Meterai Allah dan Tanda Binatang: Bagian 2

Pelajaran 12, Triwulan ke-2, 10-16 Juni 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 10 Juni

Ayat Hafalan:

“Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting disini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.” – Wahyu 13:10


Wahyu 13:16, 17 “Maka ia menyebabkan semua orang, kecil besar, kaya miskin, merdeka ataupun hamba, supaya menerima suatu tanda dalam tangan kanan mereka, atau pada dahi mereka: dan supaya tiada seorang pun dapat berjual beli, terkecuali orang yang memiliki tanda itu, atau nama dari binatang itu, atau angka bilangan dari namanya.”

Kekuasaan ini, sebagaimana anda lihat, akan juga mengawasi semua pasar di dunia.

Ramalan simbolis tentang pemerintahan dunia yang akan didirikan ini, jelas menunjukkan bahwa pemerintahan dunia yang akan datang itu bukanlah PBB, bukan juga Komunisme, melainkan suatu kekuasaan agama. Kita tahu bahwa ia itu bukanlah Komunisme, sebab Komunisme menentang agama, tetapi binatang itu membelanya.

Bilamana hal ini jadi, yang mana tidak jauh lagi di seberang khatulistiwa sana, maka orang-orang yang nama- namanya ada tertulis di dalam "Kitab Hayat" akan dilepaskan, tetapi semua orang lainnya akan kelak menerima tanda binatang itu. Tidak akan ada berdiri di tengah, ataupun kelas orang-orang yang netral.

Kita harus memutuskan sekarang juga apa yang hendak diperbuat, supaya jangan sampai kita lengah. Untuk kepentingan inilah terang Kebenaran telah datang kepada kita sekarang.

Pemerintahan dunia yang kelak akan berkembang dari “Perhimpunan Bangsa-Bangsa” maupun dari “Perserikatan Bangsa-bangsa” itu sesungguhnya tidak mutlak bersifat universal, maka masih akan ada “dua dunia” lagi, tetapi bukan merupakan dunia Kapitalisme dan dunia Komunisme, melainkan mereka adalah orang-orang yang menyembah binatang itu dan patungnya, dan orang-orang yang menyembah Allah yang nama-namanya ada tertulis di dalam Kitab. Mereka yang terakhir inilah satu-satunya umat yang tidak mau menyembah sujud kepada pemerintahan dunia yang akan datang itu.

Minggu - 11 Juni

Luka Mematikan


Bacalah Wahyu 13:5; Wahyu 12:6, 14; dan Daniel 7:25. Berapa lamakah kekuatan ini akan mendominasi dunia keagamaan di abad-abad sebelumnya?

Yohanes mengatakan: “Aku tampak salah satu dari kepala-kepalanya itu bagaikan terluka membawa mati.” Karena kepala yang terluka itu menunjuk kepada pukulan yang dilakukan oleh Luther terhadap kepausan, maka pengasingan paus dalam tahun 1798 merupakan pertanda mengenai lengkapnya luka itu dan bahwa periode nubuatan itu telah berakhir. Dengan demikian menggenapi kata-kata yang berbunyi: “Barangsiapa yang membawa orang ke dalam tawanan ia sendiri masuk ke dalam tawanan. (Wahyu 13:10). Kalau saja penguasa kepausan tidak memperoleh luka yang membawa mati oleh Luther, mana paus tidak mungkin dapat dimasukkan ke dalam penjara oleh jenderal Prancis, sebab sebelum kekuasaan kepausan itu dilukai oleh pedangnya Luther paus memerintah dengan penuh kekuasaan. Tetapi pukulan yang telah melemahkan kekuasaannya, maka akibatnya ialah bahwa paham Protestan telah muncul ke atas gelanggang. Pukulan yang terus menerus mulai melukai “kepala” itu, sampai pada akhirnya paus dimasukkan ke dalam penjara. Pukulan itu terus berlangsung sampai tahun 1870, pada waktu mana akhirnya kekuasaan sementara kepausan lalu disingkirkan. Itu merupakan gangguan terakhir dari “kepala” itu, maka ini menunjukkan bahwa ia tiu dibiarkan sampai sembuh sendiri “luka mematikan” itu.

Dengan mengutip kata-kata Luther yang menjelaskan bagaimana kepausan telah dilukai sebagai berikut: “Saya kemukakan firman Allah; saya berkhotbah dan menulis – semuanya inilah yang saya lakukan. Dan walaupun selagi saya tidur, ....... Firman yang telah saya khotbahkan itulah yang telah meruntuhkan kekuasaan kepausan, sehingga bukan penghulu atau pun kaizar yang telah menimbulkan kehancuran yang besar itu. Tetapi pun saya tidak berbuat apa-apa; Firman itu sendirilah yang telah melakukannya.” – The Great Controversy, halaman 190. “Saya memulai pekerjaan ini dengan nama Allah”, demikianlah kata Luther, “itu pun akan berakhir bukan oleh saya, melainkan oleh kuasa-Nya.”– The Great Controversy, halaman 142. Janganlah seorang pun salah menafsirkan ucapan yang berikut ini karena penulis yang sama itu juga yang telah menuliskan kedua-duanya. Oleh sebab itu adalah tidak adil untuk salah mengartikan ucapan yang satunya, karena dengan berbuat begitu kita akan membuat yang satu tidak harmonis terhadap yang lainnya. Berbicara mengenai 1260 tahun itu kita baca sebagai berikut: “Periode ini, sebagaimana dikemukakan di dalam pasal-pasal yang terdahulu, dimulai dengan unggulnya kekuasaan kepausan, tahun 538, dan berakhir dalam tahun 1798. Pada waktu itu, paus telah ditawan oleh tentara Prancis, maka kekuasaan kepausan memperoleh lukanya yang membawa mati, dan ramalan itu genaplah, “Barangsiapa yang memasukkan orang di dalam tawanan ia sendiri akan masuk ke dalam tawanan!” (Ayat 10). Maukah kita mengabaikan Allah dan Roh-Nya, lalu menjadikan Berthier sebagai orang yang menimbulkan luka mematikan itu…?

“Lukanya yang membawa mati itu sembuhlah sudah”, demikianlah kata Yohanes, “Dan seluruh dunia heran akan binatang itu.” Perhatikan bahwa dunia heran akan binatang itu, dan bukan heran akan kepala itu. Oleh sebab itu, ia itu tidaklah berarti bahwa dunia harus perlu mendaftarkan diri ke dalam keanggotaan dari badan yang dilambangkan oleh kepala itu. Artinya ialah, bahwa seluruh dunia telah mengikuti roh dari binatang itu – yaitu keduniawian. Dunia pada umumnya tidak pernah sebaliknya keadaannya. Tidak mungkin dapat dikatakan, bahwa “seluruh dunia heran akan binatang itu” jika umat yang dipercayakan Allah dengan Injil adalah bebas dari roh binatang itu. Tetapi harus jadi bahwa mereka telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka, lalu ikut serta dalam rohnya. Dimanakah perbedaan di antara sidang dan dunia?

Senin - 12 Juni

Kejatuhan


Bacalah 2 Tesalonika 2:3, 4, 9-12. Apakah yang diramalkan Paulus tentang hari-hari terakhir? Tanda-tanda pengenal apakah yang ia berikan untuk binatang itu, yaitu kuasa antikristus?

Binatang yang menyerupai macan tutul itu menghujat Allah dan kemah kesucian-Nya sama seperti yang dilakukan oleh binatang keempat Daniel pada fasenya yang kedua, yaitu Romawi Kristen, yaitu "satu masa, dua masa, dan setengah masa" (3 tahun 6 bulan), empat puluh dua bulan. Maka jelaslah bahwa binatang yang menyerupai macan tutul itu memerintah sezaman dengan binatang yang tidak tergambarkan itu pada fase keduanya, yaitu fase kepala tanduk kecil. Oleh karena itu, luka mematikan pada binatang yang menyerupai macan tutul itu melambangkan pukulan mematikan yang diterimanya dari Reformasi Protestan. Oleh karena itu, kepalanya yang terluka melambangkan kekuatan tanduk-kepala (penggabungan kekuatan sipil dan agama) dari binatang Daniel yang telah dicabut dari kekuatan sipilnya -- tanduknya dicabut.

Sekarang, karena tanduk-tanduk binatang Yohanes melambangkan bangsa-bangsa, dan kepalanya yang terluka melambangkan organisasi keagamaan yang terpisah dari kekuasaan sipil, dan karena ketujuh kepalanya sama, kecuali luka pada salah satunya, maka jelaslah bahwa kepala-kepala itu, yang berjumlah tujuh, melambangkan badan-badan keagamaan, yaitu Kekristenan secara keseluruhan. Sedangkan tanduk-tanduknya, yang berjumlah sepuluh, menggambarkan pemerintahan sipil secara keseluruhan. Oleh karena itu, baik tanduk maupun kepala melambangkan dunia saat ini sama seperti keempat binatang Daniel, masing-masing melambangkan dunia pada zamannya.

Hujat yang ada di kepala, bukan di tanduk, menunjukkan bahwa badan-badan keagamaan yang digambarkan di dalamnya tidak menyembah Allah sesuai dengan Kebenaran, bahwa mereka tidak sepenuhnya seperti yang mereka akui. Penafsiran yang tepat yang diberikan oleh Ilham pada kata "hujat" adalah ini: "Aku tahu hujat mereka, yang mengatakan dirinya orang Yahudi, padahal bukan." Wahyu 2:9.

"Rasul itu ... menekankan fakta bahwa kuasa kepausan, yang dengan jelas digambarkan oleh nabi Daniel, belum bangkit dan berperang melawan umat Allah. Sampai kuasa ini menjalankan pekerjaannya yang mematikan dan menghujat itu, maka sia-sialah gereja menantikan kedatangan Tuhan. "Tidak ingatkah kamu," tanya Paulus, "bahwa ketika aku masih bersama-sama dengan kamu, aku telah memberitahukan hal-hal ini kepadamu?" AA 265.2

"Sedikit demi sedikit, mula-mula secara sembunyi-sembunyi dan diam-diam, dan kemudian secara lebih terbuka ketika kekuatannya meningkat dan menguasai pikiran manusia, "rahasia kejahatan" itu meneruskan pekerjaannya yang penuh tipu daya dan penghujatan. Hampir tidak bisa disadari, kebiasaan-kebiasaan kekafiran masuk ke dalam gereja Kristen. Semangat kompromi dan penyesuaian diri tertahan untuk sementara waktu oleh penganiayaan sengit yang dialami gereja di bawah kekafiran. Tetapi ketika penganiayaan berhenti, dan Kekristenan memasuki pengadilan dan istana-istana raja, gereja mengesampingkan kesederhanaan Kristus dan rasul-rasul-Nya demi kemegahan dan kesombongan imam-imam kafir dan para penguasa; dan sebagai ganti tuntutan Allah, gereja menggantikan teori-teori dan tradisi-tradisi manusia. Pertobatan munafik Kaisar Konstantin, pada permulaan abad keempat, menimbulkan sukacita yang besar; dan keduniawian, yang terselubung dengan suatu bentuk kebenaran, masuk ke dalam gereja. Sekarang pekerjaan yang korup berkembang dengan cepat. Kekafiran, meskipun tampaknya kalah, telah menjadi pemenang. Rohnya mengendalikan gereja. Doktrin-doktrin, upacara-upacara, dan takhayul-takhayulnya dimasukkan ke dalam iman dan peribadatan orang-orang yang mengaku pengikut Kristus. GC 49.2

"Kompromi antara kekafiran dan Kekristenan ini menghasilkan perkembangan "manusia durhaka" yang diramalkan dalam nubuatan sebagai penentang dan meninggikan diri di atas Allah. Sistem agama palsu yang sangat besar itu adalah sebuah mahakarya dari kuasa Setan -- sebuah monumen dari usahanya untuk mendudukkan dirinya di atas takhta untuk memerintah bumi sesuai dengan kehendaknya." GC 50.1

Selasa - 13 Juni

Strategi Terakhir Setan


Bacalah Wahyu 17:12-14. Bagaimanakah Yohanes menggambarkan adegan terakhir dari sejarah bumi ini? Perbedaan kuat apakah yang terlihat di sini?

Anda perhatikan bahwa tanduk-tanduk dari binatang Daniel yang keempat adalah tidak bermahkota, dan tanduk-tanduk dari binatang yang menyerupai macan tutul dari Yohanes adalah bermahkota, dan kembali lagi bahwa tanduk-tanduk dari binatang yang merah kirmizi itu tidak bermahkota. Oleh perantaraan binatang-binatang simbolis ini Ilham menggambarkan tiga periode sejarah yang saling menyusul: (1) periode sejarah sebelum raja-raja di Eropa memperoleh mahkota-mahkota mereka; (2) periode sejarah dimana mereka itu dimahkotai; (3) suatu periode sejarah dari raja-raja yang tidak bermahkota dimana Babil yang besar itu memerintah dengan penuh kuasa.

Dari kenyataan bahwa hampir semua raja yang bermahkota di dunia ini sudah diturunkan membuktikan dengan sendirinya bahwa periode sejarah ke-2 yaitu periode sejarah dari binatang yang menyerupai macan tutul (tanduk-tanduk yang bermahkota) sudah hampir berlalu, dan bahwa periode sejarah yang ke-3, yaitu periode dari binatang yang merah kirmizi itu (tanduk-tanduk yang tidak bermahkota) sudah akan datang. Untuk memungkinkan masa transisi ini, maka adanya berbagai pergolakan bangsa-bangsa sekarang ini tentunya tak dapat dielakkan.

Kembali, dari kenyataan bahwa sepuluh tanduk itu (raja-raja) bersepakat (tidak seperti halnya raja-raja dari sepuluh jari kaki dari Daniel 2: 42, 43), tetapi mereka itu tidak memiliki kerajaannya sendiri, di samping kenyataan bahwa perempuan itu memerintah atas binatang itu, dan juga dari kenyataan bahwa pemimpin-pemimpin Komunis (raja-raja yang tidak bermahkota) dari segala bangsa memiliki satu (tugas bersama bagi satu tujuan yang sama), -- semua kenyataan ini menunjukkan bahwa walaupun Komunisme muncul merupakan penguasa berikutnya yang akan memerintah dunia, tetapi nubuatan ini secara simbolis menunjukkan bahwa dunia selanjutnya akan diperintah oleh suatu sistem pemerintahan agama internasional, yaitu oleh Babil yang besar itu, suatu agama tandingan terhadap agama Kristus, dan sebuah tiruan dari perempuan yang terdapat di dalam Wahyu pasal 12. Oleh sebab itu, binatang yang merah kirmizi itu adalah simbol dari pemerintahan dunia yang akan dikembangkan secara perlahan-lahan di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Raja-raja ini akan merupakan raja-raja yang menentang agama dan karena itulah mereka adalah anti Kristen. Akibatnya mereka akan berperang melawan Tuhan dan melawan semua umat panggilan, dan pilihan-Nya, dan orang-orang yang setia, tetapi “Anak Domba akan mengalahkan” raja-raja itu.

Perempuan itu, seperti yang ditunjukkan sebelumnya, adalah melambangkan sebuah bentuk konfederasi agama yang tidak saja berselisih paham dengan tanduk-tanduk itu melainkan juga merupakan musuh-musuhnya. Akibatnya, sesudah berlalu satu jam simbolis itu, maka tanduk-tanduk itu lalu melemparkan perempuan itu dari atas binatang itu, mereka membuatnya sunyi, dan membakarnya dengan api. Kemudian ialah, bahwa mereka menerima kerajaan mereka “untuk satu musim dan masa.” Daniel 7:12.

Rabu - 14 Juni

Tanda Binatang


Bacalah Wahyu 14:9 dan bandingkan dengan Wahyu 14:12. Di manakah tanda binatang itu ditempatkan? (Lihat Ul. 6:8; Ul. 11:18). Dua ciri-ciri apakah yang membedakan umat Allah dari mereka yang menerima tanda binatang?

Bilamana keputusan dari binatang itu keluar bahwa tidak seorang pun boleh berbelanja atau berjualan, dan harus dibunuh bagi mereka yang tidak mau mematuhinya, maka hanya Allah saja yang dapat melindungi umat-Nya, yaitu orang-orang yang nama-namanya ada tersurat di dalam “Kitab Itu.” Sedemikian inilah janji setia-Nya: “Maka pada masa itu akan bangkit berdiri Mikhail, Penghulu Besar itu yang akan membela bani bangsamu: maka akan jadi suatu masa kesusahan yang sedemikian itu belum pernah jadi semenjak berdirinya sesuatu bangsa sampai kepada masa itu: maka pada masa itu umatmu akan dilepaskan, yaitu setiap orang yang kelak didapati namanya tersurat di dalam Kitab.” Daniel 12:1.

Kekuasaan ini, sebagai anda lihat, akan juga mengawasi semua pasar di dunia.

Ramalan simbolis tentang pemerintahan dunia yang akan didirikan ini, jelas menunjukkan bahwa pemerintahan dunia yang akan datang itu bukanlah PBB, bukan juga Komunisme, melainkan suatu kekuasaan agama. Kita tahu bahwa ia itu bukanlah Komunisme, sebab Komunisme menentang agama, tetapi binatang itu membelanya.

Bilamana hal ini jadi, yang mana tidak jauh lagi di seberang khatulistiwa sana, maka orang-orang yang nama-namanya ada tertulis di dalam “Kitab Hayat” akan dilepaskan, tetapi semua orang lainnya akan kelak menerima tanda binatang itu. Tidak akan ada tempat berdiri di tengah, ataupun kelas orang-orang yang netral.

“Sebagai tanda kekuasaan Gereja Katolik, seorang penulis pengikut paus mengutip, “Tindakan mengubah hari Sabat ke hari Minggu yang disetujui dan diizinkan oleh orang Protestan;... sebab dengan memelihara hari Minggu, mereka mengakui kuasa gereja untuk menetapkan hari-hari raya, dan memerintahkan mereka di bawah dosa.” [“An Abridgment of Christian Doctrine.”] Lalu apakah perubahan hari Sabat, kalau bukan tanda, atau cap kekuasaan Gereja Roma—“tanda binatang”? GC88 448.2

Kamis - 15 Juni

Ujian Sabat


Baca Keluaran 20:8-11. Elemen dari materai alkitabiah apa yang kamu temukan di dalam perintah Sabat ? Bagaimana perintah Sabat berbeda dari semua perintah yang lain ?

Tuhan bersabda melalui nabi yang sama, “Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-murid-Ku.” (Yesaya 8:16). Meterai hukum Allah terdapat pada hukum yang keempat. Hanya yang keempat ini dari hukum yang sepuluh itu yang menunjukkan nama dan jabatan atau gelar Pemberi hukum itu. Hukum keempat menyatakan Dia sebagai Khalik, Pencipta langit dan bumi, dan dengan demikian menunjukkan tuntutan-Nya untuk dihormati dan disembah di atas segala yang lain. Selain pada hukum keempat ini, tidak ada lagi di dalam hukum yang sepuluh itu ditunjukkan dengan kuasa siapa hukum itu diberikan. Pada waktu hari Sabat diganti atas kuasa kepausan, meterai dari hukum itu telah dicabut dari hukum itu. Murid-murid Yesus dipanggil untuk mengembali-kannya dengan meninggikan hari Sabat, hukum yang keempat itu kepada posisinya yang sebenarnya sebagai tanda peringatan Khalik, Pencipta dan tanda kekuasaan-Nya. GC 452.1

“Carilah pengajaran dan kesaksian!” Sementara doktrin-doktrin dan harihari yang bertentangan merajalela, hanya hukum Aliahlah satu-satunya peraturan yang tidak bisa salah oleh mana semua pemikiran, doktrin-doktrin dan teori-teori diuji. Nabi itu berkata, “Siapa yang berbicara tidak sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak akan terbit fajar.” (Yesaya 8:16, 20). GC 452.2

Perintah diberikan : “Serukanlah kuat - kuat, janganlah tahan - tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka.” Mereka yang Tuhan tunjuk sebagai “umat-ku” harus ditegur karena pelanggaran mereka, suatu kelas yang menganggap dirinya benar dalam pelayanan kepada Allah. Tetapi teguran serius dari Penyelidik hati membuktikan bahwa mereka menginjak - injak ajaran Ilahi. Yesaya 58:1,2 HF 280.4

Nabi kemudian menunjuk peraturan yang telah ditinggalkan: “Engkau akan disebutkan “yang memperbaiki tembok yang tembus”, “yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau tidak menginjak - injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan”, dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang - senang karena TUHAN. Isaiah 58:12-14. HF 281.1

“Pelanggaran” dibuat atas hukum Allah ketika Sabat diganti oleh kekuasaan Romawi. Tetapi waktunya sudah tiba supaya pelanggaran diperbaiki. HF 281.2

Jumat - 16 Juni

Pelajaran Lanjutan

Contoh "Patung Binatang". Contoh ini muncul ketika -

"Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu......

Dan berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu; siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!" Dan. 3:1-6.

Dalam pelaksanaan keputusan yang drastis dan tidak benar ini, ada tiga aspek yang menonjol: Yang pertama dengan penuh peringatan mengungkapkan cara bagaimana binatang itu akan memaksa semua bangsa dan orang-orang di dalam kekuasaannya untuk menyembah dia dan patung yang akan dibuatnya; yang kedua secara berkelanjutan menjanjikan bahwa sama seperti pada zaman Nebukadnezar, Mikhael melepaskan dan mengangkat mereka yang menolak untuk menyembah patung emas itu (Dan. 3:12-30), demikian juga pada zaman ini Dia akan melepaskan dan mengangkat mereka yang menolak untuk menyembah binatang dan patungnya itu; dan yang ketiga dengan penuh kemuliaan menyatakan bahwa sama seperti semua orang yang pada waktu itu berdiri dengan setia, yang membawa orang banyak, baik yang tinggi maupun yang rendah, untuk mengakui Dia sebagai Tuhan Yang Mahatinggi, demikianlah pada zaman ini semua orang yang mendengarkan peringatan untuk tidak menyembah binatang itu dan patungnya, "akan bersinar seperti cahaya cakrawala, dan yang membawa banyak orang kepada kebenaran, akan bercahaya bagaikan bintang-bintang untuk selama-lamanya." Dan. 12:1-3.