Mengelola pada Masa-Masa Sulit

Pelajaran 11, Triwulan ke-1, 11-17 Maret 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 11 Maret

Ayat Hafalan:

“Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Maha Tinggi! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku.” - Mazmur 50:14, 15


Janganlah kuatir akan hari esok, karena hari esok akan mengawasi dirinya sendiri mengapa membuang-buang waktu memikirkan hal-hal yang tidak akan timbul? Mengapa kuatir bagaimana kamu akan mengisi perutmu dan dengan apa kamu akan menutupi dirimu besok jika semua itu diperhatikan sekarang? Mengapa kuatir mengenai segala kebutuhanmu, mengapa tidak kuatir tentang bagaimana memajukan Kerajaan Allah? Dengan melakukan kerja ekstra untuk membangun tenda-tenda atau perbaiki sepatu untuk nafkah hidup adalah benar kalau saja anda tidak katakan, "Saya akan melakukan ini dan yang lainnya dan memperoleh uang untuk membeli dan membangun ini atau itu." Saudara sebaliknya harus mengatakan, "Jika Allah berkenan, saya hendak melakukan ini atau itu, supaya saya dapat sampai ke sini atau sampai ke sana, supaya saya dapat berbuat ini dan lainnya demi kemajuan kepentingan-Nya." Apapun tujuan yang ada di balik tindakanmu, itu harus demi kemajuan kerajaan-Nya.

Mengapa tidak anda menaruh perhatian utama terhadap pekerjaan-Nya? Mengapa tidak terhadap Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, supaya "semua perkara ini dapat dipertambahkan kepadamu?" Mengapa bekerja untuk memberi makan kepada dirimu sendiri? Mengapa tidak bekerja bagi Allah dan membiarkan Dia memberi makan dan memberi pakaian bagimu? Ia adalah jauh lebih mampu untuk memberikan kepadamu daripada kemampuanmu sendiri. Mengapa tidak membiarkan Dia mengawasi pekerjaanmu, mengawasi rumah- mu, mengawasi tubuhmu?

Minggu - 12 Maret

Menempatkan Tuhan yang Pertama


Bacalah 2 Tawarikh 20:1-22. Prinsip rohani penting apakah yang dapat kita ambil bagi diri kita sendiri dari cerita ini, tidak peduli pergumulan apa saja yang kita sedang hadapi?

Sampai menduduki takhta kerajaan pada usia tigapuluh lima tahun, Yosafat mempunyai contoh yang baik dari raja Asa, yang hampir pada setiap kemelut “melakukan apa yang benar di mata Tuhan.” 1 Raja-raja 15:1. Selama masa pemerintahannya dua puluh lima tahun yang jaya, Yosafat hidup “mengikuti jejak Asa, ayahnya; ia tidak menyimpang daripadanya.” PK 190.1

Dalam usahanya untuk memerintah dengan bijaksana, Yosafat berikhtiar membujuk rakyatnya untuk berdiri dengan teguh menentang praktik-praktik menyembah berhala. Banyak orang dalam pemerintahannya yang masih “mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.” 1 Raja-raja 22:43. Sang raja tidak secara serentak membinasakan kuil-kuil itu; tetapi dari mulanya ia berusaha menjaga Yehuda dari dosa-dosa yang menandai kerajaan di utara di bawah pemerintahan raja Ahab, yang memerintah bersamaan waktu bertahun-tahun lamanya. Yosafat sendiri setia pada Allah. Ia “tidak mencari Baal-baal, melainkan mencari Allah ayahnya. Ia hidup menurut perintah-perintah-Nya dan tidak berbuat seperti Israel.” Oleh sebab ketulusannya, Allah menyertainya, dan “mengukuhkan kerajaan yang ada di bawah kekuasaannya.” 2 Tawarikh 17:3-5. PK 190.2

Dengan keyakinan Yosafat dapat berkata kepada Tuhan, “Mata kami tertuju kepada-Mu.” Bertahun-tahun lamanya ia telah mengajar rakyatnya untuk bergantung pada Satu yang pada zaman-zaman yang lampau telah sering turun tangan untuk menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya dari bahaya kebinasaan; dan kini di saat kerajaan sedang dalam keadaan bahaya, Yosafat tidak berdiri sendirian saja; “seluruh Yehuda berdiri di hadapan Tuhan, juga segenap keluarga mereka dengan istri dan anak-anak mereka.” Ayat 13. Dengan bersatu mereka berpuasa dan meminta doa; dengan bersatu mereka memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah untuk mengacaukan musuh-musuh mereka, supaya nama Yehova boleh dipermuliakan. PK 200.1

Allah adalah kekuatan Yehuda dalam kemelut ini, dan Dialah kekuatan umat-Nya sekarang; Kita tidak bergantung pada putra raja-raja, atau menaruh manusia di tempat Allah. Kita harus mengingat bahwa umat manusia mempunyai kecenderungan untuk jatuh dan bersalah, itu sebabnya Dia yang memiliki segala kuasa adalah benteng pertahanan kita yang kuat. Dalam setiap keadaan darurat kita harus merasakan bahwa peperangan itu adalah peperangan-Nya. Sumber-sumber-Nya tak pernah kering, dan yang kelihatannya tidak mungkin akan menjadikan semua kemenangan mempunyai arti yang lebih besar. PK 202.4

Dengan membawa barang-barang rampasan, pasukan Yehuda kembali “dengan sukacita; karena Tuhan telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka. Mereka masuk ke Yerusalem dengan gambus, kecapi dan nafiri, lalu mereka menuju rumah Tuhan.” 2 Tawarikh 20:27, 28. Besarlah sukacita mereka. Dalam mentaati perintah, “Tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana Tuhan memberikan kemenangan: . . . janganlah kamu takut dan terkejut,” mereka telah bergantung sepenuhnya pada Allah, dan Dia telah membuktikan menjadi benteng perlindungan penyelamat mereka. Ayat 17. Kini mereka dapat menyanyikan nyanyian Daud yang diilhamkan itu dengan penuh pengertian: PK 203.1

Melalui iman saja Yehuda dan bala-tentaranya maka “ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar bahwa Tuhan yang berperang melawan musuh-musuh Israel. Dan kerajaan Yosafat amanlah, karena Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru.” 2 Tawarikh 20:29, 30. PK 203.5

Senin - 13 Maret

Percaya Pada Tuhan, Bukan Pada Sumber Dayamu Sendiri


Baca 1 Tawarikh 21:1–14. Mengapa Daud memutuskan untuk menghitung Israel atau menghitung tentaranya? Mengapa panglimanya Yoab memberikan nasihat melawan hal ini?

Sekalipun bangsa Israel merasa bangga akan kebesaran mereka sebagai satu bangsa, mereka tidak menyetujui rencana Daud untuk memperbesar kekuatan tentara mereka dengan jumlah yang begitu besar. Pendaftaran yang sudah direncanakan itu telah menyebabkan rasa tidak puas, dan sebagai akibatnya maka dirasa perlu menggunakan tenaga dari tentara itu gantinya para imam dan pemimpin, yang sebelumnya telah mengadakan sensus. Tujuan tindakan ini dengan secara langsung bertentangan dengan prinsip-prinsip pemerintahan teokrasi. Yoab sendiri merasa marah, sekalipun selama ini ia adalah seorang yang tidak berprinsip. Ia berkata, ‘“Kiranya TUHAN, Allahmu, menambahi rakyat seratus kali lipat dari pada yang ada sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku? Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung kesalahan oleh karena hal itu? Namun titah raja itu terpaksa diikuti oleh Yoab. Maka pergilah Yoab dan pergi ke seluruh Israel, dan datang ke Yerusalem.” Penghitungan itu belum selesai sewaktu Daud diinsafkan akan dosanya. PP 747.1

Sejarah Daud memberikan salah satu kesaksian yang paling mengesankan yang pernah diberikan mengenai bahaya yang mengancam jiwa yang datang dari kekuasaan dan kekayaan dan kehormatan duniawi—perkara-perkara yang sangat diinginkan oleh manusia. Hanya sedikit orang yang pernah melalui satu pengalaman dengan cara yang lebih baik, untuk mempersiapkan mereka agar dapat bertahan terhadap ujian yang seperti itu. Kehidupan Daud yang mula-mula sebagai seorang gembala, dengan pelajaran-pelajarannya yang penuh dengan kerendahan hati, ketabahan, dan kelemahlembutan terhadap ternaknya, hubungannya dengan alam di bukit-bukit yang sunyi, yang mengembangkan keahliannya dalam musik dan sajak, dan mengarahkan pikirannya kepada Khaliknya, disiplin yang lama dalam kehidupannya di padang belantara, yang telah menghasilkan keberanian, keteguhan, kesabaran dan iman akan Allah, telah ditetapkan oleh Tuhan sebagai satu persiapan untuk menaiki takhta kerajaan Israel. Daud telah menikmati pengalaman-pengalaman yang berharga akan kasih Allah dan diberkahi dengan kelimpah oleh Roh-Nya, di dalam sejarah kehidupan Saul ia telah melihat betapa sia-sianya hikmat manusia itu. Namun demikian, sukses dan kehormatan duniawi telah begitu melemahkan tabiat Daud sehingga dia berulang-ulang telah dikalahkan oleh si penggoda itu. PP 746.2

Dapat dikatakan, Yesus tidak mengeluarkan apapun dari gudang. Dia menerima persediaan segar hari demi hari untuk semua kebutuhan-Nya, untuk diri-Nya sendiri dan untuk pekerjaan-Nya. Ya, semuanya – topik untuk pengajaran-Nya, anggur di pesta pernikahan, roti untuk memberi makan orang banyak, dan bahkan uang untuk membayar pajak. Semua ini Ia terima karena Ia membutuhkannya. Dia tidak pernah kekurangan apa pun. Jika kita menjadikan Kerajaan Allah sebagai urusan kita yang utama seperti yang Dia lakukan, bekerja untuk Itu seperti Dia bekerja untuk Itu, berdoa seperti Dia berdoa, percaya seperti yang Dia percayai, – maka tidak akan ada alasan bagi kita untuk menerima kurang dari Dia. Kekayaan surga akan kita miliki. Dia bahkan meyakinkan kita: “Semuanya ini akan ditambahkan kepadamu.”

Selasa - 14 Maret

Waktunya untuk Menyederhanakan


Bacalah 2 Petrus 3:3-12. Apakah yang Petrus sedang katakan kepada kita dengan kata-kata ini?

“Sekarang kita harus memperhatikan perintah Juruselamat kita: “Juallah apa yang kamu miliki, dan berikan sedekah; persiapkan bagimu tas yang tidak akan tua, harta di surga yang tidak akan habis.” Sekaranglah saatnya dimana saudara-saudara kita harus mengurangi harta milik mereka bukan malah menambahnya. Kita akan pindah ke negara yang lebih baik, bahkan ke surga. Maka janganlah kita menjadi penduduk bumi, tetapi jadikan hal-hal menjadi pedoman yang sepadat mungkin. 5T 152.1

“Waktu itu akan datang apabila kita kelak tidak mungkin dapat berbelanja dengan harga berapapun. Keputusan akan segera keluar melarang orang-orang untuk berjual beli dari siapapun terkecuali dia yang memiliki tanda binatang itu. Selama sesaat kami telah mendekati peristiwa ini yang terjadi di California; namun ini baru hanya ancaman dari peniupan keempat angin-angin itu. Sekaliannya masih akan ditahan oleh keempat malaikat itu. Kami belum siap. Masih ada lagi sesuatu tugas yang harus diselesaikan, dan barulah malaikat-malaikat itu akan diminta untuk melepaskannya, agar supaya keempat angin itu dapat bertiup di atas bumi. Ia itu akan merupakan suatu masa penentuan bagi anak-anak Allah, yaitu suatu masa kesusahan yang sedemikian itu belum pernah ada semenjak berdirinya sesuatu bangsa. Sekaranglah kesempatan kita untuk bekerja.” 5T 152.2

Orang bijaksana tidak akan menganggap hal itu sebagai suatu bentuk perjudian untuk menjual semua yang mereka miliki, agar Kerajaan itu menjadi milik mereka sendiri. Mereka tahu bahwa mereka mendapat suatu tawaran, karena investasi sedemikian itu akan menjadikan mereka kaya. Baik orang yang membeli "ladang" yang memendam "harta" yang banyak, maupun orang yang membeli "mutiara yang mahal harganya itu" menjual semua yang mereka miliki untuk menyelesaikan transaksi. Tetapi walaupun ia itu menuntut segalanya, namun keduanya mempunyai cukup untuk membeli apa yang diidam-idamkan dalam hati mereka.

Jika hati kita telah mencita-citakan kekayaan, jika cinta kita kepada uang menjadi lebih besar daripada cinta kita untuk membantu mendirikan Kerajaan itu, maka tidak ada lagi harapan. Mereka yang sedemikian ini akan mendapatkan diri mereka tertarik secara magnetis ke bawah ke dalam Babil. Kita harus ingat bahwa cinta kepada uang adalah akar dari segala kejahatan; bahwa adalah lebih mudah bagi seekor unta berjalan melewati lubang jarum daripada bagi seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi, sangat sedih untuk mengatakan, bahwa dalam amaran yang serius ini, kita saksikan bahkan masih banyak orang yang justru banyak mengetahui akan perkara-perkara Allah jatuh menjadi korban kepada keuntungan kotor yang sedemikian ini.

Jika kita memiliki uang dolar pada waktu kita membutuhkannya, juga adalah pasti dari hari ke hari dengan pakaian kita, makanan, dan sebuah dipan untuk tidur, kita seharusnya merasa kaya. Kita hendaknya merasa seolah-olah kita memiliki sejuta dolar di bank. Sesungguhnya, jika kita pertama-tama berusaha mencarikan kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya dan memikirkan pekerjaan Tuhan, tidak malas dalam hal apapun dan selalu teliti dalam segala perkara, maka kita akan memperoleh semua ini dipertambahkan kepada kita (Matius 6 : 31 – 33).

Rabu - 15 Maret

Prioritas-Prioritas


Bacalah Matius 6:24. Apakah yang telah menjadi pengalaman Anda dengan kebenaran dari perkataan-perkataan ini?

“Salah satu ciri dalam ajaran-ajaran Kristus adalah frekuensi dan kesungguhan yang dengannya Dia menegur dosa ketamakan, dan menunjukkan bahaya perolehan duniawi dan cinta keuntungan yang berlebihan. Di rumah-rumah orang kaya, di kuil, dan di jalan-jalan, Dia memperingatkan orang-orang yang mencari keselamatan: “Berhati-hatilah, dan waspadalah terhadap ketamakan.” "Kamu tidak bisa mengabdi kepada Allah dan mamon." RH 15 November 1906, par. 17

“Peningkatan pengabdian untuk mendapatkan uang, keegoisan yang timbul dari keinginan untuk mendapatkan keuntungan, mematikan kerohanian banyak orang di gereja, dan menghilangkan perkenanan Allah dari mereka. Apabila kepala dan tangan terus-menerus disibukkan dengan perencanaan dan kerja keras untuk mengumpulkan kekayaan, maka tuntutan Allah dan kemanusiaan terlupakan. RH 15 November 1906, par. 18

“Jika Allah telah memberkati kita dengan kemakmuran, bukan berarti waktu dan perhatian kita harus dialihkan dari-Nya dan diberikan kepada apa yang telah Dia pinjamkan kepada kita. Pemberi adalah lebih besar dari pemberian. Kita telah dibeli dengan suatu harga; kita bukan milik kita sendiri. Apakah kita lupa bahwa harga tak terhingga telah dibayar bagi penebusan kita? Apakah rasa syukur sudah mati di dalam hati? Bukankah salib Kristus membuat malu kehidupan yang mementingkan diri sendiri dan kesenangan?” RH 15 November 1906, par. 19

Matius 6 : 24 – 26 : “Tak ada orang yang dapat melayani dua majikan : karena ia juga tidak akan membenci yang satu dan mencintai yang lainnya; atau sebaliknya akan berpegang kepada yang satu, dan meremehkan yang lainnya. Kamu tak dapat berbakti kepada Allah dan juga kepada mammon. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, dari hal apa yang akan kamu makan, atau apa yang akan kamu minum; ataupun akan tubuhmu, dari hal apa yang akan kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih daripada makanan, dan tubuh itu lebih daripada pakaian? Tengoklah kepada burung-burung di udara : karena mereka itu tidak menabur, mereka juga tidak menuai, atau- pun mengumpulkan ke dalam lumbung-lumbung; namun Bapa samawimu memberi juga makan kepada mereka itu. Bukankah kamu adalah jauh lebih baik daripada segala burung itu.”

Ketiga ayat ini mengatakan dengan jelas bahwa hidup untuk mempertahankan hidup, dan merasa kuatir bagaimana untuk mensukseskan hari depan adalah sama saja dengan berbakti kepada mammon (diri sendiri); bahwa anda tak dapat berbakti kepada diri sendiri dan kepada Allah pada waktu yang sama; bahwa jika anda berbakti kepada Allah anda hendaknya bebas dari kekuatiran hari depan sama seperti halnya burung-burung itu. Ya, anda bahkan harus lebih percaya akan pemeliharaan-Nya, karena anda adalah lebih berharga daripada burung-burung. Anda akan mengetahui dengan sepenuh hati bahwa selama anda berbakti kepada-Nya Ia tidak akan pernah meninggalkan anda ataupun menolak anda.

Bacalah 1 Yohanes 2:15-17. Bagaimanakah perkara-perkara ini dimanifestasikan dalam dunia kita, dna mengapa bahaya yang ditimbulkannya terkadang lebih halus dari yang kita sadari?

“Orang-orang yang mengalahkan dunia, daging, dan si iblis, adalah orang yang layak menerima meterai Allah yang hidup. Orang-orang yang tangannya tidak bersih, yang hatinya tidak suci, tidak akan mendapat meterai Allah yang hidup. Mereka yang merencanakan dosa dan melakukannya, akan dilalukan. Hanya mereka yang dalam sikap mereka di hadapan Allah, mengisi posisi mereka yang bertobat dan mengakui dosa mereka pada hari pendamaian contoh saingan yang besar itu, akan diakui dan ditandai sebagai orang yang layak mendapat perlindungan Allah. Nama-nama mereka yang teguh memandang dan menunggu serta menantikan kedatangan Juruselamat mereka—lebih bersungguh-sungguh dan penuh kerinduan dari mereka menunggu pagi hari—akan terhitung dalam mereka yang dimeterai. Mereka yang, sementara memiliki semua terang kebenaran yang memancar ke atas jiwa mereka, seharusnya bekerja sesuai dengan iman yang mereka nyatakan, tetapi terpikat oleh dosa, menyimpan berhala dalam hati mereka, mencemarkan jiwa mereka di hadapan Allah, dan mengotori mereka yang bersatu dengan mereka dalam dosa, nama mereka akan dihapus dari buku kehidupan, dan akan dibiarkan dalam kegelapan tengah malam, tidak mempunyai minyak dalam bejana mereka dengan lampu mereka. “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.” TM 445.1

“Pemeteraian hamba-hamba Allah ini sama dengan yang ditunjukkan pada Yehezkiel dalam khayal. Yohanes juga telah menjadi saksi tentang pernyataan yang paling mengejutkan ini. Ia melihat laut dan gelombang-gelombang yang bergelora, dan hati manusia menjadi lemah karena ketakutan. Ia melihat bumi bergerak, dan gunung-gunung dibawa masuk ke tengah laut (yang terjadi secara harfiah), air bergelora dan gemuruh, dan gunung-gunung berguncang hendak meletus. Kepadanya ditunjukkan tulah, wabah, kelaparan, dan kematian melaksanakan tugasnya yang mengerikan.” TM 445.2

Kamis - 16 Maret

Ketika Tidak Seorang pun Dapat Membeli dan Menjual


Bacalah Wahyu 13:11-17. Bagaimanakah masalah keuangan cocok dengan penganiayaan pada akhir zaman?

Berlainan daripada binatang yang pertama, maka binatang yang kedua itu muncul dari bumi. Laut dan bumi jelas menunjukkan dua tempat yang berbeda. Kita mengetahui bahwa binatang-binatang dari Daniel pasal 7, dan binatang yang menyerupai macan tutul dari Wahyu pasal 13, yaitu binatang-binatang yang naik dari laut, sekaliannya itu berasal dari negeri Tua, yaitu tanah-tanah dari mana manusia berasal. Ya, “laut” lebih tepat melambangkan Negeri Tua itu sebab laut adalah gudang dari segala air, yaitu tempat dari mana segala air berasal, sama halnya seperti Negeri Tua itu adalah tempat dari mana manusia mulai menyebar keluar.

Maka, “bumi” menunjuk kepada suatu tempat yang jauh dari “laut” dan yang berlawanan dengan apa yang diartikan oleh laut, -- yaitu suatu negeri yang dibentuk dari penduduk-penduduk yang datang dari mana-mana. Satu-satunya negeri atau bangsa yang sedemikian ini yang jauh dari Negeri Tua itu dan yang sangat berpengaruh seperti yang dilukiskan dalam binatang bertanduk dua ini yang naik setelah pembentukan binatang yang menyerupai macan tutul itu, dalam masa sejarah Protestan, ialah Amerika Serikat. Lagi pula, Amerika Serikat sudah menjadi sebuah kekuatan dunia, sehingga dengan begitu kita tidak perlu meragukan lagi. Dua tanduk dari binatang itu menunjuk kepada dua kekuatan politiknya yang memerintah -- yaitu partai Demokrat dan partai Republik. Tabiat mereka yang menyerupai anak domba itu memperlihatkan kesucian, tidak membahayakan, dan suka membantu. Tetapi bicara binatang itu seperti seekor naga membantah sama sekali penampilannya yang seperti anak domba itu.

Binatang bertanduk dua itu melakukan semua kekuasaan yang pernah dilakukan oleh binatang yang pertama, binatang yang menyerupai macan tutul itu, kembali memperlihatkannya sebagai suatu kekuatan dunia. Sesungguhnya, ia memerlukan suatu kekuatan yang sedemikian ini justru untuk memaksa semua penduduk bumi untuk berbakti sesuai dengan yang diperintahkannya, dan untuk melaksanakan sesuatu yang sama dengan sebuah pemerintahan gabungan gereja dan negara yang telah ketinggalan zaman seperti halnya Zaman-Zaman Pertengahan itu sendiri. Ya, ia membina sesuatu kekuatan yang sedemikian ini untuk mempengaruhi dunia, terkecuali mereka yang nama-namanya telah tercatat di dalam Kitab Hayat Anak Domba, untuk menyembah sujud kepadanya.

Di sini anda saksikan bahwa usaha penyatuan dunia seperti ini, yang telah diadakan untuk mendatangkan damai dan ketentraman daripada kekacauan yang ada sekarang, sebaliknya bahkan akan mendatangkan masa kesusahan yang lebih besar. Mengapa? -- Sebab walaupun binatang itu mungkin berhasil membawa Komunisme dan Kapitalisme kepada persetujuan bersama, dan menyebabkan mereka menyembah sujud kepada patung binatang itu, namun orang-orang yang nama-namanya tercatat di dalam Kitab Hayat Anak Domba tidak pernah akan mau mematuhinya. Dari sini anda dapat saksikan bahwa seluruh rencana itu adalah dikendalikan oleh suatu kekuatan gaib yang tujuannya ialah untuk memboikot umat Allah. Tetapi bagaimana pun juga mereka itu akan dilepaskan.

Bilamana keputusan dari binatang itu keluar bahwa tidak seorang pun boleh berbelanja atau berjualan, dan harus dibunuh bagi mereka yang tidak mau mematuhinya, maka hanya Allah saja yang dapat melindungi umat-Nya, yaitu orang-orang yang nama-namanya ada tersurat di dalam “Kitab Itu.” Sedemikian inilah janji setia-Nya : “Maka pada masa itu akan bangkit berdiri Mikhail, Penghulu Besar itu yang akan membela bani bangsamu : maka akan jadi suatu masa kesusahan yang sedemikian itu belum pernah jadi semenjak berdirinya sesuatu bangsa sampai kepada masa itu : maka pada masa itu umatmu akan dilepaskan, yaitu setiap orang yang kelak didapati namanya tersurat di dalam Kitab.” Daniel 12 : 1.

Ayat 16, 17 – “Maka ia menyebabkan semua orang, kecil besar, kaya miskin, merdeka ataupun hamba, supaya menerima suatu tanda dalam tangan kanan mereka, atau pada dahi mereka : dan supaya tiada seorang pun dapat berjual beli, terkecuali orang yang memiliki tanda itu, atau nama dari binatang itu, atau angka bilangan dari namanya.”

Kekuasaan ini, sebagai anda lihat, akan juga mengawasi semua pasar di dunia.

Ramalan simbolis tentang pemerintahan dunia yang akan didirikan ini, jelas menunjukkan bahwa pemerintahan dunia yang akan datang itu bukanlah PBB, bukan juga Komunisme, melainkan suatu kekuasaan agama. Kita tahu bahwa ia itu bukanlah Komunisme, sebab Komunisme menentang agama, tetapi binatang itu membelanya.

Bilamana hal ini jadi, yang mana tidak jauh lagi di seberang khatulistiwa sana, maka orang-orang yang nama-namanya ada tertulis di dalam “Kitab Hayat” akan dilepaskan, tetapi semua orang lainnya akan kelak menerima tanda binatang itu. Tidak akan ada tempat berdiri di tengah, ataupun kelas orang-orang yang netral.

Kita harus memutuskan sekarang juga apa yang hendak diperbuat, supaya jangan sampai kita lengah. Untuk kepentingan inilah terang Kebenaran telah datang kepada kita sekarang.

Pemerintahan dunia yang kelak akan berkembang dari “Perhimpunan Bangsa-Bangsa” maupun dari “Perserikatan Bangsa-bangsa” itu sesungguhnya tidak mutlak bersifat universal, maka masih akan ada “dua dunia” lagi, tetapi bukan merupakan dunia Kapitalisme dan dunia Komunisme, melainkan mereka adalah orang-orang yang menyembah binatang itu dan patungnya, dan orang-orang yang menyembah Allah yang nama-namanya ada tertulis di dalam Kitab. Mereka yang terakhir inilah satu-satunya umat yang tidak mau menyembah sujud kepada pemerintahan dunia yang akan datang itu.

Jika hati kita telah mencita-citakan kekayaan, jika cinta kita kepada uang menjadi lebih besar daripada cinta kita untuk membantu mendirikan Kerajaan itu, maka tidak ada lagi harapan. Mereka yang sedemikian ini akan mendapatkan diri mereka tertarik secara magnetis ke bawah ke dalam Babil. Kita harus ingat bahwa cinta kepada uang adalah akar dari segala kejahatan; bahwa adalah lebih mudah bagi seekor unta berjalan melewati lubang jarum daripada bagi seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi, sangat sedih untuk mengatakan, bahwa dalam amaran yang serius ini, kita saksikan bahkan masih banyak orang yang justru banyak mengetahui akan perkara-perkara Allah jatuh menjadi korban kepada keuntungan kotor yang sedemikian ini.

Jumat - 17 Maret

Pelajaran Lanjutan

Memang benar bahwa manusia menguasai dan menggunakan perak dan emas, tetapi tidak boleh dilupakan bahwa itu semua adalah milik Allah, dan bahwa jika Dia membutuhkannya, Dia dapat mengambilnya dan melakukan apa yang Dia kehendaki dengannya. bahwa pembangun tidak perlu takut akan kekurangannya jika mereka menggunakannya sebagaimana Tuhan ingin mereka menggunakannya.

Yesaya 66:1 - “Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?” Rumah yang disebutkan di sini adalah rumah rohani seperti di Efesus 2:20-22, di mana bait suci Salomo adalah lambangnya. Kutipan berikut ditemukan dalam Prophets and Kings, halaman 35, 36: “Demikianlah bangunan di Gunung Moriah didirikan tanpa suara dengan 'batu yang telah disiapkan sebelum dibawa ke sana: Sehingga tidak ada palu atau kapak atau alat apapun untuk besi terdengar di dalam rumah itu, sementara ia itu dibangun', perkakas-perkakas yang indah diselesaikan dengan sempurna sesuai dengan pola yang diberikan oleh Daud kepada putranya.”

Bait suci yang indah itu mengungkapkan kerinduan Allah bagi gereja-Nya. Karena alasan inilah, Tuhan melimpahkan begitu banyak kekayaan pada bangunan megah di atas Gunung Moriah ini. Menurut perkiraan yang diberikan dalam buletin bulanan dari Illinois Society of Architects, bangunan itu mencapai jumlah yang luar biasa, lebih dari delapan puluh tujuh miliar dolar. Beberapa perkiraan menunjukkan total biaya mencapai $87.212.210.840. Jumlah ini menyatakan kekayaan suatu negara. Pertanyaannya adalah, bagaimana Israel pernah mengumpulkan uang yang begitu besar untuk diboroskan pada satu bangunan saja? Tuhan tidak pernah meminta kita untuk melakukan apapun kecuali Dia sendiri yang membuatnya mungkin.

Jumlah kekayaan yang luar biasa yang dikeluarkan untuk bait suci yang megah ini melambangkan perhatian dan kasih Allah bagi umat-Nya, serta kemuliaan gereja. Salomo menyadari bahwa bait suci ini hanyalah simbol dari sebuah bait suci yang tidak dapat dia bangun. Dalam 2 Tawarikh 2:6, kita membaca: “Tetapi siapa yang mampu mendirikan suatu rumah bagi Dia, sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Dia? Dan siapakah aku ini, sehingga aku hendak mendirikan suatu rumah bagi Dia, kecuali sebagai tempat untuk membakar korban di hadapan-Nya?” Tuhan bertanya kepada umat-Nya saat ini, “Di manakah rumah yang kamu bangun untuk-Ku?” (Yesaya 66:1). Versi Douay berbunyi: "Yang akan kamu bangun untukku?" Terjemahan bahasa Ibraninya berbunyi: “Sebuah rumah yang mampu kamu bangun untukku?”

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@threeangelsherald.org