Harapan Perjanjian Lama

Pelajaran 4, Triwulan ke-4, 15-21 Oktober 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 15 Oktober

Ayat Hafalan:

"Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, ” Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali." - Ibrani 11: 17, 19


“Yesus masih tergantung di kayu salib ketika Dia berseru, "Sudah selesai," dan bukit batu pecah, bumi bergoncang dan sebagian kubur-kubur terbuka. Sementara bumi masih bergoyang dan kemuliaan surga menyinari sekitar tempat suci itu, Yesus bangkit sebagai pemenang dari kematian dan kubur. Banyak orang benar yang telah mati dan patuh kepada panggilan-Nya tampil menjadi saksi-saksi bahwa Dia telah bangkit. Orang-orang kudus yang dikasihi dan dibangkitkan itu tampil dengan penuh kemuliaan. Mereka adalah orang-orang yang terpilih dan suci dari segala zaman, sejak penciptaan sampai pada hari Kristus itu. Jadi sementara para pemimpin Yahudi berusaha untuk menyembunyikan fakta kebangkitan Kristus, Allah telah memilih untuk mengangkat satu kumpulan orang dari kubur untuk bersaksi bahwa Yesus telah bangkit, dan untuk menyatakan kemuliaan-Nya.” EW 184.1

Minggu - 16 Oktober

Aku akan Melihat Tuhan

Ayub 19: 25-27, Yohanes 1:18, 1 Timotius 6:16

Kapan dan dalam keadaan apakah Yakub ingin “melihat Allah”?

“Kemudian terompet perak Yesus berbunyi, saat Dia turun di atas awan, terbungkus dalam nyala api. Dia menatap kuburan orang-orang kudus yang sedang tidur, lalu mengangkat mata dan tangan-Nya ke surga, dan berseru, “Bangun! bangun! bangun! kamu yang tidur dalam debu, dan bangkitlah.” Kemudian terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Kuburan terbuka, dan orang mati muncul dengan pakaian kekekalan. Ke-144.000 orang itu berseru "Haleluya!" saat mereka mengenali teman-teman mereka yang telah direnggut dari mereka oleh kematian, dan pada saat yang sama kita diubahkan dan diangkat bersama dengan mereka untuk bertemu Tuhan di udara.” CET 59.1

Di sini [Yehezkiel 37:1-10] kita pelajari bahwa proses kebangkitan adalah sama dengan proses kejadian: pertama-tama kerangka dari manusia dibentuk, kemudian tubuhnya, daging, kulit, dan terakhir nafas hidupnya, lalu kembali ia menjadi suatu jiwa yang hidup. Saudara lihat, jiwa manusia atau roh bukanlah dipanggil turun dari surga, atau dipanggil naik dari neraka. Pada kenyataannya, sama sekali bukan sesuatu jiwa yang dipanggil, melainkan angin yang dipanggil dari keempat penjuru mata angin di bumi untuk mengisi paru-parunya sesuai dengan perintah Allah, dan demikianlah ia kembali menjadi suatu jiwa yang hidup. Kemudian, juga, dari bahan-bahan apa manusia pada dasarnya dibentuk, maka dari bahan-bahan itu juga ia akan kembali dibuat, karena tulang-tulang itu datang sambil sama-sama mencari pasangannya. Walaupun demikian, apabila ia diciptakan kembali sedemikian ini ataupun dibangkitkan kembali, ia akan tetap memegang pengetahuan dan ingatannya yang ia miliki pada saat kematiannya, sebab jika tidak, maka manusia yang bangkit itu tidak mungkin adalah dia yang telah mati, dan jika yang sedemikian ini tidak akan menjadi miliknya, maka pengalaman-pengalaman yang diperoleh semasa hidup ini sudah akan lenyap.

Senin - 17 Oktober

Dari kekuatan kubur

Mazmur 49

Apa yang membuat pemazmur begitu yakin akan kebangkitan terakhirnya (Mzm 49:15) berbeda dengan mereka yang binasa tanpa jaminan itu (Mzm 49:6-14)?

“Tidak ada ditemukan dalam Kitab Suci pernyataan bahwa orang benar akan mendapatkan upahnya atau orang jahat menerima hukumannya pada saat kematian. Para bapa dan nabi-nabi tidak mewariskan jaminan seperti itu. Kristus dan para rasul-Nya tidak memberikan petunjuk tentang hal itu. Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa orang mati tidak langsung pergi ke surga. Mereka dilukiskan sebagai tidur sampai masa kebangkitan. 1 Tesalonika 4:14; Ayub 14:10-12. Pada hari dimana rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan (Pengkhotbah 12:6), pikiran manusia binasa. Mereka yang turun ke kubur ada dalam ketiadaan. Mereka tidak tahu lagi tentang apa pun yang terjadi di bawah matahari. Ayub 14:21. Istirahatlah dengan tenang orang benar yang lelah! Waktu, baik itu panjang ataupun singkat, hanyalah sesaat bagi mereka. Mereka tidur; mereka dibangunkan oleh nafiri Allah menuju keabadian yang mulia. “Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa….. Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah ditelan dalam kemenangan.’” 1 Korintus 15:52-54. Pada saat mereka dibangkitkan dari tidur mereka yang lelap, mereka berpikir di mana mereka dulu mati. Perasaan terakhir mereka adalah sengat kematian; pikiran terakhir adalah mereka jatuh di bawah kuasa kubur. Ketika mereka bangkit dari kubur, pikiran bahagia mereka yang pertama akan digaungkan dalam teriakan kemenangan: 'Hai maut, di manakah sengatmu? Hai kubur, dimanakah kemenanganmu?’” Ayat 55. DD 17.2

“Daniel 12:1-3 – Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.

Di dalam tiga ayat ini terdapat dengan jelas beberapa perkara : (1) Hanya mereka yang nama-namanya telah terdaftar di dalam kitab-kitab akan luput; oleh karena itu tidak terdapat seorang ‘bodoh’ pun di antaranya; (2) Tetapi, orang-orang yang bangkit itu, adalah bercampur, baik yang bodoh maupun yang bijaksana muncul keluar bersama-sama; (3) Ucapan yang berbunyi, ”maka mereka yang bijaksana (mengandung arti bahwa sebagian di antaranya adalah orang-orang bodoh) akan bersinar-sinar bagaikan cerahnya terang di langit” menunjukkan bahwa “orang-orang yang bijaksana” ini adalah dari antara mereka yang bangkit itu; (4) Bahwa jika orang-orang bijaksana itu adalah dari antara orang-orang yang dibangkitkan dan mereka membalikkan banyak orang kepada kebenaran, maka mereka harus dibangkitkan di dalam masa kasihan, yaitu dalam masa penyelamatan.

“Tugasmu, tugasku, tidak akan berhenti dengan hidup ini. Untuk sementara kita mungkin beristirahat di dalam kubur, tetapi, ketika panggilan itu datang, maka kita kelak, di dalam kerajaan Allah, akan menyandang tugas kita sekali lagi.” – Testimonies, vol. 7, p. 17.

Selasa - 18 Oktober

Dari Samudera Raya Bumi

Mazmur 71

Apakah yang dimaksud Daud ketika ia meminta Allah untuk menaikkan dia “kembali dari samudera raya bumi” (Mazmur 71:20)?

“Samudera raya bumi ini adalah gudang mesiu Allah, darimana senjata-senjata itu diambil untuk membinasakan dunia yang tua ini. Air yang menyembur keluar dari bumi bergabung dengan air yang turun dari langit untuk menghancurkan bumi. Semenjak Air Bah itu, api sebagaimana halnya air itu, juga adalah merupakan alat-alat yang dipakai Tuhan untuk membinasakan kota-kota yang jahat. Pehukuman-pehukuman seperti ini dijatuhkan agar mereka yang meremehkan hukum Allah, dan menginjak-injak kekuasaanNya merasa gentar di hadapan kuasaNya, dan mengakui pemerintahanNya yang adil. Apabila manusia menyaksikan ledakan gunung-gunung yang telah menyemburkan api serta hujan pasir yang panas, mengeringkan sungai-sungai; menimbun kota-kota yang padat penduduknya, dan menyebabkan kehancuran serta kebinasaan di mana-mana; hati yang paling keraspun telah dipenuhi oleh kegentaran, dan orang-orang yang tidak percaya dan yang suka menghujat telah dipaksa mengakui kuasa Allah yang tidak terbatas itu.” PP 109.1

Ambillah sebagai contoh ucapan Pewahyu yang berikut ini : “...... Aku tampak di bawah medzbah jiwa-jiwa dari mereka yang dibunuh karena Firman Allah, ...... maka mereka itu berteriak dengan suara keras, katanya, Berapa lamakah, ya Tuhan, yang suci dan benar, mengapakah tidak Engkau mengadili dan membalas darah kami?” Wahyu 6:9, 10

Kaum literal (harfiah) di satu pihak akan menginterpretasikan firman ini dengan pengertian bahwa jiwa-jiwa itu sadar dan benar-benar berteriak, walaupun Alkitab secara tegas mengatakan bahwa “orang mati tidak lagi mengetahui apapun.” Pengkhotbah 9:5. Dan, juga, sekiranya jiwa-jiwa yang berada di bawah mezbah itu benar-benar berteriak memohon pembalasan terhadap para pembunuh mereka, maka secara konsekuen ucapan Tuhan yang berbunyi: “suara dari darah adik lelakimu itu telah berseru kepada-Ku dari bumi” (Kejadian 4:10), dan ucapan yang mengatakan : “sekalian pohon kayu di padang akan menepuk tangannya” (Yesaya 55:12), juga harus diinterpretasikan secara literal, walaupun pada kenyataannya ia itu secara fisik adalah mustahil bagi darah untuk berteriak dan bagi pohon-pohon kayu untuk bertepuk tangan.

Namun, jika sekiranya semua orang dipaksa menerima bahwa darah Habel itu tidak mungkin secara literal berteriak, dan bahwa pohon-pohon kayu hanya dapat secara simbolis bertepuk tangan, maka sekali lagi supaya konsekuen, orang yang menganut interpretasi literal ekstrim itu hendaklah berpegang saja dengan mudah pada keadaan yang nyata bahwa “orang mati tidak mengetahui apa-apa”, dan bahwa mereka itu adalah “tidur” --- dalam keadaan tak sadar. Ia pun harus dengan mudah melihat bahwa jiwa-jiwa orang-orang yang mati syahid itu berseru-seru menuntut pembalasan terhadap pembunuh-pembunuh mereka, dan bahwa darah Habel berteriak-teriak menuntut pembalasan terhadap pembunuhnya, adalah kasus-kasus yang sebenarnya sama baik kondisi maupun keadaan. Keduanya ini menemui ilustrasinya yang tegas dalam ucapan kata-kata puisi berikut ini: “Ku dengar suatu suara yang berseru-seru, suara dari padang ladang yang melayu: Oh Tuhan, kasihanilah akan daku. Biarkanlah hujan turun dari langit. Puaskanlah olehMu jiwaku yang penuh harap ini.”

Bagi jiwa seseorang untuk dipenjarakan secara sadar selama beratus-ratus tahun di bawah sesuatu, tanpa berbuat apa-apa selain merana dan merintih menantikan hari pagi kebangkitan itu, sementara itu terus berseru-seru memohon pembalasan atas mereka yang telah menumpahkan darah seseorang, -- betapa sengsara tak tergambarkan bagi jiwa seseorang untuk menderita demikian!

Walaupun demikian, ajaran mengenai keadaan orang-orang mati yang tidak sadar tidak saja menenteramkan pikiran manusia yang bimbang, tetapi juga dianggap berasal dari kasih dan kemurahan Allah terhadap makhluk-makhluk manusia yang tak berdaya, sehingga dengan demikian merupakan satu-satunya pendirian terhadap masalah itu yang dapat menuntun orang-orang berdosa untuk mencintai Allah secara rasional dan untuk percaya pada-Nya.

Rabu - 19 Oktober

Orang-orangmu yang mati akan dibangkitkan

Yesaya 26: 14, 19

Apakah perbedaan yang terdapat di antara orang-orang yang akan binasa selamanya (Yes. 26:14; juga lihat Mal. 4:1) dan orang-orang yang akan menerima hidup kekal (Yes. 26:19) ?

“Sang Juruselamat melanjutkan: “Apapun yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak….. Sebab, sama seperti Bapa membangkitkan orang mati dan memberi mereka kehidupan, demikian juga Anak memberi kehidupan kepada siapa yang Ia ingini. Orang-orang Saduki berpegang pada keyakinan bahwa tidak akan ada kebangkitan tubuh; tetapi Yesus mengatakan kepada mereka bahwa salah satu pekerjaan terbesar dari Bapa-Nya adalah membangkitkan orang-orang mati, dan bahwa Dia sendiri mempunyai kuasa untuk melakukan pekerjaan yang sama. “Waktunya akan tiba, dan sekarang ini, bilamana orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah: maka mereka yang akan mendengar akan hidup.” Orang-orang Farisi percaya akan kebangkitan orang-orang mati. Kristus menyatakan bahwa bahkan pada saat ini kuasa yang menghidupkan orang-orang mati ada di antara mereka, dan mereka akan melihat manifestasinya. Kuasa kebangkitan yang sama ini adalah kuasa yang memberi hidup bagi jiwa “orang-orang yang mati di dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa.” Efesus 2:1. Roh kehidupan yang ada di dalam Kristus Yesus, “kuasa kebangkitan-Nya”, menjadikan manusia “bebas dari hukum dosa dan kematian.” Filipus 3:10; Roma 8:2. Kerajaan kejahatan sudah dihancurkan, dan dengan iman jiwa dihindarkan dari dosa. Dia yang membuka hatinya kepada Roh Kristus menjadi orang yang mengambil bagian dalam kekuatan besar yang akan membangkitkan tubuh dari kubur.”

Yesaya 26:19 – Orang-orang-Mu yang mati akan hidup, bersama dengan tubuh-Ku yang telah mati mereka akan bangkit. Bangkitlah dan bernyanyilah, hai kamu yang sudah dikubur di dalam tanah: sebab embunmu adalah embun rerumputan, dan bumi akan mengusir kematian.

Bukan hanya orang-orang hidup, akan tetapi orang-orang mati juga akan dikumpulkan ke dalam “kota yang teguh” itu. Kita sudah mendengar Tuhan melakukan pembelaan dengan kita, yang mengatakan:

Kamis - 20 Oktober

Mereka yang tidur dalam debu

Daniel 12

Harapan kebangkitan apa yang ditemukan disini, dalam tulisan dari nabi besar ini ?

“Suatu Kebangkitan Istimewa, 25 Juni

“Kehidupan Yang Kekal Melalui Kristus

“Dan banyak dari antara orang - orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Daniel 12:2. FLB 182.1

“Adalah pada tengah malam Allah memanifestasikan kuasa-Nya bagi kelepasan umat_nya. Matahari muncul, bersinar di dalam kekuatannya. Tanda - tanda dan keajaiban berturut - turut mengikuti dengan cepatnya. Orang jahat melihat dengan kengerian dan keheranan atas pemandangan itu, sementara orang benar melihat dengan penuh sukacita cerita tentang kelepasan mereka. Segala sesuatu di alam tampak berbalik dari jalannya. Sungai berhenti mengalir. Kegelapan, awan gelap muncul, dan bertentangan satu sama lain. Di tengah - tengah kemarahan surga ada satu ruang dari kemuliaan yang tidak terlukiskan, dimana datang suara Allah bagaikan suara banyak air, mengatakan, “Sudah terlaksana.” Wahyu 16:17… FLB 182.2

“Suara itu mengguncangkan surga dan bumi. Terdapat suatu gempa bumi yang besar,”seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi, begitu kuat gempa bumi, dan begitu besar.” Wahyu 16:18…Seluruh bumi naik dan membesar seperti ombak di laut. Permukaannya rusak. Ini adalah pondasi yang tempaknya akan memberi jalan….FLB 182.3

“Kubur - kubur terbuka, dan “banyak dari antara orang - orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.” Daniel 12:2 . Semua yang telah mati dalam iman dari pekabaran malaikat ke tiga keluar dari kubur dimuliakan, untuk mendengar janji perdamaian Allah dengan mereka yang telah memelihara hukum-Nya. FLB 182.4

“Mereka yang telah mati dalam iman dibawah pekabaran tiga malaikat, yang memelihara Sabat, muncul keluar dari tempat tidur debu mereka. FLB 182.5

“‘Juga mereka yang menusuk dia’ ( Wahyu 1:7), mereka yang mencemooh dan mengejek penderitaan Kristus yang akan mati, dan penentang paling kejam kebenaran-Nya dan umat-Nya, dibangkitkan untuk melihat Dia di dalam KemuliaanNya, dan untuk melihat kehormatan ditempatkan diatas kesetiaan dan penurutan … FLB 182.6

“Suara Allah terdengar dari surga, menyatakan hari dan jam dari kedatangan Yesus, dan menyampaikan perjanjian kekal kepada umat-Nya. Dan ketika berkat diumumkan pada orang - orang yang telah menghormati Allah dengan memelihara kesucian Sabat, terdapat seruan kuat atas kemenangan.”FLB 182.7

Disini [Daniel 12:2,3] dikemukakan suatu kebangkitan campuran orang banyak, orang jahat dan orang benar – mereka yang bodoh dan mereka yang bijaksana. Jadi, kebangkitan ini bukanlah “kebangkitan yang pertama” sebelum masa seribu tahun itu, juga bukan kebangkitan orang jahat sesudah masa seribu tahun itu ( Wahyu 20 : 5,6 ), melainkan adalah suatu kebangkitan istimewa. Jika orang - orang bijaksana yang membalikkan banyak orang kepada kebenaran itu adalah dari antara orang - orang yang dibangkitkan dalam kebangkitan istimewa ini, dan jika mereka itu bersinar - sinar bagaikan bintang - bintang di langit untuk selama - lamanya, maka kebangkitan istimewa ini akan jadi dalam masa kasihan.

Disini [Daniel 12: 1-3] kepada kita diceritakan bahwa di dalam masa kesukaran itu mereka ini akan bangkit, sebagian untuk hidup selama - lamanya dan sebagiannya untuk mati kembali.

Sadarkah anda sekarang bahwa bukan hanya masa kesukaran besar itu yang telah dekat di depan pintu, melainkan juga kebangkitan istimewa ini ? Dapatkah anda betul - betul melihat bahwa di dalam masa kesusahan besar itu, sementara orang - orang suci yang hidup sedang dilindungi orang - orang mati ini yang bangkit “bagi kehidupan kekal” juga dilepaskan dari kubur - kubur mereka ? Yakinkah anda bahwa masa kesusahan besar ini adalah di dalam ‘hari Tuhan yang besar dan mengerikan’, yaitu hari yang diumumkan oleh nabi Eliyah yang dijanjikan? Adakah saudara betul - betul mengetahui bahwa ia akan mengembalikan hati bapa - bapa kepada anak - anaknya dan hati anak - anak kepada bapa - bapanya? Supaya jangan Tuhan memalu “bumi dengan suatu kutuk.” Maleakhi 4:5.6. Apakah anda menyaksikan bahwa nabi itu muncul pada sesuatu hari dimana ia akan dapat mengembalikan segala perkara, segala perkara yang telah hilang karena dosa, termasuk pula Kerajaan itu ? Tahukah anda bahwa kebangkitan Daniel 12 bukanlah kebangkitan yang sama dengan kebangkitan pada 1 Tesalonika dan Wahyu 20:5?

Jumat - 21 Oktober

Pelajaran Lanjutan

“Pada saat tengah malam Tuhan memilih untuk melepaskan umat-Nya. Ketika orang-orang jahat mengolok-olok mereka, tiba-tiba matahari muncul, bersinar dengan kekuatannya, dan bulan berhenti. Orang-orang jahat memandang pemandangan itu dengan tercengang, sementara orang-orang kudus memandang tanda-tanda kelepasan mereka dengan sukacita yang sungguh. Tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban menyusul secara berurutan. Segala sesuatu tampak berbalik dari yang biasanya. Sungai-sungai berhenti mengalir. Awan gelap dan tebal muncul dan berbenturan satu sama lain. Tetapi ada satu tempat yang terang dari tempat kemuliaan, dari mana datang suara Tuhan seperti suara banyak air, yang mengguncangkan langit dan bumi. Terjadilah gempa bumi yang dahsyat. Kubur-kubur terbuka, dan mereka yang telah mati dalam iman di bawah pekabaran malaikat ketiga, yang memelihara hari Sabat, bangkit dari tempat tidur mereka yang berdebu, lalu dimuliakan, untuk mendengar perjanjian damai yang akan dibuat Allah dengan mereka yang memelihara hukum-Nya. ” EW 285.1

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org