"Peliharalah kasih persaudaraan." - Ibrani 13:1
“Sesudah kecurahan Roh Kudus, murid-murid keluar untuk memberitakan Juruselamat yang hidup, keinginan mereka satu-satunya ialah keselamatan jiwa-jiwa. Mereka bergembira karena manisnya perhubungan dengan orang-orang suci. Mereka lemah lembut, memikirkan kepentingan orang lain, menyangkal diri sendiri, rela berkorban untuk kebenaran. Dalam pergaulan mereka setiap hari satu dengan yang lain, mereka menyatakan kasih yang telah diperintahkan oleh Kristus ke atas mereka. Dengan perkataan dan perbuatan yang tidak mengasihi diri sendiri mereka berusaha menyalakan kasih ini dalam hati orang-orang lain." AA 547. 3
"Kasih seperti ini harus dihargai oleh orang-orang percaya. Mereka harus maju dalam penurutan kepada perintah yang baru. Begitu dekatnya mereka harus dipersatukan dengan Kristus sehingga mereka disanggupkan untuk memenuhi segala tuntutan-Nya. Kehidupan mereka haruslah membesarkan kuasa Juruselamat yang dapat membenarkan mereka oleh kebenaran-Nya". AA 547.4
Apakah peran keramahtamahan dalam sidang yang mula-mula?
Kej. 18 : 16 – 19 – “Maka bangkitlah ketiga orang itu dari sana, lalu berjalan menuju Sodom: dan Abraham pun berjalan bersama-sama mengantarkan mereka itu. Maka firman Tuhan, Hendakkah Aku menyembunyikan dari Abraham perkara yang hendak Ku perbuat itu; karena Abraham pun akan menjadi suatu bangsa yang besar dan berkuasa, dan segala bangsa di bumi akan diberkati karenanya? Karena Aku mengenal dia, bahwa ia akan memerintahkan anak-anaknya dan seluruh rumah tangganya mengikuti dia, maka mereka akan memeliharakan jalan Tuhan, yaitu melakukan kebenaran dan keadilan; sehingga Tuhan dapat mendatangkan ke atas Abraham apa yang telah Ia bicarakan dari hal dia.”
Adalah karena keramah-tamahan Abraham yang telah mendatangkan berkat yang sedemikian besarnya bagi rumah tangganya -- yaitu ketiga tamu dari Surga itu Yang telah mengukuhkan kembali perjanjian tentang keturunannya. Dan tindakan menjamu tamu yang diperlihatkannya kepada tamu-tamu Samawi Yang telah mengukuhkan kembali janji dari hal keturunannya. Dan tindakan menjamu tamu yang ditunjukkannya kepada mereka dengan menunjukkan jalan ke kota itu dengan cara berjalan beberapa langkah menemani mereka, telah membuat malaikat-malaikat itu mengungkapkan kepadanya tugas misi mereka yang menyedihkan itu terhadap kota Sodom. Oleh karena itu, hendaklah jangan kamu “lupa memberi tumpangan kepada orang asing : karena olehnya juga ada orang yang telah memberi tumpangan kepada malaikat-malaikat tanpa disadarinya.” Ibrani 13: 2.
Apa dua jenis kejahatan yang terkait dalam perikop ini?
“Allah memanggil semua orang yang mengaku sebagai orang Kristen untuk meninggikan standar kebenaran, dan menyucikan diri mereka sendiri sama seperti Dia adalah suci. “Jadilah kudus dalam segala perbuatan.” “Kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas.... Tetapkanlah pikiranmu pada perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Karena kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, maka kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah di dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang adalah merupakan penyembahan berhala: semuanya itu mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.” “Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu pernyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,” karena kamu harus berjalan di dalam terang, selama kamu memiliki terang; “tetapi sebagaimana Dia yang telah memanggilmu adalah kudus, jadilah kudus dalam segala perbuatan; karena ada tertulis, Kuduslah kamu; sebab Aku kudus.” – Letter 6a, 1890.” MM 147.1
Bagaimana seharusnya hubungan kita dengan pemimpin-pemimpin kita?
“Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!” — Yesaya 3:12
Allah sendiri tak dapat memerintah atas orang yang sombong, orang yang mementingkan diri sendiri, dan orang yang merasa kecukupan sendiri. Tetapi terhadap umat-Nya, bahkan hanya anak-anak dan orang-orang perempuan dapat memerintah atas mereka itu. Jadi, mereka sekarang diperingatkan, bahwa orang sombong yang kini memerintah atas mereka itu sedang menyesatkan mereka, sedang merusak segala rencana Allah bagi mereka.
Seseorang Saudara mengatakan, “Saya berharap Tuhan akan segera memegang tampuk pemerintahan dalam tangan-Nya sendiri untuk melepaskan Israel.” Bahkan setelah sampai ke Laut Merah, orang banyak itu tidak mengetahui, bahwa Allah telah memegang tampuk pemerintahan itu di dalam tangan-Nya sendiri. Mereka juga mengira segala perkara itu berada di dalam tangan Musa. Walaupun oleh tanda-tanda heran mereka telah melewati laut itu, dan walaupun mereka menyanyikan lagu kelepasan, dan memahami, bahwa tangan Allah telah melepaskan mereka, namun tidak berapa lama kemudian, mereka lupa, dan kembali mereka menuduh dan mempersalahkan Musa karena membawa mereka ke dalam padang tandus itu. Mereka bersungut-sungut bahkan sampai pada perbatasan-perbatasan dari tanah perjanjian itu, maka sebagai akibatnya mereka harus menghabiskan 40 tahun lamanya di dalam padang tandus itu.
Bahkan sampai manna turun ke bumi pada setiap harinya tidak dapat menginsafkan orang banyak itu, bahwa Allah telah memegang tampuk pimpinan di dalam tangan-Nya sendiri. Demikian itulah, maka bangkai-bangkai tubuh mereka telah berjatuhan di padang tandus itu, tetapi anak-anak mereka yang dikiranya tidak akan pernah mencapai tujuan mereka menguasai tanah itu (Bilangan 14: 1-3, 27-32; 26: 63-65).
Ada sesuatu unsur tertentu yang walaupun Allah sendiri tak dapat menyadarkan, bahwa Ia telah memegang tampuk pimpinan itu di dalam tangan-Nya sendiri. Mereka tidak pernah menerima perintah dari seseorang pun terkecuali dari diri mereka sendiri. Orang-orang yang bebas tak bergantung sedemikian ini akan terus menerus mempermasalahkan dan mengiritik segala perkara dalam mana mereka sendiri tidak ikut mengambil bagian. Demikianlah terlepas dari pengakuan mereka, dari apa yang mereka pikirkan atau mengatakan, mereka sesungguhnya adalah bukan umat Allah, Ia menegaskan, bahwa umat-Nya yang sesungguhnya adalah mampu menerima perintah-perintah sekalipun itu dari wanita-wanita dan anak-anak.
Umat Allah menerima perintah-perintah dari setiap orang yang ditunjuk Allah, sebab mereka berjalan di dalam terang Tuhan, bukan di dalam percikan cahaya manusia. Ia menegaskan dengan jelas, bahwa orang-orang yang kini memerintah atas mereka itu, sedang menyesatkan umat-Nya, dan sedang membinasakan jalan lorong mereka yang benar!
Bagaimana kita bisa bertumbuh dalam karunia dengan pembentangan kebenaran tanpa diombang-ambingkan oleh angin-angin ajaran ?
Ef. 4:11-14 – “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.”
Ilham memperlihatkan dengan jelas bahwa rencana Allah adalah bahwa Gereja harus selalu bertumbuh baik dalam pengetahuan maupun dalam kesempurnaan hingga kita semua mencapai kesatuan iman, dan pengetahuan akan Anak Allah, kedewasaan penuh, tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus; sehingga kita bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh angin-angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.
Karena Gereja masih belum mencapai standar yang telah ditetapkan dalam ayat Alkitab tersebut di atas, maka jelaslah bahwa ia perlu memiliki pengetahuan yang lebih besar akan agama Alkitab daripada yang dimilikinya pada saat ini.
Karena masih jauh dari pencapaian kesatuan akan iman, pengetahuan, dan kesempurnaan, kita melihat kebutuhan sedemikian jelas: Kita sebagai orang-orang Kristen perlu mulai bertumbuh, atau kalau tidak maka musim pertumbuhan itu akan berlalu dan kita akan dibiarkan kerdil, tidak cukup layak untuk terpilih bagi sebuah rumah di Kerajaan. Maka akan terjadilah bahwa semua orang Kristen yang tidak matang ini akan berseru dengan pahit, “Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga!” Yer. 8:20.
Pengetahuan akan Alkitab sebagaimana Anda lihat, adalah cara yang dimiliki Surga untuk keselamatan dan keabadian, tetapi cara yang dimiliki pendeta modern adalah mempertahankan para anggota jemaat untuk tetap bodoh akan apa yang diajarkan di luar lingkungan mereka, sehingga mereka tetap dapat mengendalikan anggota-anggota jemaat itu.
Bahwa Kebenaran itu bertumbuh dan bahwa kita hendaknya menyesuaikan langkah kita dengan Kebenaran tersebut, sekarang akan kita baca di dalam :
Why. 14:6-10 – “Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.” Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: “Sudah roboh, sudah roboh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.” Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya, maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.”
Di sini ditunjukkan tiga pekabaran, satu menyusul yang lain. Bila kita tidak menyesuaikan langkah dengan setiap pekabaran itu secara bertahap, maka kita akan menemukan diri kita tertinggal di belakang, sebagaimana orang-orang Yahudi sampai saat ini.
Mereka yang gagal menyesuaikan langkah-langkah mereka dengan Kebenaran sebagaimana Ilham membentangkan Kebenaran itu, tentu saja tidak pernah bisa datang kepada “kesatuan iman”, dan kepada suatu “pengetahuan” yang penuh akan Anak Allah, pada seorang manusia sempurna, pada ukuran tingkat kepenuhan akan Kristus.” Orang-orang seperti itu akan selamanya menjadi “anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,... Ef. 4:13, 14.
Maka jelaslah bahwa agama itu sendiri adalah sesuatu yang hidup dan berkembang, tetapi yang menyedihkan adalah bahwa tidak semua orang berjalan seiring dengannya.
Apa makna dari pergi kepada Yesus diluar perkemahan ?
“Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya. Sebab disini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang. Sebab itu marilah kita, oleh dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban - korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Ibrani 13:13-16. RH May 28, 1889, par. 1
“Kita harus terus-menerus menyimpan di hadapan kita pengorbanan yang dibuat oleh Juruselamat kita, jangan sampai kita berpikir bahwa kita membuat pengorbanan yang luar biasa dalam kehidupan Kristen kita. Ia membuat pengorbanan yang tidak terbatas sehingga memungkinkan kita memperoleh hidup yang kekal. Bapa sudah membuat suatu pengorbanan yang kebesarannya tidak seorangpun dapat mengerti. Malaikat-malaikat surga kagum ketika Bapa setuju untuk memberikan Putra tunggal-Nya untuk ras yang jatuh. Ketika kita dapat mendekati penghargaan atas pengorbanan yang dilakukan oleh Bapa dan Putra, kita akan memiliki apresiasi yang lebih baik terhadap nilai jiwa. Kita seharusnya tidak mempelajari kesenangan kita sendiri, karena Kristus telah mati untuk kita, tetapi kita harus rela menyangkal diri, pergi tanpa perkemahan, menanggung celaan-Nya.” RH 28 Mei 1889, par. 2
“Hari-hari semakin dekat dimana akan ada kekacauan dan kebingungan yang hebat. Setan, yang mengenakan jubah malaikat, akan menipu orang-orang pilihan, jika mungkin. Akan ada banyak ilah dan banyak tuhan. Setiap angin ajaran akan bertiup. Mereka yang memberikan penghormatan tertinggi kepada apa yang disebut "ilmu pengetahuan yang palsu" tidak akan menjadi pemimpin pada masa itu. Mereka yang menaruh percaya kepada kecerdasan, kepintaran, atau bakat tidak akan berdiri pada barisan terdepan. Mereka tidak mengikuti terang. Mereka yang membuktikan diri tidak setia tidak akan dipercayakan kawanan domba. Dalam pekerjaan serius yang terakhir hanya sedikit orang besar yang akan terlibat. Mereka percaya pada diri sendiri, tidak bergantung pada Allah, maka Ia tidak dapat menggunakan mereka. Allah memiliki hamba-hamba yang setia, yang dalam masa goncangan dan ujian akan ditampilkan. Ada orang-orang yang murni yang kini tersembunyi yang tidak bertekuk lutut kepada Baal. Mereka belum memiliki terang yang bersinar yang terpusat atasmu. Tapi mungkin di bawah penampilan yang kasar dan tidak menarik, terang yang murni dari karakter Kristen yang asli akan terungkap. Di siang hari kita melihat langit tetapi tidak melihat bintang-bintang. Mereka ada di sana, terpaku di cakrawala, tetapi mata tidak dapat melihatnya dengan jelas. Namun di malam hari kita melihat kilauan mereka.” 5T 80.1