Takutlah akan Allah dan Muliakanlah Dia

Pelajaran 4, Triwulan ke-2, 15-21 April 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 15 April

Ayat Hafalan:

" Yang penting disini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus." - Wahyu 14:12


Pergerakan Masehi Advent Hari Ketujuh telah ditunjuk untuk menyatakan pelayanan di tempat kesucian : “Takutlah akan Allah, dan muliakanlah Dia, karena jam pehukuman-Nya (penuaian) itu ada datang” (Wahyu 14:7) untuk memindahkan dari Buku Kehidupan Anak Domba, nama-nama orang-orang yang tidak mengisi botol-botol mereka dengan minyak tambahan (Matius 25:3), dan orang-orang yang tidak memakaikan pakaian kawin (Matius 22:11), juga orang-orang yang tidak melipatgandakan talenta-talenta mereka (Matius 25:14-30); dan juga untuk membuang keluar lalang-lalang dari antara gandum (Matius 13:30).

Pemberitaan mengenai orang-orang mati ini adalah untuk mempersiapkan orang-orang hidup bagi pengadilan mereka yang akan datang. Karena alasan inilah, maka Setan telah mempekerjakan setiap cara untuk menenangkan orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh untuk hanya menjadi pendengar-pendengar dan pengkhotbah-pengkhotbah tetapi bukan pelaksana-pelaksana Firman; untuk seolah-olah memungut perpuluhan atas mata uang dan jintan dan adas, tetapi mengabaikan masalah-masalah yang lebih penting di dalam hukum. Tegasnya, ia telah membuat mereka menjadi tidak terkasihan dan sengsara dan miskin dan buta dan bertelanjang, oleh kelalaian mereka di satu pihak untuk melaksanakan sendiri dengan setia apa yang mereka ajarkan kepada orang lain, dan oleh kelalaian mereka di lain pihak untuk menghindarkan dirinya sendiri daripada berbuat apa yang mereka ajarkan kepada orang lain untuk jangan diperbuat. Dan untuk menghalangi mereka daripada kesadarannya akan “kesesatan yang menyedihkan” ini (Testimonies, vol. 3, p. 254), maka ia terus mempertahankan mereka dalam kesuaman, dengan santai mengkhayalkan diri kaya dalam kebenaran sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi, walaupun pada kenyataannya mereka adalah sengsara dan kekurangan dalam segala perkara.

Jadi, jelaslah, bahwa kesuaman dan khayalan merasa kaya adalah kesalahan-kesalahan yang khas bagi orang-orang Laodikea, dan merupakan bahaya-bahaya yang jika tidak diketahui dan disingkirkan akan pada akhirnya mengakibatkan mereka akan diludahkan Allah dari mulut-Nya (Wahyu 3:16).

Minggu - 16 April

Takut akan Allah


Bacalah panggilan mendesak akhir zaman Rasul Yohanes dalam Wahyu 14:7. Instruksi spesifik apakah yang dia berikan kepada kita?

Hampir setiap organisasi gereja Kristen mengaku dalam berbagai cara, bahwa mereka sedang hidup dalam zaman terakhir dari ketujuh sidang Wahyu 2 dan 3, yaitu sidang "di zaman akhir," namun tak ada satupun mau menerima nama "Laodikea".

Alasannya adalah jelas: dalam rentetan sejarah sidang, dialah yang memikul teguran yang paling berat…

Nama Laodikea adalah gabungan dari dua kata bahasa Yunani, lao dan decia, yang berarti orang-orang yang memberitakan pehukuman. Karena itu, sidang itulah yang memberitakan, "Takutlah akan Allah, dan muliakanlah Dia; karena jam penghakiman-Nya telah tiba." (Wahyu 14:7), itulah yang membuktikan dia disebut dengan nama Laodikea. Dan dia juga hampir sama terkenalnya, baik di luar maupun di dalam lingkungan MAHK, bahwa gereja MAHK sedang berusaha untuk menyampaikan pekabaran penghakiman dari Wahyu 14:7, dan karena itulah pengakuannya untuk nama Laodikea tidak dapat disangkal.

Untuk menggambarkan keadaannya dalam bahasa sekarang, Ilham menyatakan:

"Pekabaran kepada sidang Laodikea adalah merupakan tuduhan yang sangat mengejutkan, dan itu ditujukan kepada umat Allah zaman ini.

"... Umat Allah digambarkan dalam pekabaran kepada orang-orang Laodikea seperti dalam kenyamanan jasmani. Mereka merasa nyaman, karena percaya bahwa mereka berada dalam pencapaian rohani yang tinggi...."

"Alangkah besarnya kesesatan yang dapat menimpa pikiran manusia, dengan suatu keyakinan bahwa mereka adalah benar, padahal mereka keliru! Pekabaran dari Saksi Yang Benar itu menemukan umat Allah berada dalam kesesatan yang menyedihkan, tetapi mereka jujur dalam kesesatannya. Mereka tidak tahu bahwa kondisi mereka adalah sangat menyedihkan dalam pandangan Allah. Sementara orang-orang yang dituduh itu sedang menyanjung dirinya bahwa mereka berada dalam kondisi rohani yang tinggi, maka pekabaran dari Saksi Yang Benar itu memecahkan kenyamanan mereka dengan tuduhan yang mengejutkan mengenai kondisi mereka yang sebenarnya, yaitu buta, melarat, dan sengsara dalam rohani. Kesaksian yang sedemikian tajam dan keras itu tidak mungkin salah, karena Saksi Yang Benar itulah yang mengatakan, dan kesaksian-Nya itu pasti benar." -- Testimonies, vol. 3, pp. 252, 253.

"Aku menanyakan arti dari kegoncangan yang telah kusaksikan itu, dan ditunjukkan bahwa itu disebabkan oleh kesaksian yang tegas yang datang dari nasehat Saksi Yang Benar itu kepada orang-orang Laodikea. Ini akan membawa pengaruh ke dalam hati penerimanya, dan akan menuntun dia untuk meninggikan standar, serta meneruskan kebenaran yang tegas itu. Sebagian orang tidak akan tahan terhadap kesaksian tegas ini. Mereka akan bangkit menentangnya, dan inilah yang akan menyebabkan kegoncangan di antara umat Allah.

"Aku melihat bahwa kesaksian dari Saksi Yang Benar itu separuh pun belum diperhatikan. Kesaksian yang khidmat itu, pada mana nasib sidang bergantung, telah dipandang enteng, jika tidak dihargai sepenuhnya." -- Early Writings, p. 270.

"....jalan kita yang terus-menerus mundur telah memisahkan kita dari Allah. Kesombongan, iri hati, dan cinta akan dunia telah hidup di dalam hati tanpa takut akan pembuangan atau penghukuman. Dosa-dosa kesombongan dan yang menyedihkan telah diam di antara kita. Namun pendapat umum mengatakan bahwa sidang sedang bertumbuh, dan damai dan kesejahteraan rohani ada dalam segala perbatasannya.

"Sidang telah berbalik dari mengikuti Kristus pemimpinnya, dan sedang terus-menerus mundur menuju Mesir. Namun hanya sedikit orang yang merasa khawatir atau tercengang karena kebutuhan mereka akan kuasa rohani. Keragu-raguan dan bahkan ketidakpercayaan terhadap kesaksian-kesaksian Roh Allah sedang meracuni gereja kita dimana-mana. Setan menghendaki demikian. Para pendeta yang mengkhotbahkan diri sendiri gantinya mengkhotbahkan Kristus menghendaki demikian. Kesaksian itu tidak dibaca dan tidak dihargai. Allah telah berbicara kepadamu. Terang itu telah bercahaya dari firman-Nya dan dari kesaksian-kesaksian, namun keduanya telah diabaikan dan tidak dihargai. Akibatnya adalah nyata dalam kurangnya kesucian dan penyerahan, serta iman yang sungguh-sungguh diantara kita." -- Testimonies, vol. 5, p. 217.

Bahwasanya, Laodikea adalah nama khusus untuk organisasi gereja MAHK, dan setiap orang Advent mengetahuinya, tetapi tidak seorangpun peduli untuk berbuat sesuatu untuk nama itu! Sebaliknya, mereka semua merasa puas, bahwa mereka telah memiliki semua kebenaran untuk membawa mereka penerangan sampai akhir!

Untuk memperpanjang kondisi kesuaman mereka dengan tidak terbatas, maka kekuatan Iblis telah menyempurnakan penutup-termos yang dibuat dari lapisan-lapisan yang tak dapat ditembus, yaitu: prasangka-prasangka buruk, percaya pada diri sendiri, dan perasaan takut bahwa seseorang sedang berusaha dengan sekuat tenaganya untuk menyesatkan mereka melalui firman atau buku-buku. Karena itulah, sebagian besar dari kita, sebagai orang-orang Advent, tidak mau membicarakan atau membaca kebenaran-kebenaran Alkitab yang disampaikan oleh siapa saja, yang tidak disetujui oleh malaikat Laodikea -- yaitu pendeta-pendeta tinggi Conference. Akibatnya, tidaklah lebih mudah untuk dapat menjangkau orang-orang tersebut dengan suatu pekabaran dari surga pada zaman ini, daripada menjangkau orang Yahudi pada zamannya…

Senin - 17 April

Takut dan Menaati Allah


Bacalah 1 Korintus 15:1-4, Roma 3:24-26, dan Roma 5:6-8. Bagaimanakah "Injil yang kekal" disajikan dalam ayat-ayat ini? Pengharapan besar apakah yang disajikan di sini bagi kita?

"Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, sebab saat penghakiman-Nya telah tiba." Untuk memperjelas waktu yang ditunjukkan dari pekabaran ini, kita harus mempertimbangkan wahyu Yohanes, yang, dari pasal empat sampai pasal dua puluh dua, terus berlanjut, tanpa jeda; yaitu, kata penghubung "dan" mengawali setiap pasal, menunjukkan bahwa semua wahyu ini diberikan kepada Yohanes pada saat "Suara" itu berkata kepadanya: "Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang akan harus terjadi sesudah ini" -- hal-hal yang akan terjadi beberapa waktu setelah ia memperoleh khayal itu. Dan Yohanes memperoleh khayal ini sekitar tahun 96 M, maka pekabaran malaikat yang pertama tidak mungkin diberitakan sebelum waktu itu, karena, sekali lagi, ia tidak menulis tentang hal-hal yang sudah berlalu, tetapi tentang hal-hal yang akan datang. Dan lagi: fakta bahwa ia berkata, "Aku melihat seorang malaikat lain (yang pertama)... yang membawa Injil yang kekal untuk diberitakan," semakin menunjukkan bahwa pekabaran malaikat ini belum diberitakan sebelum ia mendapat khayal itu, tetapi pekabaran ini akan diberitakan di masa depan dari saat itu. Lagi pula, tidak ada satu pun ayat dalam Alkitab maupun sejarah yang menunjukkan bahwa penghakiman itu dimulai pada atau sebelum zaman Yohanes. Dan lebih jauh, karena pekabaran malaikat pertama tidak pernah diberitakan sebelum tahun 1844, maka ketika jam penghakiman itu tiba, pekabaran malaikat ini disampaikan -- pekabaran tentang penghakiman.

Karena pemeriksaan penghakiman terbagi dalam dua bagian (yang pertama, ditujukan kepada orang mati; yang kedua, kepada orang hidup), maka fakta itu terbukti bahwa meskipun pekabaran malaikat yang pertama, kedua, dan ketiga berlaku secara langsung pada masa penghakiman orang hidup, namun pekabaran-pekabaran itu juga harus berlaku pada masa penghakiman orang mati, meskipun secara tidak langsung. Dengan demikian, selain sebagai suatu peringatan akan peristiwa-peristiwa yang akan datang, semua itu telah diberitakan sejak tahun 1844. Oleh sebab itu, apabila penghakiman terhadap orang-orang hidup dimulai, dan apabila patung binatang itu sudah terbentuk sepenuhnya, maka pekabaran-pekabaran itu, dengan seruan nyaring, akan diulangi sebagai kebenaran sekarang kepada orang-orang hidup dan bukan bagi orang-orang mati.

Selasa - 18 April

Menjalani Kehidupan yang Berpusat kepada Allah


Bacalah Matius 6:33, Kolose 3:1, 2, dan Ibrani 12:1, 2. Apakah yang ayat-ayat ini sampaikan kepada kita mengenai menjadikan Allah pusat sejati kehidupan kita?

Janganlah kuatir akan hari esok, karena hari esok akan mengawasi dirinya sendiri -- mengapa membuang-buang waktu memikirkan hal-hal yang tidak akan timbul? Mengapa kuatir bagaimana kamu akan mengisi perutmu dan dengan apa kamu akan menutupi dirimu besok jika semua itu diperhatikan sekarang? Mengapa kuatir mengenai segala kebutuhanmu, mengapa tidak kuatir tentang bagaimana memajukan Kerajaan Allah? Dengan melakukan kerja ekstra untuk membangun tenda-tenda atau memperbaiki sepatu untuk nafkah adalah benar kalau saja tidak anda katakan, “Saya akan melakukan ini dan lainnya dan memperoleh uang untuk membeli dan membangun ini atau itu.” Saudara sebaliknya harus mengatakan, “Jika Allah berkenan, saya hendak melakukan ini atau itu, supaya saya dapat sampai ke sini atau sampai ke sana, supaya saya dapat berbuat ini dan lainnya demi kemajuan kepentingan-Nya.” Apapun tujuan yang ada di balik tindakanmu, ia itu harus demi kemajuan Kerajaan-Nya.

Mengapa tidak anda menaruh perhatian utama terhadap pekerjaan-Nya? Mengapa tidak terhadap Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, supaya “semua perkara ini dapat dipertambahkan kepadamu?” Mengapa bekerja untuk memberi makan kepada dirimu sendiri? Mengapa tidak bekerja bagi Allah dan membiarkan Dia memberi makan dan memberi pakaian bagimu? Ia adalah jauh lebih mampu untuk memberikan kepadamu daripada kemampuanmu sendiri. Mengapa tidak membiarkan Dia mengawasi pekerjaanmu, mengawasi rumahmu, mengawasi tubuhmu?

Sementara anda melaksanakan permintaan-Nya, maka Ia tidak akan pernah melalaikan anda. Mengapa tidak melakukan ini dan menjadi seorang Kristen yang lengkap? Mengapa menjadi hanya Kristen dalam nama, tetapi seorang Kafir dalam hati dan iman? Jangan lagi bekerja bagi diri sendiri, bekerjalah bagi Allah dan bebas dari kekuatiran, bebas dari keharusan mencari nafkah menurut caramu sendiri. Para nelayan Galilea sementara mereka mencari ikan dalam caranya sendiri mereka terus gagal, tetapi setelah mereka membuang pukatnya di tempat yang dianjurkan Yesus, maka selekas itu pula pukat mereka dipenuhi dengan ikan.

Sumpah kita pada diri kita sendiri dalam baptisan mencakup banyak hal. Dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus kita dikuburkan dalam keserupaan dengan kematian Kristus dan dibangkitkan dalam keserupaan dengan kebangkitan-Nya, dan kita harus menjalani kehidupan baru. Hidup kita harus terikat dengan hidup Kristus. Sejak saat itu, orang percaya harus mengingat bahwa dia dipersembahkan kepada Allah, kepada Kristus, dan kepada Roh Kudus. Dia harus menjadikan semua pertimbangan duniawi sebagai sekunder dari hubungan baru ini. Secara terbuka dia telah menyatakan bahwa dia tidak akan lagi hidup dalam kesombongan dan pemanjaan diri. Dia tidak lagi menjalani kehidupan yang ceroboh dan acuh tak acuh. Dia telah membuat perjanjian dengan Allah. Dia telah mati bagi dunia. Ia harus hidup bagi Tuhan, menggunakan bagi-Nya semua kemampuan yang dipercayakan kepadanya, tidak pernah kehilangan kesadaran bahwa ia memiliki tanda tangan Allah, bahwa ia adalah warga kerajaan Kristus, seorang pengambil bagian dalam kodrat ilahi. Dia harus menyerahkan dirinya dan semua yang dia miliki kepada Allah, menggunakan semua pemberiannya untuk kemuliaan nama-Nya. 6T 98.3

Rabu - 19 April

Memuliakan Allah


Bacalah 1 Korintus 3:16, 17; 1 Korintus 6:19, 20; dan 1 Korintus 10:31. Bagaimanakah ayat-ayat ini membantu kita memahami satu cara agar kita dapat memuliakan Allah?

“Dalam suratnya kepada orang Korintus Paulus berusaha menunjukkan kepada mereka kuasa Kristus menjaga mereka dari kejahatan. Ia mengetahui bahwa kalau mereka tunduk kepada syarat-syarat yang diletakkan, mereka akan menjadi kuat dalam kekuatan Yang Mahakuasa. Sebagai alat untuk menolong mereka memecahkan perhambaan dosa dan untuk menyempurnakan kesucian dalam takut akan Allah, Paulus mendesakkan kepada mereka tuntutan-tuntutan tentang Dia kepada siapa mereka telah menyerahkan kehidupan mereka pada waktu pertobatan mereka. “Kamu adalah Kristus punya,” ia menerangkan. “Bahwa kamu bukan milik kamu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.” AA 306.2

Rasul itu dengan jelas menggariskan akibat berbalik dari kehidupan kemurnian dan kesucian kepada kebiasaan-kebiasaan yang rusak dari kekafiran. “Janganlah sesat!” ia menulis; “orang cabul, penyembah berhala, orang berzina . . . pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah.” Ia minta kepada mereka untuk mengendalikan nafsu dan selera yang rendah. “Tidak tahukah kamu,” ia bertanya, “bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah.” AA 306.3

Kamis - 20 April

Para Pemenang Wahyu


Baca Ibrani 4:14-16 Ibrani 7:15. Apa yang dimaksud mengatasi dan menjalani hidup yang “takut akan Allah” dan “Memuliakan Dia?

“Pekabaran Tiga Malaikat adalah untuk menerangi bumi dengan kemuliaannya; tetapi hanya mereka yang telah bertahan dari pencobaan dengan kekuatan Yang Maha Kuasa yang akan diijinkan untuk mengambil bagian dalam menyerukan apabila itu akan berkembang menjadi seruan keras. RH November 19, 1908, Art. A, par. 9

“Tuduhan setan terhadap mereka yang mencari Tuhan adalah bukan didorong oleh ketidak senangan atas dosa - dosa mereka. Dia senang dengan cacat - cacat tabiat mereka; karena dia mengetahui bahwa hanya melalui pelanggaran mereka akan hukum Allah dia dapat menguasai mereka…” PK 585.3

Setan, sebagaimana kita saksikan, mendorong orang berdosa untuk melakukan pelanggaran secara tidak sadar, dan demikianlah untuk mengumpulkan tuduhannya, tidak perlu di bumi, tetapi di dalam sorga. Di hadapan Hakim yang benar itu, setan menuduh - nuduh pelanggar hukum itu “karena berpakaian jubah - jubah hitam dan kenajisan dosa.” Tetapi apabila Roh Allah menyampaikan teguran, maka Ia itu mengungkapkan dosa dan menghukum orang berdosa oleh perantaraan sidang-Nya.

Umat Allah hendaknya senantiasa waspada karena suara dari Roh Kristus itupun senantiasa berjaga - jaga untuk mengamati roh Setan itu. Bilamana keduanya itu bertempur, maka yang satu akan berjuang untuk mematuhi Firman Allah, sedangkan yang lainnya akan memaafkan dosa lalu bersimpati dengan orang yang berdosa. Dalam cara licik yang terakhir ini Setan seringkali berhasil dan memenangkan orang berdosa ke dalam barisannya, karena orang berdosa pada dasarnya mencintai dosanya. Walaupun demikian orang - orang yang setia akan mengalahkannya “oleh perantaraan darah Anak Domba, dan oleh perkataan dari kesaksian mereka itu.” Maka mereka itu “tiada mencintai nyawanya sampai kepada mati sekalipun.” Wahyu 12:11

Jumat - 21 April

Pelajaran Lanjutan

Bukan saja bagi orang-orang yang mempunyai tanggung jawab yang besar pelajaran pengalaman Elia dalam mempelajari bagaimana bersandar pada Allah di saat pencobaan itu diberikan. Dia yang menjadi kekuatan Elia adalah kuat untuk memenangkan setiap anak-Nya yang bergumul, tidak peduli betapapun lemahnya. Ia mengharapkan kesetiaan dari setiap orang, dan kepada setiap orang diberi-Nya kekuatan sesuai dengan kebutuhan. Dalam kekuatannya sendiri manusia itu lemah; tetapi di dalam kekuatan Allah ia menjadi kuat untuk mengalahkan kejahatan dan menolong orang lain untuk menang. Setan tidak akan pernah mendapat keuntungan dari orang yang menjadikan Allah benteng pertahanannya. “Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam Tuhan.” Yesaya 45:24. PK 175.1

“Saudara-saudara Kristen, Setan mengetahui kelemahanmu; karena itu bergantunglah pada Yesus. Tinggallah di dalam kasih Allah, maka engkau akan dapat mengalahkan setiap ujian. Hanyalah kebenaran Kristus yang dapat memberimu kuasa untuk membendung pasang kejahatan yang melanda seluruh dunia. Bawalah iman ke dalam pengalamanmu. Iman meringankan setiap pikulan, melegakan setiap kelelahan. Pemeliharaan-pemeliharaan yang sekarang tak kelihatan dapat engkau pecahkan oleh berharap pada Allah terus-menerus. Berjalanlah dengan iman pada jalan yang Ia tunjukkan. Pencobaan-pencobaan akan menimpa, tetapi teruslah maju. Inilah yang akan menguatkan imanmu dan melayakkan engkau bagi pelayanan. Catatan-catatan sejarah suci ditulis, bukan semata-mata menjadi bahan bacaan dan dikagumi, tetapi agar supaya iman yang sama yang terdapat dalam diri para hamba Allah dulu kala boleh bekerja di dalam diri kita. Dalam cara yang tidak kalah nyata Tuhan akan bekerja sekarang, di manapun ada hati yang beriman menjadi saluran kuasa-Nya.” PK 175.2

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org