"Maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi;” - Ibrani 1:2-3
Kata-kata Injil ini mengungkapkan, bahwa Kristus bukan saja adalah Juruselamat kita, melainkan juga adalah Pencipta kita; bahwa Ia telah menciptakan bukan hanya dunia kita ini, melainkan juga semua dunia yang lainnya; dan bahwa Ia adalah satu dengan Bapa. Adalah karena alasan inilah, maka “Allah (Bapa) mengatakan (kepada anak-Nya), marilah Kita membuat manusia dalam bentuk peta Kita, yang sama dengan Kita.” Kejadian 1 : 26. Dan sementara Pergerakan Eksodus itu masih berlangsung, maka semua orang “minum daripada minuman rohani yang sama; karena mereka itu minum dari Batu Karang Rohani itu yang mengikuti mereka; dan Batu Karang itu ialah Kristus.” 1 Korintus 10 : 4.
“...Ada pribadi Allah, yaitu Bapa; ada pribadi Kristus, yaitu Anak…” (Ibrani 1:1-3). 1 SM 293.1
Bileam dipaksa untuk meramalkan kelahiran Kristus dan pemerintahanNya. Kapankah pemerintahanNya itu terlaksana?
Bileam mengatakan kepada raja Moab itu: “Saya telah berusaha sekuat-kuatnya untuk memenuhi keinginan Tuan dan untuk mengutuk Israel, namun Allah telah menguasai saya. Israel telah menang; Tuan dan saya telah kalah. Dan selanjutnya, marilah kuceritakan kepada Tuan apa yang akan dilakukan bangsa ini terhadap bangsa Tuan di hari-hari terkemudian: Dia yang akan memerintah Israel itu akan memalu Moab pada segala penjurunya, dan Israel akan berbuat dengan sangat berani.”
Demikian inilah Bileam telah dipaksa untuk meramalkan dari hal kelahiran Kristus serta pemerintahan-Nya, membuat Israel bertindak dengan berani melawan Moab dan semua bangsa-bangsa tetangganya di hari-hari terkemudian.
Kristus akan memerintah melalui Sidang (Kerajaan)Nya di hari-hari terakhir. Apakah Kerajaan ini akan didirikan pada kedatanganNya yang kedua kali atau sebelum kedatanganNya yang kedua kali?
“.......sebuah batu gunung terpotong keluar tanpa pertolongan tangan, yang menimpa patung itu pada kakinya, .....maka batu yang menimpa patung itu menjadi sebuah gunung yang besar, lalu memenuhi seluruh bumi.....maka pada segala hari dari raja-raja ini Allah di sorga akan mendirikan sebuah kerajaan, maka ia itu akan menghancur luluhkan dan menghapuskan semua kerajaan ini, lalu ia akan berdiri untuk selama-lamanya. Karena sebagaimana tuanku telah melihat, bahwa batu gunung itu telah terpotong keluar dari gunung tanpa pertolongan tangan, dan bahwa ia itu menghancur luluhkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas; Allah yang besar telah memberitahukan kepada raja apa yang akan jadi kelak kemudian; maka mimpi itu adalah tentu dan interpretasinya pun adalah pasti.” Daniel 2 : 34, 35, 44, 45.
Apakah yang menimpa patung itu? Bukankah itu batu gunung yang diungkapkan oleh Daniel yang melambangkan Kerajaan Allah yang telah dikembalikan? Juga perlu diingat akan kenyataan, bahwa patung itu tidak dihancurkan oleh batu gunung itu sampai setelah ia itu (batu gunung itu) terpotong keluar dari gunung, tanpa pertolongan tangan, dan bahwa kemudian daripada itu ia itu bertumbuh lalu memenuhi bumi, demikianlah pada gilirannya ia menjadi sebuah gunung tersendiri. Sebagai penjelasan terhadap kebenaran ini, maka nabi Yesaya menambahkan :
“Maka akan jadi kelak di akhr zaman, bahwa gunung rumah Tuhan akan kelak diperdirikan di atas puncak segala gunung, dan ia itu akan ditinggikan di atas segala bukit; maka segala bangsa akan mengalir datang kepadanya. Maka banyak orang akan pergi ke sana dan mengatakan : Datanglah, dan marilah kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub; maka Ia akan mengajarkan kepada kita segala jalan-Nya, dan kita akan berjalan di dalam segala lorong-Nya. Karena dari dalam Sion akan terbit hukum, dan firman Tuhan dari Yerusalem.” Yesaya 2:2, 3.
Demikianlah sebagaimana batu gunung itu secara ajaib terpotong keluar dari sebuah gunung, secara ajaib berobah menjadi sebuah gunung yang lain, kemudian memenuhi seluruh bumi, maka ia itu mengungkapkan proses nubuatan yang digenapi dengan sejarahnya; bahwa batu gunung itu (dalam hal itu ia itu akan bertumbuh) adalah melambangkan buah-buah pertama di dalam kerajaan; bahwa kerajaan yang masih bayi itu dimulai dengan 144.000 “hamba-hamba Allah” (Wahyu 7 : 3); bahwa akibatnya sidang Laodikea (dalam hal itu ia itu adalah yang terakhir di mana gandum dan lalang bercampur bersama-sama, dan oleh karena itu salah satu di mana gandum itu, yaitu 144.000 buah-buah pertama itu dituai) ialah gunung itu dari mana batu, yaitu buah pertama dari kerajaan itu telah terpotong atau terambil keluar.
Selanjutnya terlihat, bahwa ‘terpotong keluar mereka itu tanpa pertolongan tangan’, tanpa bantuan manusia, jelas menunjukkan bukti bahwa mereka itu dikumpulkan oleh malaikat-malaikat; bahwa pertumbuhan mereka itu kemudian, seperti yang diungkapkan oleh bertumbuhnya batu gunung itu, adalah akibat hasil dari pengumpulan buah-buah kedua yang berasal dari segala bangsa, membuat gunung itu atau kerajaan itu memenuhi bumi; dan bahwa pekerjaan pemotongan keluar batu gunung yang ajaib ini, yaitu pemisahan mereka yang 144.000 itu, ini daripada kerajaan itu, ialah pekerjaan penyucian sidang.
Akhirnya, karena batu gunung itu seperti yang telah terlihat, telah terpotong keluar – kerajaan yang bayi itu telah diperdirikan –“dalam zaman raja-raja ini” (raja-raja dari jari-jari kaki patung itu), bukan sesudah zaman mereka, dan karena 144.000 “hamba-hamba Allah itu” berdiri di atas gunung Sion (Wahyu 14 : 1), maka kesimpulannya adalah bahwa kerajaan batu itu pada permulaannya diperdirikan di Tanah Suci, selagi kerajaan-kerajaan dari jari-jari kaki patung itu masih ada.
Oleh karena itu tak dapat dibantah, bahwa 144.000 hamba-hamba Allah yang tidak bercacat cela itu (Wahyu 14 : 5), yang membentuk pemerintahan Allah pada mulanya, yaitu batu gunung yang menimpa patung itu, dan yang kemudian menjadi sebuah gunung besar yang memenuhi seluruh bumi, adalah merupakan alat yang akan meruntuhkan semua pemerintahan bumi. Oleh sebab itu sesuai dengan hal itu, maka siapa lagi di seluruh dunia pada masa itu, siapa lagi sebenarnya kalau bukan mereka, yang akan halnya telah ditulis sebagai berikut :
“.......mereka adalah orang-orang yang dikagumi; .....suatu bangsa yang besar dan suatu bangsa yang kuat; belum pernah ada yang seperti mereka, atau pun yang kelak akan ada lagi sesudah itu, bahkan sampai bertahun-tahun lamanya dari generasi-generasi yang akan datang.” Zakharia 3 : 8; Yoel 2 : 2.
“Dan orang-orang yang lagi tinggal dari Yakub akan berada di tengah-tengah banyak bangsa bagaikan sebutir embun dari Tuhan, bagaikan curahan hujan di atas rerumputan, yang bukan menunggui orang, juga tidak menanti-nantikan anak-anak Adam. Tanganmu akan ditinggikan di atas segala penentangmu dan semua musuhmu akan ditumpas. Bagian dari Yakub adalah tidak sama dengan mereka itu, karena ia adalah yang terdahulu daripada segala perkara; dan Israel adalah tongkat pusakanya; Tuhan serwa sekalian alam ialah nama-Nya. Bahwa Engkau bagi-Ku adalah cokmar dan senjata-senjata perang, karena dengan dikau Aku akan menghancurkan segala bangsa, dan dengan dikau Aku akan membinasakan kerajaan-kerajaan; dan dengan dikau Aku akan menghancurkan kuda berikut penunggangnya; dan dengan dikau Aku akan menghancurkan segala kereta dan pengendaranya. Dengan dikaupun Aku akan menghancurkan laki-laki dan perempuan, dan dengan dikau Aku akan menghancurkan orang-orang-orang tua maupun orang-orang muda, dan dengan dikau Aku akan menghancurkan orang-orang muda dan pemudi-pemudi; Aku juga akan menghancurkan bersama engkau gembala dan kawanan ternaknya; dan dengan dikau Aku akan menghancurkan pemilik ternak dan lembunya; dan dengan dikau Aku akan menghancurkan beberapa pemerintahan negeri dan orang-orang besar.” Mikha 5 : 7, 9; Yeremia 51 : 19 – 23.
Siapakah yang berani mempertanyakan bahwa di dalam nubuatan, inilah orang-orang dan ini adalah sidang yang akan menyelesaikan pekerjaan – yaitu satu-satunya umat dan satu-satunya sidang yang akan memiliki semua karunia roh, mulai dari karunia nubuatan sampai dengan karunia pemerintahan dan karunia melakukan keajaiban-keajaiban; bahwa semua karunia ini dikaruniakan kepada mereka supaya mereka berhasil dalam tugas pekerjaan yang dipikulkan kepada mereka untuk menerangi bumi dengan kemuliaan (Wahyu 18 : 1), untuk “memberitakan Injil kerajaan ini di seluruh dunia bagi suatu kesaksian kepada segala bangsa”, untuk menghimpunkan semua umat Allah buah-buah kedua, yang bebas dari lalang (“umat-Ku), keluar dari Babil (Wahyu 18 : 4). Keluar dari setiap bangsa dan suku dan bahasa dan umat (yang diperintah oleh Babil), mereka menghantarkan “saudara-saudaranya” masuk ke dalam sidang yang sudah bersih (Yesaya 66 : 19, 20), yaitu kerajaan Allah di bumi pada pendirian kembalinya yang masih kecil itu.
Dalam khayal nubuatan di dalam sejarah yang lalu hari kemenangan bagi umat dan sidang Allah yang gilang gemilang ini, dan bagi “Injil yang kekal”, dijelaskan oleh Ilham secara bersorak-sorai sebagai berikut :
“.......keajaiban-keajaiban yang penuh kuasa dilakukan, orang-orang sakit disembuhkan, dan tanda-tanda berikut hal-hal yang menakjubkan mengikuti orang-orang percaya. Allah berada dalam pekerjaan itu, dan setiap orang suci dengan tak gentar menghadapi semua akibat apapun, mereka mengikuti keyakinan-keyakinan hatinya sendiri, lalu menggabungkan diri dengan orang-orang yang memeliharakan hukum-hukum Allah; maka dengan penuh kuasa mereka menyuarakan keluar pekabaran malaikat yang ketiga itu......” Early Writings, p. 278.
“Maka pada masa itu orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya; dan mereka akan rindu untuk mati, tetapi kematian akan lari menjauhi mereka.” Wahyu 9 : 6
“....semua pedang yang digunakan untuk membunuh umat Allah patah berantakan dan jatuh dengan tak berdaya seperti jerami.......” Early Writings, p. 285.
Bagaimana Allah dan Kristus adalah satu namun dua Pribadi yang berbeda?
“Allah adalah Bapa Kristus; Kristus adalah Anak Allah. Kepada Kristus telah diberikan kedudukan yang ditinggikan. Dia telah disamakan dengan Bapa. Semua nasihat Allah terbuka bagi Anak-Nya. 8T 268,3
Yesus berkata kepada orang Yahudi: ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga… Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri.’ Yohanes 5:17-20. 8T 268.4
“Di sini sekali lagi diperlihatkan kepribadian Bapa dan Anak, menunjukkan kesatuan yang ada di antara mereka. 8T 269.1
“Kesatuan ini diungkapkan juga dalam Yohanes pasal tujuh belas, dalam doa Kristus bagi murid-murid-Nya: 8T 269.2
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Yohanes 17:20-23. 8T 269.3
“Pernyataan yang luar biasa! Kesatuan yang ada antara Kristus dan murid-murid-Nya tidak merusak kepribadian keduanya. Mereka adalah satu dalam tujuan, dalam pikiran, dalam karakter, tetapi tidak di dalam pribadi. Demikianlah Allah dan Kristus adalah satu. 8T 269,4
“Hubungan antara Bapa dan Anak, dan kepribadian keduanya, juga dijelaskan dalam kitab suci ini: 8T 269,5
katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Inilah orang yang bernama Tunas. Ia akan bertunas dari tempatnya dan ia akan mendirikan bait TUHAN… dialah yang akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Di sebelah kanannya akan ada seorang imam dan permufakatan tentang damai akan ada di antara mereka berdua. Zakharia 6:12, 13, A. R. V. 8T 269.6
Kemuliaan Allah bercahaya pada wajah Yesus. Kapankah kemuliaan ini akan bercahaya pada wajah umat Allah?
“Segera kami mendengar suara Allah seperti banyak air, yang memberi kami hari dan jam kedatangan Yesus. Orang-orang kudus yang hidup, 144.000 jumlahnya, mengetahui dan memahami suara itu, sementara orang-orang jahat mengira itu adalah guntur dan gempa bumi. Ketika Allah mengatakan waktunya, Dia mencurahkan Roh Kudus ke atas kita, dan wajah kita mulai bersinar dan bersinar dengan kemuliaan Allah, seperti yang terjadi pada Musa ketika dia turun dari Gunung Sinai.” CET 58.1
Yes. 60:1–“Bangkitlah, bersinarlah, karena terangmu telah datang, dan kemuliaan Tuhan sudah terbit atas kamu.”
Siapakah yang dapat mengatakan dengan penuh kebenaran, bahwa terang kita tidak datang, bahwa pekabaran kita bukanlah Kebenaran pada waktunya? Saya yakin, tak seorang pun yang telah berhubungan dengan Kebenaran itu akan dapat mengatakan demikian itu. Sebab itu Ilham sedang mengundang umat Allah, Organisasi, berikut kita semua, supaya bangun dan bersinar. Kata “bersinar” adalah yang harus kita pelajari selanjutnya agar kita dapat mengetahui apa yang dipersyaratkan daripada kita.
Sebuah benda yang hitam dan kotor tidak pernah memantulkan cahaya, benda itu menyerap semua cahaya bagi dirinya sendiri. Bulan bercahaya sebab permukaannya adalah dari bahan yang putih. Jika ia itu dibuat dari benda yang hitam, maka bagaimanapun ia tak dapat memantulkan cahaya apapun juga. Sama juga halnya dengan terang rohani. Jika kita betul-betul ingin bercahaya, maka kita harus bangun sekarang dan membersihkan diri, membuang pakaian-pakaian kita yang hitam dan kotor – ikut serta secara aktif dalam pembangunan dan reformasi ini di bawah pengawasan Roh Suci. Kebodohan, fanatisme, dan sifat tidak menghiraukan harus dilepaskan dan berpikir Ilahi harus digiatkan, demikianlah perintah Tuhan:
“Hendaklah orang fasik itu meninggalkan jalannya, dan orang jahat itu meninggalkan kepikirannya, dan hendaklah ia kembali kepada Tuhan, maka dikasihani Tuhan akan dia kelak; dan hendaklah ia kembali kepada Allah kita karena Ia pun akan mengampuni dengan limpah-Nya. Karena kepikiran-Ku bukanlah kepikiranmu, dan jalanmu itu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Karena seperti tinggi langit daripada bumi, demikian pun segala Jalan-Ku lebih tinggi daripada segala jalanmu, dan segala kepikiran-Ku daripada segala kepikiranmu. Karena seperti hujan dan salju turun dari langit dan tiada kembali ke sana, melainkan mengairi bumi dan dijadikannya ia berhasil dan menumbuhkan tunas, dan ia memberi biji-bijian bagi orang penabur, dan roti bagi orang yang makan; demikian pun perihal firman-Ku yang terbit daripada mulut-Ku, Ia itu tiada akan kembali kepada-Ku dengan hampa, melainkan akan dilakukannya barang apa yang Kukehendaki, dan ia itu akan beruntung dalam segala sesuatu kemana ia itu telah Ku suruhkan.” Yesaya 55 : 7 – 11.
Kita harus membersihkan semua pikiran kita, segala jalan kita, semua tubuh kita, semua pakaian kita, semua rumah kita baik di luar maupun di dalam. Kebersihan adalah keAllahan; pemerintahan Allah ialah hukum dan peraturan, damai dan kebenaran, kegembiraan dan kepuasan. Jadi kita perlu dilabur dengan Roh Allah, menjadi selengkapnya orang-orang Kristen jika kita hendak “bersinar”, jika kita akan memantulkan Firman Allah kepada orang-orang yang duduk dalam kegelapan. Jika kamu telah menaruh perhatian terhadap semua perkara yang diajarkan pekabaran itu, maka sebagai tugasmu yang tertinggi dan kewajiban Ilahimu, peganglah kepada apa yang dikatakan Ilham sebagai berikut: “Bangunlah engkau, bersinarlah, karena terangmu telah datang, dan kemuliaan Tuhan sudah terbit atas kamu.” Orang-orang yang kini sedang duduk-duduk bagaikan benda-benda gelap, menyerap cahaya bagi diri sendiri, hendaklah sekarang menyambut akan kesempatan dan menyambut akan kewajiban. Hari inilah kesempatanmu.
Yes 60:2 – “Karena tengoklah kegelapan akan menudungi bumi, dan kelam kabut akan menudungi segala bangsa; tetapi Tuhan akan bangkit atasmu, dan kemuliaan-Nya akan terlihat di atasmu.”
Kata “tengoklah” mengandung arti bahwa jika engkau memandang, maka engkau akan melihat tanda-tanda kegelapan itu sudah bergantungan pada sekelilingmu. “Kelam kabut” berarti bahwa orang banyak itu akan sepenuhnya gagal untuk mengetahui jalan mana untuk kembali, bahwa mereka akan selengkapnya menjadi kacau dan putus asa. Sekaranglah kesempatan kita untuk menjawab akan panggilan Tuhan dan untuk bersiap-siap menghadapi keadaan. Kita hendaknya sekarang menyadari sepenuhnya, bahwa kita pada kenyataannya dipanggil untuk menjadi terang bagi Organisasi, dan akhirnya juga bagi dunia. Sungguh indah, bahwa kita hendak menjadi orang-orang pilihan dari antara rombongan-rombongan besar orang-orang dunia. Anda hendaknya tidak melalaikan kesempatan istimewa ini. Bertindaklah sekarang.
Yes 60:3 – “Maka segala orang Kafir pun akan datang kepada terangmu, dan segala raja kepada cahaya yang sudah terbit dari kemunculanmu.”
Kita sekarang adalah umat yang tergelap di dalam dunia ini, namun hari itu sudah sampai di sini dalam mana kita akan sangat dikenal. Di sinilah janji yang pasti, bahwa jika kita sekarang bangun daripada duduk-duduk lalu berusaha untuk mencapai tujuan yang telah digariskan Allah bagi kita, maka hasilnya kelak orang-orang Kafir akan datang kepada terang kita dan raja-raja akan datang kepada cahaya yang sudah terbit dari kemunculan kita. Inilah hari penerimaan bagimu.
Yes 60:4 – “Angkatlah matamu berkeliling, dan lihatlah; semua mereka itu berhimpun bersama-sama, mereka itu datang kepadamu; segala anakmu laki-laki akan datang dari jauh-jauh, dan segala anakmu perempuan akan berjaga pada sisimu.”
Bahkan sekarang jika kita mengangkat mata rohani kita, demikian firman Tuhan, maka kita akan menyaksikan bahwa segala perkara kini sudah siap. Panggilan itu, berikut juga tanda-tanda zaman adalah sangat jelas bagi seseorang untuk tidak mengira bahwa hari itu masih jauh. Anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kita di dalam pekabaran ini akan segera dihimpunkan kepada kita dari seluruh hujung bumi.
Yesaya 60:5 – “Pada masa itu engkau akan melihat dan datang berkerumun, dan hatimu akan takut bercampur sukacita, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekuasaan segala bangsa Kafir akan datang kepadamu.”
Apabila semua ini terjadi, maka mereka yang lagi tinggal itu akan dapat menyaksikan dengan jelas, dan mereka akan berkerumun, kelimpahan kekayaan bangsa-bangsa Kafir akan beralih kepada mereka.
Yesaya 60:6-9 – “Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Sheba, akan membawa emas dan kemenyan; dan mereka akan memasyurkan kepujian akan Tuhan. Semua kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia bagi ibadahmu, semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, maka Aku akan memuliakan rumah kemuliaanKu. Siapakah mereka ini yang beterbangan seperti awan dan seperti burung-burung merpati ke kandang-kandangnya? Sesungguhnya, mereka yang di pulau-pulau itu akan menantikan Daku, dan lagi seperti dahulu segala kapal Tarsis akan membawa anak-anakmu dari jauh, dan membawa sertanya akan emas peraknya kepada nama Tuhan Allahmu, dan kepada Yang Maha Suci Israel yang sudah mempermuliakan dikau.”
Anak-anak kita laki-laki dan perempuan yang dalam iman akan datang seperti angin ribut melalui udara maupun melalui laut. Mereka akan datang karena Tuhan hendak memuliakan semua umat-Nya. Panggilan yang berbunyi, “Keluarlah daripadanya, hai umat-Ku, supaya jangan kamu ikut terbabit dengan segala dosanya, dan supaya jangan kamu ikut menerima segala belanya” (Wahyu 18 : 4) akan betul-betul bersama-sama dengan kekayaan bangsa-bangsa Kafir menghantarkan keluar “suatu perhimpunan besar orang-orang yang tak seorang pun dapat menghitung jumlahnya.” Wahyu 7 : 9.
Meskipun Perjanjian Lama menunjuk kepada Allah sebagai Pencipta, Kristuslah yang telah menciptakan alam semesta, termasuk dunia kita beserta alamnya. Bagaimana kita bisa membedakan antara alam dan Allah daripada alam?
Ibrani 1:1, 2 mengungkapkan bahwa Kristus bukan saja sebagai Juruselamat kita tetapi juga Pencipta kita; bahwa Dia telah menciptakan bukan hanya dunia kita melainkan juga semua dunia lainnya; dan bahwa Dia adalah satu dengan Bapa. Karena alasan inilah “Allah (Bapa) berfirman (kepada anak), baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” – Kej. 1:26. Dan tatkala Pergerakan Eksodus itu sedang berlangsung, mereka semua “minum minuman rohani yang sama: sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.” 1 Kor. 10:4.
“Mereka yang memiliki suatu pengetahuan yang benar akan Allah tidak akan menjadi tergila-gila dengan hukum-hukum materi atau pekerjaan-pekerjaan alam seperti halnya mengabaikan atau menolak untuk mengakui, pekerjaan yang berkelanjutan milik Allah di alam ini. Alam bukanlah Allah, dan tidak pernah ia itu Allah. Suara alam memberikan kesaksian akan Allah, tetapi alam bukanlah Allah. Sebagai hasil ciptaan-Nya, ia itu hanya mengungkapkan suatu kesaksian pada kuasa Allah. Keilahian adalah pencipta alam. Dunia alami, di dalam dirinya sendiri, tidak memiliki kekuatan kecuali Allah sediakan. Ada Allah yang memiliki pribadi, yaitu Bapa; ada Kristus yang memiliki pribadi, yaitu Anak. Dan “Allah, setelah zaman dahulu berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” (Ibrani 1:1-3). 1SM 293.1
“Pemazmur mengatakan: “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar” (Mzm. 19:1-3). Sebagian orang mungkin menyangka bahwa perkara-perkara besar di dunia alamiah adalah Allah. Mereka itu bukanlah Allah. Semua keajaiban di langit hanyalah melakukan pekerjaan yang ditugaskan bagi mereka. Mereka adalah wakil-wakil Tuhan. Allah adalah pengawas, juga sebagai Pencipta dari segala sesuatu. Keberadaan Ilahi digunakan dalam menegakkan benda-benda yang Dia telah ciptakan. Tangan yang sama yang memegang gunung-gunung dan menyeimbangkan mereka itu pada tempatnya, menuntun dunia-dunia berbaris secara misterius di sekitar matahari.” 1SM 293.2
Bagaimana mungkin Kristus menjadi Anak Allah namun tetap menjadi Allah ?
“Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu,” rasul itu meneruskan, “yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam Mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud. Sebab itu Ia mengatakan dalam Mazmur yang lain, engkau tidak akan membiarkan Orang Kudusmu melihat kebinasaan. Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah tidak demikian.” Kisah Para Rasul hal 145-146
Kitab Suci menunjukkan dengan jelas hubungan antara Allah dengan Yesus, dan mereka saling melihat dengan jelas akan kepribadian dan keadaan masing - masing. MKS 382.2
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,... Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan. Dan setelah selesai Ia mengadakan penyucian dosa, Ia duduk disebelah kanan yang Mahabesar, ditempat tinggi, jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya, jauh lebih indah daripada nama mereka. Karena kepada siapakah diantara malaikat - malaikat itu pernah Ia katakan: MKS 382.3
“Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini ? MKS 382.4
Dan “Aku akan menjadi Bapa-Nya dan Ia akan menjadi Anak-Ku?” Ibrani 1:1-5 MKS 382.4
“Dengan mengambil kemanusiaan atas diri-Nya, Kristus menjadi satu dengan kemanusiaan, dan pada saat yang sama mengungkapkan Bapa surgawi kita kepada manusia berdosa. Dia yang telah berada di hadirat Bapa sejak awal, Dia yang merupakan gambaran nyata dari Allah yang tidak kelihatan, hanya Dia sendiri yang mampu mengungkapkan sifat Keallahan kepada umat manusia. Dia dalam segala hal dibuat serupa dengan saudara-saudara-Nya. Dia menjadi daging bahkan seperti kita. Dia lapar dan haus dan lelah. Dia ditopang oleh makanan dan disegarkan dengan tidur. Dia merasakan nasib manusia; namun Dia adalah Anak Allah yang tidak bercacat. Dia adalah orang asing dan pendatang di bumi—di dunia, tetapi bukan dari dunia; dicobai dan diuji sebagaimana pria dan wanita zaman ini dicobai dan diuji, namun menjalani kehidupan yang bebas dari dosa. Lembut, penyayang, simpatik, selalu memperhatikan orang lain, Dia menggambarkan sifat Allah, dan terus-menerus terlibat dalam pelayanan bagi Tuhan dan manusia. MH 422.2