Penipuan Akhir Zaman

Pelajaran 11, Triwulan ke-4, 3-9 Desember 2022

img rest_in_christ
Bagikan Pelajaran ini
005 facebook
001 twitter
004 whatsapp
007 telegram
Download Pdf

Sabat Sore - 3 Desember

Ayat Hafalan:

“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka. - 2 Korintus 11: 14, 15


“Sementara Spiritisme semakin mirip meniru Kekristenan yang sekadar nama saja pada zaman ini, ia memiliki kuasa yang lebih besar untuk menyesatkan. Setan sendiri diubah menurut cara-cara modem. Ia akan tampak dengan tabiat seorang malaikat terang. Melalui agen-agen Spiritisme, diadakanlah mukjizat-mukjizat, orang sakit disembuhkan, dan banyak keajaiban yang tidak bisa disangkal akan diadakan. Dan sementara roh-roh itu mengaku percaya kepada Alkitab, dan menunjukkan penghormatan kepada institusi gereja, pekerjaan mereka akan diterima sebagai penyataan kuasa Ilahi. KA 618.1

Garis perbedaan antara orang yang mengaku Kristen dan orang fasik sekarang sukar ditentukan. Anggota-anggota jemaat mengasihi apa yang dikasihi dunia ini, dan siap sedia bergabung dengan mereka. Dan Setan berketetapan untuk mempersatukan mereka di dalam satu badan, dan dengan demikian memperkuat kepentingannya oleh memasukkan semua ke dalam barisan Spiritisme. Para pengikut paus, yang menyombongkan mukjizat sebagai suatu tanda tertentu dari gereja yang benar, akan mudah tertipu oleh kuasa yang mengadakan keajaiban ini, dan Protestan, yang sudah membuangkan perisai kebenaran, juga akan tertipu. Para pengikut Paus, Protestan dan para pencinta keduniawian akan sama-sama menerima bentuk kesalehan dan peribadatan tanpa kuasa, dan mereka akan melihat di dalam persatuan ini suatu gerakan besar bagi pertobatan dunia, dan menyambut millenium yang sudah lama diharapkan itu. KA 619.1

Minggu - 4 Desember

Mistisisme

Matius 7:21-27

Apa arti dari membangun rumah rohani kita “di atas batu” atau membangunnya “di atas pasir”?

“Kebenaran dan kemuliaan Allah tidak bisa dipisahkan; mustahil bagi kita, menghormati Allah oleh pendapat-pendapat kita yang salah, sementara Alkitab ada dalam jangkauan kita. Banyak yang berpendapat bahwa tidak menjadi soal apa yang seseorang percayai, asal kehidupannya benar. Tetapi hidup itu dibentuk oleh kepercayaan atau iman. Jika terang dan kebenaran berada dalam jangkauan kita, dna kita melalaikan kesempatan untuk mendengar dan melihatnya, sesungguhnya kita menolaknya. Kita memilih kegelapan lebih dari terang.GC 597.2

“Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” (Amsal 16:25). Sikap masa bodoh dna ketidaktahuan tidak bisa menjadi alasan untuk berbuat kesalahan atau dosa, bilamana ada sesuatu kesempatan untuk mengetahui kehendak Allah. Seorang yang sedang mengadakan perjalanan tiba pada suatu tempat di mana ada beberapa jalan raya, dan di situ ada papan petunjuk jalan yang mengatakan arah tiap-tiap jalan itu. Jika orang yang sedang mengadakan perjalanan itu mengabaikan papan petunjuk jalan itu, dna ia memilih jalan yang tampaknya baginya benar, betapapun sungguh-sungguhnya dia, tetapi ada kemungkinan ia mengambil jalan yang salah. GC 597.3

Hanya orang-orang yang melakukan perintah-perintah Allah, sebagai anda saksikan, akan kelak masuk ke dalam Kota Suci itu. Tidak ada orang lain yang memperoleh hak istimewa yang sedemikian ini. Yesus bukan datang untuk membawakan kejahatan dan menciptakan keadaan tidak berhukum, melainkan sebaliknya untuk membawakan kebenaran dan damai oleh cara menghapuskan segala dosa dari orang-orang yang bertobat dari melanggar hukum. Diselamatkan mengandung arti yang lebih lagi daripada hanya memanggil Dia Tuhan dan Juruselamat serta menyerukan haleluyah.

“Bukan setiap orang yang mengatakan kepada-Ku, Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan surga; melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di dalam surga. Banyak orang akan mengatakan kepada-Ku pada hari itu, Tuhan, Tuhan, bukankah kami sudah bernubuat dalam nama-Mu? Dan dalam nama-Mu kami sudah membuang segala setan? Dan dalam nama-Mu kami sudah melakukan berbagai perbuatan yang ajaib? Maka kemudian Aku akan menegaskan kepada mereka itu, bahwa Aku tidak pernah mengenal kamu : enyahlah kamu dari hadapan-Ku, hai kamu yang melakukan kejahatan. Sebab itu barangsiapa mendengar segala perkataan-Ku ini, lalu melakukannya, Aku akan mempersamakannya dengan orang yang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu karang.” Matius 7 : 21 – 24.

Yesus mengatakan : “Jikalau kamu percaya akan Musa, kamu sudah akan mempercayai Aku juga.” Yohanes 5 : 46. Percaya akan Musa ialah percaya terhadap apa yang ditulisnya; percaya kepada Yesus ialah percaya terhadap apa yang dikatakan-Nya. Jika kamu tidak dapat mempercayai Musa, maka kamu juga tidak akan dapat percaya akan Yesus. Dan berapa banyakkah kita harus percaya? Yesus menjawab : “Hai orang bodoh, dan yang berhati lamban untuk mempercayai segala perkara yang dibicarakan oleh nabi-nabi.” Lukas 24:25…

Senin - 5 Desember

Pengalaman Mendekati Kematian

1 Raja-raja 17:22–24, 2 Raja-raja 4:34–37, Markus 5:41–43, Lukas 7:14–17, dan Yohanes 11:40-44

Berapa banyak dari orang-orang yang dibangkitkan di dalam Alkitab berbicara tentang keadaan yang sadar selagi mereka mati dan mengapa jawaban itu penting?

Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya."... DA 527.2

“Lalu kata murid-murid itu kepada-Nya, Tuhan, jikalau ia tertidur ia akan sembuh.’ Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.” Kristus menggambarkan kematian sebagai keadaan tidur, kepada anak-anak-Nya yang percaya. Hidup mereka terlindung dengan Kristus dalam Allah, dan sampai nafiri yang terakhir akan berbunyi mereka yang sudah mati akan tidur dalam Dia. DA 527.3

Bagi orang percaya, kematian hanyalah merupakan suatu perkara kecil. Kristus berbicara tentang itu seakan-akan hal itu hanya sesaat lamanya. “Sesungguhnya barangsiapa menuruti Firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut,” “tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Bagi orang Kristen, kematian hanyalah tidur saja, suatu saat ketenangan dan kegelapan. Hidup terlindung dengan Kristus dalam Allah, dan “apabila Kristus yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu-pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.” Yoh. 8:51, 52; Kol. 3:4. DA 787.1

Tetapi tidak seorang pun perlu tertipu oleh kata-kata dusta Spiritisme itu. Allah telah memberikan terang cukup kepada dunia ini untuk menyanggupkan mereka mengenali jerat itu. Sebagaimana sudah ditunjukkan, teori yang membentuk dasar Spiritisme bertentangan dengan pernyataan-pernyataan Alkitab yang paling jelas. Alkitab menyatakan bahwa orang yang mati tidak tahu apa-apa, bahwa pikiran-pikiran mereka telah binasa. Mereka tidak lagi mendapat bagian dalam apapun yang dilakukan di bawah matahari. Mereka tidak lagi mengetahui sukacita atau dukacita orang-orang yang sangat mereka kasihi di dunia ini. GC 556.1

Di sini kita saksikan bagaimana orang-orang mati akan dibangkitkan: Pertama-tama tulang-tulang dikumpulkan dari tulang ke tulang. Selanjutnya daging ditambahkan, kemudian ditutupi dengan kulit, dan akhirnya nafas diberikan kepada mereka. Di dalam buku Kejadian kepada kita diceritakan bahwa tubuh Adam terbuat dari tanah liat, kemudian nafas diberikan ke dalam lubang hidungnya lalu jadilah ia suatu jiwa yang hidup. Oleh mengkombinasikan udara dengan tanah liat manusia menjadi suatu jiwa yang hidup. Demikianlah Alkitab menyatakan bahwa kebangkitan hanyalah sekedar suatu ciptaan kembali. Manusia memperoleh suatu tubuh yang baru berasal dari yang semula, namun supaya merupakan manusia yang sama yang pernah hidup dan mati lalu kemudian dihidupkan kembali, maka perlu kepadanya diberikan pengetahuan intelektual serta kenangan terhadap pengalaman hidupnya yang semula. Sesungguhnya orang hidup itu mengetahui bahwa mereka akan mati kelak, tetapi orang mati tidak mengetahui apapun sepanjang mereka berada di dalam kubur-kuburnya. Pengkhotbah 9 : 5, 6.

Selasa - 6 Desember

Reinkarnasi

Ibrani 9:25-28, 1 Petrus 3:18

Jika Yesus hanya mati “sekali” (Ibr. 9:28, 1 Pet. 3:18) dan demikian juga semua manusia hanya mati “sekali” (Ibr. 9:27), mengapa beberapa orang Kristen percaya pada beberapa bentuk reinkarnasi?

“Teori kebakaan atau kekekalan jiwa adalah salah satu doktrin palsu, yang diambil Roma dari kekafiran yang kemudian dimasukkan ke dalam agama Kekristenan. Martin Luther mengelompokkannya dengan “cerita-cerita dongeng yang mengerikan yang merupakan bagian dari keputusan-keputusan Roma yang menjijikkan.”--E. Petavel, The Problem of Immortality, page 255. Mengomentari kata-kata Salomo dalam buku Pengkhotbah, yang mengatakan bahwa orang mati tidak mengetahui apa pun, Reformator itu berkata, “Suatu tempat lain membuktikan bahwa orang yang mati tidak mempunyai….perasaan. Katanya, tidak ada kewajiban, tidak ada ilmu, tidak ada pengetahuan dan tidak ada hikmat di sana. Salomo berpendapat bahwa orang mati adalah tidur, dan tidak merasa sama sekali. Orang-orang yang mati terbaring di sana, tidak memperhitungkan hari atau tahun, tetapi bilamana mereka bangun, mereka akan tampak seperti tidur semenit saja.” —Martin Luther, Exposition of Solomon's Booke Called Ecclesiastes, page 152.” GC 549.2

“Manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi. Tidak ada pengecualian untuk ini. Semua reputasi yang diperoleh dalam hidup ini, semua kekayaan yang diperoleh dengan kerja keras tidak akan membeli kedamaian sesaat, sinar kegembiraan. Semua ilmu medis yang Anda peroleh dari tangan Allah, tidak dapat Anda gunakan untuk menyembuhkan dirimu sendiri. Kecuali Anda bertobat, saatnya akan tiba bilamana kata itu akan diucapkan, dia bergabung dengan berhala-berhalanya, biarkan dia sendiri. Keuntungan yang Setan pegang di hadapan Anda, dia pegang di hadapan Kristus. Tetapi kata, “Ada tertulis,” mengusir si penggoda.” BCL 120.3

Tetapi, karena Alkitab mengajarkan dengan jelas bahwa pekerjaan yang istimewa ini [penyucian kaabah] akan jadi hanya sekali dalam masa kasihan (Ibrani 9:26), maka dengan sendirinya catatan catatan dari mereka yang telah mati sepanjang berabad-abad yang lalau akan pertama-tama sekali lewat di hadapan pemandangan Allah, Hakim Agung itu (Daniel 7:9, 10). Sesudah mereka ini diperiksa, kemudian baru pemeriksaan terhadap catatan-catatan dari orang-orang hidup dimulai. Dan sebagaimana kepada kita telah diberitahu, bahwa ada terdapat dua kelas orang-orang di dalam sidang (“gandum” dan “lalang” – Matius 13:30), maka jelaslah bahwa Pemeriksaan Pengadilan (“Penuaian”) terhadap orang-orang mati itu hanya berlaku terhadap kaabah yang di sorga. Hal ini makin lebih jelas apabila diingat, bahwa “orang-orang mati tidak mengetahui apa-apa” (Pengkhotbah 9:5) melainkan berbaring tanpa sadar sambil menunggu di dalam kubur-kubur mereka akan hari kebangkitan itu. Tetapi apabila Pengadilan (“Penuaian”) terhadap orang-orang hidup dimulai, maka kaabah yang di bumi ini akan dibersihkan dari orang-orang munafik, dan di dalam kaabah nama-nama mereka dicoret keluar dari catatan-catatannya. Oleh sebab itu kedua kaabah itulah yang akan dibersihkan. Pembersihan kaabah yang di bumi selanjutnya dikemukakan oleh nubuatan Maleakhi.

Rabu - 7 Desember

Penujuman (Necromacy) dan Pemujaan Leluhur

1 Samuel 28:3-25

Apakah pelajaran rohani yang bertentangan dengan yang dikira komunikasi dengan orang mati berdasarkan pengalaman Saul dengan perempuan perantara di Endor?

“Nabi Yesaya berkata, “Dan apabila orang berkata kepadamu: Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit, maka jawablah: Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada Allahnya? Carilah pengajaran dan kesaksian! Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar. (Yesaya 8:19, 20). Jikalau manusia mau menerima kebenaran yang dikatakan dengan jelas di dalam Alkitab, mengenai sifat manusia dan keadaan orang mati, mereka akan melihat dalam perkataan dan pernyataan Spiritisme itu sebagai pekerjaan Setan dengan kuasa dan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu. Tetapi gantinya meninggalkan kebebasan yang begitu disenangi hati duniawi, dan melepaskan dosa-dosa yang mereka cintai, orang banyak menutup mata mereka terhadap terang, dan terus berjalan, walaupun sudah diamarkan, sementara Setan memasang jerat-jerat di sekitar mereka, dna mereka akan menjadi mangsanya. “Karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.” Itulah sebabnya, “Allah mendatangkan kesesatan atas mereka yang menyebabkan mereka percaya akan dusta.” (2 Tesalonika 2:10, 11). GC 559.1

“Mereka yang menentang ajaran-ajaran Spiritisme sedang diserang, bukan oleh manusia saja, tetapi juga oleh Setan dan malaikat-malaikatnya. Mereka telah memasuki suatu pertarungan melawan penguasa-penguasa dan kuasa-kuasa dan roh-roh jahat di tempat-tempat yang tinggi. Setan tidak akan mundur seinci pun kecuali ia dipukul mundur oleh kuasa para pesuruh surgawi. Umat Allah harus sanggup menghadapinya, sebagaimana yang dilakukan oleh Juruselamat kita, dengan kata-kata, “Ada tertulis.” Setan dapat mengutip Alkitab sekarang ini seperti pada zaman Kristus, dan ia akan menafsirkan salah ajaran-ajaran Alkitab itu untuk mendukung kesesatannya. Mereka yang akan berdiri teguh pada masa yang berbahaya ini harus mengerti untuk dirinya sendiri kesaksian Alkitab. GC 559.2

“Banyak orang yang akan didatangi oleh roh-roh jahat yang menyaru sebagai keluarga atau teman-teman yang tercinta, dan mengatakan kesesatan yang paling berbahaya. Tamu-tamu yang datang berkunjung ini akan menarik simpati kita yang terdalam, dan akan membuat mukjizat-mukjizat untuk mempertahankan kepalsuan mereka. Kita harus bersedia untuk melawan mereka dengan kebenaran Alkitab, bahwa orang mati tidak tahu apa-apa, dan bahwa mereka yang tampak seperti itu adalah roh-roh jahat.” GC 560.1

Ambillah sebagai contoh ucapan Pewahyu yang berikut ini : “...... Aku tampak di bawah medzbah jiwa-jiwa dari mereka yang dibunuh karena Firman Allah, ...... maka mereka itu berteriak dengan suara keras, katanya, Berapa lamakah, ya Tuhan, yang suci dan benar, mengapakah tidak Engkau mengadili dan membalas darah kami?” Wahyu 6:9, 10.

Penterjemah literal di satu pihak akan menginterpretasikan firman ini dengan pengertian bahwa jiwa-jiwa itu sadar dan benar-benar berteriak, walaupun Alkitab secara tegas mengatakan bahwa “orang mati tidak lagi mengetahui apapun.” Pengkhotbah 9:5…

Kamis - 8 Desember

Personasi dan Penampilan Lainnya

2 Korintus 11:14,15; Ephesus 6:10-18

Apa yang harus menjadi perlindungan kita terhadap penipuan jahat sedemikian itu?

“Kepercayaan dalam berhubungan dengan orang mati masih tetap dianut banyak orang, sekalipun di negara-negara Kristen. Dengan nama spiritisme praktek untuk berhubungan dengan mahluk-mahluk yang dianggap roh-roh orang mati telah merajalela. Hal ini dimaksudkan untuk menarik simpati mereka yang telah ditinggalkan oleh kekasih-kekasih mereka. Mahluk-mahluk roh kadang-kadang muncul di hadapan manusia dalam bentuk sahabat-sahabat mereka yang sudah mati, dan menceritakan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan hidup mereka dan melakukan perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan sewaktu masih hidup. Dengan jalan ini mereka telah menuntun manusia untuk mempercayai bahwa sahabat-sahabat mereka yang sudah mati itu adalah malaikat-malaikat, yang berada di atas kepala mereka dan berkata-kata kepada mereka. Mereka yang mengaku sebagai roh-roh daripada orang itu dianggap sebagai berhala yang disembah, dan bagi banyak orang kata-kata mereka ini mempunyai bobot yang lebih besar daripada firman Allah.” PP 684.4

“Spiritisme modem dan bentuk sihir pada zaman dulu dan penyembahan berhala semuanya itu mempunyai, satu prinsip yang penting yaitu berhubungan dengan orang mati—semuanya ini didasarkan atas dusta yang pertama yang dengannya setan telah memperdayakan Hawa di taman Eden: “Niscaya tiada kamu akan mati: melainkan telah diketahui Allah akan hal, jika engkau makan buah itu, . . . maka engkau akan menjadi seperti Allah.” Kejadian 3:4, 5. Hal yang didasarkan atas kepalsuan dan mengabadikan yang sama, semuanya adalah sama-sama berasal dari bapa sipembohong.” PP 685.2

Hampir semua bentuk sihir dan tenung pada zaman dulu didasarkan atas kepercayaan bahwa seseorang dapat berhubungan dengan orang yang sudah mati. Mereka yang menjalankan ilmu tenung mengaku bahwa mereka bisa berhubungan dengan roh orang mati, dan memperoleh dari mereka suatu pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi kemudian hari. Kebiasaan berhubungan dengan orang mati ini disebutkan dalam nubuatan Yesaya: “Maka apabila kata orang kepadamu: Bertanyakanlah orang yang bertenung-tenungan, dan yang tahu hikmat Iblis, dan yang meraung dan mengulum-ngulum itu, hendaklah kau jawab ini: Bukankah patut satu bangsa bertanyakan Allahnya sendiri? Patutkah ditanyakannya orang mati akan orang hidup?” Yesaya 8:19.” PP 684.1

Saudara lihat ilham, pertama - tama membicarakan kepada kita bagaimana manusia itu diciptakan dan seperti apa bentuknya, kemudian ilham menanyakan : “Siapakah yang mengetahui akan roh manusia itu yang naik keatas, dan roh binatang yang turun ke bawah bumi ?”-- Satu - satunya jawaban yang dapat diberikan ialah bahwa tak seorangpun yang tahu kecuali Allah. Dan karena Ia telah menceritakan kepada kita bahwa tubuh dan jiwa secara bersama - sama, bukan secara terpisah, membentuk jiwa, maka jelaslah bahwa manusia yang mati tidak memiliki jiwa, sehingga tubuhnya kembali kepada habu tanah, dan napasnya kembali kepada hembusan, yaitu kepada angin. Dan juga, apapun yang menimpa binatang itupun menimpa manusia. Kedua - duanya mempunyai satu napas, demikian penjelasan Ilham, dan tidak ada satupun yang lebih daripada yang lainnya.

Jumat - 9 Desember

Pelajaran Lanjutan

Doktrin mengenai kesadaran setelah kematian, tentang roh orang mati yang bersekutu dengan yang hidup, tidak memiliki dasar dalam Kitab Suci, namun teori-teori ini diteguhkan sebagai kebenaran. Melalui doktrin palsu ini jalan telah terbuka bagi roh-roh jahat untuk menipu orang-orang dengan menyatakan diri mereka sebagai orang mati. Agen-agen setan mempersonifikasikan orang mati dan dengan demikian itulah membawa jiwa-jiwa ke dalam tawanan. Setan memiliki agama, dia memiliki rumah ibadat dan orang-orang yang beribadah. Untuk memperbesar jumlah pengikutnya, dia menggunakan segala macam penipuan. – Manuscript 92, 1894. Ev 603.1

“Dia [Setan] terkadang datang dalam bentuk seorang pemuda yang menawan, atau dalam tanda yang indah. Dia bekerja menyembuhkan, dan disembah oleh manusia-manusia yang tertipu sebagai seorang yang dermawan bagi manusia.... Ribuan orang berbicara dengan, dan menerima petunjuk dari, dewa iblis ini, dan bertindak sesuai dengan ajarannya. Dunia, yang seharusnya diuntungkan begitu banyak oleh frenologi dan animal magnetism (mesmerisme), tidak pernah begitu rusak. Setan menggunakan hal-hal ini untuk menghancurkan kebajikan dan meletakkan dasar Spiritualisme.”—Testimonies For The Church 1:296, 297

Whatsapp: (+62)812-8772-7543, (+63)961-954-0737
contact@advancedsabbathschool.org