Mengobarkan Perdamaian

Pelajaran 13, Triwulan ke-3, 16-22 September 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore, 16 September

Ayat Hafalan:

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.” KJV - Efesus 6:16 -17


“Saat ini gereja bersifat militan. Kini kita dihadapkan pada sebuah dunia yang berada dalam kegelapan tengah malam, yang hampir seluruhnya menyerah pada penyembahan berhala. Tetapi harinya akan tiba di mana peperangan akan terjadi, kemenangan akan diraih. Kehendak Allah akan jadi di bumi, seperti yang terjadi di surga. Kemudian bangsa-bangsa tidak akan memiliki hukum lain selain hukum surga. Semua akan menjadi satu keluarga dan berbahagia, mengenakan pakaian pujian dan ucapan syukur, yaitu jubah kebenaran Kristus. Seluruh alam, dengan keindahannya yang luar biasa, akan memberikan penghormatan dan pujian kepada Tuhan dengan tidak henti-hentinya. Dunia akan dipenuhi cahaya surga. Tahun-tahun akan berlalu dengan penuh kebahagiaan. Cahaya bulan akan sama seperti cahaya matahari. dan cahaya matahari akan lebih terang tujuh kali lipat daripada cahaya yang ada sekarang. Dalam pandangan itu malaikat-malaikat akan bernyanyi bersama, dan umat-umat Allah akan bersorak kegirangan, sementara Allah dan Kristus akan bersatu dalam menyerukan: 'Tidak akan ada lagi dosa, juga tidak akan ada lagi kematian.” 8T 42.1

"Inilah pemandangan yang disajikan kepada saya. Namun gereja harus dan akan berperang melawan musuh yang kelihatan dan tidak kelihatan itu. Agen Setan dalam bentuk manusia ada di muka bumi ini. Manusia telah bersekutu dengannya untuk menentang Allah semesta alam. Konfederasi ini akan terus berlanjut hingga Kristus meninggalkan tempat perantaraanNya dan mengenakan pakaian pembalasanNya. Agen-agen setan ada di setiap kota, dengan sibuknya mengorganisir partai-partai yang menentang hukum Allah. Orang-orang yang mengaku suci dan orang-orang yang tidak beriman mengambil sikap mendukung partai-partai ini. Saat ini tidak ada waktu bagi umat-umat Tuhan untuk lemah, harus kuat. Kita tidak boleh lengah sedetik.” 8T 42.2

Minggu, 17 September

Gereja: Tentara yang Bersatu


Bacalah Efesus 6:10-20. Apakah yang Paulus katakan tentang jenis peperangan yang sedang dihadapi oleh gereja? Apakah Paulus hanya menggambarkan peperangan rohani individu orang percaya melawan kejahatan atau peperangan gereja melawan kejahatan?

 Yoel 2:1-3 – “Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat; suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang. Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput.”

Di sini Anda melihat bahwa sebuah pekabaran harus diberitakan kepada gereja, kepada Sion, yang menyatakan bahwa hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu sudah dekat; bahwa hari itu akan menghancurkan di belakang umat-Nya, dan kemuliaan di depan mereka, – bahwa Tuhan akan menyisir ladang itu secara menyeluruh, bahwa Dia akan mengumpulkan setiap butir “gandum”, dan kemudian membakar lalang.

Ayat 4-6 – “Rupanya seperti kuda, dan seperti kuda balapan mereka berlari. Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang. Terhadapnya bangsa-bangsa gemetar, segala muka bertambah menjadi pucat pasi.”

Kita melihat bahwa kuasa yang menyertai Israel kuno ketika mereka merebut Tanah Perjanjian, juga akan menyertai hamba-hamba Tuhan pada waktu pengumpulan ini.

Ayat 7, 8 – “Mereka akan berlari seperti pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, akan memanjat tembok seperti prajurit-prajurit yang gagah perkasa, akan berbaris masing-masing dalam barisannya dan tidak akan memecah-belah barisan, dan tidak akan saling mendahului, dan akan berjalan masing-masing pada jalannya, dan apabila mereka jatuh terkena pedang, mereka tidak akan terluka."

Tidak ada yang akan dapat menahan umat Allah. Setiap orang akan mengurus urusannya dengan sempurna. Mereka akan mengumpulkan hasil bumi dan tidak ada yang akan menyakiti mereka. Roh Nubuat bersaksi: “Ketika orang-orang kudus meninggalkan kota-kota dan desa-desa, mereka dikejar oleh orang-orang jahat yang berusaha membunuh mereka. Tetapi pedang-pedang yang diangkat untuk membunuh umat Allah patah dan jatuh tak berdaya seperti jerami” - Early Writings, hlm. 284-285.

Ayat 9 – “Mereka akan berlari-lari ke sana kemari di dalam kota, mereka akan berlari-lari di atas tembok, mereka akan memanjat rumah-rumah, mereka akan masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri.”

“Hamba-hamba Allah” pasti akan mengumpulkan semua saudara-saudara mereka dari segala bangsa (Yesaya 66:20). Memang benar, karena kaki-kaki Injil adalah kaki-kaki orang-orang yang memberitakannya. Tentulah, hanya dengan koordinasi yang sempurna dan pasukan yang anti peluru, pekerjaan Injil dapat diselesaikan ketika binatang bertanduk dua itu menyatakan “bahwa setiap orang yang tidak mau menyembah patung binatang itu harus dibunuh.” Wahyu 13:15.

Ayat 10, 11 – “Bumi akan gemetar di hadapan mereka, dan langit akan berguncang, matahari dan bulan akan menjadi gelap dan bintang-bintang akan memadamkan cahayanya, dan TUHAN akan memperdengarkan suara-Nya di hadapan bala tentara-Nya, sebab kemah-Nya sangat besar, karena Ia kuat untuk melaksanakan firman-Nya, karena hari TUHAN itu besar dan sangat mengerikan, siapakah yang dapat menanggungnya?"

Setelah mengumumkan betapa besar dan mengerikannya hari itu, Tuhan membuat permohonan ini:

Ayat 12-14 – “Sebab itu sekarang juga, demikianlah firman TUHAN, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan berkabung, koyakkanlah hatimu dan janganlah pakaianmu dan berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya, dan Ia mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia akan kembali dan menyesal serta meninggalkan berkat di belakang-Nya, yaitu korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu?”

Permohonan Allah adalah agar kita mempersiapkan diri untuk menyongsong hari itu; bahwa sekarang sebagai orang-orang Kristen yang tulus yang menyadari bahwa pada saat seperti inilah pekabaran belas kasihan ini datang kepada kita, kita dengan penuh penyesalan kembali kepada-Nya.

Senin, 18 September

Ikat Pinggang dan Baju Zirah


Bagaimana Paulus membayangkan orang-orang percaya memulai persiapan mereka untuk berperang melawan kejahatan? Efesus 4:14

Daniel 2:44 – “Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya.”

Sebagian besar siswa Alkitab memahami bahwa patung besar dari Daniel 2 ini melambangkan kerajaan-kerajaan dari zaman Daniel hingga akhir zaman. Di sini, Anda lihat, batu yang terpotong tanpa perbuatan tangan itu meremukkan patung itu di bagian kaki, lalu batu itu memenuhi seluruh bumi. “Pada zaman raja-raja ini”, yaitu zaman kita sekarang ini, kata Ilham, Allah akan mendirikan kerajaan yang dilambangkan oleh batu itu, dan kerajaan itu akan menghantam bangsa-bangsa, dan dengan demikian membawa kesudahannya. Apakah hari itu kalau bukan hari yang besar bagi umat Allah, dan mengerikan bagi bangsa-bangsa? Sungguh, hari itu adalah hari Tuhan yang besar dan mengerikan.

Ayat 45 – “Tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai.”

Catatan Daniel tentang hari itu sangat singkat, tetapi Yeremia menggambarkan hari itu secara terperinci:

Yeremia 51:21-23 – “Dan dengan engkau Aku menghancurkan kuda dan pengendaranya, dengan engkau Aku menghancurkan kereta dan penunggangnya, dengan engkau Aku menghancurkan orang laki-laki dan perempuan, dengan engkau Aku menghancurkan orang tua dan muda, dengan engkau Aku menghancurkan teruna dan dara, dengan engkau Aku menghancurkan gembala dan kawanan dombanya, dengan engkau Aku menghancurkan petani dan lembu pembajaknya, dengan engkau Aku menghancurkan panglima-panglima dan pembesar-pembesar.”

Di sini Ilham menjelaskan bahwa Allah dengan Kerajaan-Nya akan menghancurkan bangsa-bangsa, bahwa umat-Nya akan menjadi kapak perang-Nya. Baik Daniel maupun Yeremia dengan tegas menyatakan bahwa Kerajaan itu akan mengakhiri kerajaan-kerajaan dunia.

Mikha 5:7 – “Maka sisa-sisa Yakub akan ada di tengah-tengah banyak bangsa seperti embun dari pada TUHAN seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan yang tidak menanti-nantikan orang dan tidak mengharap-harapkan anak manusia.”

Sisa-sisa Yakub (mereka yang tersisa setelah lalang dicabut), ketika didirikan sebagai kerajaan, akan menjadi seperti hujan berkat bagi mereka yang mencari keselamatan, dan seperti singa yang mencabik-cabik bagi mereka yang terus menerus berbuat dosa. Hari itu akan menjadi hari yang menyenangkan bagi bangsa yang satu, dan mengerikan bagi bangsa yang lain.

Selasa, 19 September

Kasut: Gereja Mengobarkan Kedamaian


Delapan kali Paulus menyoroti damai di kita Efesus. Mengapa dia menggunakan metafora militer ketika dia begitu tertarik pada perdamaian?

Suara Roh melalui Yesaya juga kini sedang berseru-seru dengan nyaring: “Bangunlah, bangunlah, kenakanlah kuatmu, hai Sion; kenakanlah pakaian-pakaianmu yang indah-indah, hai Yerusalem, kota suci; karena mulai dari sekarang ini tidak akan lagi masuk ke dalammu orang-orang yang tidak bersunat dan yang najis itu ..... Betapa indahnya di atas gunung-gunung kaki-kaki Dia yang membawakan kabar-kabar baik, yang memberitakan damai; yang membawakan kabar-kabar baik, yang memberitakan selamat, yang mengatakan kepada Sion, bahwa Allahmu memerintah!” Yesaya 52 : 1, 7.

Suara yang sama itu melalui Nahum juga menghimbau : “Tengoklah di atas gunung-gunung kaki-kaki dia yang membawakan kabar-kabar baik itu, yang memberitakan damai! Hai Yehuda, laksanakanlah pesta-pesta perayaanmu, lakukanlah janji-janji nazarmu; karena orang-orang jahat tidak akan lagi berjalan lalu melewatimu, ia telah ditumpas habis.” Nahum 1 : 15.

Tetapi dalam seluruh sejarahnya, sidang secara keseluruhan belum pernah menyambut sesuatu pekabaran dari surga. Oleh sebab itulah panggilan itu datang kepada masing-masing anggota secara pribadi. Masing-masing harus memutuskan bagi dirinya sendiri. Janganlah seorangpun membiarkan dirinya dipengaruhi oleh orang lain. Dan “tidak seorangpun berhak menutup terang itu daripada orang banyak. Apabila sesuatu pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, tidak seorangpun dapat memaafkan dirinya untuk tidak melakukan sesuatu penyelidikan terhadap tuntutan-tuntutan yang terkandung di dalam pekabaran itu. ..... Adalah karena mengikuti jalan yang sedemikian ini maka gereja-gereja yang terkenal telah tertinggal dalam sebagian kegelapan, dan itulah sebabnya pekabaran-pekabaran dari surga itu tidak berhasil mencapai mereka.” -- Testimonies on Sabbath School Work, p. 65; Counsels on Sabbath School Work, p. 28.

Kabar-kabar yang lebih baik apakah daripada ini yang mungkin diingini oleh suatu umat sementara mereka berada dalam tawanannya? Jika pekabaran ini, Kerajaan Allah (sidang yang sudah disucikan), bukanlah sebuah pekabaran damai dan sejahtera, maka katakanlah kepada kami apakah yang dimaksudkan Ilham dengan mengatakan, bahwa serigala dan domba, macan tutul dan anak kambing, anak lembu dan anak singa, akan berbaring bersama-sama, “dan seorang anak kecil akan menggembalakan mereka.” “Dan penduduk negeri tidak mengatakan, ‘aku sakit’; dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya.” Yesaya 11 : 6; 33 : 24.

Di sini kata-kata nubuatan Firman Allah menyatakan dengan jelas baik oleh nabi Yesaya maupun oleh nabi Nahum bahwa apabila kita menyaksikan kabar-kabar baik ini diberitakan oleh orang yang kaki-kakinya terlihat di atas gunung-gunung (dan ini kini sedang berjalan untuk pertama kalinya semenjak kedua nabi, itu menuliskannya), maka itu akan merupakan suatu pertanda bahwa orang jahat, yaitu para pendurhaka terhadap undang-undang Musa, tak lama lagi akan dilenyapkan dari antara umat Allah.

“Tuhan, tolonglah kami untuk mengenakan perlengkapan senjata dan bertindak dengan sungguh-sungguh, sebagaimana jiwa-jiwa pria dan wanita layak untuk diselamatkan. Marilah kita mengupayakan pertobatan yang sesungguhnya. Kita memerlukan kehadiran Roh Kudus Allah bersama kita, agar hati kita dapat dilembutkan dan agar kita tidak membawa roh yang jahat ke dalam pelayanan. Saya berdoa agar Roh Kudus dapat menguasai hati kita sepenuhnya. Marilah kita bertindak seperti anak-anak Allah yang mencari nasihat dari-Nya, siap untuk melaksanakan rencana-Nya di dalam setiap kesempatan yang diberikan. Allah akan dimuliakan oleh umat yang demikian, dan mereka yang menyaksikan semangat kita akan berkata: Amin dan amin.” 9T 107.2

“Apabila orang-orang yang mengaku Kristen bersatu sebagai umat yang utuh, - satu dengan Kristus di dalam Tuhan, - mereka menjadi perwakilan sidang sebagai Anak sulung. Kesatuan harus selalu menjadi elemen yang dipertahankan di dalam gereja Kristen. Pria dan wanita dipersatukan dalam kuasa gereja melalui sebuah perjanjian yang paling khidmat dengan Allah untuk menaati Firman-Nya, dan untuk bersatu dalam upaya untuk menguatkan iman satu dengan yang lain.” RH January 6, 1903, par. 5

Rabu, 20 September

Perisai, Ketopong, dan Pedang


Kapan dan bagaimana seharusnya orang-orang percaya sebagai pejuang menggunakan perisai, ketopong dan pedang dalam pertentangan besar? Efesus 6:16, 17

“Peperangan antara yang baik dan yang jahat belum menjadi lebih sengit dibandingkan pada zaman Juruselamat. Jalan menuju surga saat ini tidak lebih mulus dibandingkan dulu. Segala dosa kita harus disingkirkan. Segala pemanjaan yang menghalangi kehidupan beragama kita harus disingkirkan. Mata kanan atau tangan kanan harus dikorbankan, jika itu membuat kita melakukan kesalahan. Apakah kita bersedia meninggalkan kebijaksanaan kita sendiri, dan menerima kerajaan surga seperti seorang anak kecil? Apakah kita bersedia berpisah dengan sikap merasa benar sendiri? Apakah kita bersedia mengorbankan persetujuan manusia? Hadiah berupa kehidupan kekal mempunyai nilai yang tak terhingga. Apakah kita bersedia menyambut pertolongan Roh Kudus, dan bekerja sama dengannya, mengerahkan upaya-upaya dan melakukan pengorbanan yang sepadan dengan nilai dari objiek yang akan diperoleh? RH 25 Agustus 1896, par. 12

“Nasihat Roh Allah pada waktu ini mempunyai kekuatan yang luar biasa, ‘Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah.” RH 25 Agustus 1896, par. 13

"Keegoisan dan ketidakpercayaan merusak banyak kehidupan. Gereja menjadi lemah karena ketidakberdayaan orang-orang yang seharusnya memikul kuk Kristus dan mengangkat beban-Nya. Kristus memerlukan orang-orang yang memiliki pengalaman yang murni. Haruskah Ia memiliki di dalam pasukannya orang-orang yang memiliki cacat rohani, prajurit-prajurit yang harus mencari tempat yang paling mudah, agar jalan yang kasar tidak melukai kaki mereka yang licin? Kita sedang berada di medan perang, terdaftar untuk melayani. Ketika terompet berbunyi, “Maju!” janganlah berhenti, untuk mengobati kelemahan-kelemahan kecilmu. Lupakanlah bahwa Anda memilikinya, dan teruslah maju. Di manakah para prajurit yang aktif, yang mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, yang siap untuk melakukan peperangan yang giat? Di manakah para prajurit yang siap untuk mengangkat standar, dan memikulnya dalam pertempuran, di bawah perintah Kapten, menuju kemenangan? RH 21 Agustus 1900, par. 8

“Pertempuran yang sungguh-sungguh harus dilakukan, karena Tuhan akan datang. Buanglah jauh-jauh sikap malas-malasan yang membuat banyak orang tidak mau bekerja. Gali bakat-bakat Anda yang terpendam. Anda berkewajiban untuk menjadi pekerja yang aktif dan rajin. “Setiap orang yang mau mengikut Aku,” kata Kristus, “ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Jangan menolak untuk melihat tanggung jawab Anda. Bersatulah dalam pekerjaan yang sungguh-sungguh bagi Allah. Pergilah bekerja, bawalah warna-warnamu bersamamu.” RH 21 Agustus 1900, par. 9.

Kamis, 21 September

Mempraktekan Doa di Medan Perang


“Terdapat suatu cinta akan kesenangan yang terburu - buru pada waktu ini, suatu pertambahan sikap tidak bermoral yang menakutkan, suatu penghinaan untuk semua kekuasaan. Bukan saja orang dunia, tetapi juga orang - orang yang mengaku Kristen, diatur oleh kecenderungan daripada kewajiban. Kata - kata Kristus terdengar sepanjang zaman, ‘Perhatikan dan berdoalah.’” RH December 20, 1881, par. 10

Kristus datang ke dunia ini untuk berperang seorang diri melawan musuh manusia ini, dan dengan demikian merebut umat manusia dari cengkeraman Iblis. Dalam mencapai tujuan ini, Ia tidak menahan nyawa-Nya sendiri. Dan sekarang, di dalam kekuatan yang akan diberikan Kristus, manusia harus berdiri untuk dirinya sendiri, menjadi penjaga yang setia melawan musuh yang licik dan berkomplot. Rasul yang agung ini berkata, "Hiduplah dengan penuh kewaspadaan," - jagalah setiap jalan jiwa, pandanglah terus menerus kepada Yesus, pola yang benar dan sempurna, dan berusahalah meniru teladan-Nya, bukan hanya dalam satu atau dua hal, tetapi dalam segala hal. Dengan demikian kita akan siap menghadapi setiap keadaan darurat. Kewaspadaan yang tak henti-hentinya merupakan bantuan yang besar bagi doa. Hal ini menjaga pikiran agar tidak melenceng dari prinsip-prinsip yang benar. Hal ini akan menutup kesia-siaan dan kesia-siaan yang ada di dunia ini di mana-mana, dan pada tingkat yang mengkhawatirkan di antara orang-orang yang mengaku Kristen. Orang yang pikirannya suka berdiam di dalam Allah akan memiliki pertahanan yang kuat. Ia akan cepat menyadari bahaya yang mengancam kehidupan rohaninya, dan rasa bahaya akan menuntunnya untuk berseru kepada Allah untuk meminta pertolongan dan perlindungan. RH October 11, 1881, par. 2

Ada kalanya kehidupan Kristen tampaknya diliputi bahaya, dan tugas tampaknya sulit untuk dilakukan. Tetapi awan yang mengepung jalan kita, dan bahaya yang mengelilingi kita, tidak akan pernah lenyap di hadapan roh yang berhenti, yang ragu-ragu, dan yang tidak mau berdoa. Pada saat-saat seperti itu, ketidakpercayaan berkata, Kita tidak akan pernah bisa mengatasi rintangan-rintangan ini; marilah kita menunggu sampai kita dapat melihat jalan kita dengan jelas. Tetapi iman dengan berani mendorong untuk maju, berharap dalam segala hal, percaya dalam segala hal. RH October 11, 1881, par. 3

Kewaspadaan dan kewaspadaan dibutuhkan sekarang tidak seperti sebelumnya dalam sejarah perlombaan. Mata harus dipalingkan dari melihat kesia-siaan. Kedurhakaan, roh yang berlaku pada zaman ini, harus dihadapi dengan teguran yang tegas. Jangan sampai ada yang merasa bahwa mereka tidak berada dalam bahaya. Selama Setan masih hidup, usahanya akan terus menerus dan tak kenal lelah untuk membuat dunia menjadi jahat seperti sebelum air bah, dan tidak bermoral seperti penduduk Sodom dan Gomora. Doa ini mungkin dipanjatkan setiap hari oleh mereka yang memiliki rasa takut akan Allah di hadapannya, agar Ia menjaga hati mereka dari keinginan-keinginan jahat, dan menguatkan jiwa mereka untuk melawan pencobaan. Mereka yang dalam kepercayaan diri mereka merasa tidak perlu berjaga-jaga dan tidak henti-hentinya berdoa, berada di dekat kejatuhan yang memalukan. Semua orang yang tidak merasakan pentingnya menjaga kasih sayang mereka dengan teguh, akan terpikat oleh mereka yang mempraktekkan seni mereka untuk menjerat dan menyesatkan orang-orang yang tidak waspada. Manusia mungkin memiliki pengetahuan tentang hal-hal ilahi, dan kemampuan untuk mengisi tempat yang penting dalam pekerjaan Allah; namun, kecuali mereka menghargai iman yang sederhana kepada Penebus mereka, mereka akan terjerat dan dikalahkan oleh musuh. RH October 11, 1881, par. 4

Itu karena tugas berjaga-jaga dan berdoa telah diabaikan dengan sangat menyedihkan sehingga ada begitu banyak kekurangan kekuatan moral. Inilah sebabnya mengapa begitu banyak orang yang memiliki bentuk kesalehan tidak menghasilkan perbuatan yang sesuai. Ketidakpedulian yang ceroboh, rasa aman yang duniawi mengenai kewajiban-kewajiban agama dan hal-hal yang kekal, telah merajalela sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Firman Allah menasihati kita untuk "senantiasa berdoa dalam segala hal dan permohonan di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalamnya dengan segala ketekunan." Dan sekali lagi, "Karena itu berjaga-jagalah dalam segala hal dengan penuh kesungguhan." Inilah penjagaan orang Kristen, perlindungannya di tengah-tengah bahaya yang mengelilingi jalannya. RH October 11, 1881, par. 5

Jumat, 22 September

Pelajaran Lanjutan

Wahyu 18:1, “Dan sesudah semuanya itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga dan ia mempunyai kuasa yang besar, dan bumi menjadi terang karena kemuliaannya.” Pada saat inilah nubuatan Yesaya akan digenapi. Yesaya 52:1, 2: “Bangunlah, bangunlah, kenakanlah kekuatanmu, hai Sion, kenakanlah pakaianmu yang indah-indah, hai Yerusalem, kota yang kudus! Sebab mulai sekarang tidak akan ada lagi orang yang tak bersunat dan orang najis masuk ke dalammu. Kebaskanlah dirimu dari debu, bangkitlah dan duduklah, hai Yerusalem: Lepaskanlah belenggu dari lehermu, hai puteri Sion yang tertawan [gereja Tuhan yang murni].”

Perhatikanlah bagian terakhir dari ayat pertama: “Sebab mulai sekarang tidak akan ada lagi orang yang tidak bersunat dan orang yang najis masuk ke dalammu.” Di dalam gereja selalu ada orang-orang yang tidak bersunat, najis, dan tidak bertobat, di sepanjang sejarahnya, tetapi di sini sang nabi menyatakan bahwa “tidak akan ada lagi”. Marilah kita bersyukur kepada Allah kita atas janji yang mulia ini, dan atas pengungkapan Firman-Nya. Zefanya juga menyatakan, “Sisa-sisa Israel tidak akan melakukan kejahatan, tidak akan mengucapkan dusta, dan tidak akan ada lagi lidah yang menipu dalam mulut mereka: Sebab mereka akan makan dan berbaring, dan tidak seorang pun akan membuat mereka takut.” Dalam buku Prophets and Kings, halaman 725, kita membaca: “Dengan mengenakan perlengkapan senjata kebenaran Kristus, gereja akan memasuki pertentangannya yang terakhir. ‘Terang seperti bulan, cerah seperti matahari, dan dahsyat seperti tentara dengan panji-panji’, ia akan pergi ke seluruh dunia, menaklukkan dan menaklukkan.”