“Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Maha besar di sorga.” - Ibrani 8:1
Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang sedemikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, seorang pelayan di tempat kudus, dan kemah suci yang benar yang didirikan Tuhan, bukan oleh manusia". Ibrani 8:1-2 "Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita". Ibrani 9:24 Sesungguhnya, "pada akhir zaman Dia telah menampakkan diri untuk menghapus dosa dengan korban diri-Nya sendiri. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, tetapi sesudah itu dihakimi" (Ibr. 9:26, 27) -pembersihan tempat kudus (Dan. 8:14).
Sebab itu jelaslah, bahwa pehukuman itu akan dimulai dan kaabah kesucian itu akan dibersihkan, bukan sebelum, melainkan sesudah kegenapan masa periode bagi mereka yang ditentukan itu untuk mati. Pemeriksaan pengadilan dicocokkan dengan penemuan catatan-catatan di dalam kitab-kitab sorga, oleh sebab itu, nama-nama, mereka yang didapati tidak layak tanpa memakaikan “pakaian kawin” akan dicoret dari kitab-kitab itu. Demikianlah kaabah kesucian itu dibersihkan. Berbicara mengenai permulaan pekerjaan pengadilan dan pembersihan ini, malaikat itu mengatakan kepada Daniel sebagai berikut : “Sampai kepada dua ribu tiga ratus hari, kemudian kaabah kesucian itu kelak akan dibersihkan.” Daniel 8 : 14.
Sesuai Ibrani 1, seberapa jauh kita dapat mengidentifikasi Kekristenan?
Kata-kata Injil ini mengungkapkan, bahwa Kristus bukan saja adalah Juruselamat kita, melainkan juga adalah Pencipta kita; bahwa Ia telah menciptakan bukan hanya dunia kita ini, melainkan juga semua dunia yang lainnya; dan bahwa Ia adalah satu dengan Bapa. Adalah karena alasan inilah, maka “Allah (Bapa) mengatakan (kepada anak-Nya), marilah Kita membuat manusia dalam bentuk peta Kita, yang sama dengan Kita.” Kejadian 1 : 26. Dan sementara Pergerakan Eksodus itu masih berlangsung, maka semua orang “minum daripada minuman rohani yang sama; karena mereka itu minum dari Batu Karang Rohani itu yang mengikuti mereka; dan Batu Karang itu ialah Kristus.” 1 Korintus 10 : 4.
Jadi jelaslah, bahwa karena person itu yang kini disebut Kristus telah berada bersama-sama dengan umat Allah semenjak mula pertama sejarah, selama sejarah Wasiat Lama maupun selama sejarah Wasiat Baru, mka Kekristenan di bumi mempersamakan diri-Nya dengan permulaan kejadian dunia.
Apakah Yesus Pengantara kita mewakili dunia kita hanya di hadapan Allah?
Pekerjaan Anak Allah yang kekasih dalam usaha memperhubungkan perkara yang dijadikan dengan Yang Tidak Dijadikan, perkara yang fana dengan Yang Baka, di dalam tubuhNya yang Ilahi itu, adalah satu soal yang berguna sekali dipelajari oleh pikiran kita seumur hidup. Pekerjaan Kristus ini yaitu untuk menetapkan makhluk-makhluk di atas dunia-dunia yang lain di dalam keadaannya yang tidak bersalah dan kesetiaannya, serta menyelamatkan orang-orang yang sudah hilang dan binasa di atas dunia ini. DibukaNya satu jalan bagi orang yang durhaka supaya berbalik kembali serta setia kepada Allah, sementara berbuat demikian Dia membangunkan satu benteng perlindungan di sekeliling orang-orang yang sudah suci, supaya mereka itu jangan cemar lagi. MYP 253.3
Sementara kita bersuka hati karena ada juga dunia-dunia yang belum pernah jatuh, dunia-dunia itu memuji serta dan menghormati dan memuliakan Yesus Kristus karena maksud tebusanNya untuk menyelamatkan anak-anak Adam yang sudah jatuh, serta menetapkan mereka sendiri dalam kedudukan dan tabiatnya yang suci. Tangan yang sudah mengangkat bangsa manusia dari dalam tempat kebinasaan yang didatangkan oleh setan atas bangsa manusia dan pencobaan-pencobaannya, itulah juga tangan yang sudah memeliharakan penduduk dunia yang lain-lain dari dosa. Tiap-tiap dunia di seluruh alam ini mendapat bahagian daripada pemeliharaan dan rawatan Bapa dan Anak itu; maka pemeliharaan ini juga selalu dilakukan bagi manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Kristus berdiri sebagai Pengantara demi kepentingan manusia, dan martabat dunia-dunia yang tidak kelihatan itu juga dipelihara oleh pekerjaan pengantaraanNya. Bukankah segala perkara ini cukup mulia dan penting untuk memenuhi pikiran kita, serta mengajak kita mempersembahkan syukur dan pujian kepada Allah? MYP 254.1
Apakah orang Israel mendapatkan apa yang mereka cari pada seorang raja?
Israel kuno yang lalu menghendaki orang laki-laki yang tertinggi badannya di negeri itu untuk menjadi raja mereka, dan mereka menemukannya. Sungguhpun demikian ia juga yang akan membawa mereka kepada kehancuran, kalau saja tidak ditolong oleh Daud yang sederhana dan kemerah-merahan mukanya itu yang telah melepaskan mereka dari bala tentara Filistin dan dari raksasa mereka itu.
Adalah suatu praktik yang biasa di antara orang-orang Kristen menjadikan manusia sebagai dewa-dewa mereka. Ini pun dikenal juga oleh kepemimpinan organisasi-organisasi gereja lain. Ada seorang pendeta berbicara dari hal “Ibadah dalam Kehidupan”, ia menceritakan kepada para pendengarnya melalui radio, bahwa ia berhenti pada sebuah bengkel untuk mengisi tangki mobilnya pada sesuatu hari. Sementara di tempat itu salah seorang yang mengenal akan suara pendeta itu, lalu bertanya: “Apakah suara anda yang setiap pagi saya dengar melalui radio?” Segera setelah orang itu mendengar pendeta mengatakan ya, ia lalu menyahut dengan tandas: “Saya kecewa pada anda, saya mengira saya telah mendengarkan suara seorang pengkhotbah yang kira-kira enam kaki tingginya, yang berbobot tidak kurang dari dua ratus pound; ternyata sekarang saya melihat anda hanya seorang cebol kecil.” Praktik seperti ini adalah khas di antara kebanyakan orang Kristen.
Bagaimana Allah menjelaskan DiriNya dalam Yesaya 59 dan pekerjaan khusus apakah yang Ia lakukan bagi Sidang?
Yesaya 59 : 16, bagian pertama “Maka dilihat-Nya bahwa seorang pun tak ada, maka tercenganglah Ia karena tidak ada seorang perantara pun.” Allah “tercengang”. Musa dan Harun “berdiri di antara orang mati dan orang hidup”. Bilangan 16 : 48. Allah telah menggunakan Elia di atas Gunung Karmel. 1 Raja-Raja 18. Dalam krisis yang dikemukakan di sini, Allah tidak menemukan seorangpun (Yehezkiel 22 : 30), sehingga dengan demikian Ia sendiri menyatakan diri.
Yesaya 59 : 16 – 18 : “Oleh karena itu lengan-Nya sendiri membawakan keselamatan kepada-Nya; maka kebenaran-Nya itulah yang menunjang Dia. Karena Ia memakaikan kebenaran sebagai baju pelindung, dan sebuah topi baja di atas kepala-Nya; dan Ia memakaikan baju-baju pembalasan sebagai pakaian, dan ditudungi diri-Nya, dengan semangat bagaikan selimut. Sesuai dengan segala perbuatan mereka itulah akan dibayar-Nya, yaitu murka kepada semua musuh-Nya, pembalasan kepada semua pembenci-Nya; dan atas segala pulaupun akan didatangkan-Nya pembalasan.” Allah memakaikan pada diri-Nya perlengkapan-perlengkapan-Nya sendiri, lalu maju menegakkan segala perkara. Kalau saja ada seseorang di sana, Allah sudah akan membiarkan orang itu melaksanakan pekerjaan itu. Tetapi karena tidak ada seorangpun, maka Ia terpaksa melaksanakannya sendiri. Ini mengungkapkan salah satu dari prinsip-prinsip kerja Allah. Ia hendak menggunakan seseorang, atau sesuatu bangsa, untuk membantu membetulkan atau menghukum pihak yang lainnya. Apabila hal itu tidak dapat dilakukan, maka Allah akan terjun sendiri melaksanakannya. Sementara Allah akan datang dengan pembalasan terhadap sebagian orang, Ia datang dengan keselamatan bagi orang-orang lainnya. Ayat 20 : “Maka Penebus itu akan datang ke Sion.” Ini bukan menunjuk kepada kedatangan Kristus yang kedua kali di dalam awan-awan, karena ini terjadi pada sebelum masa kasihan berakhir. Ia bukan datang dengan pembalasan terhadap orang-orang yang tidak beriman di dunia, melainkan Ia akan datang kepada sidang. Dan apabila Ia datang, Ia akan melaksanakan pekerjaan yang disebut di dalam Maleakhi 3 : 1 – 3.
Yesaya 59 : 19 : “Demikianlah mereka akan takut akan nama Tuhan dari sebelah barat, dan kemuliaan-Nya dari sebelah timur.” Allah akan membuat kedatangan ini sebagai suatu contoh bagi segala bangsa, sama seperti yang telah dibuat-Nya dengan Sodom dan Gomorah. Ayat 19 bagian terakhir : “Apabila musuh datang seperti air bah, maka Roh Tuhan akan meninggikan suatu standard melawan dia.” Yohanes, di dalam Wahyu 12 : 15, menunjuk kepada peristiwa ini : “Maka ular itu menyemburkan air dari dalam mulutnya seperti air bah dari belakang perempuan itu, supaya dapat ia menghanyutkan perempuan itu oleh air bahnya itu.” Perempuan yang disebut di sini ialah sidang Allah (Masehi Advent Hari Ketujuh) “yang memelihara hukum-hukum Allah, dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.” “Air bah itu” bukanlah hukum Hari Minggu yang menyusahkan itu, atau sesuatu aniaya di masa yang sudah lewat. Hukum yang menyusahkan itu mempunyai suatu penempatan yang berbeda, dan ia itu digambarkan di dalam Wahyu 13, sebagai suatu kuasa penganiaya untuk memaksakan tanda dari binatang.
“Air bah” adalah sama dengan “air”, yang berarti orang banyak (di dalam sidang) yang tidak bertobat, yang Setan gunakan untuk menghanyutkan sidang dalam cara yang sangat tenang, sehingga tidak seorangpun akan mencurigai akan penipuan yang besar itu. Dalam cara inilah ia mencoba menyesatkan orang-orang pilihan itu (144.000 orang itu) jika mungkin. Karena tidak mungkin, maka Kristus sendiri datang campur tangan dan melepaskan umat-Nya (mereka yang berkeluh-kesah dan menangis karena segala kekejian yang ada di dalam sidang) lalu kemudian membuatkan suatu teladan bagi orang-orang lainnya.
Wahyu 12 : 16, “Maka bumi menolong perempuan itu, dan bumi membukakan mulutnya, lalu menelan air bah yang disemburkan dari dalam mulut naga itu.” Pengertiannya ialah bahwa mereka itu mati, dikuburkan di dalam bumi, seperti yang terdapat di dalam Bilangan 16 : 32, “Maka bumi mengangakan mulutnya, lalu menelan mereka itu, dan rumah-rumah mereka, berikut segala orang pengikut Korah, dan semua harta benda mereka itu.” Demikianlah “Roh Tuhan akan meninggikan sebuah standard melawan dia.” Yesaya 59 : 19 bagian terakhir. Ini akan menggenapi Matius 13 : 29, 30 : “Biarkanlah gandum dan lalang-lalang itu keduanya bertumbuh bersama-sama sampai kepada masa penuaian.” Pemisahan itu akan menandai permulaan dari penuaian, yaitu Seruan Keras dari pekabaran malaikat yang ketiga. Wahyu 18 : 1. Roh Allah akan dituangkan atas umat-Nya (mereka yang luput dari kebinasaan itu), dan janjinya ialah, bahwa itu tidak akan pernah berpisah lagi meninggalkan mereka. Yesaya 59 : 21, “Akan Daku, inilah perjanjian-Ku dengan mereka itu, demikianlah firman Tuhan; bahwa Roh-Ku ada atasmu, dan semua firman-Ku yang sudah Kububuhkan di dalam mulutmu itu, tiada akan lalu dari mulutmu, atau dari mulut anak-anakmu, atau dari mulut keturunanmu, dari sekarang sampai selama-lamanya, demikianlah firman Tuhan.” Bacalah buku “Isaiah the Gospel Prophets”, jilid 3, halaman 43 – 49.
Berapa banyak bagian dari keimamatan ?
Ada tiga bagian sidang, (1) periode yang diwakili oleh Hawa; (2) periode yang diwakili oleh Hagar; dan (3) periode yang diwakili oleh Sarah…
Demikian juga, ada tiga bagian keimamatan yang benar. Anda ketahui bahwa keimamatan di zaman gereja Yahudi adalah keimamatan Lewi, dan ia itu belum ada sebelum Israel meninggalkan Mesir, dan ia itu adalah bukan keimamatan yang benar di waktu ini. Sebelum keimamatan Lewi itu, sudah ada Melkisedek yang tidak berayah maupun beribu, juga tidak dikenal hari-hari permulaannya maupun hari-hari akhirnya, tetapi ia adalah imam dari Allah Yang Maha Tinggi, raja Salem, raja damai. Kepadanyalah Abraham telah membayar perpuluhan-perpuluhannya.
Jadi tiga bagian keimamatan itu secara berurutan adalah sebagai berikut : (1) dalam masa periode semenjak dari Adam dan Hawa sampai kepada zaman Israel, kita mendapatkan Melkisedek; (2) sampai kepada sejarah Kristen, kita mendapatkan keimamatan Lewi; dan (3) dalam masa periode Kristen kita mendapatkan keimamatan Kristus sendiri…
Apa jenis dari pekerjaan keimamatan dari Tuhan kita dan kapankah Kaabah Surga akan dibersihkan ?
Bahwa tabernakel di bumi telah merupakan contoh, dari kaabah kesucian yang sebenarnya, yaitu kaabah Allah di dalam Surga, yang oleh Paulus dibicarakan di dalam Ibrani 8 dan seterusnya, dan yang mana Tuhan Yesus sebagai imam besar kita yang mulia, adalah Imamnya; dan bahwa tugas keimamatan Tuhan kita itu adalah contoh saingan dari tugas imam-imam Yahudi dari sejarah yang dahulu; bahwa kaabah kesucian samawi ini ialah kaabah yang akan disucikan pada akhir dari 2300 hari dari Daniel 8 : 14 itu; yang penyuciannya, sebagaimana dalam contoh, adalah merupakan suatu pekerjaan pengadilan, yang dimulai dengan masuknya Kristus sebagai imam besar pada tahap pelayanan pengadilan-Nya di dalam kaabah kesucian surga, yang dibayangkan di dalam pelayanan penyucian kaabah kesucian di bumi pada hari grafirat. Pekerjaan pengadilan ini di dalam kaabah kesucian surga dimulai dalam tahun 1844. Selesainya pengadilan itu akan mengakhiri masa kasihan bagi manusia.
“Upacara korban yang menunjuk kepada Kristus sudah lalu; akan tetapi mata manusia dialihkan kepada korban yang benar untuk dosa-dosa dunia. Keimamatan duniawi berhenti; tetapi kita memandang kepada Yesus, pelaku perjanjian baru itu, serta “Kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat daripada darah Habel.” “Jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada; …tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal - hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia,... tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri Ia memasuki sekali lagi ke ruang yang Suci. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.” Ibrani 12:24; 9:8-12.
Allah memilih Israel untuk menyatakan tabiat-Nya kepada manusia Ia mengingini mereka untuk menjadi mata air kehidupan kepada dunia. Kepada mereka telah dipercayakan ramalan surga, kenyataan kehendak Allah. Pada hari-hari permulaan dari bangsa Israel, bangsa-bangsa dunia, melalui praktik yang jahat, telah kehilangan pengetahuan akan Allah. Mereka telah sekali mengenal Dia; tetapi sebab “mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.” Roma 1:21. Meskipun demikian dalam kemurahan-Nya Allah tidak menghapus mereka. Ia merencanakan untuk memberikan kepada mereka suatu kesempatan untuk berkenalan dengan Dia melalui umat pilihan-Nya. Melalui ajaran upacara pengorbanan, Kristus harus ditinggikan dihadapan segala bangsa, dan semua orang yang mau memandang kepada-Nya harus hidup. Kristus adalah dasar kehidupan orang Yahudi. Segenap cara dan simbol adalah nubuatan yang tersusun rapat dari Injil, suatu pengkajian dalam mana terikat janji-janji penebusan. AA 14.1