"Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut." - Ibrani 12:28
"Mereka yang menerima Kristus, dan di dalam keyakinan yang pertama mereka berkata, saya diselamatkan, berarti dia berada dalam bahaya berharap kepada diri sendiri. Mereka tidak melihat kelemahan - kelemahannya sendiri dan keperluannya yang terus-menerus akan kekuatan ilahi. Mereka tidak siap terhadap tipu muslihat Setan, dan di bawah banyak godaan, seperti Petrus, jatuh ke dalam dosa yang paling dalam. Kita diberi nasehat, "Siapa yang menyangka bahwa dia berdiri teguh, berhati-hatilah, supaya dia jangan jatuh." 1 Korintus 10:12. Satu-satunya keselamatan kita adalah bergantung kepada Kristus dan tidak terus menerus menaruh harap pada diri sendiri." COL 155.2
Apakah yang dijelaskan Paulus di sini?
Segenap surga sedang menunggu untuk menyambut Juruselamat ke istana surga. Ketika Ia naik, Ia memimpin jalan, dan rombongan tawanan yang dibebaskan pada saat kebangkitan mengikut Dia. Bala tentara surga dengan sorak-sorai puji-pujian dan nyanyian surga, menyertai iring-iringan yang bergembira itu.” DA 833.2
Kemudian pintu gerbang kota Allah terbuka lebar-lebar, dan rombongan malaikat-malaikat memasukinya di tengah gema musik gembira. DA 833.11
Di sanalah terdapat takhta, dan di sekelilingnya ada pelangi perjanjian. Disanalah terdapat kerubium dan serafim. Panglima bala tentara malaikat, anak-anak Allah, wakil-wakil dari dunia-dunia yang tidak jatuh, berhimpun bersama-sama. Majelis surga yang di hadapannya Bintang kejora telah menuduh Allah dan Anak-Nya, wakil-wakil dari kerajaan-kerajaan yang tidak berdosa yang atasnya Setan telah bermaksud mendirikan kerajaannya; semuanya ada di sana hendak menyambut Penebus. Mereka ingin memperingati kemenangan-Nya dan memuliakan Raja mereka. DA 834.1
Jika ini adalah perayaan, mengapa Allah digambarkan sebagai hakim? Bagaimana mungkin seorang hakim bisa menjadi bagian dari atau alasan untuk suatu perayaan? Baca juga Daniel 7:9, 10, 13-22.
Kemudian oleh memperbandingkan Daniel 7:9, 10, 13, dengan Wahyu 4:2 dan Wahyu 5:1, 11 , maka nyatalah jelas bahwa kedua khayal itu adalah mengenai peristiwa yang sama – yaitu pehukuman. Yang satunya mengungkapkan peristiwa itu yang jadi dalam periode tahap kedua dari binatang tak tergambarkan, setelah tanduknya yang memiliki mata manusia dan mulut yang berbicara perkara-perkara besar yang telah menghujat itu (sesudah Romawi Kristen memerintah), dan sebelum binatang itu dibunuh dan tubuhnya dibuang di dalam api yang bernyala-nyala (Daniel 7:11) sebelum kebinasaan Romawi. Dan khayal yang lainnya mengungkapkan peristiwa itu yang jadi dalam sesuatu masa sejarah Kristen, dan selama dalam masa kasihan.
Daniel menyaksikan tahta-tahta itu turun, dan “Yang Tiada Berkesudahan Hari-Nya itu”, yaitu Hakim itu duduk, menunjukkan bahwa baik Dia maupun tahta-tahta-Nya itu sebelumnya tidak ada di situ. Jelaslah pada tahta-tahta yang sisanya itu, “tempat duduk-tempat duduk”, telah duduk dua puluh empat tua-tua itu. Dan akhirnya ia melihat “Anak Manusia”, yaitu Kristus, Pembela itu, yang dibawa ke hadapan “Yang Tiada Berkesudahan Hari-Nya itu”. Baik Daniel maupun Yohanes sama-sama menyaksikan “sidang pehukuman ….. duduk, dan buku-buku itu …… dibuka”.
Apa tujuan Allah dalam mengguncang langit dan bumi? Apakah artinya?
Hagai 2:6-8 (7-9)–“Karena demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam: sekali lagi, sedikit waktu lagi, maka Aku akan mengguncangkan segala langit dan bumi dan laut dan darat. Dan Aku akan mengguncangkan segala bangsa, maka kegemaran segala bangsa itu akan datang: maka Aku akan mengisi rumah ini dengan kemuliaan, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Perak adalah milik-Ku, dan emas adalah milik-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.”
Bahwa nubuatan di dalam ayat-ayat ini masih akan digenapi, adalah sangat jelas, karena pada masa kaabah ini diperdirikan Allah akan mengguncangkan segala langit, bumi, dan segala bangsa; bahwa harapan mereka itu kemudian akan datang dan bahwa kaabah itu akan dipenuhi dengan kemuliaan; bahwa para tukang tidak akan kuatir memikirkan keuangan.
Adalah benar bahwa orang-orang mengawasi dan menggunakan perak dan emas, namun tidak boleh dilupakan bahwa semua itu adalah kepunyaan Allah, dan bahwa jika Ia memerlukannya, maka Ia mampu untuk mengambilnya dan berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya dengan semuanya itu, bahwa para tukang tidak perlu takut akan kekurangan emas dan perak itu jika mereka menggunakannya sesuai dengan apa yang Allah menghendaki mereka berbuat dengannya.
Oleh karena itu adalah jelas, bahwa kaabah yang kuno itu adalah contoh dari sebuah kaabah yang akan diperdirikan pada masa Allah menggoncangkan segala langit, bumi, dan segala bangsa, maka persoalan ini menjadi sangat jelas, bahwa Ilham di sini berbicara dari hal sebuah kaabah contoh saingan.
Hagai 2:9 (10) — “Adapun kemuliaan rumah yang kemudian ini akan lebih besar daripada kemuliaan rumah yang dahulu itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam; dan dalam tempat ini akan Ku karuniakan damai, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.”
Janjinya adalah bahwa kemuliaan yang pernah berada dengan kaabah Sulaiman kelak akan melebihi lagi dengan kaabah contoh saingan, yang akan diperdirikan oleh sidang yang sudah suci, yaitu sidang selama masa penuaian, masa dimana Allah akan menggoncangkan langit, bumi, dan segala bangsa --- selama hari Tuhan yang besar dan hebat itu.
Oleh karena semua janji ini tidak digenapi di masa kaabah Zerubabel, maka persoalan ini menjadi sangat jelas, bahwa semua janji itu akan digenapi di waktu ini, dan oleh karena kebenaran-kebenaran akhir zaman ini kini telah dibukakan bagi kita, maka kita harus menjadi tukang-tukangnya, yaitu kemuliaan oleh mana tempat dimana kaabah contoh saingan ini berkedudukan akan terdapat damai, dan caranya perdamaian itu selengkapnya akan diceritakan dalam—
Hagai 2:21,22 (22,23)—“Katakanlah olehmu ini kepada Zerubabel, penghulu Yehuda, bahwa Aku akan menggoncangkan segala langit dan bumi; dan Aku akan meruntuhkan tahta segala kerajaan, dan Aku akan membinasakan kekuatan segala kerajaan orang Kafir; dan Aku akan membalikkan segala kereta serta orang-orang yang menungganginya; maka segala kuda dan penunggang-penunggangnya akan jatuh, masing-masingnya oleh pedang saudaranya sendiri.”
Kembali terlihat, bahwa pada masa Tuhan menggoncangkan segala langit dan bumi, Ia juga membinasakan segala kerajaan bumi dengan cara membiarkan mereka saling membunuh antar sesamanya. Jadi, tidaklah heran, bahwa segala bangsa kini ikut dalam perlombaan senjata, dan seluruh dunia berada di tepi jurang kejatuhan ke dalam pertikaian berdarah yang akan pernah diketahui. Adalah sukar bagi siapapun untuk sampai kepada sesuatu kesimpulan lain daripada kesimpulan bahwa hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu adalah sudah dekat.
Apakah hal-hal yang tidak akan tergoncang?
Dengan bernubuat, seperti yang dilakukan Yeremia, dari hal kesunyian bumi, Yesaya mengatakan : “Tengoklah, bumi itu dihampakan dan disunyikan oleh Tuhan, dibalik belahnya akan dia, dan dicerai-beraikan-Nya segala orang isinya. ..... Bumi itu muramlah dan layulah ia, dunia itu meranalah dan layulah ia, segala orang besar bumi meranalah. Bumi juga dicemarkan oleh segala penduduknya; sebab mereka telah melanggar segala undang-undang, mereka telah merobah peraturan, mereka telah menghancurkan ikatan perjanjian yang kekal. Maka sebab itu bumi itu dimakan habis oleh laknat, dan mereka yang diam di dalamnya adalah sunyi : oleh karena itu segala penduduk bumi dihanguskan, dan sedikit orang yang tertinggal (few men left) ..... Bahwa bumi itu hancurlah berantakan, bumi itu terpecah-pecahlah, bumi itu bergoncanglah dengan amat sangatnya. Bumi itu akan terhuyung-huyung bagaikan orang mabuk, dan akan dipindahkan bagaikan sebuah pondok; karena beratlah kesalahan yang akan menindih padanya; maka ia akan jatuh dan tidak akan bangkit lagi.” Yesaya 24 : 1, 4 – 6, 19, 20
Ayat-ayat ini membawakan bagi kita pengertian lanjutan, menggambarkan apa yang Tuhan akan lakukan terhadap bumi, sementara ayat-ayat yang dilewati (ayat-ayat 2, 3, dan 7 sampai dengan 18), sebagaimana ditunjukkan oleh tanda-tanda lewat, berisikan pengertian-pengertian sisipan yang menggambarkan bagaimana Ia akan melaksanakannya, dan menjelaskan, bahwa Ia akan memberikan kepada salah satu kelas umat semua berkat, dan membawakan terhadap kelas umat yang lainnya segala laknat. Ayat 2 dan 3 membuka selubung bumi yang didapati kosong dari semua penduduknya, tanpa melihat kepada kedudukan siapapun, apakah seorang terhormat ataupun tidak mulai dari imam yang saleh turun sampai kepada budak yang terhina. Dan ayat 4 sampai 12 mengemukakan, bahwa semua kegembiraan akan disingkirkan dari umat itu; bahwa bencana-bencana besar akan melewati mereka sebelum bumi dibuat hampa; dan bahwa “apabila demikian itu jadi di tengah-tengah negeri di antara umat itu, maka akan kelak jadi bagaikan kegoncangan pohon Zait, dan bagaikan memungut buah-buah anggur setelah masa panen berakhir.” Ayat 13. Singkatnya, ayat-ayat ini menyatakan bahwa mendahului pengosongan bumi, akan terjadi suatu kegoncangan besar di antara orang-orang itu, dengan hasilnya bahwa semua orang yang didapati tidak teguh berpegang kepada Kristus, –– yaitu Jalan, Kebenaran, dan Kehidupan itu (Yohanes 14 : 6), –– akan jatuh; sebaliknya orang-orang yang didapati teguh akan menjadi mereka “yang tertinggal”, dan dengan demikian menjadi orang-orang yang disucikan –– orang-orang yang akan bertahan untuk Selama-lamanya.
Bagaimana kita mempersembahkan peribadatan yang berkenan kepada Tuhan ?
“Mereka akan mengangkat suaranya, mereka akan menyanyi bagi kebesaran Tuhan, mereka akan berseru dengan nyaring dari laut.” Yesaya 24:14. “Oleh sebab itu “, dengan melihat kepada harapan ini nabi itu menasehatkan, “permuliakanlah olehmu akan Tuhan jikalau dalam api sekalipun, bahkan permuliakanlah nama Tuhan Allah Israel pada segala pulau di laut.” Yesaya 24:15
Dengan bersuka bergembira dalam Tuhan sekalipun mereka melewati “api” (pencobaan - pencobaan – 1 Petrus 4:12 ), orang - orang setia itu “akan disucikan, dan dibuat putih, dan dicobai; tetapi orang - orang jahat akan makin melakukan kejahatan: dan tak seorangpun dari orang - orang jahat itu akan mengerti; tetapi orang - orang yang bijaksana akan mengerti.” Daniel 12:10
“Tetapi siapakah”, tanya nabi Maleakhi, berbicara dari hal masa dan peristiwa ini, “yang dapat tahan pada hari kedatangan-Nya dan siapakah yang dapat berdiri apabila kelihatanlah Ia ? Karena Ia adalah bagaikan api pandai emas, dan bagaikan sabun binara : maka Ia akan duduk menghaluskan dan membersihkan perak : maka Ia akan membersihkan segala bani Lewi, dan menyucikan mereka itu bagaikan emas dan perak, supaya mereka dapat mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran.” Maleakhi 3:2,3
Kelas orang - orang yang dibersihkan ini yang berdiri teguh selama kegoncangan terjadi di tengah-tengah negeri itu ( sidang - Yesaya 19:24 ), juga dibuat perhatian di dalam nubuatan Yesaya, pasal 24, ayat 14: “.... mereka akan menyanyi bagi kebesaran Tuhan”; sebaliknya dalam ayat 16 dikemukakan suatu kelas orang-orang yang disucikan yang berikutnya yang dikumpulkan “dari seluruh penjuru bumi”, dan dari siapa “terdengar nyanyian - nyanyian, yaitu kemuliaan bagi segala orang benar”. Kegoncangan, dengan kata lain, para pengumpul orang-orang suci buah-buah pertama dan buah-buah kedua – yang satu dari sidang, “tengah-tengah negeri itu”, dan yang lainnya dari dunia, “segala hujung bumi”. Maka sementara mereka yang dari sidang “menyanyi bagi kebesaran Tuhan,” mereka yang dari dunia menyanyi “kemuliaan bagi segala orang benar.”
Demikianlah kita saksikan dengan jelas, bahwa mereka yang ditebus dari sidang – hamba - hamba Allah ( buah - buah pertama atau anak sulung – sebutan Alkitab bagi jabatan keimamatan atau kependetaan ) – berdiri teguh selama kegoncangan “ditengah-tengah negeri itu”, dengan hasilnya, bahwa mereka membawakan kebenaran itu kepada segala bangsa selama “kegoncangan itu” di dunia, olehnya membawa keselamatan bagi banyak orang, Oleh karena itu kedua kelas orang-orang hidup ini adalah perlu, yaitu satu - satunya rombongan yang tertebus yang tertinggal sesudah kegoncangan itu. Mereka diselamatkan, “diloloskan”, dari kebinasaan itu, sebab nama - nama mereka terdapat tertulis di dalam buku Daniel 12:1. Dan, bahwa mereka adalah tidak “tertinggal” di bumi sewaktu bumi keseluruhannya dalam keadaan hancur, sunyi, dan hampa, tetapi sebaliknya mereka adalah yang “tertinggal” dari kebinasaan itu, Yesaya sendiri memperjelaskan sewaktu Ia mengatakan “penduduk bumi terbakar, dan hanya sedikit orang yang tertinggal”. Yesaya 24:6. Dalam kata-kata ini pun tidak terkandung, bahwa orang-orang tebusan itu tertinggal di bumi selama masa kesunyiannya, melainkan “tertinggal”, diselamatkan dari kehancuran.
Dengan mengumpulkan semua fakta di depan kita, maka kita dapati, bahwa datangnya masa seribu tahun itu akan didahului oleh enam macam peristiwa yang akan jadi secara berurutan, peristiwa - peristiwa mana dikenal dengan: (1) Pembinasaan Allah terhadap semua orang munafik di dalam sidang; (2) Panggilan Allah terhadap semua umat milik-Nya untuk keluar dari antara segala bangsa, lalu kemudian membawa mereka ke dalam sidang yang sudah disucikan – Kerajaan; (3) Berakhirnya masa kasihan; (4) Pembinasaan Allah terhadap segala orang jahat; (5) Allah membangkitkan segala orang benar yang mati dan mengubahkan segala orang benar yang masih hidup; (6) Dan pada akhirnya Allah mengosongkan bumi.
Sampai dengan hujung akhir dari keenam peristiwa yang terakhir ini, masa yang mana Alkitab menyebutnya akhir sejarah dunia, maka terbukalah tirai untuk selama-lamanya mengenai drama yang berabad - abad lamanya dari hal dosa dan penebusan. Sungguhpun, sebelumnya, “Injil ini dari hal Kerajaan itu ( tanda - tanda akhir zaman – Matius 24) akan. “kata Kristus, “diberitakan kepada seluruh dunia bagi suatu kesaksian kepada segala bangsa ( yang ada sekarang ); maka kemudian akan datang kesudahan” ( Matius 24:14), dan kelak akan jadi, seperti yang tertulis :”.... langit itupun hilanglah seperti surat yang digulung apabila ia itu tergulung bersama-sama ; dan tiap - tiap gunung dan pulau berubah keluar dari tempatnya.” Wahyu 6:14. “Karena demikianlah sudah Tuhan katakan, bahwa seluruh negeri itu akan menjadi sunyi”; walaupun dengan menambahkan :”namun belum lagi Aku mengakhirinya selengkapnya” (Yeremiah 4:27) – meninggalkan sebuah janji bagi Pembaharuan Bumi.
Kita sedang hidup di zaman akhir. Tanda-tanda zaman yang dipenuhi dengan cepat menyatakan bahwa kedatangan Kristus sudah dekat. Hari-hari di mana kita hidup adalah hari-hari yang serius dan penting. Roh Allah sedikit demi sedikit namun pasti sedang ditarik dari bumi. Tulah dan penghakiman sudah menimpa orang-orang yang meremehkan kasih karunia Allah. Bencana di darat dan laut, keadaan masyarakat yang meresahkan, peringatan-peringatan perang, menunjukkan kejadian yang buruk. Itu meramalkan peristiwa-peristiwa yang mendekat dengan skala terbesar. 9T 11.1
“Agen-agen kejahatan menggabungkan kekuatan mereka dan bersatu. Mereka memperkuat diri untuk krisis besar yang terakhir. Perubahan besar akan segera terjadi di dunia kita, dan pergerakan-pergerakan terakhir adalah pergerakan yang cepat.” 9T 11.2