Segala Sesuatu Baru

Pelajaran 14, Triwulan ke-4, 24-30 Desember 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 24 Desember

Ayat Hafalan:

“Dia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar.” Wahyu 21:5


“Taman Eden tetap ada di bumi lama setelah manusia menjadi orang buangan dari jalan-jalannya yang menyenangkan. Keturunan ini yang telah lama jatuh telah diizinkan untuk menatap rumah mereka yang bersih tanpa dosa, pintu masuk mereka dihalangi oleh pengawasan malaikat-malaikat. Di gerbang Firdaus yang dijaga kerubium kemuliaan ilahi dinyatakan. Di sinilah Adam dan anak-anaknya datang untuk menyembah Tuhan. Di sini mereka memperbarui janji kepatuhan mereka terhadap hukum yang oleh pelanggarannya telah mengusir mereka dari taman Eden. Ketika kejahatan merajalela menyebar ke seluruh dunia, dan kejahatan manusia membawa kebinasaan mereka dengan air bah, tangan yang telah menciptakan taman Eden mengambil kembali dari bumi.Tetapi pada pemulihan yg terakhir, akan ada "langit yang baru dan bumi yang baru," bumi akan dipulihkan lebih mulia lebih indah dari pada sebelumnya.” AH 539.1

Minggu - 25 Desember

Langit yang Baru dan Bumi yang Baru

Yesaya 65:17–25; Yesaya 66:22, 23; 2 Petrus 3:13; Wahyu 21:1–5.

Apakah pekabaran inti dari kutipan-kutipan berikut?

“Pekerjaan Setan yang merusak telah berakhir selamanya. Selama enam ribu tahun dia telah melakukan kehendaknya, mengisi bumi dengan kesengsaraan dan menyebabkan kesedihan di seluruh alam semesta. Seluruh ciptaan telah mengerang dan menderita bersama dalam kesakitan. Sekarang makhluk Tuhan selamanya dibebaskan dari kehadiran dan godaan Setan. “Seluruh bumi diam, dan tenang: mereka [orang-orang benar] bersorak-sorai.” Yesaya 14:7. Dan seruan pujian dan kemenangan naik dari seluruh alam semesta yang setia. “Suara rombongan besar orang,” “seperti suara banyak air, dan seperti suara guruh yang dahsyat,” terdengar mengatakan: “Haleluya: karena Tuhan Allah yang mahakuasa, memerintah.” Wahyu 19:6. DD 60.1

“Sementara bumi terbungkus dalam api kehancuran, orang benar tinggal dengan aman di Kota Suci. Atas mereka yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama, kematian kedua tidak memiliki kuasa. Sementara Allah adalah api yang menghanguskan bagi orang fasik, Ia juga adalah matahari sekaligus perisai bagi umatNya. Wahyu 20:6; Mazmur 84:11. DD 60.2

“‘Aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru: karena langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu.’ Wahyu 21:1. Api yang menghanguskan orang jahat itu, membersihkan bumi. Setiap bekas kutukan disingkirkan. Tidak ada neraka yang menyala selama-lamanya yang akan terus membakar akibat-akibat dosa yang mengerikan di hadapan orang-orang yang ditebus.” DD 60.3

Tetapi orang-orang mati, “kecil dan besar”, yaitu mereka yang tidak bangkit dalam kebangkitan yang pertama (Wahyu 20:6), sebagai lambang oleh Yohanes disaksikan “berdiri di hadapan Allah; dan buku-buku terbuka: dan sebuah buku lain terbuka, yaitu Buku Kehidupan: maka segala orang mati itu diadili sesuai dengan perkara-perkara yang tersurat di dalam buku-buku itu, sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.” Ayat 12. Dengan berakhirnya pekerjaan ini, maka tibalah peristiwa-peristiwa Sesudah Pemeriksaan Hukum.

Sesudah pemeriksaan hukum itu selesai dan masa seribu tahun berlalu, maka “laut mengeluarkan orang-orang mati yang terdapat di dalamnya; maka maut dan neraka melepaskan orang-orang mati yang terdapat di dalamnya : maka mereka diadili masing-masingnya sesuai dengan perbuatan-perbuatan mereka.” Wahyu 20: 13.

“Maka aku Yohanes menyaksikan kota suci itu, yaitu Yerusalem baru, turun dari Allah dari dalam surga, dilengkapi sebagai seorang pengantin wanita yang berhias bagi suaminya. Maka aku dengar suatu suara besar dari dalam langit mengatakan, Tengoklah, tempat kediaman Allah itu berada dengan manusia, maka Ia akan tinggal bersama dengan mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya, dan Allah sendiri akan berada bersama-sama mereka, dan menjadi Allah mereka itu. Maka akan dihapuskan segala air mata mereka itu; dan tidak akan ada lagi kematian, ataupun kesusahan, atau tangisanpun, tidak akan ada lagi sesuatu kesakitan : karena segala perkara yang terdahulu itu sudah berlalu.” Wahyu 21: 2 – 4.

Sambil turun bersama-sama dengan orang-orang suci yang akan memerintah untuk selama-lamanya bersama dengan Dia di bumi yang sudah dijadikan baru, maka Kristus memanggil keluar orang-orang jahat yang mati itu dari kubur-kubur mereka, sementara secara serempak, “suatu suara besar dari dalam langit” terdengar, “mengatakan, Tengoklah, tempat kediaman Allah berada dengan manusia, maka Ia akan tinggal bersama dengan mereka” (Wahyu 21:3), sebaliknya selama masa seribu tahun itu, mereka itu “hidup bersama Dia.” Wahyu 20:4. Karena itulah, Setan Dilepaskan Untuk Sementara.

Oleh kebangkitan orang-orang jahat yang mati itu, maka “........ Setan akan dilepaskan keluar dari penjaranya, maka ia akan pergi keluar menyesatkan segala bangsa yang berada pada seluruh keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, mengumpulkan mereka bersama-sama untuk berperang : jumlah mereka adalah bagaikan pasir di tepi laut.” Wahyu 20:7, 8.

Dari hal “sementara waktu” ini dalam mana Setan akan dibiarkan untuk menipu segala bangsa, nabi Yesaya mendengar Tuhan berfirman sebagai berikut :

“Karena, tengoklah, Aku ciptakan segala langit yang baru dan sebuah bumi yang baru : maka yang terdahulu itu tidak akan diingat lagi, ataupun masuk ke dalam ingatan. Tetapi hendaklah kamu bergemar dan bersukacita sampai selama-lamanya untuk segala yang Kuciptakan : karena, tengoklah, Aku ciptakan bagi Yerusalem sesuatu kegembiraan, dan bagi segala orang penduduknya sesuatu kesukaan. Maka Aku akan bersukacita di Yerusalem, dan bergembira di dalam umat-Ku : maka suara ratap tidak akan terdengar lagi di dalamnya, ataupun suara tangisan. Di sana tiada akan ada lagi anak menyusu yang hidup sedikit hari lamanya, ataupun orang tua yang tiada menggenapi segala harinya : karena anak kecil akan mati umurnya seratus tahun; tetapi orang berdosa yang berumur seratus tahun akan kena kutuk.” Yesaya 65 : 17 – 20.

Pembaca akan memperhatikan, bahwa apabila Tuhan menciptakan segala langit yang baru dan bumi yang baru, maka semenjak dari masa segala orang jahat itu dibangkitkan dari kubur-kubur mereka sampai kepada masa mereka itu dibinasakan untuk selama-lamanya dengan kematian yang kedua, –– “sementara waktu” itu, –– “tidak akan ada lagi semenjak itu (di antara mereka) anak penyusu yang hidup sedikit hari lamanya (tidak ada lagi bayi-bayi yang dilahirkan), ataupun orang tua yang tidak menggenapi harinya (tidak ada lagi kematian sebelum hari-hari orang digenapi): karena anak kecil akan mati seratus tahun umurnya; tetapi orang berdosa mencapai seratus tahun umurnya akan kena kutuk.” Baik orang tua maupun orang muda (yaitu mereka yang tinggal di dalam kubur-kubur mereka selama masa seribu tahun itu) akan pada akhirnya muncul bersama-sama, masing-masing untuk hidup selama “seratus tahun” –– “sementara waktu itu” dalam mana Setan akan kembali menipu mereka. Tidak akan ada kematian ataupun kelahiran, namun semua orang jahat akan kemudian untuk selama-lamanya kena kutuk oleh Kematian Yang Kedua.

Bagian dari bumi baru itu di mana kaki-kaki orang-orang jahat itu telah berpijak dan telah menajiskannya selama “sementara waktu itu”, akan dibersihkan oleh api yang turun “dari Allah dari dalam sorga” yang membakar habis mereka itu berikut segala perbuatannya, sementara orang-orang yang akan mendiami bumi baru itu untuk selama-lamanya akan dilindungi di dalam maupun di sekitar “kota suci itu”. Wahyu 21:2.

“Maka mereka itupun naiklah ke tanah yang luas, lalu mengepung tempat tinggal segala orang suci itu berkeliling, serta kota yang dikasihi itu : maka turunlah api dari Allah dari dalam sorga lalu menelan akan mereka itu. Maka Iblis yang menyesatkan mereka itu tercampaklah ke dalam lautan api dan belerang, dimana binatang dan nabi palsu itu berada, maka mereka itu akan terkena siksa siang dan malam selama-lamanya ............ Maka maut dan neraka dicampakkanlah ke dalam lautan api itu. Inilah mati yang kedua itu. Maka barangsiapa yang tidak didapati namanya tertulis di dalam Buku Kehidupan dicampakkan ke dalam lautan api itu.” Wahyu 20 : 9, 10, 14, 15.

Oleh karena bukan hanya Setan, tetapi juga “barangsiapa saja yang tidak didapati namanya tertulis di dalam Buku Kehidupan dicampakkan ke dalam lautan api”, maka api di dalam lautan api ini hanya akan meneruskan pembinasaan yang sama yang akan dilakukan oleh api yang akan turun “dari Allah dari dalam surga”. Ayat 9. Dengan kata lain, sesudah masa seribu tahun itu, api yang turun “dari Allah dari dalam surga”, mengakibatkan “lautan api” (Ayat 10) dan mengakibatkan pemusnahan semua orang berdosa. Dari hal pemusnahan yang terakhir ini, akan diberikan suatu demonstrasi pendahuluan sebelum masa seribu tahun itu apabila binatang dan nabi palsu itu dicampakkan ke dalam “lautan api” –– kubur mereka untuk selama seribu tahun itu. Dan karena api itu tentunya tidak terus menyala selama masa seribu tahun itu, maka kata-kata, “Iblis ........... dicampakkan ke dalam lautan api dan belerang dimana binatang dan nabi palsu itu berada” (Ayat 10) oleh karenanya menunjukkan, bahwa terdapat suatu contoh dan suatu contoh saingan mengenai kebinasaan itu; yaitu lautan api sebelum masa seribu tahun itu merupakan contoh untuk lautan api yang satunya sesudah masa seribu tahun itu.

“Mengingat kemudian, bahwa segala perkara ini akan binasa”, demikian kata rasul itu, “Bagaimanakah Patut Kamu Harus Hidup?”

Senin - 26 Desember

Di Dalam Bait Suci Allah

Wahyu 7:9-15, Wahyu 21:3, 22

Bagaimanakah kita dapat menyelaraskan gambaran dari kumpulan besar orang-orang tebusan yang melayani Allah “'siang dan malam di bait suci-Nya'” (Wahyu 7:15, NKJV) dengan pernyataan bahwa Yohanes “tidak melihat bait suci” di Yerusalem Baru (Wahyu 21:22, NKJV)?

“Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikianlah juga Anak Domba itu.” (Wahyu 21:22). Umat Allah diberikan kesempatan untuk mengadakan hubungan langsung dengan Bapa dan Anak. “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar.” (1 Korintus 13:12). Kita melihat gambaran Allah dipantulkan seperti dalam cermin, dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya di alam dan dalam perhatian-Nya kepada manusia. Tetapi nanti kita akan melihat Dia muka dengan muka, tanpa selubung yang membuat samar-samar. Kita akan berdiri di hadapan-Nya, dan memandang kemuliaan wajah-Nya. GC88 676.4

Sekarang, ini adalah kenyataan yang terbukti bahwa "kumpulan besar orang banyak" dari Wahyu 7:9, selain 144.000, adalah orang-orang kudus yang masih hidup yang akan diubahkan ketika Yesus datang. Yohanes Pewahyu, dalam apa yang telah ditulisnya, membuktikan bahwa mereka melayani Allah di dalam bait suci-Nya sebelum penutupan pintu kasihan…. Oleh karena itu, bait suci di mana mereka melayani Dia siang dan malam adalah bait suci (gereja) di bumi pada masa "Seruan Keras," pada waktu Tuhan berfirman: "Dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan pada waktu itu, dan akan menjadi umat-Ku: dan Aku akan tinggal di tengah-tengahmu." (Zak. 2:11.)

Demikianlah mereka akan melayani Tuhan siang dan malam, menunjukkan bahwa mereka tidak akan berpaling ataupun berada di pihak Tuhan pada hari ini dan di pihak iblis di hari berikutnya, melainkan sepenuhnya dan selamanya terpisah dari dunia, "siang dan malam" -- begitulah adanya, baik pada saat suka, saat semuanya secerah matahari, dan juga di saat pencobaan dan kesulitan dan segala bentuk kesengsaraan, saat semuanya tampak gelap seperti malam. Namun, mereka yang melayani Tuhan di bait-Nya di bumi seolah-olah mereka melayani Dia di surga, karena melayani Tuhan di bumi adalah melayani Tuhan di surga atau di manapun Dia berada.

Tahta Allah tidak selalu berada di bait suci surgawi… bait suci dibangun hanyalah untuk pembuangan dosa, seperti yang dapat dengan mudah diketahui melalui pelayanan bait suci di bumi. Sambil menantikan saat tidak akan ada lagi dosa, Yohanes berkata: “Dan aku tidak melihat bait suci di dalamnya: karena Tuhan Allah Yang Mahakuasa dan Anak Domba adalah bait suci itu. Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya: karena kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah terangnya.” Wahyu 21:22, 23.

Selasa - 27 Desember

Di Hadirat Allah

Matius 5:8, 1 Yohanes 3:2, 3, Wahyu 22:3, 4

Apa yang dikatakan kutipan ini mengenai hak tertinggi dalam melihat Allah?

“‘Aku tidak melihat bait suci di sana: karena Tuhan Allah Yang Mahakuasa dan Anak Domba adalah bait sucinya.’ Wahyu 21:22. Umat Allah memiliki hak istimewa untuk mengadakan persekutuan terbuka dengan Bapa dan Putra. Sekarang kita 'melihat melalui kaca, secara gelap'. 1 Korintus 13:12. Kami melihat pantulan gambar Allah, seperti di cermin, dalam penciptaan alam dan dalam hubungan-Nya dengan manusia; tetapi kemudian kita akan melihat Dia muka dengan muka, tanpa tabir di antaranya. Kita akan berdiri di hadirat-Nya dan menatap kemuliaan wajah-Nya. SR 432.1

“Di sana pikiran kekal akan mempelajari dengan sukacita yang tiada henti akan keajaiban dari kuasa penciptaan, yaitu misteri kasih penebusan. Tidak ada musuh yang kejam dan licik yang mencobai untuk melupakan Allah. Setiap fakultas akan dikembangkan, setiap kapasitas ditingkatkan. Perolehan pengetahuan tidak akan melelahkan pikiran atau menghabiskan energi. Di sana perusahaan terbesar dapat dijalankan, aspirasi tertinggi tercapai, ambisi tertinggi diwujudkan; dan masih akan muncul ketinggian baru untuk dilampaui, keajaiban baru untuk dikagumi, kebenaran baru untuk dipahami, objek baru untuk memunculkan kekuatan pikiran dan jiwa dan tubuh.” SR 432.2

Tiada lama kemudian kami mendengar suara Tuhan seperti suara banyak air mengisyaratkan hari dan jam kedatangan Yesus. Adapun orang saleh yang 144.000 bilangannya itu tahu dan mengerti suara itu sedang orang-orang jahat pikir bahwa itulah guruh dan gempa adanya. Bila Tuhan katakan waktu kedatangannya, Dia curahkan atas kami Roh Suci, maka muka kami mulai bersinar dan memancarkan kemuliaan Allah seperti muka Musa bila dia turun dari bukit Sinai. EW 14.1

Kita memahami dari kalimat dalam pertanyaan itu…bahwa sampai kepada berakhirnya bela yang ketujuh, Allah akan mengumumkan hari dan jam kedatangan Kristus, dan bahwa Ia kemudian akan menuangkan Roh-Nya ke atas orang-orang suci-Nya. Kita…. mengerti penuangan ini merupakan…. manifestasi Roh Allah yang terakhir, bukan untuk mengungkapkan kepada kita sesuatu Kebenaran Injil lagi, ataupun untuk membuat kita mampu memberitakan Injil dengan lebih sempurna, melainkan hanya untuk membaptis kita dengan suatu kepantasan untuk memandang Yesus muka dengan muka, “sebagai adanya Dia.”

Rabu - 28 Desember

Tidak Ada Lagi Kematian dan Airmata

Yesaya 25:8, Wahyu 7:17, Wahyu 21:4

Apakah hiburan dan harapan yang dapat diberikan kutipan-kutipan ini di tengah-tengah pencobaan dan penderitaan dunia sekarang ini?

“Rasul itu telah membawa pikiran saudara-saudara di Korintus menuju kemenangan-kemenangan yang diperoleh dalam persoalan kebangkitan, bila semua orang saleh telah menolak, sejak saat itu mereka akan hidup selama-lamanya bersama Allah. Rasul itu menyatakan, “Sesungguhnya, saya menyatakan kepada Anda suatu rahasia: kami tidak akan mati semuanya, tetapi kami semua mengubahnya, dalam sekejap mata, pada saat bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan lelah dalam keadaan yang tidak bisa binasa dan kita semua akan diubahkan. Karena yang bisa binasa ini harus mengenakan yang tidak bisa mati. Dan setelah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: “Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut dimana kemenanganmu? Hai maut dimana sengatmu?....Tetapi syukurlah kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” AA 320.2

Kemenangan yang mulia sedang menanti orang-orang yang setia, Rasul itu menyadari, kemungkinan-kemungkinan yang ada di hadapan orang-orang percaya di Korintus, ia harus mengangkat mereka dari mengangkat diri sendiri dan mengangkat mereka dari kebiasaan hawa nafsu, dan memuliakan kehidupan dengan pengharapan kehidupan abadi. Dengan sungguh-sungguh dia mendesak mereka supaya mereka setia terhadap panggilan yang mulia dalam Kristus. “Karena itu, saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan. Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah tidak sia-sia.” AA 321.1

Apakah meterai Allah yang terdapat pada dahi mereka yang 144.000 (Wahyu 7:3)? Apakah itu meterai Sabat atau meterai lainnya?

Karena dimeteraikan dalam Kristus “dengan Roh Suci perjanjian itu”, setelah “mendengarkan firman kebenaran” (Efesus 1:13; 4:30), maka umat kesucian dengan sendirinya dimeteraikan oleh Kebenaran Sekarang – yaitu kebenaran yang dikhotbahkan pada zaman mereka sendiri.

“Meterai dari Allah yang hidup itu”, yaitu Kebenaran, oleh mana mereka yang 144.000 itu diukur (Wahyu 7 : 2), adalah suatu meterai khusus, yang sama dengan “tanda itu” dari Yehezkiel pasal 9. (Lihat buku Testimonies to Ministers, hal.445; Testimonies, vol.3, hal.267; Testimonies, vol.5, hal.211). Ia menuntut keluh-kesah dan tangisan seseorang terhadap segala kekejian yang mencemarkan dirinya, dan yang mencemarkan Sabat maupun rumah Allah, khususnya menentang penjualan buku-buku dan periklanan berbagai macam target selama acara-acara Sabat. Karena umat kesucian memiliki meterai atau tanda ini pada dahi mereka, maka malaikat-malaikat akan melewati mereka, tidak membantai mereka. Itu akan sama halnya dengan darah pada taman pintu pada malam Paskah di Mesir dahulu. Malaikat itu akan menempatkan suatu tanda pada dahi semua orang yang mengeluh terhadap dosa-dosanya sendiri, dan terhadap dosa-dosanya di dalam rumah Allah, maka mereka menunjukkan kesetiaan kepada Kebenaran. Kemudian malaikat-malaikat pembinasa akan menyusul, untuk membantai seluruhnya baik tua maupun muda, yaitu mereka yang telah lalai memperoleh meterai itu. (Lihat Testimonies, vol. 5, hlm. 505).

Karena itu, meterai yang pertama akan memungkinkan si penerimanya bangkit dari kematian pada kebangkitan orang-orang benar, sedangkan meterai yang kedua memungkinkan orang yang berkeluh kesah dan menangis itu untuk meloloskan diri dari kematian dan untuk hidup selama-lamanya bagi Allah.

Kamis - 29 Desember

Nama-Nya di dahi mereka

Wahyu 22:3-5

Bagaimana kita dapat dipastikan bahwa kita akan menjadi orang-orang diantara yang akan memiliki nama Allah tertulis di dahi-dahi kita? Atau dapatkah kita yakin?

“Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.” Wahyu 14:1. Dalam dunia ini pikiran mereka dipusatkan kepada Allah; mereka melayani Dia dengan kecerdasan dan dengan hati mereka; dan sekarang ia dapat menempatkan nama-Nya “pada dahi mereka.” “Dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” Wahyu 22:5. Mereka tidak masuk dan keluar seperti mereka yang memohonkan suatu tempat. Mereka adalah dari bilangan itu kepada siapa Kristus mengatakan, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu, sejak dunia dijadikan.” Ia menyambut mereka sebagai anak-anak-Nya, sambil mengatakan, “Aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar.” Matius 25:34, 2 AA 590.4

“Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.” Wahyu 14:4. Khayal nabi itu menggambarkan mereka seperti berdiri pada bukit Sion, berikatkan untuk pelayanan yang suci, mengenakan kain linen yang putih, yang menjadi kebenaran orang-orang suci. Tetapi semua orang yang mengikuti Anak Domba di surga harus lebih dulu mengikuti Dia di dunia ini, bukan dengan bertingkah atau berubah-ubah, melainkan dalam penurutan yang setia dan mengasihi sebagai kawanan domba mengikuti gembala itu. AA 591.1

“Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta: . . . dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain daripada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.... Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.” Ayat 2-5. AA 591.2

Panggilan yang mengatakan: “Bangunlah, bangunlah, pakaikanlah kuatmu, hai Sion; kenakanlah pakaian-pakaian keindahanmu, hai Yerusalem”, adalah berlaku bagi sidang Laodikea, yaitu yang terakhir dari tujuh sidang itu, dan dialah yang mengakhiri masa periode “gandum” dan “lalang” yang bercampuran itu, karena setelah ia mengenakan pakaian-pakaian keindahannya, maka “semua yang najis tidak akan lagi masuk ke dalamnya.” Barangsiapa yang mau bangun menyambut panggilan itu, memakaikan kekuatan mereka dengan cara memisahkan diri dari orang-orang jahat, lalu mengenakan pakaian-pakaian keindahan dengan cara berbalik kepada kebenaran, ialah orang-orang yang akan membentuk Sion dan Yerusalem di “akhir zaman” -- yaitu para penghulu dan para pemimpin orang banyak itu di dalam sidang Kerajaan yang sudah diperdirikan kembali.

Kemudian “dengan bersenjatakan kebenaran Kristus, sidang akan memasuki peperangannya yang terakhir. ‘Indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan mengerikan bagaikan suatu bala tentara dengan panji-panjinya’, ia akan maju terus ke seluruh dunia, dengan kemenangan dan untuk memenangkan.” -- Prophets and Kings, p. 725.

Oleh sebab itu, maka “hanya orang-orang yang telah bertahan melawan cobaan-cobaan dalam kekuatan dari Dia Yang Maha Tinggi yang akan diijinkan ikut serta memberitakannya (pekabaran Malaikat Yang Ketiga) apabila ia itu kelak berkembang menjadi seruan keras.” -- The Review and Herald, Nov. 19, 1908.

Kini berkenaan dengan arti dari kedua sebutan itu, Sion dan Yerusalem, seperti yang digunakan di dalam Wahyu 14: 1, arti yang kedua yang dipertanyakan di atas, Pewahyu menjelaskan, bahwa 144.000 suku-suku bangsa Israel itu adalah orang-orang yang membentuk Sion. Kata-katanya berbunyi: “Maka ku tampak, dan heran, seekor Anak Domba berdiri di gunung Sion, dan bersama-sama dengan-Nya seratus empat puluh empat ribu orang, yang memiliki nama Bapa-Nya tertulis pada dahi mereka.” Wahyu 14 : 1.

Karena mereka ini merupakan buah-buah pertama (Wahyu 14: 4), maka ia itu selanjutnya menunjukkan bahwa mereka adalah yang pertama dari hasil penuaian di akhir dunia.” Matius 13: 39. Jadi jelaslah, bahwa orang-orang yang terlihat sesudah mereka itu, yaitu “rombongan besar orang banyak ..... yang berasal dari semua bangsa” (Wahyu 7: 9), adalah tidak lain dari buah-buah kedua dari hasil penuaian itu, yang sebagian mereka akan tinggal di Yerusalem.

Sebab itu pada penuaian ini, “akan jadi kelak ..... bahwa gunung rumah Tuhan (Gunung Sion) akan diperdirikan pada puncak segala gunung, dan ia itu akan ditinggikan melebihi segala bukit; maka segala bangsa akan mengalir masuk ke dalamnya.” Yesaya 2: 2.

Jumat - 30 Desember

Pelajaran Lanjutan

Waktunya sudah dekat, bilamana Ia akan berkata, “Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu. Sebab sesungguhnya Tuhan mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.” Yesaya 26:20, 21. Sekarang, orang yang mengaku Kristen mungkin merampas dan menindas orang miskin; boleh jadi mereka merampok perempuan janda dan yatim piatu; mereka dapat memanjakan kebencian yang berasal dari Setan karena mereka tidak dapat mengendalikan hati nurani umat Allah; tetapi untuk semua ini Allah akan membawa mereka ke dalam pehukuman. Mereka akan mendapat “penghakiman yang tak berbelas kasihan,” karena “tidak berbelas kasihan.” (Yakobus 2:13) Tidak lama lagi mereka akan berdiri di hadapan Hakim seluruh dunia, untuk mempertanggungjawabkan derita yang telah disebabkannya terhadap tubuh dan jiwa waris-Nya. Sekarang mereka boleh saja memanjakan diri dalam tuduhan-tuduhan yang palsu, mereka boleh mengolok-olok orang yang telah ditunjuk Allah untuk melakukan pekerjaan-Nya, mereka boleh saja memasukkan umat-Nya yang percaya ke dalam penjara, ke tiang gantungan, untuk dibuang, dibunuh, tetapi untuk setiap kesengsaraan, setiap air mata yang berlinang, mereka harus bertanggungjawab. Allah akan melipatgandakan dosa-dosa mereka. Mengenai Babilon, lambang dari gereja yang murtad, kata-Nya kepada petugas penghakiman, “Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya. Campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya.” Wahyu 18:5-6. COL 178.4

Dari India, dari Afrika, dari Cina, dari pulau-pulau di lautan, dari jutaan orang yang tertindas di negeri yang disebut negeri Kristen, jeritan kemalangan manusia naik kepada Allah. Teriakan itu tidak lama lagi akan dijawab. Allah akan menyucikan bumi dari kejahatan moral, bukan oleh Air Bah seperti pada zaman Nuh, melainkan oleh lautan api yang tak dapat dipadamkan oleh sesuatu alat manusia. COL 179.1

“Akan ada suatu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.” Daniel 12:1. COL 179.2

Dari kamar di loteng, dari gubuk, dari ruang penjara di bawah tanah, dari tempat hukuman mati, dari gunung-gunung dan padang belantara, dari gua-gua dan celah-celah di tepi laut, Kristus akan menghimpunkan anak-anak-Nya bagi diri-Nya. Di dunia mereka itu miskin, malang dan disiksa. Jutaan orang telah melalui kubur penuh dengan kehinaan sebab mereka menolak untuk menyerah kepada muslihat Iblis. Oleh pengadilan manusia, anak-anak Allah telah diadili sebagai penjahat yang paling keji. Tetapi hari itu sudah dekat bila “Allah sendirilah Hakim.” (Mazmur 50:6). Maka keputusan mengenai dunia ini akan diubah. “Aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi.” Yesaya 25:8. Sehelai jubah putih akan diberikan kepada setiap orang. (Wahyu 6:11). Dan “orang akan menyebutkan mereka ‘bangsa kudus,’ orang-orang tebusan Tuhan.’” Yesaya 62:12. COL 179.3

Salib apa pun yang telah mereka pikul, kerugian apa pun yang telah dideritanya, aniaya apa pun yang telah dirasakannya, bahkan sampai kehilangan nyawanya yang sementara itu, anak-anak Allah mendapat banyak pahala. “Mereka akan melihat wajah-Nya dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.” Wahyu 22:4. COL 180.1

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org