Mengembalikan

Pelajaran 10, Triwulan ke-1, 4-10 Maret 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 4 Maret

Ayat Hafalan:

“Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” - Wahyu 14:13


"Tetapi engkau adalah sebagai seorang anak yang belum ditempatkan dalam pengendalian warisannya. Allah tidak mempercayakan kepadamu milikmu yang berharga, agar Setan dengan seninya yang licik tidak akan memperdayakan engkau, seperti yang dia lakukan kepada pasangan suami-istri pertama di Eden. Kristus mempertahankannya bagimu, selamat melewati jangkauan perusak. Seperti anak, engkau akan menerima hari demi hari apa yang diperlukan untuk kebutuhan hari itu. Tiap hari engkau harus berdoa, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya." Janganlah cemas jika keperluan esok tidak cukup. Engkau memperoleh jaminan janji-Nya, "Diamlah di negeri dan berlakulah setia, Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." "Dulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti." Mazmur 37:3, 25. Allah yang menyuruh burung gagak untuk memberi makan Elia di sungai Kerit tidak akan meninggalkan seorang pun dari anak-anak-Nya yang setia dan mengorbankan diri. Akan dia yang berjalan dengan benar ada tertulis: "Rotinya disediakan air minumnya terjamin." Mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan." "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Yesaya 33:16; Mazmur 37:19; Roma 8:32. Dia yang meringankan kekhawatiran dan kecemasan ibu-Nya yang janda dan menolongnya untuk mengurus rumah tangga di Nazaret, simpati dengan setiap ibu dalam pergumulannya untuk menyediakan makanan anak-anaknya. Dia yang merasa kasihan melihat orang banyak karena mereka "lelah dan terlantar" (Matius 9:36), masih merasa kasihan melihat orang miskin yang menderita. Tangan-Nya diulurkan kepada mereka dengan berkat; dan dalam doa yang Dia ajarkan kepada murid-murid-Nya, Dia ajarkan kepada kita untuk mengingat orang miskin. MB 110.

Minggu - 5 Maret

Orang Kaya yang Bodoh


Bacalah Lukas 12:16-21. Apakah pekabaran yang relevan bagi kita di sini? Apa teguran keras Tuhan kepada orang bodoh itu, dan apakah yang dinyatakan kepada kita mengenai sikap kita terhadap apa yang kita miliki?

“Melalui perumpamaan orang kaya yang bodoh, Kristus menunjukkan kebodohan orang yang menjadikan dunia ini kepunyaannya. Orang ini telah menerima segala sesuatu dari Allah. Matahari telah dibiarkan menyinari tanahnya karena cahayanya bersinar atas orang yang baik dan orang yang tidak baik. Hujan dari langit turun atas orang yang jahat maupun atas orang yang baik. Tuhan telah menyebabkan tumbuh-tumbuhan berkembang dan ladang-ladang membawa hasil yang limpah. Orang yang kaya bingung apa yang harus diperbuatnya dengan hasil tanahnya. Lumbung-lumbungnya penuh dan ia tidak punya tempat untuk menampung kelebihan dari tuaiannya. Ia tidak memikirkan tentang Allah, asai segala rahmat. Ia tidak menyadari bahwa Allah telah menjadikan dia seorang penatalayan dari harta-Nya, agar ia dapat menolong orang yang susah. Ia mempunyai kesempatan yang berbahagia menjadi pembagi sedekah Allah, tetapi ia hanya memikirkan tentang pekerjaan untuk kese-nangannya sendiri.” COL 256.1

“Tuhan menggambarkan bagaimana Dia menilai orang kaya duniawi yang menyia-nyiakan jiwa mereka karena kepemilikan duniawi mereka, dengan cara orang kaya itu merobohkan lumbungnya dan membangun yang lebih besar, agar dia dapat memiliki ruang untuk menyimpan barang-barangnya. Dengan melupakan Tuhan, dia gagal mengetahui dari mana semua miliknya berasal. Tidak ada rasa terima kasih yang disampaikan kepada Si Pemberi yang murah hati itu. Dia mengucapkan selamat kepada dirinya sendiri dengan mengatakan: “Hai jiwa, engkau telah menyimpan banyak barang selama bertahun-tahun; tenanglah, makan, minum, dan bergembiralah.” Sang Guru, yang telah mempercayakan kepadanya kekayaan duniawi untuk memberkati sesama manusia dan memuliakan Penciptanya, murka karena dia tidak tahu berterimakasih, dan berkata: “Kamu bodoh, malam ini jiwamu akan diambil daripadamu: maka milik siapakah harta yang telah diberikan kepadamu? Demikian pula orang yang mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri, dan tidak kaya di hadapan Allah.” Di sini kita memiliki gambaran tentang bagaimana Allah yang tak terbatas itu menilai manusia. Kekayaan yang banyak itu, atau suatu tingkat kekayaan, tidak akan berkenan kepada Allah. Semua karunia dan berkat ini datang daripadaNya untuk membuktikan, menguji, dan mengembangkan karakter manusia. 3T 154.1

“Manusia mungkin memiliki kekayaan tak terbatas; namun jika mereka tidak kaya di hadapan Allah, jika mereka tidak tertarik untuk mengumpulkan harta surgawi dan hikmat ilahi, maka mereka dianggap bodoh oleh Pencipta mereka, dan biarkan saja mereka di tempat di mana Allah meninggalkan mereka.” 3T 154.2

Jika hati kita telah mencita-citakan kekayaan, jika cinta kita kepada uang menjadi lebih besar daripada cinta kita untuk membantu mendirikan Kerajaan itu, maka tidak ada lagi harapan. Mereka yang sedemikian ini akan mendapatkan diri mereka tertarik secara magnetis ke bawah ke dalam Babil. Kita harus ingat bahwa cinta kepada uang adalah akar dari segala kejahatan; bahwa adalah lebih mudah bagi seekor unta berjalan melewati lubang jarum daripada bagi seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan. Tetapi, dengan sangat sedih untuk mengatakan, bahwa dalam amaran yang serius ini, kita saksikan bahkan masih banyak orang yang justru banyak mengetahui akan perkara-perkara Allah jatuh menjadi korban kepada keuntungan kotor yang sedemikian ini.

Senin - 6 Maret

Engkau Tidak Dapat Membawanya


Apa yang ayat-ayat berikut ini ajarkan tentang kehidupan manusia di sini? Mzm. 49:17; 1 Tim. 6:6, 7; Mzm. 39:11; Yakobus 4:14; Pengkhotbah 2:18–22.

“Paulus dalam suratnya ini kepada Timotius menekankan dalam pikirannya akan perlunya memberikan petunjuk sedemikian rupa untuk menghilangkan penipuan yang begitu mudah menjebak orang kaya, bahwa karena kekayaan mereka, membuat mereka lebih unggul daripada orang miskin, bahwa karena kemampuan untuk memperoleh, membuat mereka unggul dalam hikmat dan penilaian – singkatnya, keuntungan itu adalah kesalehan. Inilah penipuan yang menakutkan. Betapa sedikit orang yang mengindahkan perintah yang diberikan Paulus kepada Timotius kepada orang kaya! Betapa banyak yang menyanjung diri mereka sendiri bahwa keserakahan mereka adalah kesalehan! Paulus menyatakan, “Ibadah dengan rasa cukup memberi keuntungan besar.” Meskipun orang kaya mungkin mengabdikan seluruh hidup mereka untuk satu tujuan mendapatkan kekayaan, namun karena mereka tidak membawa apa-apa ke dunia, mereka juga tidak dapat membawa apa pun dari dunia. Mereka harus mati dan meninggalkan apa saja yang memerlukan begitu banyak tenaga untuk mendapatkannya. Mereka mempertaruhkan segalanya, kepentingan abadi mereka, untuk mendapatkan kekayaan ini, dan telah kehilangan dua dunia.” 1T 541.1

“Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. ‘Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.’” 4T 618.1

Jika kita memiliki dolar saat kita membutuhkannya, dan juga yakin dari hari ke hari akan pakaian, makanan, dan tempat untuk tidur, maka kita harusnya sudah merasa kaya. Kita harusnya merasa seolah-olah kita memiliki satu juta dolar di bank. Ya, jika kita mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya serta memikirkan kepentingan Tuhan, tidak bermalas-malasan dalam segala hal dan berhati-hati dalam segala hal, maka semuanya itu akan ditambahkan kepada kita (Mat. 6:31-33)

Selasa - 7 Maret

Mulai dengan Kebutuhan Pribadi


Bacalah Amsal 27:23–27. Bagaimana Anda akan menafsir “Rajinlah untuk mengetahui keadaan domba-dombamu” (NKJV) bagi kehidupan orang Kristen sekarang ini?

“Banyak nasehat mengenai kerajinan ditemukan baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru yang dengan jelas menunjukkan hubungan erat antara kebiasaan hidup kita dan perasaan serta praktik keagamaan kita. Pikiran dan tubuh manusia dibentuk sedemikian rupa sehingga banyak latihan diperlukan untuk pengembangan yang tepat dari semua kemampuan. Sementara banyak orang yang terlalu sibuk dengan urusan duniawi, yang lain pergi ke ekstrim yang berlawanan yang tidak cukup bekerja untuk menghidupi diri mereka sendiri atau mereka yang bergantung pada mereka. Saudara ----- adalah salah satu dari orang golongan ini. Sementara dia menempati kedudukan kepala keluarga tetapi dalam kenyataannya dia tidak seperti itu. Tanggung jawab dan beban terberat dia biarkan dipikul oleh istrinya, sementara dia menuruti kemalasan yang ceroboh atau menyibukkan diri dengan hal-hal kecil yang tidak berarti banyak untuk mendukung keluarganya. Dia akan duduk berjam-jam dan mengobrol dengan putra-putranya atau tetangganya tentang hal-hal yang tidak penting. Ia santai dan bersenang-senang sementara istri dan ibu melakukan pekerjaan yang harus dilakukan dalam mempersiapkan makanan untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai.” 5T 178.2

“Saudara ini adalah orang miskin dan akan selalu menjadi beban bagi masyarakat kecuali dia menegaskan hak istimewa yang diberikan Tuhan dan menjadi seorang pria. Siapa pun dapat menemukan pekerjaan untuk dilakukan jika dia benar-benar menginginkannya; tetapi jika dia ceroboh dan lalai, posisi yang mungkin telah dia dapatkan akan diisi oleh mereka yang memiliki aktivitas dan kebijaksanaan bisnis yang lebih besar. 5T 178.3

Apa pun kewajiban yang kita terpanggil untuk melakukan, kita harus melaksanakannya dengan rajin dengan 100 persen kemampuan kita untuk menyelesaikannya tepat pada waktunya. Anda semua sudah mendengar yang dikatakan banyak sekali, bahwa “jika sesuatu perkara pantas untuk dilakukan semua, maka ia itu pantas dilakukan dengan benar.” Bahkan sekalipun ia itu dilakukan dengan sempurna, sekiranya ia itu dilakukan terlambat, maka ia itu tidak akan bernilai apa pun; maka apa saja yang tidak kita selesaikan ia itu akan tidak terselesaikan selamanya sejauh yang berkaitan dengan kita.

Yakub telah memeliharakan segala binatang itu dengan cara yang terbaik, sehingga tidak ada kerugian yang diderita Laban. Yakub sendiri telah menderita rugi karena semua yang kebetulan dicuri orang. Ia telah menjaga dan bekerja dengan baik siang maupun malam, selalu setia pada pekerjaannya. Dan itulah alasannya yang nyata mengapa Laban mengejarnya sekarang. Ia tahu bahwa Yakub adalah seorang pekerja yang berharga dan bahwa ia sangat membutuhkannya.

Kita juga harus rajin dan setia seperti Yakub jika hendak masuk ke dalam Kerajaan itu, karena orang-orang yang dibutuhkan dalam pekerjaan Allah adalah mereka yang dapat dipercaya dalam tugas apa pun yang diberikan Tuhan.

Rabu - 8 Maret

Kebaikan Hati Menjelang Kematian


Prinsip-prinsip apakah yang dapat kita ambil dari ayat-ayat berikut ini mengenai bagaimana kita harus menangani uang?

1 Tim. 6:17, 2 Kor. 4:18, Ams. 30:8, Pkh. 5:10

“Jika Anda ingin berbuat baik dengan kekayaan Anda, lakukanlah segera agar Setan tidak mendapatkannya di tangannya sehingga dengan demikian menghalangi pekerjaan Tuhan. Sering kali, ketika Tuhan telah membuka jalan bagi saudara-saudara untuk menangani harta mereka untuk memajukan pekerjaan-Nya, agen-agen Setan telah mengajukan beberapa usaha yang mereka yakini bahwa saudara-saudara dapat melipatgandakan harta mereka. Mereka mengambil umpan; uang dan harta mereka diinvestasikan, tetapi seringkali mereka tidak pernah menerima satu dolar pun.” 5T 154.3

“Saudara-saudara, ingatlah alasannya; dan ketika Anda memiliki dan menguasai harta, simpanlah bagi diri Anda sebagai sebuah landasan yang baik untuk masa yang akan datang, agar Anda dapat berpegang pada kehidupan kekal. Demi kamu Yesus menjadi miskin, agar melalui kemiskinan-Nya kamu dapat dibuat kaya dalam harta surgawi. Apa yang akan Anda berikan untuk Yesus, yang telah memberikan segalanya untukmu?” 5T 154.4

“Tidak ada gunanya bagimu bergantung pada pemberian amalmu sebagai wasiat kematian. Anda tidak dapat menghitung dengan tingkat kepastian terkecil bahwa pekerjaannya akan diuntungkan. Setan bekerja dengan kecakapan tinggi untuk menghasut kerabat, dan setiap pendirian yang salah diambil untuk memberikan kepada dunia apa yang dengan sungguh-sungguh didedikasikan kepada pekerjaan Allah. Jauh lebih sedikit dari jumlah yang diinginkan selalu diterima. Setan bahkan menghasut pria dan wanita untuk memprotes kerabat mereka yang melakukan apa yang mereka inginkan dalam pemberian harta mereka. Mereka tampaknya menganggap bahwa semua yang diberikan kepada Tuhan adalah merampok kerabat almarhum. Jika Anda ingin memberikan harta Anda kepada pekerjaan Tuhan, atau semua harta yang tidak betul-betul Anda butuhkan untuk mendukung pekerjaan Tuhan, maka sisihkanlah selama Anda masih hidup. Beberapa saudara melakukan hal ini dan menikmati kesenangan menjadi wali diri mereka sendiri. Apakah ketamakan manusia akan menyebabkan mereka kehilangan nyawa mereka, supaya harta benda yang telah dipinjamkan Allah itu tidak akan sia-sia selamanya? Janganlah ada di antara kamu yang menanggung malapetaka dari hamba yang tidak berguna yang menyembunyikan uang Tuannya di bumi.” 5T 155.1

“Sumbangan orang yang sekarat adalah pengganti yang buruk untuk kebajikan orang yang hidup. Banyak wasiat diberikan kepada teman dan kerabat mereka semua selain sejumlah kecil harta mereka. Ini mereka tinggalkan untuk Sahabat tertinggi mereka, yang menjadi miskin demi mereka, yang menderita penghinaan, ejekan, dan kematian, agar mereka dapat menjadi putra dan putri Allah. Namun mereka masih berharap ketika orang mati yang saleh akan bangkit kepada hidup kekal, maka Sahabat ini akan membawa mereka ke tempat tinggal-Nya yang kekal.” 5T 155.2

Orang bijaksana tidak akan menganggap hal itu sebagai suatu bentuk perjudian untuk menjual semua yang mereka miliki, agar Kerajaan itu menjadi milik mereka sendiri. Mereka tahu bahwa mereka mendapat suatu tawaran, karena investasi sedemikian itu akan menjadikan mereka kaya. Baik orang yang membeli "ladang" yang memendam "harta" yang banyak, maupun orang yang membeli "mutiara yang mahal harganya itu" menjual semua yang mereka miliki untuk menyelesaikan transaksi. Tetapi walaupun ia itu menuntut segalanya, namun keduanya mempunyai cukup untuk membeli apa yang diidam-idamkan dalam hati mereka.

Kamis - 9 Maret

Warisan Rohani


Baca teks berikut. Apa poin utama dari ini semua, dan bagaimana seharusnya poin ini mempengaruhi apa yang kita lakukan dengan sarana materi apapun yang Tuhan telah berikan kepada kita ? ( Mazmur 24:1, Ibrani 3:4, Mazmur 50:10, Kej. 14.19, Kolose 1:15-17).

“Tuhan telah menempatkan milik-Nya ditangan orang - orang percaya maupun orang - orang tidak percaya ; semua dapat kembali kepada milik-Nya untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan untuk dunia yang telah jatuh. Selama kita ada di dunia ini, selama Roh Tuhan berjuang bersama anak-anak manusia, selama itu pula kita menerima kebaikan serta membagikannya. Kita harus memberikan terang kebenaran kepada dunia, sebagaimana diungkapkan dalam Kitab Suci; dan kita harus menerima dari dunia apa yang Allah gerakkan ke atas mereka untuk diberikan demi kepentingan-Nya. The Southern Watchman, March 15, 1904. ChS 168.2

“Meskipun sekarang hampir seluruhnya dimiliki oleh orang-orang jahat, seluruh dunia, dengan kekayaan dan kekayaannya, adalah milik Allah. “Bumi adalah milik Tuhan, dan kegenapannya.” “Perak adalah milikku, dan emas adalah milikku, firman Tuhan semesta alam.” “Setiap binatang hutan adalah milik-Ku, dan ternak di atas seribu bukit. Saya tahu semua burung di pegunungan; dan binatang buas di padang adalah milikku. Jika saya lapar, saya tidak akan memberi tahu Anda; karena dunia adalah milikku, dan kepenuhannya.” O semoga orang Kristen semakin menyadari bahwa adalah hak istimewa dan tugas mereka, sambil menghargai prinsip-prinsip yang benar, untuk mengambil keuntungan dari setiap kesempatan yang dikirim dari surga untuk memajukan kerajaan Allah di dunia ini. The Southern Watchman, March 15, 1904.” ChS 168.3

Memang benar bahwa manusia menguasai dan menggunakan perak dan emas, tetapi tidak boleh dilupakan bahwa itu semua adalah milik Allah, dan bahwa jika Dia membutuhkannya, Dia dapat mengambilnya dan melakukan apa yang Dia kehendaki dengannya. , bahwa pembangun tidak perlu takut akan kekurangannya jika mereka menggunakannya sebagaimana Tuhan ingin mereka menggunakannya.

Jumat - 10 Maret

Pelajaran Lanjutan

“Maukah engkau mengamankan harta bendamu? Taruhlah itu pada tangan Dia yang memiliki bekas penyaliban. Mempertahankan itu sebagai milikmu, maka itu akan menjadi kerugianmu yang kekal. Berikanlah itu kepada Tuhan, dan semenjak saat itu, hartamu itu akan dibubuhkan tulisan-Nya. Itu akan dimeteraikan dengan kekekalan-Nya. Maukah engkau menikmati hartamu? Gunakanlah itu untuk menjadi berkat bagi yang menderita. 9T 50.3

Mereka yang akan masuk ke dalam Kerajaan di sini digambarkan sebagai pencari harta karun yang besar, dan pada saat mereka menemukan lokasinya, ladang itu, mereka sangat ingin membuat ladang itu menjadi milik mereka. Mereka yakin akan nilainya, dan menganggapnya bukan risiko untuk menjual semua yang mereka miliki, apakah itu banyak atau sedikit, untuk mendapatkan Kerajaan. Apa yang mereka jual, tentu saja, bukan hanya tanah atau rumah, tetapi apa pun yang, jika tidak dibuang, itu akan menjauhkan mereka dari Kerajaan. Mereka yakin bahwa mereka melakukan investasi yang baik, bahwa mereka akan mendapatkan lebih banyak daripada yang mereka investasikan. Sebaliknya, mereka yang bodoh, yang tidak mengetahui nilainya, merasa tidak berani melakukan investasi, sehingga akibatnya akan mendapat rugi.

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@threeangelsherald.org