dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: “Aku adalah Alfa dan Omega, yang pertama dan yang terakhir…. Yang hidup, dan telah mati; namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya.” RH May 16, 1899, par. 9
“Kristus tahu di mana Yohanes berada; dan di sana, di pulau sepi itu, Ia memberinya suatu pemandangan mengenai peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah bumi ini. Hal ini telah dicatat bagi kita. Catatan itu adalah “wahyu Yesus Kristus.” Wahyu itu nyata. Allah yang hidup diperlihatkan sedang mengawasi, hari demi hari, peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan sidangNya. Kepada Yohanes diperlihatkan Anak Domba Allah yang terbantai, yaitu Singa dari suku Yehuda, Sang Pemenang, berdiri di tengah-tengah tujuh kaki dian emas, yang merupakan tujuh sidang.” RH May 16, 1899, par 10
“Ketika ibu dari anak-anak Zebedeus datang kepada Kristus dengan permintaan, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam KerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kiriMu,” Kristus menjawab, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum, dan dibaptiskan dengan baptisan yang Aku terima? Kata mereka kepada-Nya: “Kami dapat.” Dan Ia berkata kepada mereka, cawanKu memang akan kamu minum, dan dibaptiskan dengan baptisan yang Aku terima: tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya.” Yakobus telah mengalami baptisan ini. Yohanes sedang meminum cawan Kristus. Dia telah dibaptis dengan penderitaan demi nama-Nya.” RH May 16, 1899, par. 11
Bacalah Wahyu 14:7. Bagaimanakah pekabaran dari malaikat pertama berakhir? Seruan terakhir apakah yang disampaikan oleh pekabaran-jam penghakiman ini? (Lihat juga Yes. 40:26, Yohanes 1:1-3, dan Roma 1:20)
Pada awalnya, daerah kutub yang sekarang membeku tumbuh subur dengan tumbuh-tumbuhan dan berlimpah dengan hewan yang kini ditemukan oleh para ahli geologi, diawetkan di dalam es. Lalu, siapakah yang dapat meragukan bahwa air "di atas cakrawala" adalah sistem penyeimbang panas bumi? Tetapi segera setelah air mulai turun, sebagai penggenapan nubuat Nuh, -- bahkan sebelum air sempat turun ke tempat yang paling rendah di bumi, -- sistem pengatur panas alamiah ini telah rusak dengan cepatnya, dan hujan ketika turun ke bumi, membeku dengan mendadak di daerah kutub sehingga binatang-binatang yang masih hidup ikut membeku bersamanya: mereka bahkan tidak sempat menelan makanan mereka, sebagaimana yang dibuktikan dengan berbagai penggalian arkeolog.
Bumi, yang kini tidak memiliki sistem penyeimbang panas, telah dipengaruhi oleh panas yang hebat setiap kali matahari berada pada posisi yang memungkinkannya mengirimkan sinarnya melalui atmosfer yang paling tipis, seperti yang terjadi pada siang hari, ketika matahari bersinar lurus ke bawah dengan tidak miring; dan dengan panas yang lebih hebat lagi setiap kali ada kepadatan atmosfer, seperti yang disebabkan oleh kelembaban dan ketinggian atmosfer yang rendah; sementara kondisi yang berlawanan dengan ini, membawa kebalikan yang ekstrem. Kondisi atmosfer yang berubah-ubah dan tidak nyaman ini, yang disebabkan oleh air bah, hanyalah salah satu akibat dari kutukan yang terjadi karena ketidakpercayaan manusia akan amaran dan teguran ilahi, dan ketidaktaatannya terhadap perintah-perintah Allah.
Kerusakan pengatur panas alam yang merugikan ini, dengan akibat keadaan yang tidak nyaman di bumi, yang bukan hanya meneriakkan bumi yang baru, melainkan juga langit yang baru, mengalihkan perhatian kita kepada — Tata Surya.
Ilham menyatakan bahwa matahari diciptakan pada hari keempat dalam minggu penciptaan, dan ilmu pengetahuan astronomi telah menemukan bahwa di dalam tata surya kita, selain planet Bumi, terdapat delapan planet lain yang bergantung pada matahari untuk mendapatkan cahaya, panas, dan energi yang memberi kehidupan. (Kemungkinan besar ada tiga planet lagi yang akan ditemukan, karena menurut Kejadian 37:9 dan fakta-fakta lainnya, seharusnya ada dua belas planet besar dalam tata surya kita). Karena itulah, dalam minggu penciptaan, Tuhan pasti telah menciptakan bukan hanya bumi melainkan juga seluruh tata surya. Jika tidak, planet-planet yang ada tanpa memperoleh manfaat dari pengaruh matahari yang menopang kehidupan, tentu akan mengalami keberadaan yang tidak berpenghuni dan sama sekali tidak berguna. Dan lagi, ilham juga mengatakan bahwa pada minggu penciptaan, Allah menciptakan bumi, matahari, bulan, dan "bintang-bintang". Kejadian 1:16.
Tanpa matahari, tata surya kita hanyalah kumpulan planet tanpa unit pengendali, yang dibiarkan miring dan terhempas tanpa arah di angkasa, hanya untuk bertahan dengan keadaan yang tak kenal ampun yang tidak menentu, benturan yang tak berkesudahan. Walaupun diciptakan dan digerakkan bersama-sama oleh Tangan yang menopang mereka, semua planet dengan aman mengikuti matahari yang membentangi ruang angkasa dengan kecepatan luar biasa, yaitu 400.000.000 mil per tahun.
Oleh karena itu, langit dan bumi kita adalah satu kesatuan dalam sistem tata surya, maka baik kiamatnya maupun pembaharuannya kembali harus melibatkan seluruh sistem. Oleh karena itu, bukan hanya langit kita, tetapi juga---Seluruh Langit Perlu Diperbaharui.
Setiap planet di tata surya kita dikelilingi oleh cakrawala atau langitnya sendiri, karena itulah ada banyak langit (cakrawala) sebanyak jumlah planet di tata surya. Pada "langit" planet-planet ini berlaku ayat-ayat berikut:
"Karena hal itu bumi akan berkabung, dan langit di atasnya menjadi gelap." Yeremia 4:28. "Dan seluruh bala tentara langit akan hancur dan langit akan digulung menjadi satu seperti gulungan kitab, dan seluruh bala tentaranya akan berguguran, seperti daun yang gugur dari pokok anggur dan seperti buah ara yang jatuh dari pohon ara." Yesaya. 34:4.
"Tetapi hari Tuhan akan datang seperti pencuri pada waktu malam; pada hari itu langit akan lenyap dengan bunyi yang dahsyat dan unsur-unsurnya akan meleleh karena panas yang dahsyat, dan bumi serta segala isinya akan hangus." 2 Petrus 3:10.
"Mereka akan binasa, tetapi Engkau akan bertahan, ya, mereka semua akan menjadi tua seperti pakaian, seperti baju, Engkau akan menggantinya, dan mereka akan diganti." Mazmur 102:26.
"Sebab sebagaimana langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan akan tetap ada di hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah juga keturunanmu dan namamu akan tetap ada." Yes. 66:22.
Sebagai akibat dari dosa di bumi, yang menyebabkan semua ciptaan mengerang (Roma 8:22), seluruh keluarga matahari telah menderita. Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa bukan hanya bumi, tetapi juga langit, telah menjadi tua di bawah kutukan dosa; bahwa dosa adalah penyakit yang menular dengan akibat yang luas; bahwa "jika satu anggota tubuh menderita, maka semua anggota tubuh turut menderita, jika satu anggota tubuh dihormati, maka semua anggota tubuh turut bersukacita" (1 Korintus 12:26); bahwa Allah akan menyingkirkan dosa secara mutlak dan sebagai akibatnya Dia akan mengosongkan bukan hanya bumi, melainkan juga seluruh tata surya; dan bahwa ketika menciptakan bumi yang baru, Dia akan menciptakan tata surya yang baru juga!
"Apakah maksudmu menentang TUHAN? Ia akan menghabisi sama sekali; kesengsaraan tidak akan timbul dua kali." Nahum 1:9. "Dan Ia berfirman kepadaku: Tuliskanlah, sebab firman itu tepat dan benar." Wahyu 21:5.
"Lihatlah," kata-Nya lebih lanjut, berbicara mengenai hari ketika Ia akan melaksanakan "kesudahan yang lengkap", "Aku akan mengutus kepadamu nabi Elia, sebelum datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu." Mal. 4:5. Oleh karena itulah, perkataan Yesus: "Elia benar-benar akan datang lebih dahulu, dan" — Akan "Memulihkan Segala Sesuatu." Mat. 17:11.
Oh, alangkah besarnya Tuhan Allah kita! Dan betapa lambannya kita memahami janji-janji-Nya. Betapa lambatnya kita membiarkan Dia berkuasa atas kita sepenuhnya, sama seperti Dia menguasai bintang-bintang.
Karena Allah lebih besar daripada yang dapat dipahami oleh imajinasi manusia, mengapa manusia hanya sedikit sekali bergantung pada-Nya, dan begitu banyak bergantung pada perkataan mereka sendiri?...
Bacalah 2 Korintus 5:17, Mazmur 139:15-18, Kisah Para Rasul 17:27, dan Kolose 1:17. Apa yang ayat-ayat ini ajarkan kepada kita tentang kedekatan Allah?
Kecepatan yang tertinggi di bumi yang dikenal oleh ilmu pengetahuan modern pada waktu ini adalah cahaya, yang dapat menempuh kecepatan, 186.284 mil per detik. Jika seseorang hendak terbang dengan menggunakan sayap-sayap cahaya menuju ke gugusan bintang Orion yang besar itu, maka dia harus menghabiskan waktu 600 tahun untuk mencapai keindahan yang sangat jauh itu di dalam segala langit yang telah menarik perhatian yang mendalam dari ilmu pengetahuan modern. Mengutip dari buku Early Writings, halaman 41 kita baca: “Lapisan udara terpecah dua lalu menggulung ke belakang; kemudian kami dapat memandang melalui angkasa yang terbuka ke dalam Orion, dari mana datang suara Allah. Kota suci akan turun melalui angkasa yang terbuka itu.” Kalau memang kota suci itu akan datang melalui angkasa yang terbuka itu, maka kita dapat memperkirakan bahwa angkasa terbuka yang mulia itu di Orion adalah jalan keluar yang menuju jalan raya yang panjang tak henti-hentinya sampai ke surga (tahta Allah). Tetapi bayangkanlah betapa jauh jaraknya sampai ke jalan keluar yang terindah ini. Jika ia itu memakan waktu 600 tahun cahaya untuk sampai ke jalan masuk yang menuju ke jalan raya yang sangat jauh itu, maka kita harus bertanya kepada diri sendiri, Berapa banyak tahun cahaya yang diperlukan untuk mencapai ujung seberang sana dari jalan raya samawi itu sampai ke kota dari Raja Besar yang berada di sebelah utara itu?
Kita orang-orang yang fana tidak dapat memberikan jawaban yang langsung untuk pertanyaan yang besar ini untuk hanya dapat mengatakan bahwa jarak dari bumi sampai ke pusat alam semesta (tahta Allah) adalah demikian jauh sehingga kita sebagai mahluk-mahluk yang serba terbatas hanya dapat berdiri terpesona. Kita terheran-heran karena sukar untuk menghitung-hitung jumlah mil jarak, ataupun jumlah tahun cahaya yang harus ditempuh. Tetapi jika jarak itu adalah sedemikian jauhnya di luar kemampuan pengetahuan manusia, maka kita, seperti halnya orang Indian yang dibicarakan di depan, akan juga bertanya, Bagaimanakah orang-orang Kristen akan dapat sampai ke surga? Andaikata (kereta) ajaib yang besar yang membawa orang-orang tebusan itu akan bergerak dengan kecepatan cahaya yang hebat, yang melintas 186.000 mil per detik, maka ia itu akan menghabiskan sebagian besar masa kekekalan hanya untuk sampai ke kota dari Raja Besar itu (surga).
Di sini kita akan melihat apa yang kita anggap sebagai suatu kecepatan yang hebat sekali. Surga menilainya masih sangat lambat. Sebagai contoh, kita akan melihat kepada Yesus setelah kebangkitan-Nya. Adalah Mariam yang pertama sekali menjumpai-Nya. Sementara ia hendak menjamah Tuhannya, maka kata Yesus kepadanya, “Maria, janganlah menyentuh Aku; karena Aku belum pergi naik kepada Bapa-Ku.” Yohanes 20 : 17. Delapan hari kemudian Yesus kembali muncul terlihat kepada murid-murid-Nya. “Lalu kata-Nya kepada Thomas, ‘dekatlah ke mari jarimu, ..... dan masukkanlah jari itu ke dalam lambung-Ku; dan jangan lagi ragu-ragu, melainkan percayalah.” Ayat 27. Jika Yesus tidak mengijinkan Maria menyentuh diri-Nya karena Ia belum kembali kepada Bapa-Nya setelah kebangkitan-Nya itu, maka janganlah kita menyangka bahwa Ia akan mau mengijinkan Thomas memasukkan jarinya ke dalam lambung-Nya kalau saja Ia belum juga menghadap Bapa-Nya di dalam surga. Yesus, dalam hanya seminggu atau kurang, telah membuat satu perjalanan pulang pergi antara bumi dan surga.
Andaikata [seseorang] ingin pergi ke surga, dan ia memilih untuk menumpang pada sayap-sayap cahaya. Berangkat pada hari yang sama Kristus bangkit, ia menjelajahi angkasa pada kecepatan 186.000 mil per detik, maka ia masih akan berada dalam perjalanan, sedangkan Yesus ternyata sudah kembali. Lebih dari itu perlu juga diketahui, bahwa gugusan bintang di mana kita berada, garis tengahnya adalah sejauh 300.000 tahun cahaya. Oleh sebab itu ia masih akan berada di dalam batas-batas kota dari gugusan bintang itu sendiri. Seorang penulis tertentu, berbicara mengenai pusat dari alam semesta (tahta Allah), ia telah menggambarkan jarak ini dengan kata-kata sebagai berikut : “Tetapi pemecahan rahasia mengenai jarak antara bumi dan pusat dari semua pusat itu –– yaitu titik yang terjauh di dalam angkasa yang merupakan pusat dari gaya berat bagi keseluruhan sepuluh ribuan bintang-bintang –– akan harus menunggu lengkapnya penyelidikan gugusan bintang kita yang akan memakan waktu antara sepuluh sampai lima belas tahun atau lebih; bahkan ia itu mungkin sekali tidak akan pernah terpecahkan.”
Kecepatan cahaya semuanya merupakan suatu kecepatan yang telalu lambat bagi mahluk-mahluk surga untuk merentangkan alam semesta Allah yang luas. Daniel merasa perlu lalu mempersembah-kan suatu doa kepada Allahnya yang tercatat di dalam Daniel 9 : 4 – 19. Doa yang singkat ini yang terdiri dari hanya lima belas ayat dapat dibaca kurang dari lima menit, tetapi kita dapat perkirakan bahwa ia adalah sangat berhati-hati dalam doanya dan mengambil waktunya: Barangkali sepuluh atau bahkan dua puluh menit. Mengutip catatan dari Daniel sendiri yang mengatakan : “Maka sementara lagi aku berkata-kata dan berdoa ..... Jibrail yang telah kulihat dalam khayal dahulu itu disuruh terbang dengan segera dan menyentuh aku ..... lalu mengatakan, Hai Daniel, ..... pada permulaan doamu keluarlah perintah, maka sekarang aku datang untuk menunjukkan kepadamu.” Daniel 9 : 20 – 23. Di sini terdapat suatu catatan mengenai suatu kecepatan yang sama sekali di luar kemampuan pengetahuan manusia. Doa yang dinaikkan ke surga dan malaikat yang turun ke bumi ini telah terlaksana dalam kurang dari dua puluh menit. Hanya surga yang tahu bagaimana seorang malaikat dapat menempuh jarak yang sedemikian besarnya yang tak terbilang jauhnya itu dalam hanya beberapa menit. Tidak akan ada kekacauan, kesulitan, ataupun sesuatu keterlambatan apapun pada perjalanan yang termulia itu setelah orang-orang Kristen sekali memulai pada jalan itu. Tetapi kita tentunya terlalu lambat memulai, maka itulah satu-satunya persoalan kita yang harus kita pecahkan mengenai jarak dan perjalanan dari bumi ke surga.
Tidak ada binatang ataupun manusia yang dapat mengambil jiwamu atau menipu kamu dari kedudukanmu jika anda melaksanakan anjuran Allah, jika anda mengetahui bahwa Dia Yang memelihara Israel itu tidak tidur dan juga tidak mengantuk (Mazmur 121 : 3, 4); bahwa Ia tahu segala-galanya mengenai kamu, hai sahabatku, pada setiap saat siang hari ataupun malam hari; bahwa Ia memperhatikan sampai kepada rambut yang gugur dari kepalamu; bahwa apapun yang menimpa kamu itu tak lain adalah hanya kehendak Allah demi bagi kebaikanmu sendiri. Saya tegaskan, bahwa jika anda tahu dan percaya bahwa Ia adalah Allah dan Pemelihara tubuh dan jiwamu, maka tanpa menghiraukan apapun yang akan menimpa anda, anda akan merasa berbahagia di dalamnya lalu menyerahkan kepada Allah untuk tanggung jawab-Nya, dengan tidak bersungut-sungut, melainkan dimuliakan walaupun dalam berbagai cobaan dan kesusahan sekalipun.
Bacalah Efesus 3:9, Kolose 1:13-17, Wahyu 4:11, dan Roma 5:17-19. Apa yang diajarkan ayat-ayat ini tentang Yesus sebagai Pencipta dan Penebus?
Pada penutupan pekerjaan Allah di bumi, standar hukum-Nya akan ditinggikan kembali. Agama yang palsu boleh berhasil, kejahatan boleh naik setinggi-tingginya, pengasihan orang banyak boleh menjadi tawar, salib Golgota boleh tak kelihatan, dan kegelapan seperti selimut kematian, boleh menudungi dunia; seluruh kuasa aliran kemasyhuran boleh bangkit melawan kebenaran; rencana demi rencana boleh berdiri untuk menghempaskan umat Allah; tetapi pada saat kebinasaan terbesar Allah Elia akan mengangkat manusia sebagai perkakas-perkakas yang akan membawa pekabaran yang tak dapat dibungkamkan. Di kota-kota yang padat penduduknya, dan di tempat-tempat di mana perguncingan melawan Yang Maha Tinggi telah sangat meluas, suara teguran yang keras akan terdengar. Manusia-manusia yang berasal dari Allah akan dengan beraninya mencela penyatuan gereja dengan dunia. Dengan bersungguh-sungguh mereka akan mengajak pria dan wanita untuk berpaling dari pemeliharaan kepada lembaga yang dibuat oleh manusia kepada pemeliharaan hari Sabat yang benar. Mereka akan berseru kepada setiap bangsa; “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air. . . . Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya.” Wahyu 14:7-10. PK 186.3
Allah tidak akan mengingkari perjanjian-Nya, juga tidak akan mengubahkan apa yang telah diucapkan oleh lidah-Nya. Firman-Nya akan bertahan selama-lamanya tidak dapat berubah sama seperti takhta-Nya. Pada hari penghakiman perjanjian ini akan dihadapkan, dengan jelas ditulis oleh jari Allah, dan dunia akan dituduh di hadapan kursi pengadilan Hakim Yang Kekal untuk menerima hukuman. Pada masa kini, sebagaimana pada zaman Elia, garis demarkasi antara orang-orang yang memelihara hukum Allah dan para penyembah ilah terbentang dengan jelas. Elia berseru: “Berapa lama lagi kamu PR 108.2 PK 187.1
Waktunya tidak lama lagi bilamana ujian itu datang kepada masing-masing. Pemeliharaan kepada Sabat yang palsu akan dipaksakan kepada kita. Perlombaan akan terjadi antara hukum-hukum Allah dan hukum-hukum manusia. Orang-orang yang sedikit demi sedikit mengikuti kemauan duniawi dan bersatu dengan kebiasaan-kebiasaan duniawi akan pasrah mengikuti kuasa-kuasa itu, daripada memberanikan diri mereka sendiri diejek, dihina, diancam masuk penjara, dan kematian. Pada saat itu emas akan dipisahkan dari sana. Kesalehan yang sejati akan dapat dibedakan dengan jelas dari rupa dan dari keadaannya yang mengkilat tetapi tak berharga. Banyak bintang yang kita telah kagumi karena kecemerlangannya yang akan menjadi gelap kemudian. Orang-orang yang telah menerima perhiasan-perhiasan rumah suci, tetapi tidak berpakaian jubah kebenaran, akan muncul sama dalam keadaan mereka sendiri yang bertelanjang. PK 188.1
Baca Yohanes 19:16-30. Bagaimana kita menanggapi ungkapan kasih Allah di Kolose 1:16
“Bumi ini telah dihormati dan diberkati dengan kehadiran Putra Allah. Di dalam Alkitab kita membaca penjelmaan-Nya, ajaranNya, keajaiban-Nya, kematian-Nya, dan kebangkitan-Nya. Usaha untuk memahami subject - subject yang mengagumkan ini membebani kekuatan tertinggi dari pikiran, dan kemudian ada keterbatasan diluarnya yang tidak dapat habis. Semangkin sering pikiran dipanggil untuk mempelajari ini, semakin kuat dan semakin jelas jadinya. Dalam kehidupan sehari - hari akan terungkap misteri dari kesalehan yang mungkin dialami tetapi tidak dapat dijelaskan. Selama masa kekekalan yang tak henti-hentinya orang-orang yang ditebus akan mempelajari pokok-pokok ini, selalu mendapatkan darinya pengetahuan yang lebih dalam dan lebih jelas tentang Allah dan tentang Kristus. ST April 26, 1905, par. 1
“Apa yang berlawanan bertemu dan terungkap dalam pribadi Kristus! Tuhan yang perkasa, namun seorang anak yang tak berdaya! Pencipta seluruh dunia, namun, di dunia ciptaan-Nya, seringkali lapar dan lelah, dan tanpa tempat untuk meletakkan kepala-Nya! Anak Manusia, namun jauh lebih tinggi dari para malaikat! Setara dengan Bapa, namun keilahian-Nya mengenakan kemanusiaan, berdiri di depan ras yang telah jatuh, agar umat manusia dapat ditempatkan di tempat yang menguntungkan! Memiliki kekayaan abadi, namun hidup sebagai orang miskin! Satu dengan Bapa dalam martabat dan kuasa, namun dalam kemanusiaan-Nya dicobai dalam segala hal seperti kita dicobai! Pada saat penderitaan-Nya yang sekarat di kayu salib, seorang Penakluk, menjawab permintaan orang berdosa yang bertobat untuk diingat oleh-Nya ketika Dia datang ke kerajaan-Nya, dengan kata-kata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu hari ini, Engkau akan bersama saya di Firdaus.” ST April 26, 1905, par. 2
“Kristus adalah Allah yang bermanifestasi dalam daging. Di dalam Dia keilahian dan kemanusiaan dipersatukan. Di dalam Dia berdiam seluruh kepenuhan Ketuhanan secara jasmaniah. Dia menjalani kehidupan yang sempurna di dunia ini, mengungkapkan karakter yang dapat dicapai manusia melalui rahmat ilahi. Dalam hidup-Nya Ia meninggalkan teladan yang harus diikuti oleh setiap orang Kristen sejati. Tidak ada kepalsuan yang pernah keluar dari bibir-Nya. Tidak pernah Dia melakukan tindakan yang tidak jujur. Dia berdiri dalam kemurnian dan kebaikan yang tidak ternoda, mengungkapkan seperti apa manusia seharusnya sebelum dia dapat memasuki kota suci.” ST April 26, 1905, par. 3
Ketika periode nubuatan berakhir pada tahun 1844, tempat "Mahakudus" di dalam Bait Suci surgawi pun dibuka, dan Kristus masuk ke dalamnya. Jika peristiwa ini menandai awal hari pendamaian, maka tidak akan ada waktu yang lebih baik, atau lebih tepat untuk panggilan dari surga selain pada akhir periode nubuatan yang besar itu; hari pendamaian adalah waktu yang amat penting bagi gereja. Umat Masehi Advent Hari Ketujuh dipanggil oleh seorang nabi, dan secara praktis merupakan satu-satunya umat yang percaya pada 2300 hari. Kita adalah satu-satunya umat yang telah memberitakannya sejak tahun 1844, dan sekarang kita berada dalam masa pendamaian, atau masa penghakiman itu. Ayat untuk hal ini dikutip di sini: "Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit, memegang Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum dan umat, sambil berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, sebab hari penghakiman-Nya telah tiba; dan sembahlah Dia, yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan segala mata air." Wahyu 14:6, 7. Hanya Masehi Advent Hari Ketujuhlah yang dapat menggenapi contoh ini, karena tepat pada waktu itulah mereka dipanggil oleh seorang nabi Allah, untuk diorganisir sebagai sebuah denominasi, dan untuk memberitakan kabar gembira : "Injil ini di seluruh dunia pada generasi ini."