Kehidupan yang Dibentuk Kristus dan Perkataan yang Diilhami Roh

Pelajaran 8, Triwulan ke-3, 12-18 Agustus 2023

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore, 12 Agustus

Ayat Hafalan:

“Yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” KJV - Efesus 4:22-24


Kristus menuntut pelayanan segenap hati kepadaNya, menggunakan seluruh pikiran, jiwa, hati dan tenaga. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu, dengan rohmu karena kamu adalah milik Allah.” Ketika kita menyerahkan diri kita, Kristus mengatur pikiran kita, dan menguduskan hati dan tangan kita untuk pelayanan-Nya. HikmatNya memberikan kita kehidupan rohani, dan memampukan kita untuk memanifestasikan kasih kita kepada Allah dan kepada sesama manusia. Kita menyatakan kasihNya di dalam karakter kita, karena kita hidup di dalam Dia. Dia mempersembahkan kita di hadapan Bapa-Nya tanpa noda; karena kita disucikan melalui darahnya. Kita ditebus dari kematian; Yesus memiliki kuasa menyucikan jiwa, memperbaharui, menopang dan menuntun semua gerakan hati dan memberi semangat pada tujuannya. Dengan demikian kita menjadi bait suci tempat berdiamnya Roh Kudus” RH 25 Juli 1899, Art A, par 18

Minggu, 13 Agustus

Kondisi Dosa yang Semakin Memburuk


Bandingkan Efesus 4:17-32 dengan Kolose 3:1-17. Bagaimanakah Paulus menganjurkan orang-orang percaya untuk hidup dengan cara yang mendorong kesatuan gereja?

"Masuknya anggota yang belum diperbaharui hatinya dan direformasi hidupnya adalah sumber kelemahan bagi gereja. Kenyataan ini sering diabaikan. Beberapa pendeta dan gereja begitu berhasrat untuk memperoleh peningkatan jumlah anggota sehingga mereka tidak memberikan kesaksian yang setia terhadap kebiasaan dan praktik-praktik yang tidak Kristiani. Mereka yang menerima kebenaran tidak diajar bahwa mereka tidak dapat dengan aman menjadi orang duniawi dalam tingkah laku sementara mereka adalah orang Kristen dalam nama. Sebelumnya mereka adalah hamba Setan; selanjutnya mereka harus menjadi hamba Kristus. Kehidupan harus bersaksi tentang pergantian pemimpin. Pendapat umum menyukai pengakuan Kekristenan. Hanya sedikit penyangkalan diri atau pengorbanan diri yang diperlukan untuk mengenakan bentuk kesalehan agar nama seseorang terdaftar dalam buku gereja. Karena itulah, banyak orang bergabung dengan gereja tanpa terlebih dahulu bersatu dengan Kristus. Dalam hal ini Setan menang. Orang-orang yang baru bertobat seperti itu adalah agen-agennya yang paling efisien. Mereka berfungsi sebagai umpan bagi jiwa-jiwa yang lain. Mereka adalah terang palsu, yang memikat orang yang tidak waspada menuju kebinasaan. Sia-sia saja orang berusaha membuat jalan Kristen menjadi luas dan menyenangkan bagi orang dunia. Allah tidak menghaluskan atau melebarkan jalan yang terjal dan sempit. Jika kita mau masuk ke dalam kehidupan, kita harus mengikuti jalan yang sama yang dilalui oleh Yesus dan murid-murid-Nya – yaitu jalan kerendahan hati, penyangkalan diri, dan pengorbanan. 5T 172.2

"Pendeta-pendeta harus mengerti bahwa hati mereka sendiri disucikan melalui kebenaran, dan kemudian bekerja untuk mendapatkan hasil ini bagi orang-orang yang mereka tobatkan. Agama yang murni itulah yang dibutuhkan oleh pendeta-pendeta dan umat. Mereka yang menjauhkan kejahatan dari hati mereka dan mengulurkan tangan mereka dengan sungguh-sungguh memohon kepada Allah akan mendapatkan pertolongan yang hanya dapat diberikan oleh Allah kepada mereka. Sebuah tebusan telah dibayar bagi jiwa-jiwa manusia, sehingga mereka dapat memiliki kesempatan untuk melepaskan diri dari belenggu dosa dan memperoleh pengampunan, penyucian, dan surga." 5T 172.3

Senin, 14 Agustus

Pergantian Pakaian yang Dramatis


Dalam menceritakan kembali kisah pertobatan para pendengarnya, poin utama apakah yang ingin Paulus sampaikan kepada mereka? Efesus 4:20-24

Yesaya 60:1 – “Bangkitlah, bercahayalah, sebab terangmu telah datang, dan kemuliaan Tuhan telah terbit atasmu.”

Siapakah yang dapat dengan jujur mengatakan bahwa terang kita belum datang? bahwa pekabaran kita bukanlah Kebenaran pada waktunya? Saya yakin, tidak seorangpun yang berhubungan denganNya mengatakan begitu. Oleh karena itu, Ilham mengundang umat Allah, Organisasi, bersama kita semua, untuk bangkit dan bersinar. Kata "bersinar" adalah apa yang harus kita pelajari selanjutnya agar kita dapat mengetahui apa yang dituntut dari kita.

Benda hitam dan kotor tidak pernah memantulkan cahaya, benda ini akan menyerap semua cahaya untuk dirinya sendiri. Bulan bersinar karena permukaannya terbuat dari bahan yang putih. Jika ia terbuat dari bahan hitam, maka ia tidak dapat memantulkan cahaya apapun. Hal yang sama juga berlaku dengan terang rohani: Jika kita ingin bersinar, kita harus bangkit dan membersihkan diri, menanggalkan pakaian kita yang hitam dan kotor – mengambil bagian secara aktif dalam kebangunan rohani dan reformasi di bawah pengawasan Roh Kudus. Kebodohan, fanatisme, dan ketidakpedulian harus ditinggalkan dan pemikiran Ilahi harus diterapkan, demikianlah perintah Tuhan:

“Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” Yesaya 55:7-11.

Kita harus membersihkan pikiran kita, jalan-jalan kita, tubuh kita, pakaian kita, rumah kita, di luar maupun dalam. Kebersihan adalah ke-Allahan; pemerintahan Allah adalah hukum dan ketertiban, kedamaian dan kebenaran, sukacita dan kepuasan. Oleh karena itu, kita perlu dipoles oleh Roh Allah, menjadi orang Kristen seutuhnya jika kita ingin "bersinar", jika kita mau memantulkan Firman Allah kepada mereka yang berada dalam kegelapan. Jika engkau telah memperhatikan semua hal yang diajarkan pekabaran itu, maka sebagai tugas tertinggi dan hak istimewa Ilahi-mu, peganglah apa yang dikatakan oleh Ilham: "Bangkitlah, bercahayalah, sebab terangmu telah datang, dan kemuliaan Tuhan telah terbit atasmu." Mereka yang sekarang duduk bagaikan benda-benda yang gelap, yang menyerap cahaya untuk diri mereka sendiri, sekarang harus merangkul kesempatan dan menyambut keistimewaan ini. Hari ini adalah kesempatanmu.

Selasa, 15 Agustus

Membangun Persatuan, Pidato Penuh Rahmat


Manakah dari nasihat Paulus sehubungan dengan penggunaan ucapan di antara orang percaya yang paling penting bagimu saat ini? Mengapa? Ef. 4:25-29

 Dalam usaha untuk mengoreksi atau memperbaiki orang lain, kita harus berhati-hati dengan kata-kata kita. Kata-kata itu akan menjadi alat untuk menghidupkan atau mematikan. Dalam memberikan teguran atau nasihat, banyak orang menggunakan kata-kata yang tajam dan keras, kata-kata yang tidak cocok untuk menyembuhkan jiwa yang terluka. Dengan ungkapan-ungkapan yang tidak tepat ini jiwanya menjadi terluka, dan sering kali orang-orang yang keliru justru terdorong untuk memberontak. Semua orang yang hendak membela prinsip-prinsip kebenaran perlu menerima minyak kasih surgawi. Dalam segala situasi, teguran harus diucapkan di dalam kasih. Sehingga perkataan kita akan mereformasi tetapi tidak menjengkelkan. Kristus melalui Roh Kudus-Nya akan memberikan kekuatan dan kuasa. Ini adalah pekerjaan-Nya. COL 337.1

“Tak ada satu kata pun yang boleh diucapkan tanpa pertimbangan. Tidak ada perkataan jahat, tidak ada pembicaraan yang sembrono, tidak ada keluhan yang tidak berguna atau saran yang tidak murni, yang akan keluar dari bibir orang yang mengikut Kristus. Rasul Paulus, menulis melalui Roh Kudus, mengatakan, “Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu.” Efesus 4:29. Komunikasi yang rusak tidak hanya berarti kata-kata yang keji. Ini berarti setiap ungkapan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip suci dan agama yang murni dan tidak tercemar. Hal ini juga mencakup petunjuk-petunjuk yang tidak murni dan sindiran-sindiran terselubung. Apabila tidak segera dilawan, hal ini akan menyebabkan dosa besar. COL 337.2

“Terhadap setiap keluarga, terhadap setiap orang Kristen, diberikan tugas untuk menghindari perkataan yang jahat. Ketika berada di tengah-tengah orang-orang yang gemar berbicara yang bodoh, adalah tugas kita untuk mengubah topik pembicaraan jika memungkinkan. Dengan pertolongan kasih karunia Allah, kita harus diam-diam mengalihkan pembicaraan atau memperkenalkan suatu topik yang akan mengubah obrolan menjadi suatu saluran yang bermanfaat.” COL 337.3

Rabu, 16 Agustus

Roh Kudus di dalam Kehidupan Orang Percaya


Dalam membahas dosa-dosa perkataan di dalam perkumpulan Kristen, nasihat apakah yang Paulus bagikan tentang kehadiran Roh Kudus di dalam diri orang percaya? Efesus 4:30

“Ketika seseorang sekali lalai mengindahkan undangan, teguran, dan peringatan dari Roh Allah, maka hati nuraninya menjadi layu, dan pada saat berikutnya ia dinasihati, itu akan lebih sulit untuk menghasilkan ketaatan daripada sebelumnya. Dan demikianlah dengan setiap pengulangan. Hati nurani adalah suara Allah, yang diperdengarkan di tengah-tengah pertentangan nafsu manusia; apabila ia ditentang, Roh Allah pun berduka.” 5T 120.1

"Manusia memiliki kuasa untuk memadamkan Roh Allah; kuasa untuk memilih ada pada mereka. Mereka diberi kebebasan untuk bertindak. Mereka bisa menurut melalui nama dan kasih karunia Penebus kita, atau mereka boleh saja tidak menurut dan menyadari akibat-akibatnya." GW 174.3

“Dosa penghujatan terhadap Roh Kudus tidak terletak pada perkataan atau perbuatan yang tiba-tiba; dosa ini adalah penolakan yang tetap dan teguh terhadap kebenaran dan kesaksian (Manuscript 30, 1890).” 5 SM 1093.

“Janganlah seorangpun memandang dosa melawan Roh Kudus sebagai sesuatu yang misterius dan tidak dapat didefinisikan. Dosa melawan Roh Kudus adalah dosa penolakan yang terus-menerus untuk menanggapi undangan untuk bertobat (The Review and Herald, 29 Juni 1897).” 5 SM 1093.2

Apakah meterai Allah yang ada di dahi mereka yang 144.000 itu (Wahyu 7:3)? Apakah itu meterai Sabat atau sesuatu yang lain?

Dimeteraikan di dalam Kristus “dengan Roh Kudus yang dijanjikan itu,” setelah “mendengar firman kebenaran” (Efesus 1:13; 4:30), maka orang-orang kudus dimeteraikan dengan Kebenaran Zaman ini, yaitu kebenaran yang dikhotbahkan pada zaman mereka.
“Meterai Allah yang hidup,” yaitu Kebenaran, yang olehnya mereka yang 144.000 itu dimeteraikan (Wahyu 7:2), adalah suatu meterai yang khusus, yang sama dengan “tanda” dari Yehezkiel 9. (Lihat Testimonies to Ministers, p. 445; Testimonies, Jilid 3, p. 267; Testimonies, Jilid 5, p. 211). Hal ini menuntut seseorang untuk berkeluh kesah dan berseru atas kekejian-kekejian yang menajiskan dirinya dan yang mencemarkan baik hari Sabat maupun rumah Allah, terutama terhadap penjualan buku-buku dan pengumpulan dana selama kebaktian-kebaktian Sabat. Ketika orang-orang kudus memiliki meterai atau tanda ini di dahi mereka, maka malaikat-malaikat akan melewati mereka, tidak membunuh mereka. Hal ini sama dengan darah yang ada di tiang pintu pada malam Paskah di Mesir. Malaikat akan membubuhkan tanda pada dahi semua orang yang berkeluh kesah atas dosa-dosa mereka sendiri, dan atas dosa-dosa di rumah Tuhan, menunjukkan kesetiaan kepada Kebenaran. Kemudian malaikat-malaikat pembinasa akan menyusul, untuk membunuh semuanya baik tua maupun muda yang telah gagal menerima meterai itu. (Lihat Testimonies, Jilid 5, hlm. 505.)

Demikianlah, meterai yang terdahulu itu memampukan penerimanya untuk bangkit dari kematian dalam kebangkitan orang-orang benar, sementara meterai yang terakhir memampukan orang yang berkeluh kesah dan berseru itu untuk luput dari maut dan selamanya hidup bagi Allah

Kamis, 17 Agustus

Kebaikan ( Bukan Kepahitan )


Dalam terang dari kedatangan Kristus kembali, sikap dan perilaku apa, yang terkait dengan ucapan, yang harus dibuang? Sikat dan perilaku apa yang harus dimiliki? Efesus 4:31, 31

Bagaimanakah orang-orang percaya dapat mencapai persatuan dan mempertahankannya diantara mereka?

Untuk mengalahkan Musuh lalu mempertahankan persatuan dan keharmonisan, maka hendaklah setiap orang percaya berhenti mencari-cari salah di antara saudara-saudaranya; awasi langkah-langkah hidupnya sendiri dan jangan mengawasi langkah-langkah orang lain; menyadari bahwa mereka mempunyai kesempatan yang sama dengan dia untuk mengetahui perbedaan di antara yang benar dan yang salah; pikul sendiri tanggung jawab pribadinya dan jangan memikul tanggung jawab orang lain; menghargai mereka lebih baik daripada akan diri sendiri; dan jangan berbuat atau mengatakan apapun apabila dirinya sendiri tidak menyukai perbuatan dan perkataan itu ditujukan kepadanya.

Hendaklah masing-masing menyadari, seperti yang dilakukan Paulus, bahwa toleransi -- tahan sabar melalui kasih -- adalah sangat diperlukan, mendesak, dan merupakan puncak daripada semua yang dicapai :

“Sekalipun aku berkata-kata dengan bahasa-bahasa manusia dan malaikat, jika tiada aku memiliki kemurahan hati, maka jadilah aku sebagai gong yang berbunyi, atau seperti genta yang gemerincing. Dan sekalipun aku memiliki karunia nubuatan, dan memahami semua rahasia, dan semua pengetahuan, dan walaupun aku memiliki semua iman sehingga aku dapat memindahkan gunung-gunung, jika tiada aku memiliki kemurahan hati, maka sia-sialah aku.

“Dan sekalipun aku menyedekahkan semua hartaku untuk memberi makan orang miskin, dan walaupun aku menyerahkan tubuhku untuk dibakar, jika tiada aku memiliki kemurahan hati, maka sekaliannya itu tidak bermanfaat apapun bagiku. Kemurahan hati itu panjang sabar, dan penyayang; kemurahan hati itu tidak dengki, kemurahan hati itu tidak memegahkan dirinya sendiri, tidak sombong, tiada melakukan yang tidak senonoh, tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak mudah dihasut, tiada memikirkan kejahatan; tiada bergemar dalam kelaliman, melainkan bergemar dalam kebenaran; sabar memikul segala perkara, percaya segala perkara, mengharapkan segala perkara, sabar akan segala perkara.

“Kemurahan hati itu tidak pernah lalai; tetapi jika ada nubuatan-nubuatan, maka nubuatan-nubuatan itu akan melalaikan; jika ada karunia-karunia lidah, maka karunia-karunia lidah itu akan berhenti; jika ada pengetahuan, maka ia itu akan melenyapkan. Karena kita mengetahui hanya sebagian, dan kita menubuatkan sebagian. Tetapi apabila yang sempurna itu datang, maka apa yang merupakan sebagian akan disingkirkan. Sewaktu aku masih kanak-kanak, aku berbicara seperti kanak-kanak, aku mengerti seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak; tetapi sesudah aku dewasa, kusingkirkan semua perkara kekanak-kanakan itu. Karena kini kita melihat melalui sebuah kaca, agak kegelapan; tetapi kemudian kita akan menyaksikan muka dengan muka; kini aku mengetahui hanya sebagian; tetapi kemudian kelak akan ku ketahui bahkan sama seperti juga aku diketahui. Dan sekarang tinggallah ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kemurahan hati; maka yang terbesar dari ketiganya ini ialah kemurahan hati; 1 Korintus 13.

Laksanakanlah ini, Saudara-Saudaraku, maka Iblis akan melarikan diri dan semua kekacauanmu akan mengikuti dia.

Ingatlah bahwa “Setan itu hidup, dan senantiasa giat, maka setiap hari kita perlu berseru dengan sungguh-sungguh kepada Allah memohon bantuan dan kekuatan untuk melawannya. Selama Setan masih memerintah kita harus mampu mengalahkan diri sendiri, mengalahkan semua serangannya, dan tidak ada satupun tempat berhenti, tidak ada satupun titik yang akan kita capai lalu mengatakan kita telah sepenuhnya berhasil.

“Kehidupan Kristen adalah suatu gerakan maju yang bersifat tetap. Yesus duduk sebagai seorang penggosok dan pemurni emas bagi umat-Nya, maka bilamana rupa-Nya sudah sempurna dipantulkan di dalam mereka, maka barulah mereka sempurna dan suci, dan siap untuk diubahkan.” -- Testimonies, vol. 1, p. 340.

Sekiranya orang-orang Kristen tidak pernah saling menuduh antar sesamanya, tidak pernah saling mengkomunikasikan di antara sesamanya kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, kegagalan-kegagalan, dan masalah-masalah, maka mereka akan mendapat dirinya bersatu sedemikian rupa, sehingga tidak ada apapun yang dapat memecahkan rantai ikatan Kekristenan mereka yang biasa. Tetapi suatu roh persatuan yang sedemikian ini hanya dapat dipertahankan oleh suatu umat yang tetap tanpa mengenal lelah mengawasi dirinya sendiri, selalu sepakat dan membicarakan perkara-perkara yang sama oleh meninggalkan jalan-jalan dan pikiran-pikiran mereka sendiri untuk mengikuti jalan-jalan dan pikiran-pikiran Tuhan.

Jumat, 18 Agustus

Pelajaran Lanjutan

Perlu diingat juga, bahwa lidah kita diberikan kepada kita untuk maksud menyampaikan Kebenaran Allah dan pujian-Nya, dan tenaga kita untuk memberitakan Kebenaran-Nya dan untuk memberkati umat-Nya. Marilah kita berbicara dan bekerja untuk prinsip-prinsip yang lahir dari surga ini. Jika engkau secara tidak sengaja melihat atau mendengar bahwa seseorang melakukan sesuatu yang menurut penilaian terbaikmu tidak pantas dilakukan oleh orang Kristen, dan jika engkau berpikir engkau dapat menolongnya, maka janganlah menjadikan dirimu sebagai pembawa berita dengan memberitahukan hal itu kepada siapa pun, melainkan berilah pembelaan kepada orang yang bersalah itu.

Janganlah jadikan dirimu sebagai ukuran bagi orang lain, dan jangan paksakan pendapatmu pada orang lain kecuali pada dirimu sendiri. Tidak ada seorang pun yang berkewajiban untuk mengawasi orang lain. Pahamilah bahwa tidak seorang pun berhutang untuk membawa hidupnya kepada standar dan ukuran tertinggi siapapun. Dengarkanlah apa yang Ilham katakan: “Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.” (Roma 14:4), tetapi karena engkau tidak sanggup, maka mengapa harus mencobanya?

Janganlah membuat musuh dengan lidahmu. Bertemanlah. Dan janganlah menyimpan perasaanmu di ujung jarimu. Jika engkau melakukannya, engkau sendiri akan merasakan kehilangan teman, kehilangan kegembiraan sosial, dan kehilangan kesempatan serta hak istimewa untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. Jangan mengakhiri hari tanpa ada nilai yang dicatat di halaman buku besar Surga. Jangan salah menafsirkan motif orang lain. Cobalah untuk melihat dan menafsirkan segala sesuatu dengan cara yang benar, berilah setiap orang kesempatan. Lihatlah kebaikan dalam diri setiap orang dan tutuplah matamu terhadap semua kejahatan.

Hendaklah pembicaraanmu pada pokok yang mendorong Kebenaran Tuhan untuk hari itu. Hal ini akan membuatmu sibuk membicarakan sesuatu yang menguntungkan dan terpuji. Pikirkan dan pelajarilah, dan ketika engkau berbicara tentang agama, janganlah itu merupakan sesuatu yang membosankan. Lanjutkanlah pembicaraanmu hanya sejauh pendengarmu mengikutimu – "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." Matius 7:6.

Lidah sulit dikendalikan, dan telinga selalu ingin mendengar. Oleh karena itu, akan lebih baik jika engkau mengurangi berkunjung. Banyak berkunjung hanya membuang-buang waktu dan merupakan godaan untuk membicarakan kekurangan yang ada di mata orang lain dan mengabaikan kekurangan yang ada di matamu sendiri.

Kapan pun engkau sendirian, engkau bisa menyelesaikan sesuatu. Engkau dapat bekerja atau belajar. Tetapi ketika engkau berkumpul dengan orang lain, kemungkinan besar engkau tidak akan menyelesaikan apapun selain merugikan diri sendiri dan orang lain. Sekaranglah waktunya untuk belajar dan mempelajari Kebenaran pada zaman ini, untuk mengetahui bagaimana memberikan sebuah pelajaran dan bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cara yang sederhana, tanpa harus membahas banyak sejarah atau biografi. Dan jika engkau bertekad untuk berjalan bersama Tuhan setiap hari dan mempelajari kehendak-Nya mengenai tugas-tugasmu sendiri, bukan tugas-tugas orang lain, engkau akan menemukan banyak hal yang akan membuatmu sibuk dan terhindar dari kejahatan.

Ingatlah juga bahwa engkau adalah calon-calon buah-buah pertama, yang akan menjadi salah satu yang bersama dengan, atau salah satu dari mereka yang 144.000 itu, dan bahwa engkau haruslah tidak memiliki dusta di dalam mulutmu (Why. 14:5).

Nilailah kata-katamu dengan peraturan keemasan. Jika engkau melakukan kepada orang lain apa yang engkau mau orang lain lakukan kepadamu, engkau akan memiliki lebih sedikit masalah, engkau akan mendapat sukacita yang lebih besar dalam hidup, banyak teman di sekelilingmu, dan berkas-berkas yang baik untuk Lumbung Surga.