Melihat yang Tak Terlihat

Pelajaran 8, Triwulan ke-3, 13-19 Agustus 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 13 Agustus

Ayat Hafalan:

“Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.” - Ibrani 11:27


Di sini Musa memperoleh apa yang menyertainya sepanjang tahun-tahun kerja keras dan beban hidupnya—suatu pengertian akan kehadiran pribadi ilahi. Ia tidak hanya memandang dari zaman ke zaman sampai pada Kristus yang akan dinyatakan sebagai manusia; tetapi ia juga melihat Kristus menyertai bangsa Israel sepanjang perjalanan mereka. Ketika salah mengerti dan salah memberi gambaran, ketika dipanggil untuk menegur dan mencela, ketika menghadapi bahaya dan kematian, ia dapat "...bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan" (Ibrani 11:27). Ed 63.3

Minggu - 14 Agustus

Kelimpahan Bapa Kita

Roma 8:28, 29

Apakah alasan-alasan yang dapat anda temukan dalam ayat di atas yang dapat menjaga pikiran kita daripada meragukan kebaikan Allah?

“...Sering kehidupan orang Kristen dikelilingi oleh marabahaya, dan kelihatannya tugas sangat sulit untuk dilaksanakan. Pikiran dipenuhi oleh gambaran tentang kehancuran yang akan datang, dan dari belakang perhambaan atau kematian sedang mendesak. Namun demikian dengan jelas suara Allah berkata, “Maju terus.” Kita harus mentaati perintah ini, sekalipun mata kita tidak dapat menembusi kegelapan itu, dan kita merasakan adanya ombak yang dingin di kaki kita. Segala halangan yang merintangi kemajuan kita tidak akan pernah hilang di hadapan hati yang bimbang dan ragu-ragu. Mereka yang menunda penurutan sampai kepada saat bilamana setiap bayangan daripada hal-hal yang tidak menentu itu hilang sama sekali, dan menunggu sampai tidak ada lagi kemungkinan-kemungkinan untuk kalah atau gagal, mereka itu tidak akan pernah menurut sama sekali. Bisikan yang disertai sikap tidak percaya, “Biarlah kita menunggu sampai segala penghalang itu hilang sama sekali dan kita dapat melihat jalan kita dengan jelas,” tetapi iman dengan penuh keberanian mendesak untuk maju terus dan berharap akan segala sesuatu, percaya akan segala sesuatu.” PP 290.2

Betapa bersyukur kita hendaknya, bahwa Tuhan sedang menyajikan kepada kita sekarang “makanan pada waktunya”! Walaupun orang-orang membunuh sesamanya dengan berjuta-juta banyaknya dengan tujuan untuk membebaskan diri daripada ikatan bangsa lainnya, Musa di masa lalu membebaskan Israel kuno tanpa sesuatu kerusakan. Kita hendaknya kini memahami, bahwa iman memindahkan gunung-gunung, sementara keragu-raguan menghancurkan bangsa-bangsa. Kita hendaknya jangan lagi menjadi orang-orang bodoh dan berhati lamban untuk percaya akan semua yang sudah dituliskan oleh para nabi (Lukas 24:25). “Percaya” adalah motto dari Yesus, maka ini pun hendaknya merupakan milik kita juga. Tak seorang pun dari orang-orang yang ragu akan dapat masuk ke dalam Kerajaan-Nya.

Senin - 15 Agustus

Dalam Nama Yesus

Yohanes 14:14

Apa maksud Yesus ketika Dia mendorong kita untuk berdoa seperti ini?

“Tiada seorangpun diantara kita yang dapat dimaafkan, di bawah segala bentuk pencobaan, karena membiarkan pegangan kita kepada Tuhan menjadi longgar. Sekalipun kasih manusia bisa saja gagal, Allah masih tetap mengasihi dan menyayangi, dan mengulurkan tangan pertolongan-Nya. Tangan Allah yang kekal melingkungi jiwa yang berpaling kepada-Nya untuk meminta pertolongan. Dialah sumber kekuatan kita, atau kubu pertahanan dalam setiap pencobaan. Pada saat kita berseru meminta tolong kepada-Nya, tangan-Nya akan terulur dengan kuat untuk menyelamatkan. Dalam ketetapan hati dan doa yang sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk pertolongan yang kita butuhkan, kita akan menemukan kekuatan. Allah senang jika anak-anak-Nya meminta kepada-Nya, dan mempercayakan Dia untuk melakukan bagi mereka hal-hal yang mereka sendiri tidak dapat lakukan. Kemudian marilah kita mendengarkan suara Dia yang berbicara seperti yang tidak pernah diucapkan manusia: 'Apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, itu akan Aku lakukan, supaya Bapa dimuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya. Jikalau kamu mengasihi Aku, turutilah perintah-Ku.’” ST 19 Mei 1898, par. 15

Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Matius 19:29. TMK 116.1

“Banyak orang yang sangat diyakinkan akan kebenaran, tetapi suami atau istri mencegah mereka melangkah keluar. Bagaimana mungkin seseorang yang ada dalam persekutuan dengan penderitaan-penderitaan Kristus menolak untuk menuruti kehendak-Nya dan melakukan pekerjaan-Nya? ... Adalah dengan mengikuti jalan penurutan dalam iman yang sederhana, tabiat dapat mencapai kesempurnaan.... TMK 116.2

“Kristus telah menjanjikan kepada kita kekuatan yang cukup untuk dapat mencapai standar yang tinggi ini. Dia berfirman, “Apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, itu akan Aku lakukan, supaya Bapa dimuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya. Jikalau kamu mengasihi Aku, turutilah perintahKu. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia” (Yohanes 14:13-17). TMK 116.3

“Pertimbangkanlah pernyataan ini sejenak. Mengapa dunia 'tidak dapat' menerima kebenaran? 'Karena dunia tidak dapat melihatnya dan tidak mengenalnya' (ayat 17). Dunia bersekutu melawan kebenaran, karena ia tidak mau menuruti kebenaran. Haruskah saya, yang mengetahui kebenaran, menutup mata dan hati saya terhadap kuasanya yang menyelamatkan karena dunia memilih kegelapan gantinya terang? Haruskah saya mengikat diri saya dengan ikatan lalang karena tetangga saya menolak untuk terikat dengan gandum? Haruskah saya menolak terang, yaitu bukti kebenaran yang menuntun pada penurutan, karena kerabat dan teman-teman saya memilih untuk mengikuti jalan ketidakpatuhan yang menjauhkan diri dari Tuhan? Haruskah saya menutup pikiran saya terhadap pengetahuan kebenaran karena tetangga dan teman-teman saya tidak mau membuka pengertian mereka untuk memahami kebenaran seperti yang pernah terjadi kepada Yesus? Haruskah saya menolak untuk bertumbuh dalam kasih karunia dan pengetahuan tentang Allah dan Juruselamat saya, Yesus Kristus, karena tetangga saya memilih untuk tetap kerdil? …” TMK 116.4

Selasa - 16 Agustus

Kuasa Kebangkitan

Efesus 1:18-23

Apakah yang diajarkan ayat ini kepada kita mengenai kuasa Kebangkitan?

“Seluruh alam semesta berada di bawah kendali dari Raja kehidupan. Manusia yang telah jatuh tunduk padanya. Dia membayar uang tebusan untuk seluruh dunia. Semua orang dapat diselamatkan melalui Dia. Dia meminta kita untuk taat, percaya, menerima, dan hidup. Dia akan mengumpulkan suatu sidang yang merangkul seluruh keluarga manusia, jika semua mau meninggalkan panji hitam pemberontakan, dan menempatkan diri mereka di bawah panjiNya. Mereka yang percaya padaNya, Dia akan persembahkan ke hadapan Allah sebagai rakyat yang setia. Dia adalah Pengantara kita dan juga Penebus kita. Dia akan membela pengikut pilihanNya melawan kuasa Setan, dan menaklukkan semua musuh mereka. Melalui Dia, mereka akan menjadi penakluk, dan lebih dari penakluk. Menulis kepada jemaat Efesus, Paulus berkata, 'Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukanNya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasaNya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasaNya, yang dikerjakanNya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kananNya di sorga.'” RH 26 Oktober 1897, par. 5

Rabu - 17 Agustus

Untuk Membawa Semua Kekhawatiran Kita

1 Petrus 5:7; Mazmur 55:22

Apa pesan yang disampaikan untuk kita dalam bacaan ini?

Mat. 6:24-26 – “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?

Ketiga ayat ini dengan jelas mengatakan bahwa hidup untuk mencari nafkah dan mengkuatirkan apa yang akan Saudara makan besok, adalah tidak kurang daripada melayani mamon (diri sendiri); bahwa Saudara tidak dapat melayani diri sendiri dan Allah pada waktu yang sama; bahwa jika Saudara melayani Allah maka hendaklah Saudara bebas dari kekuatiran akan masa depan seperti halnya burung-burung. Ya, bahkan Saudara hendaknya lebih yakin akan penjagaan-Nya, karena Saudara adalah lebih berharga daripada burung-burung itu. Saudara harus dengan sepenuh hati mengetahui bahwa selama Saudara melayani Dia, maka Dia tidak akan pernah meninggalkan maupun melupakan Saudara.

Mat. 6:27-34 – “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

Tak usah cemaskan hari esok, karena ia itu akan memelihara dirinya sendiri – mengapa menyeberang jembatan sebelum tiba di jembatan itu? Mengapa kuatir tentang bagaimana Saudara harus mengisi perut Saudara dan akan apa yang akan Saudara pakai untuk menutupi tubuh Saudara besok jika semuanya itu telah terpenuhi untuk hari ini? Mengapa kuatir tentang keperluan-keperluan Saudara, mengapa tidak mengkuatirkan bagaimana memajukan Kerajaan Allah? Melakukan lembur untuk membuat tenda-tenda atau memperbaiki sepatu demi mendapat nafkah adalah baik jika saja Saudara tidak berkata, “Saya akan mengerjakan ini dan itu untuk mendapat uang lalu membangun ini dan itu.” Seharusnya Saudara mengatakan,”Jika Allah mengizinkan, saya akan melakukan ini dan itu, sehingga saya boleh berada di sini atau tiba di sana, mengerjakan ini dan yang lainnya demi kemajuan pekerjaan-Nya.” Apapun maksud tindakanmu ia itu haruslah demi kemajuan Kerajaan-Nya.

Mengapa tidak menjadikan urusan-Nya sebagai kepentingan Saudara yang utama? Mengapa bukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, sehingga “semua perkara ini akan ditambahkan kepadamu”? Mengapa bekerja untuk menghidupi diri Saudara sendiri? Mengapa tidak bekerja untuk Allah dan membiarkan Dia memberi Saudara makanan dan pakaian? Dia jauh lebih sanggup menyediakan bagi Saudara daripada apa yang akan Saudara sediakan. Mengapa tidak membiarkan Dia mengambil alih pekerjaanmu, rumahmu, dan tubuhmu?

Sementara Saudara melaksanakan perintah-Nya, maka Dia tidak akan pernah mengecewakan Saudara. Mengapa tidak melakukan hal ini dan menjadi seorang Kristen yang sepenuhnya? Mengapa menjadi seorang Kristen di dalam nama, tetapi Kafir di dalam hati dan iman? Jangan lagi bekerja untuk diri sendiri, bekerjalah untuk Allah dan terbebaslah dari kekuatiran, bebas dari menjalani hidupmu dalam caramu sendiri. Para nelayan dari Galilea itu telah gagal ketika menebarkan jala dengan cara mereka sendiri, namun ketika mereka melemparkan jala itu ke tempat yang Yesus perintahkan, ia itu segera terisi dengan ikan.

Kamis - 18 Agustus

Tetap Setia di Saat Allah Tak Dapat Dilihat

Yesaya 40:27-31

Dalam cara apa Yesaya menggambarkan Tuhan ?

Bukankah itu mengherankan bahwa Sidang, yang telah sedemikian jauh hidup berabad-abad lamanya turun sampai kepada hari ini, kini harus diajar kembali permulaan dasar-dasar imannya ?

“Kepada mereka yang takut mereka tidak akan diterima kalau mereka harus kembali kepada Allah, nabi itu mengumumkan: PK 316.1

“Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel, Hidupku tersembunyi dari Tuhan, dan hakku tidak diperhatikan Allahku? Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? Tuhan adalah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung, Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru; mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Ayat 27-31. PK 316.2

“Hati-Nya yang tidak berkesudahan kasih-Nya rindu kepada mereka yang merasa tidak berdaya untuk membebaskan mereka sendiri dari jerat Setan; dan dengan kemurahan Ia menawarkan untuk menguatkan mereka supaya hidup bagi Dia. “Jangan takut,” kata-Nya menghimbau mereka, “sebab Aku menyertai engkau: janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kananKu yang membawa kemenangan.” “Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau. Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel; Akulah yang menolong engkau, demikianlah Firman Tuhan, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus Allah Israel.” Yesaya 41:10, 13, 14.PK 316.3

Jumat - 19 Agustus

Pelajaran Lanjutan

“Tipu muslihat Setan paling berhasil digunakan terhadap mereka yang tertekan. Bila kekecewaan mengancam pekerja Tuhan, biarlah ia membentangkan di hadapan Allah keperluan-keperluannya. Adalah pada saat langit menjadi tembaga di atas Paulus sehingga ia percaya sepenuhnya kepada Allah. Lebih dari semua orang ia mengerti maksud kesusahan; tetapi dengarlah seruan kemenangannya, ketika diserang dengan pencobaan dan pertentangan, kakinya terus melangkah ke surga: “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” 2 Korintus 4:17,18. Mata Paulus selalu tertuju kepada yang tidak kelihatan dan yang kekal. Menyadari bahwa ia sedang berperang melawan kuasa gaib, ia bergantung kepada Allah, dan dalamnya ia memperoleh kekuatan. Adalah oleh melihat Dia yang tidak kelihatan, kekuatan jiwa diperoleh dan kuasa dunia atas pikiran dan tabiat dipecahkan. KR 305.2

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org