Menyimpan Harta di Surga

Pelajaran 6, Triwulan ke-1, 4 - 10 Februari 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 4 Februari

Ayat Hafalan:

"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi dia kehilangan nyawanya? Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" - Markus 8:36, 37


“Kita mengaku sebagai orang Kristen, menunggu kedatangan Tuhan kita kedua kali di awan-awan. Lalu apa yang akan kita lakukan dengan waktu kita, pemahaman kita, harta kita, yang sebenarnya bukan milik kita, tetapi dipercayakan kepada kita untuk menguji kejujuran kita? Mari kita membawakanya kepada Yesus. Mari kita gunakan harta kita untuk kemajuan pekerjaan-Nya. Dengan demikian kita akan mematuhi perintah, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi, di bumi ngengat dan karat merusaknya , dan pencuri membongkar dan mencurinya: tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga, di sorga ngengat dan karat tidak merusak, dan pencuri tidak membongkar atau mencurinya: karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." -The Review and Herald, 9 April , 1901." CS 116.5

Minggu - 5 Februari

Masalah Hutang


Bacalah Kejadian 6:5–14. Perubahan dasar apakah yang terjadi dalam kehidupan Nuh sebagai hasil dari menurut kepada Allah? Prinsip apa yang dapat kita temukan di sini bagi diri kita sendiri di dunia yang perlu diamarkan mengenai malapetaka yang akan datang?

“Allah mengaruniakan kepada orang-orang yang hidup sebelum air bah ini banyak mempersembahkan; tetapi mereka telah menggunakan dekorasi itu untuk meninggikan diri mereka sendiri dan telah mengubahnya menjadi laknat dengan mencurahkan perhatian mereka kepada pemberian-pemberian tersebut sebagai gantinya kepada Dia yang telah memberikannya. Mereka menggunakan mas, perak, permata batu-batu serta kayu-kayu yang indah dan terpilih untuk membangun tempat tinggal mereka dan berusaha untuk saling melebihi satu terhadap yang lainnya dalam keindahan rumah dengan hasil pekerjaan orang-orang yang ahli. Mereka hanya berusaha untuk memuaskan keinginan hati mereka yang sombong dan suka-suka dalam kepelesiran dan kejahatan. Dengan tidak menginginkan Allah ada dalam pengetahuan mereka, segera mereka pun menyangkal adanya Allah. Mereka mengagungkan alam sebagai pengganti Allah yang menjadikan alam ini. Mereka meninggikan kepandaian manusia, memuja hasil pekerjaan tangan mereka dan mengajar anak-anak mereka menyembah sujud pada patung-patung ukiran.” PP 90.3

“Pada saat itu dunia masih seperti bayi; tetapi kejahatan telah begitu dalam dan merejalela sehingga Allah tidak dapat menyetujuinya lagi; dan Ia berkata, “Aku akan membinasakan manusia yang telah Kujadikan di atas bumi.” Ia mengatakan bahwa rohNya tidak akan selalu bergumul dengan umat yang berdosa. Jikalau mereka tidak berhenti mencemari bumi ini dan segala kekayaannya dengan dosa-dosa mereka, Ia akan melenyapkan mereka, dan juga akan membinasakan perkara-perkara yang dengannya Tuhan telah mengakhiri mereka; Ia akan menyapu bersih binatangbinatang dari padang, dan tumbuh-tumbuhan yang telah memberikan makanan yang berkelimpahan, dan akan mengubah bumi yang indah ini menjadi satu keadaan yang sunyi senyap dan rusak binasa.” PP 92.1

“Di tengah-tengah kejahatan yang merajalela, Metusalah, Nuh, dan banyak lagi yang lain, telah berusaha untuk tetap menghidupkan pengetahuan akan Allah yang benar, dan membendung arus kejahatan akhlak. Seratus dua puluh tahun sebelum air bah, Tuhan melalui seorang malaikat yang suci menyatakan kepada Nuh akan maksudNya, dan memerintahkannya untuk membuat sebuah bahtera. Sementara membuat bahtera ia harus berkhotbah bahwa Tuhan akan menurunkan udara bah ke atas bumi untuk membinasakan orang-orang jahat itu. Mereka yang percaya akan pekabaran itu, dan mau bersedia menghadapi peristiwa itu melalui pertobatan serta pembaharuan, akan memperoleh pengampunan dan akan diselamatkan. Henokh telah mengulang kepada anak-anaknya apa yang telah dinyatakan Tuhan sehubungan dengan air bah. Dan Metusalah serta anak anaknya, yang sempat mendengarkan khotbah Nuh ikut membantu membuat bahtera itu.” PP 92.2

Pergerakan Nuh telah diciptakan untuk membangun bahtera baik sebagai amaran terhadap air bah yang akan datang maupun sebagai tempat berlindung daripada air bah. Balok rintangan khusus yang dipasang oleh Setan menghalangi jalan orang banyak pada masa itu, direncanakannya dari kenyataan bahwa belum pernah dalam seluruh alam manusia pernah menyaksikan sesuatu yang memberikan bukti kenyataan yang begitu jauh mengenai kemungkinan akan terjadinya suatu perwujudan yang sedemikian seperti hujan misalnya. Sejalan dengan itu, sambil bersandar pada pengetahuan alam mereka yang terbatas dan mengenai kemampuan-kemampuannya, maka mereka telah mengejek dan mengolok-ngolok ilmu pengetahuan Nuh itu berikut bahayanya, lalu mereka meneruskan “makan dan minum, dan kawin-mawinnya, sampai hari ini Nuh masuk ke dalam bahtera, dan tidak mereka sadari sampai datang air bah itu, menghanyutkan mereka semuanya.” Matius 24 : 38, 39.

Oleh karena itu, maka ditinggikannya akan ilmu pengetahuan manusia dan diremehkannya akan ilmu pengetahuan samawi telah menjadi jerat khusus yang telah kehilangan orang-orang yang hidup sebelum air bah itu. Nasib mereka benar-benar mengamarkan kepada kita supaya secara hati-hati hindari kekeliruan mereka itu.

Senin - 6 Februari

Abram, Bapa orang setia


Baca Kejadian 12:1-3. Bagaimanakah “semua kaum di muka bumi…. berkat” sebagai hasil dari janji ini dan penerimaannya?

Dalam panggilan kepada Abraham Tuhan telah berfirman, “Aku akan memberkati engkau ... dan engkau akan menjadi berkat,... dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Kej. 12:2,3. Ajaran yang sama telah diulang-ulangi dengan perantaraan nabi-nabi. Sekalipun sesudah Israel dilemahkan oleh peperangan dan perhambaan, masih juga janji itu milik mereka, “Maka sisa-sisa Yakub akan ada di tengah-tengah banyak bangsa seperti embun dari pada Tuhan seperti deras hujan ke atas tumbuh-tumbuhan yang tidak menanti-nantikan orang dan tidak mengharap-harapkan anak manusia.” Mikha 5:6. Mengenai Bait Suci yang di Yerusalem, Tuhan menegaskan dengan perantaraan Yesaya, “Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” Yes. 56:7

Alkitab dengan jelas mengajarkan, dan sejarah telah membuktikan berkali-kali, bahwa ketidakacuhan seseorang terhadap ketetapan Allah adalah merupakan bencana baik bagi dirinya sendiri maupun bagi bangsanya. Kebenaran tragis ini, yang tanpa henti diberlakukan selama berabad-abad, bukan hanya di tengah-tengah bangsa Israel yang terpilih, melainkan juga di antara semua bangsa di bumi adalah "untuk peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, dimana zaman akhir telah tiba.”

Demikianlah, ketidaktaatan seseorang terhadap perintah-perintah Allah pastilah membahayakan bangsanya dan juga dirinya sendiri, jadi seorang Kristen memikul tanggung jawab ganda untuk melakukan semua yang dia bisa untuk menjaga kesejahteraan dan untuk meningkatkan keberhasilan baik kerajaan spiritual maupun kerajaan duniawi. Dan untuk memastikan agar dia sepenuhnya terbebas dari tanggung jawab dua kali lipat yang berat ini, maka dia akan selengkapnya mematuhi perintah Tuhan: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Markus 12:17. "Dan Aku," Tuhan berfirman dalam janji kepada yang taat, "akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." Kej 12:3.

Baca Ibrani 11:8–13. Apa pesan yang relevan bagi kita di sini?

 “Banyak yang tidak dapat membuat rencana yang pasti untuk masa depan. Hidup mereka tidak tenang. Mereka tidak dapat membedakan hasil dari berbagai hal, dan ini sering membuat mereka cemas dan gelisah. Hendaklah kita ingat bahwa kehidupan anak-anak Tuhan di dunia ini adalah kehidupan peziarahan. Kita tidak memiliki kebijaksanaan untuk merencanakan hidup kita sendiri. Bukan bagian kita untuk menempa masa depan kita. “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. ”(Ibrani 11: 8). 2MCP 733.5

“Kristus di dalam kehidupan-Nya di bumi tidak membuat rencana untuk diri-Nya sendiri. Dia menerima rencana Allah bagi-Nya, dan hari demi hari Bapa mengungkapkan rencana-rencana-Nya. Demikianlah kita harus bergantung pada Allah agar hidup kita dapat menjadi karya sederhana dari kehendak-Nya. Ketika kita menyerahkan jalan kita kepada-Nya, Dia akan mengarahkan langkah kita. – The Ministry of Healing, 478, 479 (1905).” 2MCP 734.1

Yesaya 51:1, 2 – Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali. Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak dia.

Jika kita tidak diberi hak istimewa untuk memilih seperti Abraham, Allah tidak akan mengingatkan kita mengenai pengalaman Abraham. Kita dengan jelas diberitahu untuk jangan kehilangan keberanian, melainkan untuk beriman kepada Allah, karena Dia bermaksud untuk memberkati dan memperbanyak kita, sebagaimana Dia memberkati dan memperbanyak nenek moyang kita, Abraham dan Sarah…

Selasa - 7 Februari

Keputusan Lot yang Buruk


Bacalah Kejadian 13:10–12. Apa faktor-faktor rasional yang telah memimpin Lot untuk mengambil keputusan seperti yang ia lakukan?

“Sekalipun Lot telah berhutang budi kepada Ibrahim atas segala kekayaannya itu, ia tidak menunjukkan rasa syukur kepada orang yang telah memberikan budi baiknya itu. Dari segi sopan santun, sebenarnya Lot harus menyerahkan hak memilih kepada Ibrahim, tetapi gantinya ia berbuat demikian, dengan roh mementingkan diri ia telah berusaha untuk merebut segala keuntungan yang ada. Ia “mengangkat pandangannya, dilihatnya seluruh padang Yarden yang diairi oleh sungai itu pada segala tempatnya,. . . bahkan seperti taman Tuhan dan seperti tanah Mesir adanya, pada sepanjang jalan sampai ke Zoar.” Tanah yang paling subur di seluruh Palestina adalah lembah Yarden, yang dapat mengingatkan orang-orang yang melihatnya ke Firdaus yang telah hilang itu, dan menandingi keindahan serta kesuburan padang yang diairi oleh sungai Nil yang baru saja mereka tinggalkan. Di sana juga ada kota-kota besar, yang kaya dan indah, yang mengajak orang untuk menjalankan perdagangan yang mendatangkan untung di pasar-pasar yang ramai itu. Silau oleh pandangan akan kekayaan duniawi, Lot mengabaikan kejahatan-kejahatan moral dan rohani yang akan dihadapinya di sana. Penduduk padang itu adalah “orang-orang berdosa yang keterlaluan di hadapan Tuhan;” akan tetapi ia lalai dalam hal ini atau, sekalipun mengetahuinya, ia tidak begitu memperhatikannya. Ia “telah memilih bagi dirinya seluruh lembah Yarden,” dan “mendirikan tenda-tendanya ke arah Sodom.” Ia gagal melihat dengan sebenarnya akan akibat-akibat yang mengerikan sebagai hasil pilihan yang mementingkan diri itu!” PP 133.1

Abraham mengambil baginya daerah yang berbukit-bukit setelah dulu Lot memilih daerah lembah yang subur yang letaknya dekat dengan pasar-pasar dari Sodom dan Gomorah. Di sana keluarga Lot meninggalkan sekolah Allah dan memasuki sekolah manusia. Sungguhpun demikian Abraham dan seisi rumahnya tetap tinggal di sekolah Allah, sambil belajar bagaimana membuat bukit-bukit itu menjadi daerah subur yang dapat memberikan hasil-hasil yang baik. Abraham menjadi “sangat kaya”, tetapi Lot sangat miskin. Saudara lihat, Abraham dalam sekolah Allah telah menjadi pengusaha terbesar di dunia pada masanya. Ia telah belajar untuk membuat sesuatu dari yang tidak ada sekalipun. Lagi pula, ia juga seorang jenderal terbesar di dunia, karena saudaranya ingat bahwa hanya dengan sedikit anggotanya ia telah berhasil mengalahkan lima orang raja, merampas semua kekayaan mereka, dan mengembalikan semua harta benda itu kepada pemiliknya yang sah. Semua ini telah dilakukannya tanpa kehilangan seorang prajurit pun!

Bacalah Kejadian 18:20–33. Apakah yang dikatakan Allah kepada Abraham mengenai alasan kunjunganNya ke bumi? Apakah tanggapan Abraham atas kabar bahwa Allah berencana untuk menghancurkan kota-kota yang jahat ini?

“Allah memberikan kehormatan yang besar atas diri Ibrahim. Malaikatmalaikat sorga berjalan dan berkata-kata dengan dia sebagai seorang sahabat dengan sahabat. Menjelang hukumannya dihukum atas Sodom, fakta itu tidak mengkhianatinya, dan ia menjadi seorang pengantara dengan Allah bagi orang-orang yang berdosa. Percakapannya dengan malaikat-malaikat itu menampilkan pula satu contoh yang indah tentang keramah-tamahan.” PP 138.2

“Rahasia Tuhan itu adalah bagi orang yang takut akan Dia.” Mazmur 25:14. Ibrahim telah menghormati Allah dan Allah menghormati dia, dengan mengajak dia untuk berunding dan menyatakan kepadanya tentang maksud-maksud ilahi itu. “Akan kusembunyikankah dari perkara Ibrahim yang akan kuperbuat?” kata Tuhan. “Tegal seru daripada Sodom dan Gomorah amat besar dan sebab dosa mereka itu terlalu jahat adanya, maka turunlah Aku sekarang pergi melihat kalau mereka itu telah melakukan semuanya seperti serunya, yang telah sampai aku itu; jikalau tidak, maka aku akan mengetahuinya.” Kejadian 18:20, 21. Allah mengetahui dengan ukuran yang baik daripada kesalahan Sodom; tetapi Ia berkata-kata dalam cara manusia, agar keadilan tindakanNya itu dapat dipahami. Sebelum menjatuhkan hukuman atas diri orang-orang yang melawan, Ia sendiri akan turun untuk melakukan pemeriksaan terhadap kehidupan mereka; jika mereka belum melampaui batas kemurahan ilahi, saya masih akan memberikan kesempatan untuk kenyamanan.” PP 139.1

Adalah karena keramah-tamahan Abraham yang telah mendatangkan berkat yang sedemikian besarnya bagi rumah tangganya -- yaitu ketiga tamu dari Surga itu Yang telah mengukuhkan kembali perjanjian tentang keturunannya. Dan tindakan menjamu tamu yang diperlihatkannya kepada tamu-tamu Samawi Yang telah mengukuhkan kembali janji dari hal keturunannya. Dan tindakan menjamu tamu yang ditunjukkannya kepada mereka dengan menunjukkan jalan ke kota itu dengan cara berjalan beberapa langkah menemani mereka, telah membuat malaikat-malaikat itu mengungkapkan tugas misi mereka yang menyedihkan itu terhadap kota Sodom. Oleh karena itu, hendaklah jangan kamu “lupa memberi tumpangan kepada orang asing : karena olehnya juga ada orang yang telah memberi tumpangan kepada malaikat-malaikat tanpa disadarinya.” Ibrani 13:2.

Rabu - 8 Februari

Dari Seorang Penipu Menjadi Pangeran


Bacalah Kejadian 32:22-31. Apakah yang telah terjadi kepada Yakub di sini, dan pelajaran rohani apakah yang dapat kita ambil dari cerita mengenai karunia Allah ini, walaupun di saat kita membuat keputusan yang salah?

Yakub mendambakan hak kesulungan yang menurut adat menjadi milik Esau. Dalam mengingini hak kesulungan itu, Yakub tidak berusaha untuk menjadi kaya, dia mengejar berkat rohani sebagai hasil dari hak kesulungan itu yang memang tidak dianggap penting oleh Esau, sampai dengan satu atau lain cara Yakub berhasil mendapatkannya untuk dirinya sendiri. Jika seseorang sangat menginginkan berkat-berkat rohani untuk tujuan yang benar, Allah akan memberikannya kepadanya.

Dan terlepas dari fakta bahwa Yakub memperoleh berkat perjanjian itu melalui penipuan, namun Surga tetap menyetujui apa yang diikat oleh Ishak di bumi – Yakub menjadi nenek moyang Kristus.

“Namun demikian, sejarah hidup Yakub adalah satu jaminan bahwa Allah tidak akan membiarkan begitu saja orang-orang yang telah ditipu ke dalam dosa, tetapi telah kembali kepadaNya dengan pertobatan yang sejati. Adalah dengan penyerahan diri dan iman yang teguh, bahwa Yakub telah memperoleh apa yang ia telah gagal untuk memperolehnya dengan cara bergumul di dalam kekuatannya sendiri. Karena itu Allah telah mengajar hambaNya bahwa hanya kuasa dan anugerah ilahi saja yang dapat memberikan berkat yang diinginkannya itu. Demikian pula akan terjadi dengan mereka yang hidup di zaman akhir. Apabila bahaya-bahaya mengelilingi mereka dan rasa putus asa mencekam jiwa mereka, mereka harus bergantung hanya pada jasa-jasa penebusan itu. Dengan diri kita sendiri kita tidak dapat berbuat apa-apa. Di dalam keadaan kita yang tidak berdaya dan tidak layak, kita harus berharap di dalam jasa-jasa penyelamat yang telah tersalib, dan telah bangkit lagi. Tidak seorangpun akan binasa bilamana mereka melakukan hal ini. Catatan yang panjang dan gelap tentang segala kejahatan kita ada di hadapan mata Allah. Catatan itu lengkap; tidak ada sedikitpun dari pelanggaran-pelanggaran kita yang terlupakan. Tetapi Ia yang telah mendengar seruan daripada hambaNya di zaman dulu itu, akan mendengar doa yang disertai iman, dan Ia akan mengampuni pelanggaran pelanggaran kita. Ia telah berjanji, dan Ia akan menggenapi firmanNya itu.” PP 202.4

Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan darinya. — Jeremiah 30:7

Contoh bagi kita, yaitu Yakub, ia cukup mengetahui bahwa Allah sudah menghantarkan dia kembali dari Padan-Aram ke tanah airnya, namun ia sangat gentar pada waktu didengarnya bahwa Esau bersama-sama dengan empat ratus pengikutnya sedang dalam perjalanan untuk menjumpai dia. Di samping itu ia telah dibawa untuk bergumul dengan malaikat sepanjang malam. Ia berhasil menang hanya karena tidak melepaskan malaikat itu pergi sebelum Ia menebusnya. Hasil akhirnya adalah, bahwa pada keesokan harinya bukannya Esau merusaksakan seluruh rombongan itu ia malahan menyambut Yakub dengan keramahannya sambil memberikan ciuman, lalu dengan ramahnya mengundang Yakub untuk pulang. Demikianlah setelah semuanya terlaksana dengan sendirinya, maka Yakub menyaksikan dengan jelas, bahwa sama sekali tidak perlu takut. Betapa besarnya hati bahwa “Semua masalah ini telah menjadi terhadap mereka sebagai contoh-contoh, dan semua itu telah ditulis menjadi nasihat bagi kita terhadap siapa akhir sejarah dunia yang akan datang.” 1 Korintus 10:11. Apa yang telah terjadi terhadap Yakub pasti akan terjadi juga terhadap kita, maka seberapa besar besarnya hati jika kita mengetahui semua ini jauh-jauh sebelumnya. Jika sebelumnya belum pernah kita tahu, maka kini akan kita saksikan, bahwa di mana terdapat contoh akan terdapat juga contoh saingannya, dan bahwa di mana tidak ada contoh, maka tidak akan ada kebenaran.

Bacalah Kejadian 49:29-33. Walaupun Yakub tidak lagi memiliki tanah di Kanaan, petunjuk apakah yang ia berikan kepada anak-anaknya dalam hal penguburannya? Siapa lagi yang dikuburkan di gua itu? Menurut Anda, mengapa Yakub meminta hal ini?

“Yakub adalah seorang yang selalu memiliki belas kasihan yang hangat dan dalam; kasihnya terhadap anak-anaknya amat besar, kesaksiannya di saat-saat menjelang kematiannya itu kepada mereka bukanlah ucapan-ucapan yang memihak ataupun ucapan yang disertai kemarahan. Ia telah mengampuni mereka semua, dan ia mencintai mereka sampai pada kesudahannya. Kelemahlembutannya sebagai orang tua telah dinyatakannya hanya dalam kata-kata yang penuh dengan dorongan serta pengharapan; tetapi kuasa Allah ada padanya, dan di bawah pengaruh Ilham ia harus menyatakan kebenaran sekalipun menyakitkan.” PP 237.1

“Setelah mengucapkan berkat-berkatnya yang terakhir, Yakub mengulangi kembali pesan sehubungan dengan tempat penguburannya: “Bahwa aku ini pulang ke asalku, kuburkanlah aku di tempat leluhurku . . . yaitu di dalam goa di bendang yang Makhpela.” “Maka di sanalah dikuburkan orang Ibrahim dan Sarah, isterinya; di sanapun dikuburkan Ishak dan Ribkah, isterinya, dan di sana juga telah dikuburkan Lea.” Dengan demikian tindakan terakhir dalam hidupnya telah menyatakan imannya akan janji Allah.” PP 237.2

Kamis - 9 February

Musa di Mesir


Baca Ibrani 11:24-29. Pikirkan tentang apa yang ditinggalkan Musa dan apa yang harus dia hadapi. Cobalah untuk melihat itu dari posisinya, sebelum dia membuat pilihan. Apa yang dia tinggalkan, dan apa yang dia pilih untuk diterima dengan pergi?

“Di istana Firaun, Musa menerima latihan sipil dan militer yang tertinggi. Raja telah menetapkan untuk menjadikan cucu angkatnya itu sebagai penggantinya, dan anak muda itu telah dididik untuk pangkat itu. “Maka Musapun diajar oranglah segala ilmu orang Mesir, sehingga ia berkuasa dengan perkataan dan perbuatan.” Kisah Rasul-rasul 7:22. Kesanggupannya sebagai seorang pemimpin dalam ketentaraan telah menjadikan dia sebagai seorang yang disenangi oleh tentara-tentara Mesir, dan oleh orang banyak dianggap sebagai seorang tokoh yang menonjol. Maksud setan telah digagalkan. Perintah yang sama yang merupakan hukuman mati terhadap anak-anak Ibrani telah diubahkan oleh Allah untuk maksud latihan serta pendidikan calon pemimpin umatNya. PP 245.1

Pemimpin-pemimpin orang Israel telah diberi tahu oleh malaikat-malaikat bahwa waktu kelepasan mereka sudah dekat, dan bahwa Musa adalah orang yang Allah akan gunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini.Malaikat- malaikat memberitahukan kepada Musa bahwa Allah telah memilih dia untuk menghancurkan belenggu penjajahan terhadap umatNya. Dengan menyangka bahwa mereka akan memperoleh kebebasan oleh kekuatan senjata, Musa mengharap akan memimpin bangsa Ibrani ini untuk berperang melawan tentara Mesir, dan dengan pandangan ini, ia berhati-hati sekali di dalam membawakan hidupnya, agar jangan di dalam hubungannya yang ada dengan ibu angkatnya itu atau dengan Firaun, ia menjadi tidak bebas untuk melaksanakan kehendak Allah. PP 245.2

Oleh undang-undang Mesir semua orang yang menduduki takhta Firaun harus menjadi anggota kasta imam-imam; dan Musa, sebagai calon pewaris mahkota, harus diperkenalkan kepada rahasia-rahasia agama bangsa itu. Tugas ini diserahkan kepada imam-imam. Tetapi sekalipun ia adalah seorang pelajar yang tekun dan tidak mengenal lelah, ia tidak dapat dipengaruhi untuk ikut serta dalam penyembahan dewa-dewa. Ia diancam akan kehilangan mahkota dan diamarkan bahwa ia akan dibuang oleh putri Firaun kalau ia tetap berpegang kepada kepercayaan orang Ibrani. Tetapi ia tidak tergoyahkan dalam tekadnya untuk tidak menghormati seorangpun kecuali Allah yang satu itu, yaitu Khalik langit dan bumi. Ia berdalih dengan imam-imam serta penyembah-penyembah berhala itu, dan menunjukkan kebodohan daripada sikap mengagung-agungkan benda-benda yang tidak bernyawa itu. Tidak ada seorangpun yang dapat membantah alasannya atau mengubah tekadnya, tetapi untuk sementara waktu keteguhan hatinya itu dibiarkan oleh mereka oleh sebab kedudukan yang tinggi, dan juga ia disenangi baik oleh raja maupun oleh orang banyak.PP 245.3

Saudara ingat akan cerita itu bagaimana ia telah mulai untuk melepaskan mereka walaupun ia belum diberitahu untuk berbuat begitu. Ia telah membunuh seorang Mesir, kemudian terlibat dalam sebuah pertikaian dengan salah seorang Ibrani, lalu kemudian lari untuk menyelamatkan dirinya. Demikian itulah, bahwa di Midian ia telah memperoleh suatu pekerjaan, menjadi seorang gembala, lalu kawin dengan puteri majikannya. Selama empat puluh tahun sebagai gambala ia telah lupa akan bahasa Mesir, dan demikian pula akan pendidikan-pendidikan Mesirnya. Walau pun begitu, sebagai gantinya, ia telah belajar untuk merawat dengan baik domba-domba. Oleh karena itu ia telah menghilangkan dari ingatannya pikiran nya untuk sekali kelak melepaskan umat Allah dari perhambaan Mesir mereka. Kemudian terjadilah, bahwa Allah telah melihat dia kuat dan mampu, lalu memerintahkan kepadanya untuk kembali ke Mesir dan untuk membawa pergi dari sana umat-Nya yang bersungut-sungut itu. Saudara ingat bahwa Musa telah menentang melawan pendapat itu dengan alasan, bahwa ia telah gagal pada percobaannya yang pertama, pada masa ia masih muda dan cukup memiliki pengetahuan dan, bahwa pada jam terakhir dari hidupnya ia tidak akan mencobanya lagi, bahwa bahkan ia tidak lagi dapat berbicara dengan bahasa itu. Setelah suatu percakapan yang panjang Allah menyingkirkan semua keberatannya oleh menjanjikan kepadanya untuk memberikan kakaknya Harun kepadanya sebagai juru bahasanya, maka Musa pada akhirnya setuju untuk kembali ke Mesir.

Di sanalah ia dengan tongkat gembala nya telah memperlihatkan banyak tanda dan keajaiban di hadapan orang-orang Mesir dan orang-orang Ibrani. Dan Saudara ingat apa yang terjadi pada malam Paskah itu, malam itu sebelum mereka meninggalkan Mesir : Musa telah mengumumkan ke seluruh negeri bahwa di dalam setiap tempat tinggal dimana tidak terdapat darah pada ambang pintu, maka pada malam itu juga anak-anak yang pertama dari setiap tempat tinggal yang sedemikian itu akan mati.

Orang-orang yang tidak menghiraukan anjuran Tuhan itu, pada hari berikut nya dengan sibuknya meratapi dan menguburkan orang-orang mati mereka; sebaliknya orang-orang yang mematuhi perintah itu dengan bersuka cita dan dengan teratur berbaris keluar meninggalkan kota-kota. Ya, hanya mereka yang dapat mematuhi perintah-perintah yang dibebaskan dari perbudakan. Artinya, oleh karena itu, adalah persyaratan utama bahwa kita harus belajar mematuhi perintah-perintah jika kita hendak menerima meterai Allah pada dahi-dahi kita.

Jumat - 10 Februari

Pelajaran Lanjutan

Di dalam diri semua orang yang telah dipilih untuk melaksanakan satu tugas bagi Allah terlihat adanya unsur-unsur kemanusiaan. Tetapi mereka bukanlah manusia yang tabiat dan kebiasaannya tidak dapat diubahkan, yang merasa puas untuk tetap berada dalam keadaan seperti itu. Mereka dengan sungguh-sungguh rindu untuk memperoleh kebijaksanaan dari Allah, dan untuk belajar bekerja bagi-Nya. Kata rasul, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.” Yakobus 1:5. Tetapi Allah tidak akan memberikan kepada manusia terang Ilahi sementara mereka merasa puas untuk tinggal dalam kegelapan. Agar dapat menerima pertolongan Allah, manusia harus menyadari kelemahan dan kekurangan-kekurangannya; ia harus menyerahkan pikirannya kepada perubahan besar yang akan dilaksanakan di dalam dirinya; ia harus sadar untuk ambil bahagian dalam usaha dan doa yang sungguh-sungguh serta tekun. Adat serta kebiasaan-kebiasaan yang salah harus ditinggalkan; dan hanyalah oleh usaha yang disertai tekad untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang menyelaraskan diri kepada prinsip-prinsip yang benar, kemenangan itu akan diperoleh. Banyak orang tidak pernah sampai kepada kedudukan yang sebenarnya mereka dapat capai oleh sebab mereka menunggu Allah untuk melakukan bagi mereka sesuatu yang Ia telah berikan kuasa bagi mereka untuk dapat melakukannya. Semua orang yang ingin menjadi layak untuk pelayanan harus dilatih oleh disiplin mental dan moral yang paling ketat, dan Allah akan menolong mereka oleh menggabungkan kuasa Ilahi dan usaha manusia. PP 248.2

Mazmur 4:5 – Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN.

Melalui pengalaman pribadi Daud mengetahui akan kesetiaan Allah. Setelah melakukan semua yang harus dilakukan dalam melayani Allah, dia yakin bahwa apabila beruang dan singa datang untuk menerkam domba-dombanya, Allah akan melepaskannya jika dia melakukan semua yang dia bisa untuk menyelamatkan mereka.

Dan lagi, percaya bahwa Allah telah menjanjikan kerajaan kepadanya, dan setelah diurapi untuk menjadi raja atas umat Tuhan, Daud tidak meragukan apapun. Menyadari akan kewajibannya, dia tanpa rasa takut mengejar raksasa Goliat yang menentang Allah dan Kerajaan-Nya, dan dia yakin raksasa itu tidak dapat menyakitinya. Dengan iman dia membebaskan bangsanya dari kekuatan raksasa itu. Dengan iman dia mengalahkan singa dan beruang, dan menyelamatkan domba-dombanya. Dengan iman dia tahu bahwa Saul tidak akan dapat mengambil nyawanya, atau merampas tahtanya.

Tidak, tidak ada binatang atau manusia yang dapat mengambil nyawa Anda atau menipu Anda dari kedudukanmu jika Anda melakukan perintah Tuhan, jika Anda tahu bahwa Dia yang memelihara Israel tidak tidur atau terlelap (Mzm. 121:3, 4); bahwa Dia tahu segala-galanya tentang Anda, sahabat-sahabatku, setiap saat, siang dan malam; bahwa Dia memperhatikan bahkan rambut yang gugur dari kepalamu; bahwa apa pun yang menimpamu adalah hanya kehendak Allah untuk kebaikanmu sendiri. Saya katakan, jika Anda tahu dan percaya bahwa Dia adalah Tuhan dan Pemelihara tubuh dan jiwamu, maka terlepas dari apa yang menimpa Anda, Anda akan bahagia di dalamnya dan memberikan pujian kepada Allah untuk itu, tidak bersungut-sungut, melainkan bermegah bahkan dalam pencobaan dan penderitaan.

Yesaya 26:4 – Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah kekuatan yang kekal.

Jika Anda dengan sepenuh hati percaya kepada Allah, dan kalaupun dunia jatuh ke angkasa dan bertabrakan dengan bintang-bintang, Anda akan dengan senang hati terbang bersama Tuhan.

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@threeangelsherald.org