Ibadah yang Tidak Pernah Berakhir

Pelajaran 12, Triwulan 1, 16-22 Maret 2024.

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
Download Pdf

Sabat Sore, 16 Maret

Ayat Hafalan:

“Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.” KJV - Mazmur 104:33


“Pengakuan kita akan kesetiaan-Nya adalah sarana pilihan surga untuk menyatakan Yesus kepada dunia ini. Kita harus mengakui rahmatNya sebagaimana telah diperkenalkan melalui orang-orang kudus zaman dulu; tetapi yang paling efektif adalah kesaksian melalui pengalaman kita sendiri. Kita adalah saksi-saksi bagi Allah sementara kita menyatakan dalam diri kita suatu kuasa Ilahi yang bekerja. Setiap orang mempunyai kehidupan yang berbeda dari orang lain, dan suatu pengalaman yang berbeda nilainya dari orang lain. Allah ingin agar pujian kita dinaikkan kepada-Nya, ditandai dengan kepribadian kita sendiri. Pengakuan berharga untuk memuji kemuliaan rahmat-Nya ini, apabila didukung oleh kehidupan yang serupa dengan Yesus, mempunyai kuasa yang tak dapat dilawan yang mengerjakan keselamatan bagi jiwa-jiwa.” MH 100.3

“Demi keuntungan kita sendiri untuk menjaga agar setiap karunia Allah tetap segar dalam ingatan. Dengan sarana ini iman dikuatkan untuk menuntut dan menerima lebih banyak lagi. Ada dorongan yang lebih besar bagi kita dalam berkat terkecil yang kita sendiri terima dari Allah, dibanding semua catatan iman yang dapat kita baca tentang iman dan pengalaman orang lain. Jiwa yang menyambut anugerah Allah akan sama dengan taman yang disirami air. Kesehatannya dengan cepat akan menjadi sempurna; terangnya akan bersinar dengan jelas, dan kemuliaan Tuhan akan tampak pada dirinya.” MH 100.4

Minggu, 17 Maret

Angkatlah Tanganmu ke Tempat Kudus


Bacalah Mazmur 134. Di manakah ibadah yang dipersembahkan di sini? Apakah hasil dari beribadah kepada Tuhan? Bagaimanakah orang-orang yang beribadah digambarkan dalam Mazmur 18:1; Mazmur 36:1; Mazmur 113:1; Mazmur 134:1, 2; dan Mazmur 135:1, 2?

“Seluruh surga bersukacita atas jiwa manusia yang lemah dan penuh kesalahan yang memberikan dirinya kepada Yesus dan menjalani kehidupan yang murni. Mereka yang menang atas banyak hal, adalah yang sangat mengasihi Yesus, dan ditempatkan di samping Kristus, di samping takhta putih yang besar, di dalam lingkaran dalam; ya, mereka sangat dihormati. “Bahkan di Sardis ada beberapa nama yang tidak mencemarkan pakaiannya, dan mereka akan berjalan bersama-sama dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka layak. Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih; dan Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, tetapi Aku akan mengakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.” [Wahyu 3:4, 5.] 11LtMs, Lt 37, 1896, par. 16

Setiap saat sangatlah berharga. Kita tidak dapat mengabaikan kesempatan berharga untuk berjalan di dalam terang tanpa kehilangan yang besar. Jika kita lalai meletakkan tangan kita dalam tangan Kristus, kita berada dalam bahaya yang terus-menerus menyesatkan. Kita akan dituntun ke jalan yang salah oleh roh-roh yang menggoda, mereka yang belum menerima kasih kebenaran, tetapi yang telah berpaling dari Kristus, menjadi buta oleh khayalan-khayalan yang kuat, sehingga mereka percaya dan melakukan kebohongan. 11LtMs, Lt 37, 1896, par. 17

Dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, jadilah kuat di dalam kasih karunia Kristus; ketahuilah bahwa Dia mengasihimu dan akan selalu menolongmu. Angkatlah suaramu dalam pujian dan syukur kepada Tuhan. “Pujilah Tuhan, hai kamu sekalian, hamba-hamba Tuhan, yang pada waktu malam berdiri di rumah Tuhan. Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah Tuhan. Tuhan yang menjadikan langit dan bumi memberkati engkau dari Sion.” [Mazmur 134:1-3.] 11LtMs, Lt 37, 1896, par. 18

“....Berlawanan dengan sungut-sungut dan keluh kesah orang fasik, hamba-hamba Allah akan bersorak-sorai, ‘Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN. TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.’ Maka janganlah sedikit pun kesombongan atau sikap mementingkan diri sendiri dipelihara, karena itu akan mendesak Yesus keluar dari hati, dan kekosongan itu akan diisi dengan sifat-sifat Setan…” RH 4 Agustus 1891, par. 12

Senin, 18 Maret

Nyanyikanlah Nyanyian Baru bagi TUHAN


Bacalah Mazmur 33:3, Mazmur 40:3, Mazmur 96:1, Mazmur 98:1, Mazmur 144:9, dan Mazmur 149:1. Apakah tema yang sama dalam nats-nats ini?

“Jika puji-pujian itu pantas bagi orang yang jujur, mengapa kita tidak memuji Tuhan dalam perkumpulan kita? Bukankah lebih baik bagi orang-orang yang berdiam diri membuka meterai yang menutup bibir mereka dengan kata-kata pujian? Cara, kebiasaan, katakanlah, tetap diam. Tetapi dengan berdiam diri kita melupakan Allah dan belas kasihan-Nya kepada kita. Tidakkah kita akan kembali kepada Allah kita, dengan pertobatan atas kemurtadan kita, dan belajar memuji Dia lebih dan lebih lagi?” 17LtMs, Ms 116, 1902, par. 52

“Marilah kita pegang roh puji-pujian dan ucapan syukur. Dengan melupakan kesulitan dan masalah kita sendiri, marilah kita memuji Allah atas pelepasan dari dosa dan atas kesempatan untuk hidup bagi kemuliaan nama-Nya.” 17LtMs, Ms 116, 1902, par. 54

“Tuhan ingin kita bahagia. Dia ingin menaruh sebuah lagu baru di bibir kita, yaitu pujian bagi Allah kita. Dia ingin kita percaya bahwa Dia mengampuni dosa-dosa kita dan menghapuskan ketidakbenaran kita. Ia ingin kita menyanyikan nyanyian di dalam hati kita kepada-Nya....” ML 174.2

Bacalah Yesaya 42:10-12, Wahyu 5:9, dan Wahyu 14:3. Apakah yang dapat kita simpulkan tentang “nyanyian baru” dari ayat-ayat Alkitab ini?

“Di atas lautan kaca di hadapan takhta itu, lautan kaca yang seolah-olah bercampur dengan api, – begitu gemerlap dengan kemuliaan Allah, – berkumpullah rombongan orang-orang yang telah “memperoleh kemenangan atas binatang itu, dan atas patungnya, dan atas tandanya, dan atas bilangan namanya.” Bersama Anak Domba di atas Gunung Sion, “yang memegang kecapi Allah,” mereka berdiri, yaitu mereka yang seratus empat puluh empat ribu orang, yang telah ditebus dari antara manusia, dan di sana terdengarlah seperti bunyi air bah, dan seperti bunyi guntur yang dahsyat, “bunyi pemain kecapi yang memetik kecapinya.” Dan mereka menyanyikan “sebuah nyanyian baru” di hadapan takhta itu, sebuah nyanyian yang tidak dapat dipelajari oleh seorangpun kecuali mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu. Itu adalah nyanyian Musa dan Anak Domba, – sebuah nyanyian kelepasan. Tidak seorang pun selain dari mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu yang dapat mempelajari nyanyian itu, karena nyanyian itu adalah nyanyian pengalaman mereka – sebuah pengalaman yang belum pernah dialami oleh kelompok yang lain. “Mereka inilah yang mengikuti Anak Domba, ke mana saja Ia pergi.” Mereka ini, yang telah diubahkan dari bumi, dari antara orang-orang yang hidup, diperhitungkan sebagai “buah-buah pertama bagi Allah dan Anak Domba.” Wahyu 15:2, 3; 14:1-5…” GC 648.3

Selasa, 19 Maret

Tuhan, Siapa yang Boleh Menumpang dalam Kemah-Mu?


Bacalah Mazmur 15. Siapakah orang-orang yang layak menyembah di hadirat Tuhan?

“Selalu baik hati, sopan, selalu berpihak pada yang tertindas, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus dikasihi oleh semua orang. Dengan kehidupan dan karakter-Nya yang sempurna, Dia menjawab pertanyaan yang diajukan dalam Mazmur kelima belas: TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya. Pada masa kanak-kanak dan masa muda-Nya, jalan hidup-Nya sedemikian rupa sehingga ketika melakukan pekerjaan sebagai guru, Ia dapat berkata kepada murid-murid-Nya, Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.’ FE 402.1

“Ketika Kristus bertumbuh dewasa, pekerjaan yang dimulai pada masa kanak-kanak-Nya terus berlanjut, dan Dia terus bertambah dalam hikmat, dan dalam perkenanan Allah dan manusia. Dia tidak mengambil bagian dari keluarga-Nya sendiri hanya karena mereka memiliki hubungan darah dengan-Nya; Dia tidak akan membenarkan perkara mereka dalam satu situasi pun di mana mereka bersalah atau berbuat salah; tetapi Dia selalu membenarkan apa yang Dia ketahui sebagai kebenaran.” FE 402.2

Bacalah Mazmur 24:3-6 dan Mazmur 101:1-3. Apakah artinya menjadi suci?

“Dalam pertempuran melawan kejahatan-kejahatan dari dalam dan godaan-godaan dari luar, bahkan Salomo yang bijaksana dan berkuasa pun kalah. ‘Jauhkanlah dirimu dari segala sesuatu yang kelihatannya jahat’. Ingatlah Salomo. Di antara banyak bangsa, tidak ada raja yang seperti dia, yang dikasihi Allahnya. Dia jatuh. Dia telah menyimpang dari Allah dan menjadi rusak karena menuruti hawa nafsu. Ini adalah dosa yang berlaku di zaman ini, dan perkembangannya sangat menakutkan. Tidak seorang pun kecuali yang murni dan rendah hati dapat tinggal di hadapannya. “Siapakah yang akan naik ke bukit TUHAN, dan siapakah yang akan berdiri di tempat kudus-Nya? Orang yang memiliki tangan yang bersih dan hati yang murni, yang tidak mengangkat jiwanya kepada kesia-siaan, dan tidak bersumpah palsu.” 1SP 396.2

“Khususnya orang-orang muda yang telah terbiasa membaca novel dan buku-buku cerita yang murah akan mendapat manfaat dengan bergabung dalam pelajaran keluarga pada malam hari. Para remaja putra dan putri, bacalah buku-buku bacaan yang akan memberimu pengetahuan yang benar dan yang akan menolong seluruh keluarga. Katakanlah dengan tegas: “Saya tidak akan menghabiskan waktu-waktu yang berharga untuk membaca apa yang tidak berguna bagi saya dan yang tidak cocok untuk melayani orang lain. Saya akan mencurahkan waktu dan pikiran saya untuk memperoleh kecakapan untuk melayani Tuhan. Saya akan menutup mata saya terhadap hal-hal yang sembrono dan berdosa. Telinga saya adalah milik Tuhan, dan saya tidak akan mendengarkan alasan-alasan halus dari musuh. Suara saya tidak akan tunduk pada kehendak yang tidak berada di bawah pengaruh Roh Allah. Tubuhku adalah bait Roh Kudus, dan setiap kekuatanku harus dikuduskan untuk melakukan hal-hal yang baik.’” 7T 64.1

Rabu, 20 Maret

Ceritakanlah Kemuliaan-Nya di Antara Bangsa-Bangsa


Bacalah Mazmur 96. Apa saja aspek ibadah yang disebutkan dalam mazmur ini?

 “Berpalinglah kepada Tuhan, hai orang-orang tawanan yang penuh pengharapan. Carilah kekuatan dari Tuhan, Allah yang hidup. Tunjukkanlah iman yang teguh dan yang sederhana dalam kuasa-Nya dan kesediaan-Nya untuk menyelamatkan. Dari Kristus mengalirlah aliran keselamatan yang hidup. Dia adalah Mata Air kehidupan, Sumber dari segala kekuatan. Ketika dengan iman kita berpegang pada kekuatan-Nya, Dia akan mengubah, mengubah secara ajaib, pandangan yang paling tidak berpengharapan dan yang mengecilkan hati. Dia akan melakukan ini untuk kemuliaan nama-Nya. 8T 12.1

“Tuhan memanggil umat-Nya yang setia, yang percaya kepada-Nya, untuk menyampaikan keteguhan hati kepada mereka yang tidak percaya dan yang tidak memiliki harapan. Kiranya Tuhan menolong kita untuk saling menolong dan membuktikan Dia dengan iman yang hidup.” 8T 12.2

“Dengan api dan pedang-Nya TUHAN akan menghukum semua manusia, dan orang-orang yang dibunuh oleh TUHAN akan banyak jumlahnya .... dan Aku akan mengutus orang-orang yang terluput dari mereka kepada bangsa-bangsa .... dan mereka akan memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa kafir .... dan mereka akan membawa semua saudara-saudaramu ... ke gunung-Ku yang kudus, Yerusalem, demikianlah firman TUHAN, seperti orang Israel membawa persembahan di dalam bejana yang tahir ke dalam rumah TUHAN.” Yesaya 66:16, 19, 20

Jadi, pada masa di antara “hujan akhir” kebenaran dan “pencurahan” kuasa Roh Kudus, akan dimeteraikan sejumlah orang yang telah disucikan yang akan luput dari antara “orang-orang yang dibunuh oleh Tuhan.” Dengan kata lain, pada saat penuaian buah-buah pertama, ketika semua orang berdosa telah dikeluarkan dari gereja, dan orang-orang benar tinggal sendirian seperti 120 murid di ruang atas, baru pada pada saat itulah Tuhan akhirnya dapat mencurahkan kuasa Roh-Nya ke atas semua orang, sehingga semua orang (semua orang yang “luput”) akan bernubuat, memimpikan mimpi-mimpi dan melihat penglihatan-penglihatan.
“Maka akan jadi kelak, bahwa barangsiapa yang tertinggal di Sion dan yang masih tinggal di Yerusalem akan disebut kudus, yaitu setiap orang yang namanya tertulis di antara orang-orang yang hidup di Yerusalem: Apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran putri-putri Sion, dan telah membersihkan darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh penghakiman dan roh pembakaran. Maka Tuhan akan membuat di atas segala tempat kediaman di gunung Sion dan di atas segala perhimpunannya awan dan asap pada siang hari, dan nyala api yang bernyala-nyala pada malam hari, karena di atas segala kemuliaan itu akan ada suatu pertahanan. Dan di sana akan ada kemah sebagai naungan pada siang hari dari panas terik, dan sebagai tempat berlindung, dan sebagai tempat berlindung dari badai dan hujan.” Yesaya 4:3-6.

Hanya setelah pembersihan besar-besaran di dalam gereja ini (yang dijelaskan juga dalam Yehezkiel pasal 9), umat yang sisa akan diperlengkapi untuk membawa obor Kebenaran yang menyala penuh ke seluruh dunia kafir. Dari Sion akan keluar hukum dan firman Tuhan dari Yerusalem. Pekerjaan itu akan selesai, “dipersingkat dalam kebenaran,” dan Tuhan akan menampakkan diri dalam kemuliaan – dilihat oleh setiap mata (Wahyu 1:7).

Kamis, 21 Maret

Ketika Tuhan Tidak Berkenan kepada Korban Persembahan


Baca Mazmur 40:6-7, Mazmur 50:7-23, dan Mazmur 51:16-19. Masalah penting apa yang dibahas dalam teks dibawah ini ? Bagaimana orang benar dicobai ? Mengapa Tuhan tidak berkenan dengan korban - korban yang Ia tetapkan di dalam Firman-Nya ( Kel. 20:24 )?

Pelanggaran terhadap hukum Tauratlah yang mengakibatkan dosa, kesedihan, dan kematian. Setan menyatakan bahwa ia akan membuktikan kepada dunia yang telah diciptakan Allah, dan kepada kecerdasan surgawi, bahwa adalah mustahil untuk menaati hukum Allah. Ketika Adam menyerah pada godaan musuh, dan jatuh dari tempat yang tinggi dan kudus, Setan dan para malaikatnya bersukacita. Tetapi dari takhta Allah terdengar suara yang mengucapkan kata-kata yang penuh misteri. "Korban sembelihan dan persembahan tidak Engkau kehendaki, telinga-Ku telah Engkau buka, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki. Lalu aku berkata: Lihat, aku datang; dalam kitab suci ada tertulis tentang aku: Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; ya, Taurat-Mu ada di dalam hatiku." Ketika manusia jatuh, Kristus mengumumkan tujuan-Nya untuk menjadi pengganti dan jaminan bagi manusia. Siapakah Dia? Yesaya berkata tentang Dia, "Seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." Yohanes mengatakan tentang Dia, "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Pada mulanya Firman itu bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada sesuatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia .... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” RH September 3, 1901, par. 3

Tanpa pertolongan yang terus-menerus yang hanya datang dari Allah, bahkan mereka yang dipandang sebagai orang percaya yang paling terkemuka pun berada dalam bahaya jatuh ke dalam dosa-dosa yang telah dipersiapkan oleh Iblis untuk mempermalukan Allah. Ingatlah, semua orang yang mengaku sebagai orang percaya, bahwa hanya ketika Anda memiliki iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa, hanya ketika Anda memiliki sukacita keselamatan dari Kristus di dalam hati, Anda memenuhi syarat untuk menuntun orang-orang berdosa kepada pertobatan dan reformasi. Orang percaya yang sejati, yang tidak hanya menyetujui kebenaran, tetapi juga percaya dan melakukan kebenaran, yang tidak akan merasa puas kecuali jika ia memiliki hadirat Allah di dalam dirinya, yang merupakan kuasa untuk kebaikan di dunia. 16LtMs, Lt 79, 1901, par. 21

Dalam bertobat dari dosa-dosa kita, kita tidak perlu masuk ke dalam sel, seperti yang dilakukan Luther, dan mencambuk diri kita sendiri sebagai hukuman atas kesalahan kita, berpikir bahwa dengan melakukan hal itu kita dapat memperoleh perkenanan Allah. Pertanyaan yang diajukan oleh nabi: "Dengan apakah aku akan datang ke hadapan TUHAN dan sujud menyembah kepada Allah yang Mahatinggi, apakah aku akan datang ke hadapan-Nya dengan membawa korban bakaran dan anak lembu berumur setahun? Apakah TUHAN akan berkenan kepada beribu-ribu domba jantan, atau kepada sepuluh ribu sungai minyak? Haruskah aku mempersembahkan anak sulung karena pelanggaranku, buah tubuhku karena dosa jiwaku? Ia telah menunjukkan kepadamu, hai manusia, apa yang baik, dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu selain dari pada berbuat adil, dan mengasihi kasih, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" Firman Tuhan: "Hati yang patah dan remuk redam, ya Allah, tidak akan Kaupandang rendah." "Tetapi kepada orang inilah Aku akan memandang, yaitu orang yang miskin dan remuk redam jiwanya, yang gemetar mendengar firman-Ku.
"TUHAN itu dekat kepada orang yang remuk hatinya, dan menyelamatkan orang yang remuk jiwanya. 'Engkau tidak menghendaki korban sembelihan, kalau tidak, Aku akan memberikannya, engkau tidak menyukai korban bakaran. Korban sembelihan kepada Allah ialah hati yang remuk, yang patah hati dan yang menyesal, ya Allah, tidak Kaupandang hina. Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Mahakudus, yang mendiami kekekalan, yang nama-Nya kudus: "Aku bersemayam di tempat yang mahatinggi dan mahakudus, bersama-sama dengan Dia yang remuk redam dan rendah hati, untuk menghidupkan kembali roh orang-orang yang remuk redam dan untuk menghidupkan kembali hati orang-orang yang remuk redam. ST August 8, 1892, par. 1

Jumat, 22 Maret

Pendalaman

 “Kamu harus mati bagi dirimu sendiri, menyalibkan daging, dengan kasih sayang dan hawa nafsu. Kamu tidak perlu merancang cara dan metode untuk menyalibkan dirimu sendiri; penebusan dosa yang dilakukan oleh diri sendiri tidak ada gunanya, dan akan menjadi sia-sia apabila ujian menimpamu. Kita harus menyerahkan hati kita kepada Allah, agar Dia dapat memperbarui dan menguduskan kita, dan membuat kita layak untuk masuk ke dalam istana surgawi-Nya. Kita tidak perlu menunggu waktu yang khusus, tetapi hari ini kita harus menyerahkan diri kita kepada-Nya, menolak untuk menjadi hamba dosa. Apakah engkau membayangkan bahwa engkau dapat meninggalkan dosa dengan kekuatan manusiamu sendiri sedikit demi sedikit? Engkau tidak dapat melakukan hal ini; Yesus diperlakukan sebagai orang berdosa ketika Dia mengambil rupa daging yang berdosa, agar orang berdosa dapat diperlakukan sebagai orang benar. Bapa mengasihi kita yang percaya kepada Kristus seperti Ia mengasihi Anak-Nya yang tunggal. Jadi dengan iman kita dapat memahami kebenaran Kristus, dan Juruselamat kita menyelamatkan kita dari segala dosa. Jiwa yang bertobat akan membenci apa yang dibenci Kristus, dan menyukai apa yang disukai Kristus. Bukankah dengan kematian dan penderitaan-Nya, Dia telah menyediakan perantaraan penyucian dari dosa bagimu? Engkau harus mengambil darah Yesus dan menggunakannya ke dalam hatimu dengan iman, karena hanya itulah yang dapat membuatmu menjadi lebih putih dari salju. Tetapi engkau berkata, “Penyerahan semua berhalaku menghancurkan hatiku.” Inilah yang dibutuhkan. Dalam menyerahkan semuanya untuk Tuhan, engkau jatuh ke atas batu karang dan hancur. Serahkanlah semuanya bagi-Nya tanpa menunda-nunda, karena jika engkau tidak dihancurkan, engkau tidak berharga. ST 8 Agustus 1892, par. 2

“Mengapa harus menunggu lebih lama lagi? Mengapa tidak percaya saja kepada Allah dan berkata, “Aku menyerahkan diriku kepada-Mu, hanya itu yang dapat kulakukan.” Jika Iblis datang untuk menghalangimu dari Allah, menuduhmu berdosa, menggodamu untuk tidak mempercayai Allah dan meragukan belas kasihan-Nya, katakanlah, “Aku tidak dapat membiarkan kelemahanku menjadi penghalang antara aku dan Allah, karena Dialah kekuatanku. Dosa-dosaku yang banyak itu ditanggungkan kepada Yesus, korban ilahiku.” Setan ingin membuatmu tetap berada di lembah dosa, tetapi tidakkah engkau memutuskan untuk bebas? Tidakkah kamu mau berkata:” – ST 8 Agustus 1892, par. 3