Bagian dari Keluarga Allah

Pelajaran 1, Triwulan ke-1, 31 Desember 2022 - 6 Januari 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 31 Desember

Ayat Hafalan:

"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia." - 1 Yohanes 3 :1


 “Uang yang kita miliki tidak diberikan kepada kita hanya agar kita dapat menghormati dan memuliakan diri sendiri. Sebagai penatalayan yang setia, kita harus menggunakannya untuk kehormatan dan kemuliaan Allah. Beberapa orang beranggapan bahwa hanya sebagian dari kekayaan mereka yang menjadi milik Allah. Ketika mereka telah menyisihkan sebagian untuk tujuan keagamaan dan amal, mereka menganggap sisanya adalah milik mereka, yang bisa digunakan sesuka hati mereka. Mereka salah dalam hal ini. Semua yang kita miliki adalah milik Allah, dan kita bertanggung jawab kepada-Nya atas penggunaannya. Dalam setiap penggunaan sen akan terlihat apakah kita sungguh- sungguh mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. COL 351.2

Uang sangat berharga, karena dapat menghasilkan kebajikan yang besar. Di tangan anak-anak Allah uang adalah makanan bagi yang lapar, minuman bagi yang haus, dan pakaian bagi yang telanjang. Uang adalah pembela bagi yang tertindas, dan sarana pertolongan bagi yang sakit. Tetapi uang lebih berharga daripada pasir, jika tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, berkati bagi orang lain, dan memajukan pekerjaan Kristus. COL 351.3

Minggu - 1 Januari

Kita Adalah Bagian dari Keluarga Allah

Efesus 3:14, 15; Keluaran 3:10; Keluaran 5:1; Galatia 3:26, 29

Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini mengenai bagaimana Allah berhubungan dengan kita? Mengapa hal ini sangat membesarkan hati?

Untuk menguatkan keyakinan kita kepada Allah, Kristus mengajarkan kepada kita untuk menyebut Dia dengan sebuah nama yang baru, sebuah nama yang dijalin dengan hubungan yang paling erat dari hati manusia. Ia memberikan kepada kita kesempatan untuk menyebut kasih dan kepercayaan kita kepada-Nya, dan suatu janji dari perhatian serta hubungan-Nya kepada kita. Berbicara memohon persetujuan atau berkat-Nya, adalah seperti musik dalam telinga-Nya. Agar kita tidak memikirkan hal itu sebagai tekebur untuk menyebut Dia perantaraan nama ini, Ia telah mengulanginya berkali-kali. Ia ingin agar kita mengenal nama itu. COL 141.4

Allah menganggap kita sebagai anak-anak-Nya. Ia telah menebus kita dari dunia yang ceroboh ini dan telah memilih kita untuk menjadi anggota dari keluarga kerajaan, putra dan putri Raja surga. Ia mengundang kita supaya berharap kepada-Nya dengan kepercayaan yang lebih dalam dan lebih kuat daripada kepercayaan seorang anak kepada bapanya yang di dunia ini. Orangtua mencintai anak-anaknya, tetapi kasih Allah adalah lebih besar, lebih luas, lebih dalam daripada kemampuan kasih manusia. Tak dapat diukur. Jadi kalau orangtua di dunia tahu bagaimana untuk memberikan pemberian-pemberian yang baik kepada anak-anaknya, apalagi Bapa kita yang di surga akan memberikan Roh Kudus kepada orang yang meminta kepada-Nya? COL 142.1

Iman Abraham yang tidak diragukan dan yang tiada henti serta penurutan yang tidak ragu akan perintah ‘allah dalam setiap hal, telah menjadikan dia “sahabat Allah,” “bapa segala orang beriman,” dan suatu pilar kebenaran yang hidup, dengan satu nama yang akan tetap diingat dan dimuliakan sepanjang waktu dan kekekalan.

Iman Yakub dalam janji-janji Allah, dan keinginan terbesarnya untuk mengkaryakan dirinya dalam rencana Tuhan untuk membawa mereka keluar, telah membuat dia menjadi bapa leluhur dari buah-buah pertama atau dinas kependetaan dari sidang-kerajaan itu–orang-orang yang berdiri dengan Anak Domba itu di gunung Sion (Wahyu 14:1)

Kesetiaan Yusuf yang tanpa kompromi terhadap prinsip telah membawa dia ke dalam satu tingkat hidup yang tertinggi, dimana ia menjadi pemasok bahan makanan terbesar, dan sebagai contoh dari Kristus, pemasok makanan Rohani Terbesar.

Musa, dalam kelemahlembutannya (kerendahan hati) dan dalam tekadnya “lebih memilih menderita sengsara dengan umat Allah daripada menikmati kesenangan dosa yang hanyalah sementara” (Ibrani 11:25), telah bangkit menjadi seorang jenderal terbesar, pemimpin dan pelepas sepanjang masa, dan bahkan berdiri di puncak transfigurasi.

Pengorbanan hidup para rasul demi Kristus dan KebenaranNya, telah memenangkan penghormatan yang mulia karena nama-nama mereka tertulis pada landasan Kota Suci (Wahyu 21:14)

Upaya Luther yang tidak kenal takut dan tekun untuk mengangkat Kebenaran yang diinjak-injak (Daniel 8:11, 12; 11:31), telah membuat dia menjadi bapa orang Protestan. Namun saudara-saudaraku orang Laodikea, tidak satupun tingkat kehidupan yang mulia yang istimewa ini lebih besar dari yang engkau miliki untuk berdiri dengan Anak Domba itu di Gunung Sion.

Senin - 2 Januari

Allah adalah Pemilik Segala Sesuatu

Mazmur 50:10-12, Mazmur 24;1, 1 Tawarikh 29:13, 13, Hagai 2;8

Apa pesannya di sini, dan apa artinya kebenaran ini bagi kita dan bagaimana kita berhubungan dengan apa pun yang kita miliki?

“Meskipun kini hampir seluruhnya dimiliki oleh orang-orang jahat, namun seluruh dunia, dengan segala kekayaan dan harta bendanya, adalah kepunyaan Allah. “TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya.” “Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” “Sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung. Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku. Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punya-Kulah dunia dan segala isinya.” Oh, kiranya orang-orang Kristen semakin menyadari bahwa adalah hak istimewa dan kewajiban mereka, sementara menghargai prinsip-prinsip yang benar, untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang datang dari surga untuk memajukan kerajaan Allah di dunia ini.—The Southern Watchman, 15 Maret 1904.” ChS 168.3

Hagai 2:6-8 : Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaankulah perak dan kepunyaanKulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Bahwa nubuatan dalam ayat-ayat ini belum digenapi, sangatlah jelas, karena pada hari bait suci ini dibangun Tuhan akan menggoncangkan langit, bumi, dan bangsa-bangsa; bahwa pengharapan mereka itu akan datang dan bahwa bait suci akan dipenuhi dengan kemuliaan; bahwa pembangun-pembangunannya tidak perlu khawatir tentang keuangan.

Memang benar bahwa manusia menguasai dan menggunakan perak dan emas, tetapi jangan pernah dilupakan bahwa itu semua adalah milik Allah, dan bahwa jika Dia membutuhkannya, Dia dapat mengambilnya dan melakukan apa yang Dia kehendaki dengannya, bahwa pembangun-pembangunan tidak perlu takut akan kekurangan jika mereka menggunakannya sebagaimana Tuhan ingin mereka menggunakannya.

Selasa - 3 Januari

Sumber Daya Tersedia bagi Keluarga Allah

Mazmur 23:1, Amsal 37:25, Filipi 4:19

Apakah yang dikatakan ayat-ayat ini mengenai Allah menyediakan kebutuhan harian kita?

ALAM dan Wahyu menyaksikan kasih Allah. Allah Bapa kita yang di surgalah sumber kehidupan, kebijaksanaan dan kegembiraan. Pandanglah benda-benda alam yang indah dan menakjubkan. Renungkanlah penyesuaiannya yang mencengangkan terhadap keperluan-keperluan dan kebahagiaan, bukan saja hanya kepada manusia, tetapi juga untuk semua makhluk ciptaan lainnya. Sinar matahari dan air hujan, yang menerangi dan menyegarkan bumi, bukit- bukit dan lautan serta lembah-lembah, semuanya berbicara kepada kita tentang kasih Allah kepada makhluk ciptaanNya. Dengan kata-kata indah seperti yang ditulis pengarang Mazmur berbunyi–SC 9.1

“Maka segala kejadian menengadah kepadaMu,

maka Engkau mengaruniakan makanannya pada waktunya.

Bahwa Engkau juga membukakan tanganmu

serta mengenyangkan segala sesuatu yang hidup sekadar keridlaanMu.” Mazmur 145:15, 16. SC 9.2

Dari penyelidikan kita ini kita saksikan, bahwa kuasa Allah yang melindungi kehidupan walaupun sampai di dalam dapur api yang bernyala-nyala dan di dalam kurungan singa sekalipun, kuasa itu masih tetap bekerja; bahwa Allah masih tetap sama menyayangi umat-Nya pada waktu ini seperti juga Ia menyayangi mereka di masa Daniel dahulu atau pun pada masa mana pun juga. Oleh sebab itu kita memerlukan suatu agama yang sesuai zamannya pada setiap hari. Kita tak mungkin dapat hidup tanpa agama, -- tidak, walaupun hanya sejenak saja.

Kebenaran pada waktunya tidak saja menyelamatkan jiwa kita bagi hidup kekal, melainkan Ia juga melindungi kita dari hari ke hari. Ia itu melengkapi kebutuhan-kebutuhan kita pada waktu ini dan memberikan kepada kita harapan bagi hari-hari kemudian. Tidak ada lagi keamanan selain ini, maka iman dalam Allah adalah satu-satunya ketenangan pikiran, khususnya pada hari ini dan pada abad sekarang ini.

Jelas agama adalah bermanfaat bukan saja bagi masa sesudah sekarang, melainkan pasti bagi hari ini juga. Janganlah membodohi diri dengan cara mencoba-coba hidup tanpa agama.

Rabu - 4 Januari

Tanggung Jawab Anggota Keluarga Allah

Matius 22:35, Ulangan 10:12, 13, 1 Yohanes 5:3

Secara Alkitabiah, apakah tanggapan kita yang benar pada hubungan kasih kita dengan Bapa kita di surga?

“Hukum Tuhan adalah sempurna, mengubah jiwa.” (Mazmur 19:7). Tan-pa hukum Taurat, manusia tidak mempunyai pandangan yang benar mengenai kesucian dan kekudusan Allah, atau mengenai kejahatan dan kecemaran manusia itu sendiri. Mereka tidak mempunyai pandangan yang benar mengenai dosa, dan tidak merasa perlu bertobat. Tidak melihat keadaan mereka yang hilang sebagai pelanggar-pelanggar hukum Allah. Mereka tidak menyadari kebutuhan mereka akan darah pendamaian Kristus. Pengharapan keselamatan diterima tanpa perobahan hati yang drastis atau pembaruan hidup. Demikianlah pertobatan dangkal merajarela, dan orang-orang banyak bergabung dengan gereja yang sebenarnya tidak pemah bersatu dengan Kristus. GC 468.2

“Teori-teori pengudusan yang salah, juga yang timbul karena melalaikan atau menolak hukum Taurat Ilahi, tampak menonjol dalam gerakan keagamaan sehari-hari. Teori-teori ini salah dalam doktrin dan berbahaya dalam akibat praktik sehari-hari. Dan fakta bahwa teori-teori ini mendapat perhatian umum, adalah sangat penting agar semua mempunyai pengertian yang jelas tentang apa yang diajarkan Alkitab mengenai pengudusan ini. GC 469.1

Penyucian yang benar adalah doktrin Alkitab. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, menyatakan, “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu.” Dan ia berdoa, “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya.” (1 Tesalonika 4:3; 5:23). Alkitab dengan jelas mengajarkan apa itu pengudusan, dan bagaimana cara memperolehnya. Juruselamat mendoakan murid-murid-Nya, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” (Yohanes 17:17,19). Dan Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang-orang percaya akan “disucikan oleh Roh Kudus.” (Roma 15:16). Apakah pekerjaan Roh Kudus itu? Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya, “Tetapi apabila la datang, yaitu Roh Kebenaran, la akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran.” (Yohanes 16:13). Dan Pemazmur berkata, “Taurat-Mu itulah kebenaran.” (Mazmur 119:142). Melalui firman dan Roh Allah telah dibukakan kepada manusia prinsip-prinsip agung kebenaran yang terkandung di dalam hukum- Nya. Dan oleh karena hukum Allah adalah “kudus, benar dan baik,” seba-gai salinan kesempumaan Ilahi, maka tabiat yang dibentuk oleh karena penurutan kepada hukum itu juga adalah kudus. Kristus adalah contoh yang sempuma tabiat seperti itu. la berkata, “Aku menuruti perintah Bapa-Ku.” (Yohanes 15:10). “Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” (Yohanes 8:29). Para pengikut Kristus harus menjadi seperti Dia oleh rahmat Allah membentuk tabiat yang selaras dengan prinsip-prinsip hukum-Nya yang kudus. Inilah pengudusan menurut Alkitab.” GC 469.2

“Janganlah menyangka bahwa Aku ini datang untuk menghapuskan hukum, ataupun kitab segala nabi itu: Aku datang bukan untuk menghapuskannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena sesungguhnya Aku mengatakan kepadamu, sampai langit dan bumi berlalu, satu noktah atau satu titikpun sekali-kali tidak akan lenyap dari hukum itu sampai kelak semuanya digenapi. Sebab itu barangsiapa hendak merombak salah satu dari perintah-perintah yang terkecil ini, lalu mengajarkan demikian kepada orang-orang, ia akan disebut yang terkecil di dalam kerajaan surga: tetapi barangsiapa yang melakukan dan mengajarkannya, mereka akan disebut besar di dalam kerajaan surga. Karena Aku berkata kepadamu, Bahwa jikalau tiada kebenaranmu melebihi kebenaran dari segala ahli Torat dan orang-orang Farisi, maka sekali-kali tiada dapat kamu masuk ke dalam kerajaan surga. Kamu sudah mendengar apa yang dikatakan oleh orang-orang dahulu kala, yaitu : Jangan kamu membunuh; maka barangsiapa hendak membunuh ia akan terkena hukum: tetapi Aku berkata kepadamu, Bahwa barangsiapa yang marah terhadap saudaranya tanpa sesuatu sebab, ia akan terkena hukum; dan barangsiapa yang berkata kepada saudaranya, hai jahil, ia akan dihukum oleh majelis: tetapi barangsiapa yang berkata, engkau tolol, ia akan terkena hukum masuk api neraka. Kamu telah mendengar bahwa telah dikatakan oleh orang dahulu kala: Jangan kamu berzinah: tetapi Aku mengatakan kepadamu, bahwa barangsiapa yang memandang kepada seseorang perempuan dengan bernafsu birahi kepadanya maka ia telah berzinah dengan perempuan itu di dalam hatinya.”

Hanya orang-orang yang melakukan perintah-perintah Allah, sebagai anda saksikan, akan kelak masuk ke dalam Kota Suci itu. Tidak ada orang lain yang memperoleh hak istimewa yang sedemikian ini. Yesus bukan datang untuk membawakan kejahatan dan menciptakan keadaan tidak berhukum, melainkan sebaliknya untuk membawakan kebenaran dan damai oleh cara menghapuskan segala dosa dari orang-orang yang bertobat dari melanggar hukum. Diselamatkan mengandung arti yang lebih lagi daripada hanya memanggil Dia Tuhan dan Juruselamat serta menyerukan haleluyah.

“Bukan setiap orang yang mengatakan kepada-Ku, Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan surga; melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di dalam surga. Banyak orang akan mengatakan kepada-Ku pada hari itu, Tuhan, Tuhan, bukankah kami sudah bernubuat dalam nama-Mu? Dan dalam nama-Mu kami sudah membuang segala setan? Dan dalam nama-Mu kami sudah melakukan berbagai perbuatan yang ajaib? Maka kemudian Aku akan menegaskan kepada mereka itu, bahwa Aku tidak pernah mengenal kamu: enyahlah kamu dari hadapan-Ku, hai kamu yang melakukan kejahatan. Sebab itu barangsiapa mendengar segala perkataan-Ku ini, lalu melakukannya, Aku akan mempersamakannya dengan orang yang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu karang.” Matius 7:21 – 24.

Kamis - 5 Januari

Harta di Surga

Matius 6:19-21

Apa kebenaran penting yang dibicarakan Yesus di sini?

“Juruselamat meminta kita: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Matius 6:19-21). 2SM 135.1

“Banyak yang menyimpan harta mereka di perkumpulan rahasia ini, dan tidak bisakah kita melihat bahwa hati mereka ada di sana? Sekuat apapun bukti-bukti kebenaran, sedikit demi sedikit ia itu akan kehilangan cahayanya, kehilangan kekuatannya, surga memudar dari pikiran, kemuliaan yang kekal dan karunia Allah bagi suatu hidup penurutan, tampak sebagai suatu hal yang tidak layak untuk diperhatikan, dibandingkan dengan manfaat yang didapat dalam mengumpulkan harta duniawi. Jiwa-jiwa kelaparan akan roti dan air kehidupan; tetapi apa artinya bagi orang yang hatinya tertuju pada dunia ini? Banyak orang mengatakan melalui tindakannya, jika bukan dengan kata-kata, “Saya tidak dapat melepaskan ketertarikan saya pada harta duniawi ini, demi mendapatkan hal yang kekal. Kehidupan yang akan datang terlalu jauh untuk saya andalkan. Saya memilih barang duniawi, dan saya akan menanggung risiko masa depan. Allah itu baik dan penyayang.” Hamba yang malas! bagianmu ditetapkan bersama orang-orang munafik dan orang-orang yang tidak percaya bila anda terus mengikuti jalan ini. Daya tarik perkumpulan, makan malam, dan teman-teman yang mencintai dunia, telah menyebabkan anda, seperti yang terjadi di pesta Belsyazar, melupakan Allah dan tidak menghormati nama-Nya. 2SM 135.2

Jika kita perbandingkan pekerjaan-pekerjaan kita dengan pekerjaan-pekerjaan dari Nuh, maka kita akan melihat apakah kita sudah sama mengukur dengan dia dalam mematuhi Kebenaran sekarang. Tidak ada orang-orang sebelum masa air bah maupun orang-orang sesudah masa air bah yang telah mengambil manfaat daripada hotbah Nuh itu. Orang-orang yang terdahulu itu tidak percaya, bahwa hujan mungkin membanjiri bumi dan membinasakannya; orang-orang yang terkemudian tidak percaya, bahwa bumi tidak akan dibanjiri air bah lagi. Mereka membangun tugu Babil karena mereka takut terhadap suatu air bah yang lainnya, walaupun kepada mereka telah diberitakan dengan jelas, bahwa tidak akan ada lagi air bah yang sedemikian itu. Sungguhpun Allah bukan saja membinasakan pekerjaan mereka, melainkan juga mengacaukan bahasa mereka, dan sebagai gantinya telah dikaruniakan kepada mereka berbagai-bagai bahasanya sehingga sedikit saja yang dapat saling memahami antara mereka. Jika kita bekerja untuk memenuhi rencana-rencana Allah bagi kita, maka kita tidak akan pernah kacau atau bingung.

Nebukadnezar, raja Babel pada akhirnya melihat akan semua perkara ini sama seperti Allah melihatnya, namun jalannya sukar -- bukan sebelum Allah membalikkan dia untuk selama masa tujuh tahun memakan rumput seperti lembu. Kemudian setelah ia berbalik kepada dirinya sendiri, barulah ia mengakui Allah sebagai Allah yang memerintah langit dan bumi. Marilah kita berbuat yang lebih baik daripada yang diperbuat raja itu.

Kemudian Belshazar, raja yang gagal mengambil manfaat dari pengalaman Nebukadnezar, setelah tengah malam ia telah kehilangan dirinya sendiri, kerajaannya dan bahkan segala miliknya.

Penguasa menyusul penguasa dan akhirnya kerajaan itu beralih kepada orang-orang Medo-Persia, kemudian kepada orang-orang Gerika, berikutnya kepada orang-orang Romawi dan akhirnya kepada bangsa-bangsa yang ada sekarang. Bangsa-bangsa, sebagai anda saksikan, semuanya adalah milik Allah, maka Ia membiarkan mereka diperintah oleh siapa saja yang disukai-Nya.

Bangsa-bangsa yang telah datang terdekat kepada Allah dan ajaran-ajaran-Nya telah menjadi besar dan menjadi bangsa-bangsa yang terhormat, maka orang-orang yang memisahkan dirinya dari Dia adalah tidak lebih baik daripada binatang-binatang.

Adalah terbaik mempelajari apa yang Allah kehendaki kamu perbuat, kemudian lakukanlah saja itu. Hidup sesungguhnya ialah hanya sekedar apa yang kita perbuat -- tidak lebih tidak kurang. Sekaranglah kesempatanmu, sekarang anda berada pada persimpangan jalan. Manakah yang akan menjadi jalanmu? Yang lebar, ataukah yang sempit, yang manakah?

Jumat - 6 Januari

Pelajaran Lanjutan

Dalam mengamankan harta di surga, kita menempatkan diri kita dalam hubungan yang hidup dengan Allah, yang memiliki semua harta benda di bumi, dan memberikan segala belas kasihan sementara yang penting bagi kehidupan. Setiap jiwa dapat mengamankan warisan kekalnya. Tuhan membuka fakta di hadapan umat-Nya bahwa ada kesempatan penuh untuk melatih kemampuan mereka, untuk memenuhi tujuan termulia mereka, untuk perolehan harta yang paling berharga dan paling kekal. Mereka dapat menyimpan harta karun di tempat yang tidak dapat disentuh oleh api atau banjir atau kerusakan apa pun. Adalah merupakan kebijaksanaan yang tertinggi untuk hidup sedemikian rupa untuk mengamankan kehidupan kekal. Ini dapat dilakukan dengan tidak hidup di dunia untuk diri kita sendiri, melainkan dengan hidup untuk Tuhan; dengan menyerahkan harta milik kita ke dunia yang tidak akan pernah binasa. Dengan menggunakan harta benda kita untuk memajukan pekerjaan Tuhan, kekayaan kita yang tidak menentu itu disimpan di bank yang tidak akan habis. Namun bukan hanya kekayaan saja yang diperhitungkan sebagai harta. Kita harus membagikan kekayaan pemikiran kita, menggunakan hikmat yang diberikan Tuhan dalam merancang dan melaksanakan rencana untuk menghormati dan memuliakan Tuhan. Kita harus berteman dengan diri kita sendiri dengan meringankan kesusahan orang miskin dan dengan membangun setiap perhatian yang mungkin dapat kita lakukan di bumi, untuk terus memandang surga dan juga Allah, dan untuk mengangkat standar kebenaran di antara manusia. Dengan berbuat sedemikian itu, kita menggunakan harta dan pengaruh yang telah dipinjamkan dengan kepercayaan oleh Tuan Rumah kepada kita untuk berteman dengan mamon yang tidak benar. Dunia mungkin mengutuk kita karena menggunakan harta benda kita dalam membangun gedung-gedung pertemuan, dalam memberi makan yang lapar, dalam membantu yang tertindas dan menderita dari kesulitan mereka; tetapi Tuhan berkata bahwa inilah pekerjaan yang harus dilakukan dengan modal kepercayaannya. Mereka yang berteman dengan mamon yang tidak jujur akan diterima ke dalam tempat tinggal yang kekal. Setiap pengorbanan yang dilakukan untuk tujuan memberkati orang lain, setiap pemberian harta benda untuk pelayanan kepada Tuhan, akan menjadi harta karun di surga.” RH 7 April 1896, par. 6

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@threeangelsherald.org